Keperawatan Perinatal
Tim Pengajar:
Ns. Yelly Herien, M.Kep
Dr. Ns. Lili Fajria, S.Kep,
M.Biomed Wedya Wahyu, S.Kp.
M.Kep
Program Studi:
S1Keperawatan (Program Reguler)
Fakultas:
Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas, 2023
1
KATA PENGANTAR
Modul praktikum Keperawatan Perinatal ini disusun untuk menjadi pedoman oleh
mahasiswa dalam melakukan beberapa keterampilan klinik dasar yang berhubungan dengan
ibu hamil, bersalin dan postnatal serta bayi baru lahir normal.
Setelah mempelajari Mata Kuliah Keperawatan Perinatal ini, khusunya
pembelajaran praktikum dilaboratorium diharapkan mahasiswa akan memiliki berbagai
pengetahuan dan skill berkaiatan dengan asuhan keperawatan maternitas fisiologis.
Diantaranya mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil,
pertolongan persalinan normal, mengisi partograf, melakukan pemeriksaan fisik ibu
postnatal, pemeriksaan fisik bayi, baru lahir, perawatan payudara, memandikan bayi,
perawatan tali pusat serta berbegai kompetensi pendidikan kesehatan yang dibutuhkan oleh
ibu dan keluarganya selama masa perinatal.
Modul ini adalah pedoman kegiatan praktikal yang akan mengakomodir kebutuhan
mahasiswa tentang langkah – langkah baku yang dibutuhkan untuk melaksanakan dan
melatih kompetensi psikomotor, sekaligus mengembangkan kompetensi afektif. Metode
pembelajaran praktikum dititik beratkan pada demosntrasi dan redemonstrasi serta diskusi
dan evaluasi skill pada akhir masa pembelajaran.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………….….. 1
Daftar Isi………………………………………………………………………………… 2
B. Partograf…………………………………………………………………………. 14
2
DESKRIPSI MATA KULIAH DAN CAPAIAN KOMPETENSI
MATA KULIAH KEPERAWATAN PERINATAL
3
Daftar Capaian Kompetensi
14. Praktikum Mandiri Pemeriksaan Fisik BBL dan Memandikan Bayi Tim
4
Modul A
PEMERIKSAAN FISIK IBU
HAMIL (ANTENATAL CARE)
Isi Modul
1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor)
2. Prosedur Tindakan
3. Daftar Referensi
5
terhadap tindakan mandiri maupun
yang dilakukan kolaboratif) dalam
pemeriksaan fisik
antenatal dan
pemberian edukasi
Prosedur Tindakan
Defenisi
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan trutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan unruk mengoptimalkan kesehatan
mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Tujuan
Tujuan Antenatal Care adalah :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu
3. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat secara umum, kebidanan dan
pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman trauma semaksimal
mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI eksklusif
6
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin
Pedoman Penilaian :
1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai
dengan prosedur standar atau pedoman
2. Nilai 1 : Tidak Memuaskan : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah atau
Tugas sesuai dengan prosedur standar
3. Nilai 0 : Tidak Dikerjakan : Langkah tugas atau keterampilan tidak diperagakan
oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh
penguji
No Langkah
I Anamnesa
1 Memperkenalkan diri kepada ibu
2 Menanyakan nama dan usia ibu (Biodata)
3 Menanyakan HPHT
4 Menanyakan Keluhan umum
5 Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu)
