3
TAHUN 2017
GANGGUAN KELENJAR EKRIN
DAN
KELENJAR SEBASEA
❧
rambut. ❧
unilobular atau multilobular yang berhubungan dengan folikel
terdiri dari rambut, folikel rambut, otot erektor pili, dan kelenjar
sebasea disebut unit pilosebasea
❧
rambut dan terletak pada bagian atas folokel rambut
❧
❧ paling banyak terdapat pada wajah dan kulit kepala &
sangat sedikit pada area punggung
❧ Jumlah dapat mencapai 400-900 kelenjar/ cm2 pada wajah
❧ Sebum merupakan campuran kompleks dari lipid →
terdiri atas gliserida, asam lemak bebas, wax ester,
skualen, ester kolesterol dan kolesterol
❧ Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen
❧ pada anak-anak jumlah kelenjar sebasea sedikit, pada
puberts menjadi lebih besar dan banyak serta mulai
berfungsi secara aktif
Penyakit Kelainan Kelenjar Sebasea
Papul/ pustul
beradang
Komedo
Mikrokomedo ✧Pembesaran Nodul
✧Akumulasi lebih lanjut unit
✧Infundibulum folikular
korneosit dan ✧Ruptur dinding
hiperkeratotik
sebum ✧Proliferasi P. folikular
✧Korneosit kohesif acnes
✧Dilatasi ostium ✧Jaringan parut
✧Sekresi sebum ✧Inflamasi
folikel
perifolikular
Gambaran Klinis, Klasifikasi dan derajat keparahan
Akne vulgaris
❧
Klinis Komedo
Komedo terbuka
tertutup Lokasi
komedo pipi
Pori-pori
papul eritema tertutup sebagian
seluruhnya hidung
wajah
pustul dahi
nodul
Sebum, bakteri dan sel dapat
Terperangkap
mengalirdikeluar
dalamnya dagu
kulit
kista mati punggung Cenderung pada garis
tengah tubuh
Komedo: terbuka (blackheads, dada
Gambaran lesi
open comedo) & tertutup tampak
Lesi datar
sebagai
atau sedikit
papul kecil,
konka
(whiteheads, close comedo)meninggi
sedikit meninggi,
dengan umumnya
keratin dan
sewarna
lipid di tengah
kulit dan telinga
folikel
orifisium
dan lobus
tidak tampak
bagian tengah yang berwarna
kehitaman karena oksidasi pre- dan retroaurikuler
melanin
➢ Komedo dapat berkembang menjadi lesi inflamasi berupa papul
dengan tepi eritem, pustul, hingga nodul yang besar, lunak dan
fluktuatif.
➢ Papul eritematosa dapat berukuran mulai 1 hingga 5 mm. Pustul
dapat berukuran sama dengan papul, dipenuhi dengan pus yang
steril.
➢ Nodul yang besar sebelumnya disebut dengan kista sehingga istilah
nodulokistik digunakan pada akne inflamasi yang berat
Klasifikasi Akne vulgaris
1. Komedo di wajah
❧
1. Komedonal, yang terdiri atas gradasi :
a. Bila ada kurang dari 10 komedo dari satu
2. Komedo, papul, pustul dan sisi wajah
peradangan lebih dalam di b. Bila ada 10 hingga 24 komedo
c. Bila ada 25 hingga 50 komedo
wajah
d. Bila ada lebih dari 50 komedo
3. Komedo, papul, pustul dan
peradangan lebih dalam di 2. Papulopustul, yang terdiri atas 4 gradasi :
e. Bila ada kurang dari 10 lesi papulopustul
wajah, dada dan punggung
dari 1 sisiwajah
f. Bila ada 10 sampai 20 lesi papulopustul
4. Akne konglobata
g. Bila ada 21 sampai 30 lesi papulopustul
h. Bila ada lebih dari 30 lesi papulopustul
3. Konglobata
Derajat Akne menurut American Academy of
dermatology (1990)
Akne derajat ringan ditandai komedo, sedikit, atau beberapa papul dan pustul,
tanpa nodul
Akne derajat sedang, ditandai komedo, beberapa papul dan pustule, sedikit
sampai beberapa nodul
Akne derajat berat, ditandai komedo, sejumlah papul dan pustule yang
ekstensif dan nodul
Akne vulgaris ringan hingga sedang. A. Papul, pustule dan parut pada wajah bagian bawah. B. Komedo terbuka dan
lesi inflamasi papul, pustul yang bergabung membentuk plakat eritematosa
Akne vulgaris sedang hingga berat. A. Banyak papul dan nodul pada dahi
dan pipi. B. akne nodular pada pipi
Derajat Akne menurut American Academy of
dermatology (1990)
❧
Komplikasi
Semua lesi akne dapat menyembuh dengan sekuele
1.Sebagian besar lesi akne setelah menyembuh meninggalkan warna kulit kemerahan yang
dapat menetap beebrapa waktu
2.Hiperpigmentasi paska inflamasi (HPI) terutama pada tipe kulit yang lebih gelap,
hiperpigmentasi paska inflamasi dapat menetap beberapa bulan setelah akne
HPI akan hilang sendiri dalam waktu yang cukup lama, kurang lebih 3-24 bulan, meskipun tidak
diobati, beberapa kasus memerlukan waktu lebih lama.
