Anda di halaman 1dari 46

MODUL PRAKTIKUM

PRESKRIPSI II

Oleh:
ARIF SANTOSO, S.Farm., Apt

PENERBIT STIKES KARYA PUTRA BANGSA


TULUNGAGUNG
2015
PETUNJUK PRAKTIKUM
PRESKRIPSI II
PROGRAM STUDI S1 FARMASI

Penulis : Tim Dosen S1 Farmasi Stikes Karya Putra Bangsa Tulungagung

ISBN :

Editor : Arif Santoso, S.Farm., Apt

Desain sampul dan Tata letak : Arif santoso, S.Farm., apt

Penerbit : Stikes Karya Putra Bangsa Tulungagung

Redaksi : Jl. Raya Tulungagung – Blitar Km. 04 Kec. Sumbergempol Tulungagung

Telp/fax : (0355) 331 080/332 960

Cetakan Pertama, Maret 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun
tanpa ijin tertulis dari penerbit.

Halaman | i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah member hidayah,
kekuatan, kesehatan, dan ketabahan kepada kami sehingga penyusunan Modul Praktikum
Preskripsi II untuk Program Studi S1 Farmasi ini terselesaikan.

Modul praktikum ini disusun dengan tujuan menyediakan petujuk praktikum bagi
mahasiswa Program Studi S1 Farmasi STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung sesuai
standart kompetensi mata ajar Preskripsi II dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
kurikulum.

Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-


besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini yang tak
dapat kami sebutkan satu per satu dan semoga penyusunan modul praktikum ini akan
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan
Program Studi S1 Farmasi STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung.

Apa yang telah penyusun tuangkan dalam penyusunan Modul Praktikum Preskripsi II
untuk Program Studi S1 Farmasi Kesehatan, kemungkinan masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan.

Penyusun

Halaman | ii
PETUNJUK UMUM PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Praktikan harus mengikuti semua rangkaian materi asistensi sampai responsi sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan
2. Praktikan yang terlambat tidak diperbolehkan mengikuti praktikum, toleransi
keterlambatan 5 menit.
3. Praktikan harus mengikuti pretest sebagai prasyarat mengikuti praktikum, sesuai
dengan peraturan masing-masing praktikum
4. Inhal praktikum diberlakukan bila:
a. Praktikan yang bersangkutan sakit dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari
dokter.
b. Urusan keluarga (keluarga inti meninggal, yang bersangkutan menikah, naik
haji, atau melahirkan) yang dibuktikan dengan surat keterangan
c. Praktikan tidak lulus pretest di wajibkan mengikuti praktikum di lain waktu
dengan membayar biaya inhal dan melaporkan kepada laboran di laboratorium.
5. Selama kegiatan praktikum berlangsung praktikan diwajibkan untuk
a. Menghormati dosen pengampu, koordinator praktikum, laboran dan assisten
yang sedang bertugas
b. Mematuhi tata tertib praktikum dan aturan tata tertib perkuliahan dengan baik
c. Bersikap bersungguh-sungguh dalam mengikuti praktikum dan tidak bersenda-
gurau
d. Menjaga kebersihan alat dan fasilitas laboratorium, praktikan wajib
mengembalikan alat yang digunakan dalam praktikum dalam keadaan bersih,
kering dan lengkap. Praktikan yang merusakkan alat diwajibkan mengganti alat
dengan jenis dan kualitas yang sama
6. Mahasiswa yang mengulang praktikum
a. mahasiswa yang mengulang praktikum diharuskan mengambil mata praktikum
yang belum pernah diikuti. Kalau mata praktikum tersebut adalah mata
praktikum baru, maka mahasiswa tersebut wajib mengambil mata praktikum
baru tersebut.
b. apabila mahasiswa mengulang sudah mengikuti semua mata praktikum,
diperbolehkan hanya mengikuti responsi saja, dan wajib melapor ke koordinator
praktikum pada awal dimulainya praktikum

Halaman | iii
c. wajib menaati peraturan dan tata tertib praktikum seperti tetap mengikuti
asistensi dan mengikuti aturan inhal yang telah ditentukan
7. praktikan wajib membuat laporan sementara dan laporan resmi sesuai peraturan yang
telah ditetapkan.
8. Praktikan wajib mengikuti responsi praktikum dan wajib memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan untuk mengikuti ujian akhir semester.
9. Praktikan yang tidak mengikuti 2 kali praktikum berturut-turut tanpa alasan yang jelas
dianggap mengundurkan diri dari praktikum dan harus mengulang di tahun depan
10. Praktikan yang belum mengembalikan alat yang tidak dapat mengikuti responsi
praktikum
11. Hal-hal yang belum ditetapkan akan diatur lebih lanjut.

Tulungagung, Januari 2017

Pengampu Praktikum Preskripsi II

Halaman | iv
TUGAS FASILITATOR

I. Tugas Fasilitator
1. Menentukan topik pembelajaran praktikum yanag akan dilakukan
2. Menjelaskan keterampilan yang akan dilatih kepada mahasiswa pada awal
pertemuan
3. Memfasilitasi dan mendampingi mahasiswa pada saat kegiatan dilaboratorium
4. Fasilitator menunjuk beberapa mahasiswa untuk mempraktekkan praktikum yang
telah ditentukan
5. Fasilitator menilai dan mengamati peserta didik yang telah melakukan praktik dan
mengingatkan serta membantu mahasiswa jika mahasiswa salah atau kesulitan
dalam melakukan praktikum.
6. Fasilitator meminta semua peserta didik untuk melakukan praktikum berdasarkan
kelompok masing-masing
7. Melakukan evaluasi dari masing-masing mahasiwa terkait dengan pencapaian
keterampilan yang diharapkan

II. Evaluasi Praktikum


Evaluasi praktikum mencakup kemampuan Kognitif, Attitut dan Psikomotor
1. Evaluasi kognitif skill dengan soal pre test sebelum praktikum
2. Evaluasi Attitut skill dengan skor sikap sesuai kriteria penilaian sikap
3. Evaluasi psikomotor sesuai dengan cheklist

III. Penilaian Praktikum


1. Laporan resmi praktikum Preskripsi II (10%)
2. Nilai pre test sebelum dimulai Praktikum Preskripsi II (10%)
3. Nilai hasil Ujian Akhir Semester Praktikum Preskripsi II (50%)
4. Nilai keaktifan mahasiswa dalam berPraktikum

Halaman | v
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Hal – hal yang perlu diperhatikan sewaktu ada kecelakaan

1. Bila terjadi kecelakaan segera memberitahu petugas laboratorium


2. Kebakaran reagen:
- Segera matikan nyala api yang ada disekitarnya dan matikan reagen yang terbakar dengan
pemadam kebakaran
- Bila memakai pemadam kebakaran denagn bahan cair maka arahkan pada dasar api
- Perhatikan bahwa uap itu beracun dan berbahaya pada ruangan tertutup atau tidak
- Untuk minyak yang terakar, pakailah natrium ikarbonat serbuk
3. Kebakaran pakaian
- Jangan lari(sebab dapat mebesarkan api)
- Usahakan jangan menghirup gas pembakaran
- Cara yang terbaik dengan berguling di lantai. Padamkan secepat mungin dengan handuk, kain,
jas, praktikum basah atau pemadam kebakaran CO2
4. Pertolongan pada kebakaran kecil
- Bersihkan dengan kasa steril, sabun dan air
- Olesi dengan salep leertran atau vaselin dan tutuplah dengan kasa dan dieratkan dngan
pembalut atau plester
- Pada luka – luka kecil tingkat dua atau tingkat tiga dimana gelembung sudah terbentuk atau
pecah atu terjadi luka bakar yang dalam maka harus dibawa ke dokter
5. Pertolongan pada luka bakar yang luas
Memerlukan pertolongan khusus untuk menghindari akibat serius, segera bawa ke dokter.
Cegah pengaruh dari shock dengan menjaga penderita tetap hangat dan tenang.
6. Luka – luka dan akibat reagen
- Reagen pada mata. Segera cuci dengan air banyak-banyak dengan memakai selang biasa atau
botol pencuci mata, jangan menyentuh mata
- Reagen pada kulit :
Asam: segera cuci dengan sejumlah air, celupkan ke dalam air kurang lebih 3 jam. Olesi
denngan salep levertran dan tutup dengan perban kasa
Basa: cuci segera dengan sejumlah air, celupkan ke reagen

