Anda di halaman 1dari 6

BUKU PANDUAN KERJA

PRAKTIKUM 2
MENENTUKAN TITIK AKUPUNTUR
MENURUT WHO DAN TITIK-TITIK
PENTING

Penyusun
Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M. Sc, Sp.GK (K)
dr. Aswadi Ibrahim, Sp.Ak

Diberikan pada Mahasiswa Semester V

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

2020
TATA TERTIB SKILL LABORATORIUM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Mahasiswa yang melakukan praktek di Skill laboratorium FK UNHAS harus mematuhi tata tertib
laboratorium, seperti di bawah ini :
Sebelum pelatihan, mahasiswa diharuskan :
Membaca Penuntun Belajar praktikum Sistem yang bersangkutan dan bahan bacaan rujukan
tentang keterampilan yang akan dilakukan.
Pada saat pelatihan, setiap mahasiswa :
1. Datang 10 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal rotasi yang telah
ditentukan.
3. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan layaknya seorang
dokter. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat, berbahan jeans, baju kaos
(dengan/tanpa kerah), dan sandal
4. Mahasiswa laki-laki wajib berambut pendek dan rapi.
5. Mahasiswi diwajibkan memakai rok selutut dan tidak ketat bagi yang tidak memakai jilbab
sedangkan yang memakai jilbab menggunakan pakaian dan jilbab sesuai dengan sopan santun
6. Tidak diperkenankan memanjangkan kuku lebih dari 1 mm.
7. Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan dikancing rapih pada setiap kegiatan
praktikum. Bagi mahasiswi yang berjilbab, jilbabnya harus dimasukkan ke bagian dalam jas
laboratorium.
8. Diharuskan memakai papan nama dengan tulisan besar dan jelas yang disertai dengan no.
pokok mahasiswa. Nama bisa dengan nama pendek atau nama panggilan.
9. Tidak diperkenankan meletakkan di atas meja kertas, tas, buku dan lain-lain barang yang tidak
dibutuhkan dalam kegiatan latihan yang dilakukan.
10.Tidak diperkenankan merokok di lingkungan FK UNHAS.
11.Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan laboratoriu,utamanya meja kerja. Buanglah
sampah kering yang tidak terkontaminasi (kertas, batang korek api, dan sebagainya) pada
tempat sampah non medis. Sampah yang telah tercemar (sampah medis), misalnya kapas lidi
yang telah dipakai, harus dimasukkan ke tempat sampah medis yang mengandung bahan
desinfektan untuk didekontaminasi, dan sampah tajam dimasukan pada tempat sampah tajam.
12.Mahasiswa yang tidak hadir di kegiatan akademik karena sakit wajib memberitahu bagian
pendidikan saat itu dan selanjutnya membawa lampiran keterangan bukti diagnosis dari dokter
(diterima paling lambat 3 hari setelah tanggal sakit).
13.Berpartisipasi aktif pada semua kegiatan latihan/praktikum, termasuk kuis.
14. Memperlakukan model seperti memperlakukan manusia atau bagian tubuh manusia.
15.Bekerja dengan hati-hati, karena semua kerusakan yang terjadi karena ulah manusia,
resikonya ditanggung oleh mahasiswa yang bersangkutan. Misalnya, model yang rusak harus
diganti melalui fakultas kedokteran UNHAS, yang dibiayai oleh mahasiswa yagn merusak.
Dana pengganti sama dengan harga pembelian barang pengganti.
16.Tidak diperkenankan menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa ijin setiap alat dan
bahan yang ada pada ruang praktikum.
17.Setiap selesai kegiatan praktikum mahasiswa harus merapihkan kembali alat dan bahan yang
telah digunakan.
MENENTUKAN LOKASI TITIK AKUPUNTUR MENURUT WHO DAN
TITIK-TITIK PENTING

Pendahuluan
Kemampuan untuk menentukan lokasi titik akupuntur yang akurat adalah sangat penting
karena akan mempengaruhi hasil pengobatan. Penentuan lokasi titik harus seragam sehingga
tidak ada perbedaan pendapat mengenai lokasi titik akupuntur dan pedoman penentuan titik
yang digunakan juga harus mengikuti standar internasional agar dapat digunakan dan berlaku
di mana pun. Salah satu pedoman yang telah terstandardisasi secara internasional adalah
dengan menggunakan pedoman standar pengukuran menurut WHO. Pedoman oleh WHO
sangat tepat digunakan khususnya bagi dokter atau mahasiswa kedokteran yang ingin
mempelajari akupuntur karena pedoman ini ditulis menggunakan bahasa anatomi yang
familiar bagi dokter atau mahasiswa kedokteran.

