Anda di halaman 1dari 79

001/UPMI/F-D.C.A.A.

2/2019

MODUL PRAKTIK LABORATORIUM

KEPERAWATAN MATERNITAS I
SK III.4

1
001/UPMI/F-D.C.A.A.2/2019

MODUL PRAKTIK LABORATORIUM

SK III.4
KEPERAWATAN MATERNITAS I

Konstructor:
Agnes Mahayanti, Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

2
TIM PENYUSUN

Konstraktor Modul:
Agnes Mahayanti, Ns., M.Kep.

Kontributor Modul
1. Sr. Therese Maurahardjanti CB, MSN
2. Agnes Mahayanti, Ns., M.Kep.
3. C. Sri Hari Ujiningtyas, S.Kp., M.Sc.
4. Ana Setiyorini, APP., M.Kes
5. Ceacilia Nika

3
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatNya maka Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Maternitas I dapat tersusun.
Buku ini disusun dengan tujuan mempermudah mahasiswa dalam mempelajari praktik
laboratorium mata kuliah Keperawatan Maternitas I sehingga mahasiswa mampu melakukan
prosedur Keperawatan Maternitas I dengan baik dan benar.
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Panti Rapih bertujuan menghasilkan
perawat profesional yang dilandasi nilai cinta kasih. Dalam memberikan asuhan keperawatan
mahaiswa wajib memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan memadai sehingga dapat
melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sehingga dapat memberikan pelayanan
kepada klien secara holistik. Dalam kegiatan praktik laboratorium mahasiswa akan dilakukan
secara daring dan luring, untuk prosedur tindakan difasilitasi dengan video pembelajaran
untuk mempermudah pemahaman mahasiswa. Mahasiswa akan dievaluasi untuk mengetahui
kemampuan mereka dalam melakukan suatu prosedur tindakan keperawatan secara luring,
khusus untuk 2 keterampilan yaitu menolong persalinan dan pemeriksaan antropometri,
mahasiswa akan dievaluasi dengan cara membuat video pada saat kegiatan mandiri yang
difasilitasi secara luring.
Salah satu capaian mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu melakukan simulasi
asuhan keperawatan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir dan ibu postpartum. Modul
praktik laboratorium Keperawatan Maternitas I ini diberikan kepada mahasiswa semester III
yang akan menjalani praktik laboratorium agar mahasiswa mampu memahami pedoman dan
memudahkan mahasiswa saat melakukan pembelajaran laboratorium.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam Mata Kuliah Keperawatan Maternitas I ini,
maka materi yang akan disajikan adalah sebagai berikut :
A. Pengkajian ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan BBL
B. Konsep dan prosedur pemeriksaan fisik ibu hamil
C. Konsep dan prosedur menolong persalinan
D. Konsep dan prosedur mengukur antropometri
E. Konsep dan prosedur pemeriksaan puerperium dan perawatan perineum
F. Konsep dan prosedur perawatan payudara dan pijat oksitosin
G. Konsep dan prosedur senam hamil dan senam nifas
H. Konsep dan prosedur edukasi, kegel exercise dan manajemen stress

4
DAFTAR ISI

Halaman Judul 1
Tim Penyusun 3
Kata Pengantar 4
Daftar Isi 5
Peta kedudukan modul (kaitan kurikulum dan CP) 6
Glosarium 7
A. Pendahuluan 8
1. Diskripsi 8
2. Prasyarat 8
3. Petunjuk Penggunaan Modul 8
B. Praktikum 9
1. Praktikum 1 Format Pengkajian Keperawatan Ibu Hamil , ibu bersalin, ibu nifas dan 9
BBL
2. Praktikum 2 Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil 31
3. Praktikum 3 Menolong Persalinan Normal 40
4. Praktikum 4 Pemeriksaan Antropometri 47
5. Praktikum 5 Pemeriksaan Fisik Ibu Postpartum (Puerperium) dan perawatan 53
perineum
6. Praktikum 6 Perawatan Payudara dan pijat oksitosin 62
7. Praktikum 7 Senam hamil dan senam nifas 71
8. Praktikum 8 Edukasi Kesehatan, Kegel Exercise, manajemen stress 76
C. EVALUASI 79
D. PENUTUP 79

5
PETA KEDUDUKAN MODUL (KAITAN KURIKULUM DAN CP)

1. Capaian Pembelajaran lulusan


a. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktik keperawatan yang
dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada bidang keilmuan keperawatan dasar,
keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan
jiwa, keperawatan keluarga, keperawatan gerontik dan keperawatan komunitas,
keperawatan gawat darurat dan kritis, manajemen keperawatan serta keperawatan
bencana (cp. p-4)
b. Menguasai konsep, prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya
pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier (CP. P-9)
c. Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan,
melalui kerjsasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok
masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan
lingkungan yang sehat(CP. KK-14)
d. Mampu menampilkan nilai nilai I-CARE (Integrity, Compassion, Assurance, Respect,
Embrace Inovation).(CP.S-14)

2. Capaian Pembelajaran Mata kuliah


Setelah melaksanakan proses belajar praktik laboratorium mahasiswa mampu
mensimulasikan asuhan keperawatan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru
lahir

3. Bahan Kajian
a. Pengakajian Keperawatan Ibu Hamil
b. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
c. Menolong Persalinan Normal
d. Pengkajian Keperawatan Bayi Baru lahir
e. Pemeriksaan Antropometri
f. Pengkajian Keperawatan Ibu Nifas
g. Pemeriksaan Fisik Ibu Postpartum (Puerperium)
h. Perawatan Payudara Postpartum
i. Perawatan Perineum Postpartum
j. Pijat Oksitosin
k. Senam Hami dan senan nifas
l. Edukasi kesehatan, kegel exercise, manajemen stres

6
4. Topic Tree Ibu Hamil
1. Pengkajian Keperawatan Ibu Hamil
2. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
3. Senam hamil

Ibu Bersalin

1. Menolong Persalinan Normal

Bayi Baru Lahir

1. Pengkajian Keperawatan
Bayi Baru lahir
2. Pemeriksaan Antropometri

Ibu Postpartum
1. Format Pengkajian Keperawatan Ibu
Nifas
2. Pemeriksaan Fisik Ibu Postpartum
(Puerperium)
3. Perawatan Payudara Postpartum
4. Pijat Oksitosin
5. Perawatan Perineum Postpartum
6. Senam Nifas
7. Edukasi kesehatan, kegel exercise,
GLOSARIUM manajemen stress

1. APGAR: Appearance, pulse, grimace, activity, respiration


2. ASI: Air susu ibu
3. BBL: Bari Baru Lahir
4. DJJ: Denyut jantung janin
5. Doran: Dorongan kuat dan meneran
6. G, P, AB,AH : Gravida, Para, Abortus, Anak Hidup
7. HAP: Hemoragie Ante Partum
8. HPP: Hemoragie postpartum
9. HPHT: Hari Pertama Haid Terakhir
10. HPM: Hari Pertama Menstruasi
11. HPL: Hari Perkiraan Lahir
12. KPSW: Ketuban Pecah Sebelum waktu
13. NST: Non Stres Test
14. Perjol: Perinium menonjol
15. REEDA: Red (kemerahan), Edema (Bengkak), Echimosis (bercak
kemerahan)Discharge (cairan yang keluar), Approximation (keutuhan jaringan)
16. TBJ: Tafsiran berat janin
17. Teknus: Tekanan anus
18. TFU: Tinggi Fundus Uteri
19. Vulva: Vulva dan spingter ani membuka

7
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Maternitas I ini diberikan kepada
mahasiswa semester III Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Panti Rapih.
Mata kuliah ini berfokus pada keterampilan-keterampilan yang terkait dengan
masalah kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir dan ibu nifas yang
memerlukan tindakan keperawatan
2. Prasyarat
Mahasiswa telah mengikuti pembelajaran teori mata kuliah Keperawatan Maternitas I

3. Petunjuk Penggunaan Modul


Guna mencapai kompetensi pembelajaran pada akhir pembelajaran praktik
laboratorium Mata kuliah Keperawatan Maternitas I, mahasiswa diharapkan
memahami dan mengikuti petunjuk-petunjuk penggunaan modul ini. Adapun
petunjuk menggunakan modul pembelajan ini, adalah :
a. Pahami kompetensi yang harus dicapai pada melalui Praktek Laboratorium Mata
Kuliah Keperawatan Maternitas I.
b. Baca dengan cermat lerning activities pada setiap unit pembelajaran.
c. Baca dengan cermat setiap bentuk penugasan dan penilaian
d. Aktif dalam setiap kegiatan belajar

B. PRAKTIKUM
8
1. PRAKTIKUM 1: MELAKUKAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN IBU
HAMIL, IBU BERSALIN, BAYI BARU LAHIR, IBU NIFAS
a. Pengertian
Melakukan pengkajian keperawatan kepada ibu hami, ibu bersalin, bayi baru
lahir dan ibu nifas

b. Tujuan
Mahasiswa mampu:
1) Melakukan pengkajian keperawatan pada ibu hamil
2) Melakukan pengkajian keperawatan pada ibu bersalin
3) Melakukan pengkajian keperawatan pada ibu nifas
4) Melakukan pengkajian keperawatan pada bayi baru lahir

c. Aktivitas pembelajaran (memuat prosedur pelaksanaan pembelajaran dari proses


persiapan sampai pelaksanaan)
1) Pertemuan I (120 menit)
a) Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar
b) Mahasiswa mempelajari format pengkajian pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan BBL secara mandiri ( Self Directive Learning)
c) Dosen/pembimbing laboratorium memberikan penjelasan cara pengisian
format pengkajian pada ibu hamil, ibu nifas dan BBL dilanjutkan dengan
sesi diskusi dan tanya jawab melalui Gmeet/Zoom selama 100 menit
d) Dosen /pembimbing laboratorium membuat kesimpulan dari materi dan
hasil diskusi

2) Pertemuan II (120 menit)


a) Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar
b) Mahasiswa mempelajari video pengenalan intranatal care yang berisi
petunjuk pengisian format pengkajian pada ibu bersalin dan pengisian
partograf secara mandiri ( Self Directive Learning) dengan link :

https://drive.google.com/file/d/1mrrgYUk7PAF41-
RFUM8oZe4nhQ7Zrlyy/view?usp=sharing

c) Kelompok melakukan diskusi melalui elearningstikespantirapih.ac.id


selama 60 menit
d) Dosen/pembimbing laboratorium melakukan sesi diskusi dan tanya jawab
untuk pemantapan materi yang telah dipresentasikan melalui Gmeet/Zoom
selama 60 menit
e) Dosen /pembimbing laboratorium membuat kesimpulan dari materi dan
hasil diskusi

d. Materi tentang ketrampilan yang dipelajari


1) Pengkajian pada ibu hamil
a) Pengkajian pada ibu hamil adalah suatu proses pemeriksaan untuk
melihat kondisi ibu saat hamil beserta janinnya. Proses tersebut dimulai
saat ibu datang pertama kali karena merasa/ diduga hamil, kemudian
berlanjut untuk setiap kunjungan sampai kehamilan cukup bulan. Hasil

9
pemeriksaan yang menunjukkan kelainan dapat mengindikasikan adanya
komplikasi yang dapat digunakan untuk menentukan pemeriksaan dan
test lebih lanjut. Pengkajian ibu hamil dilakukan dengan cara
anamnese/wawancara, pemeriksaan fisik, observasi dan studi
dokumentasi.
b) Anamnese/wawancara adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada
ibu hamil untuk mengetahui keadaan ibu dan faktor risiko yang
dimilikinya.
c) Tujuan melakukan anamnese/wawancara pada ibu hamil:
mengidentifikasi informasi untuk menentukan risiko yang terkait dengan
ibu hamil.
d) Hal-hal yang perlu dianamnese/diwawancara pada ibu hamil:
(1) Mengidentifikasi informasi yang diperlukan untuk menentukan
risiko tertentu berdasarkan karakteristik sosiodemografi.
Data yang perlu ditanyakan ke pasien adalah umur, gravida
(kehamilan), para (bersalin yang ke berapa), alamat, rasa, etnik, suku
asal, agama ibu, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan. Umur ibu
perlu ditanyakan karena umur <20 th dan >35 tahun merupakan
umur yang beresiko untuk proses kehamilan/bereproduksi. Status
gravida/status kehamilan yang keberapa perlu ditanyakan karena
hamil yang pertama kali (primigravida) dengan ibu hamil yang
kedua/ lebih ( multigravida) akan berbeda kebutuhan informasi dan
penangannya. Alamat perlu ditanyakan karena terkait dengan lokasi
tempat tinggal akan menggambarkan lingkungan yang terkait dengan
kesehatan ibu hamil. Ras/etnik/budaya/suku asal ibu perlu dikaji
karena umumnya setiap daerah memiliki budaya/mitos yang
berkaitan dengan perawatan ibu hamil. Agama perlu dikaji karena
beberapa agama memiliki aturan tentang kehamilan/perawatan bayi.
Status perkawinan dikaji karena pada ibu hamil yang tidak terikat
dalam perkawinan akan mempengaruhi penerimaan terhadap
kehamilannya. Pekerjaan ibu perlu dikaji karena jika ibu hamil
merupakan pekerja fisik berat maka akan mempengaruhi
pertumbuhan janin. Pendidikan perlu dikaji untuk menentukan
bagaimana perawat akan memberikan informasi terkait dengan
kehamilannya.

(2) Riwayat kesehatan


Riwaya kesehatan dikaji meliputi riwayat penyakit keluarga, riwayat
penyakit masa lalu dan riwayat penyakit sekarang. Hal ini perlu
dikaji untuk menentukan apakah ada penyakit yang diturunkan
secara genetik, kebiasaan dalam pola pemeliharaan kesehatan dan
penyakit apa saja yang menyertai. Hasil pengkajian ini akan
meminimalkan risiko terjadinya kelaianan genetik, gangguan
kehamilan akibat penyakit ibu yang diderita dan dapat menentukan
tindakan secara dini untuk pencegahan/ penanganan.

(3) Riwayat pengobatan / penggunaan obat medis

10
Penggunaan obat perlu dikaji untuk mengetahui apakah ada efek
samping pengobatan terhadap kehamilannya dan apakah pengobatan
bisa tetap diberikan selama dalam kehamilannya.
(4) Reproduksi
Sistem reproduksi ibu perlu dikaji karena akan diketahui secara rinci
siklus menstruasi, kehamilan masa lalu, riwayat persalinan yang lalu,
kondisi masa nifas yang lalu, bayi yang pernah dilahirkan, adanya
gangguan ginekologi, riwayat penggunaan KB, riwayat infeksi
menular seksual dan praktik seksual yang aman.
(5) Perawatan diri, gaya hidup dan keselamatan
Data ini perlu dikaji untuk mengetahui frekuensi ibu melakukan
pemeliharaan kesehatan meliputi hygiene perseorangan, penggunaan
alkohol/merokok, manajemen stress, penyalahgunaan narkoba dan
ritual-ritual kesehatan yang biasa dilakukan yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan janinnya
(6) Psikososial
Data ini untuk mengetahui kesehatan psikologis dan emosional masa
lalu dan sekarang. Kesehatan mental perlu dikaji untuk
mengidentifikasi sumber dukungan dari keluarga dan lingkungan.
(7) Budaya
Budaya dikaji untuk mengidentifikasi praktik-praktik budaya dan
keyakinan/nilai-nilai yang mempengaruhi kesehatan ibu sehingga
perawat dapat menentukan tindakan apa yang harus diberikan sesuai
/ menghormati/ melarang sesuai dengan teori transkultural nursing
(leinienanger)
(8) Lingkungan
Lingkungan dikaji untuk mengidentifikasi paparan lingkungan masa
lalu dan sekarang yang aman/ berbahaya bagi ibu hamil.
e) Faktor risiko pada ibu hamil juga dapat diidentifikasi melalui instrumen
skor poedji rochjati. Kartu Skor Poedji Rochajti (KSPR) adalah alat
untuk mendeteksi dini kehamilan berisiko dengan menggunakan skoring.
Jumlah skor kehamilan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Kehamilan
Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2, Kehamilan Risiko Tinggi
(KRT) dengan jumlah skor 6-10, dan Kehamilan Risiko Sangat Tinggi
(KRST) dengan jumlah skor 12. Skor yang digunakan adalah angka
bulat dibawah angka 10 yaitu 2, 4, 8. Skor awal ibu hamil adalah 2 dan
tiap faktor risiko memiliki skor 4 kecuali pada riwayat sectio caesarea,
letak sungsang, letak lintang, perdarahan antepartum, preeklampsia berat
dan eklampsia mendapatkan skor 8. Skoring menggunakan skor Poedji
Rochjati dapat digunakan untuk menentukan jenis persalinan, tempat
persalinan dan penolong persalinan yang aman sesuai dengan hasil
identifikasi faktor risiko. (Rochjati,P, 2013).

