ZAT WARNA

PADA KOSMETIK

ANALISIS OBAT & KOSMETIK

BY : DIREN HANDAYANI
FARMASI 2018
UNIVERSITAS BINAWAN JAKARTA
 PENGENALAN
• WARNA ADALAH PROPERTI UTAMA SUATU PRODUK UNTUK
MENENTUKAN DAYA TARIK KONSUMEN DAN, OLEH KARENA ITU,
PEMASARANNYA YANG SUKSES. AGEN PEWARNA DAPAT
DITAMBAHKAN KE KOSMETIK UNTUK MEWARNAI PRODUK SENDIRI
ATAU UNTUK MEWARNAI SUATU BAGIAN TUBUH (KULIT, RAMBUT,
KUKU ATAU BULU MATA). DALAM KASUS TERAKHIR INI, YANG
DISEBUT KOSMETIK BERWARNA MERUPAKAN SEKTOR DENGAN
PERTUMBUHAN YANG KUAT DALAM INDUSTRI KOSMETIK,
MENGINGAT PERKEMBANGANNYA YANG TERUS MENINGKAT
 PENGENALAN

• MENURUT PENGGUNAANNYA, KOSMETIK DAPAT DIGOLONGKAN

SEBAGAI BILAS, KOSMETIK YANG BERSENTUHAN LAMA DENGAN
KULIT SEPERTI LIPSTIK, KRIM ATAU BODY LOTION, DAN BILASAN,
YANG DIHILANGKAN SETELAH APLIKASI SEPERTI SAMPO, GEL
ATAU SABUN
• PEWARNA DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENURUT STRUKTUR,
SUMBER, WARNA, KELARUTAN, DAN METODE APLIKASINYA
 PENGENALAN
• DUA KATEGORI UTAMA DITETAPKAN MENURUT KELARUTAN:
PEWARNA DAN PIGMEN.
• PEWARNA ADALAH SENYAWA ORGANIK SINTETIS YANG LARUT
DALAM AIR ATAU MINYAK DAN DAPAT DITEMUKAN DALAM
KOSMETIK SEPERTI PRODUK PERAWATAN KULIT ATAU
PERLENGKAPAN MANDI SEDANGKAN PIGMEN TIDAK LARUT,
MEREKA TETAP DALAM BENTUK PARTIKULAT, DAN MEREKA
BIASANYA DIGUNAKAN DALAM PASTA GIGI ATAU MAKE-UP
DEKORATIF
 BAHAYA PENGGUNAAN ZAT WARNA SINTETIS
PADA KOSMETIK

• PEWARNA AZO, YANG DISINTESIS DARI AMINA AROMATIK, SEJAUH

INI PALING BANYAK DIGUNAKAN DALAM PRODUK KONSUMEN
MANA PUN KARENA HARGANYA YANG LEBIH MURAH.
KARAKTERISTIK GUGUS AZO KROMOFORIKNYA, DALAM KONDISI
TERTENTU YANG DAPAT TERJADI DI BAKTERI USUS, SEL HATI, DAN
FLORA MIKRO PERMUKAAN KULIT [4], DAPAT BERKURANG
MENJADI AMINA AROMATIK DIDUGA MENYEBABKAN EFEK
MUTAGENIK, GENOTOKSIK DAN KARSINOGENIK
 BAHAYA PENGGUNAAN ZAT WARNA SINTETIS
PADA KOSMETIK

• TELAH TERBUKTI BAHWA :

