KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI LUAR Program Studi S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
1. Judul Keterampilan Pemeriksaan Obstetri Luar
2. Pendahuluan Pemeriksaan Obstetri Luar merupakan
keterampilan yang harus mampu dilakukan secara mandiri setelah lulus menjadi dokter (tingkat kemampuan 4A SKDI 2012) Pemeriksaan Obstetri Luar diajarkan di modul keterampilan klinik dasar (tahap akademik) untuk mempersiapkan mahasiswa sebelum masuk tahap klinik. Pada KURFAK 2012, KKD Pemeriksaan Obstetri Luar untuk KKI dan KR dilakukan dalam satu sesi, yang dilaksanakan pada Modul Reproduksi. 3. Sasaran Pembelajaran TUJUAN UMUM: Keterampilan Mampu melakukan Pemeriksaan Obstetri Luar TUJUAN KHUSUS : Setelah mahasiswa mengikuti KKD Pemeriksaan Obstetri Luar, bila diberi pasien mahasiswa : 1. Mampu menjelaskan tujuan pemeriksaan obstetri luar 2. Mampu melakukan pemeriksaan obstetri luar 3. Mampu menjelaskan hasil pemeriksaan obstetri luar 4. Mampu menjelaskan rencana lanjutan asuhan antenatal 4. Metode Pembelajaran 1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8 – 9 orang. 2. Tutorial KKD dipimpin oleh seorang tutor. 3. Mahasiswa wajib menggunakan jas laboratorium. 4. Tempat pelaksanaan : Medical Skill Lab Gedung C RIK Depok Lantai 3. 5. KKD Pemeriksaan Obstetri Luar dilaksanakan sebanyak satu kali latihan selama 120 menit . 6. Setiap mahasiswa melakukan pemeriksaan obstetri luar terhadap phantom/manekuin yang tersedia. 7. Selama melakukan pemeriksaan obstetri luar, mahasiswa berada di sebelah kanan phantom/manekuin 8. Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini merujuk pada daftar tilik. 9. Cara pelaksanaan kegiatan 9.1. Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit. 9.2. Tutor melakukan demonstrasi pemeriksaan obstetri luar (10 menit) 9.3. Dengan menggunakan daftar tilik/cheklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan dan menilai pemeriksaan obstetri luar yang dilakukan oleh setiap mahasiswa. 9.4. Semua daftar tilik/cheklist pemeriksaan obstetri luar dikumpulkan kepada Tutor. 9.5. Bila tutor menilai mahasiswa telah mampu melakukan pemeriksaan obstetri luar, maka tutor memberikan tandatangan pada logbook mahasiswa. 9.6. Tutor memberikan kesimpulan selama 5 menit. 9.7. Bagi mahasiswa yang tidak mendapat tandatangan logbook mohon menghubungi labskill untuk dijadwalkan ulang. Sebelum mengikuti ulangan tsb, agar mahasiswa berlatih mandiri untuk mencapai ketrampilan tersebut. Ulangan pemeriksaan dilakukan hanya satu kali. 5. Alat dan bahan yang 1. Phantom obstetrik diperlukan 2. Ranjang Obstetrik/Periksa 3. Selimut/Kain penutup 4. Stetoskop Monoaural (Laenec) 5. Air hangat & wadahnya 6. Tempat bilas & gayung 7. Handuk bersih & kering 6. Rujukan 1. Saifuddin, Abdul.(2009). “Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal”. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Pedoman bagi tenaga kesehatan. Kementrian kesehatan RI, 2013 7. Daftar Tilik Terlampir 8. PJ Keterampilan dr.Tyas Priyatini 9. PJ KKD untuk keterampilan ini dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD, K-EMD, FINASIM Daftar Tilik Pemeriksaan Obstetri Luar
Judul Keterampilan : Pemeriksaan Obstetri Luar
Hari/Tanggal : _______________________________ Nama Tutor : __________________________________ Kelompok : _______________________________
Daftar Tilik* Tutor Assessment/Self Assessment/Peer Assessment
No. Keterampilan MHS 1 MHS 2 MHS 3 MHS 4 MHS 5 MHS 6 MHS 7 MHS 8 MHS 9 MHS 10 I PERSETUJUAN PEMERIKSAAN 1 Jelaskan prosedur pemeriksaan ini kepada ibu 2 Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari pemeriksaan ini 3 Jelaskan bahwa pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan perasaan khawatir atau tidak enak tetapi tidak akan membahayakan bayi yang ada didalam kandungan 4 Bila ibu mengerti apa yang telah disampaikan, mintakan persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan II PERSIAPAN 5 A. IBU Ranjang Obstetrik/Periksa Selimut/Kain penutup Stetoskop Monoaural (Laenec) B. PEMERIKSAAN Air hangat & wadahnya Tempat bilas & gayung Handuk bersih & kering III PEMERIKSAAN 6 Persilakan ibu untuk berbaring 7 Sisihkan pakain ibu hingga seluruh bagian perut ibu tampak jelas kemudian minta ibu untuk meletakkan kedua telapak kaki pada ranjang sehingga terjadi sedikit fleksi pada sendi paha (coxae) dan lutut (genu), untuk mengurangi ketegangan dinding perut. Tutup paha & kaki ibu dengan kain yang telah disediakan. 