Penyusun
Sistem Respirasi
Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
2020
1
TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN SKILL LAB
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
3
PENGANTAR
Buku panduan skill lab system Respirasi ini berisis 4 (empat) keterampilan
utama, yaitu :
1. Keterampilan Teknik Anamnesis keluhan utama yang berhubungan dengan
sistem Respirasi dengan penggalian riwayat penyakit yang lebih spesifik
mengarah ke sistem respirasi.
2. Keterampilan pemeriksaan fisik paru. Diharapkan selesai mengikuti kegiatan
keterampilan klinik ini, mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik paru
secara berurutan.
3. Keterampilan cara membaca foto rontgen yang berkaitan dengan kelainan-
kelainan sistem respirasi.
4. Keterampilan penggunaan Nebulizer
Buku panduan ini selain memuat panduan belajar langkah-langkah melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan keterampilan klinik lain, juga berisi daftar tilik sebagai
lembar penilaian dari instruktur terhadap mahasiswa sebagai penilaian akhir serta
membantu dalam menilai kemajuan tingkat keterampilan yang dilatih.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan dan penyusunan buku panduan ini.
4
TEKNIK ANAMNESIS PASIEN DAN PEMERIKSAAN
FISIK DIAGNOSTIK PARU
Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter (pemeriksa)
dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita
dan informasi lainnya yang berkaitan yang dapat mengarahkan diagnosis penyakit pasien.
Banyak keluhan yang akan disampaikan oleh pasien tentang penyakitnya, walaupun
demikian tidak semua keluhan atau informasi-informasi yang disampaikan dapat
bermakna atau berkaitan dengan sistem Respirasi sehingga diperlukan suatu teknik
bertanya untuk menggali informasi tersebut.
Pemeriksaan fisik pada sistem Respirasi sebenarnya dimulai dari pemeriksaan
hidung sampai ke pemeriksaan paru, tapi pada CSL ini hanya menjelaskan tentang teknik
pemeriksaan fisis paru. Pemeriksaan fisis paru ini meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan tanda-tanda
(sign) yang berkaitan dengan penyakit. Pada CSL ini pemeriksaan dilakukan dengan
manekin ataupun dengan orang coba. Khusus pemeriksaan auskultasi disiapkan tape yang
berisi bunyi nafas fisiologis dan pathologis.
INDIKASI
1. Untuk membantu dalam menegakkan diagnosis penyakit dari seorang pasien.
2. Membantu dokter dalam melakukan tindakan selanjutnya
3. Mengetahui perkembangan dan kemajuan terapi
4. Dipakai sebagai standar pelayanan dalam memberikan pelayanan paripurna pada
pasien
5
PEMERIKSAAN ANAMNESIS DAN FISIS DIAGNOSTIK PARU
Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi secara berurutan dan mampu mengetahui
keadaan normal dan abnormal pada sistem tersebut.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Melakukan anamnesis pasien dengan lengkap dan sistematis.
2. Melakukan pemeriksaan inspeksi :
Melakukan inspeksi dari depan dan dari belakang thorax
Mampu membedakan bentuk normal dan abnormal rongga thorax
3. Melakukan pemeriksaan palpasi
Mampu merasakan perbandingan gerakan nafas kanan dan kiri penderita
Mampu membandingkan fremitus suara kiri dan kanan penderita
4. Melakukan pemeriksaan perkusi
Mampu melakukan pemeriksaan perkusi dari atas ke bawah secara sistematis
Mampu melakukan perkusi untuk mengetahui batas paru-hepar
5. Melakukan auskultasi
Mampu melakukan pemeriksaan auskultasi secara sistematis
Mampu mendengarkan suara nafas saat inspirasi dan ekspirasi
Mampu membedakan suara nafas normal dan abnormal
Mampu mengenal bunyi tambahan pada auskultasi paru
Metode pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan system skor
6
dengan benar
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya
3. Praktek melakukan 90 menit 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok
anamnesis dan sesuai dengan ketentuan
2. Setiap pasangan praktek melakukan anamnesis
pemeriksaan fisis dan pemeriksaan fisi
diagnostik paru 3. Pelatih mengawasi sampai memberikan
perintah bila ada hal-hal yang diperlukan
4. Diskusi 15 menit Apa yang dirasakan oleh mahasiswa dan
kendala/kesulitan yang dialami selama
melakukan kegiatan
Dosen menyimpulkan apa yang dilakukan
mahasiswa
Total Waktu 150 menit
7
Nama : ……………………………….