6 Mengkaji status obstetric
7 Menaksir usia kehamilan
8 Mengkaji penyulit/komplikasi kehamilan / persalinan sebelumnya
II Persiapan Alat
1 Catatan keperawatan
2 Alat untuk mencatat
3 Dopler/ leanec
4 Termometer
5 Pita ukur (meteran) dan meteran LILA
6 Stetoskop
7 Spigmomanometer
8 Hammer reflex
9 Alat perineal hygiene : kom tutup berisi kapas lembap dalam tempatnya, bengkok,
sarung tangan, perlak dan pengalas
10 Timbangan BB dan pengukur TB
11 Penlight
12 Alat tenun/ selimut
13 Jam detik
III Pemeriksaan Fisik
1 Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan meminta persetujuan ibu untuk dilakukan
pemeriksaan
2 Memperhatikan keadaan umum ibu, keadaan emosi dan postur tubuh
3 Mengukur tinggi badan dan berat badan
4 Mengukur LILA
5 Melakukan pemeriksaan TTV
7
Kepala dan Leher
6 Pemeriksaan kepala :
a. Kebersihan kepala
b. Apakah terdapat benjolan di kepala ibu
c. Distribusi rambut, apakah mudah dicabut
7 Pemeriksaan wajah :
a. Apakah ada edema pada
wajah
b. Apakah ada cloasma gravidarum
8 Pemeriksaan mata :
a. Konjungtiva anemis/ tidak
b. Sklera ikterik/ tidak
c. Edema pada kelopak mata
d. Fungsi penglihatan (reflek cahaya, pergerakan bola mata)
9 Pemeriksaan hidung
a. Ada masa/tidak
b. Ada benjolan/ tidak
c. Kebersihan
d. Ada nafas cuping hidung/ tidak
e. Kepatenan nafas
f. Fungsi penciuman
10 Pemeriksaan mulut
a. Kebersihan
b. Membrane mukosa bibir lembab/ kering
c. Kebersihan lidah
d. Ada karies gigi/ tidak
11 Pemeriksaan telinga
a. Kebersihan
b. Pengeluara secret
c. Ada masa/ tidak
d. Apa ada nyeri tekan pada tulang mastoid
12 Pemeriksaan leher
a. Pembesaran kelenjar tiroid
b. Pembesaran KGB
Pemeriksaan Jantung Paru
13 Auskultasi Jantung Paru
a. Auskultasi jantung dengan menggunakan stetoskop pada Intracostae (ICS)
II kanan, II kiri, IV kiri.
b. Auskultasi suara paru dengan menggunakan stetoskop pada paru kiri dan kanan
mulai ICS II kanan dan kiri, bandingkan apakah ada perbedaan suara antara
paru kanan dan paru kiri
Pemeriksaan Payudara
Inspeksi
14 Dengan posisi tangan Jika puting susu ibu hamil
kliendisamping, memeriksa menonjol ke dalam atau datar (inverted)
payudara: maka anda dianjurkan untuk mengajarkan
a. Ukuran (simetris/ tidak) ibu
b. Hiperpigmentasi teknik hoffman yaitu teknik menekan areola
areola mammae mamae ke arah luar pada seluruh
8
c. Papila mammae (menonjol, lingkaran puting susu. Hal ini dimaksudkan
datar,masuk kedalam/ agar puting susu ibu hamil dapat keluar
terbenam)
15 Pada saat klien mengangkat tangan
ke atas kepala, memeriksa
payudara untuk mengetahui
adanya retraksi (dimpling)
Palpasi (searah jarum jam)
16 Dari arah payudara, axilla, periksa Sebelum anda mengkaji pengeluaran
apabila terdapat : kolostrum/ ASI anda harus menanyakan pada
a. Masa/ benjolan klien apakah ibu pernah mengalami
b. Pembesaran kelenjar limfe keguguran atau tidak, apakah ibu pernah
c. Adanya pengeluaran mengalami persalinan prematur atau tidak.
kolostrum/ cairan Jika ibu pernah mengalami keguguran atau
lain persalinan prematur, maka anda tidak
dianjurkan untuk banyak memanipulasi/
melakukan pemeriksaan pada puting susu
ibu. Hal ini dapat menyebabkan ibu
mengeluarkan hormon oksitosin sehingga
dapat merangsang kontraksi uterus dan
keguguran atau persalinan prematur.
