Anda di halaman 1dari 47

PENUNTUN CSL

SISTEM RESPIRASI

Penyusun :
Tim Sistem Respirasi

Diberikan pada mahasiswa semester II


Program Studi Kedokteran FKK UMJ

SISTEM RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
PENGANTAR
- 0 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Buku panduan skill lab sistem respirasi ini berisi 6 (enam) keterampilan utama,
yaitu :
1. Keterampilan Teknik Anamnesis, dengan keluhan utama yang
berhubungan dengan sistem Respirasi, dimana penggalian riwayat
penyakit sudah lebih spesifik mengarah ke sistem respirasi.
2. Keterampilan pemeriksaan fisik paru. Diharapkan selesai mengikuti
kegiatan keterampilan klinik ini, mahasiswa mampu melakukan
pemeriksaan fisik paru secara berurutan.
3. Keterampilan cara membaca foto rontgen yang berkaitan dengan
kelainan-kelainan sistem respirasi.
4. Keterampilan penggunaan Nebulizer, sebagai salah satu cara mengatasi
sesak napas karena asma bronkial dan produksi lendir yang
menghalangi aliran udara pernapasan.
5. Ketrampilan Terapi oksigen, diharapkan selesai praktikum mahasiwa
mampu menentukan kebutuhan oksigen pada kasus pasien sesak.
6. Ketrampilan edukasi berhenti merokok, diharapkan mahasiswa mampu
melakukan motivasi untuk berhenti merokok dan mengenal kuesioner
yang digunakan.
7. Teknik pembuatan preparat hapus, pewarnaan, dan pemeriksaan
mikroskopik sputum BTA.
8. Mendengarkan bunyi paru, agar mahasiswa mampu membedakan
suara napas dasar dan suara napas tambahan pada kasus paru.
Buku panduan ini selain memuat panduan belajar langkah-langkah melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan keterampilan klinik lain, juga berisi daftar tilik
sebagai lembar penilaian dari instruktur terhadap mahasiswa sebagai penilaian
akhir serta membantu dalam menilai kemajuan tingkat keterampilan yang dilatih.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan dan penyusunan buku panduan ini.
Koordinator Skill Lab.
Sistem Respirasi

- 1 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

TATA-TERTIB KEGIATAN ALIH KETERAMPILAN KLINIK /


CLINICAL SKILL LABORATORY (CSL)
Sebelum pelatihan
1.

Membaca Penuntun Belajar (manual) Keterampilan Klinik Sistem


yang bersangkutan dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang
akan dilakukan.

Pada saat pelatihan


1.

Datang 10 menit sebelum CSL dimulai.

2.

Wajib mengikuti seluruh kegiatan CSL sesuai dengan jadwal rotasi


yang telah ditentukan.

3.

Tidak diperkenankan memanjangkan kuku lebih dari 1 mm.

4.

Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan dikancing rapih


pada setiap kegiatan CSL. Bagi mahasiswi yang berjilbab, jilbabnya harus
dimasukkan ke bagian dalam jas laboratorium.

5.

Buanglah sampah kering yang tidak terkontaminasi (kertas, batang


korek api, dan sebagainya) pada tempat sampah non medis. Sampah yang
telah tercemar (sampah medis), misalnya kapas lidi yang telah dipakai,
harus dimasukkan ke tempat sampah medis yang mengandung bahan
desinfektan untuk didekontaminasi, dan sampah tajam dimasukan pada
tempat sampah tajam.

6.

Berpartisipasi aktif pada semua kegiatan latihan.

7.

Memperlakukan model seperti memperlakukan manusia atau


bagian tubuh manusia.

8.

Bekerja dengan hati-hati.

9.

Tidak diperkenankan menghilangkan, mengambil atau meminjam


tanpa ijin setiap alat dan bahan yang ada pada ruang CSL.

10.

Setiap selesai kegiatan CSL mahasiswa harus merapihkan kembali


alat dan bahan yang telah digunakan.

11.

Pengulangan CSL dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai


berikut :
a.

Membuat surat permohonan pengulangan CSL ke bagian pendidikan


tembusan ke bagian CSL dengan melampirkan materi yang akan
- 2 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

diulang dan jumlah peserta yang akan ikut paling lambat 3 hari
sebelum hari pelaksanaan.
b.

Pengulangan CSL dilaksanakan pada saat tidak ada jadwal


perkuliahan dengan atau tanpa pendamping dari instruktur.

c.

Pengulangan CSL dilaksanakan sampai maksimal pukul 21.00 WIB.

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB CSL


1.

Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan CSL pada materi tertentu,
maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti kegiatan CSL
pada jadwal berikutnya untuk materi tertentu tersebut.

2.

Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan CSL tidak sesuai dengan jadwal
rotasinya dianggap tidak hadir.

3.

Bagi mahasiswa yang persentasi kehadiran CSLnya < 75 % dari seluruh


jumlah tatap muka CSL, maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian
CSL.

4.

Kerusakan alat dan bahan yang ada pada ruang CSL yang terjadi karena
ulah

mahasiswa,

resikonya

ditanggung

oleh

mahasiswa

yang

bersangkutan.
5.

Bagi mahasiswa yang menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa


ijin setiap alat dan bahan yang ada pada ruang CSL akan mendapatkan
sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

- 3 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................... 1


Tata Tertib............... 2
Daftar isi ....... ................. 4
Anamnesis dan pemeriksaan fisik .. 5
Daftar tilik anamnesis..................... 11
Daftar tilik pemeriksaan fisik ........ 13
Teknik penilaian foto toraks.......... 14
Daftar tilik penilaian foto toraks.... 17
Teknik nebulizer............................ 18
Daftar tilik teknik nebulizer........... 20
Terapi Oksigen............................... 21
Daftar tilik terapi oksigen............... 28
Edukasi berhenti merokok.............. 29
Daftar tilik edukasi berhenti merokok.... 35
Pemeriksaan BTA........................... 43
Daftar tilik pemeriksaan BTA......... 48

- 4 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

TEKNIK ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK PASIEN


GANGGUAN RESPIRASI
Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter
(pemeriksa) dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang berkaitan yang dapat
mengarahkan diagnosis penyakit pasien. Banyak keluhan yang akan disampaikan
oleh pasien tentang penyakitnya, walaupun demikian tidak semua keluhan atau
informasi-informasi yang disampaikan dapat bermakna atau berkaitan dengan
sistem Respirasi sehingga diperlukan suatu teknik bertanya untuk menggali
informasi tersebut.
Pemeriksaan fisik pada sistem Respirasi sebenarnya dimulai dari
pemeriksaan hidung sampai ke pemeriksaan paru, tapi pada CSL ini hanya
menjelaskan tentang teknik pemeriksaan fisis paru. Pemeriksaan fisis paru ini
meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan tanda-tanda (sign) yang berkaitan dengan
penyakit. Pada CSL ini pemeriksaan dilakukan dengan manekin ataupun dengan
orang coba. Khusus pemeriksaan auskultasi disiapkan tape yang berisi bunyi nafas
fisiologis dan patologis.
MANFAAT
1. Membantu dalam menegakkan diagnosis penyakit dari seorang pasien.
2. Membantu dokter dalam melakukan tindakan selanjutnya
3. Mengetahui perkembangan dan kemajuan terapi
4. Dipakai sebagai standar pelayanan dalam memberikan pelayanan paripurna
pada pasien

