Anda di halaman 1dari 193

32.

seorang laki 40 tahun, kembung, bising usus


meningkat, post op usus buntu. apa px penunjang
untuk diagnosis?
a. ct scan
b. mri
c. usg
d. foto polos 2 proyeksi
e. foto polos 1 proyeksi
32.
seorang laki 40 tahun, kembung, bising usus
meningkat, post op usus buntu. apa px penunjang
untuk diagnosis?
a. ct scan
Diagnosis: Suspek ileus obstruktif
b. mri
c. usg
d. foto polos 2 proyeksi
e. foto polos 1 proyeksi
Pemeriksaan Radiologi

◼Ultrasonografi
◼Computed Tomography (CT Scan)
◼Magnetic Resonance Imaging (MRI)
◼Kedokteran nuklir
FOTO POLOS

◼Foto polos abdomen (FPA / BNO)


▪ 1 Posisi : AP
▪ 2 Posisi : AP + LLD / AP + Lateral
▪ 3 Posisi : AP + LLD + erect / semi erect
Obstruksi Usus Halus

Supine Erect
LLD
Obstruksi Usus Besar
◼ BNO supine
Pemeriksaan Radiologi Ileus Obstruktif
Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak abdomen atau
posisi dekubitus) dan posisi tegak thoraks. Pada foto abdomen dapat
ditemukan beberapa gambaran, antara lain:
1) Distensi usus bagian proksimal obstruksi
2) Kolaps pada usus bagian distal obstruksi
3) Posisi tegak atau dekubitus: Air-fluid levels
4) Posisi supine dapat ditemukan distensi usus dan step-ladder sign
5) String of pearls sign, gambaran beberapa kantung gas kecil yang
berderet
6) Coffee-bean sign, gambaran gelung usus yang distensi dan terisi
udara dan gelung usus yang berbentuk U yang dibedakan dari
dinding usus yang oedem.
7) Pseudotumor Sign, gelung usus terisi oleh cairan.
32.
seorang laki 40 tahun, kembung, bising usus
meningkat, post op usus buntu. apa px penunjang
untuk diagnosis?
a. ct scan  bukan pilihan utama
b. Mri  bukan pilihan utama
c. Usg  bukan pilihan utama
d. foto polos 2 proyeksi
e. foto polos 1 proyeksi  kurang menggambarkan
jika hanya dari proyeksi AP
33.
Ada orng kek nya obstruksi usus trs usus nya
distensi yg dilakuin apa pertama kali
A. rehidrasi ngt pasang kateter
B. Oksigeniasai
C. Antipiretik anibiok
D. anti emetik regidrasi ngt
33.
Ada orng kek nya obstruksi usus trs usus nya
distensi yg dilakuin apa pertama kali
A. rehidrasi ngt pasang kateter
B. Oksigeniasai
C. Antipiretik anibiok
D. anti emetik regidrasi ngt
Ileus Obstruktif
Ileus obstruksi merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena
adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga
menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus.

Penyebab Ileus Obstruktif


Penatalaksanaan
• Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami dehidrasi dan kekurangan Natrium,
Khlorida dan Kalium yang membutuhkan rehidrasi/ penggantian cairan intravena dengan cairan
salin isotonic seperti Ringer Laktat.

• Urin harus di monitor dengan pemasangan Foley Kateter.

• Pemeriksaan elektrolit serial, seperti halnya hematokrit dan leukosit, dilakukan untuk menilai
kekurangan cairan.

• Antibiotik spektrum luas diberikan untuk profilaksis atas dasar temuan adanya translokasi bakteri
pada ostruksi intestinal.
Dekompresi
• Pemasangan nasogastric tube bertujuan untuk mengosongkan lambung, mengurangi resiko
terjadinya aspirasi pulmonal karena muntah dan meminimalkan terjadinya distensi abdomen.

• Pasien dengan obstruksi parsial dapat diterapi secara konservatif dengan resusitasi dan
dekompresi.

• Penyembuhan gejala tanpa terapi operatif dilaporkan sebesar 60 – 85% pada obstruksi parsial.
Terapi Operatif
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus.
1) Koreksi sederhana (simple correction). Tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus
dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh streng/adhesi atau
pada volvulus ringan.
2) Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang "melewati" bagian usus yang
tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya.
3) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada
Ca stadium lanjut.
4) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk
mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon, invaginasi
strangulata, dan sebagainya.
33.
Ada orng kek nya obstruksi usus trs usus nya
distensi yg dilakuin apa pertama kali
A. rehidrasi ngt pasang kateter
B. Oksigenisasi  diberikan jika ada indikasi
C. Antipiretik antibiotic  diberikan namun bukan
yang pertama
D. anti emetik rehidrasi ngt  antiemetic bukan
pilihan terapi utama
34.
Perempuan 45 th dibawa ke UGD dengan keluhan perut
kembung dan sakit melilit lilit. Sakitny periodik dan berkurang
dengan tiduran. Ada nyeri tekan tapi tidak ada nyeri lepas . Apa
diagnosis banding yang paling kecil kemungkinanny ?
A. Ileus obstruktif karena adhesi
B. Ileus obstruktif karena carsinoman
C. Volvulus Sigmoid
D. Ileus paralitik
E.
34.
Perempuan 45 th dibawa ke UGD dengan keluhan perut
kembung dan sakit melilit lilit. Sakitny periodik dan berkurang
dengan tiduran. Ada nyeri tekan tapi tidak ada nyeri lepas . Apa
diagnosis banding yang paling kecil kemungkinanny ?
A. Ileus obstruktif karena adhesi
B. Ileus obstruktif karena carsinoman
C. Volvulus Sigmoid
D. Ileus paralitik
E.
Ileus Obstruktif
Ileus obstruksi merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena
adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga
menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus.

Penyebab Ileus Obstruktif


Etiologi
Penyebab terjadinya ileus obstruktif beragam jumlahnya berdasarkan umur dan tempat terjadinya
obstruksi.

Obstruksi mekanik dari lumen intestinal biasanya disebabkan oleh tiga mekanisme:
1) Blokade intralumen (obturasi)
2) Intramural atau lesi intrinsik dari dinding usus
3) Kompresi lumen atau konstriksi akibat lesi ekstrinsik dari intestinal
• Adhesi, hernia, dan malignansi merupakan 80 % penyebab dari kasus ileus obstruktif.

• Pada anak-anak  intususepsi merupakan penyebab tersering.

• Pada orang tua  pikirkan kemungkinan adanya kanker.

• Metastasis dari genitourinaria, kolon, pankreas, dan karsinoma gaster menyebabkan obstruksi
lebih sering daripada tumor primer di intestinal.
Malrotasi-volvulus midgut

• Merupakan suatu keadaan di mana terjadi pemuntiran usus yang abnormal dari segmen usus sepanjang
aksis longitudinal usus sendiri, maupun pemuntiran terhadap aksis radiimesenterii sehingga pasase
makanan terganggu. Pada usus halus agak jarang ditemukan kasusnya. Kebanyakan volvulus didapat di
bagian ileum dan mudah mengalami strangulasi. Gambaran klinisnya berupa gambaran ileus obstruksi
tinggi dengan atau tanpa gejala dan tanda strangulasi
• Puntiran usus pada ‘base’ mesenterium yang pendek  True surgical emergency
• Klinis : sebelumnya minum/ bab normal tiba2 rewel, muntah hijau,epigastrium distensi
• X-ray: gaster-duodenum dilatasi,scattered air
Malrotasi- Volvulus
34.
Perempuan 45 th dibawa ke UGD dengan keluhan perut
kembung dan sakit melilit lilit. Sakitny periodik dan berkurang
dengan tiduran. Ada nyeri tekan tapi tidak ada nyeri lepas . Apa
diagnosis banding yang paling kecil kemungkinanny ?
A. Ileus obstruktif karena adhesi  ileus obstruktif
B. Ileus obstruktif karena carsinoman  ileus obstruktif
C. Volvulus Sigmoid  ileus obstruktif
D. Ileus paralitik
E.
35.
Seorang laki2 terdapat sebuah benjolan dibagian
paha kirinya saat siang hari keluar dan malam hari
tidak ada
A hernia inguinalis media
B hernia inguinalis lateralis reponible
C hernia skrotalis sinistra
D hernia inguinalis lateralis sinistra
E hernia inguinalis lateral irreponible
35.
Seorang laki2 terdapat sebuah benjolan dibagian
paha kirinya saat siang hari keluar dan malam hari
tidak ada
A hernia inguinalis media
B hernia inguinalis lateralis reponible
C hernia skrotalis sinistra
D hernia inguinalis lateralis sinistra
E hernia inguinalis lateral irreponible
HERNIA
Penonjolan (protrusi) isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang
lemah dari rongga tersebut

Hernia Interna :

Protrusion of an internal organ into retroperitoneal fossa or a foramen


(congenital or acquired) in the abdominal cavity

Hernia Eksterna :
Groin Hernia
• Hernia Inguinalis Medial (Direct Hernia)
• Hernia Inguinalis Lateral (Indirect Hernia)
• Hernia Femoralis
PERBEDAAN HIL & HIM
BEDA HIL HIM
 Lokasi thd arteri Lateral Medial
epigastrika inferior
Tempat keluar Kanalis inguinalis Segitiga Haselbach
Bentuk Lonjong (sosis) Bulat
Nama Lain Hernia indirek Hernia direk
Usia Anak & dewasa Dewasa
Penyebab Kongenital & Didapat Didapat

