• usually attached to hair follicles • Eccrine glands are tiny but very
and release a fatty substance, numerous
sebum, into the follicular duct • Millions are distributed across
and thence to the surface of the the human skin and directly
skin. open to the skin surface.
• The glands are distributed over • Eccrine glands form a
the entire body with the thermoregulatory organ and
exception of the palms of the secrete primarily water that
hands and the soles of the feet; contains electrolytes.
they are most abundant on the
scalp and face.
VULGARIS
KELAINAN KELENJAR SEBASEA
&
KELENJAR EKRIN
Akne Vulgaris
DERMATITIS
PERIORAL
Manifestasi Klinis
● Riwayat
➢ ● Lesi Kulit.
Laboratorium
Riwayat
1
Sebagian besar pdrt akne vulgaris; onset
lesi yang berkembang sekitar masa
Lesi kutaneus
pubertas
Namun pada neonatal atau infantil (+) • Terutama di Wajah → lebih sedikit di punggung,
Akne vulgaris klasik ; muncul secara
dada, bahu
2 bertahap, → akne yang muncul
mendadak → tumor sekresi androgen? • Di badan → cenderung terkonsentrasi di area
Hiperandrogenisme ; akne yang berat,
dekat garis tengah
3 onset yang mendadak, atau • Satu tipe dominan disertai tipe lesi lainnya
berhubungan dengan hirsutisme atau • Lesi disertai inflamasi atau tidak
periode menstruasi yang irreguler
ERUPSI AKNEIFORMIS
Differential diagnosis - Reaksi peradangan folikular
- ditandai papul dan pustul
- Komedo (-)
- berhub dgn obat glukocortikoid,
isoniazid, vit B komplek dosis tinggi ,
phenobarbital, tetrasikline, iodide,
bromide
- timbul mendadak
- distribusi berbeda dengan akne
(tersebar )
Pemeriksaan Laboratorium
Komplikasi
Makula eritema Masalah
Pemeriksaan Hiperandrogenisme? sosial
Laboratorium.
Hiperpigmentasi
paska inflamasi
Dehidroepiandrosteron
DHEAS
(DHEA) ;
prekursor dari
Testoteron total DHEAS ↑ ; adrenal
Testoteron Masalah
testoteron dan DHT LH:FSH > 2;
bebas psikologi
polikistik Skar
Rasio LH: FSH ovarium
Mekanisme Kerja
2. Menurunkan
Memperbaiki aktivitas kelenjar
krusakan sebasea.
1.
pola .
Pengobatan Akne keratinisasi
folikuler
4.Menekan efek
antiinflamasi 3. Menurunkan populasi
bakteri folikuler,
terutama P.ances
Penatalaksanaan
1. Antibiotik sistemik dan topikal
TERAPI MEDIS
- riwayat obat sebelumnya 2. Retinoid sistemik dan topikal
- kosmetik ?
- compliance thd pengobatan 3. Terapi hormon
- cara penggunaan topikal terapi
- makanan dengan glikemik indeks tinggi? 4. Kortikosteroid
- gesekan akan menimbulkan iritasi
- hindari produk yang menimbulkan kulit 5. Modalitas fisik
kering - Ekstraksi komedo
- hindari kosmetik yang bersifat - Fotodinamik terapi
komedogenik - Laser
- Dermabrasi
- Bedah Skalpel
DERMATITIS
PERIORAL
THERAPY
PENCEGAHAN
TOPIKAL DOSIS SISTEMIK DOSIS DEWASA Stop Kortikosteroid topikal
Lini pertama Metronidazol 2 kali/hari Tetrasiklin 2 x 250-500 mg p.o.
MILIARIA
MILIARIA KRISTALINA
• Vesikel dinding tipis, 1-
2 mm, jernih
• Pada lapisan
subkorneal
• Gejala (-)
• Inflamasi (-)
• Bergerombol
• Terutama pada badan
• Vesikel mudah pecah
kemudian timbul
deskuamasi
MILIARIA RUBRA
• Pada lipatan & daerah gesekan
• Musim panas
• Orang dirawat di RS
• Obstruksi pada lapisan epidermis lbh
dalam
• Lokasi : t.u area dada bag. Atas dan leher. Miliaria Rubra pada
• Papul eritema, non folikuler pipi bayi
• Gatal (+)
• Membaik dg mandi air dingin
• MILIARIA PUSTULOSA
• Dermatitis sebelumnya
• Kerusakan, blok sal.kel • MILIARIA PROFUNDA
keringat • Millia pada lapisan lbh profunda (dermal-
• Pustul steril, superfisial, non
epidermal junction)
folikuler.
• Fleksura, intertriginosa, tirah • Papul berwarna putih
baring lama • Asimtomatis, Gatal (-)
• Berlangsung singkat (1 jam stlh overheated
• Badan, ekstremitas
TERAPI
MILIARIA
Salep hidrofilik
Hindari heavy cream Kompres dingin
D. Steatocystoma multiplex:
➢ numerous, epithelial-lined, sebum-filled dermal
TERIMA KASIH