11
2) Pengkajian pada ibu bersalin
Observasi yang ketat harus dilakukan selama kala I persalinan untuk
keselamatan ibu. Hasil observasi dicatat dalam partograf. Partograf
membantu mengidentifikasi apakah persalinan berlangsung dalam kondisi
normal atau mulai ada penyulit baik persalinan normal maupun disertai
dengan penyulit. Penggunaan partograf membantu penolong persalinan
dalam memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan klinik dengan
cepat dan tepat sehingga dapat terhindar dari keterlambatan dalam
pengelolaan ibu bersalin. Partograf dilengkapi halaman halaman depan dan
halaman belakang untuk diketahui dengan lengkap proses persalinan kala I
s.d IV
Penggunaan partograf
a) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala I persalinan sebagai bagian
penting asuhan persalinan. Partograf harus digunakan baik tanpa ataupun
adanya penyulit. Untuk menyatakan ibu dalam fase aktif ditandai dengan
kontraksi yang teratur minimal 3 kali selama menit, lama kontraksi
12
minimal 40 detik, pembukaan 4 cm disertai penipisan, bagian terendah
sudah masuk pintu atas panggul.
b) Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (rumah, puskesmas,
bidan praktik swasta dan rumah sakit)
c) Secara rutin oleh semua penolong persalinan (Prawirohardjo, 2003)
Komponen yang harus diobservasi:
a) Denyut jantung janin setiap ½ jam
b) Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap ½ jam
c) Nadi setiap ½ jam
d) Pembukaan serviks setiap 4 jam
e) Penurunan kepala setiap 4 jam
f) Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam
g) Produksi urine, aseton dan protein setiap 2-4 jam
Lembar partograf halaman depan menyediakan lajur dan kolom untuk
mencatat hasil pemeriksanaan selama fase aktif persalinan, termasuk:
a) Informasi tentang ibu
Nama, umur, gravida, para, abortus, nomer catatan medis, tanggal dan
waktu mulai dirawat, waktu pecahnya selaput ketuban
b) Kondisi janin
DJJ, warna dan adanya air ketuban, penyusupan (molase) kepala janin
c) Kemajuan persalinan
Pembukaan serviks, penurunan bagian terbawah janin atau presentasi
janin
d) Jam dan waktu
Waktu mulainya fase aktif persalinan, waktu aktual saat pemeriksaan
atau penilaian
e) Kontraksi uterus
Frekuensi dan lamanya
f) Obat-obatan dan cairan yang diberikan
Oksitosin dan obat-obatan lain yang diberikan
g) Kondisi ibu
Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh, urin, asupan cairan dan
nutrisi
h) Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom
yang tersedia di sisi partograf atau di catatan kemajuan persalinan)
i) Halaman belakang partograf diisi setelah kelahiran berlangsung , semua
proses, tindakan dan obat-obatan serta observasi yang dilakukan di catat
di lembar ini. Data ini penting jika tiba-tiba ibu mengalami penyulit di
klinik atau setelah di rumah.
3) Pengkajian pada bayi baru lahir
Pengkajian pada bayi baru lahir dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan
data-data yang diambil terkait dengan proses persalinan dapat melalui rekam
medik ibu.
4) Pengkajian pada ibu nifas
Pengkajian pada ibu nifas dilakukan dengan wawancara/anamnese, studi
dokumentasi, observasi dan pemeriksaan fisik. Pengkajian nifas dilakukan
berfokus pada bagaimana proses fisiologis masa nifas ( involusi, laktasi dan
pengeluaran lochea).

13
e. PROTAB KETRAMPILAN

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN IBU HAMIL

Tempat Praktek : …………………… Nama Mahasiswa : ………………


No. M.R. : …………………… NIM : ………………
Masuk RS Hari/Tgl/Jam : …………………… Tanda Tangan : ………………
Pengkajian Hari/Tgl/Jam : ……………………

A. Identitas
Ibu Hamil Suami
1. Nama …………………………………… ………………………………...
2. Umur …………………………………… ………………………………...
3. Suku/Bangsa …………………………………… ………………………………...
4. Agama …………………………………… ………………………………...
5. Pendidikan …………………………………… ………………………………...
6. Pekerjaan …………………………………… ………………………………...
7. Alamat …………………………………… ………………………………...
8. No. Telp./HP …………………………………… ………………………………….
9. No. KTP ……………………………………. …………………………………..

B. Riwayat Kesehatan
1. Penyakit yang sedang/pernah diderita (Jantung, DM, TBC, Paru-paru, Anemia,
Malaria, DM, PMS)
………………………………………………………………………………………
2. Riwayat Penyakit Keluarga/Keturunan (DM, Jantung, Hipertensi)
………………………………………………………………………………………
C. Riwayat Persalinan Kembar
………………………………………………………………………………………
D. Riwayat Reproduksi
1. Haid
Menarche pada umur …….. tahun. Cyclus …… hari. Lama haid ……. hari
Jumlah dan konsistensi darah ……. , Sakit/Tidak sakit, HPM tanggal ……............,
HPL…..………….

2. Status Perkawinan
Kawin/Tidak kawin, kawin pertama umur………th, hamil pertama umur………th
3. Usia kehamilan: ………….. mg
4. Pemeriksaan ANC ……….x
5. Riwayat Obstetri G ……………. P …………….. AB ………… AH …………
Riwayat Anak
NO. Kehamilan Persalinan Tgl.Lahir BB/PB L/P H/M Keterangan

14
6. Riwayat Keluarga Berencana
No Alat/Cara Mulai KB Berhenti KB
Tgl/Bl/Th Oleh Di Tgl/Bl/Th Oleh Di Keterangan

E. Kebiasaan Saat Ini


1. Nutrisi
Makan teratur/tidak teratur
Frekuensi ……………………………. kali/hari
Minum …………….. gelas/hari
2. Eliminasi
BAK ………. kali/hari
BAB ……….. kali/hari
Konsistensi …………………………………………………………………………
3. Aktifitas
Ringan/sedang/berat
Senam hamil: ya/tidak
4. Istirahat/Tidur ……….. jam/hari
5. Personal Hygiene
Mandi ……… kali/hari
Menggosok gigi ……. kali/hari
Cuci rambut ………. Kali/hari
6. Seksualitas ada/tidak ada masalah
F. Data-Data Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran …………………………………………………………………………..
Berat badan …………………….. Tinggi badan …………………………………...
2. Tanda – tanda vital
T.D. …………. mmHg Pernafasan ………………………….. kali/menit
Suhu ………… 0C Nadi ………………………………… kali/menit

3. Inspeksi/Palpasi
a. Kepala/rambut ………………………………………………………………….
b. Muka …………………………………………………………………………...
c. Mata ……………………………………………………………………………
d. Mulut/gigi ……………………………………………………………………...
e. Hidung ………………………………………………………………………….
f. Leher …………………………………………………………………………...
g. Buah dada ………………………………………………………………………
h. Perut
Leopold I ……………………………………………………………………….
Leopold II ………………………………………………………………………
15
Leopold III ……………………………………………………………………..
Leopold IV ……………………………………………………………………..
TFU Mc. Donald: …………cm
Tafsiran berat janin: …………gr
i. Punggung lordosis/tidak
j. Ano genital
k. Kaki oedem/tidak oedem
4. Auskultasi Djj ……… kali/menit, irama teratur/tidak teratur
5. Perkusi refleks patella: …………
6. Keluhan hamil pada:
Trimester I: ………………………………………………………………...........
………………………………………………………………...........
Trimester II: …………………………………………………………………….
……………………………………………………………….........
Trimester III: ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Obat-obat/Jamu ………………………………………………………………...
Immunisasi T.T. I. ……………………………………………………………...
II ……………………………………………………………...
G. Data Psikologis, Sosial, Spiritual
1. Pshykologis.
Persepsi Ibu terhadap kehamilannya ……………………………………………….
2. Sosial
Hubungan antar keluarga ………………………………………………………….
Penerimaan keluarga terhadap kehamilan …………………………………………
3. Spiritual
Melakukan kewajiban agamanya: selalu/kadang/tidak pernah
Kewajiban beragama menimbulkan perasaan: bahagia/biasa/berat
H. Data penunjang:
1. Pemeriksaan laboratorium
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

2. USG
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

3. Lain-lain
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Yogyakarta, ……………………….
Perawat yang mengkaji,

_____________________________

16
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PENGKAJIAN IBU HAMIL

A. Identitas: jelas
B. Riwayat Kesehatan:
1. Isi sesuai dengan keadaan pasien. Jika tidak ada: tulis tidak ada
2. Sama dengan nomer 1
C. Riwayat Persalinan: tulis jika ada, apakah nenek, ibu atau dia sendiri, termasuk dari
pihak suami
D. Riwayat Reproduksi: jelas
Mengisi kolom pada riwayat obstetri:
1. Riwayat kehamilan: waktu hamil muda (1-3 bulan) mengalami emesis/hyper
emesis/sehat, jika hyperemesis bagaimana penanganannya? Apakah selama hamil
pernah mengalami perdarahan? Jika ya, bagaimana penanganannya, dan bagaimana
selanjutnya?
Contoh : a. Waktu hamil muda emesis ringan, selanjutnya baik, selama hamil tidak
pernah mengalami perdarahan
b. Waktu hamil muda hyperemesis, kemudian dirawat di RSPR, diberi
infus 2 plabot, selanjutnya baik. Waktu hamil muda pernah mengalami
perdarahan sedikit-sedikit, dan di rawat di RSPR selanjutnya baik
2. Riwayat persalinan: Ketika melahirkan, bagaimana cara persalinannya?
Spontan/dengan pertolongan? Jika dengan pertolongan jenis pertolongannya apa?
Indikasinya apa? Bagaimana keadaan janinnya: usia kehamilan, presentasi, presenting
part? Placenta lahir dengan cara apa? Perdarahannya berapa cc? Ada jahitan perineum?
Siapa yang menolong?
Contoh : a. Spontan, aterme, presentasi kepala, ubun-ubun kecil depan, plasenta lahir
spontan, perdarahan kira-kira 200cc, perineum dijahit, ditolong oleh
bidan di Puskesmas Ngemplak I
b. Melahirkan dengan SC atas indikasi induksi gagal, aterme, prasentasi
kepala, plasenta dilahirkan dengan manual, perdarahan selama operasi
kira-kira 300cc, ditolong oleh dokter di RSPR
3. Riwayat anak: jelas
Mengisi kolom Kb: jelas
E. Kebiasaan saat ini: jelas
F. Data fisik:
1. Keadaan umum: jelas
2. Tanda-tanda vital: jelas
3. Inspeksi/palpasi:
a. Kepala/rambut: kulit kepala bersih/kotor, rambut: bersih/kotor, tekstur: mudah
patah?, mudah rontok?
b. Muka: Edema? Ada chloasma gravidarum?
c. Mata: Sclera? Conjunctiva?
d. Mulut/gigi: Ada caries/tidak? Ompong?
e. Hidung: Ada polip?/Kelainan yang lain?
f. Leher: Spakah ada pembesaran kelenjar gondok?
g. Buah dada: Membesar?, simetris?, bersih? Putting menonjol? ada benjolan?, ada
pengeluaran? (ASI/Cholostrum)
h. Perut: Apakah ada bekas sayatan operasi? Yang lain jelas
i. Punggung: jelas
j. Ano genital: apakah ada HM?, ada pengeluaran?

17
k. Kaki: jelas
4. Auskultasi: jelas
5. Perkusi: jelas
6. Keluhan hamil: jelas
G. Data psiko, social, spiritual: jelas
H. Data penunjang: jelas

18
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN IBU NIFAS

Tempat Praktik : ………………… Perawat yang Mengkaji : ……………


Kamar : ………………… Anamnese diperoleh dari : ……………
Tgl/Jam Masuk RS : ……………….. Tgl/Jam Anamnese : ……………

A. Identitas
Ibu Suami
1. Nama ............................................................ ............................................................
2. Umur ............................................................ ............................................................
3. Suku/Bangsa ............................................................ ............................................................
4. Agama ............................................................ ............................................................
5. Pendidikan ............................................................ ............................................................
6. Pekerjaan ............................................................ ............................................................
7. Alamat ............................................................ ............................................................
8. Nomor KTP/SIM ............................................................ ............................................................
9. Nomor Telp/HP ............................................................ ............................................................

B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama saat ini
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

2. Riwayat persalinan
a. Tempat melahirkan: ………………………. Ditolong oleh: ……………………..
b. Jenis persalinan
Spontan, belakang kepala Dengan tindakan: ……………………………
Normal: Biasa Komplikasi: ………………………………
C. Bayi
1. Masa gestasi: …………………………………………………………………………
2. Lahir: …………………………………. Pukul: ……………………………
3. Jenis kelamin: ………………………… PB/BB: ………………………….
4. Nilai APGAR: 1 menit: ………………. 5 menit: ……………….. 2 jam: …………
5. Kelainan: ……………………………………………………………………………
D. Pemeriksaan Fisik Post Partum
1. Keadaan umum ibu: ……………………………………………………………………
2. Keadaan emosional: ……………………………………………………………………
3. Tanda vital:
a. Tekanan darah: …………mmHg Posisi pengukuran: ……………………
b. Suhu tubuh: …………… C 0

c. Nadi: ………………….. x/menit


d. Pernafasan: ……………. x/menit

19
4. Pemeriksaan Head to Toe (Inspeksi, Palpasi)
a. Muka
1) Kelopak mata: …………………………………………………………………
2) Konjungtiva: …………………………………………………………………..
3) Sklera: …………………………………………………………………………
b. Mulut dan Gigi
1) Keadaan lidah dan geraham: …………………………………………………
2) Keadaan gigi: …………………………………………………………………
c. Payudara
1) Bentuk: …………………………………………………………………………
2) Puting susu: ……………………………………………………………………
3) Pengeluaran ASI/kolostrum: …………………………………………………..
4) Kelainan: ………………………………………………………………………
5) Kebersihan: ……………………………………………………………………
d. Abdomen
1) Terdapat luka operasi Tidak terdapat luka operasi
Keadaan luka operasi: ……………………………………………………
2) Peristaltik usus: ……………………………………………………………….
3) Striae: …………………………………………………………………………
4) Diastasis: ……………………………………………………………………..
e. Uterus
1) Tinggi fundus uteri: ……………………………………………………………
2) Konsistensi uterus: ……………………………………………………………
3) Kontraksi uterus: ………………………………………………………………
f. Kandung kemih
Penuh Tidak teraba
g. Pengeluaran Lochea
1) Hari ke: …………………………………………………………………………
2) Aliran: …………………………………………………………………………
3) Warna: …………………………………………………………………………
4) Jumlah: …………………………………………………………………………
5) Konsistensi: ……………………………………………………………………
6) Bau: ……………………………………………………………………………
h. Perineum
1) Utuh Robek Tingkat: …………………………………
2) Episiotomi Jumlah jahitan: ………………………
3) Redness
4) Edema
5) Echymosis
6) Discharge
7) Approximation
i. Anus
1) Haemorhoid Perdarahan: …………………………………
2) Nyeri: ……………………………………………………………………
j. Ekstremitas
1) Tromboplebitis: …………………………………………………………
2) Edema: …………………………………………………………………
3) Tenderness: ………………………………………………………………

20
4) Haman test: ………………………………………………………………
5) Varises: ……………………………………………………………………
E. Pemeriksaan Penunjang
Hb: ………….. HMT: …………. Keton: …………
Urine: ……….. Protein: ……….
Pemeriksaan lain : ………………………
F. Riwayat Keluarga Berencana
Mulai KB Berhenti KB
No. Alat/Cara Keluhan
Tgl/Bln/Th Oleh Tempat Tgl/Bln/Th Oleh Tempat

G. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari (Kebutuhan Fisiologis)


1. Nutrisi
a. Makan
1) Kebiasaan sehari-hari
…………………………………………………………………………………
….…….………………………………………………………………………
2) Keadaan saat ini
…………………………………………………………………………………
….…….………………………………………………………………………
b. Minum
1) Kebiasaan sehari-hari
…………………………………………………………………………………
….…….……………………………………………………………………….
2) Keadaan saat ini
…………………………………………………………………………………
….…….………………………………………………………………………..
2. Eliminasi
a. BAK
1) Kebiasaan sehari-hari
…………………………………………………………………………………
….…….………………………………………………………………………
2) Keadaan saat ini
…………………………………………………………………………………
….…….……………………………………………………………………….
b. BAB
1) Kebiasaan sehari-hari
…………………………………………………………………………………
….…….………………………………………………………………………..
2) Keadaan saat ini
…………………………………………………………………………………
….…….………………………………………………………………………..
3. Kebersihan diri
a. Kebiasaan sehari-hari
……………………………………………………………………………………
…..…….…….……………………………………………………………………