Pemeriksaan Abdomen
17 Inspeksi :
a. Apa ada bekas luka operasi
b. Linea nigra
c. Striae gravidarum/ albican
19 Auskultasi DJJ
a. Tentukan punctum maksimum
(pusat terdengarnya DJJ)
pastikan dimana posisi
punggung dan kepala janin
b. Posisikan leanec
c. Setelah bunyi terdengar,
pegang nadi ibu untuk
memastikan bahwa bunyi
yang didengar adalah DJJ (DJJ
seharusnya lebih cepat dari
nadi ibu)
d. Bila yakin DJJ, lepaskan nadi
ibu dan hitung DJJ, meliputi
: frekuensi (selama 1 menit)
11
20 Pemeriksaan Leopold II :
a. Pindahkan kedua tangan
kesamping / sisi kiri dan kanan
perut ibu
b. Tentukan dimana punggung
dan bagian-bagian kecil janin
dengan melakukan balottment
(satu tangan menahan
abdomen, satu tangan mencari
bagian janin yang terdapat di
sisi abdomen ibu)
12
25 Lakukan pemeriksaan reflex
patella pada kedua lutut ibu
Perineum
26 Kaji kebersihan perineum
27 Kaji adanya perdarahan/
pengeluaran pervaginam,
hemoroid, varises, leukorhea, luka
parut, massa, cairan
28 Rapikan alat dan ibu
IV Pembelajaran / Pendidikan Kes
29 Memberitahukan kepada ibu hasil
temuan dalam pemeriksaan (usia
kehamilan, perkiraan persalinan,
keadaan ibu dan janin dan lain-lain)
30 Mengajari ibu untuk mengatasi
ketidaknyamanan yang dialami ibu dan
hal lainnya seperti :
a. Nutrisi
b. Olahraga ringan
c. Istirahat
d. Kebersihan
e. PemberianASI
f. KB pascapersalinan
g. Tanda-tandabahaya
h. Kegiatansex
i. Kegiatan sehari-hari
dalampekerjaan
j. Obat-obatan danmerokok
k. Pakaian
31 Lakukan evaluasi: Evaluasi respon
klien setelah dilakukan pemeriksaan,
Rencanakan tindakan yang akan
datang, Kontrak waktu yang akan
datang
32 Lakukan dokumentasi hasil
pemeriksaan dengan mencatat semua
tindakan dan respon klien, Mencatat
jelas, ditandatangani dan nama jelas,
Tulisan salah, dicoret, kemudian
diparaf, Catatan dibuat dengan
ballpoint/ tinta.
13
Referensi
1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
2. Klossner, J.,(2013), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
3. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol
set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child
Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.
5. K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa Indonesia 7.
Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
14
Modul B
PARTOGRAF
Isi Modul
1. Pengertian Partograf
2. Waktu Pengisian
Partograf
3. Isi Partograf
4. Cara Pengisian Partograf
5. Referensi
1. Pengertian
Partograf adalah alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau,
mengevaluasi dan menatalaksana persalinan. Partograf dapat dipakai untuk
memberikan peringatan awal bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya
gawat ibu dan janin, serta perlunya rujukan.
3. Isi partograf
Partograf dikatakan sebagai data yang lengkap bila seluruh informasi ibu, kondisi
janin, kemajuan persalinan, waktu dan jam, kontraksi uterus, kondisi ibu, obat-
obatan yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, keputusan klinik dan asuhan
atau tindakan yang diberikan dicatat secara rinci sesuai cara pencatatan partograf.
15
3) Nomor catatan medik/nomor puskesmas.
4) Tanggal dan waktu mulai dirawat.
5) Waktu pecahnya selaput ketuban.
b. Kondisi janin:
1) Denyut jantung janin.
2) Warna dan adanya air ketuban.
3) Penyusupan (molase) kepala janin.
c. Kemajuanpersalinan
1) Pembukaan serviks.
2) Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin.
3) Garis waspada dan garis bertindak.
d. Waktu dan jam
1) Waktu mulainya fase aktif persalinan.
2) Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian.
3) Kontraksi uterus
4) Frekuensi kontraksi dalam waktu 10menit.
5) Lama kontraksi (dalam detik).
e. Obat-obatan yang diberikan
1) Oksitosin.
2) Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan.
f. Kondisi ibu
1) Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh.
2) Urin (volume, aseton atau protein).