8 Cuci tangan pemeriksa dengan sabun, bilas dengan air hangat kemudain keringkan kedua tangan tersebut dengan handuk. 9 Pemeriksa berada disisi kanan ibu, menghadap bagian lateral kanan. 10 Beritahukan kepada ibu bahwa pemeriksaan akan memulai proses pemeriksaan. 11 Leopold 1 : Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan,fiksasi uterus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan di bagian lateral depan kanan dan kiri, sehingga tepi atas simfisis) Angkat jari telunjuk jari kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap kebagian kepala ibu. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian. 12 Leopold 2 : Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan kiri dan kanan, kemudian geser kearah bawah dan rasakan adanya bagain yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian- bagian kecil (eksteremitas) 13 Leopold 3 : Atur posisi pemeriksaan pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu Letakkan unjung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut secara bersamaan /bergantian untuk menentukan bagian terbawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen, adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris, adalah bokong) 14 Leopold 4 : Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada leteral kiri dan kanan uterus bawah, ujung- ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudain rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan (konvergen dan divergen) Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentai kepala, upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang pingggang bayi) Fiksasikan bagian tersebut kearah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan dianatara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul 15 Pemeriksaan auskultasi : Angkat kedua tangan dari dinding perut ibu kemudian ambil stetoskop monoaural dengan tangan kiri, kemudian tempelkan ujungnya pada dinding perut ibu yang sesuai dengan posisi punggung bayi (bagian yang memanjang dan rata) 16 Tempelkan telinga kiri pemeriksa dan dengarkan buyi jantung bayi (pindahkan titik dengar apabila pada titik pertama, buyi jantung tersebut kurang jelas, upayakan untuk mendapatkan punctum maksimum) Apabila dinding perut cukup tebal sehingga sulit untuk mendengarkan bunyi jantung bayi, pindahkan ujung stetoskop pada dinding perut yang relatif tipis yaitu sekitar 3 sentimeter dibawah pusat (sub-umbilikus) 17 Dengarkan dan hitung bunyi jantung bayi setiap 5 detik sebanyak 3 kali pemeriksaan, dengan interval 5 detik diantara masing-masing perhitungan 18 Jumlahkan hasil perhitungan 1,2 dan 3 kemudian dikalikan dengan angka 4 untuk mendapatkan frekuensi denyut jantung bayi per menit (perhatikan perbedaan jumlah masing-masing perhitungan untuk menilai irama atau keteraturan bunyi jantung) 19 Letakkan semua peralatan yang telah digunakan pada tempat semula 20 Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai, angkat kain penutup dan rapikan kembali pakain ibu 21 Persilakan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil pemeriksaan pada lembar yang telah tersedia didalam status pasien IV PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN 22 Jelsakan hasil pemeriksaan palpasi dan auskultasi yang meliputi : Usia kehamilan Letak janin Posisi janin Presentasi Kondisi janin ( sesuai dengan hasil pemeriksaan auskultasi) V RENCANA ASUHAN ANTENATAL 23 Jelaskan hasil temuan atau penilaian klinis ibu 24 Jelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaiatan dengan hasil temuan tersebut 25 Catat pada buku kontrol ibu hamil dan jelaskan tentang langkah atau asuhan lanjutan serta jadual pemeriksaan ulangan 26 Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang (walaupun diluar jadual yang telah ditentukna) apabila ibu meraskan beberapa kelainan/gangguan kehamilan 27 Serahkan kembali buku kontrol ibu hamil dan ucapkan salam *beri tanda "√" bila mahasiswa melakukan; beri tanda "X" bila mahasiswa tidak melakukan