Halaman | 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
Tata Tertib Pelaksanaan Praktikum .................................................................... iv
Keselamatan Kerja di Labroratorum Kimia ....................................................... 1
Pengenalan Alat di Laboratorium……….…... ................................................... 5
Kontrak Keselamatan Praktikum ........................................................................ 9
Format Cover Laporan ........................................................................................ 10
PERCOBAAN I. Penyakit Hipertensi …………………………………… 11
PERCOBAAN II. Penyakit Gastro Intestinal …………................................ 14
PERCOBAAN III. Penyakit Diabetes Mellitus …………….......................... 16
PERCOBAAN IV. Penyakit Osteoporosis …………………………………. 20
PERCOBAAN V. Penyakit Gagal Jantung………………. .......................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 28

Halaman | 7
PRAKTIKUM PRESKRIPSI II

LAPORAN 1

1. Copy resep

APOTEK PROGRAM PROFESI


Jl. Kaliurang KM 14,5 Yogyakarta
Apoteker : Drs Satrio, Apt.
SP KP. 01.02.1.2.960

APOGRAPH

Tertulis tgl : 10 mei 2006 No : 2


Oleh dr : Wiyono Tgl : 20 Mei 2006
Pro : Rani ( Dws )

Iter 2x
R/ Clobazam No. xx
S. ½ - ½ - 1 det it 1x
R/ Ranitidin No. xxx
S. 2 dd 1 det it 1x
R/ Antasid No. xxx
S. 3 dd 1 det it 1x
R/ As Mefenamat No. X
S.3 dd 1 det it 1x

PCC
ζ

2. Kelengkapan Copy Resep


 Nama dan alamat apotek : ada
 Nama APA dan no SIK APA : ada
 No resep, tanggal penulisan resep, dan salinan resep : ada
 Tanda det : untuk obat yang sudah diserahkan, atau
ne det : untuk obat yang belum diserahkan : ada

 Tanda tangan/paraf APA : ada


 Copy resep diatas sudah lengkap

Halaman | 8
3. Assessment
a. Pasien
Pasien adalah seorang wanita dewasa berusia 23 tahun dengan berat badan 55 Kg, datang
dengan keluhan merasa stress akibat ujian yang sedang dia hadapi, cemas, pusing, mual,
lambungnya terasa perih. Pasien juga memiliki riwayat penyakit maag dan akhir-akhir ini sering
kambuh.,tekanan darah normal, suhu tubuh normal.

Untuk meyakinkan anamnese kefarmasian ini maka dilakukan cross check kepada pasien
dengan menanyakan keluhan yang disampaikan pasien kepada dokter. Adapun hal-hal yang perlu
ditanyakan kepada pasien:
1. Keluhan apa yang anda sampaikan ke dokter?
Jawab: Saya punya penyakit kolesterol (Pasien berbadan gemuk/obesitas).
2. Bagaimana penjelasan dokter tentang obat yang diresepkan untuk anda?
Jawab: Saya mendapat obat untuk kolesterol saya.
3. Bagaimana penjelasan dokter mengenai cara penggunaan obat ini?
Jawab: Dokter tidak mengatakan mengenai cara penggunaan obat.
4. Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah anda mendapatkan pengobatan ini?
Jawab: Setelah mengkonsumsi obat, kolesterol saya turun.
5. Anda sudah melakukan cek laboratorium sebelumnya?
Jawab: Sudah. Saat itu dokternya mengatakan kolesterol saya cukup tinggi.
6. Apakah bapak sebelumnya sudah mengkonsumsi obat lain?
Jawab: Tidak.

b. Obat
1) Clobazam (IONI, hal 156)
Indikasi : terapi tambahan pada epilepsi, penggunaan jangka pendek ansietas

Peringatan : penyakit pernafasan, kelemahan otot/ miastenia gravis, riwayat


ketergantungan obat, kelainan kepribadian yang jelas, hamil,
menyusui. Hati-hati pemberian iv.

Kontra indikasi : depresi pernafasan, insufisiensi pulmonor akut, status fobi/obsesi,


psikosis kronik, porfiria.

Halaman | 9
Efek samping :Mengantuk, pandangan kabur, bingung, ataksia (terutama pada usia
lanjut) amnesia, ketergantungan. Kadang nyeri kepala, vertigo,
hipotensi, gangguan salivasi & sal. Cerna, ruam, perubahan libido,
retensi urin.

Dosis : Epilepsi 20-30mg/hari, max 60mg/hr. Anak diatas 3 th : tdk lebih dari
setengah dosis dewasa.

Interaksi Obat : potensi timbal balik dengan depresan SSP atau alkohol. Antikonvulsan.

2) Ranitidin (MIMS, hal 110)


Indikasi : Ulkus duodenum, refluks esofagitis, sindrom zollinger ellison.

Peringatan : disfungsi hati dan ginjal, hamil, menyusui, anak, keganasan lambung.

Efek samping : sakit kepala, pusing, gangguan GI, ruam kulit.

Interaksi : menurunkan klirens warfarin, prokainamid, N-asetilprokainamid


meningkatkan absorbsi modazolan tetapi menurunkan absorbsi
cobalamin.

Dosis : 1tab, 2xsehari

3). Antasid (AcitralI (MIMS, hal 102)

Komposisi : Per tab/5ml lar Mg(OH)2 200mg, gel kering Al(OH)3 200mg simethicone
20mg.

Indikasi : Antasida, antiflatulen pada tukak lambung & tukak duodnum,


hiperasiditas, hiatushernia, meteorismus.

Dosis : 5-10ml atau 1-2 tab dikunyah. Diberikan diantara waktu makan &
sebelum tidur.

Peringatan : gangguan fungsi ginjal, diet rendah fosfat.

Efek Samping : gangguan GI

Interaksi Obat : menganggu absorbsi tetrasiklin, Fe, penghambat H2, warfarin, kuinidin.

Halaman | 10
4). Asam mefenamat (MIMS hal 189)

Komposisi ; Mefenamic Acid.

Indikasi : Reumatic, nyeri otot trauma & tulang punggung, sakit gigi, sakit kepala,
nyeri paha, demam, nyeri haid.

Kontra indikasi : ulkus GI atau peradangan usus, kerusakan hati atau ginjal.

Peringatan : hamil gagal ginjal, penderita asma yang sensitif terhadap AINS, hamil.

Efek samping : ggn GI, pandangan kabur, hipersensitivitas, diare.

Interaksi Obat : mempertinggi efek kumarin.

Dosis : Dewasa awal 500mg 2-3x/hr. Anak < 6bln 6,5 mg/kg/BB/6-8 jam.

5) Parasetamol (MIMS hal 196)

Indikasi : sakit kepala, demam, nyeri, pegal linu & nyeri lainnya.

Interaksi Obat : alkohol, antikoagulan, kloramfenikol, aspirin.

Efek samping : hematologi, reaksi kulit, reaksi alergi lainnya.

Peringatan : gangguan hati & ginjal.

Mek. Kerja : daya antipiretik berdasarkan rangsangan terhadap pusat pengaturan


perifer dikulit dengan bertambahnya pengeluaran kalor & keringat. Daya
analgetik dengan menghambat terbentuknya rangsangan pada reseptor
nyeri perifer.

Dosis : Dws 1-2 tab, anak 6-12 thn ½-1 tab, 1-5 thn ¼-½ tab. Diberikan 3-4x/hr.

c. Penyakit

Ulkus merupakan istilah umum yang mengacu pada kerusakan kulit lapisan permukaan dari usu
atau mulut, tetapi biasanya digunakan untuk ulkus pada saluran cerna. Derajat keasaman yang
berlebihan (hiperasiditas) atau adanya mikroorganisme seperti Helicobacter pylori biasanya menjadi
penyebab terjadinya ulkus pada saluran cerna. Helicobacter pyloriadalah penyebab terbanyak infeksi

Halaman | 11
saluran cerna. Bakteri ini tumbuh subur pada lapisan mucosa yang melindungi dinding saluran cerna.
Faktor-faktor seperti merokok dan stress, jadwal makan tidak tertaur, cara diet yang salah, konsumsi
alcohol berlebihan, dan beberapa obat-obatan juga mempengaruhi terjadinya ulkus. Orang yang
menggunakan obat anti inflamasi nonsteroid (AINS) dalam jangka lama, terutama mereka yang
mengidap arthritis, akan mengalami ulkus (tukak) lambung. Ulkus peptikum dapat mengenai pria,
wanita, dan anak-anak. Gejala-gejala ulkus antara lain : rasa perih di ulu hati atau nyeri ketika lapar,
mual, nyeri hilang beberapa menit setelah perut diisi makanan atau antasida, nyeri berulang,
biasanya berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa bulan, berat badan turun.
Kebanyakan ulkus yang banyak sembuh sendiri tanpa diobati. Tetapi gejala ulkus dapat kambuh
kembali dan memburuk jika factor penyebabnya tidak diatasi dan akhirnya beresiko terjadi komplikasi
seperti perdarahan dan perforasi lambung. Ulkus peptikum, gaster atau duodenum kronik juga dapat
menyebabkan terjadinya jaringan parut, yang selanjutnya dapat menghalangi jalannya makanan,
sehingga mengakibatkan muntah dan berat badan menurun.