Metode palpasi atau perabaan dalam menentukan lokasi titik akupuntur juga sangat
ditekankan, karena lokasi titik yang berdasarkan buku teks akupuntur hanyalah pedoman
umum untuk mencari titik, namun lokasi titik yang akurat dapat ditemukan berdasarkan
metode palpasi. Tujuan dari panduan ini adalah untuk membantu mahasiswa menentukan
lokasi titik akupuntur yang tepat. Karena ketepatan titik akupuntur akan membuat sesi
tersebut menjadi sesi terapi yang efektif. Juga disertakan beberapa titik-titik penting dan cara
menentukan lokasinya menurut pedoman WHO.

Tujuan Instruksional Umum


Setelah kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menentukan lokasi titik akupuntur
menurut WHO, menemukan lokasi titik yang akurat melalui metode palpasi dan mengetahui
lokasi beberapa titik penting yang sering digunakan.

Tujuan Instruksional Khusus


1. Mampu mengetahui penanda di permukaan tubuh untuk mencari titik akupuntur.
2. Mampu menjelaskan metode yang digunakan untuk menentukan lokasi titik akupuntur.
3. Mampu menjelaskan arti penomoran titik akupuntur dan titik ekstra.
4. Mampu menyebutkan 14 nama meridian.
5. Mampu melakukan metode palpasi untuk melokalisasi titik akupuntur.
6. Mampu menyebutkan 20 titik akupuntur penting dan lokasinya.

Media dan Alat Bantu Pembelajaran


1. Daftar panduan belajar menentukan titik akupuntur dan titik-titik penting.
2. Probandus, sabun cuci tangan dan handrub
3. Status pasien, pulpen, pensil.
Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar.
2. Ceramah.
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)

Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 10 menit Memberikan pengantar dan menjelaskan isi panduan

2.Melakukan 15 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa.


