Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PEMERIKSAAN PALPASI LEOPOLD


DI LPTP-KIA BAPELKES DIY

Disusun Oleh :
Silkarini Widowati
201210104259

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
‘AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2013
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PRAKTIK KLINIK
PEMERIKSAAN PALPASI LEOPOLD

I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : PKK I
2. Program Studi : DIII Kebidanan
3. Kode/Bobot SKS : BDR 4308/ 5 SKS
4. Semester : IV (Empat)
5. Elemen Kompetensi : MKB
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : Pemeriksaan Palpasi Leopold

II. STANDAR KOMPETENSI


Mahasiswa mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

III. KOMPETENSI DASAR


Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Leopold pada ibu hamil sesuai
prosedur dengan baik dan benar.

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa dapat:
1. Melakukan persiapan untuk pemeriksaan Leopold meliputi persiapan
pasien, alat dan tempat dengan benar sesuai dengan prosedur.
2. Melakukan pemeriksaan Leopold pada ibu hamil secara benar dan
terstruktur
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui BST mahasiswa dapat:
1. Memahami dan melakukan persiapan untuk pemeriksaan Leopold
meliputi persiapan pasien, alat dan tempat dengan benar sesuai dengan
prosedur
2. Memahami dan melakukan pemeriksaan Leopold pada ibu hamil secara
benar dan terstruktur

VI. DESKRIPSI MATERI


1. Alat-alat yang digunakan pada pemeriksaan Leopold
2. Langkah-langkah pemeriksaan Leopold pada ibu hamil

VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


Bed site teaching

VIII. MEDIA PEMBELAJARAN


1. Pasien
2. 1 set alat pemeriksaan Leopold
3. checklist dan jobsheet

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Prosedur Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan 1. Memberi salam kepada mahasiswa 3 menit
2. Meminta mahasiswa untuk mereview ulang
praktik terakhir yang dilakukannya
3. Menanyakan kepada mahasiswa tentang
pengetahuan baru yang di dapat selama
praktik dan relevansinya
4. Menanyakan kepada mahasiswa, langkah
mana yang ingin dilatih secara khusus
dalam pemeriksaan palpasi
5. Mereview langkah-langkah di dalam
penuntun belajar pelayanan pemeriksaan
palpasi yang dianggap sulit oleh
mahasiswa, yang akan dipraktikannya
6. Bersama mahasiswa, menentukan tujuan
spesifik yang akan dicapai pada praktik
pelayananpemeriksaan palpasi.
7. Menyampaikan tahapan dan waktu yang
akan dilalui pada praktik ini
8. Membuat kesepakatan dengan mahasiswa
apabila terdapat kesalahan saat praktik
pelayanan pemeriksaan palpasi dan cara
memberitahukannya.
2 Inti 1. Memperhatikan mahasiswa dalam 15 menit
melakukan keterampilan
a. Mempersiapkan alat
b. Mempersiapkan tempat
c. Mempersiapkan pasien
2. Merujuk pada penuntun belajar pelayanan
pemeriksaan palpasi saat mengadakan
pengamatan
3. Mencatat kinerja mahasiswa dalam
penuntun belajar pelayanan pemeriksaan
palpasi selama pengamatan
4. Memperhitungkan keberadaan klien saat
memberi umpan balik kepada mahasiswa
5. Memberi komentar perbaikan setelah
mahasiswa melakukan praktik
keterampilan pelayanan pemeriksaan
palpasi

3 Penutup 1. Memberi salam dan ucapan selamat 2 menit


kepada mahasiswa
2. Menanyakan pendapat mahasiswa tentang
praktik pelayanan pemeriksaan palpasi
yang baru saja dilakukannya
3. Meminta mahasiswa, menyebutkan
langkah-langkah pelayanan pemeriksaan
palpasi yang telah dikerjakannya dengan
baik
4. Merujuk kembali kepada penuntun belajar
pelayanan pemeriksaan palpasi
5. Melakukan evaluasi secara lisan kepada
mahasiswa
6. Memberi saran spesifik untuk perbaikan
7. Memberi umpan balik positif untuk
langkah-langkah praktik pelayanan
pemeriksaan palpasi yang telah dikerjakan
dengan baik
8. Bersama mahasiswa menentukan tujuan
dari praktik yang akan datang