Kesimpulan : Dari assessment diatas dapat disimpulkan bahwa ibu Rani menderita penyakit
maag karena stress menghadapi ujian skripsi strata II (S2).

4. DRP (Drug Related Problem)


 Asam mefenamat di kontraindikasikan untuk maag karena dapat meningkatkan sekresi asam
lambung.
5. Care Plan
 Konfirmasi ke dokter mengenai perubahan resep
 Asam mefenamat diganti dengan parasetamol

Halaman | 12
6. Dispensing cycle
a. Perhitungan bahan

- Clobazam : 10mg x 10 tab = 10 tab

10 mg

- Ranitidin : 150mg x 10 tab = 10 tab

150mg

- Antasid : 500mg x 10 tab = 10 tab

500mg

- PCT : 500mg x 10 tab = 10 tab

500mg

b. Menghargai resep

- Clobazam = Rp.1.373 x 10 tab = Rp. 13.373

- Ranitidin = Rp. 130 x 10 tab = Rp. 1.300

- Antasid = Rp. 65 x 10 tab = Rp. 650

- Paracetamol = Rp. 68 x 10 tab = Rp. 680

- Embalage = Rp. 200 x 4 = Rp. 800

- Tuslah = Rp. 600 x 4 = Rp. 2.400

Jumlah = Rp. 19.203

b. Penyiapan dan Pengemasan obat

1. Mengambil tiap obat 10 tablet sesuai permintaan pasien, kemudian masing-masing dikemas
dan diberi etiket.

2. Lengkapi etiket, dan cek ulang jumlah obat, nama, kekuatan, bentuk sediaan, aturan pakai,
nama pasien.

Halaman | 13
3. Serahkan obat kepada pasien, dan berikan informasi yang jelas.

7. KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)


 Informasikan mengenai aturan pakai, kegunaan masing-masing obat, dan cara penyimpanan
yang benar
 Clobazam dengan dosis kecil digunakan sebagai penenang (utk istirahat/tidur) dengan dosis
10mg 3xsehari, 1tablet diminum setelah makan bila perlu, dan sebaiknya pasien tidak
menggunakannya pada saat sedang mengendarai kendaraan atau beraktivitas.
 Ranitidin dan Antasid digunakan untuk mengobati mag dengan dosis antasid 500mg 3xsehari 1
tablet, dan ranitidin 150mg 2xsehari 1 tablet, diminum sebelum makan, bila perlu.
 Parasetamol digunakan untuk mengobati pusing dan nyeri lambung pasien dengan dosis 500mg
3xsehari, diminum setelah makan bila perlu.
 Hindari hal-hal yang dapat memicu timbulnya gejala atau penyebab penyakit, seperti makanan
pedas dan asam, telat makan, stress. Makan teratur dan biasakan membawa makanan ringan
(cemilan) karena dapat membantu jika telat makan.
 Jika gejala sudah tidak dirasakan lagi (sembuh), pengobatan dapat dihentikan.
8. Monitoring
 Kemungkinan terjadinya efek samping obat seperti mual, muntah, gangguan saluran cerna, dan
diare.
9. Evaluasi
 Keberhasilan terapi : pasien sembuh atau tidak, gejala/keluhan hilang atau tidak
 Kemungkinan timbulnya penyakit lain karena reaksi dari obat.
10. Etiket : warna putih

Clobazam Ranitidin

APOTEK PROGRAM PROFESI APOTEK PROGRAM PROFESI


Jl. Kaliurang KM 14,5 Yogyakarta Jl. Kaliurang KM 14,5 Yogyakarta
Drs Satrio, Apt. Drs Satrio, Apt.
No. 1a Yogyakarta, 20 mei ‘06 No. 1b Yogyakarta, 20 mei ‘06

Rani Rani
3x1 sehari, Pagi ½ tablet 2x1 sehari, 1 tablet
Siang ½ tablet Sebelum makan
Malam 1 tablet Bila maag
Setelah makan
Bila perlu

Halaman | 14
Antasida Parasetamol

APOTEK PROGRAM PROFESI APOTEK PROGRAM PROFESI


Jl. Kaliurang KM 14,5 Yogyakarta Jl. Kaliurang KM 14,5 Yogyakarta
Drs Satrio, Apt. Drs Satrio, Apt.
No. 1c Yogyakarta, 20 mei ‘06 No. 1a Yogyakarta, 20 mei ‘06

Rani Rani
3x1 sehari, 1 tablet 3x1 sehari, 1 tablet
Sebelum makan
Bila maag Setelah makan
Bila pusing/nyeri

11. Copy resep

APOTEK PROGRAM PROFESI


Jl. Kaliurang KM 14,5 Yogyakarta
Apoteker : Drs Satrio, Apt.
SP KP. 01.02.1.2.960

APOGRAPH

Tertulis tgl : 10 mei 2006 No : 2


Oleh dr : Wiyono Tgl : 28 – 05 -2006
Pro : Rani ( Dws )

Iter 2x
R/ Clobazam No. xx
S. ½ - ½ - 1 det it 1x + 10
R/ Ranitidin No. xxx
S. 2 dd 1 det it 1x + 10
R/ Antasid No. xxx
S. 3 dd 1 det it 1x + 10
R/ As Mefenamat No. X
S.3 dd 1 det it 1x + 10

PCC
ζ

Halaman | 15
Resep 1

dr. Indra
SIP : 1234/DU/1990
 SkriningResep
Kantor : Praktek :
Puskesmas Ngaglik Jl. Maleo I
Jl. Kaliurang Km. 10 Sukoharjo, Ngaglik
Sleman Sleman

Yogyakarta, 14 Mei 2007

R/ Acyclovir tb XV
S 3 dd I

R/ Nonflamin tb X
S 3 dd I

R/ Biogesic X
S 3 dd I

R/ Stimuno cap X
S 2 dd I

Pro : Yuni
Umur : Dewasa

Halaman | 16
Nama dokter √
SIP dokter √
Alamat dokter √
Tempat penulisan resep √
Tanggal penulisan resep √
Tanda R/ √
Praescriptio
Nama obat √
Kekuatan obat √
Bentuk sediaan obat √
Jumlah obat √
Signatura
Aturan pakai obat √
Bentuk sediaan yang diiinginkan dokter √
Nama pasien √
Usia pasien √
Alamat pasien dilengkapi
Subscriptio
Tanda tangan dokter √

 Assessment
Karakteristik pasien
 Ny. Yuni, dewasa.
 Alamat : Jakal Km. 12 No. 25.
 Demam.
 Kulit gatal-gatal, kemerahan, terkelupas, tidak terbuka, sedikit berair.
 Lokasi gatal-gatal di tangan, kaki dan badan.
 Sudah 1 minggu.
 Badan terasa lemas.
 Tidak sedang hamil.
 Belum diobati.
 Belum pernah mengalami keluhan serupa.
 Tidak menderita penyakit kronis.
 Tidak ada alergi obat.
 Kata dokter gejala herpes.
Karakteristik penyakit

