A. VISI
Menghasilkan ahli madya kebidanan yang kompeten dalam asuhan
kebidanan komunitas dengan pendekatan Continuity of Midwifery Care
(CoMC) serta mampu menghadapi persaingan Global Tahun 2029.
B. MISI
1. Melaksanakan pendidikan kebidanan yang menekankan pada asuhan
kebidanan komunitas dengan pendekatan Continuity of Midwifery
Care (CoMC).
2. Melaksanakan penelitian bidang kebidanan dengan pemanfaatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk mengembangkan keilmuan
kebidanan.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam lingkup
asuhan kebidanan komunitas dengan pendekatan Continuity of
Midwifery Care (CoMC).
4. Menjalin kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi
terkait dalam pengembangan asuhan kebidanan komunitas dengan
pendekatan Continuity of Midwifery Care (CoMC).
LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRODI D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES RIAU
TIM PENYUSUN
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Prodi D-III Kebidanan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan segenap rahmat dan
nikmatnNa, sehingga penyusunan bahan ajar Modul Praktik asuhan kebidanan kehamilan dapat diselesaikan
dengan baik. Penyusunan modul ini merupakan wujud upaya untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan
dan proses pembelajaran di prodi D-III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau.
Modul Anatomi disusun sebagai salah satu acuan materi dalam proses pembelajaran yang
diselenggarakan. Setiap modul disesuaikan kontennya dengan materi ajar yang disampaikan untuk setiap
program pendidikan di Prodi D-III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau. Masing-masing
modul memiliki muatan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan mengacu pada
kurikulum yang dimiliki oleh Prodi D-III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau.
Modul ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan pendidikan Prodi D-III
Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau, sehingga pencapaian tersebut dapat lebih terukur
dan terarah. Semoga keberadaan modul ini dapat menjadi bahan ajar yang bermanfaat dan dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan bagi banyak pihak.
TIM PENYUSUN
Selamat datang dalam pembelajaran interaktif modul Praktik “Asuhan kebidanan kehamilan”. Modul ini
merupakan salah satu modul dalam proses pembelajaran Anatomi.
A. TATA TERTIB
Tata Tertib yang harus diperhatikan dan ditaati selama melakukan praktikum adalah:
1. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai
2. Praktikan baru diijinkan masuk laboratorium setelah praktikum yang akan dilaksanakan dinyatakan
siap oleh instruktur laboratorium
3. Sebelum melakukan praktikum, semua perlengkapan kecuali buku petunjuk praktikum alat tulis dan
peralatan penunjang harus diletakan ditempat yang telah ditentukan.
4. Selama melakukan praktikum,praktikan harus berpakaian rapih dan sopan dan tidak boleh
memakai sepatu keruangan praktik yaitu Laboratorium ANC
5. Setiap praktikan harus melakukan praktikum sesuai dengan pembagian kelompok yang telah
ditentukan oleh Koordinator Mata Kuliah
6. Selama melakukan praktikum, praktikan hanya diperbolehkan mengerjakan tugas di ruangan yang
telah disediakan
7. Selama melakukan praktikum, praktikan mencatat semua hal yang dipraktikkan yang perlu
didiskusikan di kelas.
8. Jika praktikan melakukan praktikum mandiri jika akan meninggalkan ruang praktikum, harus
melaporkan kepada instruktur laboratorium dan sebaliknya
10. Ketidak hadiran peserta dalam ruang praktikum harus atas sepengetahuan dosen mata kuliah atau
instruktur laboratorium penanggung jawab yang bersangkutan. Ketidak hadiran tanpa izin akan
mengurangi absen praktikum.
1. Praktikan yang melakukan kecurangan dapat dikenaan sanksi berupa pembatalan terhadap
seluruh praktikum dan diberi nilai E
2. Praktikan yang karena kelalaianya menyebabkan kerusakan atau menghilangkan alat milik
laboratorium harus mengganti alat tersebut.
3. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum lebih dari 3 kali diberi sanksi pembatalan seluruh
praktikum dan diberi nilai E
4. Sanksi lain yang ada diluar sanksi-sanksi diatas ditentukan kemudian oleh Kepala Unit
Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Riau
SELAMAT BELAJAR
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................................. ii
TATA TERTIB DAN SANKSI................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v
1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 .................................................................................... 1
2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 .................................................................................... 9
3. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 .................................................................................... 21
4. KEGIATAN PRAKTIKUM 4 .................................................................................... 34
5. KEGIATAN PRAKTIKUM 5 .................................................................................... 48
KEGIATAN PRAKTIKUM I
Modul
ANTENATAL CARE (ANC)
Standar Kompetensi
Menjelaskan Kunjungan Antenatal pertama
Kompetensi Dasar:
1. Praktik pemeriksaan inspeksi & palpasi abdomen pada ibu hamil
2. Praktik pemeriksaan auskultasi Djj pada ibu hamil
Kegiatan Belajar 1:
Kunjungan Antenatal pertama
Kegiatan Belajar 1:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
Praktik pemeriksaan inspeksi & palpasi abdomen pada ibu hamil
Praktik pemeriksaan auskultasi Djj ibu hamil
Diskusi
Presentase
DAFTAR ISI
Referensi
Manuaba. 2004. Penuntun kepaniteraan klinik obstetri dan
ginekologi. Jakarta: EGC
Inspeksi abdominal bertujuan untuk mengetahui adanya hiperpigmentasi pada linea alba di garis
tengah abdomen yang biasanya lebih hitam pada usia kehamilan 12 minggu yang kemudian disebut
dengan linea grisea. Dan tidak jarang ditemui kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah
agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut strie livide. Setelah partus, strie livide ini berubah warnanya
menjadi putih disebut strie albican. Inspeksi abdominal juga bertujuan untuk melihat apakah terdapat
bekas oprasi (SC) atau tidak guna penapisan awal untuk ibu dengan resiko tinggi. Serta untuk
mengetahui pembesaran uterus apakah sesuai dengan umur kehamilan atau tidak.
Tujuan dari palpasi abdominal adalah untuk menentukan besar dan konsistensi rahim, bagian-
bagian janin, letak dan presentasi, kontraksi rahim, Braxton-Hicks dan his. Cara palpasi abdominal
yang lazim digunakan adalah menurut Leopold.
Auskultasi pada pemeriksaan abdomen ibu hamil dilakukan untuk mengetahui denyut jantung
janin. Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan menggunakan alat fetal electro cardiograph
(Doppler) pada usia kehamilan 12 minggu. Dan dapat didengarkan menggunakan stetoskop Laennec
pada usia kehamilan 18-20 minggu. Denyut jantung janin dikatakan normal bila berkisar antara 120-
160x/menit
KESELAMATAN KERJA
1. Pastikan syarat dan indikasi ANC pada pasien sudah terpenuhi sebelum melakukan tindakan ANC
2. Tetap menjaga kesterilan alat dan bahan yang digunakan
3. Lakukan pencegahan infeksi pada pasien melalui tindakan antiseptik
4. Melakukan tindakan ANC dalam ruangan yang sesuai standar
5. Gunakan sarung tangan, perlengkapan pelindung pribadi (kaca mata, masker, celemek) untuk
melindungi diri dari percikan yang dapat mengkontaminasi dan menyebar penyakit.
5 Cuci tangan
Key poin:
Cuci tangan 7 langkah
1. Mahasiswa mendemonstrasikan pemeriksaan inspeksi & palpasi abdomen dan auskultasi DJJ
secara individu, dengan kriteria :
a. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan keamanan serta
kenyamanan ibu setiap prosedur tindakan.
b. Penempatan alat yang digunakan mudah dijangkau dan telah diketahui fungsinya masing-
masing
2. Memperhatikan privacy klien dalam setiap prosedur yang dilakukan
3. Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
4. Dosen menilai langkah-langkah yang dilakukan dengan
menggunakan check list.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
Modul
ANTENATAL CARE (ANC)
Standar Kompetensi
Menjelaskan Kunjungan Antenatal pertama
Kompetensi Dasar:
1. Praktik pemeriksaan fisik pada ibu hamil
2. Praktik pemeriksaan khusus pada ibu hamil
Kegiatan Belajar 2:
Kunjungan Antenatal pertama
Kegiatan Belajar 2:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
Praktik pemeriksaan fisik pada ibu hamil
Praktik pemeriksaan khusus ibu hamil
Diskusi
Presentase
Referensi
Manuaba. 2004. Penuntun kepaniteraan klinik obstetri dan
ginekologi. Jakarta: EGC
Definisi Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan. Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan
ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi
bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan
antenatal. Pemeriksaan kehamilan juga bermanfaat untuk mengetahui asupan gizi yang dibutuhkan oleh bayi
agar semua kebutuhan nutrisinya selama dalam kandungan bisa tercukupi dengan baik dan optimal.
Pemeriksaan kehamilan juga berfungi untuk bisa mendeteksi adanya berbagai masalah yang berkaitan dengan
masa kehamilan yang sering muncul selama masa kehamilan, dan juga untuk bisa menghindari kehamilan resiko
tinggi.