- 5 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

PEMERIKSAAN ANAMNESIS DAN FISIS DIAGNOSTIK PARU

Tujuan Instruksional Umum


Mahasiswa diharapkan mampu melakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi secara berurutan dan mampu mengetahui
keadaan normal dan abnormal pada sistem tersebut.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Melakukan anamnesis pasien dengan lengkap dan sistematis.
2. Melakukan pemeriksaan inspeksi :

Melakukan inspeksi dari depan dan dari belakang thorax

Mampu membedakan bentuk normal dan abnormal rongga thorax

3. Melakukan pemeriksaan palpasi

Mampu merasakan perbandingan gerakan napas kanan dan kiri penderita

Mampu membandingkan fremitus suara kiri dan kanan penderita

4. Melakukan pemeriksaan perkusi

Mampu melakukan pemeriksaan perkusi dari atas ke bawah secara


sistematis

Mampu melakukan perkusi untuk mengetahui batas paru-hepar

5. Melakukan auskultasi

Mampu melakukan pemeriksaan auskultasi secara sistematis

Mampu mendengarkan suara nafas saat inspirasi dan ekspirasi

Mampu melakukan auskultasi dinding thorax belakang

Mampu membedakan suara nafas normal dan abnormal

Media dan alat bantu pembelajaran


a. Daftar panduan belajar untuk anamnesis
b. Daftar panduan belajar untuk pemeriksaan fisis diagnostik paru
c. Stetoskop, lap, air mengalir, probandus/manekin/auscultation trainer dan
smartscope/ amplifier speaker system/dual head training stetoskop
d. Status penderita, pulpen, pensil
- 6 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Metode pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan system skor

DESKRIPSI KEGIATAN ANAMNESIS PENDERITA GANGGUAN PARU


- 7 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Kegiatan
1. Pengantar
2. Bermain peran tanya

Waktu
2 menit
23 menit

jawab

deskripsi
Pengantar
1. Mengatur mahasiswa
2. Dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan
anamnesis yang benar
3. Memberikan kesempatan kepada

3. Praktek melakukan

90 menit

anamnesis paru

mahasiswa untuk bertanya


1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok sesuai dengan ketentuan
2. Setiap pasangan praktek melakukan
anamnesis
3. Pelatih mengawasi sampai
memberikan perintah bila ada hal-hal

4. Diskusi

15 menit

yang diperlukan
Apa yang dirasakan oleh mahasiswa
dan kendala/kesulitan yang dialami
selama melakukan kegiatan
Dosen menyimpulkan apa yang
dilakukan mahasiswa

Total Waktu

150 menit

PENUNTUN BELAJAR ANAMNESIS PADA PENDERITA


GANGGUAN RESPIRASI

- 8 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

A. ANAMNESIS KELUHAN UTAMA BATUK


LANGKAH KLINIK
1. PERSIAPAN PERTEMUAN

- penampilan pemeriksa
- waktu yang cukup
- tempat yang aman
2. SAAT ANAMNESIS
1. Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam
2. Perkenalkan diri melalui jabat tangan
3. Menjelaskan tujuan anamnesis dan mendapatkan inform
consent (tujuan,
kerahasiaaan, persetujuan)
4. Menciptakan suasana yang bersahabat dalam rangka membina sambung rasa
5. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
6. Menjadi pendengar yang baik
7. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk memberikan respon
8. Anamnesis dimulai dengan menanyakan identitas yaitu :
Nama, Umur, Alamat Status perkawinan, Pekerjaan
9. Menanyakan keluhan utama (batuk) dan menggali riwayat penyakit sekarang.
Menanyakan
Onset dan lamanya keluhan batuk
Sifat dari batuk (kering atau produktif)
Warna lendir dan apakah disertai darah
Keluhan lain yang menyertai batuk
Sudah pernah berobat atau belum, bila sudah, bagaimana hasilnya.
10. Riwayat penyakit masa lalu
Apakah pernah menderita penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya?
Tanyakan penyakit lain yang pernah diderita
11. Mengenal riwayat psikososial
Tanyakan kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan/berpengaruh dengan keluhan
sekarang. Misalnya riwayat merokok, riwayat pekerjaan, alergi akan binatang
peliharaan, makanan atau obat, dll
12. Riwayat penyakit dalam keluarga dan lingkungan
Apakah ada anggota keluarga atau lingkungan yang menderita penyakit/keluhan
yang sama, bila ada ditanyakan kedekatannya dengan yang menderita (adanya
penyakit keturunan / tertular keluarga/lingkungan)
3. MELAKUKAN ANAMNESIS SISTEM LAIN
Menanyakan fungsi fisiologis sistem lain , mulai dari kepala sampai kaki. Bila
ada keluhan, lanjutkan anamnesis berdasarkan keluhan tersebut.
4. PENUTUP
Melakukan pengulangan hasil wawancara/cross check Mengakhiri
pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya..
Mmmmmmmm

DAFTAR TILIK PELAKSANAAN ANAMNESIS


No.

Aspek yang dinilai

Skor
1

- 9 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

A
1

9
E
10

Membina Sambung Rasa dan informed consent


Memperlihatkan sifat menerima, mempersilahkan
penderita duduk, sopan, wajah cerah dan menyiapkan
alat tulis untuk menulis status (medical record)
Menjadi pembicara dan pendengar yang baik, lafas
jelas, bertanya dengan baik dan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami, sering menyebut nama pasien,
menunjukkan sikap empati, menghindari sikap
interogasi,
Mendapatkan inform consent ( menjelaskan tujuan,
apa yang akan dilakukan, berjanji akan menjaga
kerahasiaan dan minta kesediaan)
Menanyakan Identitas
Menanyakan nama, umur, alamat, pekerjaan, status
perkawinan
Keluhan Utama
Menanyakan keluhan utama
Menggali riwayat penyakit sekarang
Menanyakan kapan dan lamanya gangguan
Menanyakan karakteristik dan perjalanan penyakit
Menanyakan keluhan tambahan, kaitannya dengan
gangguan
Menanyakan apakah pernah diobati, obatnya, hasilnya
Menggali riwayat penyakit dahulu
Menanyakan kemungkinan adanya penyakit yang

sejenis sebelumnya dan penyakit lain yang diderita


Menggali riwayat penyakit/penyakit keluarga dan

3
B
4
C
5
D
6
7
8

11
12
G
13
H
14
I
15
J
16
17

lingkungan sekitarnya
Menanyakan ada tidaknya dalam keluarga yang
menderita penyakit yang sama dan hubungan pasien
dengan anggota keluarga tersebut.
Menanyakan keadaan rumah, lingkungan, dan
tetangga yang menderita sakit yang sama
Melakukan anamnesis sistem lain
Menanyakan fungsi fisiologis lain yang terganggu
sesuai dengan sistem / organ dan mengembangkan
bila ada yang terganggu
Menggali riwayat psikososial
Menanyakan kebiasaan-kebiasaan yang ada kaitannya
dengan keluhan, seperti merokok, banyak bergadang.
Riwayat alergi
Riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan dan
lingkungan
Mengakhiri Anamnesis
Melakukan cross check
Mencatat hasil anamnesis dengan jelas dan sistematik
dan memberikan WD (diagnosis kerja) dan DD
- 10 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

18

(diagnosis diferensial) serta menuliskan anjuran


pemeriksaan penunjang.
Mengakhiri wawancara, memberi ringkasan
anamnesis

Keterangan
0
1
2

:
: Tidak dilakukan
: Dilakukan, tetapi tidak benar/ tidak lengkap
: Dilakukan dengan benar dan lengkap

