Anda di halaman 1dari 62

Penyuluhan Kesehatan

Kulit dan Kelamin


Dermatitis Kontak Iritan
Reaksi kulit yang berlebihan akibat bersentuhan dengan
bahan iritan (yang menyebabkan iritasi)

Dapat diderita
SEMUA ORANG

Bahan yang bersifat iritan


Sabun
Detergen
Larutan asam dan alkali
Larutan antiseptik
Spiritus  Gatal
Pemutih pakaian Kulit
Air yang mengandung klorin atau kapur
mengelupas
 Kemerahan
Melepuh
Tindakan bila terjadi Dermatitis Kontak Iritan:
 STOP penggunaan bahan yang menyebabkan iritasi

Bila Terpaksa harus kontak dengan bahan iritan:


Gunakan alat pelindung diri
(misal gunakan sarung tangan jika kontak dengan bahan
yang menyebabkan iritan)

TIPS :
 STOP bahan iritan
Ganti bahan iritan dengan bahan lain
Gunakan pelembab bila kulit kering
Hindari menggaruk apabila gatal
Segera bawa ke dokter bila gejala semakin parah
Dermatitis Kontak Alergi
Dermatitis (peradangan kulit) yang terjadi akibat pajanan dengan bahan
alergen di luar tubuh.

Penyebab
Kontak dengan Alergen :
1. Logam
2. Kosmetik (lipstik,deodoran,cat rambut)
3. Perhiasan
4. Obat-obatan
5. Bahan Karet dan Latex
Gejala
•Kemerahan pada daerah kontak
•Terasa Gatal
•Bintil-bintil pada daerah kontak

Pencegahan dan Pengobatan


•Hindari Pajanan alergen berulang
•Tes Alergen
•Antihistamin
Predileksi

DKA pada Wajah


DKA pada Tangan

DKA pada Lengan DKA pada Leher


Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau di sebut eksim atopik adalah peradangan kulit
berlangsung kronis dan berulang, kulit menjadi kering, pecah-pecah,
gatal, dan berwarna kemerahan. sering muncul pada anak-anak, namun
tidak menutup kemungkinan menyerang dewasa.
Faktor risiko
•Riwayat pribadi atau keluarga terhadap eksim, alergi, hay fever atau asma
•Kondisi kulit yang terlalu kering.
•Sabun, detergen, dan bahan rumah tangga lain.
•Lotion kulit.
•Bahan pakaian yang tidak tepat.
•Berkeringat berlebihan.
•Bakteri Staphylococcus, yang secara normal ada di permukaan kulit.
Gejala
Gejala pertama kali muncul adalah rasa gatal yang memberat hingga
mengganggu aktivitas. Kemudian, muncul ruam kemerahan yang kasar.
ruam dapat terasa gatal atau panas.
Jika digaruk, ruam akan melepuh dan mengering di permukaan kulit. Pada
orang dewasa, aktivitas ini dapat menyebabkan penebalan kulit.
Pada orang dewasa umumnya sering muncul di leher, lipatan siku, dan
lipatan lutut.
Pada bayi, ruam biasanya muncul di badan dan wajah.
Beberapa tempat yang sering menjadi lokasi
kemunculan dermatitis atopik adalah:

•Kaki.
•Tangan.
•Bagian dalam siku.
•Bagian belakang lutut.
•Wajah dan kulit kepala.
FASE BAYI (0-2
± infeksi sekunder
TAHUN)
Dimulai 6 bulan pertama kehidupan (usia
3 bulan)
Lokasi: pipi, bagian tungkai bawah dan
lengan
FASE ANAK (2-12
TAHUN
Tempat  tungkai, siku, leher,
pergelangan tangan dan kaki
FASE DEWASA (>12
TAHUN)
Mirip fase anak
Simetris
tungkai, leher, tengkuk, badan
bagian atas dan telapak kaki.
Remaja: sekitar puting susu.
Pencegahan
•Tidak menggaruk area yang gatal. Bila tidak tertahankan, gosok daerah
yang gatal dengan lembut tanpa menggunakan kuku.
•Hindari paparan udara atau air yang terlalu panas ataupun terlalu
dingin→ iritasi.
•Ganti sabun mandi dengan sabun mandi yang mengandung pelembap
(emolien).
•Gunakanlah pakaian berbahan katun, karena lebih lembut untuk kulit.
•Bilas baju setelah dicuci dengan deterjen hingga bersih, karena
kandungan dalam deterjen diduga dapat mengiritasi kulit
Dermatitis Stasis
Dermatitis : peradangan kulit
Stasis : terhambat atau terhentinya sirkulasi darah di dalam tubuh
Epidemiologi
•Umumnya menyerang pada usia pertengahan dan usia lanjut
•Kecuali pada keadaan dimana insufisiensi vena disebabkan oleh
pembedahan, trauma, atau trombosis
•Wanita > pria

