Anda di halaman 1dari 6

Kulit Kelamin Miranty FL

Acne, Rambut dan Kuku


I. Acne I. Acne
II. Rambut II. Rambut
III. Kuku III. Kuku

I. Acne

Mrp rx normal, timbul pd usia belasan tahun.


Remaja >>, lalu berkurang.
Wanita lebih cepat timbul.
Dpt menimbulkan gangguan emosional krn penampilan kurang menarik.
Bersifat kronik  perlu pengobatan jangka panjang, pengetahuan dan kemampuan

Acne Vulgaris – AV
adalah kelainan saluran pilosebassius
Ditandai dengan sumbatan timbunan keratin
Klinis: komedo, papul, pustul, nodul, kista

Etiologi

Genetic
-45 % anak sekolahan  salah satu /kedua orang tuanya kena AV
-penderita dengan gen tertentu  jerawat lebih berat
Ras
-bangsa tertentu  kasus berat >>
-pria kulit putih >> berat
Endokrin / hormonal
-AV 60-70% timbul 2-7 hari prahaid  o/k perubahan hormonal
-pil KB  estrogen tinggi  baik
-estrogen rendah, progesteron tinggi
-jerawat (-)  orang dikebiri, pengangkatan indung telur
Psikis
-emosi pegang peranan
-tekanan jiwa/stress  pacu
-wanita lebih peka
Diit makanan/controversial
-makanan tertentu  memperberat
-keringat menghambat muara folikel
Kosmetik
-terdiri dari bahan kimia  pembentukan zat tanduk
-pelembab/pemade  perberat AV
Musim
-panas  MTH  memperberat
-keringat menyumbat muara folikel
Trauma/mekanik
-gesekan, garukan, tekanan  merangsang dan memperberat AV

Patofisiologi

Yang pasti belum diketahui:


1.produksi sebum meningkat
2.keratinisasi abnormal
3.kolonisasi micro-organisme (p.acnes)
4.inflamasi (peradangan)

┌ pementukan keratin   sumbatan


Pubertas  hormon androgen │ 
└ produkasi sebum  as. Lemak bebas
Klasifikasi
Menurut Kligman dan Plewig, 1975
Acne komedonal
Acne papula pustulosa
Acne konglobata

Menurut Grupper, 1977


Acne sejati
-Acne Vulgaris: acne tropika
acne mekanika
acne fulminen
acne neonatorum
-Acne Venenata: acne cosmetica
acne klor
acne jabatan
-Acne fisik (Physical Acne): acne senilis
acne radiasi
Erupsi acneiformis  menyerupai acne

Berdasarkan berat-ringan
Ringan :komedo papul
Sedang :komedo papul pustul
Berat :komedo papul pustul abses
Sangat berat :komedo papul pustul abses dan parut luas

Gambaran klinis

Tanpa peradangan: komedo terbuka=hitam


komedo tertutup=seperti kulit (putih)

Dengan peradangan:
papul pustul abses
nodul kista kadang sakit

Dasar Dx.

Anamnesis:
Riwayat penyakit:
-usia, pendidikan, pekerjaan -kosmetik
-tekanan psikis -siklus haid
-iklim -trauma
-diet -obat
Riwayat keluarga

Px. Fisik
= kulit berminyak
-ada lesi komedo
-ada lesi lain/tidak

Dx. Banding

Erupsi Acneformis Adenoma Sebasea


Rosasea Moluscum kontangiosum
Perioral Dermatitis Veruka Plana

Erupsi Acneformis
Mrp rx folikuler:
Dimulai dgn inflamasi (papula pustulosa)  tanpa komedo
Selalu karena obat
Timbul mendadak
Mengenai daerah yang luas & tidak sesuai lokasi acne
Obat penyebab: Iodium Vit. B12
Bromida Fenobarbital
INH Tetrasiklin
Kortikosteroid

Rosasea
Erupsi kronis terpusat pd daerah pusat wajah ditandai dgn eritema menetap, telangiokasi, tampak erupsi
berbentuk acne tda papul inflamasi, pustul, kista, hiperplasi kelenjar sebasea progresif dan penebalan kulit.
Tidak ditemukan komedo.
Dapat terjadi penebalan hidung yang jelas (Rhynophyema).
Kerusakan kosmetik yang jelas progresif.
Rasa terbakar/tertusuk dapat timbul bila irisan flushing. Rasa terbakar juga timbul bila iritan lemak dioleskan.

Perioral Dermatitis
Mrp inflamasi dgn skuama, terbatas pd daerah perioral, lipatan nasolabial, biasanya pd wanita usia subur.
Faktor pencetus:
Sensitif terhadap sinar, atropi, acne rosasea, infeksi demodes, kandidiasis, pertumbuhan berlebihan,
phityresperum, penggunaan pasta mengandung fluor, kortikosteroid fluorinated topikal.
Gambaran klinik
Erupsi eritema dan skuama yang menetap dengan papul kecil dan papul pustul diatasnya pada daerah
perioral dan lipatan nasolabial.
Biasanya pada dagu atau bibir atas dan meluas dengan bentuk tak teratur sampai mengelilingi mulut, tanpa
mengenai daerah dekat batas kulit dan mukosa.
Dpt mengenai kelopak mata/glabela/kedua-duanya.
Kekambuhan akut yang rekuren dan berfluktuasi.

