Anda di halaman 1dari 14

KELAINAN

KELENJAR SEBASEUS dan Silabus


KELENJAR EKRIN • Akne vulgaris ringan (4A)
• Akne vulgaris sedang-berat (3A)
Dr. Sayu Widiawati, M.Biomed, SpKK • Dermatitis perioral (4A)
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin • Milliaria (4A)
FK Warmadewa/RSUD Sanjiwani Gianyar
• Milia (1)
2022

Sebaceous Glands Eccrine Glands

• usually attached to hair follicles • Eccrine glands are tiny but very
and release a fatty substance, numerous
sebum, into the follicular duct • Millions are distributed across
and thence to the surface of the the human skin and directly
skin. open to the skin surface.
• The glands are distributed over • Eccrine glands form a
the entire body with the thermoregulatory organ and
exception of the palms of the secrete primarily water that
hands and the soles of the feet; contains electrolytes.
they are most abundant on the
scalp and face.
VULGARIS
KELAINAN KELENJAR SEBASEA
&
KELENJAR EKRIN

Akne Vulgaris

DERMATITIS
PERIORAL

Miliaria Kista Epitel


Keratosis Seboroik

Akne vulgaris inflamasi


kronis pada kelenjar
pilosebaseus Mulai saat
pubertas
Primer : wajah,
leher, badan Tanda
atas, lengan meningkatnya
ditandai: Lesi produksi hormon
pleomorfik berupa seks
komedo (komedo
Akne infantil : AKNE
terbuka atau
akne timbul
blackhead, komedo Penyakit pada
beberapa hari
tertutup atau atau setelah dewasa (85%
whitehead), umur 4 minggu dari remaja)
papul, pustul, Akne Neonatal
nodul, dan skar timbul beberapa
acne hari kelahiran
➢ FAKTOR PREDISPOSISI
● Penyebab pasti belum diketahui
● Beberapa faktor yg mempegaruhi
A. Faktor intrinsik; genetik, ras, dan hormonal
B. Faktor ekstrinsik: stress, iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet
dan obat2an

4 Elemen kunci (1) hiperproliferasi folikular epidermis, (2) produksi sebum


yang berlebihan, (3) inflamasi (4) adanya aktivitas Propionibaterium acnes.
Masing-masing dari proses ini saling berhubungan dan dipengaruhi oleh faktor
hormonal dan sistem imun.

Manifestasi Klinis

● Riwayat

➢ ● Lesi Kulit.
Laboratorium
Riwayat

1
Sebagian besar pdrt akne vulgaris; onset
lesi yang berkembang sekitar masa
Lesi kutaneus
pubertas
Namun pada neonatal atau infantil (+) • Terutama di Wajah → lebih sedikit di punggung,
Akne vulgaris klasik ; muncul secara
dada, bahu
2 bertahap, → akne yang muncul
mendadak → tumor sekresi androgen? • Di badan → cenderung terkonsentrasi di area
Hiperandrogenisme ; akne yang berat,
dekat garis tengah
3 onset yang mendadak, atau • Satu tipe dominan disertai tipe lesi lainnya
berhubungan dengan hirsutisme atau • Lesi disertai inflamasi atau tidak
periode menstruasi yang irreguler

43 Obat ? → erupsi akneiformis

Lesi tanpa inflamasi berupa


TIPE AKNE VULGARIS komedo
(lesi dominan)
• Akne vulgaris tipe komedonal
• Akne vulgaris tipe papulopustular
• Akne vulgaris tipe konglobata

Komedo tertutup, berwarna Komedo terbuka, berwarna


putih, infundibulum folikel hitam, menyerupai komedo
menggelembung terisi tertutup dengan pengecualian
keratin dan sebum, dan cabang osteum folikel
epitel folikel menipis
Lesi inflamasi bervariasi Lesi kutaneus

Akne vulgaris derajat ringan.


A. Wanita usia 13 tahun dengan akne vulgaris derajat ringan.
Terlihat gambaran komedo yang tersebar dan atau lesi
Papul inflamasi. Sel inflamsi Nodul. Folikel diisi oleh sel
inflamasi yang terlihat, biasanya terbatas pada kurang dari
akut dan kronis mengelilingi inflamasi akut. Pecahnya
separuh wajah. Zona T dari wajah biasanya terkena. Tidak
dan menginfiltrasi folikel, folikel yang mengalami
ditemukan adanya nodul.
memperlihatkan gambaran distensi menimbulkan respon
B. Wanita dewasa dengan akne inflamasi primer. Tipe dari
hiperkeratosis infundibular tubuh granulomatus
akne ini berlokasi di garis dagu.