16
d. Pembukaan serviks : setiap 4jam.
e. Penurunan bagian terbawah janin : setiap 4 jam.
f. Tekanan darah dan temperatur tubuh : setiap 4 jam.
g. Produksi urin, aseton dan protein : setiap 2 sampai 4jam.
Cara pengisian partograf yang benar adalah sesuai dengan pedoman pencatatan
partograf. Menurut Depkes RI (2008) cara pengisian partograf adalah sebagai
berikut:
1) Lembar depanpartograf.
a) Informasi ibu ditulis sesuai identitas ibu. Waktu kedatangan ditulis sebagai
jam. Catat waktu pecahnya selaput ketuban, dan catat waktu
merasakanmules.
b) Kondisi janin.
(1) Denyut JantungJanin.
Nilai dan catat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit (lebih sering
jika terdapat tanda-tanda gawat janin).Setiap kotak menunjukkan waktu
30 menit.Kisaran normal DJJ tertera diantara garis tebal angka 180 dan
100.Bidan harus waspada jika DJJ mengarah di bawah 120 per menit
(bradicardi) atau diatas 160 permenit (tachikardi).Beri tanda ‘•’ (tanda
titik) pada kisaran angka 180 dan 100.Hubungkan satu titik dengan titik
yang lainnya.
(2) Warna dan adanya airketuban.
Catat warna air ketuban setiap melakukan pemeriksaan vagina,
menggunakan lambang-lambang berikut:
U : Selaput ketubanUtuh.
J : Selaput ketuban pecah, dan air
ketuban Jernih. M : Air ketuban
bercampur Mekonium.
D : Air ketuban bernodaDarah.
K : Tidak ada cairanketuban/Kering.
(3) Penyusupan/molase tulang kepalajanin.
Setiap kali melakukan periksa dalam, nilai penyusupan antar tulang (molase)
kepala
17
janin. Catat temuan yang ada di kotak yang sesuai di bawah lajur air
ketuban. Gunakan lambang-lambang berikut:
0 : Suturaterpisah.
1 : Tulang-tulang kepala janin hanya salingbersentuhan.
2 : Sutura tumpang tindih tetapi masih dapatdiperbaiki.
3 : Sutura tumpang tindih dan tidak dapatdiperbaiki.
c) Kemajuanpersalinan.
Angka 0-10 di kolom paling kiri adalah besarnya dilatasi serviks.
(1) Pembukaanserviks.
Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf setiap
temuan dari setiap pemeriksaan.Nilai dan catat pembukaan serviks setiap
4 jam.Cantumkan tanda ‘X’ di garis waktu yang sesuai dengan lajur
besarnya pembukaan serviks.
(2) Penurunan bagian terbawahjanin.
Untuk menentukan penurunan kepala janin tercantum angka 1-5 yang
sesuai dengan metode perlimaan.
Tuliskan turunnya kepala janin dengan garis tidak terputus dari 0-
5.Berikan tanda ‘0’ pada garis waktu yang sesuai.
(3) Garis waspada dan garisbertindak.
0 Garis waspada, dimulai pada pembukaan serviks 4 cm (jam ke 0),
dan berakhir pada titik di mana pembukaan lengkap (6 jam).
Pencatatan dimulai pada garis waspada. Jika pembukaan serviks
mengarah ke sebelah kanan garis waspada, maka harus
dipertimbangkan adanya penyulit.
18
1 Garis bertindak, tertera sejajar dan disebelah kanan (berjarak 4 jam)
pada garis waspada. Jika pembukaan serviks telah melampaui dan
berada di sebelah kanan garis bertindak maka menunjukkan perlu
dilakukan tindakan untuk menyelasaikan persalinan. Sebaiknya ibu
harus berada di tempat rujukan sebelum garis bertindak terlampaui.
d) Jam dan waktu.
(1) Waktu mulainya fase aktif persalinan.
Setiap kotak menyatakan satu jam sejak dimulainya fase aktif persalinan.
(2) Waktu aktual saat pemeriksaan ataupersalinan.
Cantumkan tanda ‘x’ di garis waspada, saat ibu masuk dalam fase aktif
persalinan.
e) Kontraksi uterus.
Terdapat lima kotak kontraksi per 10 menit. Nyatakan lama kontraksi dengan:
(1) : Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan
kontraksi yang lamanya < 20 detik.
/
(2) : Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan
kontraksi yang lamanya 20-40 detik.
(3) : Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang
lamanya > 40 detik.
f) Obat-obatan dan cairan yang diberikan.
(1) Oksitosin. Jika tetesan drip sudah dimulai, dokumentasikan setiap 30
menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan dan dalam
satuan tetes permenit.
(2) Obat lain dan caira IV. Catat semua dalam kotak yang sesuai dengan
kolomwaktunya.
g) Kondisi ibu.
(1) Nadi, tekanan darah dan suhutubuh.
0 Nadi,dicatat setiap 30 menit. Beri tanda titik(•) pada kolom yang
sesuai.
1 Tekanan darah, dicatat setiap 4 jam atau lebih sering jika diduga ada
penyulit. Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu
19
yangsesuai.
2 Suhu tubuh, diukur dan dicatat setiap 2 jam atau lebih sering jika
terjadi peningkatan mendadak atau diduga ada infeksi. Catat suhu
tubuh pada kotak yang sesuai.
(2) Volume urine, protein dan aseton.
Ukur dan catat jumlah produksi urine setiap 2 jam (setiap ibu
berkemih). Jika memungkinkan, lakukan pemeriksaan aseton dan
protein dalam urine.
20
f) Bayi baru lahir.
Bayi baru lahir berisi tentang berat badan, panjang badan, jenis kelamin,
penilaian bayi baru lahir, pemberian ASI, masalah lain dan hasilnya.
21
22
23
Referensi
1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.Malloy.Inc
2. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams &Wilkins
3. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol
set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) PteLtd.
4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child
Nursing Care. 5th edition. Mosby: ElsevierInc.
5. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa
Indonesia7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore)Pte.Ltd.
24
Modul C
PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL
(INTRANATAL CARE)
Isi Modul
1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor)
2. Prosedur Tindakan
3. Daftar Referensi
25
yang dilakukan kolaboratif) dalam
pertolongan
persalinan normal
Prosedur Tindakan
Defenisi
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37- 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh
ibu
Tujuan
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan dan memberikan
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayi, melalui berbagai upaya terintegrasi yang
lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan.
Pedoman Penilaian :
1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai
dengan prosedur standar atau pedoman
2. Nilai 1 : Tidak Memuaskan : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah atau
Tugas sesuai dengan prosedur standar
3. Nilai 0 : Tidak Dikerjakan : Langkah tugas atau keterampilan tidak diperagakan
oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh
penguji
26
Persiapan alat
Persiapan Diri
1 bh kacamata
1 bh masker
1 bh celemek/apron
1 pasang sepatu/sandal tertutup/sepatu boat
Pencegahan Infeksi
1 bh ember (larutan air+detergen)
1 bh tempat sampah kering tertutup
1 bh tempat sampah medis tertutup
1 bh baskom (larutan DTT)
1 bh baskom (larutan korin 0,5%)
1 bh bak (larutan klorin 0,5%)
Set Jahitan
1 psg sarung tangan steril
1 bh duk
1 bh nalpuder +jarum
1 bh gunting benang
1 bh pinset anatomis & 1 bh pinset sinurgis
Kasa secukupnya
1 kom kapas DTT
1 kom air DTT
1 bh bengkok
1 bh alat penghisap lender
1 bh korentang
27
Lenex
Obat-obatan
Oksitoksin
Ergometrin
Vitamin K
Lidokain
Obat tetes mata
Benang untuk menjahit
Set infus
2 bh RL
Infuse set
Jarum infus
Kriteria Penilaian
No Langkah / Tugas
Nilai Max 0 1 2
I Mengenali Gejala Dan Tanda Kala II
1 Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II :
a. Ibu merasa adanya dorongan kuat dan meneran
b. Ibu merasakan tekanan yang semakin
meningkat pada vagina
c. Pereniumtampakmenonjol
d. Vulva dan spinter animembuka
II Menyiapkan Pertolongan Persalinan
2 Pastikan kelengkapan, bahan dan obat-obatan essential
untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan
komplikasi ibu dan bayi baru lahir, untuk Asfiksia :