- 11 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK


PENDERITA GANGGUAN RESPIRASI
Persiapan
Penderita diminta melepaskan pakaian
Mempersilahkan penderita berbaring terlentang
Pemeriksa berdiri disamping kanan penderita
INSPEKSI
1. Melakukan pemeriksaan awal dengan memperhatikan
Rambut (tampak kering atau tidak, mudah rontok atau tidak)
Mata (konjugtiva terlihat anemis atau tidak, sklera terlihat ikterik atau tidak)
Hidung (sekret, bekuan darah, massa atau benjolan)
Mulut (mukosa, tonsil, faring, sekret)
Leher (Trakhea di tengah atau tidak, pembesaran KGB)
2. Perhatikan bentuk dada
Simetris atau tidak
Cekung atau cembung salah satu sisi atau kedua-duanya
Apakah penderita menggunakan otot-otot tambahan untuk bernafas
Perhatikan apakah terdapat daerah-daerah yang menonjol atau retraksi lokal
Apakah terdapat bagian yang menonjol pada dinding dada waktu bernapas,
pelebaran pembuluh darah vena (venectasis)
PALPASI
3. Palpasi, dengan menggunakan kedua telapak tangan untuk memastikan
Apakah terdapat nyeri tekan lokal
Apakah terdapat massa atau krepitasi
4. Meletakkan kedua telapak tangan pada dinding anterior dan lateral dada
5. Mempersilahkan menarik nafas panjang dan melihat ekspansi dada saat dinamis
simetris atau tidak
6. Mempersilahkan mengucapkan kata tujuh-tujuh atau iii iii iii
7. Menentukan perbedaan vokal fremitus kiri dan kanan
PERKUSI (mengetok jari tengah dengan jari tengah yang lain di atas bagian badan yang
diperiksa)
8. Melakukan perkusi dari atas kebawah pada dada depan merata di seluruh dada
membentuk pola huruf S.
9. Membandingkan tempat-tempat yang sama pada kedua sisi kanan dan kiri
Menentukan batas paru hepar (anterior) dan batas bawah paru kiri kanan
AUSKULTASI
10. Stetoskop diletakkan pada anterior, lateral dan posterior dada secara sistematis
11. Penderita diminta untuk menarik nafas panjang
12. Lakukan auskultasi secara sistematis dan bandingkan bunyi yang terdengar pada
tiap sisi
13. Menentukan jenis suara napas dasar: Vesikuler, Bronkovesikuler dan Bronkial
14. Menentukan suara napas tambahan : Rhonki, Wheezing, Stridor dan pleural
friction rub
POSTERIOR
15. Melakukan pengulangan pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
bagian posterior tubuh

- 12 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS PARU

No.
1
2
A
3
4
5
B
6
7
8
9
C
10
11
12
D
13
14
15
16

Aspek yang dinilai

Skor
1
2

Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan mendapatkan


informed consent dan meminta pasien melepaskan
pakaian dan berbaring
Pemeriksa berdiri di samping kanan penderita
INSPEKSI
Melakukan pemeriksaan kepala (rambut, mata, hidung dan
mulut)
Pemeriksaaan leher (trakhea dan pembesaran KGB leher)
Perhatikan bentuk dada : simetris kiri dan kanan dan
menyebutkan kelainan yang ditemukan (bila ada)
PALPASI
Meletakkan kedua telapak tangan pada anterior dada di 3
tempat ( superior, medial dan lateral)
Mempersilahkan menarik nafas panjang
Meminta pasien menyebut kata tujuh tujuh atau ii ii
Menentukan perbedaan vokal fremitus kiri dan kanan
PERKUSI
Melakukan perkusi pada dada dari atas ke bawah dan
membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S
Melakukan perkusi pada punggung dari atas ke bawah dan
membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S
Menentukan batas paru hepar
Menentukan batas bawah paru kiri -kanan
AUSKULTASI
Meletakkan stetoskop membran dan meminta penderita
menarik nafas panjang
Melakukan auskultasi pada dada bagian depan dan dinding
belakang dada secara sistematis membentuk pola huruf S
Menentukan jenis suara napas (dasar dan tambahan)
Melakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi
bagian belakang dada dalam posisi penderita duduk.

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan, tetapi tidak benar
2 : Dilakukan dengan benar

- 13 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX PADA SISTEM RESPIRASI


Foto thorax adalah foto X-ray pada thorax yang dibuat untuk membantu
melihat kelainan-kelainan yang ada pada rongga thorax. Pemeriksaan ini merupa
kan pemeriksaan yang cukup penting dalam penegakan diagnosis penyakit, utama
nya sistem respirasi. Pada foto thorax ini kita dapat melihat kelainan-kelainan
yang ada pada paru, pleura, organ-organ mediastinum, tulang-tulang dan pada
jaringan lunak sekitarnya. Dalam pembuatan foto thorax haruslah diperlihatkan
beberapa keadaan sehingga foto thorax yang dihasilkan dapat memenuhi syarat.
Indikasi Foto Thorax
1. Pasien dengan riwayat batuk.
2. Pasien dengan sesak
3. Nyeri dada
4. Untuk check up
5. Kelainan-kelainan pada dinding thorax
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa mampu melakukan penilaian
terhadap foto thorax dengan kelainan-kelainan penyakit sistem respirasi.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Mampu menentukan jenis posisi foto thorax
2. Mampu membedakan foto thorax yang memenuhi syarat/tidak
3. Mampu menentukan adanya kelainan pada paru-paru dan pleura
Media dan alat bantu pembelajaran
1. Daftar panduan belajar untuk teknik penilaian foto
2. Light box
3. Foto thorax
Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab
5. Evaluasi melalui check list

- 14 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX UNTUK SISTEM RESPIRASI


LANGKAH KLINIK
1. Melalukan pemeriksaan identitas pasien sesuai nomor register foto

Nama

Umur

Jenis Kelamin

Tanggal

2. Melakukan pemeriksaan identitas foto yaitu

No foto

Marker dari foto berupa R L atau D S

3. Memasang foto di light box dengan beranggapan pasien

berhadapan dengan pemeriksa


4. Menentukan posisi foto apakah PA, AP, Lateral (R/L), Lateral

dekubitus (R/L) atau oblik


5. Menentukan foto memenuhi syarat atau tidak, dengan menilai :

Inspirasi cukup dilihat dari posisi kedua diagfragma (kanan


setinggi intercostal IX X posterior, dan diafragma kanan
lebih tinggi dari pada kiri)

Posisi simetris, dapat dilihat dari projeksi tulang corpus


vertebra

thoracal

yang

terletak

ditengah

sendi

sternoclaviculer kanan dan kiri.

Film meliputi seluruh cavum thorax mulai dari puncak


cavum thorax sampai sinus phrenico-costalis kanan kiri dapat
terlihat pada film tersebut.

Vertebra thoracal biasanya terlihat hanya sampai Th. 3-4.


6. Melakukan penilaian terhadap foto thorax :

Periksa vaskuler parenkim paru, hili, mediastinum dan kedua


sinus/diafragma.

Karakteristik kelainan/lesi pada paru-paru, pleura, diafragma


atau mediastinum Periksa, apakah ada efek dari kelainan/lesi
berupa pendorongan atau penarikan terhadap hili, diafragma,
mediastinum dan penyempitan/pelebaran sela iga.

Pada anak-anak, periksa, apakah ada pembesaran kelenjar


- 15 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

paratrakeal/parahiler.

Periksa, apakah ada organ abdomen dalam rongga thorax.

Periksa keadaan soft tissue dan tulang-tulang iga/clavicula


7. Menentukan diagnosa berdasarkan kelainan yang ditemukan
8. Mengusulkan tambahan foto thorax posisi lain untuk lebih
memperkuat diagnosa (bila perlu).