Halaman | 17
Banyak infeksi virus pada manusia disebabkan oleh kelompok besar virus-virus DNA, salah
satunya adalah virus Herpes simpleks (HSV). Berbeda dengan infeksi-infeksi virus lain, infeksi
dengan virus Herpes adakalanya tidak sembuh dengan sempurna. Setelah infeksi pertama (primer)-
yang umumnya terjadi pada usia dibawah 10 tahun, adakalanya virus tidak lenyap aka tetapi tertinggal
dalam ganglia setempat (simpul-simpul urat) dalam bentuk laten (tidak aktif dan menetap disitu
seumur hidup. Sewaktu dengan mendadak virus menjadi aktif kembali karena sebab-sebab tak khusus,
misalnya masuk angin, demam, haid, keadaakeadaan stres atau terlalu lelah. Kemudian infeksi timbul
kembali berdekatan tempat infeksi primer. Bila sistem imun tubuh berada dalam keadaan buruk,
karena misalnya penyakit, obat-obat atau penyinaran X-ray, reaktivasi virus malah dapat
menyebabkan penyebaran ke dan luka-luka luas di berbagai organ dan SSP. Setelah perbanyakannya
dihentikan dan infeksi sembuh, virus menjadi laten kembali (Tjay dan Rahardja, 1986).
Dikenal 2 jenis virus yang menyebabkan herpes simpleks, yaitu tipe I dan tipe II. HSV-I
menghinggapi terutama muka, mulut dan sekitar mata. HSV-II terdapat kebanyakan di daerah
kelamin. Biasanya infeksi primer terjadi di mulut dalam dengan banyak luka-luka kecil, bengkak dan
demam, juga gelembung-gelembung kecil di bibir. Pada umumnya gejala-gejala ini hilang sendiri
setelah 1 minggu dengan pengobatan paliatif dengan analgetika, obat kumur, diit cair dan istirahat.
Tidak boleh diberikan kortikosteroid, karena sistem-tangkis dapat lebih tertekan dan infeksi merajalela
ke lain-lain tempat (Tjay dan Rahardja, 1986).
Karakteristik obat
 Acyclovir (Anonim, 2006)
Indikasi : Herpes simpleks, herpes zoster dan varicella zoster.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas.
Peringatan : Kerusakan ginjal, hamil, laktasi.
Efek samping : Gangguan GI, ruam kulit.
Interaksi obat : Probenesid, peningkatan waktu paruh dan kadar obat dalam plasma.
Dosis : Herpes simpleks ; dewasa dan anak > 2 tahun 200 mg 5 x sehari tiap 4 jam, < 2 tahun ½
dosis dewasa. Herpes zoster (varicella zoster) ; dewasa 800 mg 5 x sehari tiap 4 jam selama 7 hari,
anak > 6 tahun 800 mg 4 x sehari selama 5 hari, < 6 tahun 200-400 mg 4 x sehari selama 5 hari.
 Nonflamin (Anonim, 2006)
Komposisi : Tinoridine HCl.

Halaman | 18
Indikasi : Perdangan pasca bedah, cedera pada saluran kemih, peradangan akut saluran nafas atas,
otitis, artritis, uretritis, epididimitis, lumbago, nyeri punggung, atralgia, nyeri setelah cabut gigi,
reumatik.
Dosis : 1-2 kapsul 3 x sehari.
Efek samping : Jarang ; gangguan GI, vertigo, mulut kering, mengantuk dan gatal.

 Biogesic (Anonim, 2006)


Komposisi : Paracetamol.
Indikasi : Demam, dismenorea, gangguan muskuloskeletal, sakit kepala, sakit gigi, artritis.
Dosis : Dewasa 1-2 tablet 3 x sehari.
Perngatan : Gagal hati dan ginjal.
Efek samping : Hematologikal, reaksi kulit, reaksi alergi.
Interaksi obat : Alkohol, antikoagulan oral, kloramfenikol, aspirin, fenobarbital, enzim liver,
hepatotoksik.
 Stimuno (Anonim, 2006)
Komposisi : Ekstrak kering Phyllantus niruri, L.
Indikasi : Imunomodulator, terapi penunjang pada infeksi bakteri dan virus.
Dosis : Dewasa 1 kapsul 3 x sehari. Dapat diberikan sampai dengan 30 hari atau lebih.
 Drug Related Problem
 Aturan pakai Acyclovir 3 x sehari 1 tablet.
 Care Plan
 Konfirmasi ke dokter tentang perubahan resep.
 Aturan pakai Acyclovir 5 x sehari 1 tablet, jadi jumlahnya 25 tablet.
 Nonflamin sudah tepat untuk mengurangu gejala inflamasi.
 Biogesic sudah tepat untuk demam.
 Stimuno sudah tepat untuk mengatasi badan lemas dan sebagai terapi penunjang antivirus
(Acyclovir).

Halaman | 19
 Peracikan
 Acyclovir  25 tablet Acyclovir 200 mg
Tuliskan etiket pada plastik

Masukkan 25 tablet Acyclovir 200 mg dalam plastik etiket

Etiket berwarna putih

APOTEK LUTFI FARMA


Jl. Kaliurang KM 14,5 No. 45 Yogyakarta
APA : Lufi Chabib, S. Farm, Apt.
SIK : 30/IV/2005
No. 1a Yogyakarta, 17 April ‘07

Ny. Yuni
5 x sehari 1 tablet (tiap 4 jam)
’Harus habis’

Sesudah makan

 Nonflamin  10 tablet Nonflamin


Tuliskan etiket pada plastik

Masukkan 10 tablet Nonflamin dalam plastik etiket

Etiket berwarna putih

APOTEK LUTFI FARMA


Jl. Kaliurang KM 14,5 No. 45 Yogyakarta
APA : Lutfi Chabib, S. Farm, Apt.
SIK : 30/IV/2005
No. 1b Yogyakarta, 17 April ‘07

Ny. Yuni
3 x sehari 1 tablet

Sesudah makan

 Biogesic  10 tablet Biogesic


Tuliskan etiket pada plastik

Masukkan 10 tablet Biogesic dalam plastik etiket

Etiket berwarna putih

Halaman | 20
APOTEK LUTFI FARMA
Jl. Kaliurang KM 14,5 No. 45 Yogyakarta
APA : Lutfi Chabib, S. Farm, Apt.
SIK : 30/IV/2005
No. 1c Yogyakarta, 17 April ‘07

Ny. Yuni
3 x sehari 1 tablet

Sesudah makan

 Stimuno  10 tablet Stimuno


Tuliskan etiket pada plastik

Masukkan 10 tablet Stimuno dalam plastik etiket

Etiket berwarna putih

APOTEK LUTFI FARMA


Jl. Kaliurang KM 14,5 No. 45 Yogyakarta
APA : Lutfi Chabib, S. Farm, Apt.
SIK : 30/IV/2005
No. 1d Yogyakarta, 17 April ‘07

Ny. Yuni
2 x sehari 1 kapsul

Sesudah makan

 KIE
 Acyclovir diminum tiap 4 jam 5 kali sehari, jadi pada malam hari obat tidak diminum (tiap 4 jam
seharusnya 6 x sehari). Harus habis untuk menghindari resistensi virus terhadap obat.
 Nonflamin untuk inflamasi diminum 3 x sehari 1 tablet. Bila sudah sembuh penggunaan obat
dihentikan.
 Biogesic untuk mengatasi demam diminum 3 x sehari 1 tablet. Bila sudah tidak demam
penggunaan obat dihentikan.
 Stimuno untuk meningkatkan daya tahan tubuh diminum 2 x sehari.
 Simpan obat pada suhu kamar (25oC), terlindung dari cahaya matahari langsung. Hindari udara
lembab.
 Meskipun terasa sangat gatal, tetap jangan digaruk karena bisa memperparah. Sebaiknya gunakan
bedak salycil untuk mengurangi rasa gatal.
 Hindari kontak dengan air atau mandi dengan sabun antiseptik atau tubuh diusap-usap saja.

Halaman | 21
 Hindari makanan protein tinggi seperti telur dan ikan.
 Monitoring
 Kemungkinan timbulnya efek samping obat.
 Kepatuhan pasien minum obat
 Evaluasi
 Berkurangnya kuantitas herpes.
 Berkurangnya rasa gatal dan inflamasi.
 Suhu badan mencapai normal.
 Kopi Resep
Misalnya : pasien hanya mengambil ½ resep.

Halaman | 22
APOTIK

ApotekerJl.: Retno
Kaliurang Km 14,5
Dewi, Telp. Apt
S. Farm, 896133 Jogjakarta
SIK : 20/IV/2003

APOGRAPH

Tertulis Tgl : No :
Oleh dokter : Tgl :
Pro :

R/

Jogjakarta,
Pcc
Cap apotik

(Retno Dewi, S. Farm., Apt.)

