OLEH :
VINA ANGGRAINI
201310104210
TAHUN 2013/2014
Semester : 2 (dua)
d. Apersepsi tentang
patologi kebdidanan
a. Apa itu
pemeriksaa
n raba
(palpasi)
menurut
leopold
b. Kapan di lakukan
nya.
b. Memberikan follow up
IV. Metode
a. Diskusi Kasus
b. Study kasus
c. Problem solving
VII.Evaluasi :
a. Lisan / responsi
VIII.Lampiran
Cheklist
Materi
PR
PENILAIAN
4 Sangat baik/mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien
PENILAIAN
NO LANGKAH
0 1 2 3 4
1. Menyiapkan alat-alat di dekat klien
Memberitahu klien mengenai prosedur pemeriksaan
2. Mencuci tangan dan mengeringkannya
Pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan
3. Mengatur posisi ibu hamil senyaman mungkin
Perhatikan dengan baik privacy ibu, tutupi bagian ekstremitas dan perut ibu dengan
selimut
4. Melakukan pemeriksaan Leopold I :
Menentukan bagian janin yang terdapat di bagian fundus serta mengukur tinggi
fundus
a. Anjurkan ibu agar berbaring dengan santai, kedua kaki ibu ditekuk, selimut di
kebawahkan sampai kira-kira berada di atas symphisis. Pemeriksaan menghadap ke
arah muka ibu, uterus diketengahkan terlenih dahulu, lalu raba bagian tubuh janin
yang berada di daerah fundus uteri
b. Masih dalam posisi yang sama, ambillah pita pengukur lalu raba daerah symphisis
letakkan pita pengukur pada pinggir atas symphisis kemudian bentangkan mengikuti
pembesaran perut ibu ke arah fundus uteri.
Pita pengukur hendaknya dipasang terbalik (angka dalam cm menghadap ke perut
ibu) dan membaca angka pada pita pengukur. Dengan tujuan agar hasil
pemeriksaan lebih akurat
5. Melakukan pemeriksaan Leopold II
Menentukan batas samping kanan dan kiri terhadap uterus ibu
Kedua tangan pemeriksa bergeser ke batas samping kanan dan kiri ibu, lalu rabalah
bagian janin yang terdapat pada sebelah kanan ibu, apakah terdapat tahanan yang
lurus, keras, panjang serta mendatar seperti papan (punggung janin) ataukah teraba
tonjolan-tonjolan kecil (ekstremitas janin)
6. Melakukan pemeriksaan Leopold III
Menentukan bagian terendah janin, serta apakah bagian terendah itu sudah
memasuki pintu atas panggul atau belum.
Tangan pemeriksa meraba bagian terendah janin yang terdapat di daerah pinggir
symphisis, lalu goyangkan sedikit, jika masih dapat digoyangkan maka bagian
terendah janin belum masuk pintu atas panggul. Jika tidak dapat digoyangkan maka
bagian terendah janin sudah memasuki pintu atas panggul.
7. Mencuci tangan dan mengeringkannya
8. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
9. Mencatat hasil pemeriksaan kepada ibu
MATERI
A. Palpasi
Maksudnya pemeriksaan raba ialah untuk menentukan :
B. Cara melakukan palpasii ialah menurut leopold yang terdiri atas 4 bagian :
1. Leopold I
- Kaki penderita di bengkokkan pada lutut dan lipat paha
- Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat kerah muka pasien
- Rahim dibawa ketengah.
- Tingginya fundus uteri di tentukan.
- Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
a. Sifat kepala ialah keras, bundar, dan melenting.
b. Sifat bokong lunak, kurang bundar, dan kurang melenting.
c. Pada letak lintang fundus uteri kosong.
d. Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tingginya fundus uteri.
Sebelum bulan keIII fundus uteri belum dapat di raba dari luar.
Akhir bulan ke III (12 minggu) fundus uteri 1-2 j.atas symphysis.
Akhir bulan IX (36 minggu) sampai arcus costarum atau tiga jari id bawah
proc.xyphoideus.