21
b. Keadaan saat ini
……………………………………………………………………………………
…..…….…………………………………………………………………………
4. Aktivitas
a. Kebiasaan sehari-hari
……………………………………………………………………………………
…..…….…….……………………………………………………………………
b. Keadaan saat ini
……………………………………………………………………………………
…..…….…………………………………………………………………………
5. Istirahat Tidur
a. Kebiasaan sehari-hari
……………………………………………………………………………………
…..…….…….……………………………………………………………………
b. Keadaan saat ini
……………………………………………………………………………………
…..…….…………………………………………………………………………

6. Seksualitas
a. Kebiasaan sehari-hari
……………………………………………………………………………………
…..…….…….……………………………………………………………………
b. Keadaan saat ini
……………………………………………………………………………………
…..…….…………………………………………………………………………
7. Lain-Lain
…………………………………………………………………………………………
……...…….……………………………………………………………………………
H. Kebutuhan Psikologis, Sosial, Spiritual
1. Kebiasaan sehari-hari
a. Keadaan psikologis
……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………
b. Keadaan sosial
……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………
c. Keadaan spiritual
……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………
2. Keadaan saat ini
a. Keadaan psikologis
……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………
b. Keadaan sosial
……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………
c. Keadaan spiritual
……………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………

22
I. Tingkat pengetahuan/kebutuhan informasi yang diinginkan
Perawatan jahitan perineum
Perawatan luka operasi
Mobilisasi
Gizi
Perawatan payudara
ASI eksklusif
Rawat gabung
Senam post partum
Keluarga berencana
Perawatan ibu di rumah
Perawatan bayi di rumah
Imunisasi
Perubahan tubuh masa nifas
Tanda-tanda bahaya masa nifas

Yogyakarta, …………………
Perawat yang mengkaji,

__________________________

23
Nama Mahasiswa :…………………

NIM :…………………

Tempat Praktik :…………………

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR

PENGKAJIAN
A. Identitas Bayi
Nama bayi : …………………………………………………………
Umur bayi : …………………………………………………………
Tanggal lahir : …………………………………………………………
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
No. Status Registrasi : …………………………………………………………
Berat badan : …………………………………………………………
Panjang badan : …………………………………………………………

B. Identitas Orang Tua


Ibu Ayah
Nama ……………………………. …………………………….
Umur ……………………………. …………………………….
Suku bangsa ……………………………. …………………………….
Agama ……………………………. …………………………….
Pendidikan ……………………………. …………………………….
Pekerjaan ……………………………. …………………………….
Alamat rumah ……………………………. …………………………….
Alamat kantor ……………………………. …………………………….
Telepon ……………………………. …………………………….

C. Anamnese
Pada tanggal : …………… Pukul: ………………
1. Riwayat Kesehatan Ibu
a. Prenatal
1) Kehamilan ke : G: ……. P: ……. Ab: …….. AH: ………
2) Usia kehamilan: ……………………………………….
3) Gol. Darah/Rh : A B AB O
b. Riwayat kelainan/penyakit selama kehamilan/persalinan
Tidak ada Malaria
Diabetes Melitus Asma
Hipertensi Rubela
Jantung HIV
TBC Adiksi obat
HAP Anemia
Pre-eklampsi Eklampsi
Hidramnion Malaria
Solutio Plasenta Lain-lain: ………
c. Penggunaan obat-obat/NAPZA

24
Obat resep Heroin/Cocain
Alkohol Jamu
Lain-lain: ………..
d. Imunisasi
TT pertama : …………….
TT kedua : …………….
e. Hasil pemeriksaan sekarang
USG: ………… Amniocentesis: …………
NST: …………
f. Komplikasi selama kehamilan/persalinan sekarang
Tidak ada Perdarahan
Pre-eklampsi Ketuban pecah dini
Eklampsi Hidramnion
Diabetes Melitus Anemia
Hipertensi Infeksi virus/bakteri
Placenta previa Lain-lain: ……………
Solusio placenta
Penggunaan obat-obatan
Obat resep Heroin
Alkohol Jamur
Cocain Lain-lain: …………..
g. Hasil pemeriksaan janin
USG: …………….. Amnioncentesis: ……
NST: ……………. BPS: ………………..
2. Riwayat Persalinan Sekarang
a. Masa Gestasi
Prematur Matur
Dismatur Serotinus
b. Jenis Persalinan
Spontan Vak-ek For-ek SC
Indikasi : ………………………………….
Lama Persalinan : …………………………………
Kala I : …………… Kala III : ……………..
Kala II : …………… Kala IV : ……………...
c. Selaput ketuban
KPSW Tidak Ya
Warna Normal Tidak
Jumlah : ……………
d. Perdarahan Post Partum Tidak Ya: …….. cc
e. Keadaan umum ibu Baik Tidak

D. Keadaan Bayi
Normal Mati Maserasi Tingkat: …..
Kelainan
Nilai Apgar : 1-5 : ………………………. 5-10: ………………………..

25
APGAR SCORE
Waktu Tanda 0 1 2 Jumlah
Nilai
Menit Frekuensi ( ) Tak ada ( ) <100 ( ) >100
ke-1 jantung
Usaha ( ) Tak ada ( ) Lambat tak teratur ( ) Menangis kuat
bernafas
Tonus otot ( ) Lumpuh ( ) Ext. fleksi sedikit ( ) Gerakan aktif
Refleks ( ) Tak bereaksi ( ) Gerakan sedikit ( ) Menangis
Warna ( ) Biru/pucat ( ) Tubuh kemerahan, ( ) Kemerahan
tangan kaki biru
Menit Frekuensi ( ) Tak ada ( ) <100 ( ) >100
ke-5 jantung
Usaha ( ) Tak ada ( ) ( ) Lambat tak teratur ( ) Menangis kuat
bernafas
Tonus otot ( ) Lumpuh ( ) Ext. fleksi sedikit ( ) Gerakan aktif
Refleks ( ) Tak bereaksi ( ) Gerakan sedikit ( ) Menangis
Warna ( ) Biru/pucat ( ) Tubuh kemerahan, ( ) Kemerahan
tangan kaki biru

Resusitasi:
Penghisapan lendir : Tidak Ya Rangsangan: Tidak Ya
Ambu : Tidak Ya Lamanya: ………menit
Massage jantung : Tidak Ya Lamanya: ………menit
Intubasi tracheal : Tidak Ya Lamanya: ………menit
Oksigen : Tidak Ya Lamanya: ………menit
Therapi : …………………………………………………….
Keterangan : …………………………………………………….
Lain-lain
BAB : …………………… jam sesudah lahir
BAK : …………………… jam sesudah lahir
Menetek : …………………… jam sesudah lahir
Bounding time :……………………. jam sesudah lahir

E. Pemeriksaan Fisik Bayi


1. Sikap badan
Fleksi Hipotoni Hipertoni
2. Kulit
Hangat Dingin Kemerahan Pucat Sianotik
Ikterus Vernik caseosa Lanugo Udema
Turgor : Baik Tidak
3. Kepala
Caput sucedeneum Cephal hematoma Moulage
Ubun-ubun datar Cekung Cembung
Hidrocephaly Mikrochepaly
4. Mata
Simetris Tidak simetris
Ada sekret Tidak ada sekret
5. Hidung
26
Tidak ada kelainan Ada: ……………………..
6. Telinga
Tak ada kelainan Tulang rawan kurang Letak rendah
7. Wajah
Tak ada kelainan Mongoloid Meningocele
8. Mulut
Normal Tidak normal: …………………

Bibir:
Kemerahan Sianotik
Simetris Tidak simetris
Ada labioschisis celah Tidak labioschisis

Gusi
Merah muda Pucat
Normal Tidak normal
Lain-lain: ………….

Lidah
Merah muda Pucat
Pergerakan bebas Pergerakan terbatas

Palatum Mole
Menutup Ada celah

Palatum Durum
Menutup Ada celah

9. Leher
Menutup Ada celah
10. Dada
Bentuk Bulat Menonjol
Retraksi iga Ada Tidak ada
11. Abdomen
Hepar Teraba Tidak teraba
Lien Teraba Tidak teraba
Massa lain Teraba Tidak teraba
Tali pusat Segar Layu berbau Tidak berbau
Kembung Bising usus : …………………
12. Punggung
Normal
Lain-lain: ……………
13. Genetalia
Wanita
Normal Tidak normal
Lain-lain: ……………
Pria
Normal Tidak normal
Testis sudah turun Testis belum turun

27
14. Anus
Paten Tidak paten
Lain-lain: ………….
15. Ekstremitas
Clavikula
Utuh Fraktur Krepitasi
Tangan dan lengan
Normal Tidak normal Lain-lain: ……..
Jari-jari tangan
Lengkap Polidaktil Sindactile
Gerakan/Persendian
Bebas bergerak Terbatas
Simetris Tidak normal
Kaki
Normal Tidak normal
Lain-lain: …………….
16. Refleks-refleks
1). Rooting : ……………………….
2). Sucking : ……………………….
3). Moro : ……………………….
4). Tonick neck : ……………………….
5). Babinski : ……………………….
6). Grasp: Palmar : ……………………….
Plantar : ……………………….
17. Antropometri
BB : ………………. gr LD: …………………..
PB : ………………. cm LP: …………………..
LK : -Cirkum/Fronto-Occipito : ……………………...
-Cirkum Sub Occipito-Bregmatika : ……………………...
-Cirkum Mento-Occipito : ……………………...
-Cirkum Sub Occipito-Fronto : ……………………...
-Distansia Bitemporal : ………………………
-Distansia Biparietal : ………………………
-Distansia Mento-Occipital : ………………………
-Distansia Fronto-Occipito : ………………………
-Distansia Sub Occipito-Bregmatika: …………………...

F. Data Psiko-Sosial
1. Anak yang dikehendaki : Ya Tidak
2. Orang tua lengkap : Ya Tidak
3. Diasuh orang tua : Ya Tidak
4. Dukungan : Ya Tidak
5. Rawat gabung : Ya Tidak
6. Lain-lain : ……………………

28
G. Sidik Jari/Kaki
Sidik jari kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi

Sidik jempol tangan ibu Sidik jempol tangan kanan ibu

H. Analisa Masalah
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...

I. Rencana Asuhan
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………...

Mengetahui Yogyakarta, ____________________


Penanggung jawab ruang, Mahasiswa yang mengkaji,

__________________________ ______________________________

29
f. Evaluasi pencapaian tujuan praktikum
Mahasiswa melakukan praktik pengkajian keperawatan dengan menggunakan
kasus yang sudah diberikan pembimbing

g. Referensi (referensi yang dipakai dalam materi praktikum)


1) Cunningham, F. Gary, et al. Obstetri Williams. Volume 1 dan 2. Edisi 23.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. 2013
2) Fatmawati, Siti, Wahyu P. Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha
Medika. Yogyakarta. 2010
3) Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.
Malloy.Inc
4) Geoffrey C. ABC Asuhan Persalinan. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
Jakarta. 2012
5) Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan
Maternitas (2- vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
6) Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014).
Maternal Child Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc
7) Rochjati, P. (2011). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Airlangga
University Press, Edisi 2, 43.

30
2. PRAKTIKUM 2: PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
a. Pengertian
Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi pada ibu hamil
b. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil
c. Aktivitas pembelajaran
1) Pertemuan I (120 menit)
a) Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar
b) Mahasiswa mempelajari video pemeriksaan fisik ibu hamil secara mandiri
( Self Directive Learning) dengan link:

https://drive.google.com/file/d/1sFCjfXWlkabmIuSTaSQdmDE0s-
RHVTYl/view?usp=sharing

c) Kelompok melakukan diskusi melalui elearningstikespantirapih.ac.id


selama 60 menit
d) Dosen/pembimbing laboratorium melakukan sesi diskusi dan tanya jawab
untuk pemantapan materi yang telah dipresentasikan melalui Gmeet/Zoom
selama 60 menit
e) Dosen /pembimbing laboratorium membuat kesimpulan dari materi dan
hasil diskusi

2) Pertemuan II (300 menit)


Mahasiswa melakukan praktek mandiri keterampilan pemeriksaan fisik ibu
hamil dengan panduan video dan prosedur tetap pemeriksaan fisik ibu hamil
yang terdapat di modul hingga mampu melakukannya dengan benar.
1) Pertemuan III (300 menit)
Pada pertemuan III, Mahasiswa satu-persatu secara tatap muka melakukan
pemeriksaan fisik ibu hamil dan dosen melakukan penilaian terhadap
tindakan pemeriksaan fisik ibu hamil secara individu sesuai dengan jadual
ujian lab secara tatap muka menggunakan instrumen prosedur tindakan
pemeriksaan fisik ibu hamil dalam modul ini.

d. Materi tentang ketrampilan yang dipelajari

1) Pengertian
Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan teknik inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi pada ibu hamil

2) Tujuan
a) Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi janin (adanya denyut,
frekuensi, keteraturan denyut jantung janin dan kelainan denyut jantung
janin (DJJ))
b) Untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu
c) Untuk mengetahui usia kehamilan
d) Untuk mengetahui posisi janin
e) Untuk menafsirkan berat badan janin

31
3) Indikasi
Dilakukan pada semua ibu hamil

4) Kontra indikasi
Tidak ada

5) Hal-hal yang harus dikaji pada pasien


a) Identitas pasien
b) Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
c) Usia kehamilan/Hari Perkiraan Lahir (HPL)
d) Gerakan janin yang dirasakan oleh ibu
e) Kulit dikaji perubahan pigmentasi , adanya kelainan kulit dan adanya
edema
f) Distribusi, jumlah dan kualitas rambut tubuh dikaitkan dengan status
mutrisi, fungsi endokrin dan perhatian terhadap kebersihan diri
g) Pemeriksaan pembesaran kelenjar tiroid
h) Pemeriksaan payudara (bentuk payudara, pigmentasi, bentuk puting,
konsistensi dan adanya nyeri pada payudara
i) Pemeriksaan abdomen (selain leopold dan pemeriksaan tinggi fundus
uteri) juga dilakukan pemeriksaan misalnya adanya perubahan
pigmentasi di abdomen, linea gravidarum, adanya luka atau scar operasi
sebelumnya.
j) Pengukuran tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri digunakan sebagai salah satu indikator
untuk menentukan kemajuan pertumbuhan janin, selain itu juga dapat
dijadikan perkiraan usia kehamilan. Tinggi fundus uteri yang stabil /
tetap/ menurun merupakan indikasi adanya retardasi pertumbuhan janin,
sebaliknya tinggi fundus yang meningkat secara berlebihan
mengindikasikan adanya jumlah janin lebih dari satu/ kemungkinan
hidramion. Cara pengukuran dengan meletakkan metlene di bagian
tengah abdomen dan diukur mulai dari batas atas siphisis pubis hingga
batas atas fundus. Pengukuran tinggi fundus uteri ini dilakukan pada usia
kehamilan memasuki trimester kedua-ketiga. Untuk mendapatkan
ketepatan hasil pengukuran digunakan rumus Mc-Donald’s (McDonald
rule).