Bisa
 Hernia scrotalis Tidak
PERBEDAAN HIL & HIM
• Juga ada perbedaan pada hasil test dengan jari (Finger
Test)

• Kedua hernia terletak di atas ligamentum inguinale


Derajat Kegawatan
Hernia
• Hernia Reponibel  dapat keluar masuk sendiri
• Hernia Irreponibel  tidak dapat keluar masuk sendiri, harus dengan
bantuan tangan
• Hernia Inkaserata  sudah ada gangguan pasase usus
• Hernia Strangulata  ada keterlibatan gangguan pembuluh darah,
ditandai nyeri
35.
Seorang laki2 terdapat sebuah benjolan dibagian paha kirinya
saat siang hari keluar dan malam hari tidak ada
A hernia inguinalis media  lokasi lebih medial, tidak ada
derajat dapat dimasukkan/ tidak
B hernia inguinalis lateralis reponible
C hernia skrotalis sinistra  masuk ke dalam skrotum
D hernia inguinalis lateralis sinistra  kurang lengkap
E hernia inguinalis lateral irreponible  irreponible berarti
tidak dapat keluar masuk sendiri, harus dibantu tangan untuk
memasukkan
36.
Laki"", umur 5 tahun di bawa ibunya ke puskesmas dengan
benjolan pada kantung kelamin sebelah kiri. Benjolan timbul
ketika pagi dan hilang ketika malam hari. Jika diagnosis benar,
tindakan terapi apa yg dilakukan?
A. Konservatif, di tunggu hingga dewasa diharapkan hilang
sendiri
B. Hernioplasty
C. Hernioraphy
D. Herniatomi
E. Menggunakan celana anti hernia 2-3 bulan
36.
Laki"", umur 5 tahun di bawa ibunya ke puskesmas dengan
benjolan pada kantung kelamin sebelah kiri. Benjolan timbul
ketika pagi dan hilang ketika malam hari. Jika diagnosis benar,
tindakan terapi apa yg dilakukan?
A. Konservatif, di tunggu hingga dewasa diharapkan hilang
sendiri
B. Hernioplasty
C. Hernioraphy
D. Herniatomi
E. Menggunakan celana anti hernia 2-3 bulan
TERAPI

DEWASA
ANAK-ANAK

HERNIOTOMI + HERNIORAPHY
HERNIOTOMI

RESEKSI ANOSTOMOSIS
Treatment of Hernia for Children
• Inguinal hernias do not spontaneously heal and must be surgically
repaired because of the ever-present risk of incarceration. 
• Generally, a surgical consultation should be made at the time of
diagnosis, and repair (on an elective basis) should be performed very
soon after the diagnosis is confirmed.
• Parents may be instructed on the application of gentle pressure on
the bulge of an inguinal hernia to prevent incarceration until the
elective operative repair is performed.
36. Laki"", umur 5 tahun di bawa ibunya ke puskesmas dengan benjolan
pada kantung kelamin sebelah kiri. Benjolan timbul ketika pagi dan hilang
ketika malam hari. Jika diagnosis benar, tindakan terapi apa yg dilakukan?
A. Konservatif, di tunggu hingga dewasa diharapkan hilang sendiri 
hernia tidak dapat sembuh sendiri, harus dilakukan operasi agar tidak
terjadi inkarserata
B. Hernioplasty  dewasa
C. Hernioraphy  dewasa
D. Herniatomi
E. Menggunakan celana anti hernia 2-3 bulan  tidak ada anjuran
37.
Laki"", umur 5 tahun di bawa ibunya ke puskesmas dengan
benjolan pada kantung kelamin sebelah kiri. Benjolan timbul
ketika pagi dan hilang ketika malam hari. Jika diagnosis benar,
tindakan terapi apa yg dilakukan?
A. Konservatif, di tunggu hingga dewasa diharapkan hilang
sendiri
B. Hernioplasty
C. Hernioraphy
D. Herniatomi
E. Menggunakan celana anti hernia 2-3 bulan
36.
Laki"", umur 5 tahun di bawa ibunya ke puskesmas dengan
benjolan pada kantung kelamin sebelah kiri. Benjolan timbul
ketika pagi dan hilang ketika malam hari. Jika diagnosis benar,
tindakan terapi apa yg dilakukan?
A. Konservatif, di tunggu hingga dewasa diharapkan hilang
sendiri
B. Hernioplasty
C. Hernioraphy
D. Herniatomi
E. Menggunakan celana anti hernia 2-3 bulan
TERAPI

DEWASA
ANAK-ANAK

HERNIOTOMI + HERNIORAPHY
HERNIOTOMI

RESEKSI ANOSTOMOSIS
Treatment of Hernia for Children
• Inguinal hernias do not spontaneously heal and must be surgically
repaired because of the ever-present risk of incarceration. 
• Generally, a surgical consultation should be made at the time of
diagnosis, and repair (on an elective basis) should be performed very
soon after the diagnosis is confirmed.
• Parents may be instructed on the application of gentle pressure on
the bulge of an inguinal hernia to prevent incarceration until the
elective operative repair is performed.
37. Laki"", umur 5 tahun di bawa ibunya ke puskesmas dengan benjolan
pada kantung kelamin sebelah kiri. Benjolan timbul ketika pagi dan hilang
ketika malam hari. Jika diagnosis benar, tindakan terapi apa yg dilakukan?
A. Konservatif, di tunggu hingga dewasa diharapkan hilang sendiri 
hernia tidak dapat sembuh sendiri, harus dilakukan operasi agar tidak
terjadi inkarserata
B. Hernioplasty  dewasa
C. Hernioraphy  dewasa
D. Herniatomi
E. Menggunakan celana anti hernia 2-3 bulan  tidak ada anjuran
38.
Penanganan pada ileus obstruksi dengan tindakan
operatif, tetapi ada beberapa kasus pada ileus obstruksi
tanpa tindakan operatif, kasus yang manakah itu gaes?
A. Illeus obstuktif dengan adhesi simple
B. Illeus obstruktif letak tinggi
C. Illeus obstruktif letak rendah
D. Illeus obstruktif karena carsinoma colon ascendent
E. Illeus obstruktif
38.
Penanganan pada ileus obstruksi dengan tindakan
operatif, tetapi ada beberapa kasus pada ileus obstruksi
tanpa tindakan operatif, kasus yang manakah itu gaes?
A. Illeus obstuktif dengan adhesi simple
B. Illeus obstruktif letak tinggi
C. Illeus obstruktif letak rendah
D. Illeus obstruktif karena carsinoma colon ascendent
E. Illeus obstruktif
Ileus obstruktifus e.c adhesi
• Di mana pita fibrosis dari jaringan ikat menjepit usus. Dapat berupa
perlengketanmungkin dalam bentuk tunggal maupun multiple, bisa
setempat atau luas. Umunya berasal dari rangsangan peritoneum
akibat peritonitis setempat atau umum. Ileus karena adhesi biasanya
tidak disertai strangulasi.
Indikasi Operasi pada Ileus
Obstruktif
• Tindakan bedah dilakukan bila :
- Strangulasi
- Obstruksi lengkap
- Hernia inkarserata
- Tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif (dengan
pemasangan NGT, infus,oksigen dan kateter)
Tatalaksana ileus obstruktif
• Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang
mengalami obstruksiuntuk mencegah perforasi.
• Tindakan operasi biasanya selalu diperlukan.
• Menghilangkan penyebab obstruksi adalah tujuan kedua.
• Kadang-kadang suatu penyumbatan sembuh dengan sendirinya tanpa
pengobatan, terutama jika disebabkan oleh perlengketan.
39.
Pernyataan yang benar tentang ileus obstruktif
A. Dilatasi ileus obstruktif karena sumbatan
proksimal gas hidrogeen, oksigen dll
B. Colok dubur didapatkan ampula recti melebar
C. Gejala ileus obstruktif letak rendah karena
volvulus jarang terjadi strangulasi
D. Ileus obstruktif tidak dehidrasi
39.
Pernyataan yang benar tentang ileus obstruktif
A. Dilatasi ileus obstruktif karena sumbatan
proksimal gas hidrogeen, oksigen dll
B. Colok dubur didapatkan ampula recti melebar
C. Gejala ileus obstruktif letak rendah karena
volvulus jarang terjadi strangulasi
D. Ileus obstruktif tidak dehidrasi
Patofisiologi
• Respon usus terhadap obstruksi

Akumulasi cairan intestinal di proksimal daerah obstruksi  terjadi gangguan mekanisme absorbsi normal 
kegagalan isi lumen untuk mencapai daerah distal dari obstruksi.

Peristaltik bagian proksimal usus meningkat  menyebabkan aktivitasnya pecah. Bila obstruksi terus berlanjut 
terjadi peningkatan tekanan intraluminal  bagian proksimal dari usus tidak akan berkontraksi dengan baik dan
bising usus menjadi tidak teratur dan hilang.

Peningkatan tekanan intraluminal dan adanya distensi  gangguan vaskuler terutama stasis vena  dinding usus
menjadi udem dan terjadi translokasi bakteri ke pembuluh darah  produksi toksin oleh translokasi bakteri 
timbul gejala sistemik.

Efek lokal peregangan usus adalah iskemik akibat nekrosis disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga
peritoneum dan sirkulasi sistemik.
Peningkatan volume intralumen  distensi intestinal di bagian proksimal obstruksi 
bermanifestasi pada mual dan muntah.