DAFTAR TILIK
TEKNIK PENILAIAN FOTO TORAKS UNTUK SISTEM RESPIRASI

No
1
2
3
4
5
6

Aspek yang dinilai

Nilai
0
1
2

Memeriksa identitas penderita pada foto dan memeriksa


marker pada foto
Memasang foto dengan benar dan menentukan posisi foto
Memeriksa apakah foto memenuhi syarat
Memeriksa jaringan lunak & tulang
Memeriksa diafrahma, sudut costoprenikus dan cardioprenikus
Memeriksa mediastinum (pelebaran, trakhea, aorta, rasio
- 16 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

jantung dgn dinding dada dan menyebutkan kelainan yang


ditemukan)
Memeriksa hilus, vaskuler paru, parenkim paru dan
7
menyebutkan kelainan yang ditemukan
8
Membuat diagnosa
Mengusulkan pemeriksaan atau posisi lain untuk memperjelas
9
diagnosa
Petunjuk :
0 = bila tidak disebutkan/dilakukan
1 = bila disebutkan/dilakukan tapi tidak sempurna
2 = bila disebutkan/dilakukan dengan sempurna
Nilai

= Jumlah
18

x 100 = ..............................

TEKNIK NEBULIZER
Indikasi nebulizer
1. Asma Bronkial
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronik Eksaserbasi
3. Sindroma Obstruksi Post TB
4. Untuk mengencerkan dahak
5. Hiperreaktivitas bronkus
Obat yang biasa dipakai
- 17 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Bronkodilator : salbutamol dll

Mukolitik: bromheksin, N-acetilsistein dll

NaCl ( 0.9 % dan 3% )

Cara Penggunaan Alat :


1. Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat penguap
sesuai dosis yang telah ditentukan.
2. Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien) tekan tombol on
pada nebulizer. Jika memakai masker, maka uap keluar dihirup perlahanlahan dan dalam inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habis.
Jika memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran aerosol ditekan
sewaktu inspirasi, hirup uap yang keluar, perlahan-lahan dan dalam. Hal
ini dilakukan berulang-ulang sampai obat habis (+ 10 15 menit)
Interpretasi
1. Bronkospasme berkurang atau menghilang (auskultasi: wheezing
berkurang / hilang)
2. Dahak berkurang (suara stridor berkurang / hilang)
Catatan :
1. Kumur daerah tenggorok pra penggunaan.
2. Pasien harus dilatih menggunakan alat secara benar
3. Perhatikan jenis alat yang digunakan
Pada alat tertentu maka uap obat akan keluar pada penekanan tombol, pada
alat lain obat akan keluar secara continue.
PENUNTUN BELAJAR TEHNIK INHALASI DENGAN NEBULIZER
No
Langkah/Kegiatan
Informed Consent
1
Sapalah penderita atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri anda, serta
tanyakan keadaannya.
2
Berikan informasi umum kepada penderita atau keluarganya tentang terapi inhalasi
dengan nebulizer atas indikasi, tujuan tindakan tersebut dan prosedur pelaksanaan.
Persiapan alat
3
Mempersiapkan alat sesuai yang dibutuhkan :
- Main unit
- Nebulizer kit,
- masker, mouthpiece
- 18 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

- Air hose
- Obat-obatan
4
Memperhatikan jenis alat nebulizer yang akan digunakan ( sumber tegangan,
tombol Off/On, memastikan air hose , masker ataupun mouthpiece terhubung
dengan baik, cara pengeluaran obat)
Persiapan Penderita
5
Meminta penderita untuk kumur terlebih dahulu
6
Mempersilakan penderita untuk duduk, setengah duduk atau berbaring
(menggunakan bantal, umumnya untuk anak) senyaman mungkin.
7
Meminta penderita untuk santai dan menjelaskan cara penggunaan masker (yaitu
menempatkan masker secara tepat sesuai bentuk dan mengenakan tali pengikat).
Bila mengguna kan mouthpiece maka mouthpiece tersebut dimasukkan ke dalam
mulut dan mulut tetap tertutup
8
Menjelaskan kepada penderita agar penderita menghirup uap yang keluar secara
perlahan-lahan dan dalam hingga obat habis
9
Melatih penderita dalam penggunaan masker atau mouthpiece
10
Memastikan penderita mengerti dan berikan kesempatan untuk bertanya.
Pelaksanaan Terapi Inhalasi
11
Menghubungkan dengan sumber tegangan
12
Menghubungkan air hose, nebulizer dan masker/mouthpiece pada main kit
13
Mengaktifkan nebulizer dengan menekan tombol On pada main kit.
14
Buka nebulizer kit (tutup tabung obat), masukkan cairan obat ke dalam alat
penguap sesuai dosis yang telah ditentukan
15
Gunakan mouthpiece atau masker sesuai kondisi pasien kemudian tekan tombol
pengeluaran obat pada nebulizer kit
16
Mengingatkan penderita, jika memakai masker atau mouthpiece, uap yang keluar
dihirup perlahan-lahan dan dalam secara berulang hingga obat habis (kurang lebih
10-15 menit)
17
Membereskan alat dengan menekan tombol off pada main kit, melepas
masker/mouthpiece, nebulizer kit, air hose, menekan tombol off main kit.
18
Membersihkan mouthpiece dan nebulizer kit dari obat-obatan yang telah dipakai
19
Menjelaskan kepada penderita bahwa pemakaian nebulizer telah selesai dan
meminta kepada penderita apakah pengobatan yang dilakukan memberikan
perbaikan/mengurangi keluhan.
Nama
:
NIM
:
Tanggal
:
DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN TERAPI INHALASI NEBULIZER
No

Aspek yang dinilai

NILAI
0
1
2

A. Informed Consent
1. Menyapa penderita dan keluarga dengan ramah dan
memperkenalkan diri
Memberi informasi tentang indikasi, tujuan dan prosedur
- 19 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

pelaksanaan
Meminta kesediaan penderita untuk terapi inhalasi
nebulizer

B. Persiapan Alat
2. Mempersiapkan alat dan memperhatikan jenis alat dan
bagian-bagiannya
C. Persiapan Penderita
3. Meminta penderita kumur dan mempersilahkan duduk,
setengah duduk atau berbaring
4. Meminta penderita untuk santai & menjelaskan cara
penggunaan masker & mouthpiece
5 Menjelaskan penderita untuk menghirup uap dengan napas
biasa
6 Melatih penggunaan masker dan mouthpiece
7. Memastikan penderita mengerti
D. Pelaksanaan Terapi Inhalasi
8. Menghubungkan dengan sumber tegangan
9 Menghubungkan air hose, nebulizer & masker/mouthpiece
pada main kit
10. Memasukkan cairan obat
11.
.
12.
13.
14.
15.

Mengaktifkan nebulizer
Mengingatkan penderita bernapas biasa
Menanyakan apakah terapi memberikan perbaikan
Menjelaskan bahwa terapi inhalasi telah selesai
Membereskan dan membersihkan alat

Keterangan : 0 : tidak dilakukan


1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : dilakukan dengan benar/ lengkap
TERAPI OKSIGEN
Pendahuluan
Oksigen : Merupakan salah satu bahan farmakologik yang banyak dipakai untuk
pasien dengan kelainan kardiopulmoner. Oksigen juga memiliki keuntungan,
indikasi, dosis pemberian dan komplikasi
Indikasi Terapi Oksigen
6. Hipoksemia
- 20 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

7. Dyspnea
8. Keracunan gas CO
9. Syok
10. Infark miokard akut
11. Pasca anestesi
Tujuan Utama terapi oksigen
1. Mencegah terjadinya hipoksia sel dan jaringan
2. Menurunkan kerja pernapasan
3. Menurunkan kerja otot jantung

Cara mengetahui kondisi hipoksemia :


1. Gejala Klinik :
a. Sianosis,

kelelahan,

disorientasi,

takipneu,

dyspnea,

takikardi atau bradikardi, aritmia, clubbing dll


2. Pemeriksaan analisa gas darah
3. Pulse oxymetri
4. Transcutaneus partial pressure of oxygen

Efek samping terapi Oksigen dengan penggunaan dosis tinggi dan lama :
1.
2.
3.
4.

