TUBERKULOSIS PARU
Disusun Oleh :
Fitri Amalia
NPM. 113170026
Pembimbing:
dr. Sri Mulyati
dr. Een Khaeni
I. IDENTITAS
Nama : Tn. K
Usia : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Blok Kebagusan RT003/RW009 Desa
Sitiwinangun.
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : SLTP
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : Rabu, 8 Mei 2019
Tanggal Home Visite : Rabu, 15 Mei 2019
No. RM : 02-00 02 92
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 8 Mei 2019
A. Keluhan utama
Batuk berdahak
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke puskesmas diantar oleh istrinya dengan keluhan
batuk berdahak sejak ±1.5 bulan sebelum pengobatan. Saat ini pasien datang
ke puskesmas untuk kontrol penyakit flek dan pengambilan obat. Keluhan
batuk disertai dengan dahak konsistensi kental berwarna kuning kehijauan
tetapi tidak disertai dengan darah dan dirasakan terus menerus dan semakin
parah sewaktu malam hari. Jika batuk terlalu keras terkadang pasien
merasakan sesak nafasnya. Saat ini keluhan batuk dirasakan membaik
setelah pasien melakukan pengobatan di puskesmas. Keluhan disertai
dengan mual tanpa muntah dan sering berkeringat di malam hari walaupun
sedang tidak melakukan kegiatan. Keluhan demam lama disangkal pasien.
Pasien mengatakan sebelum dilakukan pengobatan, nafsu makan berkurang
sehingga berat badan sukar naik namun setelah diberikan pengobatan berat
badannya bertambah sebanyak 4kg. Pasien mengakui belum pernah
pengobatan lama selama 6 bulan sebelumnya.
D. Riwayat Pengobatan
Sebelum memeriksaan diri ke praktik dokter umum dan puskesmas,
pasien sering membeli obat batuk di warung namun tidak ada perbaikan.
Akhirnya pasien memeriksakan diri ke praktik dokter umum kemudian
diberikan obat dan dilakukan foto rontgen dada kemudian oleh dokter
tersebut di anjurkan untuk ke puskesmas karena pemeriksaan klinis dan
hasil rontgen dada menunjukkan kearah penyakit flek. Kemudian pasien
datang ke puskesmas dilanjutkan dengan pemeriksaan dahak. Setelah itu,
pasien diberikan obat flek dan saat ini pasien sedang menjalani pengobatan
bulan ke-4 di puskesmas.
Cor
Inspeksi: pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi: ictus cordis teraba, thriil (-)
Perkusi: batas Jantung:
Batas kanan jantung : ICS V linea parasternal dextra
Batas pinggang jantung : ICS III linea midclaviculla sinistra
Batas apex jantung : ICS VI linea axilaris anterior sinistra
Auskultasi: bunyi jantung I-II reguler, murmur (-). gallop (-).
Abdomen Inspeksi: Bentuk datar, dinding abdomen simetris, distensi (-),
massa (-), bekas luka (-).
Auskultasi : Bisisng usus (+) 15x/menit
Perkusi : Timpani seluruh lapang perut, asites (-), nyeri ketok
CVA -/-
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba. Nyeri tekan (-)
Ekstremitas Superior: Akral hangat +/+, CRT <2”, edema -/-, deformitas -/,
clubbing finger -/-
Inferior: Akral hangat +/+, CRT <2”, edema -/-, deformitas -/-,
clubbing finger -/-
V. DIAGNOSIS BANDING
- Tuberkulosis Paru
- Pneumonia
- Bronkhitis Kronis
VII. PENATALAKSANAAN
a. Preventif
- Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara makan makanan bergizi dan
mengkonsumsi vitamin.
- Istirahat dengan cukup dan tetap lanjutkan aktivitas sehari-hari sesuai
dengan kemampuan.
b. Promotif
- Edukasi pasien mengenai penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit
menular, cara penularan, pencegahan, pengobatan, dan komplikasi.
- Edukasi pasien mengenai pemeliharaan dan perbaikan kualitas
perumahan dan lingkungannya sesuai dengan standar rumah sehat.
- Menggunakan alat perlindungan diri seperti masker saat berkontak
dengan orang lain terutama anak kecil.
- Menerangkan mengenai perilaku etika berbatuk dan tidak membuang
dahak sembarangan
c. Kuratif
- FDC OAT Kategori 1 tahap lanjutan 3 kali dalam seminggu.
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
X. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN
HOST :
- Usia
- Jenis kelamin
- Status gizi
- Sistem Imun
- Pendidikan dan Pengetahuan
mengenai penyakit
TB PARU
AGEN : ENVIRONTMENT:
XIV. KESIMPULAN
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:
- Pasien dan keluarga terbuka terhadap edukasi dan motivasi yang
diberikan dokter muda
- Sikap pasien dan keluarga yang mau mendukung dan berusaha agar
penyakit tuberkulosis paru sembuh.
- Dukungan dan perhatian keluarga terhadap kesehatan pasien dan anggota
keluarga lainnya dengan cara menjadi pengawas minum obat.
- Rumah pasien yang berjarak tidak jauh dengan puskesmas dan memiliki
kendaraan bermotor untuk memudahkan mobilisasi ke puskesmas
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien:
Sosio-ekonomi yang rendah
Lampiran: