Disusun oleh:
Debby Damma Pertiwi 1910104161
A. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas
2. Program Studi : Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
3. Kode/Bobot SKS : MED 3019/ 3 sks
4. Semester : IV (Empat)
5. Elemen Kompetensi : Ibu Nifas
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 60 Menit
8. Pokok Bahasan : Perawatan Luka Perenium
B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memahami teori-teori dan melakukan teknik tentang Asuhan Kebidanan
Nifas dengan Perawatan Luka Perinium. (Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan)
C. KOMPETENSI DASAR
Mampu memahami teori dan melakukan praktek Perawatan Luka Perenium.
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Mahasiswa dapat :
1. Mengerti tujuan dari Perawatan Luka Perenium
2. Melakukan tindakan Perawatan Luka Perenium dengan benar, dan tepat agar ibu
merasa nyaman
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengerti tujuan dari Perawatan Luka Perenium yang tepat
2. Melakukan tindakan Perawatan Luka Perenium dengan benar, dan tepat agar ibu
merasa nyaman
F. DESKRIPSI MATERI
1. Alat-alat yang digunakan dalam Perawatan Luka Perenium
2. Langkah-langkah melakukan Perawatan Luka Perenium (dijabarkan)
G. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Silent demonstration (diam, kemudian baru menjelaskan) menyesuaikan
materi
2. Practice rehearshall pairs (praktik berpasangan) praktik berdua secara
berpasangan : 1 orang praktik, 1 org menilai dengan ceklist, kemudian bergantian
(redemonstrasi)
3. Redemonstrasi
4. Role play
5. Diskusi-tanya jawab
6. Responsi
H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pantom
2. Persiapan alat
Susanti & Budiarti Tri. 2010. Panduan Praktik Klinik Kebidanan I. Yogyakarta :
Nuha Medika
Dewi Lia N. V & Sunarsih Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta :
Salemba Medika
http://www.dpr.go.id/doksileg/proses1/RJ1-20171204-033540-5862.pdf
SAP KLINIK
I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas
2. Program Studi : DIV Kebidanan
3. Kode/Bobot SKS : 3 SKS
4. Semester :4
5. Elemen Kompetensi : MKB
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 25 Menit
8. Pokok Bahasan : Praktik Perawatan Luka Perieum
II. STANDAR KOMPETENSI
Menurut Standar Kompetensi Bidan Indonesia, Standar Pendidikan, Standar
Pelayanan Kebidanan dan Kode Etik Profesi Bidan menurut Keputusan Mentri
Kesehatan nomor 369 tahun 2007. Mampu memahami teori keterampilan dasar
praktik klinik pada pasien khususnya perawatan luka perineum dengan benar.
Mampu memahami teori dan praktek pelaksanaan perawatan luka perineum sesuai
prosedur dan sistematis.
A. KOMPETENSI DASAR
Mampu melakukan praktik perawatan luka perineum sesuai prosedur
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Melalui BST di lahan mahasiswa dapat:
1. Mempersiapkan alat, ruangan dan pasien untuk melakukan perawatan luka
perineum
2. Melakukan langkah-langkah perawatan luka perineum
3. Melakukan KIE pasca dilakukan perawatan luka perineum
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui BST di lahan mahasiswa dapat:
1. Mempersiapkan alat, ruangan dan pasien untuk melakukan perawatan luka
perineum dengan benar
2. Melakukan langkah-langkah perawatan luka perineum sesuai prosedur
dengan benar
3. Melakukan KIE pasca dilakukan perawatan luka perineum dengan benar
D. DESKRIPSI MATERI
1. Alat-alat untuk perawatan luka perineum
2. Langkah-langkah melakukan perawatan luka perineum
3. KIE pasca dilakukan perawatan luka perineum
E. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
BST (Bed Side Teaching)
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pasien
2. Tempat tidur dan selimut
3. 1 set perawatan luka perineum
4. Jobsheet
5. Ceklist
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen Estimasi