TRIARYLMETHANES DAPAT MEMASUKI ALIRAN DARAH SETELAH
ABSORPSI SISTEMIK
STUDI LAIN MENUNJUKKAN EFEK GENOTOKSIK YANG
DISEBABKAN OLEH PENYERAPAN PADA KULIT OLEH ZAT
QUINOLINE YELLOW
PEWARNA XANTHENES SEPERTI ACID RED 92, ERYTHROSINE, ATAU
ROSE BENGAL, YANG SANGAT POPULER DALAM KOSMETIK
KARENA TERBENTUKNYA WARNA MERAH, TELAH DIIDENTIFIKASI
 BAHAYA PENGGUNAAN ZAT WARNA SINTETIS
PADA KOSMETIK
UNTUK PEWARNA LAINNYA SEPERTI RHODAMINE B, EFEK
BERBAHAYA YANG TERBUKTI TELAH MENYEBABKAN OTORITAS
UNI EROPA UNTUK MELARANG PENGGUNAAN ZAT INI DALAM
KOSMETIK
• DI ANTARA ZAT YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MEWARNAI
RAMBUT, PEWARNA RAMBUT PERMANEN ATAU OKSIDATIF
BANYAK DIGUNAKAN, MESKIPUN MEREKA DIKENAL SEBAGAI
ALERGEN KUAT DAN DENGAN DEMIKIAN, KONTROL ANALITIK
ZAT INI MERUPAKAN PERHATIAN UTAMA
 BAHAYA PENGGUNAAN ZAT WARNA SINTETIS
PADA KOSMETIK
• AGEN PEWARNA YANG DIGUNAKAN DALAM TATO DAN MAKE-UP
PERMANEN (PMU), TERAKHIR INI TERDIRI DARI TATO SEMI
(PERMANEN) YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYERUPAI MAKE-UP.
• KOMPONEN UTAMANYA ADALAH PIGMEN, MESKIPUN PEWARNA
JUGA DIGUNAKAN DALAM JUMLAH KECIL, TERUTAMA DI
BENTUK KARENA KESTABILANNYA. LEBIH DARI 80% PEWARNA
YANG DIGUNAKAN ADALAH ORGANIK DAN LEBIH DARI 60%
MEREKA ADALAH PIGMEN AZO,
 BAHAYA PENGGUNAAN ZAT WARNA SINTETIS
PADA KOSMETIK
• BEBERAPA DI ANTARANYA DAPAT MELEPASKAN AMINA AROMATIK
SEBAGAI PRODUK SAMPINGAN ATAU PENGOTOR PERPADUAN.
• BAHAN WARNA MENTAH YANG DIGUNAKAN UNTUK TATO DAN
PMU TIDAK DIPRODUKSI SECARA KHUSUS, JADI KEMURNIANNYA
UMUMNYA RENDAH.
• AMINA AROMATIK, HIDROKARBON AROMATIK POLISIKLIK (PAH)
ATAU LOGAM BERAT DAPAT HADIR DAN DENGAN DEMIKIAN
KONTROL ANALITIK YANG KOMPREHENSIF JUGA TERHADAP
BAHAN ZAT YANG TIDAK DIINGINKAN SANGAT DIBUTUHKAN
 PERATURAN PERUNDANGAN
• PERATURAN PRODUK KOSMETIK EROPA (EC 1223/2009), DALAM LAMPIRAN IV
MENCANTUMKAN 150 ZAT PEWARNA DIPERBOLEHKAN, DIURUTKAN
BERDASARKAN URUTAN NOMOR CI. KEBANYAKAN DARI MEREKA TIDAK
MENJADI SASARAN UNTUK PEMBATASAN KONSENTRASI MAKSIMUM TETAPI
BEBERAPA DI ANTARANYA DIBATASI UNTUK DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN
JENIS PRODUK. MISALNYA, SEDIKIT YANG HANYA DAPAT DIGUNAKAN PADA
