Anda di halaman 1dari 28

Journal Reading

EFFECTS OF LONG-TERM
COMPUTER USE ON EYE
DYRNESS
Dosen Pembimbing
dr. Arnila Novitasari Saubig, Sp.M(K)
Anggota :
Audy Firstya Xaviera 22010120220152
Erika Shinta Avianty 22010120220225
Yehezkiel Andrew Mulyono 22010120220114
Adrian Stefanus Herawan 22010120220170
Nabila Zenska Firdauzi Putri 22010120220050
pendahuluan
● Mata kering merupakan penyakit multifaktorial
● Mata kering sering terjadi pada wanita postmenopause dan insidensinya meningkat seiring dengan
bertambahnya usia
● Selain itu, penggunaan perangkat komputer meningkat tiap harinya. Dimana penggunaan komputer atau gadget
lainnya dapat menurunkan frekuensi berkedip → kedipan tidak lengkap dan evaporasi atau penguapan air mata
→ mata kering
● Jenis mata kering yang umum terjadi : tipe evaporative
● Computer Vision Syndrome (CVS) atau digital eye fatigue merupakan suatu istilah untuk gejala-gejala yang
berhubungan dengan gangguan mata dan fungsi penglihatan akibat penggunaan perangkat elektronik berbasis
komputer
● Gejala :
1.Kelelahan mata
2.Sakit kepala
3.Penglihatan buram
4.Penglihatan ganda
5.Nyeri leher
● Mata kering merupakan penyakit mata yang sering dijumpai dan sangat mengganggu aktivitas sehingga
menurunkan kualitas hidup akibat gejala yang diderita
● Selain itu, mata kering menjadi masalah kesehatan yang penting dikarenakan tingginya biaya pengobatan
● Pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan menentukan poin-poin penting akibat penggunaan perangkat
elektronik berbasis komputer jangka panjang terhadap kesehatan mata dengan mengevaluasi hasil dari
pemeriksaan Schirmer, tear break-up time (TBUT), dan Ocular Surface Disease Index (OSDI) yang merupakan
parameter pemeriksaan pada mata kering
bahan &
metode
● Subjek pada penelitian ini :
- 30 orang yang menggunakan komputer jangka panjang untuk bekerja (8 jam perhari)
- 30 orang dengan mata sehat dan tidak menggunakan komputer pada kegiatan sehari-hari (kelompok kontrol)
● Kriteria eksklusi pada penelitian ini :
- Mempunyai penyakit sistemik lainnya selain penyakit penyakit mata
- Mempunyai penyakit pada mata dan tidak bisa dikoreksi dengan penggunaan kacamata
- Mempunyai riwayat bedah terbuka atau laser pada mata
- Menggunakan obat mata, tetes mata buatan, kontak lensa
● Selama penelitian, hanya mata kanan subjek yang diobservasi
● Observasi pada tiap individu dilakukan 2x sehari, yaitu pada :
- Pagi hari sebelum kerja (pukul 8 pagi)
- Sore hari setelah kerja (pukul 5 sore)
● Dengan harapan telah menggunaan komputer minimal 8 jam perharinya
● Pemeriksaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu :
1.OSDI (Ocular Surface Disease Index), merupakan 12 kuesioner meliputi gejala-gejala yang berhubungan
dengan mata kering serta fungsi penglihatannya
2.Schirmer test (dengan anestesi topikal → proparacaine drops), merupakan pemeriksaan untuk menilai jumlah
volume (kuantitas) air mata. Setelah memberikan anestesi topikal serta mengeringkan air mata yang
berlebihan, strip dapat diletakan pada ⅓ lateral dari kelopak mata. Biarkan strip selama 5 menit kemudian
catat panjang bagian strip tersebut yang basah
3.TBUT (tear break-up test), merupakan penilaian kuantitatif untuk menilai stabilitas lapisan air mata. Dimana
pemeriksaan ini menggunakan fluorescein yang diteteskan pada mata pasien, kemudian pasien diminta
mengedipkan mata 3x. Catat interval antara kedipan mata terakhir sampai munculnya bintik hitam/black spot
pada mata (kekeringan mata).
hasil
● Rata rata usia grup studi penguna komputer jangka panjang (17 wanita dan 13 pria) adalah 29,92 ± 4,25 tahun
● Rata rata usia grup kontrol ( 18 wanita dan 12 pria) adalah 28,42 ± 4,56 tahun
● Tidak ada perbedaam signifikan terhadap usia dan jenis kelamin antara kedua grup

