Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN KELENJAR EKRIN

DAN
KELENJAR SEBASEA

Dr. WIDYAWATI, SpKK

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Kelenjar sebasea
❧ Merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari struktur unilobular atau


multilobular yang berhubungan dengan folikel rambut.
❧ terdiri dari rambut, folikel rambut, otot erektor pili, dan kelenjar
sebasea disebut unit pilosebasea

Struktur kulit Unit Pilosebasea


Kelenjar sebasea
❧ Umumnya merupakan satu kesatuan dengan folikel


rambut dan terletak pada bagian atas folokel rambut

❧ tidak dipengaruhi oleh siklus rambut

❧ Nomenklatur khusus berdasarkan lokasinya pada area


yang tidak berambut, yaitu pada
➢ kelopak mata (kelenjar meibomian)
➢ putting susu (Montgomery’s tubercles)
➢ bibir dan mukosa bukal (Fordyce’s spot)
➢ genital (kelenjar Tyson)
Kelenjar sebasea


❧ paling banyak terdapat pada wajah dan kulit kepala &
sangat sedikit pada area punggung
❧ Jumlah dapat mencapai 400-900 kelenjar/ cm2 pada wajah
❧ Sebum merupakan campuran kompleks dari lipid →
terdiri atas gliserida, asam lemak bebas, wax ester,
skualen, ester kolesterol dan kolesterol
❧ Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen
❧ pada anak-anak jumlah kelenjar sebasea sedikit, pada
puberts menjadi lebih besar dan banyak serta mulai
berfungsi secara aktif
Penyakit Kelainan Kelenjar Sebasea

Akne Vulgaris Etiopatogenesis Akne


Akne adalah
dermatosis inflamasi
❧ Peningkatan produksi sebum
kronik unit pilosebasea
→peningkatan unsur
yang ditandai dengan komedogenik dan inflamatogenik
komedo terbuka dan/
komedo tertutup dan ❧ Hiperproliferasi folikel epidermis
lesi inflamasi berupa → pembentukan lesi akne yaitu
papul, pustul atau mikrokomedo.
nodul ❧ Kolonisasi P. Acnes → kuman
menyebabkan masalah komensal pada kulit normal, gram
psikososial dan positif, anaerobik
jaringan parut yang ❧ Inflamasi
menetap seumur hidup
Patogenesis Akne

Papul/ pustul
beradang
Mikrokomedo Komedo
✧Pembesaran Nodul
✧Infundibulum ✧Akumulasi lebih lanjut unit
hiperkeratotik korneosit dan folikular ✧Ruptur dinding
✧Korneosit sebum ✧Proliferasi P. folikular
kohesif ✧Dilatasi ostium acnes ✧Jaringan parut
✧Sekresi sebum folikel ✧Inflamasi
perifolikular
Gambaran Klinis, Klasifikasi dan derajat keparahan
Akne vulgaris

komedo
Klinis Komedo
Komedo terbuka
tertutup
❧ Lokasi
pipi
Pori-pori
papul eritema tertutup sebagian
seluruhnya hidung
wajah
pustul dahi
nodul
Sebum, bakteri dan sel dapat
Terperangkap
mengalirdikeluar
dalamnya dagu
kulit
kista mati punggung Cenderung pada garis
tengah tubuh
Komedo: terbuka (blackheads, dada
Gambaran
open comedo) & tertutupLesi
lesi tampak
datar
sebagai
atau sedikit
papul kecil,
konka
(whiteheads, close comedo)meninggi
sedikit meninggi,
dengan umumnya
keratin dan
sewarna
lipid di tengah
kulit dan telinga
folikel
orifisium
dan lobus
bagian tengah yang berwarna
tidak tampak
kehitaman karena oksidasi pre- dan retroaurikuler
melanin
Komplikasi
Semua lesi akne dapat menyembuh dengan sekuele

1.Sebagian besar lesi akne setelah menyembuh meninggalkan warna kulit kemerahan yang
dapat menetap beebrapa waktu
2.Hiperpigmentasi paska inflamasi (HPI) terutama pada tipe kulit yang lebih gelap,
hiperpigmentasi paska inflamasi dapat menetap beberapa bulan setelah akne
HPI akan hilang sendiri dalam waktu yang cukup lama, kurang lebih 3-24 bulan, meskipun
tidak diobati, beberapa kasus memerlukan waktu lebih lama.

Hiperpigmentasi Paska Inflamasi pada pasien berkulit gelap


Terapi sistemik

✧ diperlukan pada
➢ pasien dengan akne sedang dan berat
➢ pasien yang mengalami depresi karena akne
➢ pasien dengan kelainan dismorfik tubuh
➢ pasien dengan skar atau cenderung menjadi skar
✧ Terapi oral sebaiknya diberikan bersamaan dengan terapi topikal
✧ Terapi oral untuk akne meliputi antibiotik, isotretinoin, dan hormon
✧ Beberapa obat lain seperti dapson, klofazimin kadang-kadang digunakan
untuk terapi akne dengan hasil yang bervariasi
Kelenjar keringat
Kelenjar keringat disebut juga kelenjar sudorifera → termasuk
kelenjar merokrin

Terdiri dari : kelenjar ekrin, apokrin dan apoekrin

Masing-masing berbeda baik struktur, perkembangan dan


fungsinya

2 fungsi : termoregulator (mendinginkan tubuh melalui proses


evaporasi dan adaptasi thp lingkungan panas) & membasahi kulit
telapak tangan dan telapak kaki saat beraktifitas

Temperatur tubuh > 40 0 C menyebabkan denaturasi protein dan


kematian sel, yang dapat menyebabkan kerusakan organ multipel
→ diperlukan pengaturan suhu tubuh dengan proses berkeringat
Gambar kelenjar
ekrin dan apokrin

➢ dibentuk sempurna pada 28


mgg kehamilan & baru
berfungsi 40 minggu setelah
kelahiran
➢ berbentuk spiral & bermuara
langsung pada permukaan kulit
dengan sekret encer
➢ Sekresi tergantung pada
beberapa faktor dan
dipengaruhi oleh saraf
kolinergik, faktor panas, & stres
emosional.
Berdasarkan temuan klinis, miliaria dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Miliaria kristalina
2. Miliaria rubra
3. Miliaria profunda

Miliaria kristalina :
✓Vesikel ukuran 1-2 mm terutama pada


badan, timbul setelah berkeringat, misalnya
pada cuaca panas.
✓Miliaria kristalina (sudamina) tdd vesikel
non inflamatorik superfisial/ korneal, mudah
pecah ketika digaruk.
✓sering timbul pada bayi yang berada pada
lingkungan yang hangat, pasien di ICU yang
diberi obat kolinergik dan adenergik, sehingga
dapat meningkatkan stimulasi pengeluaran
keringat
Miliaria profunda
◆Bentuk ini agak jarang terjadi kecuali di
daerah tropis. Kelainan ini biasanya timbul
setelah terjadi miliaria rubra.
◆Ditandai adanya papul putih, keras,
berukuran 1-3 mm.
◆Terutama di badan dan ekstremitas.
◆Karena letak retensinya lebih dalam, maka
secara klinis lebih banyak papul daripada
vesikel.
◆Tidak gatal dan tidak eritem.

Penatalaksanaan :
➢Pencegahan merupakan cara yang paling efektif yaitu
menghindari panas dan keringat berlebihan
➢Mengusahakan pengaturan suhu yang baik
➢Pakaian yang tipis
➢Dapat diberi losio kalamin dengan atau tanpa mentol
0,25% dapat pula resorsin 3% dalam alkohol

Anda mungkin juga menyukai