Selanjutnya, obstruksi mekanik ini mengarah pada peningkatan defisit cairan intravaskular yang
disebabkan oleh terjadinya muntah, akumulasi cairan intralumen, edema intramural, dan
transudasi cairan intraperitoneal.

Koloni berlebihan dari bakteri dapat merangsang absorbtif dan fungsi motorik dari intestinal
dan menyebabkan terjadinya translokasi bakteri dan komplikasi sepsis.
Diagnosis
• Anamnesis
Pada ileus obstruktif usus halus kolik dirasakan di sekitar umbilkus, sedangkan pada ileus
obstruktif usus besar kolik dirasakan di sekitar suprapubik. Muntah pada ileus obstruktif usus
halus berwarna kehijaun dan pada ileus obstruktif usus besar onset muntah lama.
Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang mencakup kehilangan turgor kulit maupun
mulut dan lidah kering. Pada abdomen harus dilihat adanya distensi, parut abdomen, hernia dan
massa abdomen. Inspeksi pada penderita yang kurus/sedang juga dapat ditemukan “darm contour”
(gambaran kontur usus) maupun “darm steifung” (gambaran gerakan usus).
2) Palpasi dan perkusi
Pada palpasi didapatkan distensi abdomen dan perkusi tympani yang menandakan adanya obstruksi.
Palpasi bertujuan mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang mencakup
‘defance musculair’ involunter atau rebound dan pembengkakan atau massa yang abnormal.
3) Auskultasi
Terdengar kehadiran episodik gemerincing logam bernada tinggi dan gelora (rush) diantara masa
tenang. Tetapi setelah beberapa hari dalam perjalanan penyakit dan usus di atas telah berdilatasi,
maka aktivitas peristaltik (sehingga juga bising usus) bisa tidak ada atau menurun.
39.
Pernyataan yang benar tentang ileus obstruktif
A. Dilatasi ileus obstruktif karena sumbatan proksimal gas
hidrogeen, oksigen dll
B. Colok dubur didapatkan ampula recti melebar  pada colok
dubur didapatkan ampula recti collapse
C. Gejala ileus obstruktif letak rendah karena volvulus jarang
terjadi strangulasi  volvulus mudah menjadi strangulasi
D. Ileus obstruktif tidak dehidrasi  ileus obstruktif bisa
dehidrasi
40.
Berikut ini yang benar tentang Illeus obstructive adalah..
a. Bagian proximal dari obstructive terjadi dilatasi karena
adanya Hidrogen, nitrogen, dan asam lambung
B. Rectal toucher pada illeus obstructive didapatkan
ampulla recti dilatasi
C. Tumor pada caecum tumbuh lebih lambat daripada
tumor pada rectum
D. Volvulus sangat jarang terjadi strangulasi
E.
40.
Berikut ini yang benar tentang Illeus obstructive adalah..
a. Bagian proximal dari obstructive terjadi dilatasi
karena adanya Hidrogen, nitrogen, dan asam lambung
B. Rectal toucher pada illeus obstructive didapatkan
ampulla recti dilatasi
C. Tumor pada caecum tumbuh lebih lambat daripada
tumor pada rectum
D. Volvulus sangat jarang terjadi strangulasi
E.
Patofisiologi
• Respon usus terhadap obstruksi

Akumulasi cairan intestinal di proksimal daerah obstruksi  terjadi gangguan mekanisme absorbsi normal 
kegagalan isi lumen untuk mencapai daerah distal dari obstruksi.

Peristaltik bagian proksimal usus meningkat  menyebabkan aktivitasnya pecah. Bila obstruksi terus berlanjut 
terjadi peningkatan tekanan intraluminal  bagian proksimal dari usus tidak akan berkontraksi dengan baik dan
bising usus menjadi tidak teratur dan hilang.

Peningkatan tekanan intraluminal dan adanya distensi  gangguan vaskuler terutama stasis vena  dinding usus
menjadi udem dan terjadi translokasi bakteri ke pembuluh darah  produksi toksin oleh translokasi bakteri 
timbul gejala sistemik.

Efek lokal peregangan usus adalah iskemik akibat nekrosis disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga
peritoneum dan sirkulasi sistemik.
Peningkatan volume intralumen  distensi intestinal di bagian proksimal obstruksi 
bermanifestasi pada mual dan muntah.

Selanjutnya, obstruksi mekanik ini mengarah pada peningkatan defisit cairan intravaskular yang
disebabkan oleh terjadinya muntah, akumulasi cairan intralumen, edema intramural, dan
transudasi cairan intraperitoneal.

Koloni berlebihan dari bakteri dapat merangsang absorbtif dan fungsi motorik dari intestinal
dan menyebabkan terjadinya translokasi bakteri dan komplikasi sepsis.
Diagnosis
• Anamnesis
Pada ileus obstruktif usus halus kolik dirasakan di sekitar umbilkus, sedangkan pada ileus
obstruktif usus besar kolik dirasakan di sekitar suprapubik. Muntah pada ileus obstruktif usus
halus berwarna kehijaun dan pada ileus obstruktif usus besar onset muntah lama.
Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang mencakup kehilangan turgor kulit maupun
mulut dan lidah kering. Pada abdomen harus dilihat adanya distensi, parut abdomen, hernia dan
massa abdomen. Inspeksi pada penderita yang kurus/sedang juga dapat ditemukan “darm contour”
(gambaran kontur usus) maupun “darm steifung” (gambaran gerakan usus).
2) Palpasi dan perkusi
Pada palpasi didapatkan distensi abdomen dan perkusi tympani yang menandakan adanya obstruksi.
Palpasi bertujuan mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang mencakup
‘defance musculair’ involunter atau rebound dan pembengkakan atau massa yang abnormal.
3) Auskultasi
Terdengar kehadiran episodik gemerincing logam bernada tinggi dan gelora (rush) diantara masa
tenang. Tetapi setelah beberapa hari dalam perjalanan penyakit dan usus di atas telah berdilatasi,
maka aktivitas peristaltik (sehingga juga bising usus) bisa tidak ada atau menurun.
40.
Berikut ini yang benar tentang Illeus obstructive adalah..
a. Bagian proximal dari obstructive terjadi dilatasi
karena adanya Hidrogen, nitrogen, dan asam lambung
B. Rectal toucher pada illeus obstructive didapatkan
ampulla recti dilatasi  pada colok dubur didapatkan
ampula recti collapse
C. Tumor pada caecum tumbuh lebih lambat daripada
tumor pada rectum
D. Volvulus sangat jarang terjadi strangulasi  volvulus
mudah terjadi strangulasi
E.
41.
Pemeriksaan penunjang untuk diare disentri?
A. Pemeriksaan Feses Darah (+)
B. Px Feses SDM > 10/LPB
C. Px Feses SDP 6-10/LPB
41.
Pemeriksaan penunjang untuk diare disentri?
A. Pemeriksaan Feses Darah (+)
B. Px Feses SDM > 10/LPB
C. Px Feses SDP 6-10/LPB
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIAWI
• Warna • Protozoa • pH
• Bentuk & • Telur cacing • Darah samar
Konsistensi • Epitel • Urobilinogen
• Bau • Lekosit • Apt test
• Lendir • Eritrosit • Karbohidrat
• Darah • Makrofag • Lemak
• Parasit • Kristal
• Sisa makanan • Sel ragi
• Sisa makanan
LENDIR DAN DARAH

Kental di Lendir darah Lendir >> Lendir, darah, diare, dg


Permukaan (3-4L/hr) nanah
Konstipasi Neoplasma Villous Colitis ulseratif
adenoma (Shigella)
Colitis Inflamasi colon
canalis Disentri basiler
Gangguan rectalis
emosional Ulserasi Ca colon

Divertikulitis akut

TBC intestinal

Amebiasis
MIKROSKOPIS FESES
MIKROSKOPIS NILAI NORMAL
Lemak Colorless,
18% → lemak netral dan asam lemak
Makanan yang tidak tercerna Negatif- positif (sedikit)
Telur dan parasit Negatif

