Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS JURNAL TERKAIT KEAJAIBAN AL-QURAN

TENTANG TUMBUH KEMBANG JANIN

Kebidanan Dalam Islam

Disusun Oleh :

MITA MARDIANA

1910104010

PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH

YOGYAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anak merupakan amanah bagi orang tua yang harus dididik dan diarahkan ke
jalan yang benar. Pendidikan anak dimulai sejak masih dalam kandungan sebab
masa-masa selanjutnya sangat ditentukan oleh masa anak dalam kandungan.Beberapa
penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam bidang perkembangan pralahir
menunjukkan bahwa selama berada dalam rahim, anak dapat belajar, merasa dan
mengetahui perbedaan antara gelap dan terang.Kemampuan anak dalam kandungan
berkembang cukup baik pada saat kandungan berusia lima bulan sehingga proses
pendidikan dan belajar dapat dimulai. Pertumbuhan anak sudah dimulai sewaktu
masih dalam kandungan, maka tidaklah mengherankan kalau Islam mengatakan
bahwa pendidikan sudah mulai sejak bayi masih dalam kandungan.
Dalam al-Qur‟an, refleksi kejadian manusia disebut berulang-ulang dalam
beberapa ayat, mulai dari tanah, air, sampai menjadi manusia sebagai suatu
perwujudan evolusi penciptaan manusia. Dalam hal ini, Allah berfirman mengenai
evolusi embrio manusia yang hadir dalam susunan ruang dan waktu sebagaimana
dalam QS. al-Hajj [22]: 5, yang berbunyi:

‫ضغَ ٍة ُم َخلَّقَ ٍة‬ْ ‫ع َلقَ ٍة ث ُ َّم ِم ْن ُم‬ َ ‫ب ث ُ َّم ِم ْن نُ ْطفَ ٍة ث ُ َّم ِم ْن‬ ٍ ‫ث فَ ِإ َّنا َخلَ ْق َنا ُك ْم ِم ْن ت َُرا‬
ِ ‫ب ِمنَ ا ْلبَ ْع‬
ٍ ‫اس ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم فِي َر ْي‬ ُ َّ‫يَا أَيُّهَا الن‬
ُ َ ‫س ًّمى ث ُ َّم نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْف ًل ث ُ َّم ِلت َ ْبلُغُوا أ‬
‫ش َّد ُك ْم َو ِم ْن ُك ْم َم ْن‬ َ ‫َام َما نَشَا ُء إِلَى أ َ َج ٍل ُم‬ ِ ‫غي ِْر ُم َخ َّلقَ ٍة ِلنُ َبيِنَ لَ ُك ْم َونُ ِق ُّر فِي ْاْلَ ْرح‬
َ ‫َو‬
َ ‫ام َدةً فَ ِإذَا أ َ ْن َز ْل َنا‬
‫علَ ْيهَا ا ْل َما َء‬ َ ‫ش ْيئًا َوت َ َرى ْاْلَ ْر‬
ِ ‫ض َه‬ َ ‫يُت َ َوفَّى َو ِم ْن ُك ْم َم ْن يُ َر ُّد إِ َلى أ َ ْرذَ ِل ا ْلعُ ُم ِر ِل َكي َْل يَ ْع َل َم ِم ْن بَ ْع ِد ِع ْل ٍم‬
ٍ‫ا ْهت َ َّزتْ َو َر َبتْ َوأ َ ْنبَت َتْ ِم ْن ك ُِل َز ْوجٍ بَ ِهيج‬
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) bahwasannya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal
daging yang sempurna kejadiannya dan yang tak sempurna, agar Kami jelaskan
kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki, sampai
waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sampai pada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan ada yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya”.
Terlepas dari keilmuan barat yang telah melakukan riset-riset tentang
perkembangan janin. Para ilmuwan Islam juga memiliki hasil penelitian tersendiri
terkait perkembangan janin pada masa prenatal. Ilmuwan islam tidak hanya berkiblat
dari hasil riset namun mereka juga mendapatkan pengetahhuan dari ayat-ayat dalam
Al-Qur’an yang juga berisi tentang proses bagaimana manusia diciptakan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Al-Qur’an sudah menjelaskan dengan jelas
tentang perkembangan manusia dari awal pembuahan sampai akhir atau sampai
kelahiran. Al-Qur’an menjelaskan tentang tahap-tahap bagaimana manusia
diciptakan. Secara ilmu hasil riset pada penelitian psikologi perkembangan dapat
dikomparasikan dengan hasil dari ilmuwan Islam yang juga mengungkap
perkembangan masa prenatal berdasar sumber keislaman.
Dari berbagai riset dan juga pengetahuan umum yang ada, maka penulis ingin
mengungkap bagaimana hasil-hasil riset tersebut jika dipandang dari perspektif Islam
mengenai proses-proses perkembangan manusia atau proses penciptaan manusia.

B. Rumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu ”Bagaimana keajaiban al-Qur’an dalam tumbuh kembang janin?”

C. Tujuan
1) Tujuan Umum
Diketahuinya keajaiban al-Quran dalam tumbuh kembang janin.
2) Tujuan Khusus
a. Diketahuinya proses penciptaan manusia.
b. Diketahuinya perkembangan embrio pada manusia.
c. Diketahuinya fase perkembangan janin
d. Diketahuinya ayat-ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan Embrio pada
manusia.
D. Manfaat
Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai acuan
untuk makalah selanjutnya serta dapat mengetahui bagaimana keajaiban al-Qur’an
dalam tumbuh kembang janin.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Penciptaan Manusia

Di dalam al-Qur’an dijelaskan mengenai perkembangan manusia. Allah


berfirman di dalam al-Qur’an berkenaan dengan tahap-tahap penciptaan manusia.Q.S al-
Mu’minuun:12-14:

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.”

Kata nutfah dalam surat diatas berarti campuran antara setetes mani laki-laki
dan perempuan, sedangkan kata ‘alaqoh memiliki 3 makna, yaitu lintah, sesuatu yang
tergantung, dan segumpal darah. Dengan mencermati makna ‘alaqoh (sesuatu yang
digantung) jika dikaitkan dengan embriologi manusia, dapat diamati pada penempelan
(implantasi) embrio pada dinding rahim ibu. Arti segumpal darah dapat diamati pada
perkembangan selanjutnya yang melibatkan pembentukan darah pada pembuluh tertutup
sampai siklus metabolism selesai di plasenta. Selama tahapan ‘alaqohembrio memiliki
penampakan seperti gumpalan darah. Kata mudghah dalam surat al-Mu’minuun ayat ke-
14 berarti janin. Pada tahapan ini janin telah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat cepat dan berlangsung serangkaian proses pembentukan
organ untuk menjadi bentuk yang lebih sempurna. Maha benar Allah swt yang telah
menurunkan al- Qur’an dengan ilmunya.

Melalui konsep embriologi yang tersurat di dalam al-Qur’an dapat dipelajari


bahwa Allah swt menciptakan manusia beberapa proses untuk memperoleh bentuk yang
sempurna. Proses penciptaan ini mempunyai bahan dasar yang berasal dari tanah
kemudian mengalami sejumlah proses menjadi bentuk yang sempurna. Penciptaan
manusia berikutnya diciptakan dari air mani yang kemudian dipertemukan dengan benih
perempuan. Melalui proses yang rumit, embrio tersebut bermigrasi dan kemudian
tertanamlah “benih” manusia tersebut pada tempat yang kokoh, yaitu rahim. (Kiptiyah,
2007)

B. Perkembangan Embrio pada Manusia

Terbentuknya manusia diawali oleh peleburan sebuah sel telur (ovum) dengan
sebuah sel sperma (spermatozoa). Peleburan ini menghasilkan noktah yang disebut
zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama-kelamaan akan tumbuh berkembang menjadi janin.
Pada manusia, proses pertumbuhan janin di dalam perut ibu dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu pertumbuhan janin trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Satu
trimester itu adalah selama 13 minggu atau kurang lebih tiga bulan. (Diah, 2008)