PRODUK BILAS (36 PEWARNA) DAN LAINNYA TIDAK DAPAT DITERAPKAN
DALAM SELAPUT LENDIR (19 PEWARNA) ATAU PRODUK MATA (EMPAT
PEWARNA)
• PERATURAN JEPANG DAN AMERIKA LEBIH KETAT BERKENAAN DENGAN
JUMLAH PEWARNA DIIZINKAN (MASING-MASING SEKITAR 83 DAN 65
SENYAWA).
 METODE PENELITIAN
• TREN SAAT INI ADALAH PENGEMBANGAN METODE SIMULTAN ANALISIS
CAMPURAN PEWARNA: HINGGA 32 UNTUK ANALISIS KUALITATIF ATAU 19
UNTUK ANALISIS KUANTITATIF.
• MESKIPUN DI LUAR PERIODE YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM ULASAN INI,
PERLU DICATAT BAHWA PADA TAHUN 1997 RASTOGI ET AL. MEMBANGUN
PERPUSTAKAAN SPEKTRAL BERGUNA YANG TERDIRI DARI WAKTU RETENSI
DAN SPEKTRUM UV-VIS DARI 130 ORGANIK PEWARNA KOSMETIK UNTUK
MENGIDENTIFIKASI ZAT PEWARNA DALAM PRODUK KOSMETIK, DAN
SEBUAH METODE BERDASARKAN EKSTRAKSI DENGAN SPE DAN ANALISIS
DENGAN HPLC-DAD DENGAN FASE GERAK PASANGAN ION DIOPTIMALKAN
UNTUK KONTROL RUTIN PEWARNA DALAM LIPSTICK
 METODE PENELITIAN
• 1) PERSIAPAN SAMPEL
• KOSMETIK SANGAT BERBEDA DALAM BENTUK DAN
KOMPOSISINYA (CAIR, SETENGAH PADAT, BUBUK, LILIN, DLL.).
• KANDUNGAN PEWARNA DALAM KOSMETIK JUGA BISA SANGAT
BERVARIASI TERGANTUNG PADA JENIS PRODUKNYA.
• KOSMETIK DEKORATIF SEPERTI LIPSTIK, BLUSH ON, BEDAK
WAJAH, MASKARA, PRODUK MATA ATAU CAT KUKU,
MENGANDUNG PERSENTASE PEWARNA TERTINGGI
 METODE PENELITIAN
• JUMLAH DAN JENIS PELARUT YANG DIGUNAKAN MERUPAKAN FAKTOR
PENTING DALAM MENGEMBANGKAN ALTERNATIF YANG LEBIH RAMAH
LINGKUNGAN.
• PADA UMUMNYA METHANOL ATAU CAMPURAN METHANOL DAN PELARUT
POLAR LAINNYA LEBIH DISUKAI SEBAGAI PELARUT ELUSI ATAU
EKSTRAKSI DAN KHUSUSNYA KETIKA DIEKSTRAK SELANJUTNYA
DIANALISIS DENGAN LC, MENGINGAT KOMPATIBILITASNYA DENGAN FASE
GERAK. NAMUN, EKSTRAKSI PEWARNA DARI KOSMETIK BERBASIS LILIN
SEPERTI PRODUK BIBIR SERING MELIBATKAN PENGGUNAAN PELARUT
ORGANIK BERACUN SEPERTI KLOROFORM ATAU DIKLOROMETANA
 METODE PENELITIAN
• WANG ET AL. MENGUSULKAN PERLAKUAN SAMPEL SEDERHANA UNTUK
ANALISIS LITHOL RUBINE B (CI 15850) DALAM PREPARASI KUKU, LIPSTIK
DAN PEMERAH PIPI, DAN GUO ET AL.MENGEMBANGKAN METODE
BERDASARKAN PADA EKSTRAKSI MIKRO CAIR-CAIR DISPERSIF CAIRAN
IONIK (IL-DLLME) UNTUK PENENTUAN BRILLIANT BLUE (CI 42090) DALAM
EAU DE TOILETTE DAN SAMPO. DLLME ADALAH TEKNIK EKSTRAKSI MIKRO