X. PENILAIAN
A. Jenis
Unjuk kerja (non test)
B. Bentuk
Ceklist
XI. SUMBER BELAJAR
Kusmiyati,Y.,Wahyuningsih,H.P.,Sujiyatini. 2007. Perawatan Ibu Hamil
(Asuhan Ibu Hamil). Jakarta : Fitramaya.
Naktri. 2009. Pemeriksaan Palpasi. http://ibu-hamil.org/pemeriksaan-
palpasi#.UVAfJlcpvKs. Diakses 25 Mei 2013

Yogyakarta, Juni 2013

Dosen Pembimbing Praktikan

(Mei Muhartati, M.Kes) (Silkarini Widowati)


LAMPIRAN MATERI

PALPASI LEOPOLD

A. PENGERTIAN PEMERIKSAAN PALPASI


Pemeriksaan palpasi adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan untuk menilai suatu keadaan pasien dan bisa
digunakan pada masa kehamilan atau pada masa persalinan dengan cara
meraba perut pasien pada posisi dorsal recumbent.
Pemeriksaan ini membutuhkan ketelitian saat menentukan letak janin
dalam kandungan, terutama pada saat melakukan pemeriksaan pada pasien
dengan perut tebal atau dengan kehamilan hidramnion. Dengan
pemeriksaan palpasi dapat dijadikan acuan untuk menentukan pasien
hamil dalam keadaan normal atau abnormal dengan didukung dengan
pemeriksaan penunjang.
Tujuan dari palpasi abdominal adalah untuk menentukan besar dan
konsistensi rahim, bagian-bagian janin, letak dan presentasi, kontraksi
rahim, Braxton-Hicks dan his. Cara palpasi abdominal yang lazim
digunakan adalah menurut Leopold. Palpasi leopold adalah pemeriksaan
perabaan yang biasa digunakan untuk menetapkan kedudukan janin dalam
rahim dan usia kehamilan (Manuaba,2005)
Tujuan dari pemeriksaan Leopold adalah :
a. Besar rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan
b. Menentukan letaknya anak dan rahim.
c. Memeriksa apakah ada tumor-tumor lain dalam rongga perut, cysta,
myoma, limpa yang membesar.

B. MANFAAT PEMERIKSAAN PALPASI


Melalui pemeriksaan palpasi dapat ditentukan :
1. Usia kehamilan berdasarkan TFU
Dilakukan dengan menggunakan pita cm dengan cara mengukur
dimulai dari tinggi fundus sampai ke simpisis pubis.
2. Bagian-bagian janin dalam rahim
3. Letak janin dalam rahim
4. Sampai dimana bagian terbawah janin masuk kedalam panggul
5. Janin tunggal atau kembar
6. Letak dan perhitungan DJJ janin
Normal DJJ 120-160 kali permenit. Apabila kurang dari 120 x/menit
disebut bradikardi, sedangkan jika lebih dari 160 x/menit disebut
takikardi.
7. Perkiraan tafsiran berat badan janin
Dengan menggunakan cara Mc Donald untuk mengetahui TFU dengan
pita ukur kemudian dilakukan penghitungan tafsiran berat janin dengan
rumus (TFU dalam cm) – n x 155 gram. Bila kepala diatas spina
ishiadica maka n=13, bila kepala sejajar spina ishiadica makan n=12
bila kepala dibawah spina ishiadica maka n= 11.

C. CARA PEMERIKSAAN PALPASI


Cara melakukan pemeriksaan palpasi yang sering digunakan adalah
menurut Leopold. Adapun langkah pemeriksaan Leopold adalah :
1. Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang
terdapat di fundus. Caranya adalah :
a. Kaki pasien ditekuk
b. Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien
c. Rahim dibawa ketengah
d. Kedua telapak tangan pemeriksa diletakan pada puncak fundus
uteri.
e. Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
f. Tentukan bagian apa dari janin yang terdapat dalam fundus
Sifat kepala : Keras, bundar, dan melenting
Sifat Bokong : lunak, kurang bundar dan kurang melenting
Pada letak lintang fundus uteri kosong
2. Leopold II : untuk menentukan bagian apa yang terdapat di sisi kanan
dan sisi kiri perut ibu. Caranya adalah :
a. Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai
disamping kiri dan kanan umbilikus.
b. Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi
auskultasi denyut jantung janin nantinya.
c. Tentukan bagian-bagian kecil janin.
3. Leopold III : untuk menentukan bagian janin yang terbawah
(presentasi). Caranya :
a. Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat
menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien.
b. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan
kanan.
c. Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan
apakah sudah mengalami enggagement atau belum.