● Rata rata penggunaan komputer pada grup studi adalah 7,70 ± 0,86 jam, dan rata rata penggunaan komputer
pada grup kontrol adalah 0,72 ± 0,68 jam (p<0,001)

Tabel 1. Penggunaan computer sehari hari pada kedua grup

Pemakaian komputer sehari-hari (jam) p

Grup studi 7,70 ± 0,86 <0,001

Grup control 0,72 ± 0,68


● Rata rata hasil schirmer pada grup pengguna komputer waktu lama adalah 16.80±2.04 mm pada jam 8
pagi dan 15.00±2.06 mm pada jam 5 sore. (p>0.05)
● Rata rata hasil schirmer pada grup kontrol adalah 17.28±1.52 mm pada jam 8 pagi dan 17.16±2.53 mm
pada jam 5 sore. (p>0.05)

● Rata rata hasil TBUT pada grup pengguna komputer waktu lama adalah 9.15±2.93 detik pada jam 8
pagi dan 6.80±1.11 detik pada jam 5 sore. (p<0.05)
● Rata rata hasil TBUT pada grup kontrol adalah 15.80±3.15 detik pada jam 8 pagi dan 6.80±1.11 detik
pada jam 5 sore. (p>0.05)

● Rata rata hasil skor OSDI pada grup pengguna komputer waktu lama adalah 26.7±3.36 pada jam 8 pagi
dan 26.7±3.36 pada jam 5 sore. (p>0.05)
● Rata rata hasil skor OSDI pada grup kontrol adalah 25.0±4.48 pada jam 8 pagi dan 27.3±2.27 pada jam
5 sore. (p>0.05)
Tabel 2. Hasil tes schirmer dengan anestesi saat pagi dan sore hari pada kedua grup

