Hidradenitis Dermatitis
Acne Vulgaris Miliaria
Suppurative Perioral
ACNE VULGARIS
Acne Vulgaris
◦ Merupakan inflamasi kronis folikel pilosebasea
yang bersifat self-limiting.
◦ Bermanifestasi sebagai komedo, papul, pustule,
nodul kista
◦ Hampir setiap orang pernah menderita penyakit ini,
sehingga sering dianggap sebagai kelainan kulit yang
fisiologis
◦ Banyak terjadi pada remaja (12-15 tahun)
Epidemiologi ◦ Puncak tingkat keparahan pada usia 17-21 tahun
◦ Lebih berat pada laki-laki daripada perempuan
◦ Dapat menetap hingga usia 30 tahun/lebih
◦ Inflamasi kronik dari folikel kelenjar sebasea, yang mungkin
disebabkan oleh :
◦ Faktor Intrinsik : genetik, ras, hormonal
◦ Faktor ekstrinsik : stress, iklim, suhu, kelembapan, kosmetik, diet,
Etiologi
obat-obatan
Peningkatan produksi sebum
Hiperproliferasi folikel
pilosebasea
Patogenesis
Kolonisasi Propionibacterium
acnes
Proses Inflamasi
Peningkatan produksi sebum
◦ Kuantitas produksi sebum lebih banyak daripada normal, namun kualitas sebum sama.
◦ Ekskresi sebum dikontrol oleh hormon androgen
Anamnesa :
• Keluhan : gatal dan nyeri, terganggu secara estetika, kulit
bermibyak/sebore
• Durasi minggu hingga bulan
• Perdileksi : Wajah dan leher (99%), punggung (60%), dada
(15%), Bahu dan lengan atas, bokong.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik :
• Lesi non inflamasi : komedo terbuka (blackhead) dan tertutup
(whitebeard)
• Lesi infkamasi : Papul, pustule, papulopustule, nodul, kista
• Jaringan parut (atrofik/hipertrofik)
• Perubahan pigmentasi
• Sinus (saluran drainase pada acne nodular)
• Sebore (wajah dan kulit kepala)
Pemeriksaan Ekskohleasi Sebum :
Diagnosis
Grade 2 : Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam pada wajah
Grade 3 : Komedo, papulu, pustul, dan peradangan lebih dalam pada wajah, dada, dan
punggung
Klasifikasi Pillsburry
Klasifikasi FKUI/RSCM
Kedua Dapsone topical/ asam azelaic/ asam salisilat Dapsone topical/ asam azelaic/ asam salisilat
Perempuan - -
Tidak sembuh dengan Cek kepatuhan pengobatan Cek kepatuhan pengobatan, singkirkan kemungkinan
penanganan folikulitis, pada wanita singkirkan kemungkinan POS, tumor
ovary/adrenal, pada laki – kali singkirkan hyperplasia adrenal
kongenital
Kedua - Isotretinoin oral/antibiotic oral + retinoid topical ± Antibiotik oral dosi tinggi + retinoid topical BPO
BPO/asam azelaic/ kombinasi
Tidak sembuh dengan Cek kepatuhan pengobatan, singkirkan kemungkinan folikulitis, pada wanita singkirkan kemungkinan POS, tumor ovary/adrenal, pada laki – kali
penanganan singkirkan hyperplasia adrenal kongenital
Maintenance Retinoid topical ± benzoyl peroxide
HIDRADENITIS
SUPPURATIVA
DEFINISI
Inflamasi kronis kelenjar apokrin yang bersifat supuratif (dapat pula sikatrik)
= apokrinitis, hidradenitis aksilaris, abses kelenjar keringat apokrin, acne inversa
EPIDEMIOLOGI
• Dimulai pada usia pubertas hingga klimakterik (menopause)
• Perempuan (aksilaris ↑) > laki-laki (anogenital ↑)
ETIOLOGI
• Staphyloccocus aureus
• Faktor predisposisi:
• Obesitas
• Rokok
• Genetik
• Hormon androgen
• Kelainan adneksa
PATOFISIOLOGI
Ulserasi, fibrosis,
Pembentukan Terjadi supurasi dan
pembentukan Ruptur
scar/jaringan parut destruksi jaringan
traktus sinus
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
● Bakteriologis
○ S. aureus, streptococcus, E. coli, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa
● Laboratorium (CBC leukositosis pada kondisi akut)
● Histopatologis
○ Oklusi keratin folikel rambut
○ Dilatasi duktus
○ Tanda inflamasi pada apparatus folikular
○ Destruksi apokrin/ekrin/pilosebasea
○ Fibrosis
○ Hiperplasia pseudoepitel pada sinus
DIAGNOSIS BANDING
• Skrofuloderma
• Furunkel
• Karbunkel
• Limfadenitis
• Limfogranuloma venereum
• Aktinomikosis
PENATALAKSANAAN
Predinsone diberikan bila nyeri dan inflamasi berat: 70mg/hari selama 2-3 hari (tapering off 14 hari)
PENATALAKSANAAN
PEMBEDAHAN
◦ Faktor resiko :
Gejala Klinis ◦ Tinggal di daerah tropis, panas, kelembaban tinggi
◦ Pemakaian pakaian yang ketat, tidak menyerap
keringat
Miliaria Kristalina
Miliaria Rubra
Miliaria Profunda
Miliaria Pustulosa
1. Miliaria Kristalina
• Impetigo vesikobulosa
• Eritema toksikum neonatorum
• Papular musinosis
◦1. Prinsip
◦ Mengurangi pruritus, menekan inflamasi, dan membuka retensi keringat dan mencegah terjadinya heat exhaution.
◦2. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:
◦ Memakai pakaian longgar yang tipis dan dapat menyerap keringat.
◦ Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
◦ Berada di lingkungan dingin untuk mengurangi keringat
◦ Menghindari pemakaian obat topikal dengan heavy cream/powder
◦ Pada bayi dianjurkan memakai superabsorbent disposable diaper yang mengandung gel absorben
Farmakoterapi
Topikal
• Bedak kocok: likuor faberi atau bedak kocok yang mengandung kalamin dan antipruritus lain (mentol dan
kamfora) diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu.
• Lanolin topikal atau bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼ – 2 % sekaligus diberikan 2 kali sehari selama 1
minggu. Terapi berfungsi sebagai antipruritus rubra untuk menghilangkan dan mencegah timbulnya
miliaria profunda.
• Krim atau losio klorheksidin dengan atau tanpa asidum salisilikum 1% 3 x sehari untuk miliaria rubra
• Untuk kasus dengan gatal berat, diberikan topikal kortikosteroid (beta- metason 0,1% 2 x sehari selama 3
hari), cold packs, dan antihistamin.
Sarkoidosis
Acne
Rosasea Vulgaris
Penatalaksanaan
Topikal Oral
Goal AB oral : pemulihan yang cepat
◦ Metronidazole kirm/gel
diberikan bersamaan dengan terapi
◦ Klindamisin gel topikal
◦ Eritromisin gel
◦ Tetrasiklin 2x250-500mg/hari
◦ Sulfur topikal
◦ Doksisiklin 2x100mg/hari
◦ Asam azelaic gel
◦ Minosiklin 2x100mg/hari
Dapat menjadi kondisi kekambuhan dan seringkali kasus
memerlukan pengobatan jangka panjang. Prognosis