CNS : twitching, confusion, kejang


Respirasi : trakeobronkitis, atelektasis, kerusakan jaringan
Mata : kerusakan retina dan myopia
Renal : kerusakan sel tubular

Efek samping oksigen tergantung dari toleransi pasien, konsentrasi oksigen dan
waktu pemberian oksigen. Konsentrasi oksigen yang tinggi dan dalam waktu lama
dapat menimbulkan ganngguan pada beberapa organ terutama di paru itu sendiri.
Efek samping ini dapat dicegah dengan pemberian oksigen yang seusai dengan
kebutuhan pasien. Oksigen diberikan secara sederhana dan fraksi inspirasi oksigen
(FiO2) yang serendah mungkin untuk mempertahankan tekanan parsial oksigen
(PaO2) lebih dari 60 mmHg dan saturasi oksigen (SaO2) lebih dari 90%
Konsentrasi Oksigen berdasarkan alat yang digunakan
ALAT

OKSIGEN (L/MNT)

FIO2

Kanula hidung

1-2

0.21-0.24

- 21 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Venturi

Simple Mask

Rebreathing Mask

Non Rebreathing Mask

0.23-0.28

0.27-0.34

0.31-0.38

5-6

0.32-0.44

4-6

0.24-0.28

8-10

0.35-0.40

8-12

0.50

5-6

0.30-0.45

7-8

0.40-0.60

0.35-0.75

10

0.65-1.00

4-10

0.40-1.00

Pemilihan Metode pemberian oksigen tergantung dari


1.
2.
3.
4.

Fraksi inspirasi oksigen yang dibutuhkan


Kenyamanan pasien
Tingkat kelembaban yang dibutuhkan
Kebutuhan terapi nebulisasi

Macam macam alat yang digunakan :


1. Nasal Kanul

- 22 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

2. Mask
a. Simple Mask

b. Rebreathing mask

- 23 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

c. Nonrebreathing mask

3. Ventury mask
- 24 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Tujuan Intruksional Umum


- 25 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa mampu melakukan terapi


oksigen yang benar dan tepat
Tujuan Instruksional Khusus
4. Mampu menentukan siapa dan pada kondisi yang bagaimana terapi oksigen
dapat diberikan
5. Mampu melakukan cara pemberian oksigen yang benar
6. Mampu menentukan dosis yang diberikan dan alat yang akan digunakan
7. Mampu melakukan monitoring selama pemberian oksigen
Media dan alat bantu pembelajaran
4. Daftar panduan belajar untuk terapi oksigen
5. Pulse oxymetri
6. Alat terapi oksigen : nasal kanul, simple mask, rebreathing mask, non
rebreathing mask, venturi mask.
7. Tabung oksigen
Metode Pembelajaran
6. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar
7. Ceramah
8. Diskusi
9. Partisipasi aktif dalam skill lab
10. Evaluasi melalui check list

- 26 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

PENUNTUN BELAJAR TERAPI OKSIGEN


No
1

Langkah/Kegiatan
Mempersiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Tabung oksigen
Nasal kanul dan masker oksigen
Pulse oxymeter

Memastikan alat dan bahan dapat berfungsi dengan baik.

Memastikan tabung oksigen dalam kondisi baik dan terisi


Memeriksa peralatan tidak ada yang bocor
Memastikan pulse oxymeter berfungsi dengan baik.

Melakukan penilaian awal terhadap pasien

Menilai kondisi pasien saat masuk ke ruang pemeriksaan, apakah


terlihat sesak, sadar dan berjalan dengan bantuan atau tidak
Melakukan anamnesis singkat tentang penyebab kondisi pasien
Melakukan pemeriksaan awal ; kesadaran , frekuensi napas,
sianosis.
Memastikan tidak ada sumbatan dijalan napas. Jika terdapat
sumbatan benda padat maka dilakukan penyisiran dengan dua
jari, jika sumbatan berbentuk cair atau dahak maka dilakukan
pembersihan jalan napas.

4
5
6
7

8
9
10

Memasang alat saturasi oksigen pada jari telunjuk pasien


Memberikan oksigen dengan menggunakan nasal kanul atau simple mask
Meminta pemeriksaan analisa gas darah arteri.
Menghitung tekanan parsial oksigen di alveolar dengan menggunakan rumus
PAO2 = (713xFiO2) (1.25 x PaCO2astrup)
PAO2: Tekanan Oksigen di alveolar
FiO2 : Fraksi oksigen yang dberikan kepada pasien
PaCO2astrup: Tekanan parsial oksigen dari hasil analisa gas darah
Menghitung perbedaan tekanan oksigen di alveolar dan arteri
PaO2astrup : PAO2didapat = PaO2 yang diinginkan : PAO2 baru
Menghitung kebutuhan oksigen pasien saat ini
PAO2 = (713xFiO2) (1.25 x PaCO2)
Menentukan alat yang akan digunakan dan dosis nya

- 27 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Nama
NIM
Tanggal

:
:
:
DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN TERAPI OKSIGEN

No

Aspek yang dinilai

NILAI
0
1
2

A. Persiapan alat dan bahan


1. Mempersiapkan kelengkapan alat dan memastikan alat
berfungsi dengan baik dan benar
B. Pemeriksaan Fisik
2.
3.

Menilai kondisi awal pasien saat memasuki ruangan


Melakukan pemeriksaan fisik sederhana untuk menentukan
kebutuhan oksigen pasien

C. Pemberian Oksigen awal


4. Membersihkan jalan napas
5. Melakukan pemeriksaan saturasi oksigen (pulse oxymeter)
6. Memasangkan alat terapi oksigen sesuai dengan klinis
7. Meminta cek analisa gas darah arteri
D. Menghitung kebutuhan Oksigen
8. Menghitung tekanan parsial oksigen di alveolar
9. Menghitung perbedaan oksigen di alveolar dan arteri
10. Menghitung fraksi oksigen yang dibutuhkan
11. Menentukan dosis dan alat yang akan digunakan
Keterangan : 0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : dilakukan dengan benar/ lengkap

- 28 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

EDUKASI BERHENTI MEROKOK


Pendahuluan
Manfaat berhenti merokok :
1. Manfaat

kesehatan

menurnkan

resiko

memperlambat

infeksi,

stroke

penurunan

penyakit

jantung

VEP1,
dan

kematian
2. Manfaat sosial dan mental : menjadi lebih disiplin, percaya diri
dan menjadi lebih menarik
3. Manfaat ekonomi : dapat lebih berhemat, menjaga stabilitas
keuangan keluarga dll

Kendala Berhenti merokok :


1. Biologis
a. Adiksi Nikotin
b. Efek withdrawal ; cemas mudah tersinggung, insomnia dll
2. Psikologis dan prilaku
3. Lingkungan Sosial