a. Tempat yang datar dan keras, yang sudah dialasilaken
b. Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari
tubuh bayi
c. Kain bedung bayi yang sudah dibentangkan
berserta kain pengganjal bahubayi
d. Balon penghisap dan ambubag
e. Obat-obatan (Vit K dan tetesmata)
f. Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat
suntiksteril sekali pakai dalam partusset
g. Set pertolongan persalinannormal (dalam set steril:
1 gunting tali pusat, 2 klem tali pusat, sejumlah kasa
steril, metal kateter, gunting episiotomy, duk steril)
h. Sethecting
i. Setinfus
3 Pakai celemek plastic, boot, kacamata, masker dan topi
28
pelindung
29
11 Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkapdan
keadaan janin baik, membantu ibu berada dalam
posisi yang nyaman sesuai keinginannya
Menjelaskan kepada anggota keluarga
bagaimana mereka dapat medukung dan
memberi semangat kepada ibu saat ibu
mulaimeneran
30
22 Setelah kedua bahu dilahirkan, tangan bergeser kearah
perenium ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku
sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri
dan memegang lengan dan siku sebelah atas
23 Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas
dilanjutkan ke punggung, bokong, tungkai dan kaki.
Pegang kedua mata kaki bayi (memasukkan telunjuk
diantara kaki dan memegang masing-masing mata kaki
ibu jari dan jari lainnya)
31
33 Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik,
menghentikan penegangantalipusat danmenunggu
hingga kontraksi berikutnya
Jika uterus tidak berkonraksi, meminta ibu atau
seorang anggota keluarga
untukmelakukan rangsangan putting
susu
IX Mengeluarkan Plasenta
34 Melakukan penegangan dan dorongan dorso cranial
hingga plasenta terlepas, meminta ibu meneran sambil
penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap
lakukan tekanan dorso kranial)
35 Saat plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan
kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan,
memegang plasenta dengan kedua tangan dan dengan
hati-hati memutar plasenta hinggaselaput
ketubanterpilin, dengan lembut perlahan melahirkan
selaput ketubantersebut.
Jika salaput ketuban robek, memakaisarung tangan DTT
atau steril dan memeriksa vagina dan servik ibu dengan
seksama, menggunakan jari-jari tangan atau klem DTT /
steril untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal
X Rangsangan Taktil (Massase) Uterus
36 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,
melakukan masase uterus, meletakkan telapak tangan di
fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar
dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus
menjadikeras)
Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase
selama 15 detik mengambil tindakan yang sesuai
XI Menilai Perdarahan
37 Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu
maupun janindan selaput ketuban untuk memastikan
bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh,meletakkan
plasenta di dalam kantung plastic atau tempatkhusus
38 Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perenium dan
segera lakukan penjahitan laserasi yang mengalami
perdarahan aktif
39 Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan pervaginam
XII Evaluasi
40 Setelah 1 jam segera lakukan penimbangan / pengukuran
badan bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksi dan
vitamin K1 mg intramuscular dipaha kiri anterolateral
32
41 Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan
imunisasi hepatitis B dip aha kanan anterolateral.
Letakkan bayi di jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa
disatukan, letakkan kembali bayi pada ibu, bila bayi
belumberhasil menyusu dalam satu jam pertamadan
biarkan sampai bayi berhasil menyusu
42 Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah
perdarahan pervaginam setiap 15 menit pada jampertama
43 Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
Dokumentasi
53 Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
periksa tanda vitaldan asuhan kala IV dan lakukan
penimbangan bayi, beri tetes mata profilaksis dan vitamin
K
33
Referensi
1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
2. Klossner, J.,(2013), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
3. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol
set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child
Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.
