MICRO TEACHING
Semester : II (Dua)
Hari/Tanggal :
dilatihkan 2. Menjelaskan
A. STANDAR KOMPETENSI
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa DIV diharapkan mampu
menerapkan praktik Microteaching dalam kegiatan penyuluhan
pemeriksaan fisik ibu hamil dan dalam kegiatan kelompok untuk
membantu perilaku profesional dalam berkarya dan memberikan
praktik yang baik di pelayanan kebidanan baik kepada individu,
keluarga maupun masyarakat.
B. KOMPETENSI DASAR/INTI
Mahasiswa DIV Bidan Pendidik setelah memperhatikan demonstrasi
dosen, diharapkan mampu melakukan pemeriksaan fisik dengan
benar.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari pemeriksaan fisik.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari pemeriksaan fisik.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan alat pada pemeriksaan
fisik.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur pemeriksaan fisik.
D. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Media/Alat : Laptop, LCD, Power Point tentang pemeriksaan
fisik dan phantom.
2. Sumber Belajar :
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta :
EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta :
YBPSP
E. METODE PERKULIAHAN
Metode yang digunakan yaitu metode demonstrasi, pada
pembelajaran ini calon dosen mendemonstrasikan, kemudian apabila
ada mahasiswa yang belum jelas dipersilahkan bertanya.
F. KEGIATAN PERKULIAHAN
G. PENILAIAN PERKULIAHAN
1. eknik Penilaian : Praktik
2. Alat Penilaian : Ceklist Pemeriksaan Fisik
3. Prosedur Tes : Post test
4. Bentuk Tes : Objektif
H. LAMPIRAN
1. Lampiran 1 bahan materi prosedur pemeriksaan fisik
2. Lampiran 2 evaluasi
3. Lampiran 3 cheklist pemeriksaan fisik
4. Lampiran 4 power point pemeriksaan fisik
5. Lampiran 5 Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)
Makassar,
Praktikan
.......................
PEMERIKSAAN FISIK
A. Pengertian Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai
ujung kaki pada setiap system tubuh yang memberikan informasi
objektif tentang klien dan memungkinkan tenaga kesehatan untuk
mebuat penilaian klinis.
B. Tujuan dilakukan Pemerisaan Fisik
Untuk memperoleh informasi mengenai status kesehatan klien.
C. Indikasi dilakukannya Pemeriksaan Fisik
1. mengidentifikasi status “normal” dan kemudian mengetahui adanya
variasi dari keadaan normal tersebut dengan cara memvalidasi
keluhan-keluhan dan gejala-gejala pasien
2. penapisan/skrining keadaan wellbeing pasien
3. pemantauan masalah kesehatan/penyakit pasien saat ini
D. Kontraindikasi dilakukannya Pemeriksaan Fisik
Tidak ada
E. Kegunaan/Manfaat Pemeriksaan Fisik
1. Mempertahankan kesehatan fisik dan mental klien.
2. Memonitor kesehatan klien.
3. Agar tercapainya kesehatan yang optimal.
4. Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit pada klien.
F. Pelaksanaan pemeriksaan kehamilan
Dalam pemeriksaan kehamilan meliputi beberapa langkah antara lain
1. Perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat
Pemeriksaan pandang dimulai semenjak bertemu dengan pasien.
Perhatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara
berjalannya. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis,
kifosis, scoliosis atau pincang dsb. Lihat dan nilai kekuatan ibu
ketika berjalan, apakah ia tampak nyaman dan gembira, apakah ibu
tampak lemah
2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
Timbanglah berat badan ibu pada setiap pemeriksaan
kehamilan. Bila tidak tersedia timbangan, perhatikan apakah ibu
bertambah berat badannya. Berat badan ibu hamil biasanya naik
sekitar 9-12 kg selama kehamilan. Yang sebagian besar diperoleh
terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kenaikan
berat badan menunjukkan bahwa ibu mendapat cukup makanan.
Jelaskan bahwa berat badan ibu naik secara normal yang
menunjukkan janinnya tumbuh dengan baik bila kenaikan berat
badan ibu kurang dari 5 kg pada kehamilan 28 minggu maka ia
perlu dirujuk.
Tinggi berat badan hanya diukur pada kunjungan pertama.
Bila tidak tersedia alat ukur tinggu badan maka bagian dari dinding
dapat ditandai dengan ukuran centi meter. Pada ibu yang pendek
perlu diperhatikan kemungkinan mempunyai panggul yang sempit
sehingga menyulitkan dalam pemeriksaan. Bila tinggi badan ibu
kurang dari 145 atau tampak pendek dibandingkan dengan rata-
rata ibu, maka persalinan perlu diwaspadai.
3. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap normal, kecuali bila
ada kelainan. Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmhg atau
lebih mintalah ibu berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah ibu
bersantai sampai terkantuk. Setelah 20 menit beristirahat, ukurlah
tekanan darahnya. Bila tekanan darah tetap tinggi, maka hal ini
menunjukkan ibu menderita pre eklamsia dan harus dirujuk ke
dokter serta perlu diperiksa kehamilannya. Khususnya tekanan
darahnya lebih sering (setiap minggu). Ibu dipantau secara ketat
dan anjurkan ibu persalinannya direncanakan di rumah sakit.
4. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki
Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan
pandang (inspeksi), pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar
(auskultasi),periksa ketuk (perkusi). Pemeriksaan dilakukan dari
ujung rambut sampai ke ujung kaki, yang dalam pelaksanaannya
dilakukan secara sistematis atau berurutan.