Pagi hari (detik) Sore hari (detik) P

Grup studi 9,15 ± 2,93 6,80 ± 1,11 <0,05

Grup kontrol 15,80 ± 3,15 15,20 ± 1,92 >0,05

<0,05 <0,05

Tabel 3. Hasil TBUT saat pagi dan sore hari pada kedua grup

Pagi hari (detik) Sore hari (detik) P

Grup studi 9,15 ± 2,93 6,80 ± 1,11 <0,05

Grup kontrol 15,80 ± 3,15 15,20 ± 1,92 >0,05

<0,05 <0,05
Tabel 4. Hasil skor OSDI saat pagi dan sore hari pada kedua grup

Pagi hari Sore hari P

Grup studi 26,7 ± 3,36 28,3 ± 1,19 >0,05

Grup kontrol 25,0 ± 4,48 27,3 ± 2,27 >0,05

>0,05 >0,05

● Tidak terdapat perbedaan signifikan pada tes schirmer dan OSDI saat pagi dan sore hari pada antara kedua grup
● Terdapat perbedaan signifikan pada tes TBUT antara grup studi dan grup kontrol, dimana hasil TBUT pada grup
studi lebih rendah dibanding grup kontrol
● Terdapat perbedaan signifikan pada tes TBUT pada grup studi antara pagi dan sore hari, dimana hasil pada sore
hari lebih rendah dibanding pagi hari
pembahasan
● Pada penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan komputer jangka panjang menyebabkan ketidakstabilan
distribusi air mata pada permukaan mata, yang menyebabkan mudahnya penguapan air mata.
● Pada pemeriksaan TBUT, menunjukan :
- Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dimana stabilitas air mata lebih rendah pada kelompok
pengguna komputer dibanding kelompok kontrol
- Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dimana stabilitas air mata lebih rendah pada penilaian sore
hari dibanding pagi hari (kelompok pengguna komputer)
● Pada penelitian sebelumnya menunjukan bahwa penggunaan komputer dapat menyebabkan evaporasi air mata,
dimana hal tersebut berhubungan dengan menurunnya frekuensi berkedip dan kedipan yang tidak lengkap.
● Pada pemeriksaan Schirmer maupun skor OSDI tidak didapatkan perbedaan yang signifikan secara
statistik antara kedua kelompok tersebut ataupun antar penilaian pagi hari dan sore hari pada kelompok
pengguna komputer
● Pemeriksaan schirmer → menunjukan mekanisme evaporasi atau penguapan lebih umum terjadi
dibandingkan dengan menurunnya produksi air mata karena penggunaan komputer
● Skor OSDI → pada penelitian sebelumnya (Bahyan, et al) menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan
secara statistik dimana skor OSDI lebih tinggi pada pengguna komputer jangka panjang
● Pada penelitian ini, penulis menyatakan bahwa ketidak adanya perbedaan antar dua kelompok tersebut
dikarenakan fakta bahwa subjek penelitian tidak mengeluh mata kering, seluruh subjek merupakan individu
yang sehat
Pencegahan
● 20-20-20 rule
- Penggunaan komputer dalam waktu lama harus melihat objek yang berjarak 20 feet (6 meter), selama 20 detik,
dan 20 menit.
● Pekerja disarankan untuk secara berkala berkedip untuk mencegah evaporasi air mata dan menjaga kelembapan
● Jika mengalami gangguan refraksi, segera dilakukan koreksi
● AAO merekomendasikan :
- Layar komputer 15-20 derajat (10-12,5 cm) dibawah garis mata, dan berjarak 50-70 cm dari mata.
- Pencahayaan ruang yang cukup
- Penggunaan screen filter pada layar komputer
- Istirahat 15 menit setelah 2 jam kerja untuk mencegah computer vision syndrome
Talaksana
● Pada penelitian sebelumnya oleh Buhargava et al dengan total 456 individu dengan CVS dibagi menjadi 2
kelompok :
1.Pengobatan dengan Omega-3
2.Pengobatan dengan Placebo
● Terlihat bahwa adanya keunggulan menggunakan Omega-3 pada pengobatan mata kering yang disebabkan oleh
CVS

Kesimpulan
● Penggunaan komputer jangka panjang dapat meningkatkan evaporasi air mata yang menyebabkan ketegangan
pada mata
● Pekerja terutama yang menggunakan komputer pada pekerjaan sehari-hari sebaiknya diedukasi mengenai
pentingnya pencegahan serta penatalaksaan yang efektif untuk mengelola masalah kesehatan mata ini
referensi
1. The definition and classification of dry eye disease: report of the Definition and Classification Subcommittee of the International Dry Eye
WorkShop (2007). Ocul Surf 2007;5:75–92. [CrossRef ]
2. Peck T, Olsakovsky L, Aggarwal S. Dry Eye Syndrome in Menopause and Perimenopausal Age Group. J Midlife Health 2017;8:51–54. [CrossRef
]
3. Nakamura S, Kinoshita S, Yokoi N, Ogawa Y, Shibuya M, Nakashima H, et al. Lacrimal hypofunction as a new mechanism of dry eye in visual
display terminal users. PLoS One 2010;5:e11119. [CrossRef ]
4. van Tilborg MM, Murphy PJ, Evans KS. Impact of Dry Eye Symptoms and Daily Activities in a Modern Office. Optom Vis Sci 2017;94:688–93.
[CrossRef ]
5. Portello JK, Rosenfield M, Chu CA. Blink rate, incomplete blinks and computer vision syndrome. Optom Vis Sci 2013;90:482–7.
6. Randolph SA. Computer Vision Syndrome. Workplace Health Saf 2017;65:328. [CrossRef ]
7. Munshi S, Varghese A, Dhar-Munshi S. Computer vision syndrome-A common cause of unexplained visual symptoms in the modern era. Int J
Clin Pract 2017;71. [CrossRef ]
8. Ranasinghe P, Wathurapatha WS, Perera YS, Lamabadusuriya DA, Kulatunga S, Jayawardana N, et al. Computer vision syndrome among
computer office workers in a developing country: an evaluation of prevalence and risk factors. BMC Res Notes 2016;9:150. [CrossRef ]
9. Hirota M, Uozato H, Kawamorita T, Shibata Y, Yamamoto S. Effect of incomplete blinking on tear film stability. Optom Vis Sci 2013;90:650–7.
[CrossRef ]
10. Bayhan HA, Bayhan SA,Muhafız E, Gürdal C. Evaluation of the Dry Eye Parameters and Tear Osmolarity in Computer Users.Turkiye Klinikleri J
Ophthalmol 2014;23:167–71.
11. Rosenfield M. Computer vision syndrome: a review of ocular causes and potential treatments. Ophthalmic Physiol Opt 2011;31:502–15.
[CrossRef ]
12. Gur S, Ron S, Heicklen-Klein A. Objective evaluation of visual fatigue in VDU workers. Occup Med (Lond) 1994;44:201–4.
13. Tribley J, McClain S, Karbasi A, Kaldenberg J. Tips for computer vision syndrome relief and prevention. Work 2011;39:85–7.
14. Bhargava R, Kumar P, Phogat H, Kaur A, Kumar M. Oral omega-3 fatty acids treatment in computer vision syndrome related dry eye. Cont Lens
Anterior Eye 2015;38:206–10. [CrossRef]
critical
appraisal
(pico via)
pico
POPULATION – INTERVENSION – COMPARISON -
OUTCOME
Population, Patient, Problem
Populasi penelitian ini terdiri dari orang-orang yang bekerja sebagai sekretaris dan petugas pelayanan informasi di
rumah sakit istanbul, Turkey. Penelitian ini dilakukan pada 30 orang yang menggunakan komputer selama 8 jam per
hari dan pada 30 orang dengan mata sehat dan tidak menggunakan komputer pada pekerjaannya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi efek penggunaan komputer jangka panjang pada produksi air mata dan evaporasi.