4. Leopold IV : untuk menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin


masuk ke PAP (sudah masuk atau belum). Dilakukan dengan cara :
a. Pemeriksa mengubah posisinya sehingga menghadap ke arah kiri
pasien.
b. Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian
terendah janin.
c. Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus
janin.
D. AUSKULTASI
Auskultasi pada pemeriksaan abdomen ibu hamil dilakukan untuk
mengetahui denyut jantung janin. Denyut jantung janin dapat didengarkan
dengan menggunakan alat fetal electro cardiograph (Doppler) pada usia
kehamilan 12 minggu. Dan dapat didengarkan menggunakan stetoskop Laennec
pada usia kehamilan 18-20 minggu. Denyut jantung janin dikatakan normal bila
berkisar antara 120-160x/menit, dan dikatakan takikardi bila lebih dari
160x/menit dan brakikardi bila kurang dari 120x/menit dan ini merupakan tanda
bayi mengalami fetal distress. Ketika partus sebaiknya didengar satu menit
denyutan permenit. Cara menghitungdenyut jantung janin dalam 5 detik
pertama,kemudian 5 detik ketiga,kelima, kemudian hasil dijumlahkan dan
dikalikan 4 untuk mendapatkan hasil perhitungan denyut jantung selama satu
menit. Dengan cara ini dapat diperoleh kesan apakah denyut jantung janin
tersebut teratur atau tidak. Teknik pelaksanaan auskultasi adalah sebagai berikut;
1. Auskultasi detik jantung janin dengan menggunakan feteskop de Lee.
2. Detik jantung janin terdengar paling keras didaerah punggung janin.
3. Detik jantung janin dihitung selama 5 detik dilakukan 3 kali berurutan
selang 5 detik sebanyak 3 kali.
4. Hasil pemeriksaan detik jantung janin 10-12-10 berarti frekuensi detik
jantung janin 32x4 = 128 kali per menit.
5. Frekuensi detik jantung janin nornal 120-160 kali per menit.
JOB SHEET
PEMERIKSAAN LEOPOLD
No. Butir yang Dinilai Gambar
A. SIKAP
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan


dilaksanakan

3. Komunikasi dengan ibu/pasien selama melakukan


tindakan, ramah, sabar, dan teliti, tanggap terhadap
keluhan klien

4. Melakukan cuci tangan dan keringkan dengan handuk


pribadi (pra dan pasca tindakan)

B. KONTEN
5. Mempersilahkan ibu untuk mengosongkan kandung
kemih sekaligus melepas celana dalam
6. Meminta ibu untuk naik ketempat tidur
7. Mengatur posisi pasien dengan kaki sedikit ditekuk dan
pemeriksaan menghadap ke muka ibu

8. Meminta ijin bahwa akan dilakukan pemeriksaan


abdomen
9. Membuka pakaian ibu dan memasang selimut
10. Melakukan palpasi daerah abdominal
11. Melakukan Palpasi Leopold I :
1. Kaki dibengkokkan pada lutut dan lipat paha
2. Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien
3. Rahim dibawa ketengah
4. Tinggi fundus uteri ditentukan
5. Tentukan bagian apa dari janin yang terdapat
dalam fundus
12. Melakukan palpasi Leopold II :
1. Kedua tangan pindah pindah kesamping perut ibu
2. Tentukan dimana punggung janin
3. Apabila disamping terdapat kepala atau bokong
berarti letak lintang