Manusia secara umum memulai hidup dengan cara yang sama. Semua diawali
dengan proses bergabungnya sel sperma dan sel ovum untuk membentuk sel tunggal.
Ada beberapa tahap dalam perkembangan pra kelahiran menurut Santrock dalam Life
Span Development yaitu:
1. Periode Germinal
Periode germinal adalah periode 2 minggu pertama setelah pembuahan. Meliputi
penciptaan zigot yang dilanjutkan dengan pemecahan sel dan melekatnya zigot ke
dinding kandungan.
2. Periode Embrionis
Periode embrionis adalah periode perkembangan prakelahiran yang terjadi dari 2
sampai 8 minggu setelah pembuahan. Embrio terbagi menjadi tiga lapisan system
dukungan kehidupan berkembang dan dalam fase ini organ-organ mulai tampak.
3. Periode Fetal
Periode fetal adalah periode perkembangan prakelahiran yang mulai 2 bulan
setelah pembuahan dan pada umumnya berlangsung selama 7 bulan. Sistem organ
semakin matang hingga pada titik di mana kehidupan dapat bertahan di luar kandungan.
Sedangkan tahap perkembangan embrio menurut Carolyn, 2012
dalam Understand Child Development meliputi:
1. Minggu 4-5: embrio masih berukuran sebesar kacang. Namun hati yang baru
terbentuk mulai berdetak, lengan serta kaki mulai tumbuh dibagian samping tubuh.
2. Minggu 6-7: embrio berukuran 8 mm dan tunas lengan serta kaki mulai terlihat
seperti lengan dan kaki yang utuh, hati yang berdetak sudah dapat terlihat
melalui scan ultrasound.
3. Minggu 8-9: bayi yang belum lahir disebut fetus dan berukuran 2cm. Jempol dan
jari-jari lain mulai terbentuk. Organ penting seperti otak, paru-paru, hati dan
lambung mulai berkembang secara cepat.
4. Minggu 10-14: fetus/ janin berukuran 7cm dan pembentukan semua organ telah
komplet. Pada minggu ke-12 bayi mulai terbentuk secara utuh dan bertumbuh besar.
Bagian atas rahim ibu biasanya dapat dirasakan di tulang pelvic.
5. Minggu 15-22: janin telah berukuran cukup besar sehingga gerakannya dapat
dirasakan oleh ibu. Pada minggu ke-22 selaput pelindung berminyak dan berwarna putih
(vernix caseosa) mulai terbentuk dan janin dilapisi oleh bulu halus yang
dinamakan lanugo.
6. Minggu ke 23-30: bayi diselimuti vernix caseosa dan bulu lanugo biasanya telah
menghilang. Dari minggu ke-28 sudah mampu bergerak, dan apabila lahir saat itu juga,
ada kemungkinan janin akan hidup.
7. Minggu ke 31-40: janin mulai menggemuk dan siap untuk lahir.
C. Fase Perkembangan Janin

‘’Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, ‘Sesungguhnya


Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam busuk yang berubah, maka apabila Aku telah menyempurnkan
kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalam ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu
kepadanya dengan bersujud.’’ (QS.Al-Hijr: 28-29)
12.‘’Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik’’. (Al-Mu’minuun:12-14)