Setelah bulan ke IX fundus uteri pada primigravida turun lagi karena kepala
mulai turun ke dalam rongga panggul.
Pada seorang multi gravida yang berbaring fundus uteri tetap sehingga arcus
costarum dan malahan menonjol kedepan.
Jadi leopold I untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa terdapat
dalam fundus.
3,5 cm
2. Leopold II
- Kedua tangan pindah kesamping
- Tentukan dimana punggung anak.
Punggung anak terdapat dipihak yang memberikan rintangan yang terbesar,
carilah bagian-bagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan fihak
yang memberirintangan yang terbesar.
- Kadang-kadang di samping terdapat kepala atau bokong ialah pada letak
lintang.
Leopold III terutama untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil.
3. Leopold III
- Di pergunakan satu tangan saja
- Bagian bawah ditentukan antara ibujari dan jari lainnya
- Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
Leopold III untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
4. Leopold IV
- Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat kearah kaki si pasien.
- Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
- Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk kedalam pintu atas pangggul,
dan berapa masuknya bagian bawahke dalam rongga panggul.
- Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari
kepala yang masih teraba dari luar dan :
a. Kedua tangan itu convergent, hanya bagian kecil dari kepala turun ke
dalam rongga.
b. Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke dalam
rongga pangggul.
c. Jika kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke
dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati
pintu atas panggul.
Kalau pada kepala yang telah masuk dalam p.a.p kita masukkan tangan
kedalam rongga panggul maka satu tangan akan lebih jauh masuk,
sedangkan tangan satunya tertahan oleh tonjolan kepala.
Tonjolan kepala pada fleksi disebabkan oleh daerah dahi,sedangkan pada
letakdefleksi oleh belakang kepala.
Kalau tonjolan kepala bertentangan dengan bagian kecil,maka anak
dalam letak defleksi.
Kalau tonjolan kepala sepihak dengan bagian kecil, maka anak dalam
letak fleksi.
Jadi leopold IV untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
Palpasi secara Leopold yang lengkap ini, baru dapat dilakukan kalau janin sudah
cukup besar kira-kira dari bulan VI keatas.
- Sebelum bulan ke III uterus tak dapat diraba dari luar dan untuk mencari
perubahan dalam besarnya, bentuknya dan konsistensinya dilakukan toucher atau
pemeriksaan dalam.
- Perubahan yang dapat diketentukan pada kehamilan muda ialah :
a. Selaput lendir vulva dan vagina memmbiru (tanda chadwick)
b. Portio lunak
c. Corpus uteri membesar dan lunak
d. Kalau 2 jari dari tangan dalam diletakkan dalam formix posterior dan tangan
satunya pada dinding perut depan diatas symphysis, maka isthmus uteri
sedemikian lunaknya, seolalah-olah corpus uteri tidak berhubungan dengan
cervix
e. Pada waktu pemeriksaan maka kadang-kadang corpus uteri yang lunak itu
menjadi lebih keras. Hal tersebut disebabkan karena timbulnya kontraksi.
f. Kadang-kadang teraba bahwa fundus uteri tak rata karena uterus lebih
cepattumbuhnya didaerah implantasi telur.
g. Ballottement dari janin seluruhnya dapat dirasakan pada bulan 5 ke atas.
Selain dari pada palpasi secara leopold selalu harus diraba juga apakah pada
rahim atau di dalam rongga perut ada pembengkakan yang abnormal
( myoma, cyste, lien yang membesar dll).
SKENARIO
Ny. Y umur 25 tahun P2A0Ah1 datang ke Bidan Nany untuk memeriksakan kehamilannya.
Ibu mengatakan hamil 8 bulan (32 minggu) dan merasa posisi bayi dalam kandungannya
pindah-pindah. Ny. Y merasa khawatir mengingat usia kehamilannya mulai mendekati
proses persalinan kurang lebih 1 bulan lagi, Ny.Y khawatir akan posisi bayi dalam
kandungan tidak normal, karna Ny. Y mengharapkan agar bisa melahirkan secara normal.