Tujuan Instruksional Umum


Mahasiswa diharapkan mampu melakukan edukasi pasien yang akan berhenti
merokok untuk mencegah kejadian penyakit respirasi yang diakibatkan merokok
Tujuan Instruksional Khusus
6. Melakukan teknik wawancara untuk mengidentifikasi perokok aktif
7. Menguasai kuesioner berhenti merokok
8. Memberikan motivasi untuk berhenti merokok
9. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan nikotin dan derajat merokok
Media dan alat bantu pembelajaran
e. Daftar panduan beajar edukasi berhenti merokok
f. Kuesioner berhenti merokok
g. CO analyzer
h. Alat peraga tentang bahaya merokok
i. Meja dan kursi konsultasi, status penderita , pulpen dan pensil
Metode pembelajaran
- 29 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

6. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar


7. Ceramah
8. Diskusi
9. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
10. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan system skor

DESKRIPSI KEGIATAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK


- 30 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Kegiatan
1. Pengantar
2. Bermain peran tanya

Waktu
2 menit
23 menit

jawab

deskripsi
Pengantar
1. Mengatur mahasiswa
2. Dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan edukasi
berhenti merokok
3. Memberikan kesempatan kepada

3. Praktek melakukan

90 menit

edukasi berhenti merokok

mahasiswa untuk bertanya


1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok sesuai dengan ketentuan
2. Setiap pasangan praktek melakukan
edukasi berhenti merokok
3. Pelatih mengawasi sampai
memberikan perintah bila ada hal-hal

4. Diskusi

15 menit

yang diperlukan
Apa yang dirasakan oleh mahasiswa
dan kendala/kesulitan yang dialami
selama melakukan kegiatan
Dosen menyimpulkan apa yang
dilakukan mahasiswa

Total Waktu

150 menit

PENUNTUN BELAJAR EDUKASI BERHENTI MEROKOK


LANGKAH DALAM MELAKUKAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK
- 31 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

1. PERSIAPAN PERTEMUAN
Penampilan pemeriksa
Waktu yang cukup
Tempat yang aman
Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam
Perkenalkan diri melalui jabat tangan
2. SAAT EDUKASI
ASK
1. Menanyakan riwayat berhenti keluarga yang merokok
2. Mengidentifikasi status pasien apakah seorang perokok atau
3.
4.
5.
6.

bekas perokok
Menjelaskan manfaat berhenti merokok
Menanyakan berapa lama pasien merokok
Menanyakan jenis rokok yang dihisap pasien
Menanyakan
dua
pertanyaan
untuk

menilai

tingkat

ketergantungan nikotin dengan HSI (heavy smoking index)


a. Berapa batang rokok yang dihisap dalam 1 hari
i.
1-10 (skor 0)
ii.
11-20 (skor 1)
iii.
21-30 (skor 2)
iv.
> 30 (skor 3)
b. Berapa lama setelah bangun tidur merokok?
i.
5 menit (skor 3)
ii.
6-30 menit (skor 2)
iii.
31-60 menit (skor 1)
iv.
>60 (Skor 0)

Jika skor HIS > 4 , pasien memerlukan strategi khusus karena memiliki
resiko untuk timbul gejala withdrawal seperti anxietas dan cepat marah,
gelisah dan gangguan tidur.
Atau dapat juga menanyakan dengan menggunakan Fagerstom Test :
7. Menanyakan berapa kali pasien mencoba untuk berhenti
merokok
8. Menanyakan apakah pasien sudah mulai mengalami gangguan
kesehatan

Advice
9. Menanyakan tingkat kesiapan pasien untuk berhenti merokok
10.Menanyakan tingkat motivasi pasien dengan angka 1- 10, jika
pasien kurang motivasi maka motivasi dapat diberikan kepada
pasien yang ingin berhenti merokok seperti
Jelas : Bapak sangat penting bagi bapak untuk berhenti
merokok, kami dapat membantu bapak untuk berhenti

merokokdengan program yang ada di RS ini


Kuat : Sebagai dokter bapak, saya sangat menekankan
- 32 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

bahwa

berhenti

merokok

merupakan

usaha

yang

terbaik untuk meningkatkan kualitas kesehatan bapak


pada masa sekarang dan yang akan dating, saya
pribadi dan seluruh staf siap membantu bapak untuk

berhenti merokok
Personal : Jika bapak terus merokok ini akan berakibat

buruk terhadap kesehatan bapak


atau bisa juga dengan bahasa sebagai berikut : Sebagai
seorang dokter yang perduli terhadap anda dan kesehatan
anda, saya akan membantu anda untuk dapat berhenti
merokok, karena keputusan yang anda ambil merupakan jalan
terbaik untuk kesehatan anda dan orang orang disekitar anda
11.Menanyakan alasan berhenti merokok
12.Menanyakan tanggal berhenti merokok

Assess
13.Melakukan evaluasi terhadap keinginan pasien untuk berhenti
merokok
Langkah

ini

dapat

dilakukan

pertanyaan sebagai berikut ;


Apakah bapak/ibu mau

dengan

untuk

memberikan

berhenti

merokok

sekarang?

Assist
14.Membantu pasien dengan memberikan motivasi jika pasien
belum siap untuk berhenti merokok.
15.Membantu pasien menyusun rencana untuk berhenti merokok
jika menjawab pertanyaan diatas ya.
16.Menanyakan kepada pasien cara berhenti merokok seperti apa
yang akan dipilih : seketika, bertahap atau penundaan
17.Menentukan apakah dibutuhkan terapi farmakologi
Arrange
18.Menentukan tanggal pertemuan berikutnya

- 33 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Nama
NIM
Tanggal

:
:
:
DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK

No

Aspek yang dinilai

NILAI
1
2

A. PENDAHULUAN
1. Memperkenalkan diri dan membina sambung rasa dengan
pasien
2. Menanyakan identitas pasien
B. ASK
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Menanyakan riwayat keluarga yang merokok


Identifikasi status merokok pasien
Menanyakan alasan merokok , lama dan jenis rokok
Menentukan indeks brinkman pasien
Menentukan HSI atau Fagerstorm test
Menentukan skor HORN
- 34 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

9. Menanyakan riwayat berhenti merokok sebelumnya


B. ADVICE
10. Menanyakan kesiapan pasien untuk berhenti merokok
11. Menanyakan tingkat motivasi pasien untuk berhenti
merokok
Melakukan motivasi untuk pasien agar berhenti merokok
C. ASSESS
12. Menanyakan alasan berhenti merokok
13. Menanyakan kapan tanggal berhenti merokok
E. ASSIST
14. Menanyakan cara berhenti merokok yang diinginkan
D. ARRANGE
15. Menentukan tanggal pertemuan berikutnya
Keterangan : 0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : dilakukan dengan benar/ lengkap

LAMPIRAN 1: Status berhenti merokok


KLINIK BERHENTI MEROKOK
CATATAN KLIEN
IDENTITAS
Nama: ............................................................. L/P
tanggal :............................
Umur/ tgl lahir : .....................................
No RM :............................
Alamat :..........................................................................................
...........................................
............................................................................................
.........................................
Pekerjaan : .............................................
Pendidikan : ..........................................
Status pernikahan : ...............................
jml anak : ...............
orang
No telp/ HP : .........................................
Diagnosis : ............................................
- 35 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Topik

Uraian

I. Riwayat keluarga yang


merokok
(riwayat merokok, penyakit
yang berhubungan dengan
rokok)

ASK

II. Identifikasi masalah


a. Usia mulai merokok
b. Alasan mulai merokok
c. Lama merokok (tahun)
d. Jumlah rokok/hari/tahun

ASK

III. Riwayat berhenti merokok


sebelumnya
a. Jumlah usaha berhenti
b. Kapan usaha terakhir
c. Jumlah hari bebas rokok
d. Metoda berhenti
e. Masalah yang dihadapi
f. Alasan mulai merokok
kembali
IV. Tingkat Perilaku
a. Tingkat kesiapan
(lingkari jawaban)
b. Tingkat motivasi
(1=tidak termotivasi;
10=sangat termotivasi)
c. Alasan ingin berhenti
d. Tanggal mulai berhenti
V. Intervensi
Cara berhenti merokok

Pilihan terapi berhenti


merokok
VI. Tanggal pertemuan
berikutnya
Klien : ....................................
tangan : ........................................