5. K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa Indonesia 7.
Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
34
Modul D
PEMERIKSAAN FISIK POSTPARTUM
(IBU NIFAS)
Isi Modul
1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor)
2. Prosedur Tindakan
3. Daftar Referensi
35
Fasilitator melakukan Mahasiswa mampu
observasi dan melakukan tindakan
pendampingan keperawatan (baik
terhadap tindakan mandiri maupun
yang dilakukan kolaboratif) dalam
pada ibu postpartum
Prosedur Tindakan
Defenisi
Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas
dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ
yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain
sebagainya berkaitan saat melahirkan.
Tujuan
1. Deteksi dini komplikasi pada ibu nifas
2. Mencegah perdarahan masa nifas karna atonia uteri
3. Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus dibawah pusat,
tak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
Pedoman Penilaian :
1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai
dengan prosedur standar atau pedoman
2. Nilai 1 : Tidak Memuaskan : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah atau
Tugas sesuai dengan prosedur standar
36
3. Nilai 0 : Tidak Dikerjakan : Langkah tugas atau keterampilan tidak diperagakan
oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh
penguji
Kriteria Penilaian
No Aspek penilaian Nilai max 0 1 2
A Persiapan
1. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dan
membawa kedekat pasien:
Stetoskop dantensimeter
Thermometer
Timbangan beratbadan
Reflekhammer
Penlight
Handcsoonsteril
Kapassteril
Bengkok
Cairandesinfektan
Alat tulis dan buku catatanperkembangan
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan lingkungan, menjaga privacy klien
(gorden, jendela dan pintu ditutup)
4 Mengucapkan salam dan menjelaskan tujuan,
prosedur pemeriksaan
5 Menimbang berat badan pasien
6 Menganjurkan ibu untuk berbaring terlentang
diatas tempat tidur pemeriksaan dengan santai
7 Melakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu
tubuh, dan denyut nadi untuk mengetahui tanda-
tanda infeksi
8 Memeriksa kepala :
- Inspeksi : kebersihan, distribusi dan
warna rambut
- Palpasi : udema, lesi, nyeritekan
8 Pemeriksaan mata :
- Inspeksi : warna sklera,konjuctiva
- Refleks cahaya, pergerakan bola
mata,fungsi penglihatan
- Palpasi : udemapalpebra
9 Pemeriksaan hidung :
- Inspeksi : napas cuping hidung,polip
- Palpasi :sinus
10 Pemeriksaan telinga :
Menggunakan penlight untuk menilai kebersihan
liang telinga, tanda infeksi dan gendang telinga
37
11 Pemeriksaan mulut :
Inspeksi : mukosa bibir, kebersihan lidah,
kelengkapan gigi, kebersihan
12 Palpasi belakang telinga : pemeriksaan adanya
perbesaran kalenjer limfe
13 Pemeriksaan kalenjer tiroid : meraba bagian
tenggorokan untuk menilai perbesaran tiroid
14 Memeriksa payudara, dengan cara:
Ibu diminta berbaring dengan
lengankanan diatas kepala, kemudian
lakukan palpasi payudara kanan secara
sistematis sampai axilla, catat adanya
massa, benjolan yang membesar,
pembengkakan atau abses. Ulangi
prosedur yang sama untuk memeriksa
payudara kiri
Perhatikan bagian areola dan papillauntuk
dilihat kondisinya (kering, pecah, pendek,
ataurata)
Apakah ada bagian yang nyeritekan
Lihat adakah abses ataupembengkakan
karena bendunganASI
Perhatikan pengeluaranASI
15 Memeriksa abdomen, meliputi:
Posisi dan tinggi fundusuteri
Pastikan ukuran
kandungkemih (penuh/tidak)
16 Memeriksa ekstremitas bawah:
Untuk mengetahui ada/tidaknya vena
varises, kemerahan pada
betis,oedema padaa kaki
Tekuk kedua kaki untuk
diperiksanyeri betis (Prasat
DeHoutman)
Perhatikan adanya peradangan atautidak
17 Mengatur pasien pada posisi litotomi
18 Menggunakan handscoon
19 Memeriksa perineum:
Perhatikan
penyembuhanlaserasi/penjahitan episiotomi
Perhatikan warna, konsistensi dan
baudari lokhea
20 Menepatkan sarung tangan didalam larutan
desinfektan
21 Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
22 Mencuci tangan dibawah air mengalir
38
Referensi
1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
2. Klossner, J.,(2013), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
3. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol
set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal
Child Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.