Halaman | 23
Apotek DeeNok Farma
Jl. Kaliurang Km 14,5
Retno Dewi, S.Farm., Apt.
No. Tgl.

dr. Vivin
SIP 1303/DU/2000

Rumah : Praktek :
Perum Pamungkas Apotek DeeNok Farma
No. 45 Jogjakarta Jl. Kaliurang Km. 14,5 Jgj
Telp : 0274 – 895204 Telp : 0274 - 896133

R/

Pro :
Umur :

Halaman | 24
LATIHAN ANALISIS RESEP PENYAKIT HIPERTENSI

A. STANDAR KOMPETENSI
Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan skrinning kelengkapan resep
dokter, menganalisa permasalahan atas resep dokter dengan Metode SOAP beserta cara
penyelesaiannya, menjelaskan tahap peracikan serta menyiapkan etiket dan copy resep yang
diperlukan untuk meracik resep tersebut.

B. KOMPETENSI DASAR
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa memiliki keterampilan dalam melayani resep
khususnya analisis penyakit hipertensi beserta komplikasinya dan mampu menyelesaikan
permasalahan peracikan atas resep dokter.

C. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menganalisa permasalahan kelengkapan resep dan permasalahanya
2. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam melakukan analisis resep metode SOAP
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan dalam resep serta melakukan evaluasi dan
monitoring.

D. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa diharapkan mampu melayani resep untuk penyakit hipertensi dan menyelesaikan
permasalahan dalam resep tersebut.

E. DASAR TEORI
Salah satu gangguan tekanan darah yaitu Hipertensi. Adapun hipertensi itu terjadi saat
tekanan darah sistolik >140mmHg dan atau tekanan darah diastolik >90mmHg pada pengukuran
berulang. Kecuali TDS ≥210mmHg dan atau TDD ≥120mmHg (untuk sekali pengukuran.
Berdasarkan etiologinya hipertensi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Hipertensi primer
Merupakan hipertensi yang tidak jelas etiologinya.Penyebab hipertensi ini adalah multi
faktor,terdiri dari faktor genetik dan lingkungan. Faktor keturunan bersifat poligenik dan terlihat

Halaman | 25
dari adanya riwayat penyakit cardiovaskular dalam keluarga. Paling sedikit ada 3 faktor
lingkungan yang dapat menyebabkan hipertensi yaitu makan garam berlebihan,stres dan obesitas.
2. Hipertensi Sekunder
Merupakan suatu keadaan hipertensi yang jelas etiologinya.Hipertensi sekunder dapat
disebabkan oleh penyakit ginjal ( hipertensi renal ),penyakit endokrin ( hipertensi endokrin
),obat,dll.
Faktor Resiko
a. Faktor resiko Mayor
 Riwayat keluarga
 Diet tinggi Na
 Obesitas
 Alkohol
 Gangguan Ginjal
b. Faktor Resiko Minor
 Usia
 Stres
 Merokok
 Diet kurang Ca,K,Mg
 Ras

Patofisiologi terjadinya hipertensi

Halaman | 26
BP ↑

CO ↑ Peripheral resistance↑

Venous return ↑ Symphatetic


Vasoconstriction
nervous system
Blood volume ↑
Stress
Fluid retention ↑
Symphatetic (Ca) ↑
Aldosterone ↑ nervous system
(Na) ↑
Renin/Angiotensin ↑ Stress

Kidney lession Impaired sodium pump

Tekanan darah arteri = Tekanan Darah Sistolik

Diagnosis Hipertensi
Diagnosis hipertensi tidak boleh ditegakkan berdasarkan sekali pengaturan kecuali bila TDD ≥
120 mmHg dan atau TDS ≥ 210 mmHg.Pengukuran Pertama harus dikonfirmasi pada sedikitnya
2 kunjungan lagi dalam waktu 1-beberapa mingggu ( tergantung dari tingginya tekanan darah
tersebut ). Diagnosis hipertensi ditegakkan bila dari pengukuran berulang-ulang tersebut
diperoleh nilai rata-rata TDD ≥ 90 mmHg dan atau TDS ≥ 140 mmHg ( Anonim, 1995).
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
 Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
 Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada
setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya
telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga
meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara
waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.

Halaman | 27
 Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini
terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam
dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga
meningkat (Anonim, 2007).

Halaman | 28
LATIHAN ANALISIS RESEP PENYAKIT GASTROINTESTINAL

A. STANDAR KOMPETENSI
Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan skrinning kelengkapan resep
dokter, menganalisa permasalahan atas resep dokter dengan Metode SOAP beserta cara
penyelesaiannya, menjelaskan tahap peracikan serta menyiapkan etiket dan copy resep yang
diperlukan untuk meracik resep tersebut.

B. KOMPETENSI DASAR
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa memiliki keterampilan dalam melayani resep
khususnya analisis penyakit gastro intestinal beserta komplikasinya dan mampu menyelesaikan
permasalahan peracikan atas resep dokter.

C. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menganalisa permasalahan kelengkapan resep dan permasalahanya
2. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam melakukan analisis resep metode SOAP
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan dalam resep serta melakukan evaluasi dan
monitoring.

D. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa diharapkan mampu melayani resep untuk penyakit Gastrointestinal dan menyelesaikan
permasalahan dalam resep tersebut.

E. DASAR TEORI

Gangguan pencernaan merupakan masalah kesehatan yang mempengaruhi satu atau beberapa organ dari
sistem pencernaan secara bersamaan. Sistem pencernaan bertugas menerima makanan, mencerna atau
memecahnya menjadi nutrisi yang bisa diserap untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh tubuh melalui
darah. Selain itu, sistem pencernaan juga bertugas memisahkan dan membuang bagian dari makanan yang
tidak bisa dicerna seperti serat.

Halaman | 29
Sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus. Bila dijabarkan secara alurnya, maka sistem
pencernaan terdiri dari:
 Mulut
 Kerongkongan
 Lambung
 Usus kecil
 Usus besar
 Rektum
 Anus
Selain organ-organ tersebut, organ lainnya seperti hati, pankreas, dan kandung empedu juga merupakan
bagian dari sistem pencernaan, namun letaknya di luar saluran pencernaan.
Ada banyak jenis gangguan pencernaan, dan lima contoh umum diantaranya adalah penyakit refluks
gastroesofagus, keracunan makanan, penyakit batu empedu, penyakit usus buntu, dan wasir. Berikut ini
adalah penjelasan dari kelima kondisi tersebut.
Refluks gastroesofagus

Halaman | 30
Refluks gastroesofagus (penyakit asam lambung) atau dikenal juga sebagai GERD merupakan kondisi
yang terjadi ketika asam lambung naik ke atas kerongkongan akibat cincin otot esofagus tidak dapat
menutup secara baik.
Esofagus atau kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Cincin
esofagus bekerja sebagai katup satu arah dimana ketika kita menelan makanan, bagian ini akan terbuka
dan mempersilakan makanan lewat untuk menuju lambung. Setelah makanan lewat, cincin esofagus akan
tertutup secara otomatis guna mencegah makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan.
Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, penderita GERD akan merasakan gejala seperti sensasi tidak
enak di mulut, nyeri ulu hati, atau nyeri saat menelan.
Risiko tinggi terkena GERD biasanya terjadi pada orang-orang yang gemar mengonsumsi makanan tinggi
lemak dan yang kelebihan berat badan. Selain itu, wanita hamil juga berisiko tinggi terkena GERD.
GERD biasanya mudah didiagnosis oleh dokter hanya dengan menanyakan gejala yang dirasakan
penderitanya secara detail. Pemeriksaan lebih lanjut biasanya dilakukan jika pasien diduga menderita
kondisi lain seperti sindrom iritasi usus atau tukak lambung.
Pemeriksaan lanjutan yang paling umum adalah melalui metode endoskopi dengan tujuan melihat adanya
kerusakan pada esofagus akibat asam lambung.
Untuk kasus GERD ringan, penanganannya cukup sederhana. Anda hanya perlu mengubah menu
makanan Anda ke makanan-makanan sehat yang rendah lemak. Jika GERD masih belum sembuh, dokter
akan meresepkan obat golongan antagonis reseptor H2 (H2RA) dan obat golongan penghambat pompa
proton (PPI) yang mampu menurunkan produksi asam lambung. Selain kedua obat itu, obat antasid yang
mampu menetralisir asam lambung juga mungkin akan direkomendasikan dokter.
Pada kasus GERD dengan gejala parah dan tidak mempan terhadap obat-obatan, penanganan biasanya
dilakukan melalui operasi.
Keracunan makanan
Keracunan makanan adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami mual, nyeri perut, muntah,
kehilangan nafsu makan, diare, demam, lemas, dan nyeri otot akibat mengonsumsi makanan yang
terkontaminasi, misalnya oleh virus norovirus atau bakteri E. coli dan salmonella.
Penyebab makanan bisa terkontaminasi di antaranya karena tidak dimasak dengan baik, melewati batas
kedaluwarsa, tersentuh tangan yang kotor atau tangan seseorang yang membawa virus dan/atau bakteri,
terlalu lama disimpan dalam suhu yang hangat dan tidak dibekukan dengan suhu di bawah 5 derajat