KESELAMATAN KERJA
1. Pastikan syarat dan indikasi ANC pada pasien sudah terpenuhi sebelum melakukan tindakan ANC
2. Tetap menjaga kesterilan alat dan bahan yang digunakan
3. Lakukan pencegahan infeksi pada pasien melalui tindakan antiseptik
4. Melakukan tindakan ANC dalam ruangan yang sesuai standar
5. Gunakan sarung tangan, perlengkapan pelindung pribadi (kaca mata, masker, celemek) untuk
melindungi diri dari percikan yang dapat mengkontaminasi dan menyebar penyakit.
7 Lakukan pemeriksaan
tekanan darah, suhu,
nadi dan pernafasan.
Key poin :
Pasien duduk di kursi
posisi jantung sejajar dengan
lengan atas
1 Palpasi
0 Key poin:
Mengukur tinggi fundus uteri
Leopold I
Untuk mengetahui bagian
yang ada di fundus ibu.
Leopold II
Untuk mengetahui bagian apa
yang ada di sisi kanan
atau sisi kiri uterus.
Leopold III
Untuk menentukan bagian
1 Lakukan pemeriksaan
3 anogenital
Key poin:
Siapkan dan dekatkan alat-
alat
Atur posisi pasien
Pasang perlak dan alasnya
pada tempat tidur
Cuci tangan dan keringkan
serta pakai hand scon
Anogenital dibersihkan
dengan kapas air
hangat/matang dibagian
vestibulum
Labia mayora diregangkan
1 Lakukan konseling/pendkes :
8 Tanda bahaya pada
kehamilan
Persiapan persalinan
Persalinan dengan nakes
Gizi selama hamil
Hal-hal penting lainnya
sesuai dengan
masalah/keluhan pasien
1 Berikan obat, jelaskan cara
9 pemberian obat
EVALUASI
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
Modul
ANTENATAL CARE (ANC)
Standar Kompetensi
Peserta menjelaskan proses pemeriksaan protein urine
il
Kompetensi Dasar:
1. Praktik pemeriksaan protein urine pada ibu hamil
Kegiatan Belajar 3:
Pemeriksaan Protein urine pada ibu hamil
Kegiatan Belajar 3:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
o Praktik pemeriksaan khusus pada ibu hamil
Diskusi
Presentase
Tes Pemeriksaan Protein Urin merupakan salah satu tes yang bertujuan untuk mendeteksi
komplikasi yang terjadi selama kehamilan yaitu Pre eklamsi. Bukti di seluruh dunia menunjukan bahwa
pemeriksaaan fisik dan tes laboratorium selama kunjungan antenatal harus difokuskan pada
pemeriksaan – pemeriksaan yang didukung oleh riset ilmiah. Dengan kata lain, para bidan seharusnya
meluangkan waktu melakukan pemeriksaan – pemeriksaan yang nyata – nyata dapat menurunkan
kematian ibu dan neonatus.
CARA MEMBACA HASIL :
Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, dibandingkan dengan tabung B.
Hasil :
1. Negatif : tidak ada kekeruhan
2. Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
3. Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
4. Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
5. Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan
PROSEDUR PELAKSANAAN
Key point :
“Lakukan informed
consent”
Key point :
“Lakukan cuci tangan
sesuai dengan prosedur 7
langkah”
Key point :
“Penting untuk
perlindungan diri.
Gunakan ukuran yang
sesuai dengan ukuran
tangan”
Key point :
“Lakukan cuci tangan sesuai
dengan prosedur 7 langkah”
Key Point :
" Pencatatan segera
menghindari lupa "
EVALUASI
TANGGAL PENILAIAN :
NAMA MAHASISWA :
NAMA DOSEN PENILAI :
PETUNJUK PENILAIAN
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
SKALA
NO KEGIATAN
1 2 3
Menyiapkan alat-alat pemerikasaan protein urine
1 (Siapkan alat-alat dan perlengkapan secara
ergonomic)
Memberi tahu ibu mengenai tindakan dan prosedur
yang akan dilakukan
2
(Ibu akan mudah untuk diajak bekerjasama apabila ia
telah mengetahui prosedur tindakan)
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun cair
dan air mengalir lalu mengeringkannya
3 (Untuk mencegah infeksi sebelum melaksanakan
tindakan. Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan
tangan)
Memakai sarung tangan
4
(Gunakan sarung tangan DTT atau bersih)
Isilah tabung reaksi dengan urine 1-2 cc
5 (Gunakan spuit untuk menggambil urine. Pastikan
jumlah cc urine tepat)
Memanaskan urine diatas lampu spritus (bunser-
bunser) berjarak 2-3 cm dari ujung lampu sampai
6
mendidih
(Hati-hati jangan sampai tumpah)
Menambahkan 4 tetes asam asetat 5 %.
(Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi. Kalau
7 urine masih tetap keruh, berarti ada protein dalam
urine)
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
Modul
ANTENATAL CARE (ANC)
Standar Kompetensi
Peserta menjelaskan proses pemeriksaan glukosa urine
Kompetensi Dasar:
1. Praktik pemeriksaan khusus pada ibu hamil
Kegiatan Belajar 4:
Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa hamil
Kegiatan Belajar 4:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
o Praktik pemeriksaan khusus pada ibu hamil
Diskusi
Presentase
Pemeriksaan glukosa urine pada ibu hamil merupakan salah satu tes yang
bertujuan untuk mendeteksi adanya komplikasi yang terjadi selama kehamilan yaitu
diabetes mellitus. Pemeriksaan fisik dan tes laboratorium selama kunjungan antenatal care
harus difokuskan pada pemeriksaan-pemariksaan yang didukung oleh riset ilmiah. Karena
dengan melakukan hal tersebut maka para bidan telah berusaha untuk menurunkan angka
kematian ibu dan neonatus.
Pemeriksaan terhadap adanya glukosa urine termasuk pemeriksaan penyaring.
Menyatakan adanya glukosa dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda asasnya.
Cara yang tidak spesifik menggunakan sifat glukosa sebagai zat pereduksi, pada test-test
semacam itu terdapat suatu zat dalam reagens yang berubah sifat dan warnanya jika
direduksi oleh glukosa. Diantara banyak macam reagens yang dapat dipakai untuk
menyatakan adanya reduksi yang mengandung garam cuprilah banyak dipergunakan.
Glukosa dapat dibuktikan juga dengan cara spesik yang menggunakan enzim
glukosa-oxidasa untuk merintis serentetan reaksi dan berakhir dengan perubahan warna
dalam reagens yang digunakan.
1. Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk melakukan pemeriksaan glukosa urine dan pastikan bahwa
pemeriksaan tersebut penting untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin.
2. Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan sudah tersedia
sesuai dengan job sheet.
3. Letakkan alat, perlengkapan dan bahan pada tempat yang mudah dijangkau dan dalam keadaan
bersih.
4. Gunakan teknik aseptic setiap saat. Cuci tangan dan pakai sarung tangan (handscound).
5. Jelaskan pada ibu mengapa dilakukan pemeriksaan glukosa urine dan jelaskan prosedurnya.
Berikan alasan yang rasional pada ibu.
PROSEDUR PELAKSANAAN
KESELAMATAN KERJA
Key point :
“Pastikan cincin dan gelang
telah dilepas, gunakan
teknik mencuci tangan 7
langkah.”
Key point :
“Penting untuk
perlindungan diri. Gunakan
ukuran yang sesuai dengan
ukuran tangan”
1 Lakukan Dokumentasi
3
tindakan yang telah
dilakukan
EVALUASI
TANGGAL PENILAIAN :
NAMA MAHASISWA :
NAMA DOSEN PENILAI :
PETUNJUK PENILAIAN
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
SKALA
NO KEGIATAN
1 2 3
Memberi tahu ibu mengenai
tindakan dan prosedur yang akan
dilakukan
(Ibu akan mudah untuk diajak
1
bekerjasama apabila ia telah
mengetahui prosedur tindakan)
Melakukan dokumentasi
tindakan yang telah
13 dilakukan
(Pencatatan segera menghindari
lupa)
Total Nilai
Pekanbaru,
Pembimbing Praktik
(…………….….......)
KEGIATAN PRAKTIKUM 5
Modul
ANTENATAL CARE (ANC)
Standar Kompetensi
Peserta menjelaskan proses pemeriksaan Hb dengan Hb Sahli
il
Kompetensi Dasar:
1. Praktik pemeriksaan khusus pada ibu hamil
Kegiatan Belajar 5:
Pemeriksaan Hb pada ibu hamil
Kegiatan Belajar 5:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
o Praktik pemeriksaan Hb pada ibu hamil
Diskusi
Presentase
Bahan BAHAN
1. Darah ibu hamil
2. Klorin 0,5 %
Peralatan &
Peralatan :
Perlengkapan
1. Standar HB
2. Lanset
3. Pipet isap
4. Pipet pengencer
5. Batang pengaduk
6. Bengkok
7. HCL 0,1 %
8. Aquades
9. Kapas alkohol
10. Kapas kering
11. Sabun antiseptik
12. Perlak atau pengalas
13. Trolly
Perlengkapan :
1. Celemek plastik 1 Buah
2. Masker 1 Buah
3. Sarung tangan/Handscound 1 Pasang
4. Lap kerja lembab 1 Buah
Referensi 1. Gandasoebrata, R, (2001), Penuntun Laboraturium
Klinik,Jakarta:Dian Rakyat,(Bab I,Hal 1-15)
Pemeriksaan HB metode Sahli merupakan salah satu cara untuk mengetahui kadar
hemoglobin dalam darah. Pemeriksaan ini sangat sederhana namun penting untuk
dilakukan dalam mendeteksi kejadian anemia pada ibu hamil. Pemeriksaan Hb secara
rutin untuk mendeteksi anemia, namun ada kecenderungan bahwa kegiatan ini tidak
dilakukan secara optimal selama kehamilan.Perubahan fisiologis yang terjadi dalam masa
kehamilan mengakibatkan penurunan Hb secara progresif sekitar minggu ke-30 yang
secara fisiologis masih dianggap normal.
PERSIAPAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
KESELAMATAN KERJA
Key Point
“Sapa klien dengan hangat dan
ramah, serta beri tahu tentang
pemeriksaan hemoglobin yang akan
dilakukan”
Key Point
“Susunlah alat tersebut secara
berurutan sesuai dengan
pemakaian”
Key Point
“Peragakan 7 langkah cara mencuci
tangan yang efektif”
Key Point
“Pasang sarung tangan dengan
benar untuk mencegah infeksi”
Key Point
“Masukkan kira kira 5 tetes HCL 0,1
% atau sampai batas angka 2 pada
tabung skala”
Key Point
“Beri tahu ibu sebelum menusuk
ujung jari dan bersihkan darah
yang pertama keluar dengan kapas
kering”
Key Point
“Hati hati dalam mengisap darah,
jangan sampai terjadi gelembung
udara”
Key Point
“Pastikan sempuna dalam
mengeluarkan darah yang ada
didalam pipet penghisap”
Key Point
“Aduk sampai benar-benar rata
dengan arah keatas dan kebawah
tabung pengaduk tidak dengan cara
memutar”
Key point
“Aduk darah tersebut dengan
aquades serta perhatikan dan
samakan warna darah dengan
warna standar”
11
Baca hasil pemeriksaan
Key point
“Bandingkan warna pada cahaya
yang terang”
12
Bereskan dan bersihkan alat yang
telah digunakan.
Key Point
“Hati hati tabung standar
hemoglobin bisa pecah pada saat
membersihkan”
Key Point
“Lepaskan sarung tangan dalam
keadaan terbalik dan rendam dalam
larutan klorin 0,5 % selama 10
menit untuk didekontaminasi”
14
Cuci tangan menurut standar 7
langkah
Key Point
“Cuci tangan dengan sabun
dibawah air yang mengalir dan
keringkan dengan handuk bersih”
Key Point
“Beri informasi pada ibu tentang
hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan”
EVALUASI
Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan pemeriksaan Haemoglobin Sahli dengan
berpedoman pada job sheet
Seluruh alat disiapkan dengan lengkap
Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut, sesuai job sheet
Pembimbing menguji dan mengamati cara kerja mahasiswa dengan menggunakan daftar tilik.
TANGGAL PENILAIAN :
NAMA MAHASISWA :
NAMA DOSEN PENILAI :
PETUNJUK PENILAIAN
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
Nilai 0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
N SKALA
KEGIATAN
O 1 2 3
1 Menjelaskan prosedur tindakan
2 Menyiapkan alat dan bahan
3 Mencuci tangan
4 Memasang sarung tangan DTT
Mengisi tabung sahli dengan HCL 0,1 %
5
sampai batas angka 2 pada tabung sahli
Menusuk ujung jari dengan lanset
steril,sebelum menusuk ujung jari lakukan
6 desinfeksi terlebih dahulu serta bersihkan
darah yang pertama keluar dengan kapas
kering
Mengisap darah sampai darah mencapai
7 garis warna biru atau angka 20 mm dengan
menggunakan pipet
Memasukkan pipet kedalam tabung sahli
8 kemudian keluarkan darah sambil menarik
pipet keluar
Mengaduk HCL dengan darah sampai benar-
9
benar tercampur
Memasukkan aquades tetes demi tetes
1 kedalam tabung sahli, aduk kembali setelah
0 ditetesi sampai warnanya sama dengan
warna standar
1 Membaca permukaan darah yang
1 menunjukkan kadar Hb
1 Membereskan dan membersihkan alat, bahan
2 dan perlengkapan yang telah digunakan
1 Melepaskan sarung tangan dan
3 merendamnya dalam larutan klorin
Total Nilai
(…………….….......)