Bakteri dan virus Negatif


Yeast Negatif
Eritrosit Negatif
Leukosit 1 -2 /LPB
LEKOSIT PADA FESES
PMN MONONUKLEAR NEGATIF
● Colitis ulseratif ● Typhoid ●Cholera
● Disentri basiler ●Diare nonspesifik
● Abses (makanan, obat-obatan)
● Fistula ●Diare viral
● Shigellosis ●Noninvasive E. coli
● Salmonellosis diarrhea
● Infeksi Yersinia ●Bakteri Toxigenic
● Escherichia coli (Staphylococcus,
invacive Clostridium)
● Infeksi ●Parasit (Giardia)
Campylobacter
41.
Pemeriksaan penunjang untuk diare disentri?
A. Pemeriksaan Feses Darah (+)
B. Px Feses SDM > 10/LPB  juga benar, adanya
eritrosit pada feses merupakan tanda disentri,
namun jumlahnya tidak harus >10
C. Px Feses SDP 6-10/LPB  juga benar, adanya
leukosit pada feses merupakan tanda disentri,
namun jumlahnya tidak harus 6-10
42.
pernyataan yang benar dari ileus paralitik?
a. ileus paralitik disebabkan oleh faktor luar
b. ileus paralitik disebabkan oleh appendisitis
42.
pernyataan yang benar dari ileus paralitik?
a. ileus paralitik disebabkan oleh faktor luar
b. ileus paralitik disebabkan oleh appendisitis
Definisi Ileus Paralitik
• Ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan
dimana usus gagal/tidak mampu melakukan kontraksi
peristaltik untuk menyalurkan isinya.
• Ileus paralitik ini bukan suatu penyakit primer usus
melaikan akibat dari berbagai penyakit primer, operasi
yang berhubungan dengan rongga perut, toksin dan
obat-obatan yang mempengaruhi kontraksi otot polos
usus.
Etiologi Ileus Paralitik
• Neurogenik:
• Pascaoperasi
• Kerusakan medula spinalis
• Keracunan timbal
• Iritasi persarafan splanikus
• Iskemia usus
• Metabolik:
• gang. Keseimbangan elektrolit
• Uremia
• Komplikasi DM
• Penyakit sistemik seperti SLE
• Sklerosis multipel
• Infeksi:
• Pneumonia, empiema, urosepsis, peritonitis dan infeksi
berat lainnya
• Obat-obatan:
• Narkotik, antikolinergik, katekolamin, fenotiazin, AH
Manifestasi Klinis Ileus Paralitik
• Perut kembung (distensi)
• Anoreksia
• Mual
• Muntah (mungkin ada mungkin tidak)
• Obstipasi
• Distensi pada ileus paralitik tanpa disertai adanya nyeri kolik
abdomen.
Pemeriksaan Fisik Ileus Paralitik
• Pasien menyatakan merasa tidak enak di bagian perutnya.
• Inspeksi: distensi abdomen
• Auskultasi: bisisng usus lemah dan jarang bahkan tidak ada sama
sekali.
• Palpasi: nyeri tekan dan nyeri lepas negatif
• Perkusi: timpani
Pemeriksaan Fisik Appendisitis
• Pada perkusi akan terdapat nyeri ketok
• Pada auskultasi akan terdapat peristaltik normal
• Peristaltik tidak ada pada illeus paralitik karena peritonitis
generalisata akibat apendisitis perforata.
• Auskultasi tidak banyak membantu dalam menegakkan diagnosis
apendisitis, tetapi kalau sudah terjadi peritonitis maka tidak terdengar
bunyi peristaltik usus.
• Pada pemeriksaan colok dubur (Rectal Toucher) akan terdapat nyeri
pada jam 9-12
43. Anak 2 tahun 1 bulan, mencret 2 hari, kuning cair, nyemprot, asam,
demam, bibir kering, turgor lambat, arimata ada,asi sampai 4 bulan,
imunisasi blm lengkap
 
Diagnosis yang paling mungkin untuk skenario di atas adalah (Skenario
no.43)
A.Diare akut tanpa dehidrasi
B.Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
C.Diare akut dengan dehidrasi berat
D.Diare kronis dengan dehidrasi ringan
E.Diare persisten dengan dehidrasi berat
43. Anak 2 tahun 1 bulan, mencret 2 hari, kuning cair, nyemprot, asam,
demam, bibir kering, turgor lambat, arimata ada, asi sampai 4 bulan,
imunisasi blm lengkap
 
Diagnosis yang paling mungkin untuk skenario di atas adalah (Skenario
no.43)
A.Diare akut tanpa dehidrasi
B.Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
C.Diare akut dengan dehidrasi berat
D.Diare kronis dengan dehidrasi ringan
E.Diare persisten dengan dehidrasi berat
DIARE CAIR AKUT DAN DISENTRI

• Batasan
– Diare Cair Akut
• BAB lembek atau cair / berupa air saja, frekuensi > 3X atau lebih sering
dari biasanya dalam 24 jam dan < 14 hari
• Pada 0-2 bulan dengan ASI ekslusif,frekuensi BAB bisa mencapai 8-10 kali
sehari dengan tinja yang lunak, sering berbiji-biji, dan berbau asam
– Disentri
Diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah terlihat secara kasat
mata
Menentukan Derajat Dehidrasi
43. Anak 2 tahun 1 bulan, mencret 2 hari, kuning cair, nyemprot, asam,
demam, bibir kering, turgor lambat, arimata ada, asi sampai 4 bulan,
imunisasi blm lengkap
 
Diagnosis yang paling mungkin untuk skenario di atas adalah (Skenario
no.43)
A.Diare akut tanpa dehidrasi  tidak ada tanda dehidrasi
B.Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang  turgor lambat, gelisah,
haus
C.Diare akut dengan dehidrasi berat  turgor sangat lambat, penurunan
kesadaran, malas minum
D.Diare kronis dengan dehidrasi ringan  > 14 hari
E.Diare persisten dengan dehidrasi berat  > 14 hari
44.
Apakah faktor resiko yang berpengaruh terhadap
diare yg dialami kasus tersebut ?
A. Status gizi kurang
B. Anak perempuan
C. Umur 2 tahun 1 bulan
D. Pemberian Asi eksklusif
E. Perubahan pola makan
44.
Apakah faktor resiko yang berpengaruh terhadap
diare yg dialami kasus tersebut ?
A. Status gizi kurang
B. Anak perempuan
C. Umur 2 tahun 1 bulan
D. Pemberian Asi eksklusif
E. Perubahan pola makan
44.
Apakah faktor resiko yang berpengaruh terhadap
diare yg dialami kasus tersebut ?
A. Status gizi kurang  pada kasus tidak
disebutkan status gizi pasien
B. Anak perempuan  anak laki-laki lebih berisiko
diare daripada perempuan
C. Umur 2 tahun 1 bulan  anak usia di bawah 2
tahun lebih berisiko diare, terutama diare e.c
rotavirus
44.
Apakah faktor resiko yang berpengaruh terhadap
diare yg dialami kasus tersebut ?
D. Pemberian Asi eksklusif  merupakan faktor
protektif diare, bukan factor risiko. Pada kasus,
anak tidak diberikan ASI eksklusif
E. Perubahan pola makan  pada kasus, anak
diberi ASI hanya sampai usia 4 bulan. Early
weaning (penyapihan/ pemberian MP ASI dini
merupakan faktor risiko diare)
45.
Tindakan rehidrasi yang tepat pada kasus diatas
adalah(skenario no.43)
A. Pemberian oralit 50-100 cc/tiap kali diare
B.pemberian oralit 100-200 cc/tiap kali diare
C.diberikan per 3 jam 900-1400cc oralit
D.diberikan infus RL 100cc/kgBb tiap 2.5 jam pertama
E.diberikan infus RL 100cc/kgBB tiap 6 jam pertama
45.
Tindakan rehidrasi yang tepat pada kasus diatas
adalah(skenario no.43)
A. Pemberian oralit 50-100 cc/tiap kali diare
B.pemberian oralit 100-200 cc/tiap kali diare
C.diberikan per 3 jam 900-1400cc oralit
D.diberikan infus RL 100cc/kgBb tiap 2.5 jam pertama
E.diberikan infus RL 100cc/kgBB tiap 6 jam pertama
Diagnosis: diare cair akut dengan
dehidrasi ringan sedang  rencana
terapi B
Lima Lintas Tatalaksana
1. Rehidrasi
• Sesuai derajat dehidrasi
– Tanpa dehidrasi → rencana terapi A
– Dengan dehidrasi tak berat → rencana terapi B
– Dengan dehidrasi berat → rencana terapi C
RENCANA TERAPI A
UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(penderita diare tanpa dehidrasi)
GUNAKAN CARA INI UNTUK MENGAJARI IBU:

▪Teruskan mengobati anak diare di rumah


▪Berikan terapi awal bila terkena diare

MENERANGKAN EMPAT CARA TERAPI DIARE DI RUMAH


1. BERIKAN ANAK LEBIH BANYAK CAIRAN DARIPADA BIASANYA UNTUK MENCEGAH DEHIDRASI
▪Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti oralit, makanan yang cair (seperti sup, air tajin) dan kalau tidak
ada air matang gunakan larutan oralit untuk anak, seperti dijelaskan dalam kotak di bawah (Catatan: jika anak berusia
kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair).
▪Berikan larutan ini sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah.
▪Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti.

2. BERI TABLET ZINC


▪ Dosis zinc untuk anak-anak:
▪ Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari
▪ Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
▪ Zinc diberikan selama 10 han berturut-turut, meskipun anak telah
▪ sembuh dari diare.
▪ Cara pemberian tablet zinc:
▪ Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI, atau oralit. Untuk anak-anak yang lebih besar,
zinc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit.
▪ Tunjukkan cara penggunaan tablet zinc kepada orang tua atau wali anak dan meyakinkan bahwa pemberian
tablet zinc harus diberikan selama 10 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh.
3. BERI ANAK MAKANAN UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI
▪ Teruskan ASI
▪ Bila anak tidak mendapatkan ASI berikan susu yang biasa diberikan. Untuk anak kurang dan 6 bulan atau belum mendapat
makanan padat, dapat diberikan susu.
▪ Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:
▪ Berikan bubur, bila mungkin campur dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau 2 senclok the
minyak sayur tiap porsi.
▪ Berikan sari buah atau pisang halus untuk menambahkan kalium.
▪ Berikan makanan yang segar. Masak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan balk.
▪ Bujuklah anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari.
▪ Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan porsi makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.