5. K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa Indonesia
7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
39
Modul E
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Isi Modul
1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor)
2. Prosedur Tindakan
3. Daftar Referensi
40
pemeriksaan fisik
BBL
Prosedur Tindakan
Defenisi
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah tindakan yang dilakukan untuk melakukan
pemeriksaan pada tubuh BBL
Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dengan janin
Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat atau memelihara pada tali pusat bayi
setelah tali pusat dipotong atau sebelum puput
Tujuan
Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin jika terdapat kelainan
pada bayi.
Pedoman Penilaian :
1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai
dengan prosedur standar atau pedoman
2. Nilai 1 : Tidak Memuaskan : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah atau
Tugas sesuai dengan prosedur standar
3. Nilai 0 : Tidak Dikerjakan : Langkah tugas atau keterampilan tidak diperagakan
oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh
penguji
41
No. Langkah Nilai Nilai
Max 0 1 2
1 Melakukan inform consent: memberi tahu dan menjelaskan
pada ibu atau keluarga tentang tujuan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
2. Melakukan anamnesis riwayat dari ibu meliputi faktor
genetik, faktor lingkungan sosial, faktor ibu dan perinatal,
faktor neonatal
3. Menyiapkan alat dan bahan
secara ergonomis (memastikan
kelengkapan alat)
4. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir,
keringkan dengan handuk bersih, lalu menggunakan sarung
tangan bersih
5. Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam keadaan sehat
6. Meletakan bayi pada tempat yang rata/tempat tidur dan
atur posisi bayi dalam keadaantelentang
42
20. Melakukan pemeriksaan leher
21. Melakukan periksa dada
22. Memeriksa bahu, lengan, tangan
23. Memeriksa abdomen
24. Memeriksa genetalia
25. Memeriksa tungkai dan kaki
26. Periksa spinal/punggung
27. Periksa anus dan rectum
28. Memeriksa kulit
29. Menjelaskan pada orang tua hasil pemeriksaan dan
memberinya konseling
30. Merapihkan bayi dan memberikan pada keluarganya kembali
31. Membereskan alat dan bahan yang telah digunakan
32. Melepas sarung tangan, lalu mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
Referensi
1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
2. Klossner, J.,(2013), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
3. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol
set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child
Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.
5. K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa Indonesia 7.
Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
43
Modul F
A Pra Interaksi :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan identitas pasien antara lain nama pasien,
tanggal lahir, nomor rekam medik
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan, indikasi memandikan bayi dan
perawatan tali pusat
3. Mahasiswa mampu menyebutkan hal-hal yang dilakukan dalam perlindungan
privacy
B Fase Orientasi :
1. Mahasiswa melakukan kebersihan tangan
2. Mahasiswa mengucapkan salam (senyum, salam, selamat pagi/ siang/
sore/ malam)
3. Mahasiswa melakukan komponen identifikasi pasien
4. Mahasiswa menyiapkan alat :
Baki dengan alasnya berisikan :
a. Bak instrument kecil steril
b. Kasa steril 1 bungkus
c. Handscoon steril
d. Lidi kapas/ kapas telinga dalam tempatnya
e. Kapas mata dalam tempatnya
f. Kapas cebok dalam tempatnya
g. Nierbekken 1 buah
h. Waslap mandi 2 helai
i. Handuk 1 helai
j. Pakaian bayi 1 set (baju, celana/ popok, bedung)
k. Baby oil
l. Sisir bayi
m. Sabun mandi dan sampo bayi
n. Kom mandi (berisi air hangat kurang lebih 7,5 cm dari dasar kom
mandi/ suhu 36-38 oC, dan alat pengukur suhu air)
o. Tempat pakaian kotor
45