Tujuan Khusus :
Setelah mahasiswa mengikuti pemeriksaan fisik
uronefrologi, bila diberi pasien mahasiswa:
1. Mampu melakukan pemeriksaan edema
tungkai
2. Mampu melakukan pemeriksaan palpasi
ginjal/balotemen
3. Mampu melakukan pemeriksaan nyeri ketok
CVA
4. Mampu melakukan pemeriksaan buli
4. Metode Pembelajaran Pelaksanaan
1. Sebelum mengikuti tutorial mahasiswa
wajib membaca panduan/menonton video
tutorial dan daftar tilik
2. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang
terdiri dari 5 – 6 orang.
3. Tempat pelaksanaan: Medical Skill Lab
4. Tutorial dilakukan 1x pertemuan dengan
durasi 90 menit
5. Mahasiswa menggunakan alat pelindung diri
sesuai panduan.
6. Latihan pemeriksaan fisik dipimpin oleh
seorang tutor.
7. Setiap mahasiswa mendapat kesempatan
mempraktekkan keterampilan dan
mendapatkan umpan balik oleh tutor
8. Mahasiswa pria menjadi pasien yang
diperiksa oleh teman lainnya, mahasiswa
pria secara bergiliran menjadi pasien.
9. Tutorial dilakukan di ruangan dengan
ventilasi baik dan tetap menjaga jarak
KKD-1 2020/2021 1
Pemeriksaan uronefro
10. Selesai mengikuti tutorial, mahasiswa wajib
mengisi lob book di EMAS
KKD-1 2020/2021 2
Pemeriksaan uronefro
DAFTAR TILIK
*beri tanda "✔" bila mahasiswa melakukan; beri tanda "X" bila mahasiswa tidak melakukan
No
Keterampilan MHS 1 MHS 2 MHS 3 MHS 4 MHS 5 MHS 6 MHS 7 MHS 8 MHS 9 MHS 10
.
1. Memperkenalkan diri dan melakukan
identifikasi pasien dengan menanyakan
nama dan tanggal lahir
2. Memberi penjelasan kepada pasien
mengenai tindakan yang akan dilakukan
serta meminta informed consent
3. Mencuci tangan
KKD-1 2020/2021 3
Pemeriksaan uronefro
No
Keterampilan MHS 1 MHS 2 MHS 3 MHS 4 MHS 5 MHS 6 MHS 7 MHS 8 MHS 9 MHS 10
.
5. Angkat tangan kiri, mencoba mendorong
ginjal ke anterior
6. Meminta pasien menarik napas dalam
7. Pada puncak inspirasi, lakukan palpasi
dalam dengan tangan kanan pada
abdomen kanan atas, tepat dibawah iga
untuk meraba atau “menangkap” ginjal
diantara kedua tangan
8. Melakukan palpasi ginjal bimanual pada
sisi kontralateral
Pemeriksaan Buli
9. Melakukan palpasi buli di symphisis pubis
(adakah nyeri, distensi buli)
10. Melakukan perkusi buli (pada buli yang
distensi untuk menentukan tingginya
buli)
Nyeri Ketok CVA (Costovertebra Angle)
11. Meminta pasien duduk
12. Pemeriksaan dilakukan dari arah
belakang pasien, meletakan tangan kiri
di punggung pada sudut kostovertevra
kanan
13. Meletakan bagian ulnar kepalan tangan
kanan diatas tangan kiri pada sudut
kostovertebra kanan
KKD-1 2020/2021 4
Pemeriksaan uronefro
No
Keterampilan MHS 1 MHS 2 MHS 3 MHS 4 MHS 5 MHS 6 MHS 7 MHS 8 MHS 9 MHS 10
.
14. Memukulkan bagian ulnar kepalan
tangan diatas tangan kiri pada sudus
kostovertebra kanan dengan kekuatan
yang cukup
15. Memperhatikan pasien dan menanyakan
pasien apakah pasien merasakan nyeri
16. Melakukan tindakan yang sama
(no.11,12,13, 14) pada sudut
kostovertebra kiri
Pemeriksaan Edema kaki
17. Inspeksi kaki (vena-vena, tendon dan
penonjolan tulang; dan membandingkan
kaki kiri dan kaki kanan)
18. Palpasi untuk mencari edema di atas
tibia, di belakang maleolus medial dan
di dorsum pedis.