Kondisi terkait penyakit ini:


•Obesitas (Kegemukan )
•Penyakit Gagal Jantung
•Riwayat patah tulang tungkai bawah
Gejala Klinis
•Biasanya timbul di pergelangan kaki.
•Awalnya kulit menjadi merah dan sedikit bersisik. Setelah beberapa
minggu atau beberapa bulan, warna kulit berubah menjadi merah
kehitaman.
•Dapat timbul pembengkakan dan kemungkinan infeksi, yang
akhirnya menyebabkan kerusakan kulit yang berat.
•Tanda-tanda dermatitis yaitu kemerahan, bersisik, gatal dan
terkadang ada penumpukan cairan
Pengobatan

Konsultasi dan
pemeriksaan lebih
lanjut ke dokter
/petugas
kesehatan
Komplikasi
Lipodermatosklerosis
Dermatitis stasis + Selulitis
Ulkus Varikosum /
Ulkus Venosum
VARICELLA
(cacar air, chicken pox)

Penyakit infeksi akut


primer yang disebabkan
oleh virus Varicella
zoster, yang menyerang
kulit dan selaput lendir.

Terutama terjadi pada anak, jarang pada dewasa.


Gejala ??

 Awal: Demam. Lemas, merasa


sakit. Nyeri kepala
 Kelainan kulit: ruam berupa
bintil-bintil kemerahan berisi
cairan → mudah pecah →
mengering membentuk krusta.
 Lokasi ruam: badan → wajah
→ kaki & tangan → selaput
mata, mulut → tenggorokan
 Gatal
 Masa penularan ± 7 hari sejak
timbulnya gejala kulit.
Cara Penularan ?? Pencegahan ??
Menjaga kebersihan
badan, pakaian dan
lingkungan
Mengkonsumsi
makanan bergizi

Barang yang Menghidari sumber


terkontaminasi penularan penyakit
cairan dari lepuhan Imunisasi
kulit penderita vaksin cacar air
Cara Perawatan ??
 Memeriksakan diri ke dokter
 Mandi teratur pagi & sore
 Mengganti pakaian setiap hari
 Menaburkan bedak antigatal
 Memisahkan sementara antara penderita
dengan orang sehat agar tidak
menularkan kepada orang lain
 Mandi dengan air hangat yang telah
dicampur obat yang diberikan dokter
 Menghidari garukan
Herpes Zoster

Herpes Zoster adalah radang kulit


akut yang bersifat khas seperti
gerombolan vesikel unilateral,
membentuk binti-bintil kecil
berwarna merah, berisi cairan, dan
mengembung pada daerah sekitar
kulit yang dilalui virus tersebut
Apa sih Penyebab dari Herpes zozster
??

Secara umum penyebabnya adalah


virus varicella zoster. Virus varicella
yang menetap didalam tubuh bahkan
setelah cacar air sembuh, dapat
kembali aktif dikemudian hari dan
menyebabkan herpes zoster.
Gejala Erupsi disini timbul erupsi kulit dapat terjadi
diseluruh bagian tubuh, kemudia terbentuk papula-papula
& dalam waktu 12-24 jam lesi berkembang menjadi
vesikel, Hari ketiga berubah menjadi pastula yang akan
mengering menjadi krusta dalam 7-10 hari bertahan
sampai 2-3 minggu kemudian mengelupas dan nyeri juga
hilang. Lesi baru dapat terus muncul sampai hari-4
kadang-kadang sampai hari ke-7

Gejala prodomal/
kataral Gejala Konvalensi pada
Berlangsung selama 1- gejala ini erupsi mulai
4 hari, Demam, Sakit mengering & membentuk
kepala, fatige, Malaise, keropeng pada hari ke-5
Mual, Kemerahan, setelah kemunculannya
Nyeri, gatal &
Kesemutan