4. BAWA ANAK KEPADA PETUGAS KESEHATAN BILA ANAK TIDAK MEMBAIK DALAM 3 HARI ATAU MENDERITA SEBAGAI BERIKUT :
▪ Buang air besar cair lebih sering
▪ Muntah terus menerus
▪ Rasa haus yang nyata
▪ Makan atau minum sedikit
▪ Demam
▪ Tinja berdarah

5. ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH APABILA:


▪ Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C.
▪ Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk.
▪ Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang dating ke petugas kesehatan merupakan kebijakan pemerintah.
JIKA AKAN DIBERIKAN LARUTAN ORALIT DI RUMAH,
MAKA PERLU DIPERLUKAN ORALIT DENGAN FORMULA BARU

Formula oralit baru yang berasal dari WHO dengan komposisi sebagai berikut:
Natrium : 75 mmol/L
Klorida : 65 mmol/L
Glukosa, anhidrous : 75 mmol/L
Kalium : 20 mmol/L
Sitrat : 10 mmol/L
Total Osmolaritas : 245 mmol/L

KETENTUAN PEMBERIAN ORALIT FORMULA BARU:


▪Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru.
▪Larutkan 1 bungkus orallt formula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan 24 jam.
▪Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan sebagai berikut :
▪Untuk anak berumur kurang dari 2 tahun: berikan 50 sampai 100 ml tiap kali buang air besar.
▪Untuk anak berumur 2 tahun atau lebih: berikan 100 sampai 200 ml tiap kali buang air besar.
▪Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan itu harus dibuang.

TUNJUKKAN KEPADA IBU CARA MEMBERIKAN ORALIT


▪ Berikan satu sendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun.
▪ Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua.
▪ Bila anak muntah, tunggulah 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih lama (misalnya satusendok tiap 2-3
menit).
▪ Bila diare berlanjut setelah oralit habis, beritahu ibu untuk memberikan cairan lain sepertidijelaskan dalam cara
pertama atau kembali kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit.
RENCANA TERAPI B
UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(penderita diare dengan dehidrasi tak berat)

Pada dehidrasi tak berat, cairan rehidrasi oral diberikan dengan pemantauan yang dilakukan di Pojok Upaya Rehidrasi Oral selama 4-6 jam.

∙ Ukur jumlah rehidrasi oral yang akan diberikan selama 4 jam pertama

Jika anak minta minum lagi, berikan.


∙ Tunjukkan kepada orang tua bagaimana cara memberikan rehidrasi oral
o Berikan minum sedikit demi sedikit
o Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali rehidrasi oral pelan-pelan
o Lanjutkan ASI kapanpun anak meminta
∙ Setelah 4 jam :
o Nilai ulang derajat dehidrasi anak
o Tentukan tatalaksana yang tepat untuk melanjutkan terapi
o Mulai beri makan anak di klinik
∙ Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B
o Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah.
o Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam Rencana Terapi A.
o Jelaskan 4 cara dalam Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah
▪ Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya
▪ Beri tablet zinc
▪ Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
▪ Kapan anak harus dibawa harus kembali kepada petugas kesehatan
RENCANA TERAPI C
RENCANA TERAPI C
UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(penderita diare dengan dehidrasi berat)

Ikuti arah anak panah. Bila jawaban dari pertanyaan adalah YA, teruskan ke kanan. Bila TIDAk, teruskan ke bawah.
• Mulai diberi cairan IV (intravena) segera. Bila penderita bisa minum,
berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai. Beri 100ml/kgBB cairan Ringer
Apakah saudara dapat Laktat (atau cairan normal salin, atau ringer asetat bila ringer laktat tidak
menggunakan cairan IV Y tersedia), sebagai berikut :
secepatnya? a Umur Pemberian pertama Kemudian 70ml/kg
30 ml/kg dalam dalam

Bayi < 1 tahun 1 jam 5 jam


Anak 1-5 tahun 30 menit 2 ½ jam
T
i • Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
• Nilai kembali penderita tiap 1-2jam. Bila rehidrasi belum tercapai, percepat
d tetesan intravena
a • Juga berikan oralit (5ml/KgBB/jam) bila penderita bisa minum, biasanya
k setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak)
• Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), nilai lagi penderita menggunakan
tabel penilaian. Kemudian pilihlah rencana terapi yang sesuai (A,B, atauC)
untuk melanjutkan terapi.

•Kirim penderita untuk terapi intrevena


Apakah ada terapi IV •Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan cara
terdekat (dalam 30 menit)? Y
a memberikannya selama perjalanan

Tidak
∙Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa nasogastrik atas mulut.
Berikan 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg)
∙Nilailah penderita tiap 1-2jam :
Apakah saudara dapat o Bila muntah atau perut kembung berikan cairan pelan-pelan
menggunakan pipa Ya o Bila tehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam, rujuk penderita untuk
nasogastrik untuk rehidrasi ?
terapi intravena
∙Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana terapi yang sesuai
Tidak Catatan :
o Bila mungkin, amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan
bahwa ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit
Segera rujuk anak untuk o Bila umur anak diatas 2 yahn dan kolera baru saja berjangkit di daerah saudara,
rehidrasi melalui nasogastrik pikirkan kemungkinan kolera dan berikan antibiotik yang tepat secara oral setelah
anak
atau intravena
sadar.
45.
Tindakan rehidrasi yang tepat pada kasus diatas
adalah(skenario no.43)
A. Pemberian oralit 50-100 cc/tiap kali diare  rencana terapi
A (diare tanpa dehidrasi) untuk anak <2 tahun
B. pemberian oralit 100-200 cc/tiap kali diare  rencana terapi
A (diare tanpa dehidrasi) untuk anak >2 tahun
C. diberikan per 3 jam 900-1400cc oralit
D. diberikan infus RL 100cc/kgBb tiap 2.5 jam pertama 
kurang tepat
E. diberikan infus RL 100cc/kgBB tiap 6 jam pertama rencana
terapi C (diare dehidrasi berat) anak 1-5 tahun
46.
Berapa waktu lama pemberian terapi zinc ??
A. 1- 2 hari
B. 2-4 hari
C. 14-20 hari
D. 10- 14 hari
E. 14-24 hari
46.
Berapa waktu lama pemberian terapi zinc ??
A. 1- 2 hari
B. 2-4 hari
C. 14-20 hari
D. 10- 14 hari
E. 14-24 hari
Suplementasi zinc
• Pemberian zinc
– Mengurangi lama dan beratnya diare
– Mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan
– Mengembalikan nafsu makan anak

• Dosis zinc untuk anak


– Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari
– Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari

• Diberikan selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak sudah


sembuh dari diare
Zinc
⬜ Kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD)
⬜ Stabilisator intramolekular
◼ Mencegah pembentukan ikatan disulfida
◼ Berkompetisi dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe)
⬜ Mampu menghambat sintesis nitric oxide (NO) oleh enzim
nitric oxide synthase type-2
⬜ Zinc berperan :
◼ Antioksidan
◼ Penguat sistem imun
◼ Aktivasi limfosit T
◼ Menjaga keutuhan epitel usus
47.
Antibiotik apakah yang tepat untuk terapi pada kasus
tersebut? (skenario no.43)
A. Kotrimoxazol
B. Metronidazol
C. Ciprofloxacin
D. Sefalosporin
E. Tidak perlu diberi antibiotik
47.
Antibiotik apakah yang tepat untuk terapi pada kasus
tersebut? (skenario no.43)
A. Kotrimoxazol
Diagnosis: diare cair akut
B. Metronidazol Etiologi: rotavirus
Tidak ada indikasi diberi antibiotik
C. Ciprofloxacin
D. Sefalosporin
E. Tidak perlu diberi antibiotik
DIARE CAIR AKUT DAN DISENTRI

• Batasan
– Diare Cair Akut
• BAB lembek atau cair / berupa air saja, frekuensi > 3X atau lebih sering
dari biasanya dalam 24 jam dan < 14 hari
• Pada 0-2 bulan dengan ASI ekslusif,frekuensi BAB bisa mencapai 8-10 kali
sehari dengan tinja yang lunak, sering berbiji-biji, dan berbau asam
– Disentri
Diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah terlihat secara kasat
mata
• Etiologi
– Diare cair akut
• 20%-80% anak di dunia → rotavirus
• Penelitian di 6 rumah sakit (Indonesia) → 55% kasus diare akut pada
balita → rotavirus

– Disentri
• WHO → sebagian besar Shigella
• Penelitian di 6 rumah sakit (Indonesia) → Shigella, Salmonella,
Campylobacter jejuni, Escherichia coli (E. coli) dan Entamoeba histolytica
Antibiotik Selektif
• Indikasi :
diare berdarah (disentri) dan kolera

• Disentri
Beri antibiotik selama 5 hari yang masih sensitif terhadap
shigella menurut pola setempat
WHO
▪ golongan Quinolon seperti Ciprofloxacin dengan
dosis 30-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
selama 5 hari

▪ Pantau setelah 2 hari pengobatan :


demam, diare berkurang, darah dalam feses,
peningkatan nafsu makan
▪ Membaik → HENTIKAN ANTIBIOTOK
▪ Tidak membaik → hentikan pemberian antibiotik
sebelumnya dan berikan antibiotik yang sensitif
terhadap shigella berdasarkan area
▪ Jika kedua jenis antibiotika tersebut di atas tidak
memberikan perbaikan maka amati kembali adanya
penyulit atau penyebab selain disentri
• pasien rawat jalan dianjurkan pemberian
sefalosporin generasi ketiga seperti sefiksim 5
mg/kgBB/hari per oral