Ayat serupa yang menjelaskan tentang awal mula penciptaan manusia juga
terdapat pada Al-Qur’an surat Al-imron: 59, Ar-rum: 20, Al-furqan: 45, Al-mu’minun:
12, Ar-rahman: 14, dan Al-ankabut: 20, Shad: 71-72.
Manusia pertama dimuka bumi adalah Adam as. Yang diciptakan Allah swt. Dari
tanah (tanah liat/tembikar), setelah itu manusia berkembang dan memiliki keturunan
keturunan dimuka bumi ini. Adapun beberapa fase pencitaan manusia (janin) setelah
nabi Adam as. dan juga Hawa berada dimuka bumi yaitu:
Fase pembentukan (perkembangan) janin menurut Al-qur’an surat Al-
mu’minuun ayat 12-14 seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
1) Fase nutfah
‘’Sesengguhnya Kami telah menciptakan manusia dari nutfah yang
bercampur…’’. (Qs. Al-insan: 2)
Yaitu fase dimana manusia diciptakan dari air mani. Manusia tidak diciptakan
dari mani yang lengkap akan tetapi dari sebagian kecilnya atau yang sering disebut
juga dengan sulaalah yang membentuk jaringan sangat tipis.
‘’Kemudian Kami jadikan sari pati itu nutfah (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh’’. (Qs. Al-mu’minun: 13)
Setelah pencampuran nutfah Allah swt. Menanamkan nutfah pada tempat yang
kokoh. Tempat yang kokoh yang dimaksud ayat ini adalah rahim, dalam rahim
sorang ibu terdapat ikatan-ikatan sendi yang kuat sehingga nutfah dapat terlindungi
dari semua pengaruh eksternal, terdapat fasiliata yang lengakap didalam Rahim
seorang ibi seperti fasilitas makan, serta peti yang kuat dan besar untuk menahan
beratnya ketika semakin lama berkembang yaitu panggul. Atas dasar inilah para
ulama zaman dahulu menafsirkan kata-kata kokoh pada ayat ini. Sesesorang ibu
pada keadaan biasa memiliki struktur sendi yang kaku dan keras. Namun, berkat ke
Esa-an Allah swt. Sendi-sendi tersebut melunak dan menjadi elastis, hal ini dapat
memungkinkan tulang ekor dapat berputar kedepan dan kebelakang serta pada saat
melahirkan tulang terakhir turun kebagian teratas tulang ekor untuk mendorong
sedikit kebelakang. Dan dengan turunya kepala bayi, bagian teratas tulang ekor
kembali ketempatnya semula. tidak diragukan lagi bahwa sendi-sendi tersebut diikat
oleh ikatan khusus yang memiliki struktur kuat dan susunan sempurna yang bisa
mengubah tulang-tulang panggul yang beragam menjadi kotak yang kokoh, memilki
atap, lantai, dan dinding yang tebal. Adapun pengikat tulang ekor dan tulang
pinggul adalah selaput dari serabut datar yang melindungi rongga panggul dari
kedua sisinya.
‘’Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu
dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu…’’. (Qs. An-najm: 32)

2) Fase alaqah
‘’Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqah…” (Qs. Al-mu’minun: 14)

Kata kemudian pada ayat ini adalah satu-satunya kata sambung yang
menunjukkan fase perpindahan dalam pembentukan manusia. Kata kemudian juaga
mennunjukkan urutan yang memiliki makna berbeda dengan kata danatau
kata maka dalam fiman-Nya, ‘’Maka ‘alaqah itu Kami jadikan mudhghah…’’. (Qs.
Al-mu’minun: 14)
Dalam bahasa Arab, arti kata "'alaq" atau "segumpal darah" adalah "benda yang
melekat pada suatu tempat". Secara harfiah, kata tersebut digunakan untuk
menjelaskan lintah yang menempel pada kulit untuk mengisap darah. Jelas, itulah
kata yang paling tepat untuk menggambarkan zigot yang melekat pada dinding
rahim untuk menyerap makanan darinya. Dalam kamus besar Al-mishbah al-munir
alaqah disebut sebagai air mani yang berpindah ke fase lain dan berubah menjadi
darah yang kasar dan membeku. Lalu mani ini berpindah ke fase lain dan menjadi
daging. Mudhghah pada ayat diatas memiliki fase terpisah dengan alaqah.