Halaman | 31
celcius. Selain itu, makanan yang dimasak kembali secara tidak sempurna atau makanan yang
terkontaminasi makanan basi (karena disimpan bersamaan) juga bisa menyebabkan keracunan makanan.
Sebenarnya sebagian besar kasus keracunan makanan tidak serius dan penderitanya dapat pulih dalam
beberapa hari tanpa obat dari dokter. Caranya adalah dengan cukup istirahat dan minum banyak cairan
untuk mencegah dehidrasi. Penggunaan oralit sangat disarankan bagi orang-orang yang di saat bersamaan
sedang menderita kondisi lain atau orang-orang lanjut usia karena mereka lebih rentan. Selama masa
pemulihan, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan ringan seperti biskuit, pisang, atau roti
hingga kondisi tubuh Anda siap untuk kembali menyantap hidangan besar.
Meski sebagian kasus keracunan makanan tergolong ringan, waspadailah jika gejala Anda tidak pulih
dalam beberapa hari atau bahkan cenderung makin parah, misalnya dehidrasi berat yang mengakibatkan
jantung berdetak kencang, produksi urine hanya sedikit, dan mata cekung. Jika ini terjadi, maka Anda
disarankan segera menemui dokter.
Disarankan juga untuk segera menemui dokter jika keracunan makanan dialami oleh wanita hamil, bayi
dan balita, orang-orang berusia di atas 60 tahun, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah,
penderita diabetes, serta penyakit ginjal.
Diagnosis keracunan makanan biasanya dilakukan oleh dokter lewat pemeriksaan sampel kotoran di
laboratorium. Jika keracunan makanan disebabkan oleh bakteri, umumnya pasien akan diberikan
antibiotik. Pada kasus berat, perawatan di rumah sakit akan diperlukan.
Penyakit batu empedu
Penyakit batu empedu merupakan peradangan kantong empedu atau penyumbatan saluran empedu karena
adanya batu yang berasal dari pengkristalan kolesterol.Batu tersebut terbentuk akibat ketidakseimbangan
kimia di dalam kandung empedu.
Batu empedu yang tidak menyumbat saluran empedu tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Namun
jika sudah menyumbat, penderitanya dapat merasakan nyeri perut hebat yang biasanya berlangsung antara
satu hingga lima jam dan muncul secara tiba-tiba.
Selain rasa sakit, batu empedu juga dapat menyebabkan peradangan yang diikuti dengan gejala demam
tinggi dan sakit kuning. Bahkan pada beberapa kasus, batu empedu dapat mengiritasi pankreas dan
menyebabkan gejala nyeri yang dapat meningkat secara cepat.
Wanita, terutama yang sudah melahirkan, sangat rentan terhadap penyakit batu empedu. Selain wanita,
pengidap obesitas dan orang-orang yang telah berusia di atas 40 tahun juga berisiko tinggi terhadap
penyakit ini.

Halaman | 32
Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala tidak perlu diobati. Sebaliknya diagnosis dan pengobatan
harus dilakukan jika gejala sudah terasa cukup mengganggu. batu empedu dapat didiagnosis dengan
pemindaian USG. Untuk pengobatannya, metode yang direkomendasikan adalah dengan operasi
pengangkatan kantong empedu melalui operasi laparoskopi. Selain sederhana, prosedur ini juga terbukti
minim risiko terjadinya komplikasi.
Penyakit usus buntu
Penyakit usus buntu adalah peradangan dan pembengkakan yang terjadi di dalam usus buntu, yaitu suatu
organ berbentuk kantung dan seukuran jari, yang terhubung dengan usus besar.
Seseorang yang terkena penyakit usus buntu awalnya akan merasakan sakit yang kerap muncul dan hilang
di perut bagian tengah. Rasa sakit ini dalam waktu beberapa jam akan terasa semakin konstan dan perlahan
berpindah menuju sumber peradangannya, yaitu perut bawah sebelah kanan.
Nyeri usus buntu biasanya semakin terasa apabila penderitanya berjalan, batuk, atau mencoba menekan
area yang sakit. Gejala lainnya yang bisa mengiringi adalah mual, hilang nafsu makan, dan diare.
Penyebab penyakit usus buntu sendiri masih belum diketahui secara pasti. Ahli berpendapat bahwa
kondisi ini bisa disebabkan penyumbatan pintu masuk usus buntu oleh kotoran atau oleh pembengkakan
kelenjar getah bening pada dinding usus.
Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala penyakit usus buntu. Jika diabaikan,
usus buntu dapat pecah mengenai seluruh organ rongga perut dan berujung pada kematian.
Beberapa jenis metode yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit usus buntu diantaranya adalah
pemindaian USG dan CT scan, pemeriksaan darah dan urine untuk melihat adanya infeksi lain, serta tes
kehamilan pada wanita untuk memastikan gejala yang dialami bukan tanda-tanda kehamilan.
Satu-satunya cara pengobatan penyakit usus buntu adalah melalui apendiktomi atau operasi pengangkatan
usus buntu.
Wasir
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus. Penyebab pembengkakan
ini belum diketahui secara pasti, namun erat kaitannya dengan tekanan yang meningkat pada pembuluh
darah akibat:
 Kurang mengonsumsi makanan kaya serat
 Sembelit berkepanjangan
 Mengejan berlebihan saat buang air besar

Halaman | 33
Diduga orang yang memiliki riwayat keluarga penderita wasir, berusia di atas 45 tahun, pengidap obesitas,
dan wanita hamil berisiko tinggi terkena wasir.
Seseorang yang menderita wasir biasanya mengalami gejala seperti adanya benjolan yang menggantung
di luar anus, rasa gatal pada anus, dan pendarahan setiap selesai buang air besar.
Wasir termasuk penyakit yang mudah didiagnosis oleh dokter melalui pemeriksaan kondisi dubur.
Biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala sekaligus memperlancar buang air
besar pasien. Obat-obatan yang diberikan bisa dalam bentuk tablet atau topikal. Jika gejala wasir semakin
parah dan tidak bisa lagi ditangani dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan, maka biasanya dokter
akan merekomendasikan operasi.
Wasir dapat dicegah dengan rutin berolahraga dan menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat
badan, banyak minum cairan, mencukupi kebutuhan serat, dan tidak menahan buang air besar. Selain itu,
hindarilah obat-obatan yang memiliki efek samping konstipasi. Salah satu contohnya adalah obat pereda
rasa sakit dengan komposisi kodein.

Halaman | 34
LATIHAN ANALISIS RESEP PENYAKIT DIABETES MELLITUS

A. STANDAR KOMPETENSI
Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan skrinning kelengkapan resep
dokter, menganalisa permasalahan atas resep dokter dengan Metode SOAP beserta cara
penyelesaiannya, menjelaskan tahap peracikan serta menyiapkan etiket dan copy resep yang
diperlukan untuk meracik resep tersebut.

B. KOMPETENSI DASAR
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa memiliki keterampilan dalam melayani resep
khususnya analisis penyakit Diabetes mellitus beserta komplikasinya dan mampu menyelesaikan
permasalahan peracikan atas resep dokter.

C. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menganalisa permasalahan kelengkapan resep dan permasalahanya
2. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam melakukan analisis resep metode SOAP
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan dalam resep serta melakukan evaluasi dan
monitoring.

D. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa diharapkan mampu melayani resep untuk penyakit Diabetes Mellitus dan
menyelesaikan permasalahan dalam resep tersebut.