• Kontrol
– Tidak membaik atau bertambah berat
– muncul tanda-tanda komplikasi (panas tinggi,
kejang, penurunan kesadaran, tidak mau makan dan
menjadi lemah)
48.
bagaimana pencegahan diare pada anak tersebut?
(skenario no.43)
a. imunisasi DPT
b. imunisasi polio
c. imunisasi BCG
d. imunisasi campak
e.
48.
bagaimana pencegahan diare pada anak tersebut?
(skenario no.43)
a. imunisasi DPT
b. imunisasi polio Jawaban: imunisasi/ vaksinasi rotavirus

c. imunisasi BCG
d. imunisasi campak
e.
49.
"Ada seorang anak dibawa ke klinik dokter karena
mencret yang tidak kunjung sembuh. Dokter
memberikan Lactobacillus untuk mengobati penyakit
tsb.
Termasuk dalam apakah jenis """"obat"""" tersebut?
A. Prebiotik
B. Probiotik
C. Synbiotik
D. Dimenhidrinat
E. Mistoprostol
49.
"Ada seorang anak dibawa ke klinik dokter karena
mencret yang tidak kunjung sembuh. Dokter
memberikan Lactobacillus untuk mengobati penyakit
tsb.
Termasuk dalam apakah jenis """"obat"""" tersebut?
A. Prebiotik
B. Probiotik
C. Synbiotik
D. Dimenhidrinat
E. Mistoprostol
Sinbiotik vs Probiotik vs Prebiotik
• Sinbiotik mengacu pada bahan makanan atau suplemen makanan yang menggabungkan
probiotik dan prebiotik dalam bentuk sinergisme, karenanya disebut sinbiotik. Konsep
sinbiotik pertama kali diperkenalkan sebagai campuran probiotik dan prebiotik yang secara
menguntungkan mempengaruhi host dengan meningkatkan kelangsungan hidup dan
implantasi suplemen makanan mikroba hidup dalam saluran pencernaan, dengan
merangsang pertumbuhan secara selektif dan / atau dengan mengaktifkan metabolisme
bakteri pemacu kesehatan secara selektif, sehingga meningkatkan kesejahteraan host

• Probiotik adalah bakteri hidup yang dimaksudkan untuk menjajah usus besar

• Prebiotik adalah produk suplemen makanan atau makanan yang dapat menyebabkan
pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan. Prebiotik mungkin
merupakan serat, tetapi serat tidak selalu prebiotik.
49. "Ada seorang anak dibawa ke klinik dokter karena mencret yang tidak
kunjung sembuh. Dokter memberikan Lactobacillus untuk mengobati
penyakit tsb.
Termasuk dalam apakah jenis """"obat"""" tersebut?
A. Prebiotik  benda mati, sebagai makanan bakteri baik di usus
B. Probiotik  bakteri atau yeast
C. Synbiotik  gabungan prebiotic dan probiotik
D. Dimenhidrinat  obat antihistamin, biasa digunakan untuk vertigo
dan motion sickness
E. Mistoprostol  obat analog prostaglandin, digunakan pada gastritis
dan persalinan
50.
Dimana letak obat ini (probiotik) aktif ?
A. Usus halus
B. Gaster
C. Colon
D.
E.
50.
Dimana letak obat ini (probiotik) aktif ?
A. Usus halus
B. Gaster
C. Colon
D.
E.
Probiotik
• Probiotik bisa ditemukan dalam produk-produk makanan dan minuman,
misalnya susu, yogurt, tempe, acar, atau kefir, juga dalam suplemen. Probiotik
dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
• Lactobacillus. Merupakan probiotik yang paling sering ditemukan. Biasanya
terdapat di yogurt dan produk-produk makanan yang difermentasikan. Bakteri
ini dapat membantu dalam mengatasi diare dan gangguan penyerapan laktosa.
• Saccharomyces boulardii. Tergolong sebagai jamur pada probiotik. Dapat
digunakan untuk menangani diare dan gangguan pencernaan.
• Bifidobacterium. Bakteri ini bisa ditemukan pada produk-produk susu olahan,
yang berguna untuk meredakan gangguan pencernaan jangka panjang,
seperti irritable bowel syndrome.
51.
Bagaimana probiotik memperbaiki gejala
intoleransi laktosa?
A. Membentu menghidrolisis laktosa
B. Meningkatkan koloni bakteri usus
C. Menyediakan SCFA untuk epitel kolon
D. Menekan bakteri eksogen patogen
E. Menekan bakteri endogen patogen
51.
Bagaimana probiotik memperbaiki gejala
intoleransi laktosa?
A. Membentu menghidrolisis laktosa
B. Meningkatkan koloni bakteri usus
C. Menyediakan SCFA untuk epitel kolon
D. Menekan bakteri eksogen patogen
E. Menekan bakteri endogen patogen
Intoleransi Laktosa
• Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh menguraikan
laktosa yang di dalam susu karena tidak cukupnya enzim laktase.

Penatalaksanaan

• Dengan diet bebas laktosa


• mengkonsumsi susu rendah laktosa (LLM) selama 2-3 bulan → kembali
ke susu asal
• Probrotik membantu mengatasi intoleransi laktosa
• Dehidrasi → oralit atau infus sesuai kebutuhan cairan
52.
Vaskularisasi dari intestinum crasum salah satunya
adalah arteri mesenterika superior. Yang
merupakan muara dari ?
A. Arteri renalis
B. Aorta abdominal
C. A. Iliaca comunis
D. Trunchus coeliacus
E. A. Mesenterik superior
52.
Vaskularisasi dari intestinum crasum salah satunya
adalah arteri mesenterika superior. Yang
merupakan muara dari ?
A. Arteri renalis
B. Aorta abdominal
C. A. Iliaca comunis
D. Trunchus coeliacus
E. A. Mesenterik superior
Aorta abdominalis
• Aorta abdominalis adalah arteri terbesar di cavitas abdominalis atau
rongga perut. Sebagai bagian dari aorta, aorta abdominalis adalah
kelanjutan dari aorta descendens.
Cabang A. Mesenterica superior
53.
Terletak setinggi apakah A. Mesenterica Superior
dipercabangkan dari Aorta Abdominal ?
A. Lumbal I
B. Lumbal II
C. Lumbal III
D. Lumbal IV
E. Lumbal V
53.
Terletak setinggi apakah A. Mesenterica Superior
dipercabangkan dari Aorta Abdominal ?
A. Lumbal I
B. Lumbal II
C. Lumbal III
D. Lumbal IV
E. Lumbal V
Aorta abdominalis
• Aorta abdominalis adalah arteri terbesar di cavitas abdominalis atau
rongga perut. Sebagai bagian dari aorta, aorta abdominalis adalah
kelanjutan dari aorta descendens.
53.
Terletak setinggi apakah A. Mesenterica Superior
dipercabangkan dari Aorta Abdominal ?
A. Lumbal I
B. Lumbal II  a. renalis
C. Lumbal III  a. mesenterica inferior
D. Lumbal IV  a. sacralis media, a. illiaca comunis
E. Lumbal V
54.
cabang dari a. Mesenterica superior adalah
A. a. Colica dextra, a. Colica media, a. Ileocolica
B. a. Colica dextra, a. Colica sinistra, a. Ileocolica
C. a. Colica sinistra, a. Colica media, a. Ileocolica
D. a. Colica sinistra, a. Colica media, a. Sigmoidea
E. a. Colica dextra, a. Colica media, a. Sinistra
54.
cabang dari a. Mesenterica superior adalah
A. a. Colica dextra, a. Colica media, a. Ileocolica
B. a. Colica dextra, a. Colica sinistra, a. Ileocolica
C. a. Colica sinistra, a. Colica media, a. Ileocolica
D. a. Colica sinistra, a. Colica media, a. Sigmoidea
E. a. Colica dextra, a. Colica media, a. Sinistra
Cabang A. Mesenterica superior
Cabang A. Mesenterica inferior
54.
cabang dari a. Mesenterica superior adalah
A. a. Colica dextra, a. Colica media, a. Ileocolica
B. a. Colica dextra, a. Colica sinistra, a. Ileocolica
C. a. Colica sinistra, a. Colica media, a. Ileocolica
D. a. Colica sinistra, a. Colica media, a. Sigmoidea
E. a. Colica dextra, a. Colica media, a. Sinistra

a. Colica sinistra adalah cabang dari a.