Rumus McDonald’s:
Usia kehamilan (hitungan minggu)= tinggi fundus uteri (cm) X 8/7

Teori Tafsiran berat janin (TBJ) menurut Johnson:


TBJ (gram)= (TFU-11) X 155 (bila bagian presentasi sudah masuk
PAP)
TBJ (gram)= (TFU-12) X 155 (bila bagian presentasi belum masuk
PAP)

32
Ilusrasi pengukuran tinggi fundus uteri:
UMUR TINGGI FUNDUS UTE
KeHAMILAN
12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat – prosessus xifoi
36 minggu Setinggi prosessus xifoid
40 minggu 2 jari di bawah pro
xifoideus

k) Penghitungan denyut jantung janin


Pergerakan janin biasanya dirasakan oleh ibu di usia kehamilan 16 minggu
(multigravida) atau 20 minggu (primigravida). Denyut jantung janin dapat
terdengar melalui dopler (12 minggu), fetoscope (18-20 minggu) atau
ultrasound stethoscope (awal trimester). Pemeriksaan USG kehamilan dapat
lebih tepat memperkirakan usia kehamilan dan digunakan apabila tanggal
menstruasi terakhir tidak dapat dipastikan atau jika ukuran uterus tidak sesuai
dengan kepastian tanggal menstruasi terakhir. Lokasi untuk mendengar DJJ di
punggung bayi, jika presentasi kepala maka DJJ terdengar di sebelah
kiri/kanan di bawah pusat, jika presentasi bokong maka DJJ terdengar di
sebelah kiri/kanan di atas pusat. Pada kehamilan gemeli terdengat DJJ pada
dua tempat yang sama jelas dengan frekuensi yang berbeda (perbedaan lebih
dari 10x/menit)
l) Pemeriksaan vagina untuk melihat adanya pengeluaran pervaginam (darah,
cairan), varises dan adanya tanda chadwick.
m)Pemeriksaan ekstremitas bawah khususnya untuk tanda edema yang dikaji
antara lain distribusi edema apakah hanya pada ekstermitas bawah, seluruh
tubuh, pada wajah, derajat edema dan pitting edema, lalu dikaitkan dengan
tekanan darah ibu (mengarah ke gejala preeklamsia). Pitting edema derajatnya:
derajat +1 (jika kedalaman 2 mm); derajat +2 (Jika kedalaman 4 mm); derajat
+3 (Jika kedalaman 6 mm); derajat +4 (Jika kedalaman 8 mm). Jika pada
orang normal setelah ditekan pengembalian jaringan pada bentuk semula
hanya membutuhkan waktu sekitar 10-30 detik saja

n) Pemeriksaan deep tendon refleks


Pemeriksaan ini penting bagi wanita yang sedang menjalani pengobatan
dengan magnesium sulfate. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
mengetahui iritabilitas susunan saraf pusat, adanya preeklamsia pada
kehamilan serta mengkaji pengaruh pengobatan magnesium sulfate. Tidak
munculnya deep tendon refleks menunjukkan adanya bahaya terjadinya
toksisitas magnesium sulfate. Tingkatan deep tendon refleks: 0 jika tidak ada
respon; +1 jika respon lemah, berada di bawah respon normal; +2 jika respon
normal, respon yang diharapkan; +3 jika respon agak hiperaktif; +4 jika respon
hiperaktif dan diikuti clonus yang intermitten atau terus menerus.
33
6) Hal-hal yang perlu diperhatikan
a) Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara sistematis dari ujung kepala sampai
ujung kaki (head to toe)
b) Pada saat pemeriksaan jangan melakukan palpasi pada saat pasien mengalami
kontraksi

34
e. PROTAB KETRAMPILAN ATAU FORM EVALUASI SESUAI DENGAN
METODE PRAKTIKUM

PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL

NO KOMPONEN PENILAIAN
I II III IV V
1. Fase Pra Interaksi
a. Mengecek catatan keperawatan pasien
b. Mengekplorasi perasaan dan memiliki pengatahuan,
keterampilan yang benar tentang cara pemeriksaan ibu
hamil
c. Persiapan alat
1). Catatan keperawatan pasien
2). Alat tulis
3). Timbangan berdiri dan pengukur tinggi badan
4). Tensimeter
5). Stetoskop
6). Perkusi hammer
7). Termometer
8). Midline
9). Dopler atau Stetoscope Laenec (manual)
10). Arloji yang menggunakan jarum detik
11). Kalau perlu senter
12). Jelly
13). Tissue
14). Piala ginjal
15). Kalau perlu sarung tangan
a. Perawat mencuci tangan
N1= (a+b+c+d) X1
8
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam dan menyebut nama pasien
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Menjelaskan tujuan, prosedur, sensasi dari tindakan yang
akan dilakukan pada pasien
d. Menjelaskan waktu yang diperlukan untuk melakukan
tindakan
e. Menjelaskan peran perawat dan peran pasien yang harus
dilakukan
N2= (a+b+c+d+e) X1
10
3. Fase Kerja
a. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
b. Mempersilakan pasien untuk bak lebih dulu
c. Menyiapkan ruangan dan menutup pintu, jendela, gordin,
kalau perlu lampu dinyalakan
d. Menimbang berat badan dan kalau perlu mengukur tinggi
35
badan
e. Mempersilakan pasien tidur terlentang dengan satu bantal
f. Perawat berdiri di sebelah kanan pasien
g. Perawat melakukan pengukuran suhu, nadi dan tekanan
darah
h. Melakukan pemeriksaan fisik head to toe (inspeksi dan
palpasi)
1). Perhatikan warna rambut, rambut kotor atau tidak,
palpasi tekstur rambut mudah patah atau tidak, rontok
atau tidak
2). Perhatikan wajah adanya oedema, hiperpimentasi
(cloasma gravidarum), pucat, ikterik pada mata
3). Perhatikan mulut dan gigi adanya caries, epulis
4). Perhatikan leher adanya pembesaran kelenjar tiroid
5). Perhatikan keadaan payudara meliputi pembesaran,
strie, hiperpigmentasi pada areola dan puting serta
keadaan putting
6). Perhatikan perut, bentuk, adanya gerakan janin,
kontraksi, bekas operasi, strie, linea nigra
i. Mengambil termometer yang telah dipasang dan memeriksa
hasilnya
j. Meminta pasien untuk sedikit menekuk lutut
k. Melakukan maneuver Leopold I
1). Pemeriksa berdiri sebelah kanan pasien, menghadap ke
muka pasien
2). Sesuaikan suhu tangan pemeriksa dengan suhu perut
pasien dengan cara menggosok-gosok kedua tangan
pemeriksa
3). Letakkan kedua belah tangan pemeriksa pada sisi kiri dan
kanan perut pasien, kemudian ketengahkan uterus pasien
4). Letakkan kedua belah telapak tangan di bagian fundus
uteri pasien dan tentukan tinggi fundus uterinya dengan
mengukur jarak antara proxesus xiphoideus sampai
fundus uteri menggunakan jari. Gunakan midline untuk
mengukur jarak antara fundus uteri dengan symphisis
(perasat Mc. Donald)
5). Tentukan bagian anak yang ada di fundus uteri dengan
melakukan palpasi menggunakan ujung jari tangan kiri
dan tangan kanan menahan uterus di atas symphisis
l. Melakukan maneuver Leopold II
1). Posisi pemeriksa tetap menghadap ke muka pasien
2). Letakkan kedua belah telapak tangan di kedua sisi
abdomen pasien
3). Pertahankan letak uterus dengan menggunakan telapak
tangan yang satu
4). Gunakan telapak tangan yang lain untuk melakukan
palpasi uterus di sisi yang lain
5). Tentukan di mana letak punggung (bagian yang datar)
dan di mana bagian-bagian kecil janin
36
m. Melakukan maneuver Leopold III
1). Posisi pemeriksa tetap menghadap ke pasien
2). Tangan kiri menahan fundus uteri, tangan kanan
membentuk mangkok mencekam abdomen bagian bawah
pasien tepat di atas symphisis
3). Goyangkan dan tentukan bagian apa yang menjadi
presentasi dan apakah presentasi tersebut masih dapat
digoyangkan
n. Meminta pasien untuk melurukan kakinya
o. Melakukan Lakukan maneuver Leopold IV (Jika kepala
sudah masuk ke dalam pintu atas panggul)
1). Posisi pemeriksa menghadap ke kaki pasien
2). Meletakkan kedua belah telapak tangan di kedua sisi
abdomen
3). Menggerakkan jari tangan secara perlahan ke sisi bawah
abdomen ke arah pelvis
4). Melakukan palpasi bagian presentasi
5). Tentukan letak dari bagian presentasi tersebut seberapa
bagian masuk ke dalam pintu atas panggul
p. Mengukur denyut jantung janin dengan cara
1). Menentukan posisi punggung janin
2). Menempatkan stetoscope Laenec pada tempat punctum
maksimum pada uterus
3). Menahan dinding perut dengan satu tangan, tangan yang
lain memeriksa denyut nadi ibu, mendengarkan DJJ
dengan menempelkan telinga kiri pada stetoscope
4). Menghitung frekuensi DJJ selama satu menit
5). Mendengarkan DJJ dengan Dopler agar ibu dapat ikut
mendengarkan, dengan cara
a). Mengoleskan jelly pada punctum maksimum
b). Menempatkan dopler pada punctum maksimum
c). Memberitahu pada ibu tentang suara denyut jantung
janin
d). Menghitung jumlah denyut jantung janin
e). Membersihkan perut ibu dari jelly dengan tissue
f). Membersihkan Dopler dari jelly dengan tissue
g). Membuang tissue ke dalam bengkok
o. Melakukan pemeriksaan vagina
1). Kalau perlu memakai sarung tangan
2). Perhatikan adanya pengeluaran (Darah, cairan)
3). Perhatikan adanya varises
4). Perhatikan adanya tanda Chadwick
p. Melakukan pemeriksaan tungkai bawah
1). Perhatikan adanya udema
2). Perhatikan adanya varises
3). Menganjurkan ibu menekuk lutut dan ketuklah lutut
dengan hammer (posisi tidur) atau menganjurkan pasien
untuk duduk dengan kaki berjuntai dan ketuklah kedua
lutut dengan hammer untuk mengecek reflek patella
37
N3= (a+b+c+d+e+f+g+h+i+j+k+l+m+n+o+p) X 2
32
4. Fase Terminasi
a. Mengevaluasi perasaan pasien, perkembangan janin, tinggi
fundus uteri, usia kehamilan, letak punggung dan bagian-
bagian kecil, bagian terendah janin dan jumlah bagian janin
yang masuk pintu atas panggul
b. Menyimpulkan hasil tindakan yang dilakukan
c. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Mengakhiri kegiatan dengan baik
e. Membuka pintu, jendela, gordin, kalau perlu lampu
dimatikan
f. Membereskan alat
g. Mencuci tangan
N 4= (a+b+c+d+e+f+g) X 1
14
5. Mendokumentasikan Tindakan Keperawatan
a. Mencatat hari, tanggal dan jam tindakan keperawatan
b. Mencatat hasil tindakan keperawatan yang telah dilakukan
c. Mencatat respon pasien sebelum, selama dan sesudah
tindakan keperawatan
N 5= (a-c) X1
2
6. Sikap
a. Tanggap terhadap reaksi pasien
b. Teliti
c. Hati-hati
d. Sopan
e. Ramah
f. Sabar
N 6= (a-f) X1
2
Total Nilai = (N1+N2+N3+N4+N5+N6 )x 100%
7

Keterangan
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tidak benar
2: Dilakukan dengan benar

Yogyakarta, _______________
Pembimbing, Observer,

_________________________ _________________________
38
f.Evaluasi pencapaian tujuan praktikum.
1) Setiap mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk dievaluasi keterampilan
pemeriksaan fisik ibu hamil sesuai dengan materi yang dilakukan pada saat
kegiatan laboratorium
2) Penilaian dilakukan dengan menggunakan instrumen prosedur tetap yang diajarkan
dengan nilai batas lulus adalah 75% dengan kritical point dilakukan dengan benar
(nilai 2)
3) Mahasiswa yang belum mencapai nilai batas lulus diberikan kesempatan untuk
melakukan ujian ulang (remedial)
4) Mahasiswa yang remedial mendapatkan nilai maksimal 75%
5) Nilai ujian praktik laboratorium akan diakumulasikan dengan nilai teori dengan
bobot nilai 15%

g. Referensi (referensi yang dipakai dalam materi praktikum)


1) Cunningham, F. Gary, et al. Obstetri Williams. Volume 1 dan 2. Edisi 23.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. 2013
2) Fatmawati, Siti, Wahyu P. Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha Medika.
Yogyakarta. 2010
3) Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.
Malloy.Inc
4) Geoffrey C. ABC Asuhan Persalinan. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.
2012
5) Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas
(2- vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
6) Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal
Child Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc

39
3. PRAKTIKUM 3 MENOLONG PERSALINAN NORMAL

a. Pengertian
Memberikan pertolongan dan pendampingan pada ibu yang akan melahirkan

b. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan prosedur menolong persalinan

c. Aktivitas pembelajaran
1) Pertemuan I (120 menit)
a) Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar
b) Mahasiswa mempelajari video menolong persalinan secara mandiri ( Self
Directive Learning) dengan link:

https://drive.google.com/file/d/1sLeyqae7VHq33hZ37OIzr7HdzqNxhJzi/
view?usp=sharing

c) Kelompok melakukan diskusi melalui elearningstikespantirapih.ac.id


selama 60 menit
d) Dosen/pembimbing laboratorium melakukan sesi diskusi dan tanya
jawab untuk pemantapan materi yang telah dipresentasikan melalui
Gmeet/Zoom selama 60 menit
e) Dosen /pembimbing laboratorium membuat kesimpulan dari materi dan
hasil diskusi

2) Pertemuan II (450 menit)


Mahasiswa dalam kelompok melakukan praktek mandiri menolong
persalinan dengan panduan video dan prosedur menolong persalinan yang
ada di modul hingga mampu melakukannya dengan benar. Kegiatan Mandiri
ini dilakukan dengan mekanisme 2 mahasiswa mendaftarkan kegiatan
mandiri di petugas laboran, satu mahasiswa melakukan tindakan menolong
persalinan, yang satunya mengambil memvideokan proses kegiatan mandiri,
lalu video tersebut dikumpulkan ke dosen/ pembimbing lab untuk
mendapatkan penilaian pelaksanaan praktik menolong persalinan dengan
menggunakan instrumen prosedur yang telah disediakan dalam modul.

d. Materi tentang keterampilan yang dipelajari

Menolong Persalinan

1) Pengertian
Memberikan pertolongan dan pendampingan pada ibu yang akan melahirkan

2) Tujuan
a) Ibu dapat melahirkan spontan tanpa komplikasi
b) Anak lahir normal

3) Indikasi
Dilakukan pada ibu yang akan melahirkan

40
4) Kontra indikasi
Persalinan tidak normal

5) Hal-hal yang harus dikaji pada pasien


a) Identitas pasien
b) Tanda vital
c) Dengarkan, lihat dan periksa gejala dan tanda-tanda persalinan kala II:
(1) Ibu merasakan dorongan kuat dan meneran (doran)
(2) Ibu merasakan regangan yang semakin meningkat pada rektum dan
vagina (teknus)
(3) Perineum tampak menonjol (perjol)
(4) Vulva dan spingter ani membuka (vulka)
d) Kondisi pasien
e) Denyut jantung janin

6) Hal-hal yang perlu diperhatikan


a) Sterilitas
b) Suasana tenang
c) Memberi dukungan moral
d) Cepat dalam pengambilan keputusan
e) Fase orientasi tidak harus dilakukan jika sudah memasuki Kala II

41
e. Protab keterampilan

MENOLONG PERSALINAN

NO KOMPONEN PENILAIAN
I II III IV V
1. Fase Pra Interaksi
a. Mengecek catatan keperawatan dan medis
pasien
b. Mengeksplorasi perasan dan mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang benar untuk melakukan tindakan menolong
persalinan
c. Persiapan alat
1). Satu set partus steril terdiri dari:
a). Satu doek/kain
b). Dua pasang sarung tangan
c). Sebuah ½ kokher
d). Kalau perlu sebuah gunting episiotomi
e). Dua buah kokher
f). Sebuah gunting tali pusat
g). Dua buah pengikat tali pusat
h). Empat-lima buah kain kassa
i). Kalau perlu sebuah catheter nelaton
2). Underpad
3). Lima buah kapas dan air DTT (Dekontaminasi Tingkat
Tinggi) pada tempatnya
4). Penghisap lendir manual/elektrik
5). Dua buah piala ginjal
6). Bethadin 10% pada tempatnya
7). Dua buah pasu surungan (slof) (pakai underped)
8). Satu buah kendil tertutup
9). Tiga buah ember tertutup yang dalamnya sudah diberi
plastik (untuk sampah basah, sampah kering, alat tenun)
10). Safety box
11). Meja resusitasi (kalau ada)
12). Inkubator
13). Satu buah handuk
14). Satu buah popok
15). Satu buah selimut bayi
16). Skort plastik
17). Masker
18). Kaca mata
19). Topi/penutup kepala
20). Sepatu boot
21). Gelang ibu dan bayi
22). Alat untuk mengukur tanda vital
23). Spuit 3 cc dan Oksitosin 10 IU
42
24). Doppler/ Monokuler