3) Fase mudhghah

‘’…Maka alaqah itu Kami jadikan mudhghah. Dan segumpal daging


(mudhghah) itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging…” (Qs. Al-mu’minun: 14).

Mudhghah adalah fase perpindahan menjadi sesuatu yang tersusun dari tiga
lapisan: lapisan luar, lapisan tengah, lapisan dalam. Lapisan-lapisan ini akan
membentuk jaringan dan organ manusia yang secara total terpisah satu dendan yang
lainya akan tetapi saling terdantung dan berkaitan.

‘’Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah kemudian
dari nutfah, kemudian dari alaqah, kemudian dari mudhghah yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam Rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan…” (Qs. Al-haj: 5)

4) Fase tulang dan daging

Allah swt. Berfirman, “…Dan mudhghah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging…” (Qs. Al-mu’minun: 14)

Setelah fase mudhghah tulang belulang langsung muncul pada janin sebagai
poros pertama yang menjadi pusat bagian penyangga yakni tulang belakang.
Mukjizat yang luarbisa dapat dilihat dari kemunculan tulang belulang sebelum
adanya daging. Tidak lama kemudian muncul otot dan daging disekitarnya. Bagian-
bagian tubuh janin terlihat sedikit demi sedikit pada fase ini sehingga ia menjadi
makhluk yang berbentuk lain setelah kelahiran.

“…Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci
Allah, Pencipta yang Paling Baik”. (Qs. Al-mu’minun: 14) dan,

“Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasanagan pria dan


wanita. Dari nutfah, apabila dipancarkan”. (Qs. An-najm: 45-46)

Pada akhir fase pekembangan manusia Allah swt. Meniupkan ruh. Para ulama
umumnya mengataka bahwa ruh ditiupkan pada janin ketika berusia 120 hari, sejak
dari terbentuknya. Dalil-dalil yang dikemukakan cukup banyak, di antaranya adalah:
Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda, Sesungguhnya setiap kamu dibentuk di perut ibunya selama 40 hari,
kemudian berbentuk ‘alaqah seperti itu juga, kemudian menjadi mudhghah seperti
itu juga. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh dan menetapkan
4 masalah…. {HR. Bukhari, Ibnu Majah, At-Tirmizy}

D. Ayat-ayat al-Qur’an yang Berhubungan dengan Embrio pada Manusia

Kehidupan seorang anak dimulai pada saat dia dilahirkan. Peristiwa sebelum
dilahirkan sama pentingnya dengan apa yang terjadi sesudahnya. Menurut sains, proses
perkembangan embrio di dalam rahim adalah sebagai berikut. Telur yang telah dibuahi
oleh sperma membentuk zigot. Kemudian zigot digerakkan oleh silia oviduk menuju ke
uterus. Setelah 24 jam, terjadilah pembelahan sel (cleavage). Pembelahan ini terjadi saat
telur yang dibuahi berjalan dari oviduk ke uterus yang memakan waktu 3-5 hari.

Ayat-ayat tentang asal-usul kejadian manusia semuanya datang dalam konteks


memberikan pelajaran dan perumpamaan, dan tidak membahas secara detail tentang
perkembangan embrio yang dapat dipelajari manusia dengan kajian sederhana. Yang
sangat jelas bahwa ayat-ayat itu sengaja menunjukkan kemahakuasaan Allah untuk
membangkitkan manusia dari alam kubur.
Terdapat sekurang-kurangnya 34 ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang penciptaan
manusia. Ayat-ayat tersebut, antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Dalam Surah al-Mu’minnun ayat 12-14:

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
berasal) dan tanah, Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat vans kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu Yang melekat,
lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus daging Kemudian
Kami jadikan dia makhluk (berbentuk) lain. Maha suci Allah Pencipta yang paling baik
“(QS. Al-Mu'minun: 12-14).