Uraian Kegiatan
Langkah Waktu
Pendahuluan/Pre 1) Membuka pertemuan dengan memberi 5 Menit
conference salam kepada mahasiswa dan Do’a
2) Meminta mahasiswa membahas ulang
praktik yang dilakukannya
3) Menanyakan kepada mahasiswa
pengetahuan baru yang didapat selama
praktik dan relevansinya
4) Menanyakan kepada mahasiswa, langkah
mana yang ingin dilatih secara khusus
dalam praktik yang akan dikerjakan
5) Review langkah-langkah didalam
penuntun belajar yang dianggap sulit oleh
mahasiswa yang akan dipraktiknya
6) Bersama mahasiswa menentukan tujuan
spesifik yang akan dicapai pada praktik
Inti/Conference 1) Melakukan pengamatan selama 15 menit
mahasiswa melakukan keterampilan
2) Memberi dorongan positif dan saran
perbaikan saat mahasiswa melakukan
praktik
3) Merujuk pada penuntun belajar saat
mengadakan pengamatan
4) Mencatat kinerja mahasiswa dalam
penuntun belajar selama pengamatan
5) Mempertimbangkan keberadaan pasien
saat memberi umpan balik kepada
mahasiswa
6) Memberi komentar perbaikan hanya pada
saat kenyamanan dan keamanan klien
dipertaruhkan
7) Mampu menguasai diri sendiri dan
lingkungan
Penutup/Post 1) Memberi salam kepada mahasiswa 5 menit
Conference 2) Menanyakan pendapat mahasiswa
tentang praktik yang baru saja dikerjakan
3) Meminta mahasiwa menyebutkan
langkah–langkah yang dapat
dikerjakannya dengan baik
4) Merujuk kembali kepada penuntun
belajar
5) Memberi saran spesifik untuk perbaikan
tanpa melupakan aspek psikologis
6) Memberi umpan balik positif untuk
langkah – langkah yang telah dikerjakan
dengan baik oleh mahasiswa
7) Bersama mahasiswa menentukan tujuan
atau goal praktik yang akan datang
H. PENILAIAN
Jenis : Unjuk kerja/performance test
Bentuk : Ceklist
I. SUMBER BELAJAR
Hani, Umu, dkk., 2012. Modul Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi II.
Yogyakarta: STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Marmi, 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Marmi, 2015. Buku Ajar Pelayanan KB. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rokhanawati, Dewi dkk., 2016. Modul Kesehatan Reproduksi II. Yogyakarta :
Universitas ‘Aisyiyah
Saifuddin, Abdul B, dkk., 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Yogyakarta, ………………….2019
Nama
NIM
Hari/Tanggal
Tanda tangan
Elmrt CF. 2012. Mahir Menjaga Organ Intim. Solo : Pustaka Mandiri.
Manuaba, Ida Bagus. 2014. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga.
Jakarta : EGC.
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Shadine. 2012. Penyakit Wanita. Jakarta : Mitra Setia.
Varney, Helen. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan jilid . Jakarta. EGC.
C. DASAR TEORI :
Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehat.Vulva adalah organ
ekternal genetinal wanita yang terdiri dari mons veneris, labia mayora, labia minora,
klitoris, dan vestibulum (introitus vagina, urethra, ductus bartolini, ductus scene kiri
dan kanan).
Menurut Hidayat (2012), vulva hygiene merupakan tindakan pada pasien yang
tidak mampu membersihkan vuvla sendiri. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah
terjadinya infeksi pada vulva dan menjaga kebersihan vulva.
D. PETUNJUK UMUM :
1. Baca dan pelajari Job Sheet yang tersedia
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Ikutilah petujuk dosen
4. Tanyakan pada dosen/pembimbing klinik bila terdapat hal – hal yang kurang
dimengerti.
5. Bekerja secara hati-hati, sistematis dan teliti.
E. KESELAMATAN KERJA :
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Pastikan privacy klien benar – benar terjaga.
3. Lakukan pencegahan infeksi dengan cara cuci tangan sebelum dan setelah
melakukan tindakan.
4. Perhatikan kenyamanan klien
5. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan
penggunaannya.
6. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
F. PERSIAPAN ALAT :
1. Sarung tangan 2 pasang
2. Kapas sublimat dengan tempatnya
3. Pispot (bawah di alasi)
4. Betadine cair
5. Kom kecil dengan kassa steril
6. Perlak dan pengalas (alas bokong 2) 1 untuk pispot, 1 untuk perawatan luka
perineum
7. Celana dalam dan pembalut
8. Bengkok
9. Ember sampah tertutup
10. Status pasien dan tulis
11. Larutan chlorin dan tempatnya
12. Botol cebok
13. Tempat sampah
14. handuk kecil 2 buah
15. Kom berisi air DTT
G. PROSEDUR PELAKSANAAN :
No Prosedur Langkah-langkah Gambar
1 Peralatan A. Pra tindakan
1. APD : masker, sarung tangan
2. Bak instrument : pinset anatomis
3. Kapas DTT
4. Kom berisi betadine 5%, detol,
air DTT
5. Bengkok
6. Perlak bokong dan pengalas
7. Selimut mandi
8. Waskom berisi larutan clorine
0,5%
9. Tempat sampah medis.
E. Tahap Kerja *
1. Menjaga privasi pasien *
2. Menyusun perlatan da
meletakkan di dekat pasien
8. Menggunakan sarung
tangan
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda (√) Pada kolom yang disediakan dengan penilaian anda secraa umum terhadap kemampuan kandidat
Bed
Pintu masuk
Orange = bed
Yellow = tempat sampah medis
Gray = tempat sampah non medis
Blue = bed bayi
Green = meja bidan
Pink = kursi pasien
Sepia = kursi bidan
Red = kursi penguji
11 Kebutuhan Laboratorium Tidak ada
12 Kebutuhan Phantum - Phantum Vagina
13 Kebutuhan 1 Set Alat 1. Sarung tangan 2 pasang
2. Kapas sublimat dengan tempatnya
3. Pispot (bawah di alasi)
4. Betadine cair
5. Kom kecil dengan kassa steril
6. Perlak dan pengalas (alas bokong 2) 1 untuk
pispot, 1 untuk perawatan luka perineum
7. Celana dalam dan pembalut
8. Bengkok
9. Ember sampah tertutup
10. Status pasien dan tulis
11. Larutan chlorin dan tempatnya
12. Botol cebok
13. Tempat sampah
14. handuk kecil 2 buah
15. Kom berisi air DTT
14 Penulis Tim
15 Refrensi Fathiyatur Rohmah, Nidatul Khifiyah, Sholaikhah.
2017. Modul Asuhan Kebidanan Ibu Nifas,
Yogyakarta : Universitas „Aisyiyah
PILGAN 5
1) Setelah hari ke 2 pengeluaran lochea berupa darah berwarna kuning kecoklatan
karena mengandung serum, leukosit, dan laserasi plasenta. Itu dinamakan lochea?
a) lochea rubra
b) lochea sanguinolenta*
c) lochea serosa
d) lochea alba
e) lochea kruenta
2) Jenis cairan yang keluar melalui vagina pada seorang adalah?
a) lochea alba
b) lochea sanguinolenta
c) lochea serosa
d) lochea rubra*
e) lendir darah
3) Seorang ibu, postpartum 1 jam yang lalu mengeluh mules - mules. Dia mengatakan
ASInya belum keluar. Dari pemeriksaan fisik dihasilkan tekanan darah 110/80
mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37oC. ASI keluar sedikit berwarna
kuning, lochea berwarna merah, jahitan perineum belum baik.
Berdasarkan kasus diatas, Apa jenis lochea yang dikeluarkan seorang ibu?
a) lochea rubra
b) lochea sanguinolenta*
c) lochea serosa
d) lochea alba
e) lochea kruenta
4) Seorang ibu, umur 26 tahun datang ke bidan dengan keluhan: panas dan pusing
sudah 2 hari yang lalu. Ibu habis melahirkan anak yang ke dua 6 hari yang lalu di
bidan dengan jahitan perineum yang terasa nyeri. Keadaan bayi ibu dalam keadaan
sehat. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmhg, suhu 39⁰C. RR
28x/I, HB 11gr% .
Apakah keadaan yang dialami ibu tersebut?
a) Stress puerperium
b) Infeksi puerperium*
c) Gejala puerperium
d) Proses puerperium
e) Adaptasi puerperium
5) Seorang seorang ibu P2A0 postpartum hari kedua, mengatakan bahwa daerah
genetalianya terasa gatal dan nyeri. Hasil pemeriksaan TTV yaitu S:37,50C P:90
x/menit RR:24x/menit, TD: 110/70 mmHg, terdapat laserasi jalan lahir pada
mukosa dan kulit perineum.
Apakah asuhan yang dapat diberikan oleh bidan untuk mengatasi rasa gatal dan
Nyeri ?
a) Membantu pasien mandi
b) Membantu pasien BAK dan BAB
c) Menjaga kebersihan di lingkungan sekitar pasien
d) Melakukan vulva higiene dan perawatan luka perineum*
e) Membantu pasien untuk mengganti pakaian dan alas tempat tidur
ESAY 3
1) Mengapa perawatan luka bekas jahitan ini penting ?
Karena luka bekas jahitan jalan lahir ini bila tidak dirawat dapat menjadi pintu
masuk kuman dan menimbulkan infeksi, ibu menjadi panas, luka basah dan
jahitan terbuka, bahkan ada yang mengeluarkan bau busuk dari jalan lahir
(vagina).
2) Kapan dimulai perawatan luka jalan lahir ini?
Sesegera mungkin setelah melahirkan serta ganti pembalut sesering mungkin.
Setelah 6 jam dari persalinan normal, Ibu akan dilatih dan dianjurkan untukmulai
bergerak duduk dan latihan berjalan.Tentu saja bila keadaan ibu cukup stabil dan
tidak mengalami komplikasi misalnya tekanan darah tinggi atau pendarahan.
3) Bagaimana persiapan dan caranya merawat?
1) Siapkan air hangat
2) Sabun dan waslap
3) Handuk kering dan bersih
4) Pembalut ganti yang secukupnya
5) Celana dalam yang bersih