E. DASAR TEORI

Diabetes mellitus, penyakit yang juga dikenal dengan sebutan penyakit gula ini memang erat kaitannya
dengan kadar gula dalam tubuh yang melebihi ambang batas. Tak hanya itu saja, air seni penderita diabetes
juga memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Itulah kenapa penyakit ini juga kerap disebut penyakit
kencing manis. Meski risiko penyakit ini dapat ditekan dengan mengkonsumsi susu diabetes, penyakit
ini tergolong penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan. Bahkan hingga saat ini belum ada obat untuk
mengatasi diabetes. Karena itu, menekan risikonya adalah satu-satunya jalan.

Halaman | 35
Mengenal Penyebab Diabetes Melitus
Mungkin banyak yang bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang menyebabkan penyakit diabetes mellitus ini?
Secara umum, penyakit ini disebabkan karena gula darah yang tinggi. Konsumsi makanan yang banyak
mengandung gula menjadi salah satu pemicunya. Karena itulah diet atau pola makan memegang peranan
penting dalam memicu penyakit ini.

Selain diet yang kurang sehat dan tinggi gula, gaya hidup yang kurang sehat serta aktivitas fisik yang
kurang juga menjadi salah satu penyebab diabetes mellitus. Konsumsi makanan yang kurang terkontrol
juga bisa memicu penyakit yang satu ini.

Riwayat kesehatan keluarga juga bisa meningkatkan risiko terkena diabetes. Anak penderita diabetes
umumnya memiliki risiko 5% lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan mereka yang lahir dari orang tua
yang tidak menderita penyakit ini. Risiko ini bahkan bisa meningkat hingga 50% jika anak dari penderita
diabetes juga memiliki berat badan berlebih.

Mencegah Diabetes Melitus


Bagi Anda yang belum terkena diabetes mellitus, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menekan
risikonya. Beberapa diantaranya adalah melalui diet sehat dan penerapan gaya hidup yang lebih sehat.
Jika berat badan yang dimiliki sudah hampir mencapai obesitas, segera turunkan berat badan.
Memperbanyak aktivitas olahraga juga akan sangat membantu dalam mencegah diabetes

Halaman | 36
LATIHAN ANALISIS RESEP PENYAKIT OSTEOPOROSIS

A. STANDAR KOMPETENSI
Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan skrinning kelengkapan resep
dokter, menganalisa permasalahan atas resep dokter dengan Metode SOAP beserta cara
penyelesaiannya, menjelaskan tahap peracikan serta menyiapkan etiket dan copy resep yang
diperlukan untuk meracik resep tersebut.

B. KOMPETENSI DASAR
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa memiliki keterampilan dalam melayani resep
khususnya analisis penyakit Osteoporosis beserta komplikasinya dan mampu menyelesaikan
permasalahan peracikan atas resep dokter.

C. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menganalisa permasalahan kelengkapan resep dan permasalahanya
2. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam melakukan analisis resep metode SOAP
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan dalam resep serta melakukan evaluasi dan
monitoring.

D. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa diharapkan mampu melayani resep untuk penyakit Osteoporosis dan menyelesaikan
permasalahan dalam resep tersebut.

E. DASAR TEORI
Osteoporosis atau pengeroposan tulang adalah penipisan dan hilangnya densitas tulang (massa tulang)
yang berkelanjutan, yang membuat tulang menjadi lebih keropos, rapuh, dan mudah patah akibat trauma
kecil. Penurunan tinggi badan dan nyeri punggung sering terjadi. Wanita lebih berisiko osteoporosis
setelah masa menstruasinya berakhir (menopause). Patah tulang akibat osteoporosis lebih sering terjadi
pada panggul, pergelangan tangan atau tulang belakang, namun semua tulang dapat terkena. Beberapa
tulang yang sudah rusak tidak dapat sembuh, khususnya tulang panggul.

Halaman | 37
Osteoporosis merupakan penyakit yang sering tidak terdeteksii dan tidak diketahui hingga tulang patah.
Banyak orang berpikir bahwa osteoporosis terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari karena bagian
dari penuaan. Meski begitu, ahli medis menyakini osteoporosis dapat dicegah. Terlebih lagi, orang yang
sudah menderita osteoporosis dapat melakukan pencegahan atau memperlambat perkembangan penyakit
dan menurunkan risiko akan patah tulang berikutnya.
Seberapa umumkah osteoporosis?
Osteoporosis terjadi pada laki-laki dan wanita dari semua ras. Namun orang kulit putih dan wanita Asia –
khususnya wanita tua yang sudah menopause – memiliki risiko paling tinggi. Anda dapat mengurangi
risiko Anda dengan mengurangi faktor risiko Anda. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi
lebih lanjut.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala osteoporosis?
Pada awal penyakit, tidak ada gejala, namun seiring berjalannya waktu, muncul nyeri punggung bawah
dan nyeri leher, postur bungkuk, dan penurunan tinggi badan secara bertahap. Pada kasus lain tanda awal
yaitu patah tulang (iga, pergelangan tangan, atau panggul). Tulang belakang dapat patah (menjadi lebih
rata terkompresi) dan patah, yang merupakan patah tulang tersering. Patah tulang panggul dapat
menyebabkan cacat terparah.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran
akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter bila Anda memasuki fase awal menopause, mengkonsumsi
kortikosteroid selama beberapa bulan, atau orang tua Anda mengalami patah tulang panggul.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah
dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk
menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
Apa penyebab osteoporosis?
Pembentukan tulang normal membutuhkan mineral kalsium dan fosfat. Jika tubuh kekurangan kalsium
dari makanan, produksi tulang dan jaringan tulang dapat terganggu.
Penyebab utama osteoporosis yaitu penuaan, yang menyebabkan penurunan estrogen pada wanita saat
menopause dan penurunan testosteron (hormon pria) pada laki-laki.

Halaman | 38
Tulang Anda selalu melakukan pembaharuan – tulang baru dibuat dan tulang lama dirusak. Saat Anda
muda, tubuh Anda membuat tulang baru lebih cepat dari perusakan tulang lama dan massa tulang Anda
bertambah. Kebanyakan orang mencapai massa tulang puncaknya saat berusia 20an. Akibat penuaan,
massa tulang lebih cepat rusak dibanding pembentukannya.
Kemungkinan Anda menderita osteoporosis tergantung pada banyak massa tulang yang Anda capai saat
masih muda. Semakin tinggi massa tulang puncak Anda, semakin banyak tulang yang Anda “simpan” dan
semakin sedikit kemungkinan Anda menderita osteoporosis saat penuaan.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk osteoporosis?
Ada banyak faktor risiko untuk osteoporosis, yaitu berat badan kurang, kebiasaan gaya hidup (duduk terus
menerus atau tidak aktif), konsumsi alkohol, merokok, gangguan makan, mengkonsumsi obat tertentu,
penyakit kronik dan tirah baring atau imobilisasi yang lama.
Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan hilangnya tulang dan osteoporosis. Beberapa faktor risiko
tidak dapat Anda ubah dan yang lain dapat Anda ubah.
Faktor risiko yang dapat Anda ubah yaitu:
 Jenis kelamin: wanita lebih banyak menderita osteoporosis lebih sering dari laki – laki
 Usia: semakin tua Anda, semakin besar risiko osteoporosis Anda
 Ukuran tubuh: wanita kecil dan kurus berisiko lebih tinggi
 Riwayat keluarga: osteoporosis cenderung terjadi dalam keluarga. Jika anggota keluarga Anda
menderita osteoporosis atau patah tulang, Anda juga berisiko hal itu
Faktor risiko lain yang dapat Anda ubah yaitu:
 Hormon seks. Kadar estrogen yang rendah akibat tidak menstruasi atau akan menopause dapat
menyebabkan osteoporosis pada wanita. Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan laki-
laki osteoporosis
 Anoreksia nervosa. Gangguan makan ini dapat menyebabkan osteoporosis
 Masukan kalsium dan vitamin D. diet rendah kalsium dan vitamin D menyebabkan tulang Anda
lebih mudah keropos
 Penggunaan obat-obatan. Beberapa obat meningkatkan risiko osteoporosis
 Banyaknya aktivitas. Kurang olahraga atau tirah baring lama dapat menyebabkan tulang menjadi
lemah
 Merokok. Merokok tidak baik untuk tulang, jantung, dan paru-paru