Lesi kutaneus Lesi kutaneus

Akne vulgaris derajat sedang.


A. Laki laki usia 15 tahun dengan akne derajat sedang. Khas lebih
dari separuh wajah diliputi oleh akne dengan peningkatan jumlah
Akne vulgaris berat.
lesi yang timbul, lesi yang timbul adalah lesi campuran: papul,
A. Perempuan 17 tahun dengan akne yang luas. Banyak lesi
pustul, dan komedo. Nodul dalam jumlah yang sedikit dapat timbul
pustul dan nodul bercampur dengan komedo dan papul yang
namun jarang. Dapat mengenai dada dan punggung dalam jumlah
lebih kecil menutupi seluruh wajah.
yang sedang.
B. Nodul yang dalam, dan rapuh yang dapat bergabung
B. Gambar perempuan usia 16 tahun dengan komedo terbuka dan
membentuk pseudokista terlihat pada akne konglobata.
tertutup. Skar dan perubahan post inflamasi mungkin merupakan
C. Akne yang luas dan berat pada dada dan punggung. Skar
gejala sisa.
merupakan komplikasi yang umum dari akne yang berat.
Derajat Acne (Lehmann, dkk)
Derajat Akne Lesi
Ringan Komedo<20 atau
Lesi inflamasi <15 atau
Total lesi <30

Sedang Komedo 20 – 100 atau


Lesi inflamasi 15-50 atau
Total lesi 30 – 125

Skar pada akne vulgaris.


A. Skar seperti sarang lebah terlihat pada perempuan muda ini dengan akne inflamasi
Berat Kista >5 atau
ringan sampai sedang. Komedo >100 atau
B. Skar sebagai keloid luas terjadi yang merupakan gejala sisa dari akne fulminan. Lesi inflamasi >50 atau
C. Rolling scar Total lesi >125

ERUPSI AKNEIFORMIS
Differential diagnosis - Reaksi peradangan folikular
- ditandai papul dan pustul
- Komedo (-)
- berhub dgn obat glukocortikoid,
isoniazid, vit B komplek dosis tinggi ,
phenobarbital, tetrasikline, iodide,
bromide
- timbul mendadak
- distribusi berbeda dengan akne
(tersebar )
Pemeriksaan Laboratorium
Komplikasi
Makula eritema Masalah
Pemeriksaan Hiperandrogenisme? sosial
Laboratorium.

Hiperpigmentasi
paska inflamasi

Dehidroepiandrosteron
DHEAS
(DHEA) ;
prekursor dari
Testoteron total DHEAS ↑ ; adrenal
Testoteron Masalah
testoteron dan DHT LH:FSH > 2;
bebas psikologi
polikistik Skar
Rasio LH: FSH ovarium

Mekanisme Kerja

2. Menurunkan
Memperbaiki aktivitas kelenjar
krusakan sebasea.
1.
pola .
Pengobatan Akne keratinisasi
folikuler

4.Menekan efek
antiinflamasi 3. Menurunkan populasi
bakteri folikuler,
terutama P.ances
Penatalaksanaan
1. Antibiotik sistemik dan topikal
TERAPI MEDIS
- riwayat obat sebelumnya 2. Retinoid sistemik dan topikal
- kosmetik ?
- compliance thd pengobatan 3. Terapi hormon
- cara penggunaan topikal terapi
- makanan dengan glikemik indeks tinggi? 4. Kortikosteroid
- gesekan akan menimbulkan iritasi
- hindari produk yang menimbulkan kulit 5. Modalitas fisik
kering - Ekstraksi komedo
- hindari kosmetik yang bersifat - Fotodinamik terapi
komedogenik - Laser
- Dermabrasi
- Bedah Skalpel
DERMATITIS
PERIORAL

ETIOLOGY & PATHOGENESIS CLINICAL FINDINGS


• A relationship of to the misuse of topical corticosteroids (fluorinated • The primary lesions of perioral dermatitis are
or nonfluorinated) has been well established discrete and grouped erythematous papules,
• Patients often reveal a history of an acute steroidresponsive vesicles, and pustules .
eruption around the mouth, nose, and/or eyes that worsens when the • The lesions are often symmetric but may be
topical corticosteroid is discontinued.
unilateral and appear in the perioral, perinasal,
• Dependency on the use of the topical corticosteroid may develop as
the patient repeatedly treats the recurrent eruption. and/or periocular regions
• In other cases, the condition may worsen with the application of • A distinct 5-mm clear zone at thevermilion edge is
topical corticosteroids, especially in the granulomatous variant of well described
perioral dermatitis, which usually occurs in prepubertal children
• Other etiology??
Differential Diagnosis

THERAPY
PENCEGAHAN
TOPIKAL DOSIS SISTEMIK DOSIS DEWASA Stop Kortikosteroid topikal
Lini pertama Metronidazol 2 kali/hari Tetrasiklin 2 x 250-500 mg p.o.