Adenoma Sebasea
Adenoma Sebasea dari Pringle:
Berhubungan dengan TBC.
Kelainan ini menunjukkan proliferasi angiofibromatosis dibandingkan kelainan sebasea.
Adenoma sebasea dari Balser:
Bukan mrp adenoma sebenarnya, tapi berupa trikoepitelioma multiple.
Adenoma Sejati:
Agak jarang dan biasanya pada usia lanjut
Lokasi pada wajah dari kepala berambut

Moluscum kontangiosum hyperlink


Infeksi disebabkan Poxvirus
Mrp papul padat, disekret berbentuk kubah.
Tu. pada anak dan dewasa muda yang aktif sexual
Ditularkan dengan kontak erat lesi berdiameter 2-5mm, dapat lebih besar
Papul berwarna merah muda/putih/abu-abu.
Biasanya umbilikus sentral dan setiap papul mengandung sumbatan putih seperti keju.

Veruka Plana
Lesi intra epidermal disebabkan DNA Papiloma Virus
Dapat timbul pada semua usia, tu. anak dan dewasa muda.
Penularan secara kontak dan autoinokulasi
Mrp papul disekret kecoklatan atau seperti warna daging, sedikit menonjol, diameter 1-5 mm.
Lebih sering berkelompok dan sering timbul pada wajah dan kadang lengan.

Terapi

Prinsip Pengobatan

Tujuan: menekan produksi sebum Cara: perawatan kulit


mengatasi sumbatan terapi: topikal, sistemik dan kombinasi
menekan populasi kuman tindakan khusus
mengatasi peradangan
menghindari faktor penyebab

Perawatan Kulit

Membersihkan wajah 2-3 x/hari  kotoran, sel tanduk yang mati, sebum
Mrp pengelolaan yang tidak spesifik dan tidak mengurangi produksi lemak.
Menggunakan: sabun antiseptik, cairan/krim pembersih atau penyegar.

Terapi Topikal

Ideal: produksi lemak


Produksi zat tanduk
Menekan pertumbuhan kuman
Efek sistemik kecil
syarat minimal obat topikal tu. menekan produksi lemak.
Keratolitik: Sulfur presipitatum 4-10 % Resorsinol 1-5 %
Asam salisilat 2-5 % Vit. A asam 0,025-0,1 %
Bensoil peroksida 2.5-10 % Klindamisin HCl/Fosfat 1 % (larutan, gel)
Asam azeleik 15 % Benzoil peroksida 2,5-10% (larutan, krim, gel)
Asam α hidroksi ↓
Antibiotik: Eritromisin 1-2 % (larutan, krim, Bakteriostatik
gel)

Terapi Sistemik

Antibiotik:  menekan kuman acne


Tetrasiklin dan derivatnya Klindamisin
Eritromisin Linkomisin

Hormon: Androgen: pembelahan sel & pembentukan lemak


Anti androgen, estrogen  efek >< (anti androgen: khusus wanita)
Anti androgen  cyproterone asetat, spirenolacton
Kortikosteroid
Isotetrinoin (13 cis retinoid acid)

Terapi kombinasi

Topikal + Sistemik

Tindakan Khusus

Ekstraksi komedo
Injeksi treamsinolon asetonida
Intra lesi
Dermabrasi  menghilangkan jaringan parut

Perhatikan: penggunaan menurut petunjuk dokter (ESO !) & lakukan: penanganan AV secara baik dan benar.

Top of the Document

II. Rambut

Siklus pertumbuhan rambut:

Fase anagen: 1-5 th  10 th (85 %)  fase aktif


Fase katagen: ± 6 minggu (<2,5 %)  fase transisional
Fase telogen: ± 3 bulan (10-15 %)  the end of hair folicle.

Beberapa kelainan rambut

Kerontokan rambut: paling banyak dijumpai


Kebotakan  bila massive hair loss

Mekanisme terjadinya kerontokan

1. Kerontokan akibat rambut patah


a. Trikoreksis proksimalis (dipermukaan)
Perlukaan dengan pemanasan
Bahan kimia
b. Trikoreksis distalis (bbrp cm diatas permukaan)
Sinar matahari
Air (kadar kalori ? tinggi)
2. Kerontokan rambut sehari-hari
terjadinya secara normal
100-150 helai/hari
penyisiran, pencucian
3. Kerontokan/kebotakan rambut terpola
kebotakan timbul lebih dini
fase telogen lama
herediter dan hormonal (androgen)
4. Kerontokan akibat penyakit/non alami
Variety of Hair Loss

1. Eflufium telogen
Bersifat sementara
Lepasnya rambut telogen
Stress fisik/mental: bayi baru lahir, persalinan
demam 39ºC
penyakit kronis, berat, keganasan
obat
2. Eflufium anagen
Obat sitostatik
Lepasnya rambut anagen >>

Cat. Eflufium catagen : tidak ada

Klasifikasi kebotakan

1. Tanpa Sikatrik

Fisiologik  BBL, fase post partum Hormonal  kontrasepsi, hipotiroid


Herediter  kebotakan terpola Imunologis  alopesia areata
Kongenital  alopesia kongenital Defisiensi protein, kalori, vitamin
Penyakit kulit  piodermi superficial, tinea Trauma  trikotilomania, alat kosmetik
Penyakit kronis, berat dan keganasan (ex. Alat u/ membuat rambut jadi keriting)
Obat  intoksikasi vit. A, sitostatika

2. Dengan Sikatrik

1. Kongenital: aplasia kutis


2. Infeksi: jamur: Kerion lesi
Tinea favosa
Bakteri: Sifilis
Infeksi piogenik
Virus: Varicella zoster
Variola
3. Nevus dan neoplasma: Nevus epidermal
Karsinoma sel basal
Karsinoma metastasis
4. Badan fisik dan kimia: luka bakar
Radio dermatitis
Trauma
Asam basa
5. Penyakit kulit: LE
Liken Planus

Alopesia Terpola - herediter Alopesia areata - imunologis

- bersifat progresif, tu. di vertex dan frontal - Timbul mendadak, asimtomatis


- kebotakan difus, tidak meradang - Bercak bulat/oval, tidak meradang
- dimulai saat pubertas - Mula-mula kecil  meluas totalis universalis
- laki > berat dari wadon - Gambaran patognomonik: exlamatosis point hair
- ada riwayat genetik (spt tanda seru)
- stimulasi hormon androgen - Pada batas tepi
- terapi: laki-laki  minoxidil tropikal - Idiopatik
transplantasi rambut & reduksi kulit kepala - Beberapa penderita  tumbuh kembali
wadon  anti androgen - Terapi: Kortikosteroid topikal
Antralin topikal
Minoxidil topikal
PUVA topikal/sistemik

Klasifikasi Kerontokan rambut

a. Kalsifikasi Hamilton’s  I-VII pada laki-laki


b. Klasifikasi Ludwig’s  wadon
Kelainan warna rambut

1. Heterokimia
dua warna pd satu orang
Piebaldism, kwasiorkor
2. Kanitas
Rambut putih/ abu-abu pada orang muda
Mrp proses penuaan ┐ fase melanosit menurun
Faktor keturunan ┘
3. Poliosis
Sekelompok rambut putih diatas dahi  melanin berkurang pada sekelompok folikel rambut
Sekelompok rambut kecil
Top of the Document

III. Kuku

Kelainan Kongenital

1. Anonika  tidak ada kuku sejak lahir 3. kelainan herediter


2. Koilonikia (spon nail) a. rocquet nail
garis kuku hilang ibu jari besar dan lebih pendek
nail plate menjadi datar dan konkaf kuku besar, pendek, lengkung hilang
kuku menjadi tipis dan rapuh b. Penyakit Darier
Kuku rapuh, pecah, bentuk huruf V as the peg edge
Perubahan warna longitudinal
Hiperkeratosis bawah kuku, distal

Kelainan kuku akibat kelainan dermatologi

a. Psoriasis Eritropapuloskuamosa.doc
Pitting Nail : Berlubang-lubang/ berlekuk- b. Ecsema dan dermatitis
Dermatitis.doc
lekuk: khas
Warna berubah keruh Tu. atopic dermatitis, penyebab >>
Onikolisis (kuku hancur) distal/lateral Eritema dan distropi sekitar jaringan
Penebalan sub ungual Bentuk irregular dan kasar
Perubahan warna
c. Lichen planus

Kelainan kuku akibat trauma

a. akibat pekerjaan: pemain musik, tukang anyam dan tukang potret


b. akibat diri sendiri
onikophagi: digigit
habit tie: pemetikan kutikula. Produced by repeated mild retraction injury
onikotilomania: parasit phobia
ingrown nail: sepatu tidak cocok  bukan tumbuh ke dlm kulit
c. akibat kosmetik
d. akibat radiasi
e. akibat trauma fisik

Kelainan kuku akibat penyakit infeksi

a. Paronikia bakterialis : pada kuku dan jaringan b. Onikomikosis: karena jamur


Mrp peradangan pd lipatan kulit sekitar kuku 1. superfial white onikomikosis
Tu. o/ Staphylococcus, dpt o/ Candida albicans 2. distal subungual onikomikosis
Bengkak, sakit, bisa keluar pus, amis 3. proksimal subungual mikosis
4. candida onikomikosis
Gambaran onikomikosis: damage brittle nail

Kelainan kuku akibat tumor

a. tumor jinak b. tumor ganas


veruka ca. sel squamous
keloid ca. sel basal
granuloma melanoma maligna
keratoakantosis penyakit bawaan
Bowen disease
Top of the Document

Anda mungkin juga menyukai