Stambuk : …………………………
PENUNTUN BELAJAR
PEMERIKSAAN ANAMNESIS DAN FISIK DIAGNOSTIK PARU
A. ANAMNESIS KELUHAN UTAMA BATUK
Skor Penilaian
LANGKAH KLINIK
0 1 2
1. PERSIAPAN PERTEMUAN
- penampilan pemeriksa
- waktu yang cukup
- tempat yang aman
2. SAAT ANAMNESIS
1. Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam
2. Perkenalkan diri melalui jabat tangan
3. Menjelaskan tujuan anamnesis
4. Menciptakan suasana yang bersahabat dalam rangka
membina sambung rasa
5. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
6. Menjadi pendengar yang baik
7. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk
memberikan respon
8. Anamnesis dimulai dengan menanyakan data umum yaitu :
Nama
Umur
Alamat
Status perkawinan
Pekerjaan
9. Menanyakan keluhan utama (batuk) dan menggali riwayat
penyakit sekarang.
Menanyakan
Onset dan lamanya keluhan batuk
Sifat dari batuk (kering atau produktif)
Warna lendir dan apakah disertai darah
Keluhan lain yang menyertai batuk
Sudah pernah berobat atau belum
10. Riwayat penyakit masa lalu
Apakah pernah menderita penyakit dengan keluhan yang
sama sebelumnya?
Tanyakan penyakit lain yang pernah diderita
11. Mengenal riwayat psikososial
Tanyakan kebiasaan-kebiasaan yang
berkaitan/berpengaruh dengan keluhan sekarang.
Misalnya riwayat merokok, riwayat pekerjaan, alergi akan
binatang peliharaan dll
12. Riwayat penyakit dalam keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit/keluhan yang sama, bila ada ditanyakan
kedekatannya dengan yang menderita
8
3. MELAKUKAN ANAMNESIS SISTEM LAIN
Menanyakan fungsi fisiologis lain , bila ada
gangguan lanjutkan anamnesis berdasarkan
keluhan tersebut.
Kendari, .................................2019
Penguji
(.....................................................)
9
Nama : ……………………………….
Stambuk : …………………………
10
* Bronkovesikuler * Wheezing
* Bronkial * Stridor
18. Menentukan lokasi perubahan dari suara normal ke abnormal
Kendari, .................................2019
Penguji
(.....................................................)
11
TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX PADA SISTEM RESPIRASI
Foto thorax adalah foto X-ray pada thorax yang dibuat untuk membantu melihat
kelainan-kelainan yang ada pada rongga thorax. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan
yang cukup penting dalam penegakan diagnosis penyakit, utamanya sistem respirasi.
Pada foto thorax ini kita dapat melihat kelainan-kelainan yang ada pada paru, pleura,
organ-organ mediastinum, tulang-tulang dan pada jaringan lunak sekitarnya. Dalam
pembuatan foto thorax haruslah diperlihatkan beberapa keadaan sehingga foto thorax
yang dihasilkan dapat memenuhi syarat.
Indikasi Foto Thorax
1. Pasien dengan riwayat batuk.
2. Pasien dengan sesak
3. Nyeri dada
4. Untuk check up
5. Kelainan-kelainan pada dinding thorax
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa mampu melakukan penilaian
terhadap foto thorax dengan kelainan-kelainan penyakit sistem respirasi.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Mampu menentukan jenis posisi foto thorax
2. Mampu membedakan foto thorax yang memenuhi syarat/tidak
3. Mampu menentukan adanya kelainan pada paru-paru dan pleura
Media dan alat bantu pembelajaran
1. Daftar panduan belajar untuk teknik penilaian foto
2. Light box
3. Foto thorax
Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab
5. Evaluasi melalui check list
12
Nama : ……………………………….