Tanda & Gejala


Upaya Pencegahan Penyakit Herpes
Zoster
Sebagai upaya pencegahan sebaiknya mendapatkan imunisasi vaksin
varicella zoster.
 Pada anak sehat usia 1-12 tHn diberikan satu kali.
Imunisasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas u/ memantapkan
kekebalan menjadi 60%-80%.
U/ menyempurnakannya berikan imunisasi satu kali lagi saat dewasa
kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun
Cara penanganan yang tepat pada
penyakit Herpes Zoster
•Menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas
& menjadi jalan masuk kuman lain ( Infeksi sekunder ).
•Pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit.
•Apabila penderita tidak tahan hawa dingin dianjurkan untuk tidak
mandi karena bisa menimbulkan shock.
•Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit Herpes Zoster
ditunjukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri &
demam.
Tinea
Istilah Tinea berarti Infeksi jamur, sedangkan Dermatofita mengacu
pada organisme jamur yang menyebabkan tinea.
Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup mengganggu karena
gatal. Biasanya disebabkan oleh kelembaban yang tinggi dan daya
tahan tubuh yang menurun.
Cara penularan
1. Langsung
◦ kontak dengan penderita
◦ kontak dengan binatang yang sakit jamur
◦ kontak dengan tanah/sampah yang mengandung
jamur

2. Tidak langsung
◦ Lewat alat2, baik alat untuk tidur, mandi, rumah
tangga dll., dimana squama/sisik/ sel kulit penderita
jatuh atau melekat disitu
Klasifikasi
Macam-macam penyakit jamur:
Pitiriasis Versicolor / Panu
Infeksi jamur pada permukaan
kulit yang di tandai dengan
adanya perubahan warna kulit
disertai rasa gatal ataupun
tidak disertai gatal
Penyebab
• Jamur : Malassezia furfur/P. ovale
• Menyerang semua umur baik pria aupun wanita
• Terutama pada lingkungan yang kebersihannya kurang dan
pada keadaan basah/berkeringat
Gejala
Biasanya timbul perubahan warna pada kulit dengan
berbagai ukuran, dan ditutupi sisik halus dengan rasa
gatal, atau tanpa keluhan
Lokasi Infeksi
Dapat terjadi di setiap permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher,
punggung, dada, lengan, wajah, dan tempat-tempat yg tidak
tertutup pakaian.
 Tinea Kapitis
Penyakit jamur
yang menyerang
kulit kepala dan
rambut.
 Tinea Korporis
Penyakit jamur pada badan
 Tinea Facialis
Tinea pedis
Penyakit jamur pada
pergelangan kaki,
telapak, dan sela-
sela jari kaki
Tinea unguium
Penyakit jamur pada kuku
 Tinea Kruris

Penyakit kulit pada


sekitar anus, bokong
dan perut bagian
bawah
Pencegahan

Mandi secara teratur dan menggunakan sabun


Mengganti pakaian / alas kaki ketika merasa lembab
dan berkeringat
Hindari kontak dengan orang-orang yang menderita
panu/infeksi kulit lainnya
Tidak saling bertukar pakaian, handuk, atau sepatu
Scabies / Gudik / Buduk/ Gatal Agogo, adalah penyakit kulit yang
disebabkan tungau / kutu sarcoptes scabei
Apa gejalanya?
Gatal. Terutama pada
malam hari
Kelainan di kulit, berupa
kemerahan, terlihat
terowongan halus,
terbentuk gelembung,
penonjolan kulit merah
yang keras, dan bila terjadi
infeksi akan bernanah
Dapat ditemukan tungau
Tempat Favorit
• Sela-sela jari tangan
• Pergelangan tangan
• Siku bagian luar
• Lipat ketiak bagian depan
• Perut
• Bokong
• Alat kelamin
• Pada bayi menyerang
telapak kaki dan telapak
tangan
Cara
Faktor Resiko
Penularan
Lingkungan yang kurang Kontak langsung:
bersih • Berjabat tangan
Kelompok masyarakat • Hubungan seksual
yang tinggal bersama-
sama ( Asrama, panti
asuhan, panti jompo, dll) Tidak langsung:
Tinggal di lingkungan • Penggunaan handuk,
yang padat pakaian bersama
• Ppenggunaan alas tidur
bersama
Segera periksakan diri ke dokter
bila mengalami hal tersebut
Gunakan obat sesuai anjuran dokter
Obati pula seluruh anggota keluarga
Cuci dengan air panas pakaian, seprai, dan handuk.
Jemur kasur, bantal, guling. Untuk mematikan
tungau
Jaga kebersihan
Hindari penggunaan bersama barang-barang seperti
handuk, pakaian
Hindari kontak langsung dengan orang yang
menderita scabies
Penyakit KUSTA / LEPRA / LEPROSY
/ MORBUS HANSEN
• Merupakan Penyakit Kronik
• Disebabkan Mycobacterium Leprae (M.Leprae)
• Menyerang Pertama Pada Saraf Tepi
• Bukan Penyakit Turunan Tapi Menular, dari Droplet
• Semua Umur
 Frek Tertinggi Umur 25 – 35 Th
 Anak-anak < 14 Th. ± 13 %
Gejala
Berdasarkan penemuan tanda Kardinal yaitu
1. Bercak kulit yang mati rasa (total/sebagian) berupa makula
atau plak hipopigmentasi/eritematosa
2. Penebalan saraf tepi, rasa nyeri +/- dan gangguan fungsi
saraf +/-
3. Ditemukan basil tahan asam
1. cuping telinga
2. lesi kulit aktif
3. biopsi
Bentuk lesi kulit pada lepra
Upaya Pencegahan
• Segera melakukan pengobatan sejak dini secara rutin
terhadap penderita kusta, agar bakteri yang dibawa tidak
dapat lagi menularkan pada orang lain.
• Menghindari atau mengurangi kontak fisik dengan jangka
waktu yang lama
• Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan
• Meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh, dengan cara
berolahraga dan meningkatkan pemenuhan nutrisi.
• Tidak bertukar pakaian dengan penderita, karena basil
bakteri juga terdapat pada kelenjar keringat
Lanjutan..
•Memisahkan alat-alat makan dan kamar mandi penderita kusta
•Untuk penderita kusta, usahakan tidak meludah sembarangan,
karena basil bakteri masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet
•Isolasi pada penderita kusta yang belum mendapatkan pengobatan.
Untuk penderita yang sudah mendapatkan pengobatan tidak
menularkan penyakitnya pada orang lain.
•Melakukan vaksinasi BCG pada kontak serumah dengan penderita
kusta.
•Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai mekanisme
penularan kusta
Sindrom Stevens-Johnson
• Penyakit kulit yang disebabkan oleh alergi atau infeksi.
• Kelainan serius dan langka pada kulit, membran mukosa, sekitar alat
kelamin, dan mata .
Etiologi Faktor Risiko