❧
❧
Memperbaiki perubahan pada pola keratinisasi folikuler yaitu topical (asam
retinoat, asam salisilat, asam azeleat, asam glikolat, dan asam
trikloroasetat), isotretinoin oral, dan bedah akne
❧
peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi. Terapi topikal terdiri atas :
Terapi sistemik
✧ diperlukan pada
➢ pasien dengan akne sedang dan berat
➢ pasien yang mengalami depresi karena akne
➢ pasien dengan kelainan dismorfik tubuh
➢ pasien dengan skar atau cenderung menjadi skar
✧ Terapi oral sebaiknya diberikan bersamaan dengan terapi topikal
✧ Terapi oral untuk akne meliputi antibiotik, isotretinoin, dan hormon
✧ Beberapa obat lain seperti dapson, klofazimin kadang-kadang digunakan
untuk terapi akne dengan hasil yang bervariasi
Terapi sistemik
(250 mg-1 g/hr)
doksisiklin (50 mg/hr)
eritromisin (4x250 mg/hr)
Antibiotik sistemik azitromisin 250-500 mg seminggu 3x
trimetropim-sulfametoksasol untuk akne yang parah dan
tidak responsif dengan obat lain
klindamisin dan dapson (50-100 mg sehari)
retinoid sistemik yang efektif terhadap akne vulgaris dan
rekalsitran
Isotretinoin oral
Dosis 0,5 – 2 mg/KgBB/ hr
selama 20 minggu
Miliaria kristalina :
✓Vesikel ukuran 1-2 mm terutama pada
❧
badan, timbul setelah berkeringat, misalnya
pada cuaca panas.
✓Miliaria kristalina (sudamina) tdd vesikel
non inflamatorik superfisial/ korneal, mudah
pecah ketika digaruk.
✓sering timbul pada bayi yang berada pada
lingkungan yang hangat, pasien di ICU yang
diberi obat kolinergik dan adenergik, sehingga
dapat meningkatkan stimulasi pengeluaran
keringat
Miliaria Rubra :
→Lebih berat dibanding miliaria kristalina, terdapat di badan, dan tempat-tempat tekanan
atau gesekan pakaian.
→Terlihat papul merah, papul vesikuler ekstrafolikular yang sangat gatal dan pedih.
→Patogenesisnya belum diketahui pasti, diduga merupakan akibat dari osbtruksi keringat
yang bermigrasi ke epidermis, begitu pula dermis bagian atas → mengakibatkan papul
inflamasi di sktr lubang saluran kelenjar keringat
➢ Sering pada bayi, namun bisa timbul pada anak-anak dan dewasa setelah terjadinya
pengeluaran keringat berlebihan pada kondisi lingkungan panas dan lembab.
➢ Beberapa erupsi miliaria rubra menjadi pustular, mengakibatkan terjadinya miliaria
pustulosa.
Miliaria profunda
◆Bentuk ini agak jarang terjadi kecuali di
daerah tropis. Kelainan ini biasanya timbul
setelah terjadi miliaria rubra.
◆Ditandai adanya papul putih, keras,
berukuran 1-3 mm.
◆Terutama di badan dan ekstremitas.
◆Karena letak retensinya lebih dalam, maka
secara klinis lebih banyak papul daripada
vesikel.
◆Tidak gatal dan tidak eritem.
Penatalaksanaan :
➢Pencegahan merupakan cara yang paling efektif yaitu
menghindari panas dan keringat berlebihan
➢Mengusahakan pengaturan suhu yang baik
➢Pakaian yang tipis
➢Dapat diberi losio kalamin dengan atau tanpa mentol
0,25% dapat pula resorsin 3% dalam alkohol
❧
Terimakasih