2. Instruktur melakukan demonstrasi metode pengukuran
demonstrasi
dalam menentukan lokasi titik akupuntur menurut
WHO.
3. Kemudian dilanjutkan dengan melokalisir titik
akupuntur yang akurat melalui palpasi.
4. Mahasiswa menyimak dan mengamati.
5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
bertanya berkaitan dengan tata cara persiapan pasien.
3. Praktek bermain 20 menit 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok sesuai
dengan ketentuan.
peran dan umpan
2. Setiap pasangan praktek metode pengukuran dalam
balik menentukan lokasi titik akupuntur.
3. Setiap mahasiswa melakukan metode palpasi pada titik
akupuntur.
4. Instruktur mengawasi proses simulasi.
5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu kali.
4. Curah pendapat / 5 menit 1. Curah pendapat/diskusi dengan menanyakan apakah
ada kesulitan dalam melakukan penusukan, apakah ada
diskusi
yang belum dimengerti dalam keterampilan ini dan
lain-lain.
2. Instruktur menyimpulkan dengan menjawab pertanyaan
terakhir dan memperjelas hal-hal yang masih belum
dimengerti.
Total waktu 50 menit
PENUNTUN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KLINIK MENENTUKAN LOKASI TITIK
AKUPUNTUR MENURUT WHO DAN TITIK-TITIK PENTING
No Langkah/kegiatan Kasus
MENENTUKAN PENANDA ANATOMIS
1. Menentukan penanda di kepala, ekstremitas atas, dan
ekstremitas bawah.
2. Menentukan batas-batas regio tubuh meliputi: kepala, leher,
punggung, dada, abdomen, ekstremitas atas, ekstremitas
bawah dan perineum.
MENENTUKAN ANATOMICAL LANDMARK
3. Mencari lokasi penanda anatomis yang umum digunakan
meliputi:
a) Iga ke-2
b) Ruang interkostal ke-4
c) Prosesus spinosus vertebra servikal ke-7
d) Prosesus spinosus vertebra torakal ke-3
e) Prosesus spinosus vertebra torakal ke-7
f) Prosesus spinosus vertebra torakal ke-12
g) Prosesus spinosus vertebra lumbal ke-4
h) Prosesus spinosus vertebra sakrum ke-2
i) Hiatus sacralis
METODE PENGUKURAN PROPORTIONAL BONE CUN
(B-cun)
4. Menentukan proportional bone cun pada kepala dan wajah:
a) Titik tengah garis rambut anterior ke titik tengah garis
rambut posterior: 12 B-cun.
b) Glabella ke titik tengah garis rambut anterior: 3 B-cun.
c) Antara sudut bilateral garis rambut anterior di dahi: 9
B-cun.
d) Antara prosesus os mastoid bilateral: 9 B-cun
5. Menentukan proportional bone cun pada dada, abdomen,
dan hipokondrium:
a) Suprasternal ke titik tengah persimpangan
xiphisternal: 9 B-cun
b) Titik tengah synchondrosis xiphisternal ke pusat
umbilicus: 8 B-cun
c) Umbilikus ke batas superior simfisis pubis: 5 B-cun
d) Antara dua papilla mammae: 8 B-cun
6. Menentukan proportional bone cun pada punggung dan
lumbal:
a) Antara perbatasan medial bilateral skapula: 6 B-cun
7. Menentukan proportional bone cun pada ekstremitas atas:
a) Batas superior simfisis pubis ke dasar patela: 18 B-cun
b) Puncak patela (tengah fossa poplitea) ke tonjolan
maleolus medial: 15 B-cun
c) Puncak lateral trokanter mayor ke lipatan poplitea: 19
B-cun
d) Lipatan gluteal ke lipatan poplitea: 14 B-cun
e) Lipatan popliteal ke puncak maleolus lateral: 16 B-cun
f) Puncak maleolus medial ke telapak kaki: 3 B-cun
8. Menentukan proportional bone cun pada ekstremitas
bawah:
a) Batas superior simfisis pubis ke dasar patela: 18 B-cun
b) Puncak patela ke tonjolan maleolus medial: 15 B-cun
c) Puncak lateral trokanter mayor ke lipatan poplitea: 19
B-cun
d) Lipatan gluteal ke lipatan poplitea: 14 B-cun
e) Lipatan popliteal ke puncak maleolus lateral: 16 B-cun
f) Puncak maleolus medial ke telapak kaki: 3 B-cun
METODE PENGUKURAN FINGER CUN (F-cun)
9. Metode pengukuran finger-cun:
a) Middle-finger cun: 1 F-cun
b) Pengukuran ibu jari: 1 F-cun
c) Pengukuran lebar jari: 3 F-cun, 2 F-cun dan 1,5 F-cun
MENENTUKAN LOKASI TITIK-TITIK PENTING
10. Menentukan lokasi 19 titik akupuntur penting pada
penuntun, meliputi:
1) GV20 Baihui
2) EX-HN3 Yintang
3) EX-HN5 Taiyang
4) GB20 Fengchi
5) BL10 Tianzhu
6) GB21 Jianjing
7) Paravertebral points
8) CV12 Zhongwan
9) ST25 Tianshu
10) LI4 Hegu
11) LI10 Shoushanli
12) LI11 Quchi
13) TE5 Waiguan
14) PC6 Neiguan
15) HT7 Shenmen
16) BL40 Weizhong
17) ST36 Zusanli
18) SP6 Sanyinjiao
19) LR3 Taichong
20) Trigger point
METODE PALPASI
11. Menentukan lokasi titik menurut standar pengukuran WHO
dan meraba area di sekitarnya untuk menemukan area
reaktif (nyeri tekan, simpul kecil atau cekungan).
12. Memberikan penekanan ringan (terasa tahanan atau
simpul).
13. Memberikan penekanan lebih kuat (terasa sensasi nyeri
tekan, tidak nyaman, rasa sakit, atau sensasi yang menjalar).

Anda mungkin juga menyukai