Sampai kini – blm diketahui secara


pasti Keluarga yang pernah mengidap
Sindrom Steven-Johnson.
Obat asam urat.
Melemahnya sistem kekebalan
Pereda rasa sakit. tubuh, biasanya akibat HIV/AIDS,
Obat antibiotik. transplantasi organ, atau penyakit
autoimun.
Obat kejang-kejang.
Terapi radiasi. Infeksi virus, seperti herpes,
pneumonia virus, HIV, hepatitis.
Beberapa obat anti inflamasi non-
steroid Pernah mengidap Sindrom Stevens-
Johnson.
Jamu-jamuan
Memiliki gen tertentu,
Penyebab lain : Infeksi : bakteri,
virus, jamur, parasit neoplasma,
pasca vaksinasi, radiasi dan makanan
Gejala Klinis
Trias SSJ
1. Kelainan Kulit
Kemerahan, vesikel,bula -> erosi yg luas
2. Kelainan selaput lendir di orifisium
Mukosa mulut 100%, genital 50%, hidung 8%,anus 4% : vesikel dan bula ->
erosi dan ekskoriasi dan krusta kehitaman
3. Kelainan mata
Terjadi 80% pada semua kasus
Biasanya terjadi konjungtivitis kataralis
Pencegahan
•Orang yang terkena sindrom Stevens-Johnson biasanya membutuhkan
penanganan medis segera, serta harus menjalani rawat inap di rumah
sakit.
•Jika pernah menderita Sindrom Stevens-Johnson sebelumnya, hindari
konsumsi obat-obatan yang bisa memicunya.
•Konsultasikan dengan dokter bila ada keluarga dengan riwayat penyakit
ini.
Psoriasis
• Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit menahun yang
sering kambuh. Namun, dengan terapi yang efektif,
psoriasis dapat terlihat bersih.

• Penyebab penyakit adalah autoimun, yaitu sistem


kekebalan tubuh menyerang sel-sel kulit yang sehat. Saat
terserang sel yang semestinya melawan infeksi, sel-sel kulit
menggamdakan diri dengan cepat sehingga menyebabkan
penebalan kulit pada penderita psoriasis
•Psoriasis ditandai dengan lesi yang khas seperti lesi merah, kulit
tebal dan keras, bersisik, seringkali tertutup lapisan putih
keperakan merupakan gambaran psoriasis. Walaupun kemerahan
itu tampak nyata, namun tidak bersifat infeksi dan tidak menular.
•Area yang paling sering terkena adalah punggung, siku dan lutut
depan. Sering juga menyerang kulit kepala. Psoriasis dapat
mengenai semua bagian tubuh.
•Konsultasikan pada dokter bila curiga menderita kelainan kulit
tersebut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai