Anda di halaman 1dari 1

Dampak Hospitalisasi

Dampak yang sering terjadi pada anak dengan hospitalisasi adalah stress. Stress seringkali
dialami anak dengan hospitalisasi, tress yang dirasakan anak merupakan suatu dampak yang
dapat menimbulkan kecemasan terutama pada anak yang mengalami hospitalisasi (Noviati,
Imas, and Anisa 2018). Stress anak dengan hospitalisasi meningkatkan rasa cemas yang
berlebihan pada anak dan orang tua. Gangguan perkembangan juga merupakan dampak
negatif lain yang terjadi akibat hospitalisasi, semakin sering anak menjalani hospitalisasi akan
semakin beresiko tinggi mengalami gangguan pada perkembangan motorik anak (Utami
2014). Stress yang dialami anak dengan hospitalisasi mempengaruhi tingkat kesembuhan
pada anak. Anak yang mengalami stress akan mengalami gangguan perkembangan (Noviati
et al. 2018). Stress terdiri dari keadaan emosional, dengan komponen psikologis, social dan
fisiologis yang dapat mempengaruhi individu pada setiap tahap perkembangannya (Vageriya,
2019). Stress yang dialami anak mempengaruhi tingkat kesembuhan anak saat dirumah sakit.
Stress yang dirasakan seorang anak dapat memberikan efek negatif dalam perkembangan
hidup anak. Perubahan yang terjadi dapat dapat berupa psikis atau fisik. (Dian, 2008).
Perubahan secara fisikyang terjadi pada anak dengan hospitalisasi yaitu reaksi negatif yang
akan dikeluarkan anak adalah seperti menendang-nendang, berteriakteriak dan perlawanan
sampai tingkat diperlukan pengendalian fisik oleh beberapa orang (Langthasa, Yeluri, Jain, &
Munshi, 2012). Perubahan psikisyang terjadi pada anak yaitu bisa disebabkan karena anak
harus berpisah dengan keluarga dan lingkungan bermain. Pada kondisi tersebut 13 anak
memberikan respon perubahan perilaku (Utami 2014), yaitu menolak untuk makan,
memberikan reaksi menangis, memanggil orang tua, dan menunjukan tingkah laku yang
agresif (Mulyatiningsih, 2014)

Faktor-faktor hospitalisasi

Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress ketika anak saat menjalani hospitalisasi
yaitu: Faktor lingkungan rumah sakit, faktor berpisah dengan orang yang sangat berarti,
faktor kurangnya informasi, faktor kehilangan kebebasan dan kemandirian, faktor
pengalaman yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, faktor perilaku atau interaksi
dengan petugas rumah sakit (Hulinggi et al. 2018). Faktor lain yang mempengaruhi stress
akibat hospitalisasi adalah cemas akibat perpisahan, respon cemas akibat perisahan oleh anak
ada 3 bagian yaitu: Tahap protes, tahap ini biasanya anak melakukan protes dengan cara
menangis, menjerit, menendang, atau memanggil ibunya. Tahap putus asa, tahap ini anak
mengalami ketegangan, lebih pendiam, tidak berkomunikasi, putus asa, sedih, dan apatis.
Tahap keintiman kembali, tahap ini merupakan tahap penerimaan kembali oleh anak dengan
orang yang baru dikenal (Kudus et al. 2017).

Anda mungkin juga menyukai