Interventio
n
Subjek penelitian dilakukan pemeriksaan TBUT, Schirmer Test, dan OSDI yang diperiksa 2 kali per hari yaoti jam 8
pagi (sebelum bekerja) dan jam 5 sore (setelah bekerja/setekah penggunaan komputer selalma 8 jam). Pada
penelitian ini hanya mata kanan yang diperiksa.

Compariso
n
Usia, jenis kelamin, durasi penggunaan komputer per hari, Schirmer Test, TUT, OSDI
Outco
me
• Tidak terdapat perbedaan pada usia dan jenis kelamin antara kelompok yang menggunakan komputer dalam
jangka panjang dengan kelompok yang tidak menggunakan komputer.

• Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil Schirmer Test dan nilai OSDI yang diukur pada pagi dan
sore hari tetapi terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil TBUT dari mata kering tipe evaporatif.

• TBUT pada grup studi lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan grup kontrol dan TBUT grup studi
pada malam hari lebih rendah secara signifikan dibandingkan TBUT pagi hari.

• Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan komputer dalam jangka panjang dapat menyebabkana penyakit
mata kering tipe evaporatif.
via
VALIDITY – IMPORTANT - APPLICABLE
Validit
1.
y
Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
YA. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek penggunaan komputer jangaka panjang pada produksi air
mata dan evaporasi.
2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat?
YA. Subjek penelitian ini diambil berdasarkan waktu penggunaan komputer pada pekerjaan masing-masing
orang, yaitu 30 orang dengan pemakaian komputer 8 jam perhari dan 30 orang yang tidak menggunakan
komputer dalam pekerjaannya.
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?
YA. Data diperoleh dari hasil tear break up time dan schirmer test untuk produksi air mata serta OSDI untuk
mengetahui gejala mata kering dan fungsi visual.
4. Apakah penelitian ini mempunyai subjek yang cukup untuk meminimalisir kebetulan?
YA. Cukup untuk minimalnya 16 setiap kelompok.
5. Apakah analisis data dilakukan cukup baik?
YA. Analisis data sudah dilakukan dengan cukup baik dengan menggunakan SPSS 16.0. Uji chi square, uji mann-
whitney u, dan uji wilcoxon digunakan untuk perbandingan. Hasil dibuat dalam interval kepercayaan 95% dan
nilai P < 0.05 dianggap signifikan.
Importance
Penelitian ini penting untuk dilakukan agar orang-orang yang menggunakan komputer dalam
waktu lama mengetahui dampak yang ditimbulkan seperti mata kering dan dapat melakukan
pencegahan serta pengobatan.

Applicability
Penelitian ini dapat diaplikasikan di Indonesia dan di masa work from home ini, dimana
banyak orang-orang pekerja, dosen, guru, mahasiswa dan pelajar yang bekerja di rumah
menggunakan komputer dalam waktu yang lama.
terimakasih
MOHON ARAHAN DAN BIMBINGANNYA

Anda mungkin juga menyukai