Indeks
Brinkman : .............
Skor HORN : ................. Skor
Fagerstorm: ...............
ASK

ADVISE/ ASSESS

Sedang memutuskan/kebulatan niat/


persiapan/ aksi// pemeliharaan

ASSIST

seketika (cold turkey)


bertahap
penundaan
Farmakologi
Non Farmakologi
ARRANGE

Tanda

- 36 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Konselor : ...............................
tangan : ........................................

Tanda

LAMPIRAN 2 : TEST MANDIRI PROFIL PEROKOK (HORN)


(Untuk setiap pernyataan, lingkarilah angka yang paling sesuai dengan gambaran
pengalaman anda, dari 5-selalu hingga 1-tidak pernah)

A. Saya merokok agar terjaga/ berpikir lebih


baik.
B. Merokok adalah menyenangkan dan
menenangkan.
C. Ketika Saya kehabisan rokok, saya hampir
selalu tidak dapat menahan/ mentoleransinya.
D. Bagian dari nikmat merokok dimulai dari
langkah saya menyalakan api.
E. Saya merokok secara otomatis tanpa
menyadarinya.
F. Saya menyalakan rokok ketika saya sedih/
marah/ khawatir akan sesuatu.
G. Saya merokok agar lebih terlihat lebih
tenang/ menarik/ populer.
H. Saya merokok agar saya merasa lebih
gembira/ hidup.
I. Saya merasa merokok dapat
menyenangkan.
J. Saya harus merokok begitu saya terbangun
K. Bagian dari nikmatnya merokok adalah
ketika melihat asap dihembuskan.
L. Kadang saya mendapatkan diri saya sedang
merokok tanpa ingat bahwa saya telah
menyalakannya.
M. Ketika saya merasa sedih atau ingin
menghindari diri dari masalah saya, saya
merokok.
N. Saya merokok ketika orang/ teman saya/
anggota keluarga di sekitar saya merokok
O. Saya merokok agar mendapatkan perasaan
tinggi
P. Saya paing ingin merokok ketika saya
merasa nyaman dan relaks.

Selalu

Sering

Kadang

Jarang

Tidak
pernah
1

5
5

4
4

3
3

2
2

1
1

- 37 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Q. Saya merasakan lapar rokok ketika saya


belum merokok dalam beberapa waktu.
R. Saya merasa tidak nyaman tanpa sebatabg
rokok di tangan saya.
S. Saya merokok di tempat tertentu atau ketika
saya melakukan aktivitas tertentu.
T. Ketika saya merasa tidak nyaman, saya
menyalakan rokok.
U. Saya merokok agar menjadi bagian
dalam keramaian

Penilaian
Gunakan tabel berikut ini untuk menghitung skor:
i.

Masukkan angka yang dilingkari untuk setiap pernyataan pada tempat yang telah
disediakan, letakkan angka yang dilingkari untuk penyataan A pada baris A, untuk
pernyataan B pada baris B dan seterusnya.

ii.

Jumlahkan 3 skor horisontal pada setiap baris (contoh: penjumlah skor pada baris A,
H dan O akan menghasilkan skor total untuk kategori stimulasi)

+
A

+
H

+
B

kebiasaan

mengidentifikasikan berbagai faktor


merokok sehingga klien dan konselor
dapat memperoleh pilihan adaptif atau
menambahkan sesuatu guna
menyeimbangkan hilangnya berbagai
Perilaku Fisiologis dan Psikologis

+
N

pegangan

mempengaruhi perilaku merokok. Skor-

yang terkait dalam ketergantungan

craving

suatu faktor penting yang


skor ini membantu dalam

kesenangan

Skor 10 atau lebih mengindikasikan

stimulasi
=

stres

akibat merokok

=
U

sosial

- 38 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

LAMPIRAN 3 : KUESIONER TOLERANSI FAGERSTROM


1

Berapa banyak rokok yang anda hisap dalam satu hari?

1-10 ......................................................................................................(0)
11-20 ....................................................................................................(1)
21-30 ....................................................................................................(2)
31 atau lebih ........................................................................................ (3)
2
Seberapa cepat anda menyalakan rokok pertama anda setelah anda
terjaga?
Dalam 5 menit ......................................................................................(3)
6 hingga 30 menit .................................................................................(2)
31 hingga 60 menit ...............................................................................(1)
Setelah 60 menit ...................................................................................(0)
3
Rokok mana yang paling anda tidak relakan untuk dihentikan?
Rokok pertama pada pagi hari ..............................................................(1)
Lainnya ..................................................................................................(0)
4
Apakah anda merokok lebih banyak dalam dua jam pertama hari anda
daripada sisa hari anda?
Tidak .......................................................................................................(0)
Ya ............................................................................................................(1)
5
Apakah anda kesulitan menahan rasa ingin merokok di tempat yang
dilarang seperti bangunan umum, pesawat terbang atau di tempat
kerja?
Tidak .......................................................................................................(0)
Ya ............................................................................................................(1)
6
Apakah anda masih merokok ketika anda sakit berat sehingga anda
harus berbaring dalam sebagian besar waktu anda?
Tidak .......................................................................................................(0)
Ya ............................................................................................................(1)
POIN TOTAL
Skor Fagerstrom:
0-5
ketergantungan rendah
6-10 ketergantungan sedang
11-15 keterngantungan tinggi

- 39 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

LAMPIRAN 4
PENILAIAN STADIUM PERUBAHAN PERILAKU
1.

Apakah anda merencanakan untuk berhenti

4.

merokok dalam 6 bulan ke depan?

2.

merokok dalam periode 1 hari hingga 6

Tidak (belum

berhenti disini

bulan terakhir ini?


Tidak (persiapan)

berhenti disini

memikirkannya)

lanjut ke P.2

Ya (tindakan)

lanjut ke P.5

Ya (memikirkannya)
Bila ya, Apakah anda merencanakan
berhenti di bulan depan?
Tidak (memikirkannya)

3.

Pernahkah anda berhasil berhenti

berhenti disini

Ya (persiapan)
lanjut ke P.3
Bila ya, Apakah anda mencoba berhenti

5.

Pernahkah anda bebas merokok selama


enam bulan atau lebih (hingga 5 tahun)?
Tidak (kambuh)
berhenti disini

Ya (pemeliharaan)
lanjut ke P.6
Apakah anda mengalami hilangnya keinginan

dalam satu tahun terakhir ini atau membuat

secara total dan apakah anda 100% yakin

beberapa perubahan seperti mengurangi

dalam situasi yang sebelumnya merupakan

rokok atau menunda rokok pertama anda?