Mesenterica inferior
55.
Laki2 18 tahun terdiagnosis apendisitis akut.
Apakah kemungkinan besar hasil yg ditemukan pada
pemeriksaan auskultasi
A. Bising usus Normal krn tidak ada ileus pada apendisitis
B. Bising usus bertambah karena ada obstruksi/penyumbatan
pada lumen appendix
C. Bising usus berkurang krna ada ileus paralitik
D. Bising usus berbunyi metalic sound (+) jika di dengarkan
cukup lama
E. Tidak ada bising usus yg terdengar
55.
Laki2 18 tahun terdiagnosis apendisitis akut.
Apakah kemungkinan besar hasil yg ditemukan pada
pemeriksaan auskultasi
A. Bising usus Normal krn tidak ada ileus pada apendisitis
B. Bising usus bertambah karena ada obstruksi/penyumbatan
pada lumen appendix
C. Bising usus berkurang krna ada ileus paralitik
D. Bising usus berbunyi metalic sound (+) jika di dengarkan
cukup lama
E. Tidak ada bising usus yg terdengar
Appendisitis
• Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis dan
merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering.
• Gejala umumnya nyeri perut kanan bawah, demam.
Pemeriksaan Fisik Appendisitis
• Status lokalis abdomen kuadran kanan bawah adalah :
1. Nyeri tekan (+) Mc. Burney. Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekan kuadran kanan bawah atau titik Mc.
Burney dan ini merupakan tanda kunci diagnosis.
2. Nyeri lepas (+) karena rangsangan peritoneum. Rebound tenderness (nyeri lepas tekan) adalah nyeri yang
hebat di abdomen kanan bawah saat tekanan secara tiba-tiba dilepaskan setelah sebelumnya dilakukan
penekanan perlahan dan dalam di titik Mc. Burney.
3. Defence muscular adalah nyeri tekan seluruh lapangan abdomen yang menunjukkan adanya rangsangan
peritoneum parietal.
4. Rovsing sign (+) adalah nyeri abdomen di kuadran kanan bawah apabila dilakukan penekanan pada abdomen
bagian kiri bawah, hal ini diakibatkan oleh adanya nyeri lepas yang dijalarkan karena iritasi peritoneal pada sisi
yang berlawanan.
5. Psoas sign (+) terjadi karena adanya rangsangan muskulus psoas oleh peradangan yang terjadi pada apendiks.
6. Obturator sign (+) adalah rasa nyeri yang terjadi bila panggul dan lutut difleksikan kemudian dirotasikan ke
arah dalam dan luar secara pasif, hal tersebut menunjukkan peradangan apendiks terletak pada daerah
hipogastrium
Pemeriksaan Fisik Appendisitis
• Pada perkusi akan terdapat nyeri ketok
• Pada auskultasi akan terdapat peristaltik normal
• Peristaltik tidak ada pada illeus paralitik karena peritonitis
generalisata akibat apendisitis perforata.
• Auskultasi tidak banyak membantu dalam menegakkan diagnosis
apendisitis, tetapi kalau sudah terjadi peritonitis maka tidak terdengar
bunyi peristaltik usus.
• Pada pemeriksaan colok dubur (Rectal Toucher) akan terdapat nyeri
pada jam 9-12
Skor Alvarado
55.
Laki2 18 tahun terdiagnosis apendisitis akut.
Apakah kemungkinan besar hasil yg ditemukan pada
pemeriksaan auskultasi
A. Bising usus Normal krn tidak ada ileus pada apendisitis
B. Bising usus bertambah karena ada obstruksi/penyumbatan
pada lumen appendix  kurang tepat
C. Bising usus berkurang krna ada ileus paralitik  jika sudah
perforasi
D. Bising usus berbunyi metalic sound (+) jika di dengarkan
cukup lama  pada ileus obstruktif
E. Tidak ada bising usus yg terdengar  jika sudah perforasi dan
menjadi peritonitis
56.
Seorang laki2 usia 18 tahun mengeluh nyeri perut di bagian
kanan bawah. Keluhan tersebut disertai dengan demam mual
dan susah buang air besar. Dokter melakukan pemeriksaan ke
pada pasien. Diagnosis dugaan dokter : appendicitis akut. Lalu
dokter melakukan pemeriksaan colok dubur. Apa yang
seharusnya di dapatkan dalam px RT tersebut?
A. Ampula recti normal
B. Ampula recti mengembang
C. Ampula recti kolaps
D. Didapatkan massa teraba di mukosa rectum pada jam 9-11
E. Di dapatkan massa teraba di mukosa rectum pada jam 3, 7,
dan 11
56.
Seorang laki2 usia 18 tahun mengeluh nyeri perut di bagian
kanan bawah. Keluhan tersebut disertai dengan demam mual
dan susah buang air besar. Dokter melakukan pemeriksaan ke
pada pasien. Diagnosis dugaan dokter : appendicitis akut. Lalu
dokter melakukan pemeriksaan colok dubur. Apa yang
seharusnya di dapatkan dalam px RT tersebut?
A. Ampula recti normal
B. Ampula recti mengembang
C. Ampula recti kolaps
D. Didapatkan massa teraba di mukosa rectum pada jam 9-11
E. Di dapatkan massa teraba di mukosa rectum pada jam 3, 7,
dan 11
Pemeriksaan Fisik Appendisitis
• Pada perkusi akan terdapat nyeri ketok
• Pada auskultasi akan terdapat peristaltik normal
• Peristaltik tidak ada pada illeus paralitik karena peritonitis
generalisata akibat apendisitis perforata.
• Auskultasi tidak banyak membantu dalam menegakkan diagnosis
apendisitis, tetapi kalau sudah terjadi peritonitis maka tidak terdengar
bunyi peristaltik usus.
• Pada pemeriksaan colok dubur (Rectal Toucher) akan terdapat nyeri
pada jam 9-12
57.
Laki laki 65 datang ke IGD dengan keluhan sakit perut berat
sejak 2 jam lalu. Pada pemeriksaan abdomen didapat
-agak kembung, tidak ada peristaltik
-muscle rigidity, sehingga perut teraba seperti papan
Dari deferensial diagnosis, mana diagnosis yang paling
memungkinkan?
A. Apendisitis perforasi
B.
C. Gaster perforasi
D.
E. Gastritis akut
57.
Laki laki 65 datang ke IGD dengan keluhan sakit perut berat
sejak 2 jam lalu. Pada pemeriksaan abdomen didapat
-agak kembung, tidak ada peristaltik
-muscle rigidity, sehingga perut teraba seperti papan
Dari deferensial diagnosis, mana diagnosis yang paling
memungkinkan?
A. Apendisitis perforasi
Diagnosis: peritonitis
B.
C. Gaster perforasi
D.
E. Gastritis akut
Peritonitis
• Peradangan didalam rongga peritoneum, yang dapat disebabkan oleh agent
tertentu misalnya bakteri, jamur, virus, kimia, dan benda asing
• Saat ini dibagi dalam 3 jenis:
1. Peritonitis primer : disebabkan oleh infeksi cairan peritoneum tanpa adanya
perforasi viseral
2. Peritonitis skunder : infeksi peritoneal yang berasal dari intra abdomen
biasanya dari perforasi viseral, (appendiksitis perforasi, perforasi ileum,
perforasi ulkus peptikum, perforasi gaster, perforasi vesika felea, pangkreatitis
akuta, perforasi kolon atau rektum, perforasi akibat obstruksi dan strangulasi,
dari organ ginekologi dan pasca pembedahan. merupakan jenis terbanyak
(99%)
3. Peritonitis tersier : merupakan peritonitis generalisata yang menetap biasanya
sebagai lanjutan perawatan awal pada peritonitis skunder. Keadaan ini akibat
adanya kegagalan respon tubuh dan superinfeksi.
INTRA ABDOMINAL INFECTION
(PERITONITIS)
LOCAL GENERAL
• NONCOMPLICATED: • HOLOW VISCOUS
⮚ ACUTE CHOLECYSTITIS PERFORATION:
⮚ ACUTE APPENDICITIS ⮚ PEPTIC ULCER
⮚ ACUTE COLONIC PERFORATION
DIVERTICULITIS ⮚ TRAUMA
⮚ ACUTE PANCREATITIS ⮚ COMPLICATED ORGAN
⮚ OTHERS INFECTION
⮚ ORGAN INFARCTION
Anamnesis
• Nyeri abdomen :
– Karakteristik nyeri mengarahkan kepada penyebab peritonitis
– Biasanya bermula pada lokal peritoneum yang inflamasi kemudian menyebar ke
sebagian besar permukaan peritoneum
– Sifat nyeri biasanya, menetap, seperti terbakar, bertambah berat bila bergerak
• Nausea , kadang dengan Muntah
• Anoreksia
• Haus dan oligouria
• Demam atau panas
Pemeriksaan Fisik
• Ku : tanda-tanda hipovolemik, septik syok, dan syok.
• Tanda Vital
• Perhatikan pada pasien dengan penurunan kesadaran,
penggunaan obat-obat analgetik atau kortikosteroid, toksik
dan enchepalopati metabolik, spinal injuri dan pasien post
operasi
Status lokalis regio Abdomen
• Inspeksi:
– Cembung dapat disebabkan adanya distensi usus halus oleh karena ileus
paralitik
• Palpasi :
– Nyeri tekan (lokal atau difus),
– Defans Muscular oleh karena adanya reflek otot spasme
• Auskultasi
– BU menurun sampai hilang oleh karena adanya ileus paralitik
• Perkusi:
– Pekak Hepar menghilang, penumpukan udara
Radiologi
X -FPA 2 posisi
• Obliterasi peritoneal fat line dan psoas shadow 
peritoneum edema
• Air-filled loop pada usus , dengan gambaran penebalan dan
dinding yang opaque ( Claudio appearance)  usus edema
dan ileus paralitik
• Free intraperitoneal air 🡪 perforasi
USG, CT scan Abdomen, MRI tidak digunakan secara rutin
Laboratorium
• Darah rutin  lekositosis
• Urin rutin
• Elektrolit
• Ureum dan Creatinin
• BGA
57.
Laki laki 65 datang ke IGD dengan keluhan sakit perut berat
sejak 2 jam lalu. Pada pemeriksaan abdomen didapat
-agak kembung, tidak ada peristaltik
-muscle rigidity, sehingga perut teraba seperti papan
Dari deferensial diagnosis, mana diagnosis yang paling
memungkinkan? Diagnosis: peritonitis