Pada saat melakukan pemeriksaan daerah dada dan perut,
pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi dilakukan secara
berurutan dan bersamaan sehingga tidak adanya kesan membuka
tutup baju pasien yang mengakibatkan rasa malu pasien.
Dibawah ini akan diuraikan pemeriksaan obstetric yaitu dengan
melakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi terhadap ibu hamil
dari kepala sampai kaki.
Lihatlah wajah atau muka pasien
Adakah cloasma gravidarum, pucat pada wajah adalah
pembengkakan pada wajah. Bila terdapat pucat pada wajah
periksalah konjungtiva dan kuku pucat menandakan bahwa ibu
menderita anemia, sehingga memerlukan tindakan lebih lanjut.
Jelaskan bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang darah atau
tidak. Sebutkan bahwa bila ibu tidak kurang darah ia akan lebih
kuat selama kehamilan dan persalinan. Jelaskan pula bahwa
tablet tambah darah mencegah kurang darah.
Bila terdapat bengkak diwajah, periksalah adanya bengkak pada
tangan dan kaki. Sedikit bengkak pada mata kaku dapat terjadi
pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangn dan atau
wajah tanda preeklamsi. Perhatikan wajah ibu apakah bengkak
dan tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan cincin atau
gelang yang dipakainya. Mata kaki yang bengkak dan
menimbulkan cekungan yang tak cepat hilang bila ditekan, maka
ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau ketat kehamilannya dan
tekanan darahnya, serta direncanakan persalinannya dirumah
sakit.
Selain memeriksa ada tidaknya pucat pada konjungtiva, lihatlah
sclera mata adakah sclera kuning atau ikterik
Lihatlah mulut pasien. Adakah tampak bibir pucat, bibir kering
pecah-pecah adakah stomatitis, gingivitis, adakah gigi yang
tanggal, adakah gigi yang berlobang, caries gigi. Selain dilihat
dicium adanya bau mulut yang menyengat.
Lihatlah kelenjar gondok, adakah pembesaran kelenjar thyroid,
pembengkakan saluran linfe
Lihat dan raba payudara, pada kunjungan pertama pemeriksaan
payudara terhadap kemungkinan adanya benjolan yang tidak
normal. Lihatlah apakah payudara simetris atau tidak, putting
susu menonjol atau datar atau bahkan masuk. Putting susu yang
datar atau masuk akan mengganggu proses menyusui nantinya.
Apakah asinya sudah keluar atau belum. Lihatlah kebersihan
areola mammae adakah hiperpigmentasi areola mammae.
Lakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi pada
perut ibu.
Tujuan pemeriksaan abdomen adalah untuk menentukan letak
dan presentasi janin, turunnya bagian janin yang terbawah, tinggi
fundus uteri dan denyut jantung janin.
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, penting untuk
dilakukan hal– hal sebagai berikut :
- Mintalah ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya bila
perlu
- bantulah ia untuk santai. Letakkan sebuah bantal dibawah
kepala dan bahunya. Fleksikan tangan dan lutut. Jika ia
gelisah bantulah ia untuk santai dengan memintanya menarik
nafas panjang.
- cucilah tangan anda sebelum mulai memeriksa, keringkan
dan usahakan agar tangan perawat cukup hangat.
Lihatlah bentuk pembesaran perut (melintang,
memanjang, asimetris) adakah linea alba nigra, adakah
striae gravidarum, adakah bekas luka operasi, adakah
tampak gerakan janin, rasakan juga dengan pemeriksaan
raba adanya pergerakan janin. Tentukan apakah
pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilannya.
Pertumbuhan janin dinilai dari tingginya fundus uteri.
Semakin tua umur kehamilan, maka semakin tinggi fundus
uteri. Namun pada umur kehamilan 9 bulan fundus uteri
akan turun kembali karena kepala telah turun atau masuk ke
panggul. Pada kehamilan 12 minggu, tinggi fundus uteri
biasanya sedikit diatas tulang panggul. Pada kehamilan 24
minggu fundus berada di pusat. Secara kasar dapat dipakai
pegangan bahwa setiap bulannya fundus naik 2 jari tetapi
perhitungan tersebut sering kurang tepat karena ukuran jari
pemeriksa sangat bervariasi. Agar lebih tepat dianjurkan
memakai ukuran tinggi fundus uteri dri simfisis pubis dalam
sentimeter dengan pedoman sebagai berikut:
20 minggu 20 cm
24 minggu 24 cm
28 minggu 28 cm
32 minggu 32 cm
36 minggu 34- 46 cm
Lampiran 2
EVALUASI
A. Tugas
1. Meminta mahasiswa untuk mempraktikan tindakan pemerisaan
fisik dengan benar!
B. Jawaban
1. Sesuai Checklist
Lampiran 3
N I M :
0 1 2
CONTENT
1 Mencuci tangan
2 Keadaan umum
3 Tinggi badan
4 Berat badan
Pemeriksaan fisik
9 Memeriksa hidung
Abdomen
Menggunakan metlyn
Gentalia
42 Membereskan pasien
43 Mencuci tangan
TEHNIK
KETERANGAN :
0 = tidak dikerjakan
Catatan Pembimbing :
Makassar,
Pembimbing
( )
Lampiran 5
(GBPP)
Semester : II (DUA)