2. Dalam Surah al-Qiyamah ayat 37-39:

ْ ُ‫اَلَ ْم َيكُ ن‬
‫طفَة ِم ْن َّمنِي ي ُّْم ٰنى‬

َ َ‫ث ُ َّم َكان‬


َ َ‫علَقَة فَ َخلَقَ ف‬
‫س ّٰوى‬

‫الز ْو َجي ِْن الذَّ َك َر َو ْاْلُ ْن ٰثى‬


َّ ُ‫فَ َجعَ َل ِم ْنه‬

Artinya : “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim).
Kemudian benih itu menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan
menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan dan padanya sepasang laki-laki dan
perempuan.” (QS. al-Qiyamah: 37-39)
3. Dalam Surah as-Sajdah ayat 7-9:

Artinya: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya, dan yang
memulai penciptaan manusia dan tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh
-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; kamu sedikit
sekali bersyukur. “(QS. as- Sajdah: 7-9).

4. Dalam Surah al-Hajj' ayat 5:

‫ضغَ ٍة ُم َخلَّقَ ٍة‬ْ ‫ع َلقَ ٍة ث ُ َّم ِم ْن ُم‬ َ ‫ب ث ُ َّم ِم ْن نُ ْطفَ ٍة ث ُ َّم ِم ْن‬ ٍ ‫ث فَ ِإ َّنا َخلَ ْق َنا ُك ْم ِم ْن ت َُرا‬
ِ ‫ب ِمنَ ا ْلبَ ْع‬
ٍ ‫اس ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم فِي َر ْي‬ ُ َّ‫يَا أَيُّهَا الن‬
ُ َ ‫س ًّمى ث ُ َّم نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْف ًل ث ُ َّم ِلتَ ْبلُغُوا أ‬
‫ش َّد ُك ْم َو ِم ْن ُك ْم َم ْن‬ َ ‫َام َما نَشَا ُء ِإ َلى أ َ َج ٍل ُم‬ ِ ‫غي ِْر ُم َخ َّلقَ ٍة ِلنُ َب ِينَ لَ ُك ْم َونُ ِق ُّر ِفي ْاْل َ ْرح‬
َ ‫َو‬
َ ‫ام َدةً فَ ِإذَا أ َ ْن َز ْل َنا‬
‫علَ ْيهَا ا ْل َما َء‬ َ ‫ش ْيئًا َوتَ َرى ْاْل َ ْر‬
ِ ‫ض َه‬ َ ‫يُت َ َوفَّى َو ِم ْن ُك ْم َم ْن يُ َر ُّد إِ َلى أ َ ْرذَ ِل ا ْلعُ ُم ِر ِل َكي َْل يَ ْع َل َم ِم ْن بَ ْع ِد ِع ْل ٍم‬
ٍ‫ا ْهت َ َّزتْ َو َر َبتْ َوأ َ ْنبَت َتْ ِم ْن ك ُِل َز ْوجٍ بَ ِهيج‬
Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani kemudian dari sesuatu yang melekat, kemudian dan segumpal daging
yang sempurna dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai, bayi.” ....(QS. al-Hajj': 5).
BAB III