25). Kom besar untuk cairan larutan chlorin 10%


26). Chloryn 10% ( 900cc air + 100cc byclean )
27). Jam tangan
d. Mengenakan skort plastik, topi, masker, kaca mata dan sepatu
boot
e. Mencuci tangan (6 langkah)
N1= (a+b+c+d+e) X1
10
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam dan menyebut nama pasien
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Menjelaskan bahwa pasien sudah mau melahirkan
d. Menjelaskan tujuan, prosedur dari tindakan yang akan
dilakukan serta proses dan sensasi persalinan
e. Menjelaskan peran perawat dan peran pasien yang harus
dilakukan (mengejan)
N 2= (a+b+c+d+e) X1
10
3. Fase Kerja
(KALA II)
a. Pastikan privacy pasien terjaga, gordin, jendela dan pintu
tertutup, ruangan tetap terang
b. Beri kesempatan pasien untuk bertanya sebelum tindakan
dilakukan
c. Beri dukungan kepada ibu secara verbal, lakukan kontak mata
dan tenang. Tawarkan jika ada keluarga yang ingin menyertai
ibu dalam proses persalinan
d. Asisten melepas pakaian bawah pasien dan mengatur posisi
pasien dorsal recumbent/yang nyaman untuk pasien
e. Kenakan sarung tangan steril
f. Pasang pengikat tali pusat pada kedua buah kokher
g. Desinfeksi perineum dan sekitarnya dengan air DTT. Lakukan
periksa dalam
h. Pecahkan membran amnion, jika masih utuh dengan
menggunakan ½ kokher dengan cara:
1). Tangan kanan dalam posisi periksa dalam
2). Tangan kiri memasukkan ½ kokher di antara 2 jari tangan
kanan
3). Selaput ketuban dipecah saat his hampir hilang
4). Tampung air ketuban dengan menggunakan piala ginjal
5). Meminta asisten untuk membuang air ketuban
i. Lepaskan sarung tangan dalam larutan chlorine 10%
j. Hitung frekuensi DJJ dengan dopler selama satu menit penuh

43
k. Bentangkan handuk di atas perut pasien dan underpad di
bawah pantat pasien
l. Buka set partus steril
m.Kenakan sarung tangan steril
n. Bentangkan doek /kain steril di bawah pantat pasien
o. Letakkan telapak tangan kanan yang dialasi dengan doek/kain
steril yang ada di bawah pantat pasien di perineum untuk
menyokong perineum. Telapak tangan kiri diletakkan pada
kepala janin yang muncul dan tekan dengan tekanan ringan ke
arah vagina untuk mencegah agar kepala tidak menerobos
keluar terlalu cepat sehingga tidak terjadi laserasi vagina atau
perineum dan tidak melukai subdural atau epidural janin
p. Setelah kepala lahir, periksa leher bayi. Jika ada lilitan tali
pusat di leher, coba untuk melepaskan lilitan tersebut melalui
kepala janin, bila tidak berhasil jepit tali pusat dengan kokher
di dua tempat, kemudian potong tali pusat di antara kedua
kokher
q. Memegang kepala bayi di kedua sisi dengan kedua telapak
tangan mengikuti arah putaran paksi luar
r. Melahirkan bahu depan dengan cara menggerakkan kepala
bayi ke bawah sampai bahu berada di bawah symphisis
s. Melahirkan bahu belakang dengan cara menggerakkan kepala
bayi ke atas sampai kedua bahu lahir
t. Melahirkan seluruh tubuh bayi dengan gerakkan sangga susur
sambil memperhatikan perineum
u. Meletakkan bayi melintang di atas perut ibu dan keringkan
badan bayi dengan handuk
v. Menilai APGAR bayi
w. Meminta asisten untuk mengisap lendir bayi yang berada di
mulut dan hidung, kemudian menginformasikan jam kelahiran
dan jenis kelamin bayi kepada ibu
y .Memeriksa janin tunggal dengan mengukur TFU
z. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM
aa.Memotong tali pusat dengan cara :
Menjepit tali pusat dengan kokher I ± 2 cm dari pusat bayi,
lalu tali pusat diurut ke arah placenta dan jepit tali pusat
dengan kokher II pada jarak ± 3-5 cm dari kokher I, lalu
menggunting tali pusat di antara kedua kokher dengan
perlindungan empat jari tangan penolong, kemudian kedua
ujung tali pusat yang telah dipotong. Ikat tali pusat dengan
pengikat tali pusat yang ada di kokher dan lepaskan kokher.
ab. Lakukan IMD
KALA III
ac. Memasang pispot/underpad di bawah pantat ibu dan memeriksa
kandung kemih ibu, kalau penuh di catheter nelaton dan urine
ditampung di piala ginjal dan meminta asisten untuk
membuangnya

44
ad. Memonitor kontraksi uterus, mengobservasi perdarahan
pervaginam
ae. Melahirkan placenta dengan cara PTT (Peregangan Tali pusat
Terkendali)
1). Regangkan tali pusat dengan tangan kanan
2). Tangan kiri menekan uterus dengan mendorong ke arah
kepala ibu kemudian pindahkan kokher 5 cm di depan
vagina
3). Ulangi cara tersebut sampai plasenta tampak di vulva
4). Pegang plasenta yang sudah keluar kemudian letakkan di
dekat pantat ibu
af. Memeriksa keadaan placenta
1). Selaput amnion apakah utuh atau tidak
2). Cotyledon utuh atau ada yang lepas
3). Mengecek kelainan placenta
Ag.Memasukkan placenta pada kendil yang sudah tersedia dan
meminta asisten untuk menimbang plasenta
ah. Mengganti pot di bawah pantat, bila perdarahan banyak diganti
dengan pot yang bersih dan meminta asisten untuk mengukur
perdarahan dengan gelas ukur
ai. Lepas sarung tangan dalam larutan chlorine 10%
KALA IV
Aj. Memeriksa tanda-tanda vital dan perineum. Kalau perlu
menjahit perineum
ak. Memeriksa tinggi fundus uteri, kontraksi dan mengukur
perdarahan kala IV
N 3=
(a+b+c+d+e+g+h+i+j+k+l+m+n+o+p+q+r+s+t+u+v+w++
y+z+aa+ab+ac+ad+ae+af+ag+ah+ai+aj+ak) X2
74
4. Fase Terminasi
a. Mengevaluasi tindakan pertolongan persalinan dan perasaan
pasien
b. Memberi reinforcement positif pada ibu
c. Menyimpulkan hasil tindakan yang dilakukan
d. Mengakhiri pertemuan disertai pesan-pesan yang perlu untuk
ibu
e. Membuka pintu, jendela, gordin, kalau perlu lampu dimatikan
f. Membereskan alat dan mengembalikan pada tempatnya
g. Mencuci tangan
N4= (a+b+c+d+f+g) X1
14
5. Mendokumentasikan Tindakan Keperawatan
a. Mencatat hari, tanggal dan jam tindakan keperawatan
b. Mencatat hasil tindakan keperawatan yang telah dilakukan
c. Mencatat respon pasien sebelum, selama dan sesudah tindakan
keperawatan
45
d. Mencatat penemuan penting saat tindakan dilakukan
e. Mencatat rencana tindakan

N 5= (a-e) X1
2
6. Sikap
a. Tanggap terhadap respon pasien
b. Teliti
c. Ramah
d. Sabar
e. Cekatan

N 6= (a-e) X1
2
Total Nilai = (N1+N2+N3+N4+N5+N6 )x 100%
7

Keterangan
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tidak benar
2: Dilakukan dengan benar
Yogyakarta, _______________
Pembimbing, Observer,

_________________________ _________________________

f. Evaluasi pencapaian tujuan praktikum


1) Mahasiswa diminta untuk saling menilai antar mahasiswa
2) Batas kelulusan 75%
3) Apabila mahasiswa belum mencapai nilai batas lulus diberikan kesempatan untuk
remedial dengan nilai maksimal 75%

g. Referensi
1) Geoffrey C.2012. ABC Asuhan Persalinan. Penerbit Moduk Kedokteran. EGC.
Jakarta
2) Manurung Suryani. 2011. Modul Ajar Keperawatan Maternitas Asuhan
Keperawatan Intranatal. Trans Info Media.Jakarta

46
4. PRAKTIKUM 4: PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

a. Pengertian
Pengukuran yang dilakukan pada bayi meliputi pengukuran panjang badan,
berat badan, lingkar kepala atas, lingkar dada, lingkar perut, lebar bahu.
Terdapat dua cara pengukuran antropometri yaitu pengukuran berdasarkan umur
dan pengukuran tidak berdasarkan umur

b. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan antropometri

c. Aktivitas pembelajaran
1)Pertemuan I (120 menit)
a) Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar
b) Mahasiswa mempelajari video menolong persalinan secara mandiri ( Self
Directive Learning) dengan link:

https://drive.google.com/file/d/1sBPboxk7wQe9XIEBa_D9ClFMij9XN62
B/view?usp=sharing

c) Kelompok melakukan diskusi melalui elearningstikespantirapih.ac.id


selama 60 menit
d) Dosen/pembimbing laboratorium melakukan sesi diskusi dan tanya jawab
untuk pemantapan materi yang telah dipresentasikan melalui Gmeet/Zoom
selama 60 menit
e) Dosen /pembimbing laboratorium membuat kesimpulan dari materi dan
hasil diskusi

2) Pertemuan II (450 menit)


Mahasiswa dalam kelompok melakukan praktek mandiri pemeriksanaan
antropometri dengan panduan video dan prosedur pemeriksaan antropometri
yang ada di modul hingga mampu melakukannya dengan benar. Kegiatan
Mandiri ini dilakukan dengan mekanisme 2 mahasiswa mendaftarkan
kegiatan mandiri di petugas laboran, satu mahasiswa melakukan tindakan
pemeriksaan antropometri, yang satunya mengambil memvideokan proses
kegiatan mandiri, lalu video tersebut dikumpulkan ke dosen/ pembimbing
lab untuk mendapatkan penilaian pelaksanaan praktik pemeriksaan
antropometri dengan menggunakan instrumen prosedur yang telah
disediakan dalam modul.

d. Materi tentang keterampilan yang dipelajari

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

47
1) Pengertian
Pengukuran yang dilakukan pada bayi meliputi pengukuran panjang badan,
berat badan, lingkar lengan atas, lingkar dada, lingkar perut, lebar bahu dan
lingkar kepala.Terdapat dua cara pengukuran antropometri yaitu pengukuran
berdasarkan umur dan pengukuran tidak berdasarkan umur

2) Tujuan
a) Mengetahui panjang badan, berat badan, lingkar lengan atas, lingkar
dada, lingkar perut, lebar bahu dan berbagai macam jenis ukuran kepala
pada bayi baru lahir
b) Sebagai awal deteksi dini perkembangan bayi
c) Memantau tumbuh kembang bayi selanjutnya
d) Membantu menentukan program pengobatan, diet
e) Memantau adanya kelainan kepala pada bayi (hidrocephalus,
mikrocephali perdarahan intrakranial, caput succedeneun, cephal
hematoma)

3) Indikasi
a) Bayi baru lahir
b) Pasien bayi yang dirawat
c) Pasien bayi tertentu sesuai dengan kondisi/kelainan

2) Kontra indikasi
Tidak ada

3) Hal-hal yang harus dikaji pada pasien


a) Identitas pasien
b) Keadaan umum pasien
c) Tanda-tanda vital

4) Hal-hal yang perlu diperhatikan


a) Memastikan bayi dalam posisi nyaman dan aman dalam pegangan atau
terbaring di atas tempat tidur
b) Pada saat tindakan prinsip yang harus diperhatikan adalah mencegah
hipotermi pada bayi, sehingga selama tindakan harus selalu mengevaluasi
apakah ada tanda-tanda hipotermi pada bayi
c) Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberi tanda pada tempat tidur (harus rata/datar) berupa garis atau titik
pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi, lalu ukur jarak
antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur

48
e. PROTAB KETERAMPILAN

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

NO KOMPONEN PENILAIAN
I II III IV V
1. Fase Pra Interaksi
a. Mengecek catatan keperawatan pasien
a. Mengekplorasi perasaan dan memiliki pengetahuan,
keterampilan yang benar untuk melakukan tindakan
c. Persiapan alat
1). Meja periksa
2). Kain pengalas
3). Alat tulis
4). Buku catatan/lembar observasi
5). Mistar pengukur/papan pengukur
6). Pita pengukur/midline
7). Timbangan bayi
8). Kain pengalas timbangan
9). Jangka pengukur
d. Mencuci tangan
N1= (a+b+c+d) X1
8
2. Fase Orientasi
a. Menyapa bayi
N2= (a) X1
2
3. Fase Kerja
a. Menyiapkan ruangan, menutup pintu, jendela, gordin
b. Meletakkan kain pengalas di meja bayi
c. Membaringkan bayi di atas meja bayi yang telah dialasi kain
pengalas dan memastikan bayi dalam posisi aman
d. Melepaskan kain bedong bayi
e. Mengukur panjang bayi (normal 45-50 cm)
1). Menyiapkan papan atau meja pengukur
2). Membaringkan bayi telentang tanpa bantal (supinasi) di atas
papan pengukur. Pastikan puncak kepala berada pada titik nol
papan pengukur, tekan lutut sampai menempel pada meja
(posisi ekstensi)
3). Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki
(telapak kaki tegak lurus dengan meja pengukur) lalu ukur
sesuai dengan skala yang tertera
4). Membaca hasil pengukuran dari puncak kepala sampai tumit
5). Mencatat hasilnya
49
f. Mengukur lingkar lengan atas (normal 11-13 cm)
1). Melingkarkan pita pengukur (midline) pada 1/3 lengan atas
bayi
2). Membaca hasil pengukuran
3). Mencatat hasilnya
g. Menimbang berat badan bayi (normal 2500-4000 gram)
1). Melepas baju dan popok bayi
2). Meletakkan bayi di atas timbangan bayi yang sudah diberi
alas
3). Ketika menimbang berat badan bayi tempatkan tangan
petugas di atas tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah
bayi jatuh saat ditimbang
4). Membaca hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk
pada alat timbangan dan dikurangi berat alas
5). Mencatat hasilnya
h. Mengukur lingkar dada bayi (normal 30-33 cm)
Pengukurannya dilakukan pada saat bernafas biasa (mid
respirasi) pada tulang xifoideus (incisura substernalis)
1). Menyiapkan pita pengukur
2). Melingkarkan pita pengukur dari dada ke daerah punggung
kembali ke dada melalui puting susu
3). Membaca hasil pengukuran
4). Mencatat hasilnya
i. Mengukur lingkar perut bayi
1). Melingkarkan pita pengukur dari pusat melalui punggung
kembali ke pusat
2). Membaca hasil pengukuran
3). Mencatat hasilnya
j. Mengukur lebar bahu
1). Membentangkan jangka pengukur/pita pengukur dari dari
caput humerus kanan ke caput humerus kiri
2). Membaca hasil pengukuran
3). Mencatat hasilnya
k. Memakaikan baju dan bedong

50
l. Mengukur kepala bayi dengan pita pengukur
Sebelum diukur dilakukan inspeksi daerah kepala dengan
memberikan penilaian:
1). Maulage yaitu tulang tengkorak yang saling menumpuk
pada saat lahir asimetri atau tidak (Sudah hilang beberapa
saat setelah lahir)
2). Ada tidaknya caput succedaneun yaitu edema pada kulit
kepala, lunak dan tidak berfluktuasi, batas tidak tegas dan
menyeberangi sutura dan akan hilang dalam beberapa hari
3). Ada tidaknya cephal hematoma yang terjadis saat setelah
lahir dan tidak tampak pada hari pertama karena tertutup
oleh caput succedenaun
4). Ada tidaknya perdarahan di mata
5). Melakukan pengukuran dengan pita pengukur meliputi
a). Sirkum ferensia fronto occipitalis (34 cm)
b). Sirkum ferensia mento oksipitalis (35 cm)
c). Sirkum ferensia sub oksipito bregmatika (32 cm)
6). Mengukur kepala dengan jangka pengukur
a). Distansia bitemporal (8 cm)
b). Distansia biparietal (9 cm)
c). Distansia fronto occipitalis (12 cm)
d). Distansia mento oksipitalis (13,5 cm)
e). Distansia sub oksipito bregmatika (9,5 cm)
f). Distansia sub mento bregmatika (Letak muka)
m. Merapikan bayi
n. Mengembalikan bayi ke box
N3= (a+b+c+d+e+f+g+h+i+j+k+l+m+n) X2
28
4. Fase Terminasi
a. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan
g. Menyimpulkan hasil tindakan yang dilakukan
h. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
i. Mengakhiri kegiatan dengan baik
j. Membuka pintu, jendela, gordin, kalau perlu lampu dimatikan
k. Membereskan alat
l. Mencuci tangan
N4= (a+b+c+d+e+f+g) X1
14
5. Mendokumentasikan Tindakan Keperawatan
d. Mencatat hari, tanggal dan jam tindakan keperawatan
e. Mencatat hasil tindakan keperawatan yang telah dilakukan
f. Mencatat respon bayi sebelum, selama dan sesudah tindakan
keperawatan
N5= (a-e) X1
2