Halaman | 39
 Konsumsi alkohol. Terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan tulang keropos dan rusak
Obat & Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter
Anda.
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk osteoporosis?
Mengubah gaya hidup dapat menurunkan risiko patah tulang. Misalnya melakukan olahraga dan
menguatkan otot secara teratur, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol dan diet cukup kalsium
(minimal 1200 mg/hari) dan vitamin D (minimal 800 IU/hari). Suplemen kalsium dapat meningkatkan
masuka kalsium, dan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Terapi berfokus pada memperlambat
atau menghentikan tulang keropos untuk mencegah patah tulang dengan menurunkan risiko jatuh.
Obat yang lain, seperti bifosfonat misalnya alendronate dan suplementasi kalsium dan vitamin D yang
adekuat dapat dikonsumsi.
Program terapi komprehensif yaitu gizi sesuai, olahraga, dan pencegahan jatuh yang dapat menyebabkan
patah tulang. Dokter Anda juga dapat memberikan salah satu dari beberapa obat yang dapat
memperlambat atau menghentikan tulang keropos atau membentuk tulang baru, meningkatkan densitas
tulang dan menurunkan risiko patah tulang.
Nutrisi: makanan yang kita makan mengandung berbagai vitamin, mineral dan nutrisi lain yang penting
yang membantu menjaga kesehatan tubuh kita. Seluruh gizi ini dibutuhkan dalam jumlah seimbang.
Khususnya, kalsium dan vitamin D dibutuhkan untuk menguatkan tulang.
Olahraga: olahraga merupakan komponen penting dari program pencegahan dan terapi osteoporosis.
Olahraga tidak hanya meningkatkan kesehatan tulang Anda, namun juga meningkatkan kekuatan,
koordinasi, dan keseimbangan otot, dan meningkatkan kesehatan Anda. Walaupun olahraga baik untuk
orang dengan osteoporosis, tidak sebaiknya olahraga dilakukan mendadak atau berlebihan menyiksa
tulang Anda.
Obat terapeutik: beberapa obat tersedia untuk pencegahan dan/atau terapi osteoporosis, seperti bifosfonat;
agonis/antagonis estrogen, kalsitonin; hormon paratiroid, terapi estrogen; terapi hormon.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk osteoporosis
Pemeriksaan densitas mineral tulang adalah cara terbaik untuk memeriksa kesehatan tulang Anda. Saat
tes yang tidak nyeri ini, Anda berbaring pada meja beralas dan penyaring gambar melewati tubuh Anda.
Pada banyak kasus, hanya sedikit tulang yang diperiksa – biasanya tulang panggul, pergelangan tangan
dan tulang belakang.

Halaman | 40
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
osteoporosis?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi osteoporosis:
 Lakukan kontrol sesuai anjuran untuk memonitor perkembangan gejala dan kondisi kesehatan
Anda
 Dengarkan anjuran dokter Anda, jangan konsumsi obat tanpa resep atau tidak meminum obat
 Konsul dengan terapis fisik atau rehabilitasi untuk olahraga penguat otot Anda
 Diet kaya kalsium dan vitamin D. Ikuti diet sehat, makanan kaya kalsium seperti produk susu,
ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau
 Jangan merokok
 Hindari alkohol berlebihan. Konsumsi lebih dari 2 gelas per hari dapat menurunkan pembentukan
tulang, sehingga dapat pula meningkatkan risiko Anda jatuh
 Hindari jatuh. Gunakan sepatu tumit rendah dengan sandal antislip dan periksa rumah Anda untuk
kabel yang berserakan, area yang tidak rata, dan permukaan licin yang dapat menyebabkan Anda
tersandung atau jatuh. Pertahankan ruangan tetap terang benderang, pasang pegangan di dalam
dan luar pintu kamar mandi Anda, dan pastikan Anda dapat naik dan turun dari tempat tidur dengan
mudah

Halaman | 41
LATIHAN ANALISIS RESEP PENYAKIT GAGAL JANTUNG

A. STANDAR KOMPETENSI
Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan skrinning kelengkapan resep
dokter, menganalisa permasalahan atas resep dokter dengan Metode SOAP beserta cara
penyelesaiannya, menjelaskan tahap peracikan serta menyiapkan etiket dan copy resep yang
diperlukan untuk meracik resep tersebut.

B. KOMPETENSI DASAR
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa memiliki keterampilan dalam melayani resep
khususnya analisis penyakit gagal jantung beserta komplikasinya dan mampu menyelesaikan
permasalahan peracikan atas resep dokter.

C. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menganalisa permasalahan kelengkapan resep dan permasalahanya
2. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam melakukan analisis resep metode SOAP
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan dalam resep serta melakukan evaluasi dan
monitoring.

D. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa diharapkan mampu melayani resep untuk penyakit Gagal Jantung dan menyelesaikan
permasalahan dalam resep tersebut.

E. DASAR TEORI
Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak bisa memompa cukup
darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah gagal jantung kongestif. Terjadinya gagal
jantung biasanya dipicu oleh masalah kesehatan, seperti:
 Penyakit jantung koroner.
 Aritmia atau gangguan ritme jantung.
 Kardiomiopati atau gangguan otot jantung.
 Kerusakan pada katup jantung.

Halaman | 42
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
 Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
 Anemia atau kekurangan sel darah merah.
 Miokarditis atau radang otot jantung.
 Cacat jantung sejak lahir.
 Diabetes.

Ada empat jenis gagal jantung, di antaranya:


 Gagal jantung sebelah kiri (ventrikel kiri jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke
seluruh tubuh menyebabkan tubuh kekurangan darah yang mengandung oksigen).
 Gagal jantung sebelah kanan (kerusakan pada ventrikel kanan jantung yang menyebabkan proses
pengambilan oksigen di dalam paru-paru oleh darah tidak berjalan dengan baik).
 Gagal jantung sistolik (otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan baik sehingga proses
penyaluran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu).
 Gagal jantung diastolik (jantung sulit terisi darah akibat kekakuan pada otot organ tersebut).
Gejala gagal jantung
Berdasarkan rentang waktu berkembangnya gejala, gagal jantung terbagi menjadi dua, yaitu kronis dan
akut. Pada gagal jantung kronis, gejala berkembang secara bertahap dan lama. Sedangkan pada gagal
jantung akut, gejala berkembang secara cepat. Gejala utama gagal jantung adalah:
 Sesak napas, baik ketika beraktivitas maupun beristirahat.
 Tubuh terasa lelah sepanjang waktu.
 Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.
Diagnosis gagal jantung
Ada beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gagal jantung, di antaranya adalah
ekokardiogram, elektrokardiogram, dan tes darah.
Tes-tes ini penting untuk dilakukan guna membantu dokter mengetahui tingkat fungsi jantung pasien dan
jenis gagal jantung yang diderita. Pilihan pengobatan nantinya akan ditentukan berdasarkan hasil
pemeriksaan.
Pengobatan gagal jantung

Halaman | 43
Seseorang yang mengalami gagal jantung bukan berarti jantungnya telah berhenti bekerja, melainkan daya
pompa jantungnya menjadi lemah. Karena itu mereka yang mengalami kondisi ini membutuhkan
pengobatan untuk memperlambat perburukan penyakit serta mengontrol gejala selama mungkin.
Pada sebagian besar kasusnya, gagal jantung merupakan kondisi seumur hidup yang tidak dapat sembuh
sepenuhnya. Dalam kasus demikian, penanganan yang terdiri dari kombinasi obat-obatan, peralatan
penopang jantung, dan operasi perlu dilakukan sesuai dengan keadaan penderita.
Keefektifan pengobatan gagal jantung bukan hanya tugas dokter, namun juga harus didukung oleh
kerjasama dari pasien dengan menjalani pola hidup sehat.
Pencegahan gagal jantung
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gagal jantung, di antaranya:
 Mengonsumsi makanan sehat dan membatasi asupan garam, lemak, dan gula. Contoh-contoh
makanan sehat adalah buah dan sayur, makanan berprotein tinggi (misalnya ikan, daging, atau
kacang), makanan yang mengandung zat tepung (misalnya beras, kentang, atau roti), dan makanan
yang terbuat dari bahan susu atau bahan olahan susu.
 Menjaga berat badan dengan berolahraga secara rutin.
 Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman keras.
 Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat

Halaman | 44
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006, MIMS, Edisi Bahasa Indonesia, Volume 7, PT. Info Master, Jakarta.

Tjay, T. H. dan Rahardja, K., 1986, Obat-obat Penting, Khasiat dan Penggunaannya dan Efek-efek
Sampingnya, Edisi Keempat, Jakarta.

Halaman | 45

Anda mungkin juga menyukai