Stambuk : …………………………
TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX UNTUK SISTEM RESPIRASI
SKOR PENILAIAN
LANGKAH KLINIK
0 1 2
1. Melalukan pemeriksaan identitas pasien sesuai nomor register
foto :
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Tanggal
2. Melakukan pemeriksaan identitas foto yaitu
No foto
Marker dari foto berupa R – L atau D – S
3. Memasang foto di light – box dengan beranggapan pasien
berhadapan dengan pemeriksa
4. Menentukan posisi foto apakah PA, AP, Lateral (R/L), Lateral
dekubitus (R/L) atau oblik
5. Menentukan i foto memenuhi syarat atau tidak, dengan menilai :
1. Inspirasi cukup dilihat dari posisi kedua diagfragma (kanan
setinggi intercostal IX – X posterior, dan diafragma kanan
lebih tinggi dari pada kiri)
2. Posisi simetris, dapat dilihat dari projeksi tulang corpus
vertebra thoracal yang terletak ditengah sendi
sternoclaviculer kanan dan kiri.
3. Film meliputi seluruh cavum thorax mulai dari puncak
cavum thorax sampai sinus phrenico-costalis kanan kiri
dapat terlihat pada film tersebut.
4. Vertebra thoracal biasanya terlihat hanya sampai Th. 3-4.
6. Melakukan penilaian terhadap foto thorax :
Periksa vaskuler parenchym paru, hili, mediastinum dan
kedua sinus/diafragma.
Karakteristik kelainan/lesi pada paru-paru, pleura, diagfragma
atau mediastinum.
Periksa, apakah ada efek dari kelainan/lesi berupa
13
pendorongan atau penarikan terhadap hili, diagfragma,
mediastinum dan penyempitan/pelebaran sela iga.
Pada anak-anak, periksa, apakah ada pembesaran kelenjar
paratrakeal/parahiler.
Periksa, apakah ada organ abdomen dalam rongga thorax.
Periksa keadaan soft tissue dan tulang-tulang iga/clavicula
7. Menentukan diagnosa berdasarkan kelainan yang
ditemukan
8. Mengusulkan tambahan foto thorax posisi lain untuk lebih
memperkuat diagnosa (bila perlu).
Kendari, .................................2019
Penguji
(.....................................................)
14
TEKNIK NEBULIZER
Indikasi nebulizer
1. Asma Bronkialis
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronik
3. Sindroma Obstruksi Post TB
4. Mengeluarkan dahak
Interpretasi
1. Bronkospasme berkurang atau menghilang
2. Dahak berkurang
Catatan :
1. Bila memungkinkan, kumur daerah tenggorok sebelum penggunaan nebulisasi.
2. Pasien harus dilatih menggunakan alat secara benar
3. Perhatikan jenis alat yang digunakan
Pada alat tertentu maka uap obat akan keluar pada penekanan tombol, pada alat
lain obat akan keluar secara terus menerus.
15
PENUNTUN BELAJAR TEHNIK INHALASI DENGAN NEBULIZER
PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETRAMPILAN TERAPI INHALASI DENGAN NEBULIZER
No Langkah/Kegiatan Kasus
Medical Consent
1 Sapalah penderita atau keluarganya dengan
ramah dan perkenalkan diri anda, serta tanyakan
keadaannya.
2 Berikan informasi umum kepada penderita atau
keluarganya tentang indikasi/tujuan dan cara
pemakaian alat.
Persiapan alat
4 Mempersiapkan alat sesuai yang dibutuhkan :
- Main unit
- Nebulizer kit (masker,
mouthpiece)
- Obat-obatan
5 Memperhatikan jenis alat nebulizer yang akan
digunakan ( sumber tegangan, tombol off/on),
memastikan masker ataupun mouthpiece
terhubung dengan baik, persiapan obat)
Persiapan Penderita
6 Meminta penderita untuk kumur terlebih dahulu
7 Mempersilakan penderita untuk duduk,
setengah duduk atau berbaring (menggunakan
bantal), posisi senyaman mungkin.
8 Meminta penderita untuk santai dan
menjelaskan cara penggunaan masker (yaitu
menempatkan masker secara tepat sesuai bentuk
dan mengenakan tali pengikat). Bila
menggunakan mouthpiece maka mouthpiece
tersebut dimasukkan ke dalam mulut dan mulut
tetap tertutup
9 Menjelaskan kepada penderita agar penderita
menghirup uap yang keluar secara perlahan-
lahan dan dalam hingga obat habis
10 Melatih penderita dalam penggunaan masker
atau mouthpiece.
11 Memastikan penderita mengerti dan berikan
kesempatan untuk bertanya.