51
6. Sikap
a. Sabar
b. Sopan
c. Hati-hati
d. Teliti
N6= (a-e) X1
2
Total Nilai = (N1+N2+N3+N4+N5+N6 )x 100%
7

Keterangan
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tidak benar
2: Dilakukan dengan benar

Yogyakarta, _______________
Pembimbing, Observer,

_________________________ _________________________

f. Evaluasi pencapaian tujuan praktikum


1) Mahasiswa diminta untuk saling menilai antar mahasiswa
2) Batas kelulusan 75%
3) Apabila mahasiswa belum mencapai nilai batas lulus diberikan kesempatan
untuk remedial dengan nilai maksimal 75%

g. Referensi
1) Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.
Malloy.Inc
2) Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan
Maternitas (2- vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
3) Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal
Child Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc

52
5. PRAKTIKUM 5 PEMERIKSAAN FISIK IBU POSTPARTUM
(PUERPERIUM) DAN PERAWATAN PERINEUM

a. Pengertian
Melakukan pemeriksaan fisik dan perawatan perineum pada ibu nifas

b. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan prosedur pemeriksaan fisik ibu postpartum dan
perawatan perineum

c. Aktivitas pembelajaran

Pertemuan I (120 menit)


1) Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar
2) Mahasiswa mempelajari video menolong persalinan secara mandiri ( Self
Directive Learning) dengan link:

https://drive.google.com/file/d/1nr6Hs5rqCwVTwgV4ALZd_yQOdnID7
K3C/view?usp=sharing

3) Kelompok melakukan diskusi melalui elearningstikespantirapih.ac.id selama


60 menit
4) Dosen/pembimbing laboratorium melakukan sesi diskusi dan tanya jawab
untuk pemantapan materi yang telah dipresentasikan melalui Gmeet/Zoom
selama 60 menit
5) Dosen /pembimbing laboratorium membuat kesimpulan dari materi dan hasil
diskusi

d. Materi tentang keterampilan yang dipelajari

1) PEMERIKSAAN FISIK IBU POST PARTUM (PUERPERIUM)


a) Pengertian
Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu nifas

b) Tujuan
(1) Mengetahui keadaan umum ibu nifas
(2) Mengetahui proses involusi uterus dan pengeluaran lokhea
(3) Mengetahui kelancaran proses laktasi
(4) Mengetahui perubahan sistem tubuh dalam masa nifas

c) Indikasi
Semua ibu nifas

d) Kontra Indikasi
Tidak ada

e) Hal-hal yang perlu dikaji sebelum tindakan


(1) Lama masa nifas ibu (hari)

53
(2) Persalinan normal/dengan tindakan (SC, vakum, ekstraksi dengan
forceps)
(3) Keadaan ibu (sudah mandi, belum BAK)
(4) Keadaan bayi
(5) Pemeriksaan fundus uteri
Pengkajian fundus uteri untuk mengetahui kondisi ibu selama
masa postpartum. Pengkajian ini penting terutama selama 1 jam
s.d 4 jam pertama postpartum pada ibu dengan resiko tinggi
perdarahan. Tinggi fundus uteri akan menurun kurang lebih 1 cm
setiap hari dan tidak akan teraba pada hari ke-9 atau ke-10
postpartum.
(6) Diastasis recti abdominis
Diastasis rektus abdominis adalah regangan pada otot rectus
abdominis akibat pembesaran uterus. Jika dipalpasi regangan ini
menyerupai celah memanjang dari proxesus xiphoideus ke
umbilikus sehingga dapat diukur panjang dan lebarmya. Diastasis
ini tidak dapat menyatu kembali seperti sebelum hamil tetapi dapat
mendekat dengan memotivasi ibu melakukan senam nifas. Cara
memeriksa diastasis rectus abdomins adalah dengan meminta ibu
untuk tidur terlentang tanpa bantal dan mengangkat kepala, tidak
diganjal, kemudian palpasi abdomen dari bawah Proxesus
xiphoideus ke umbilikalis kemudian ukur panjang dan lebar
diastasis.
(7) Pemeriksaan kandung kemih
Pengkajian dengan cara melakukan palpasi kandungan urin di
kandung kemih, kandung kemih yang bulat dan lembut
menunjukkan jumlah urin yang tertampung banyak dan hal ini
akan menganggu involusi uteri sehingga harus dikeluarkan.
Sebelum pemeriksaan fisik ibu diminta untuk berkemih terlebih
dahulu karena akan mempengaruhi hasil pengukuran tinggi fundus
uteri (TFU akan lebih tinggi dari yang seharusnya)
(8) Pemeriksaan perineum
Pada pemeriksaan perineum selama masa awal postpartum,
jaringan lunak di dalam dan sekitar perineum mungkin terlihat
membengkak dengan beberapa bruising/ memar/lebam. Jika ada
episiotomi, pengkajian perineum merupakan bagian penting
tentang pemulihan klien setelah melahirkan. Evaluasi luka
episiotomi dengan mengkaji tanda-tanda REEDA (red, edeme,
ekhimosis, discharge dan approximation). Kebersihan perineum
menunjang penyembuhan luka.
(9) Pemeriksaan ekstremitas bawah
Kaji apakah ada varises dan tanda homan. Tanda homan positif
menunjukkan adanya tromboplebhitis sehingga dapat menghambat
sirkulasi ke organ distal. Cara memeriksa tanda homan adalah
memposisikan ibu terlentang dengan tungkai ekstensi, kemudian
didorsofleksikan dan tanyakan apakah ibu mengalami nyeri pada
betis. Jika nyeri maka tanda homan positif dan ibu harus
dimotivasi untuk mobilisasi dini agar sirkulasi lancar.

54
f) Hal-hal yang harus diperhatikan selama tindakan
(1) Perhatikan keadaan umum ibu nifas
(2) Perhatikan keadaan emosional/psikologis ibu

2) PERAWATAN PERINEUM POST PARTUM


a) Pengertian
Merawat perineum pada ibu setelah melahirkan
b) Tujuan
(1) Menjaga kebersihan daerah perineum, luka jalan lahir dan luka episiotomy
pada ibu periode post partum
(2) Mencegah infeksi pada lukajalan lahir dan luka episiotomi pada ibu post
partum
(3) Mengkaji keadaan lochea pada ibu post partum
(4) Menjaga perasaan nyaman pada perineum ibu post partum

c) Indikasi
Ibu post partum yang dilakukan episiotomy atau terjadi laserasi dan telah
dilakukan penjahitan

2. KontraIndikasi
Tidak ada
3. Hal-hal yang perlu dikaji sebelum tindakan
a) Identitas pasien
b) Kondisi keadaan umum pasien
c) Tanda-tanda vital (ada peningkatan suhu atau tidak)
d) Pengetahuan klien tentang prosedur
e) Pemeriksaan fisik puerperium head to toe
f) Kondisi perineum/jahitan episiotomi (Kaji REEDA: Red
(Kemerahan),Edema (Bengkak), Echimosis (Bercak kemerahan),
Discharge (Cairan yang keluar), Approximation (Keutuhan jaringan)
g) Kondisi lochea
h) Kondisi proses involusi
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama tindakan
a) Perawatan perineum dilakukan setiap hari dan setiap selesai BAK/BAB
b) Pada waktu merawat perineum sekaligus melakukan pemeriksaan fisik
pada ibu post partum (pemeriksaan puerperium) untuk mengkaji
pengeluaran lochea
c) Setelah proses persalinan luka episiotomi seharusnya sembuh tanpa terlalu
menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu dan tidak perlu terjadi infeksi
oleh karena itu perlu menjaga kebersihan pada area tersebut
d) Area perineum dapat dibersihkan dengan menggunakan air sabun dan
dibilas sampai bersih
e) Cara membersihkan perineum dengan perlahan dari arah depan
kebelakang untuk mencegah tersebarnya bakteri dari anus ke vagina
f) Setelah membersihkan perineum dapat digunakan pembalut sebagai
penampung kotoran nifas dan sebagai fiksasi Sangat dianjurkan untuk

55
mengganti pembalut sesering mungkin dan menjaga kebersihan area
perineum
b. PROTAB KETERAMPILAN

1)PEMERIKSAAN FISIK IBU POSTPARTUM (PUERPERIUM)

NO KOMPONEN PENILAIAN
I II III IV V
1. Fase Pra Interaksi
a. Mengecek kelengkapan catatan keperawatan (mengecek
kembali apakah pasien yang bersangkutan belum dilakukan
pemeriksaan fisik puerperium)
b. Mengeksplorasi perasaan diri sendiri dan mengingat kembali
konsep tindakan
c. Menyiapkan alat:
1) Tensimeter dan stetoskop
2) Termometer
3) Arloji yang ada penunjuk detik
4) Nierbekken
5) Tissue
6) Sarung tangan
7) Kalau perlu senter
8) Kalau perlu peralatan untuk perawatan perineum
9) Metlene
d. Mencuci tangan
N1= (a+b+c+d) X1
8
2. Fase Orientasi
a. Memberikan salam dengan memanggil nama pasien dan
mencocokkan dengan gelang identitas pasien
b. Mengenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan
keperawatan yang akan dilakukan
d. Menjelaskan peran perawat dan pasien

e. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya


sebelum tindakan dimulai
f. Melakukan kontrak dengan pasien
N2= (a+b+c+d+e+f) X1
12
3. Fase Kerja
a. Menutup pintu, jendela dan korden, kalau perlu lampu
dinyalakan
b. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien (supine)
c. Memasang termometer di ketiak pasien sebelah kiri
(sebelumnya ketiak dilap dengan tissue)
d. Mengukur tekanan darah
e. Menghitung nadi dan pernafasan
56
f.. Melakukan pemeriksaan pada muka, melihat kelopak mata,
konjungtiva, sklera
g. Melakukan pemeriksaan pada mulut dan gigi, melihat
keadaan lidah dan geraham, keadaan gigi
h. Melakukan perabaan pada kelenjar tiroid
i. Melakukan perabaan pada kelenjar getah bening
j. Mengambil termometer dan melihat hasilnya
k. Meminta ijin kepada pasien untuk membuka baju bagian atas
sehingga dada sampai perut bagian bawah terbuka
l. Melihat kesimetrisan dada
m. Melakukan pemeriksaan jantung (Heart rate)
n. Melakukan pemeriksaan paru-paru (pengembangan paru)
o. Melakukan pemeriksaan pada payudara meliputi
kesimetrisan, bentuk, konsistensi, keadaan puting susu
(menonjol, datar, lecet, kotor) dan melakukan palpasi untuk
mengecek pengeluaran ASI/kolustrum
p.Melakukan pemeriksaan pada abdomen meliputi ada tidaknya
luka operasi, keadaan luka operasi, peristaltik usus
q. Melakukan pemeriksaan pada uterus meliputi tinggi fundus
uteri, konsistensi, adanya kontraksi dan diastasis rectus
abdominis
r. Melakukan palpasi pada daerah suprapubis untuk mengecek
adanya nyeri dan distensi kandung kemih
s. Merapikan kembali baju bagian atas pasien
t. Meminta ijin kepada pasien untuk membuka baju bagian
bawah
u. Memakai sarung tangan
v. Membuka celana dalam dan biarkan pembalut pasien masih
tetap dan buang kassa betadhine yang menutup luka
episiotomi ke bengkok
w. Mengamati adanya pengeluaran lokhea meliputi warna,
jumlah,
aliran, konsistensi dan memperhatikan baunya serta ada
tidaknya udema vulva
x. Melakukan pemeriksaan pada perineum meliputi redness,
edema, echymosis, discharge dan approximation (Bila
kurang terang dapat diterangi dengan senter), nyeri
y. Melakukan pemeriksaan adanya hemorhoid meliputi nyeri,
besarnya, perdarahan
z. Melepas sarung tangan
aa. Memakaikan kembali pembalut, celana dalam dan
merapikan baju bagian bawah pasien (Kalau perlu
mengganti pembalut)
ab. Melakukan pemeriksaan pada ekstremitas bawah meliputi
plebitis,edema, tenderness, tanda homan’s, varises
ac. Merapikan kembali pasien dan memberikan posisi yang
nyaman

57
N 3=
(a+b+c+d+e+f+g+h+i+j+k+l+m+n+o+p+q+r+s+t+u+v+
w+x+y+z+aa+ab+ac) X2
56
4. Fase Terminasi
a. Mengevaluasi perasaan pasien
b. Menyimpulkan hasil tindakan keperawatan
c. Melakukan kontrak untuk tindakan keperawatan selanjutnya
d. Mengakhiri pertemuan dengan salam
e. Membuka pintu, jendela dan korden dan mematikan lampu
f. Mengembalikan alat ke tempat semula
g. Mencuci tangan
N 4= (a+b+c+d+e+f+g) X1
14
5. Mendokumentasikan Tindakan Keperawatan
a. Mencatat hari, tanggal dan jam tindakan keperawatan
b. Mencatat hasil tindakan keperawatan yang telah dilakukan
c. Mencatat respon pasien sebelum, selama dan sesudah
tindakan keperawatan
N5= (a-e) X1
2
6. Sikap
a. Hati-hati
b. Teliti
c. Sabar
d. Cekatan
e. Peka terhadap reaksi pasien
N6= (a-e) X1
2
Total Nilai = (N1+N2+N3+N4+N5+N6 )x 100%
7

Keterangan
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tidak benar
2: Dilakukan dengan benar
Yogyakarta, _______________
Pembimbing, Observer,

_________________________ _________________________

58
2) PERAWATAN PERINEUM

NO KOMPONEN PENILAIAN
I II III IV V
1. Fase Pra Interaksi
a. Mengecek catatan keperawatan
b. Mengeksplorasi perasaan diri dan mengingat kembali
konsep tindakan
c. Mencuci tangan
N 1= (a+b+c) X 1
6
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam, identifikasi pasien dengan mencocokkan
gelang identitas pasien
b. Mengenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan
keperawatan yang akan dilakukan
d. Melakukan kontrak waktu dengan pasien
e. Menjelaskan peran perawat dan pasien
f. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
sebelum tindakan dimulai
N 2= (a+b+c+d+e+f) X 1
12
3. FaseKerja
a. Persiapan alat
1). 1 buah korentang steril
2). 1 pasang sarung tangan steril
3). 1 bak steril berisi: 2 kom kecil, 2 pinset, kassa/kapas
4). 1 bungkus kassa steril
5). Dettol,savlon/Nacl (desinfektan)
6). Bethadine pekat
7). 1 buah piala ginjal
8). 1 buah perlak dan alasnya
9). 1 buah botol cebok berisi larutan desinfektan
10). 1 buah pispot
11). 1 buah ember sampah tertutup
12). Pembalut wanita
b. Memastikan privacy klien terjaga dengan menutup pintu,
jendela, gordyn, kalau perlu lampu dinyalakan
c. Meletakkan perlak/pengalas di bawah pantat pasien
d. Memakai sarung tangan
e. Membantu pasien untuk melepaskan pakaian dalamnya,
melepaskan pembalut kotor lalu dimasukkan ketempat
sampah tertutup
f. Memposisikan pasien dorsal recumbent
g. Memasang pispot lalu menganjurkan klien untuk buang
air kecil
h. Tangan kiri perawat membuka vulva, tangan kanan
59
menyiram vulva dengan larutan desinfektan
i. Membersihkan area perineum
1). Ambil kasa steril dengan pinset, kemudian masukkan
ke dalam larutan NaCl
2). Basuhkan kasa steril tersebut ke vulva dari arah atas
ke
bagian bawah, dilakukan beberapa kali sampai bersih,
kapas kotor di buang ke bengkok
3). Jika ada luka episiotomi kompres perienum dengan
menggunakan kassa bethadine pekat atau hanya diberi
kassa steril saja
j. Mengamati ada tidaknya tanda-tanda infeksi di sekitar
area genetalia
k. Mengangkat pispot dan perlak serta kain pengalasnya
l. Melepaskan sarung tangan
m. Memakaikan pembalut wanita dan pakaian dalam pasien
n. Merapikan pasien dan mengembalikan pasien ke posisi
yang nyaman
N 3= (a+b+c+d+e+f+g+h+i+j+k+l+m+n) X 2
26
4. Fase Terminasi
1. Mengevaluasi pasien (respon pasien, keadaan umum,
keadaan luka episiotomi)
2. Menyimpulkan hasil kegiatan
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
5. Membuka pintu,jendela,gordyen, mematikan lampu
6. Membereskan alat-alat dan mengembalikan ke tempat
semula
7. Mencuci tangan
N 4= (a+b+c+d+e+f+g) X 1
14
5. Mendokumentasikan Tindakan Keperawatan
a. Respon pasien
b. Kondisi perineum/luka episiotomi, jumlah, dan warna
lokhea
N 5= (a-b) X 1
2
6. Sikap
a. Sabar
b. Sopan
c. Hati-hati
d. Teliti
N 1= (a-d) X 1
2
Total Nilai = (N1+N2+N3+N4+N5+N6 )x 100%
7
60
Keterangan
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tidak benar
2: Dilakukan dengan benar

Yogyakarta, _______________
Pembimbing, Observer,

_________________________ ________________________

f. Evaluasi pencapaian tujuan praktikum


1) Mahasiswa diminta untuk saling menilai antar mahasiswa
2) Batas kelulusan 75%
3) Apabila mahasiswa belum mencapai nilai batas lulus diberikan kesempatan
untuk remedial dengan nilai maksimal 75%

g. Referensi
1) Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.
Malloy.Inc
2) Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan
Maternitas (2- vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
3) Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal
Child Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc

61
6. PRAKTIKUM 6 PERAWATAN PAYUDARA DAN PIJAT OKSITOSIN

a. Pengertian
Kegiatan merawat payudara dan pijat oksitosin pada ibu postpartum

b. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan prosedur perawatan payudara dan pijat oksitosin

c. Aktivitas pembelajaran
Pertemuan I (120 menit)

1) Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar


2) Mahasiswa mempelajari video perawatan payudara secara mandiri ( Self
Directive Learning) dengan link:

https://drive.google.com/file/d/1Moz0VGDJ899n2pLTg4J-
wIFsm0kynA2o/view?usp=sharing

Mahasiswa juga mempelajari secara mandiri pijat oksitocin ( Self Directive


Learning) dengan link

https://drive.google.com/file/d/1YqNCDUFLktnNur2vYto9JhcD-
kh4L9Mg/view?usp=sharing

3) Kelompok melakukan diskusi melalui elearningstikespantirapih.ac.id selama


60 menit
4) Dosen/pembimbing laboratorium melakukan sesi diskusi dan tanya jawab
untuk pemantapan materi yang telah dipresentasikan melalui Gmeet/Zoom
selama 60 menit
5) Dosen /pembimbing laboratorium membuat kesimpulan dari materi dan hasil
diskusi
.
d. Materi tentang keterampilan yang dipelajari

1) PERAWATAN PAYUDARA POST PARTUM


a) Pengertian
Kegiatan merawat payudara pada ibu post partum selama pemberian ASI

b) Tujuan
(1) Menjaga kebersihan payudara
(2) Mempertahankan kelancaran aliran ASI
(3) Mencegah terjadinya infeksi pada payudara (mastitis)
(4) Mencegah terjadinya pembendungan berlebihan pada payudara
(5) Mencegah puting susu pecah-pecah

c) Indikasi
Dilakukan pada semua ibu post partum yang akan menyusui bayinya

62
d) Kontra Indikasi
(1) Pada ibu yang tidak akan menyusui bayinya
(2) Pada ibu dengan keganasan pada payudara

e) Hal-hal yang perlu dikaji sebelum tindakan


(1) Identitas pasien
(2) Kondisi keadaan umum pasien
(3) Tanda-tanda vital
(4) Pengetahuan klien tentang prosedur
(5) Kondisi payudara
(6) Kondisi pengeluaran ASI

f) Hal-hal yang perlu diperhatikanselama tindakan


(1) Perawatan payudara dilakukan dengan hati-hati
(2) Anjurkan pasien untuk melakukan perawatan payudara meliputi:
(a) Mandi secara teratur
(b) Hindari pemakaian sabun pada puting susu dapat menyebabkan
puting susu kering dan lecet
(c) Hanya boleh menggunakan lotion/obat yang dioleskan ke payudara
yang sudah diresepkan
(3) Perawatan payudara dilakukan secara teratur setiap hari sampai ASI
sudah lancar dan tidak ada pembendungan
(4) Dukung klien untuk memperhatikan daerah payudara yang dirasakan
berbeda, sakit, atau panas, perasaan tidak menyenangkan yang tidak
jelas (hal-hal ini sebagai tanda-tanda awal dari mastitis, payudara
bengkak atau tersumbatnya saluran susu)

2) PIJAT OKSITOSIN
a) Pengertian
Suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari nervus ke 5-6 sampai
scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan
ke otak bagian belakang, sehingga oksitosin keluar.

b) Tujuan
(1) Menjaga atau memperlancar pengeluaran ASI
(2) Memberikan rasa nyaman pada ibu
(3) Mengurangi bengkak (engorgement)
(4) Mengurangi sumbatan
(5) Merangsang pelepasan hormon oksitosin
(6) Mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit

c) Indikasi
Ibu yang mempunyai bayi dan memberikan ASI secara eksklusif

d) Kontra indikasi
Tidak ada

63
e) Hal-hal yang perlu dikaji sebelum tindakan
(1) Identitas pasien
(2) Kondisi keadaan umum pasien
(3) Tanda-tanda vital (ada peningkatan suhu atau tidak)
(4) Pengetahuan klien tentang prosedur

f) Hal-hal yang perlu diperhatikan selama tindakan


(1) Bantu ibu secara psikologis:
(a)Bangkitkan rasa percaya diri pasien
(b)Cobalah mengurangi sumber-sumber nyeri dan kecemasannya sebelum
memerah
(2) Bantu ibu secara praktis:
(a)Duduk tenang dan sendirian atau dengan teman yang mendukung.
Beberapa ibu dapat memerah dengan mudah dalam kelompok ibu-ibu
lain yang juga memerah ASI misalnya para ibu di unit neonatus
(b)Mendekap bayi dengan kontak kulit jika memungkinkan, ibu dapat
mendekap bayi di pangkuannya sambil memerah, jika tidak
memungkinkan ibu dapat memandangi bayinya.
(c)Minum-minuman hangat yang menenangkan. Minuman sebaiknya
bukan kopi/alkohol, ini akan membuat bayi rewel
(d)Menghangatkan payudaranya, sebagai contoh ibu dapat menempelkan
kompres hangat atau air hangat, atau mandi pancuran air hangat
(e)Ciptakan lingkungan yang nyaman dan kondisi yang rileks
(f) Merangsang puting susunya, ibu dapat menarik dan memutar putingnya
secara perlahan dengan jari-jarinya
(g)Memijat/mengurut payudaranya dengan ringan, beberapa wanita
merasa tertolong bila mereka mengurut hati-hati dengan ujung jari,
beberapa wanita merasa tertolong dengan kepalan tangan memijat
mengelilingi ke arah areola dan putting

64
e. PROTAB KETERAMPILAN

1) PERAWATAN PAYUDARA POSTPARTUM

NO KOMPONEN PENILAIAN
I II III IV V
1. Fase Pra Interaksi
d. Mengecek catatan keperawatan
e. Mengeksplorasi perasaan diri dan mengingat kembali
konsep tindakan
f. Mencuci tangan
N1= (a+b+c) X1
6
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam, identifikasi pasien dengan mencocokkan
gelang identitas pasien
b. Mengenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan
keperawatan yang akan dilakukan
d. Melakukan kontrak waktu dengan pasien
e. Menjelaskan peran perawat dan pasien
f. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
sebelum tindakan dimulai
N2= (a+b+c+d+e+f) X1
12
3. Fase Kerja
a. Persiapan alat
1). 1 buah handuk kecil
2). 1 buah handuk besar
3). 2 buah kom kompres (untuk air hangat dan air dingin)
4). 2 buah waslap
5). Kapas/kassa (secukupnya)
6). 1 botol minyak kelapa
7). 1 buah piala ginjal
8). Phantom payudara/leaflet/pamlet/booklet
b. Menyiapkan ruangan dan menutup pintu, jendela, gordyn,
kalau perlu lampu dinyalakan
c. Menganjurkan klien untuk duduk santai bersandar dan
kaki ditopang dengan bangku kecil (tidak boleh
menggantung)
d. Menganjurkan klien untuk membuka BRA dan
meletakkan handuk kecil di bawah payudara dan handuk
besar untuk menutup punggung
e. Membasahi kasa/kapas dengan minyak kelapa
f. Membersihkan kotoran pada sekitar aerola dan puting
susu dengan kapas yang diberi minyak kelapa, kompres
puting dengan minyak kelapa
65
g. Menuangkan minyak kelapa di kedua telapak tangan
perawat dan klien
h. Melakukan gerakan melingkar dari dalam ke luar
payudara dengan menggunakan telapak tangan sebanyak
20 X (5-10 menit) untuk masing-masing payudara dan
diulangi untuk arah sebaliknya
i. Melakukan gerakan menekan payudara secara perlahan
dengan menggunakan sisi dalam telapak tangan sebanyak
20 X (5-10 menit) untuk masing-masing payudara
j. Melakukan gerakan menekan payudara secara perlahan
dengan menggunakan ujung kepalan/mengurut dengan
kedua tangan dari atas menuju ke arah puting susu untuk
masing-masing payudara 20 X (5-10 menit)
k. Mengompres kedua payudara dengan air hangat lalu air
dingin bergantian dengan menggunakan waslap
l. Membersihkan payudara dari minyak kelapa
m. Mengeringkan payudara dengan handuk kecil
N 3= (a+b+c+d+e+f+g+h+i+j+k+l+m) X2
26
4. Fase Terminasi
a. Mengevaluasi perasaan klien
b. Menyimpulkan hasil kegiatan
c. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Mengakhiri kegiatan
e. Membuka pintu, jendela, gordyn, mematikan lampu
f.Membereskan alat-alat dan mengembalikan ke tempat
semula
g. Mencuci tangan
N4= (a+b+c+d+e+f+g) X1
14
5. Mendokumentasikan Tindakan Keperawatan
a. Mencatat hari, tanggal dan jam tindakan keperawatan
b. Mencatat hasil tindakan keperawatan yang telah dilakukan
c. Mencatat respon pasien sebelum, selama dan sesudah
tindakan keperawatan
N5= (a-e) X1
2
6. Sikap
a. Sabar
b. Sopan
c. Hati-hati
d. Teliti
N1= (a-e) X1
2
Total Nilai = (N1+N2+N3+N4+N5+N6 )x 100%
7

66
Keterangan
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tidak benar
2: Dilakukan dengan benar

Yogyakarta, _______________
Pembimbing, Observer,

___________________________ _______________________

67
2) PIJAT OKSITOSIN

NO KOMPONEN PENILAIAN
I II III IV V
1. Fase Pra Interaksi
g. Mengecek catatan keperawatan
h. Mengeksplorasi perasaan diri dan mengingat kembali konsep
tindakan
i. Mencuci tangan
N 1= (a+b+c) X 1
6
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam, identifikasi pasien dengan mencocokkan
gelang identitas pasien
b. Mengenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan keperawatan
yang akan dilakukan
j. Melakukan kontrak waktu dengan pasien
k. Menjelaskan peran perawat dan pasien
l. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya sebelum
tindakan dimulai
N 2= (a+b+c+d+e+f) X 1
12
3. Fase Kerja
a. Persiapan alat
1). Kursi
2). Meja
3). Minyak kelapa
4). BH khusus untuk menyusui
5). Handuk
b. Menganjurkan pasien duduk rileks di kursi dalam posisi kaki
tidak menggantung
c. Membuka pakaian atas pasien dan BH pasien
d. Bentangkan handuk di atas pangkuan pasien
e. Menstimulir puting susu: menarik puting susu dengan pelan-
pelan, memutar puting susu dengan perlahan dengan jari-jari
f. Mengurut atau mengusap ringan payudara dengan
menggunakan ujung jari
g. Menganjurkan pasien duduk, bersandar ke depan, melipat
lengan diatas meja di depannya dan meletakan kepalanya diatas
lengannya. Payudara tergantung lepas
h. Mengoleskan minyak kelapa ke area leher belakang hingga
punggung bagian atas
i. Memijat kedua sisi tulang belakang dengan menggunakan
kepalan tinju kedua tangan, ibu jari menghadap kearah atas
atau depan.
j. Menekan kedua sisi tulang belakang dengan kuat, membentuk
68
gerakan lingkaran kecil dengan kedua ibu jari
k. Memijat kearah bawah kedua sisi tulang belakang, pada saat
yang sama, dari leher kearah tulang belikat segaris dengan
payudara, selama 2 atau 3 menit
l. Amati respon ibu selama tindakan
m. Kenakan kembali pakaian pasien, berikan posisi yang nyaman
N 3= (a+b+c+d+e+f+g+h+i+j+k+l+m) X 2
26
4. Fase Terminasi
a. Mengevaluasi pasien (respon pasien, keadaan umum, keadaan
puting dan payudara)
b. Memberikan reinforcement positif (pujian atas kerjasama
pasien selama tindakan)
c. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Mengakhiri kegiatan dengan salam
e. Membereskan alat
f. Mencuci tangan
N 4= (a+b+c+d+e+f) X 1
12
5. Mendokumentasikan Tindakan Keperawatan
a. Respon pasien
b. Keadaan umum, keadaan puting dan payudara
N 5= (a-b) X 1
2
6. Sikap
a. Sabar
b. Sopan
c. Hati-hati
N 6= (a-e) X 1
2
Total Nilai = (N1+N2+N3+N4+N5+N6 )x 100%
7

Keterangan
0: Tidak dilakukan
1: Dilakukan tidak benar
2: Dilakukan dengan benar

Yogyakarta, _______________
Pembimbing, Observer,

________________________ __________________________

69
f. Evaluasi pencapaian tujuan praktikum
1) Mahasiswa diminta untuk saling menilai antar mahasiswa
2) Batas kelulusan 75%
3) Apabila mahasiswa belum mencapai nilai batas lulus diberikan kesempatan
untuk remedial dengan nilai maksimal 75%

g. Referensi
1) Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.
Malloy.Inc
2) Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan
Maternitas (2- vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
3) Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal
Child Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc

70
7. PRAKTIKUM 7 SENAM HAMIL DAN SENAM NIFAS

a. Pengertian
Kegiatan senam hamil dan senam nifas yang dilakukan pada ibu hamil dan ibu
postpartum

b. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan prosedur senam hamil dan senam nifas

c. Aktivitas pembelajaran
Pertemuan I (120 menit)

1) Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar


2) Mahasiswa mempelajari video senam hamil secara mandiri ( Self Directive
Learning) dengan link:

https://drive.google.com/file/d/1tJXIpfYwCQ5kPS2M1JNV6zl_644qHdO
b/view?usp=sharing

Mahasiswa juga mempelajari secara mandiri senam nifas ( Self Directive


Learning) dengan link :

3) Kelompok melakukan diskusi melalui elearningstikespantirapih.ac.id selama


60 menit
4) Dosen/pembimbing laboratorium melakukan sesi diskusi dan tanya jawab
untuk pemantapan materi yang telah dipresentasikan melalui Gmeet/Zoom
selama 60 menit
5) Dosen /pembimbing laboratorium membuat kesimpulan dari materi dan hasil
diskusi

d. Materi tentang keterampilan yang dipelajari

1) SENAM HAMIL
a) Pengertian
Senam hamil adalah terapi latihan gerakan untuk mempersiapkan ibu hamil
secara fisik dan mental,pada persalinan cepat, aman dan spontan. senam
hamil di anjurkan pada usia kehamilan memasuki usia 6 bulan ke atas.(Ade
benih nirwana,2011)
b) Tujuan senam hamil
(1)Menguasai teknik pernafasan.
(2)Memperkuat elastisitas otot.
(3)Mengurangi keluhan.
(4)Melatih relaksasi untuk mengatasi ketegangan saat persalinan.

71
(5)Menghindari kesulitan proses persalinan.
(6)Menguatkan otot-otot tungkai
(7)Mencegah varises.
(8)Memperpanjang nafas.
(9)Latihan mengejan.

c) Manfaat senam hamil


(1) Meningkatkan sirkulasi dan kebugaran kardiovaskuler.
(2) Meningkatkan kesadaran dan kendali pernafasan.
(3) Meningkatkan kesadaran postur tubuh.
(4) Menguatkan kelompok otot khusus.
(5) Meningkatkan ketahanan dan stamina.
(6) Mengurangi keletihan, meningkatkan tidur.
(7) Meningkatkan kesejahteraan psikologis.
(8) Mengurangi stres dan kecemasan.

d) Syarat – syarat Senam Hamil.