ANALISIS

Al-Qur’an adalah mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya hingga hari
kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada dalam al-Qur’an, salah
satunya adalah al-Qur’an dapat merangsang otak anak dan meningkatkan intelegensinya.
Hal ini disebabkan karena bacaan al-Qur’an yang dibaca dengan tartil dan sesuai dengan
tajwidnya memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak
secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh. Al-Qur’an memberikan
pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi.
Pada jurnal pendidikan pralahir: meningkatkan kecerdasan anak dengan bacaan
Alquran yang di teliti oleh Kusrina Semenjak dalam kandungan janin sudah melewati
proses belajar. Janin sudah mulai bisa mendengar dengan jelas pada usia enam bulan
dalam kandungan sehingga ia dapat menggerak- gerakkan tubuhnya sesuai dengan irama
nada suara ibunya. Dan dengan mendengarkan bacaan bisa menstimulasi otak bayi dan
berkembang dengan baik.
Pada fase prenatal terjadi pertumbuhan yang penting di dalam rahim ibu.
Suasana kesehatan dan kejiwaan ibu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak dalam rahimnya. Rangsangan yang diberikan ibu kepada anaknya
dalam rahim sangat penting bagi perkembangan selanjutnya. Ibu sebaiknya
mengaktifkan komunikasi dengan anak sejak dalam rahim. Memasuki bulan keenam dan
ketujuh masa kehamilan, bayi mulai mendengar suara-suara seperti detak jantung ibu,
suara usus dan paru-paru, dan juga suara lain di luar rahim. Semua itu didengarkan
melalui getaran ketuban yang ada dalam rahim.
Dalam jurnal kusrinah pada saat kehamilan Al-Qur’an memberikan pengaruh
besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari
Malaysia dalam seminar konseling dan psikoterapi Islam di Malaysia. Menurut
penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-
Qur’an menunjukan perkembangan dalam tumbuh kembang yang baik. Al-Qur’an
memiliki efek yang sangat baik dalam perkembangan janin, ada banyak kemuliaan dan
kebaikan yang ada dalam Al-Qur’an.
Hal tersebut sesuai dengan teori Melalui konsep embriologi yang tersurat di
dalam al-Qur’an dapat dipelajari bahwa Allah swt menciptakan manusia beberapa proses
untuk memperoleh bentuk yang sempurna. Proses penciptaan ini mempunyai bahan
dasar yang berasal dari tanah kemudian mengalami sejumlah proses menjadi bentuk
yang sempurna. Penciptaan manusia berikutnya diciptakan dari air mani yang kemudian
dipertemukan dengan benih perempuan. Melalui proses yang rumit, embrio tersebut
bermigrasi dan kemudian tertanamlah “benih” manusia tersebut pada tempat yang
kokoh, yaitu rahim. (Kiptiyah, 2007). . Terdapat sekurang-kurangnya 34 ayat Al-Qur'an
yang menjelaskan tentang penciptaan manusia, tetapi hanya empat yang dibahas disini
yaitu dalam surah al-Mu’minnun ayat12-14, dalam surah al-Qiyamah ayat 37-39, dalam
surah as-Sajdah ayat 7-9, dan dalam surah al-Hajj ayat 5.
BAB IV

REKOMENDASI

Anak merupakan amanah dan rizqi dari Allah SWT yang tidak bisa tergantikan
dengan apapun, sudah semestinya sebagai orangtua mempersiapkan kehadirannya
dengan sebaik-baiknya agar nantinya menjadi anak yang shalih, cerdas dan bermanfaat
untuk umat. Dan pendidikan pralahir itu sangat penting untuk tumbuh kembang janin
maupun sampai ia lahir nanti, maka jadikanlah alquran sebagai pendidikan awal untuk
menstimulasi otak bayi dengan bacaan-bacaan alqur’an.
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diakui kebenarannya. Al Qur’an
memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Al-Qur’an mampu
merangsang syaraf-syaraf otak pada anak jika diperdengarkan dengan tepat dan benar,
dalam artian sesuai tajwid dan makhraj.
Dengan adanya bukti-bukti dari penelitian yang dilakukan maka diharapkan para
orang tua, ibu khususnya agar bisa mengenalkan alqur’an sebagai pendidikan pralahir
untuk meningkatkan kecerdasan pada anak.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmatia, Diah. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia. Jakarta: Shakti


Adiluhung..

Kiptiyah. 2007. Embriologi Dalam Al-Qur’an. Malang: UIN- Malang Press.

Kusrinah. Pendidikan Pralahir: Meningkatkan Kecerdasan Anak Dengan Bacaan Al-


Qur’an, Vol. VIII No. 02 April 2013. Semarang: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN.

Salwanida, Merencanakan Kecerdasan dan Karakter Anak Sejak dalam Kandungan,


Yogyakarta: Katahati, 2010.
Soenaryo. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: Toha Putra.

Anda mungkin juga menyukai