Tidak (memikirkannya)
berhenti disini
Ya (persiapan)

lanjut ke P.4

risiko tinggi?
Tidak (pemeiharaan)
Ya (terminasi)

berhenti disini
akhir
penilaian

LAMPIRAN 5 : INDEKS BRINKMAN


- 40 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Indeks brinkman
Perkalian jumlah rokok (batang) yang dihisap perhari dikalikan lama
(tahun) merokok.
Ringan
: < 200
Sedang
: 200 - 600
Berat
: > 600

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT HAPUS,


PEWARNAAN DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
SPUTUM BTA
- 41 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah selesai mengikuti pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan
mampu melakukan cuci tangan rutin, membuat preparat hapus,

melakukan

pewarnaan preparat hapus, dan melakukan pemeriksaan mikroskopik secara baik,


benar dan efisien dari spesimen sputum
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :
1. Dapat melakukan persiapan alat/bahan dengan benar
2. Dapat melakukan cuci tangan rutin dengan benar dan efisien
3. Dapat melakukan cuci tangan asepsis dengan benar dan efisien
4. Dapat membuat preparat hapus dari spesimen sputum dengan benar dan
efisien.
5. Dapat melakukan pewarnaan tahan asam dengan benar dan efisien.
6. Dapat

melakukan pemeriksaan mikroskopik untuk preparat yang

diwarnai, dengan benar dan efisien.


7. Dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan mikroskopik dengan benar.
Persiapan alat dan bahan
-

air mengalir
sabun cair
lap tangan atau tissue
masker
tempat sampah medis
tempat sampah nonmedis

- Spidol permanen
- 2 buah kaca
benda
- Sputum
penderita
- sengkelit
- Lampu spiritus
Zat untuk Pewarnaan Tahan Asam

Kapas
Alkohol 70%
Obor Kecil
mikroskop
Kertas lensa
Emersion oil
Rak pewarnaan
Xylol

1. Larutan Karbol Fuchsin


2. Larutan Alkohol Asam
3. Larutan Methylen blue

PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK


PEMBUATAN DAN PEWARNAAN
PREPARAT MIKROSKOPIK SPUTUM
- 42 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

(digunakan oleh Peserta)


Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya,
tetapi tidak efisisen
3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan
efisien.
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.

NO.

LANGKAH / KEGIATAN

KASUS
1

PERSIAPAN
1.
2.

Melakuklan cuci tangan rutin


Menggunakan sarung tangan dan masker

MEMBUAT PREPARAT HAPUS DARI SPUTUM


UNTUK PEWARNAAN TAHAN ASAM (ZIEHLNEELSEN)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bersihkan objek glass (kaca benda) dengan alkohol 70%


atau lewatkan diatas api bunsen.
Letakkan kaca benda tersebut di atas permukaan meja
yang rata, beri tanda
Mensterilkan sengkelit di atas api bunsen dan didinginkan.
Dengan sengkelit, ambillah bagian sputum yang paling
kental, atau bila ada ambil bagian yang kaseous dan
letakkan di permukaan kaca benda tepat dibagian tengah.
Buat hapusan secara merata dan tebal.
Biarkan specimen mengering di suhu kamar.
Fiksasi preparat dengan melewatkan tiga kali pada nyala
api. Simpan untuk pewarnaan.
Catatan :
a.
Bagian bawah kaca benda ditandai dengan
spidol permanen : Nomor preparat atau tempat
hapusan/tetesan specimen
b.
Mulut tabung harus disterilkan dengan
mendekatkan ke nyala api, sebelum membuka dan
menutup tabung.

MEMBUAT PEWARNAAN TAHAN ASAM


10.

Letakkan kaca benda/preparat mendatar di atas rak


pewarnaan preparat (preparat yang dibuat sendiri dan dari
lab)
- 43 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Tuangi preparat dengan larutan karbol fuchsin sampai


seluruh kaca benda tergenang zat warna.
Panasi zat warna tersebut sampai menguap, jangan sampai
mendidih selama 5
Bilaslah preparat dengan air mengalir
Lunturkan dengan alkohol asam 3%. Pelunturan dilakukan
sampai preparat nampak berwarna merah muda 30-45
Segera bilaslah dengan air mengalir.
Beri zat warna kontras, yaitu larutan methylen blue 0,5%,
selama 1 menit
Bilaslah dengan air mengalir
Keringkan dengan kertas isap dan lihat di bawah lensa
emersi (lensa objektif 100x)
Bereskan meja kerja, lepaskan sarung tangan dan masker
buang ke tempat sampah medis.

MELIHAT PREPARAT YANG TELAH DIWARNAI DI


BAWAH MIKROSKOP DAN INTERPRETASI HASIL
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

27.
28.

Letakkan mikroskop di permukaan meja yang rata


Hubungkan dengan aliran listrik
Letakkan kaca benda pada meja obyek mikroskop dengan
preparat berada tepat di atas lampu obyek.
Tetesi preparat dengan satu tetes minyak emersi
Turunkan tubus mikroskop sehingga lensa obyektif 10
tepat di atas minyak emersi..
Naikkan tubus dengan memutar makrometer pelan-pelan
sampai nampak bayangan jelas dari preparat
Gantilah lensa obyektif dengan lensa 100 kali (lensa
emersi), tanpa mengubah tubus. Dengan demikian lensa
obyektif (100) akan menyentuh permukaan minyak
emersi.
Putar mikrometer sampai bayangan jelas dari preparat
nampak.
Gambarkan morfologi dan hitung BTA menurut IUALTD
dari bakteri yang nampak di bawah mikroskop.

CARA MEMBERSIHKAN LENSA MIKROSKOP


29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.

Membersihkan lensa mikroskop


Lepaskan koneksi mikroskop dengan aliran listrik.
Totolkan kapas eter alkohol pada permukaan lensa
obyektif 100 kali
Keringkan bekas eter alkohol dengan kertas lensa
perlahan-lahan.
Buang kaca preparat yang telah diperiksa ke dalam bejana
pasir alkohol.
Simpanlah mikroskop pada tempatnya
Lakukan cuci tangan rutin dan cuci tangan asepsis

- 44 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

DAFTAR TILIK TEKNIK PEMBUATAN

DAN PEWARNAAN PREPARAT


MIKROSKOPIK SPUTUM BTA
(digunakan oleh instruktur)

Petunjuk : Berilah tanda () pada kotak yang sesuai.


Nilai :
0 bila tidak dilakukan
1 bila dilakukan tapi belum memuaskan
2 bila sudah memuaskan

NO.

ASPEK YANG DINILAI

PENILAIAN
0

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN


1.
2.

Melakukan persiapan bahan dan alat yang diperlukan


dengan benar
Memakai sarung tangan dan masker

MEMBUAT PREPARAT HAPUS SPUTUM UNTUK


PEWARNAAN TAHAN ASAM
3.
4.

Mengambil bagian kaseosa dari sputum dan membuat


hapusan yang rata dan tebal
Mengeringkan dan melakukan fiksasi preparat.

MEMBUAT PEWARNAAN TAHAN ASAM


5.
6.
7.
8.
9.

Mewarnai preparat dengan larutan karbol fuschin


Melakukan pemanasan preparat sebanyak 3 kali dalam 10
menit
Melakukan pelunturan preparat
Mewarnai preparat dengan zat warna kontras
Membilas preparat dan mengeringkan preparat

MELIHAT PREPARAT YANG BERWARNA DI BAWAH


MIKROSKOP DAN MEBERSIHKAN LENSA
10.
Melakukan pemeriksaan preparat berwarna de- ngan
lensa emersi
11.
Melakukan pembersihan mikroskop setelah semua
pekerjaan selesai.

- 45 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Nilai = ------------------- X 100% =


%

Komentar / Ringkasan :

Rekomendasi :

Tandatangan Koordinator/Instruktur .. Tanggal : .

- 46 -Sistem Respirasi_Angkatan 2014_April-Meii 2014-2015

Anda mungkin juga menyukai