(1) Ibu hamil cukup sehat berdasarkan pemeriksaan dokter atau bidan.
(2)Kehamilan tidak mempunyai komplikasi (keguguran berulang,
kehamilan dengan perdarahan, kehamilan dengan bekas oprasi).
(3) Di lakukan setelah kehamilan berumur 20-22 minggu.
(4) Dengan bimbingan petugas dan di rumah sakit.

2) SENAM NIFAS
a) Pengertian senam nifas
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah
melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk
mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan,
mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan
pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung,
dasar panggul dan perut (Anggriyana, 2010).

b) Tujuan senam nifas


Senam nifas dapat dilakukan oleh ibu-ibu pasca persalinan, dimana senam
nifas mempunyai tujuan untuk :
(1) Membantu mencegah pembentukan bekuan (thrombosis) pada
pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan
peran sakit menjadi sehat dan tidak bergantung
(2) Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot-otot sekitar vagina
maupun otot-otot dasar panggul.
(3) Memperbaiki regangan otot perut.
(4) Untuk relaksasi dasar panggul.
(5) Memperbaiki tonus otot pinggul.
(6) Memperbaiki sirkulasi darah.
(7) Memperbaiki regangan otot tungkai.
(8) Memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan
(Anggriyana, 2010).

72
c) Kontra indikasi
Senam nifas seyogyanya tidak dilakukan oleh ibu yang menderita anemia
atau yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru

d) Pelaksanaan senam nifas


(1) Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya tenaga kesehatan
mengajarkan kepada ibu untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Pemanasan dapat dilakukan dengan melakukan latihan pernapasan dan
dengan cara menggerak-gerakkan kaki dan tangan secara santai. Hal ini
bertujuan untuk menghindari kekejangan otot selama melakukan gerakan
senam nifas
(2) Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah
melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap hari. Namun, pada
umumnya para ibu sering merasa takut melakukan gerakan demi gerakan
setelah persalinan. Padahal 6 jam setelah persalinan normal atau 8 jam
setelah operasi sesar, ibu sudah boleh melakukan mobilisasi dini,
termasuk senam nifas
(3) Bentuk latihan senam antara ibu pasca melahirkan normal dengan yang
melahirkan dengan cara sesar tidak sama. Pada ibu yang melahirkan
dengan cara sesar, beberapa jam setelah keluar dari kamar operasi,
latihan pernapasan dilakukan untuk memepercepat penyembuhan luka.
Sementara latihan untuk mengencangkan otot perut dan memperlancar
sirkulasi darah dibagian tungkai dapat dilakukan 2-3 hari setelah ibu
dapat bangun dari tempat tidur. Sedangkan pada persalinan normal, bila
keadaan ibu cukup baik, maka gerakan senam dapat dilakukan.

e) Macam-macam Senam Nifas


(1) Senam pascanatal setelah persalinan normal
(a)Senam sirkulasi
Jenis senam ini harus dilakukan sesering mungkin setelah persalinan.
Senam ini bertujuan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan
sirkulasi ibu pada masa pascapartus segera ketika ia mungkin berisiko
mengalami trombosis vena atau komplikasi sirkulasi ini. Senam ini
dapat dilakukan di tempat tidur beberapa kali setelah bangun tidur dan
harus dilanjutkan sampai ibu mampu mobilisasi total dan tidak ada
edema pergelangan kaki
(b)Napas dalam
Pernafasan diafragma membantu mengembalikan aliran vena melalui
kerja pemompaan diafragma pada vena kava inferior dan harus
diulangi beberapa kali sehari sampai ibu dapat mobilisasi
(c)Dasar panggul
Senam dasar panggul menguatkan otot dasar panggul pascapartus,
tujuannya mengembalikan fungsi penuhnya sesegera mungkin dan
membantu mencegah masalah atau prolaps urine jangka panjang.
Namun, kontraksi dan relaksasi otot-otot ini juga membantu
meredakan ketidaknyamanan pada perineum, rasa ini mungkin timbul
akibat persalinan, dan tujuan pemulihan dengan meningkatkan
sirkulasi lokal dan mengurangi edema. (Brayshaw, 2008).

73
(d)Senam abdomen
Selama kehamilan, korset abdomen mengalami peregangan mencapai
kira-kira dua kali lipat dari panang semula pada akhir minggu masa
kehamilan. Seluruh otot abdomen memerlukan latihan untuk
mencapai panjang dan kekuatan semula, namun otot yang terpenting
karena perannya dalam menjaga kestabilan panggul ialah otot
transversus. Latihan transversus dapat dimulai kapan pun ibu merasa
mampu dan harus dilakukan sering sambil ibu melakukan
aktivitasnya bersama bayi (Brayshaw, 2008).
(e) Senam dasar panggul dan transversus
Kerja otot dasar panggul dan transversus akan bertambah dengan
mengombinasikan kedua latihan tersebut. Aktivitas bersama ini
terutama bermanfaat pada masa pascanatal, khusunya bila gerakan otot
dasar panggul sulit dimulai. Caranya ibu dapat mengontraksikan
transversus terlebih dahulu lalu otot dasar panggul atau sebaliknya.
Penting untuk menggunakan kontraksi kombinasi ini secara fungsional
selama melakukan aktivitas untuk melindungi sendi panggul dan tulang
belakang. Seorang ibu baru melakukan banyak tugas yang melibatkan
gerakan mengangkat, misalnya, ketika sedang mengganti popok bayi,
meletakkan bayi ke tempat tidur, menyusui. Ibu juga perlu diingatkan
untuk menggunakan otot dasar panggul dan transversus sebelum mulai
melakukan tugas apa pun
(f) Pemeriksaan rektus
Kira-kira pada hari ketiga, otot rektus harus diperiksa untuk
mengetahui kemungkinan diastasis yang berlebihan. Bidan adalah
sosok yang tepat untuk mengkaji diastasis ketika sedang mempalpasi
fundus.
(2) Senam pascanatal setelah persalinan dengan bantuan
Ibu yang baru menjalani persalinan dengan forcep atau ekstraksi vakum
akan mengalami penjahitan dan kemungkinan memar serta edema. Ibu ini
akan ragu-ragu melakukan senam, namun harus diharuskan untuk
melakukan senam sirkulasi (khususnya bila mereka pernah mengalami
anestesi epidural) dan senam dasar panggul ringan yang akan membantu
penyembuhan perineum. Senam transversus harus diperkenalkan kapan
pun ibu siap.
Posisi istirahat yang nyaman adalah berbaring miring dengan bantal
diletakkan di antara kedua kaki dan posisi berbaring telungkup (banyak
ibu lupa bahwa ia sudah bisa telungkup lagi), dengan satu buah bantal
diletakkan di bawah pinggang dan lainnya di bawah kepala dan bahu.
Menyusui akan lebih nyaman dengan posisi miring daripada duduk.
(3) Senam pascanatal dan saran setelah seksio sesarea
Ibu harus diajarkan bagaimana naik turun tempat tidur dengan menekuk
kedua lutut terlebih dahulu, tarik otot abdomennya dan berguling ke depan,
dengan dorongan tangan dan kaki. Ia akan mampu berpindah ke arah atas
atau bawah. Ibu tidak diperkenankan langsung duduk dari posisi berbaring,
namun tetap berguling ke samping. Gerakan ini juga cara termudah untuk
bangun dari tempat tidur - kencangkan bagian transversus dan dorong ke
posisi duduk di samping tempat tidur.

74
Napas dalam diikuti dengan huffing (ekspirasi paksa singkat), akan
membantu mengeluarkan sekresi di paru-paru yang mungkin dapat terjadi
setelah pemberian anestesi umum. Bila ibu perlu batuk, ia harus menekuk
lututnya dan menahan lukanya dengan tekanan tangan atau bantal,
sementara ibu bersandar atau duduk di tepi tempat tidur. Posisi ini
mencegah regangan berlebihan pada sutura, meningkatkan rasa percaya
diri, mengurangi rasa nyeri.
(4) Senam pascanatal setelah bayi lahir mati atau kematian neonatus
Ibu yang baru mengalami kesedihan karena bayi lahir mati atau kematian
neonatus, atau mereka yang bayinya menderita sakit parah, mungkin
dirawat di ruang khusu dan cenderung tidak mengikuti senam pascanatal.
Dukungan yang khusus perlu diberikan agar ibu mau melakukan senam
ini serta saran tentang aktivitas normalnya sehari-hari. Mereka biasanya
cenderung ingin mempraktekan dalam sesi tunggal. Sediakan leaflet yang
tidak menyinggung tentang bayi, misalnya tentang menyusui, mengganti
popok. Ibu ini, biasanya kembali bekerja lebih awal dari perencanaan
semula dan memerlukan redukasi senam otot dasar panggul dan abdomen,
khususnya ketika harus melakukan aktivitas fungsional. Mereka
menginginkan pertemuan tindak lanjut dengan ahli fisioterapi setelah
beberapa minggu kemudian, karena sangat tidak tepat baginya mengikuti
kelas pascanatal.
(5) Senam yang harus dihindari
Dua latihan yang lazim “senam abdomen”, yaitu menaikkan kedua kaki
bersamaan dan sit-up dengan kaki lurus. Latihan ini berisiko tinggi untuk
siapa pun dan mungkin dapat mengakibatkan cedera kompresi terhadap
diskus vertebralis atau kerusakan otot dan ligamen. Terdapat risiko
tambahan bagi ibu pascanatal karena terdapat peregangan otot kelenturan
ligamen (Brayshaw, 2008).

b. Protab keterampilan
Untuk protap keterampilan akan langsung diperagakan oleh instruktur
melalui video

c. Evaluasi pencapaian tujuan praktikum


1) Mahasiswa diminta untuk saling menilai antar mahasiswa
2) Batas kelulusan 75%
3) Apabila mahasiswa belum mencapai nilai batas lulus diberikan kesempatan
untuk remedial dengan nilai maksimal 75%

g. Referensi
1) Ambarwati. R. 2010. Asuhan kebidanan nifas. Nuha medika. Yogyakarta.
2) Saleha, S. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Salemba medika.
Jakarta
3) Brayshaw. E. 2007. Senam hamil dan nifas. EGC. Jakarta

75
8. PRAKTIKUM 8: (EDUKASI KESEHATAN, KEGEL EXERCISE DAN
MANAJEMEN STRES)
a. Pengertian
Kegiatan edukasi, kegel exercise dan manajamen stres yang dilakukan pada ibu
hamil dan ibu postpartum

b. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan prosedur edukasi, kegel exercise dan senam
nifas

c. Aktivitas pembelajaran
Pertemuan I (120 menit)
1) Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok besar
2) Kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil tugas terstruktur 3
(media pembelajaran) di elearning, kelompok yang lain memberikan
pertanyaan/ tanggapan selama 120 menit,
3) Dosen/pembimbing laboratorium melakukan sesi diskusi dan tanya jawab
untuk pemantapan materi yang telah dipresentasikan melalui Gmeet/Zoom
selama 60 menit
4) Dosen /pembimbing laboratorium membuat kesimpulan dari materi dan hasil
diskusi

d. Materi tentang keterampilan yang dipelajari


1) Edukasi
Edukasi pada pasien yang dilakukan pada ibu hamil dan ibu nifas
2) Kegel exercise
(a) Pengertian
Senam Kegel adalah senam yang di lakukan rutin akan membuat otot
panggul bagian bawah Anda kencang. Yang termasuk dalam otot panggul
bagian bawah adalah otot-otot di bawah rahim, kantong kemih, dan usus
besar
(b) Manfaat
(1)Senam keget saat hamil
Senam ini penting di lakukan oleh para wanita terutama terutama saat
hamil dan setelah melahirkan. Jika di lakukan saat hamil, senam kegel
dapat membantu memperlancar proses persalinan. Otot panggul yang
kuat dan elastis bermanfaat membuka jalan lahir dan mencegah Cara
Menghindari Episiotomi, Sayatan Saat Melahirkan Normalepisiotomi.
(2)Setelah melahirkan
Senam Kegel akan membuat otot-otot di sekitar panggul lebih mudah
menjalankan fungsinya kembali saat melahirkan lewat persalinan normal.
Kebayang ‘kan Bunda, saat melahirkan jalan lahir melebar sebesar
kepala bayi?
(c)Prinsip gerakan:
Senam kegel tidak membutuhkan alat, pakaian dan ruang khusus. Bisa di
lakukan dalam berbagai posisi sambil melakukan aktivitas lain. Tetapi,
sebagai permulaan ikuti langkah berikut sambil berbaring.
(1) Pertama ketahui bagian yang disebut otot panggul bawah. Caranya
dengan mencoba menahan keluarnya urine seperti saat buang air kecil.

76
Otot yang menahan air seni itulah yang disebut otot panggul bawah
Anda.
(2) Kosongkan kantung kemih. Ambil posisi berbaring. Berikutnya,
kencangkan otot panggul bawah Anda, tahan hingga 5 detik, kemudian
lepaskan. Ulangi 4-5 kali. Kemudian tingkatkan durasi dari 5 ke 10 detik.
(3) Saat mengencangkan otot panggul bawah ini, hindari mengencangkan
otot perut, paha, dan bokong, serta tetaplah bernapas bebas.
(4) Ulangi gerakan ini tiga kali sehari dengan pengulangan setidaknya
sebanyak 3×10 kali. Namun hindari melakukan gerakan ini untuk
menahan kencing karena justru dapat melemahkan otot panggul serta
berisiko terjadinya infeksi saluran kencing.

3) Manajemen stres
a) Pengertian
Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia)
secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan
emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen
stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar
menjadi lebih baik
b) Tujuan manajemen stress dalam organisasi adalah untuk:
(1) Mengantisipasi kemungkinan munculnya penyebab stress
(2) Mencegah terjadinya stress pada individu
(3) Mengelola stress agar tidak menimbulkan akibat yang lebih buruk
(4) Memulihkan individu dari stress

e. Protab keterampilan
Tidak ada

f. Evaluasi pencapaian tujuan praktikum


1) Mahasiswa diminta untuk saling menilai antar mahasiswa
2) Batas kelulusan 75%
3) Apabila mahasiswa belum mencapai nilai batas lulus diberikan
kesempatan untuk remedial dengan nilai maksimal 75%

77
001/UPMI/F-D.C.A.A.2/2019

DAFTAR PENCAPAIAN KOMPETENSI

NO KOMPETENSI TANGGAL TANGGAL NILAI TANDA TANDA TANGGAL NILAI TANDA


BIMBINGAN MANDIRI MANDIRI TANGAN TANGAN UJIAN UJIAN TANGAN
OBSERVER PEMBIMBING PENGUJI
1. Pengkajian Keperawatan Ibu
Hamil
2. Pengkajian Keperawatan Ibu
Bersalin dan Partograf
3. Pengkajian Keperawatan Ibu
Nifas
4. Pengkajian Keperawatan Bayi
Baru lahir
5. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
6. Menolong Persalinan Normal

7. Pemeriksaan Antropometri
8. Pemeriksaan Fisik Ibu Post
Partum (Puerperium)
9. Perawatan Payudara Post
Partum
10. Pijat Oksitosin

11. Kegel exercise

11. Perawatan Perineum Post


Partum
12. Senam hamil dan senan nifas
78
C. EVALUASI

TINGKAT BENTUK
KOMPETENSI MATERI INDIKATOR BENTUK ASSESSMEN
KOMPETE LABORATORIUM
YANG DIUKUR /TOPIK
NSI
Mampu
Pemeriksaan Mampu mempraktekkan Penilaian secara tatap muka/
melakukan
P3 fisik ibu tindakan pemeriksaan fisik Praktik luring dengan berdasarkan
pemeriksaan
hamil ibu hamil protab tindakan
fisik ibu hamil
Mampu
melakukan Prosedur Mampu mempraktekkan
Penilaian video
prosedur P3 menolong tindakan Prosedur menolong Praktik
berdasarkan protab tindakan
menolong persalinan persalinan
persalinan
Mampu
melakukan Prosedur Mampu mempraktekkan
Penilaian video
prosedur P3 pemeriksaan tindakan Prosedur Praktik
berdasarkan protab tindakan
pemeriksaan antropometri pemeriksaan antropometri
antropometri

D. PENUTUP
Demikian modul yang bisa disusun, semoga dapat bermanfaat dan tim sangat senang atas masukan dan kritik saran dari semua pihak.

Mengetahui dan Menyetujui Yogyakarta, 29 Desember 2020


Ketua Prodi Sarjana Keperawatan, Koordinator MK,

Eva Marti, Ns.,M.Kep Agnes Mahayanti, Ns.,M.Kep

79

Anda mungkin juga menyukai