YANG RELATIF BARU /TEKNIK BERDASARKAN SISTEM PELARUT KOMPONEN
TERNER. PELARUT EKSTRAKSI YANG MEMADAI DAN PELARUT DISPERSER
DITAMBAHKAN KE SAMPEL BERAIR UNTUK MEMBENTUK LARUTAN KERUH.
UNTUK MENGUMPULKAN BAHAN YANG DIPERKAYA OLEH FASE ANALIT,
PELARUT DENGAN KEPADATAN LEBIH TINGGI DARI AIR HARUS DIGUNAKAN.
PELARUT UNTUK DLLME ADALAH KLOROBENZENA, KLOROFORM, KARBON
TETRAKLORIDA, DAN KARBON DISULFIDA
 TEKNIK ANALITIK
• 1) KROMATOGRAFI CAIR DIGABUNGKAN DENGAN ABSORBANSI
ATAU MASSA DETEKTOR SPEKTROMETRI UNTUK SIMULTAN
PENENTUAN CAMPURAN PEWARNA KARENA KEMAMPUAN
PEWARNA UNTUK MENYERAP UV-VIS SPEKTRUM, DAD ATAU
DETEKTOR UV-VIS
• 2) SPEKTROMETRI MASSA TELAH MENJADI PILIHAN YANG
BERHARGA MENGINGAT PENINGKATANNYA SELEKTIVITAS DAN
SENSITIVITAS; ITU KHUSUSNYA DIINGINKAN DALAM ANALISIS
SENYAWA TERLARANG
 TEKNIK ANALITIK
• 3) NOGUEROL ET AL.MENGEMBANGKAN DUA LC METODE DENGAN
DETEKSI UV-VIS DAN DENGAN SPEKTROMETRI MASSA TIGA
KUADRUPOL TANDEM DALAM ION POSITIF MODE ELECTROSPRAY
IONIZATION (ESI) UNTUK KONTROL RUTIN 10 PEWARNA, TERUTAMA
PEWARNA YANG DILARANG DALAM KOSMETIK
• 4) MODE PEMANTAUAN REAKSI GANDA (MRM) DIGUNAKAN UNTUK
TUJUAN PENGHITUNGAN
• 5) UNTUK PENENTUAN PEWARNA DASAR MELALUI LC-DAD, FRANCO
ET AL.MENGUSULKAN PENGGUNAAN IL DALAM FASE GERAK UNTUK
MENINGKATKAN BENTUK PUNCAK DAN MENGURANGI WAKTU
RETENSI KROMATOGRAFI
 TEKNIK ANALITIK
• 6) METODE ANALITIS LAINNYA DILAPORKAN BERDASARKAN
PENGUKURAN FLUORESENSI ATAU VOLTAMETRI UNTUK
PENENTUAN RHODAMIN B ATAU LITHOL RUBINE, MASING-MASING
KEUNTUNGAN UTAMA DARI PENGUKURAN FLUOROMETRI
ADALAH SELEKTIVITASNYA YANG TINGGI.
TABEL 4. PERFORMA METODOLOGI ANALITIK HANYA UNTUK SATU
PENENTUAN PEWARNA DALAM KOSMETIK
(2008–2018).
 KESIMPULAN
• REVIEW METODOLOGI ANALITIS INI DITERBITKAN DALAM JURNAL
ILMIAH INTERNASIONAL DALAM 10 TAHUN TERAKHIR
MENGUNGKAPKAN KURANGNYA METODE UNTUK ANALISIS
SIMULTAN DARI BEBERAPA PEWARNA. SELAIN ITU, KISARAN
SENYAWA BERWARNA YANG DIANALISIS ADALAH SANGAT SINGKAT
DIBANDINGKAN DENGAN TOTAL PEWARNA YANG DIATUR YANG
DAPAT DIGUNAKAN DALAM PRODUK PERAWATAN PRIBADI
PENGGUNAAN SEHARI-HARI. MENGENAI PERSIAPAN SAMPEL, ADA
KECENDERUNGAN KE ARAH TEKNIK EKSTRAKSI MIKRO
TERIMA
KASIH