13. Melakukan palpasi Leopold III :

1. Pergunakan satu tangan saja


2. Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari
lainnya
3. Menetapkan bagian apa saja yang terdapat diatas
sympisis pubis
4. Kepala akan teraba bulat dan keras, sedangkan
bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada
letak lintang simpisis pubis akan kosong
14. Melakukan palpasi leopold IV :
1. Pada pemeriksaan leopold IV, pemeriksa
menghadap kearah kaki ibu untuk menetapkan
bagian terendah janin yang masuk ke PAP
2. Bila bagian terendah janin sudah masuk PAP
telah melampaui lingkaran terbesarnya, maka
tangan yang melakukan pemeriksaan divergen,
sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum
masuk PAP maka tangan pemeriksa kovergen
15. Menghitung DJJ

1. Menentukan punctum maksimum


2. Menggunakan arloji jam tangan/jam dinding
3. Teruji sambil memegang nadi ibu/pasien untuk
membedakan bunyi DJJ dengan nadi ibu

17. Merapikan pasien dan mengembalikan posisinya


senyaman mungkin
18. Membereskan alat

C. TEKNIK
19. Menempatkan peralatan secara ergonomis
10 Menjaga privasi klien
21. Melaksanakan tindakan secara sistematis, efektif dan
efisien
CHECK LIST
PEMERIKSAAN ABDOMEN

Nama :

NIM :

Semester

Berilah tanda pada kolom yang tersedia di sebelah kanan dengan kriteria :
0 : untuk yang tidak dilakukan
1 : untuk kegiatan yang dilakukan dengan bimbingan
2 : untuk kegiatan yang dilakukan dengan memuaskan

No BUTIR YANG DINILAI 0 1 2

A SIKAP DAN PERILAKU

1 Menjelaskan prosedur yang dilakukan

2 Menjelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari


pemeriksaan ini

3 Teruji memposisikan pasien dengan tepat

4 Teruji tanggap dengan reaksi pasien

5 Teruji sabar dan teliti

Score : 10

B CONTENT/ISI

6 Mencuci tangan

7 Meminta pasien untuk BAK

8 Meminta pesien untuk berbaring diatas tempat tidur


dengan kaki sedikit fleksi

9 Meminta ijin bahwa akan dilakukan pemeriksaan


abdomen

10 Menghangatkan kedua tangan untuk menyesuaikan suhu


tangan dengan suhu tubuh pasien

11 Menempatkan peralatan secara ergonomis


12 Membuka pakaian pasien dan menaikan selimut

13 Melakukan pemeriksaan inspeksi pada daerah perut


pasien

14 Mengukur tinggi fundus uteri :


a. Menggunakan metline
b. Diukur dari tepi atas sympisis sampai dengan
findus
c. Diukur dengan BUTA (metline dengan posisi
terbalik)
15 Melakukan palpasi leopold I dengan cara memposisikan
pasien dengan kaki ditekuk (sedikit fleksi) kemudian
kedua tangan teruji meraba bagian fundus.

16 Melakukan palpasi leopold II dengan cara tangan


diletakan pada sisi samping kanan dan kiri perut pasien.

17 Melakukan palpasi leopold III dengan satu tangan meraba


bagian bawah rahim dan tangan yang lain bisa sambil
memfiksasi fundus.

18 Melakukan leopold IV :
a. Memposisikan pasien dengan kaki diluruskan
b. Teruji penghadap kearah kaki pasien
c. Kedua tangan diletakan dikedua sisi bagian bawah
rahim (tepi atas sympisis)
d. Raba dan sedikit menekan untuk menilai bagian
terendah janin sudah masuk PAP atau belum
masuk PAP
19 Menghitung DJJ :
a. Menentukan punctum maksimum
b. Menggunakan arloji jam tangan/jam dinding
c. Teruji sambil memegang nadi ibu/pasien untuk
membedakan bunyi DJJ dengan nadi ibu
20 Merapikan pasien dan mengembalikan posisinya
senyaman mungkin

21 Merapikan peralatan kembali

22 Mencuci tangan

Score : 34
TEHNIK

23 Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan

24 Teruji menjaga privacy pasien

25 Teruji memberikan perhatiannya pada respon pasien

26 Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan


tidak ragu-ragu

27 Teruji mendukung pasien untuk kooperatif

Score : 10

Total Score : 54

SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%

54

Nilai ≥ 70 mahasiswa dinyatakan lulus

Nilai < 70 mahasiswa harus mengulang

Yogyakarta, Juni 2013

Mahasiswa Evaluator

( ) (Silkarini Widowati)

Anda mungkin juga menyukai