A. Apendisitis perforasi  bisa menyebabkan peritonitis


B.
C. Gaster perforasi  bisa menyebabkan peritonitis
D.
E. Gastritis akut  tidak tepat
58.
Dokter menduga pasien mengalami perdarahan di
saluran GITnya, pemeriksaannya?
a. pemeriksaan FOB
b. pemeriksaan sudan III
c. uji reduksi
58.
Dokter menduga pasien mengalami perdarahan di
saluran GITnya, pemeriksaannya?
a. pemeriksaan FOB
b. pemeriksaan sudan III
c. uji reduksi
FECAL OCCULT BLOOD/
DARAH SAMAR
• Darah 2,0 ml/150 gr feses → normal
• > 2,0 ml/ 24 jam → patologis
• Deteksi darah samar → ulkus gaster, kanker colon, dsb
• Pemeriksaan:
- Benzidin test
- Guaiac test
- FOB strip/ rapid test (FIT)
- FOB Transferin
- DNA test
• Persiapan: hindari zat mengandung besi, vit c, bromida,
iodida, makanan mengandung mioglobin, klorofil, peroksidase
tumbuhan → 2-3 hari
METODE PEMERIKSAAN
• Guaiac test

- +
• POCT/Rapid test
FOB Hb-Transferin
58.
Dokter menduga pasien mengalami perdarahan di
saluran GITnya, pemeriksaannya?
a. pemeriksaan FOB  fecal occult blood/ darah
samar
b. pemeriksaan sudan III  pemeriksaan lemak
feses
c. uji reduksi  pemeriksaan karbohidrat feses
59.
Jika ingin melakukan tes pemeriksaan feses tidak untuk
saat itu juga, maka apa yang harua DIHINDARI ?
A. Disimpan di lemari es
B. Di inkubasi
C. Feses tidak bercampur dengan urin
59.
Jika ingin melakukan tes pemeriksaan feses tidak untuk
saat itu juga, maka apa yang harua DIHINDARI ?
A. Disimpan di lemari es
B. Di inkubasi
C. Feses tidak bercampur dengan urin
PENGAMBILAN SPESIMEN

WAKTU CARA

• Spontan
• Feses Sewaktu • Rectal toucher
• Feses 24 Jam • Rectal swab (bayi)

Container http://dxline.info/diseases/rectal-culture
SAMPLE CONTAINER

http://viamed.net/laboratory-c-27.html

http://www.rmlonline.com/site/sections/138
http://www.parn.org.pk/index
SAMPLING DAN TRANSPOR
SPESIMEN
• Standard/universal precautions
• Container → bersih, kering, bebas Nama
kontaminasi (urin, darah menstruasi) Umur
Jenis Kelamin
• Pada bayi & dewasa dengan Tanggal
inkontinensia → diapers No. Register
• Pasien dengan ostomy → ostomy bag Bangsal
Diagnosis
http://www.spiritia.or.id/cst/bacacst.php
• Sampel → 2.5-cm (1-inch) atau 64.7 Jenis pemeriksaan
mg (1 oz) feses cair
• Tutup spesimen dan kirim ke
laboratorium secepatnya setelah
pengambilan

http://www.parn.org.pk/index
http://slideplayer.us/slide/5518/
SPESIMEN UNTUK TELUR &
PARASIT
• Standard/universal precautions
• Wadah kering, bersih, bebas kontaminasi
urin
• Feses hangat/baru sangat baik
• Jangan simpan dalam almari es
• Pengawet khusus → 10% formalin dan http://www.rmlonline.com/site/sections/138
polyvinyl alcohol (PVA)
• Spesimen 3 kali secara random
• Tempatkan spesimen pada biohazard bag
• Trophozoit pada feses cair akan mengalami
disintegrasi → diperiksa 30 menit dari awal
mulai pengambilan.
http://www.usedneedledisposal.com/
60.
Pasien diare diberi loperamid 2 mg tab selama 5 hari, diminum
2 kali sehari jika perlu. Bagaimana penulisan resep?
A. R/ loperamid tab 2 mg no XX s2dd tab 2prn
B. R/ loperamid tab 2 mg no X s2dd tab 2prn
C. R/ loperamid tab 2 mg no XV s2dd tab 2prn
D. R/ loperamid tab 2 mg no XII s2dd tab 2prn
E. R/ loperamid tab 2 mg no XI s2dd tab 2prn
60.
Pasien diare diberi loperamid 2 mg tab selama 5 hari, diminum
2 kali sehari jika perlu. Bagaimana penulisan resep?
A. R/ loperamid tab 2 mg no XX s2dd tab 2prn
B. R/ loperamid tab 2 mg no X s2dd tab 2prn
C. R/ loperamid tab 2 mg no XV s2dd tab 2prn
D. R/ loperamid tab 2 mg no XII s2dd tab 2prn
E. R/ loperamid tab 2 mg no XI s2dd tab 2prn
Prescriptio
• Bentuk umum :
– Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk kemasan, jumlah obat
– Kalo racikan (misalnya puyer) di baris bawahnya dimasukin cara pembuatan

• Contoh non puyer


– Parasetamol tab 500mg No. X
– Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I
Mau bentuk obatnya dulu baru nama
obat jg boleh
• Contoh puyer
Amoksisilin 100 mg
s. lact q.s.
m.f. pulv dtd. No. XXI
Signatura
• Bentuk umum:
• Signatura (S), cara pemakaian, BSO, jumlah obat per minum, waktu minum
• Contoh:
• S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam
artinya minum 3x per hari, tiap kali minum 1 tablet, sesudah makan, jika demam
• S 4 dd c. orig II a.c.
artinya minum 4 x per hari, tiap kali minum 2 sendok bawaan (sirup), sebelum makan
Resep pada kasus
R/ loperamid tab 2 mg no XX
• Nama obat: loperamide
• Sediaan: tablet 2 mg
• Jumlah : 20 tablet (2x sehari, sekali minum 2 tab, diberikan 5 hari 
2x2x5= 20 tab)

s2dd tab 2prn


• artinya minum 2x per hari, tiap kali minum 2 tablet, bila perlu (bila
diare)
60.
Pasien diare diberi loperamid 2 mg tab selama 5 hari, diminum
2 kali sehari jika perlu. Bagaimana penulisan resep?
A. R/ loperamid tab 2 mg no XX s2dd tab 2prn
B. R/ loperamid tab 2 mg no X s2dd tab 2prn  jumlah salah
C. R/ loperamid tab 2 mg no XV s2dd tab 2prn  jumlah salah
D. R/ loperamid tab 2 mg no XII s2dd tab 2prn  jumlah salah
E. R/ loperamid tab 2 mg no XI s2dd tab 2prn  jumlah salah
61.
Seorang anak laki laki berusia 3 th di beri domperidone oleh
dokter dl : 0,2-0,4 mg/kgBB/hari dosis dewasa 40/600 mg
berapa dosis per harinya
A. 2,6-5,4
B 2,6-5,2
C 2,4 -5,4
D 2,6 -5,2
E 2,2 - 5,4
61.
Seorang anak laki laki berusia 3 th di beri domperidone oleh
dokter dl : 0,2-0,4 mg/kgBB/hari dosis dewasa 40/600 mg
berapa dosis per harinya
A. 2,6-5,4
B 2,6-5,2
C 2,4 -5,4
D 2,6 -5,2
E 2,2 - 5,4
Pembahasan
• Berat badan menurut usia
• BB = 2n+8
Kasus:
• BB= 2x3+8
= 14 kg

• Dosis: 0,2 x 14 = 2,8 mg s/d 0,4 x 14 = 5,6 mg


= 2,8 - 5,6 mg/hari
61.
Seorang anak laki laki berusia 3 th di beri domperidone oleh
dokter dl : 0,2-0,4 mg/kgBB/hari dosis dewasa 40/600 mg
berapa dosis per harinya
A. 2,6-5,4  jika dihitung dengan rumus (BB= 2n+7)
B 2,6-5,2
C 2,4 -5,4
D 2,6 -5,2 Lebih tepat 2,8-5,6 mg/ hari
Namun karena pilihan tsb tidak ada, maka
E 2,2 - 5,4 pilih jawaban A yang paling mendekati
(rumus diganti BB=2n+7)
62. Mahasiswa berkuliah di Fakultas Kedokteran, dan harus lulus UKMPPD
untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu Praktik Kedokteran,
namun dibutuhkan persyaratan untuk bisa melaksanakan Praktik
Kedokteran.
 
Sebelum mengurus Surat Izin Praktek, apakah lisensi yang dibutuhkan
untuk persyaratan?
A. Sertifikat Kompetensi
B. Surat Tanda Registrasi
C. Surat Izin Praktek
D. Surat Penugasan
E. Surat Kepengurusan
62. Mahasiswa berkuliah di Fakultas Kedokteran, dan harus lulus UKMPPD
untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu Praktik Kedokteran,
namun dibutuhkan persyaratan untuk bisa melaksanakan Praktik
Kedokteran.
 
Sebelum mengurus Surat Izin Praktek, apakah lisensi yang dibutuhkan
untuk persyaratan?
A. Sertifikat Kompetensi
B. Surat Tanda Registrasi
C. Surat Izin Praktek
D. Surat Penugasan
E. Surat Kepengurusan
Serkom STR (Surat
Lulus (ijazah SIP (Surat Izin
(sertifikat Tanda
dokter) Praktik)
kompetensi) Registrasi)

Anda mungkin juga menyukai