19. Cuci tangan
20. Laporkan hasil pemeriksaan
*beri tanda "✔" bila mahasiswa melakukan; beri tanda "✕" bila mahasiswa tidak melakukan
Tanda Tangan Tutor
________________________
(Nama Jelas dan Lengkap)
KKD-1 2020/2021 5
Pemeriksaan uronefro
PANDUAN
Pemeriksaan Fisik Penyakit Ginjal
Palpasi ginjal
Ginjal biasanya tidak dapat dipalpasi, namun mempelajari dan melatih cara palpasi ginjal
yang baik penting untuk kemampuan klinik. Mendeteksi ginjal yang membesar bermanfaat
secara klinik. Penyebab pembesaran ginjal antara lain hidronefrosis, kista ginjal dan tumor.
Pembesaran ginjal ginjal bilateral bisa disebabkan penyakit ginjal polikistik.
Letakkan tangan kiri pada pinggang, dibawah pasien, di kaudal dari iga ke 12 dengan ujung
jari pada costovertebra angle. Tangan kanan diletakkan pada abdomen kanan atas, di
lateral dari m rectus abdominis. Angkat tangan kiri sembari mencoba mendorong ginjal ke
anterior. Minta pasien menarik napas dalam dan pada puncak inspirasi, lakukan palpasi
dalam dengan tangan kanan pada abdomen kanan atas, tepat dibawah iga untuk meraba
atau “menangkap” ginjal diantara kedua tangan. kemudian minta pasien membuang napas.
Pada saat ekspirasi, secara perlahan lepas tekanan tangan kanan dan merasakan ginjal
kembali pada posisi akhir ekspirasi. Lakukan hal yang sama pada ginjal sisi kiri. Apabila
ginjal dapat diraba, laporkan ukuran, contour dan nyeri tekan.
KKD_1 1
Panduan pemeriksaan sistem uronefro_2021
jari bisa menimbulkan nyeri tekan, namun bila tidak, gunakan perkusi menggunakan kepalan
tangan. Nyeri pada penekanan atau perkusi kepalan tangan menunjukkan pielonefritis atau
masalah pada otot muskuloskeletsl.
Pasien diminta duduk. Letakkan Meminta pasien duduk satu tangan kiri pada sudut
costovertebra. Kemudian tempakan bagian ulnar kepalan tangan kanan diatas tangan kiri
pada sudut costovertebra. Lakukan pemukulan bagian ulnar kepalan tangan pada sudut
costovertebra dengan kekuatan yang cukup. Memperhatikan pasien dan menanyakan pasien
apakah pasien merasakan nyeri. Lanjutkan dengan pemeriksaan pada kedua sisi
costovertebra angle.
Pemeriksaan Buli
Pada keadaan normal, buli tidak dapat dibara namun bila buli mengalami distensi dapat
teraba saat palpasi di atas symphysis pubis. Pada palpasi buli teraba di supra symphysis rata
dan bulat. Lakukan pemeriksaan adanya nyeri tekan pada buli. Pemeriksaan perkusi adanya
redup dilakukan untuk menentukan tingginya buli diatas symphysis pubis. Distensi buli bisa
ditemukan pada obstruksi akibat striktur uretra, hipertrofi prostat; obat-obatan; kelainan
neurologis seperti stroke; dan neuropati otonom akibat diabetes melitus.
KKD_1 2
Panduan pemeriksaan sistem uronefro_2021
Palpasi untuk mencari pretibial edema, ankle edema dan pedal edema. Tekan dengan kuat
tetapi gentle dengan jari selama 5 detik diatas tibia, dibelakang malleolus medial dan diatas
dorsum pedis. Perhatikan apakah ada pitting- indentasi yang disebabkan penekanan jari.
KKD_1 3
Panduan pemeriksaan sistem uronefro_2021