Pelaksanaan Terapi Inhalasi
12 Menghubungkan nebulizer dengan sumber
tegangan
13 Menghubungkan air hose, nebulizer dan
16
masker/mouthpiece pada main kit
14 Buka nebulizer kit (tutup tabung obat),
masukkan cairan obat ke dalam alat penguap
sesuai dosis yang telah ditentukan.
15 Gunakan mouthpiece atau masker sesuai
kondisi pasien
16 Mengaktifkan nebulizer dengan menekan
tombol On pada main kit. Perhatikan jenis alat,
pada nebulizer tertentu, pengeluaran uap harus
menekan tombol pengeluaran obat pada
nebulizer kit
17 Mengingatkan penderita, jika memakai masker
atau mouthpiece, uap yang keluar dihirup
perlahan-lahan dan dalam secara berulang
hingga obat habis (kurang lebih 10-15 menit)
18 Tekan tombol off pada main kit, melepas
masker/mouthpiece, nebulizer kit, air hose,
menekan tombol off main kit.
19 Menjelaskan kepada penderita bahwa
pemakaian nebulizer telah selesai dan
mengevaluasi penderita apakah pengobatan
yang dilakukan memberikan
perbaikan/mengurangi keluhan.
20 Membersihkan mouthpiece dan nebulizer kit
serta obat-obatan yang telah dipakai
17
Nama : ……………………………….
Stambuk : …………………………
TEHNIK INHALASI DENGAN NEBULIZER
PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETRAMPILAN TERAPI INHALASI DENGAN NEBULIZER
Medical Consent 0 1 2
1 Sapalah penderita atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan
diri anda, serta tanyakan keadaannya.
2 Berikan informasi umum kepada penderita atau keluarganya tentang
indikasi/tujuan dan cara pemakaian alat.
Persiapan alat 0 1 2
4 Mempersiapkan alat sesuai yang dibutuhkan :
1 Main unit
1 Nebulizer kit (masker, mouthpiece)
Obat-obatan
5 Memperhatikan jenis alat nebulizer yang akan digunakan ( sumber
tegangan, tombol off/on), memastikan masker ataupun mouthpiece
terhubung dengan baik, persiapan obat)
Persiapan Penderita 0 1 2
6 Meminta penderita untuk kumur terlebih dahulu
7 Mempersilakan penderita untuk duduk, setengah duduk atau berbaring
(menggunakan bantal), posisi senyaman mungkin.
8 Meminta penderita untuk santai dan menjelaskan cara penggunaan
masker (yaitu menempatkan masker secara tepat sesuai bentuk dan
mengenakan tali pengikat). Bila menggunakan mouthpiece maka
mouthpiece tersebut dimasukkan ke dalam mulut dan mulut tetap
tertutup
9 Menjelaskan kepada penderita agar penderita menghirup uap yang
keluar secara perlahan-lahan dan dalam hingga obat habis
10 Melatih penderita dalam penggunaan masker atau mouthpiece.
11 Memastikan penderita mengerti dan berikan kesempatan untuk
bertanya.
Pelaksanaan Terapi Inhalasi 0 1 2
12 Menghubungkan nebulizer dengan sumber tegangan
13 Menghubungkan air hose, nebulizer dan masker/mouthpiece pada
main kit
14 Buka nebulizer kit (tutup tabung obat), masukkan cairan obat ke
dalam alat penguap sesuai dosis yang telah ditentukan.
15 Gunakan mouthpiece atau masker sesuai kondisi pasien
16 Mengaktifkan nebulizer dengan menekan tombol On pada main kit.
Perhatikan jenis alat, pada nebulizer tertentu, pengeluaran uap harus
menekan tombol pengeluaran obat pada nebulizer kit
17 Mengingatkan penderita, jika memakai masker atau mouthpiece, uap
yang keluar dihirup perlahan-lahan dan dalam secara berulang hingga
obat habis (kurang lebih 10-15 menit)
18
18 Tekan tombol off pada main kit, melepas masker/mouthpiece,
nebulizer kit, air hose, menekan tombol off main kit.
19 Menjelaskan kepada penderita bahwa pemakaian nebulizer telah
selesai dan mengevaluasi penderita apakah pengobatan yang
dilakukan memberikan perbaikan/mengurangi keluhan
20 Membersihkan mouthpiece dan nebulizer kit serta obat-obatan yang
telah dipakai
Kendari, .................................2019
Penguji
(.....................................................)
19