Doksisiklin 2 x 50-100 mg p.o.

Minosiklin 2 x 50-100 mg p.o.

Lini kedua Eritromisin atau 2 kali/hari Eritromisin 3 x 400 mg p.o.


klindamisin atau
Anak: 30-50 mg/kg/hari p.o.
Preparat sulfur 2 kali/hari dalam 3 dosis terbagi

Asam azeleat 2 kali/hari


Milliaria
Faktor pencetus
• Milliaria : tersumbatnya kelenjar keringat → • Immaturitas duktus ekrin
kebocoran duktus kelenjar ekrin → produk kel. • Oklusi pada kulit (obat-obatan,pakaian)
Ekrin ke epidermis atau dermis • Cuaca yg panas dan lembap
• Penderita dg demam tinggi
• Morvan snydrome
• Obat-obatan (cholinergic and adrenergic agents)
• Bakteri
• Radiasi uv

MILIARIA

MILIARIA KRISTALINA
• Vesikel dinding tipis, 1-
2 mm, jernih
• Pada lapisan
subkorneal
• Gejala (-)
• Inflamasi (-)
• Bergerombol
• Terutama pada badan
• Vesikel mudah pecah
kemudian timbul
deskuamasi
MILIARIA RUBRA
• Pada lipatan & daerah gesekan
• Musim panas
• Orang dirawat di RS
• Obstruksi pada lapisan epidermis lbh
dalam
• Lokasi : t.u area dada bag. Atas dan leher. Miliaria Rubra pada
• Papul eritema, non folikuler pipi bayi
• Gatal (+)
• Membaik dg mandi air dingin

• MILIARIA PUSTULOSA
• Dermatitis sebelumnya
• Kerusakan, blok sal.kel • MILIARIA PROFUNDA
keringat • Millia pada lapisan lbh profunda (dermal-
• Pustul steril, superfisial, non
epidermal junction)
folikuler.
• Fleksura, intertriginosa, tirah • Papul berwarna putih
baring lama • Asimtomatis, Gatal (-)
• Berlangsung singkat (1 jam stlh overheated
• Badan, ekstremitas
TERAPI
MILIARIA

Hipohidrosis paska miliaria Cegah hiperpireksia


-Mengontrol panas dan
Losio; kalamin
Steroid topikal
• Ok tersumbatnya saluran kel keringat kelembapan Cold pack
• Tidak tahan panas -pakaian longgar antihistamin
• Berhubungan dengan beratnya miliaria sebelumnya -regular showering
• Kemampuan berkeringat berkurang

Salep hidrofilik
Hindari heavy cream Kompres dingin

Kista Yang Berasal dari Jaringan Epidermis


A. Milia:
● Etiology:
Thought to be the result of pilosebaceous or eccrine sweat duct plugging.
● Epidemiology
➢ Millia common congenital and acquired lession both infants and adult.
➢ Female and male equally affected
● Clinical Feature
➢ White domed papule, commonly located on the cheeks and eye lid of adults, and
on the face and the mucosa in infant.
● Diffrential diagnosis
➢ Closed comedo: keratinous debris, bacteria, hair shaft fragments
● Treatment
➢ Spontaneosly resolve
➢ Light electrodesication: disrupting overlying epidermis
➢ Incision followed by expression keratin contents.
B. Epidermoid cyst
➢ Plugged pilosebaceous gland
Referensi
➢ Dermal or subcutaneous nodule, with central 1.Kang S, et all. Fitzpatric’s Dermatology. 9th edition ; Vol 1. Mc Graw Hill
punctum Education. 2019
2. Menaldi S, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi 7. UI Publishing. 2021.
C. Trichilemmal
➢ keratin-filled, epithelial-lined cysts usually on the
scalp arising from
➢ outer root sheath of the hair follicle. These pilar
cysts are mobile, firm, well-circumscribed
nodules. Pathology: cyst wall without a granular
layer.

D. Steatocystoma multiplex:
➢ numerous, epithelial-lined, sebum-filled dermal

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai