Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

FOLIKULITIS
Pembimbing :
dr. Hj. Vita Noor’aini A.H, Sp. KK

Oleh:
Miftah Rizqi

KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT KULIT KELAMIN


RSUD KOTA CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. I.N


Usia : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum menikah
Alamat : Pasir jariah RT 04 RW 01, Ds. Sukamaju,
Kab. Cianjur
Tanggal Pemeriksaan : 23 Mei 2017
PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Tanda Vital

- Tekanan Darah : 110/70 mmHg

- Nadi : 78 x / menit

- Suhu : 36.3º C

- Pernafasan : 20 x / menit
RESUME

Pasien Nn. I.N, perempuan usia 18 tahun datang ke poli kulit RSUD cianjur dengan

keluhan timbul bentol merah berisi nanah sebesar jarum pentul didaerah kulit kepala. Keluhan

sudah dirasa kurang lebih 1 minggu SMRS. Keluhan juga disertai adanya jerawat diwajah.

Tidak ada rasa gatal yang menyertai bentol. Dikatakan sudah dilakukan pengobatan sebelumnya

dengan ctm dan obat oles, pasien tidak mengetahui nama obat olesnya. Riwayat menggunakan

alat kosmetik (-), riwayat alergi (-), riwayat keluhan yang sama di keluarga (-).
Status dermatologikus ditemukan :

Distribusi Regional

A/R Kulit kepala

Multipel, miliar, bentuk teratur, batas tegas, menimbul ke


Lesi
permukaan kulit, ukuran sebesar jarum pentul.

Efloresensi Papul eritema, Pustul, krusta


DIAGNOSIS

Herpes Zoster Oftalmikus Dekstra

Diagnosis
Herpes Simpleks Banding

Impetigo Vesikobulosa

Diagnosis
Folikulitis
Kerja
PENATALAKSANAAN
NON MEDIKAMENTOSA
Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi:
• Menjaga kelembapan kulit.
• Memastikan agar kulit tetap kering dan sehat.
• Berhati-hatilah saat bercukur.
• Gunakan krim, sabun, atau jel sebagai pelicin agar kulit tidak luka.
• Jangan lupa memakai pelembap setelahnya.
• Hindari penggunaan rutin produk-produk antiseptik karena dapat membuat kulit kering.
• Hindari pakaian yang ketat.
• Pastikan kebersihan air yang digunakan untuk berendam

MEDIKAMENTOSA

Sistemik
• Cefixime tab 100 mg, 2x sehari
Topikal
• Fuladic krim
PROGNOSIS

- Quo ad Vitam : Bonam

- Quo ad Functionam : Bonam

- Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam


ANALISA KASUS
Diagnosa kerja: Folikulitis
■ Folikulitis adalah peradangan yang terjadi pada folikel rambut, yaitu
lubang kecil pada kulit tempat rambut tumbuh. Pada folikel rambut yang
mengalami peradangan akan muncul benjolan-benjolan kecil (mungkin
sebesar jerawat) yang berisi nanah dan memiliki titik kuning pada bagian
tengah. Benjolan tersebut terkadang pecah kemudian mengering dan
membentuk koreng.
■ Menurut etiologi dan epidemiologi, Folikulitis dapat disebabkan oleh
Staphylococcus aureus dan Streptococcus B hemolyticus. Folikulitis dapat
menyerang dari semua golongan umur, dapat menyerang pria dan wanita,
lebih banyak di daerah tropis, dan dicetuskan oleh udara yang panas dan
lembab.
■ Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan data yang menunjang diagnosa dari
folikulitis, dan berikut perbandingan dengan diagnosa banding Acne vulgaris dan Tinea
barbae:
Folikulitis Acne vulgaris Tinea barbae
Distribusi Regional Regional Regional
Lokasi Kulit berambut Muka, bahu, dada Bagian atas mulut
bagian atas dan dan dagu
punggung bagian
atas
Efloresensi Tipe superfisialis: Komedo, Tipe inflamasi:
Papul atau pustul Papul tidak Nodul
eritematosa yang beradang dan Krusta
ditengahnya Pustul,
terdapat rambut. Nodus dan kista Tipe superficial:
yang beradang Papul eritema
Tipe profunda: Pustul
Sama seperti tipe
superfisialis Tipe sirsinata:
ditambah teraba Patch tepi
infiltrat di subkutan vesikopustular
Folikulitis Acne vulgaris

T.Barbae tipe inflamasi T.Barbae tipe superfisial T.Barbae tipe sirsinata


Yang menjadi tampilan klinis khas dari folikulitis ialah terdapat
rambut ditengah benjolan tersebut dan sesuai dengan keadaan klinis
pasien pada kasus, dan membedakan dengan acne vulgaris yang
ditemukannya komedo akibat simbatan sebum.
Untuk tinea barbae, pembandingnya adalah lokasi dari lesi. Teori
menyebutkan lokasi tinea barbae di dagu dan bagian atas mulut.
Walaupun dengan gambaran folikulitis tetapi etiologi dari tinea barbae
sendiri menurut teori adalah T. mentagrophytes dan T. verrucosum.
■ Untuk penatalaksanaan, secara umum bisa diedukasikan kepada pasien untuk
menghindari atau bahkan menghilangkan faktor predisposisi dari folikulitis,
antara lain
– Peningkatan higiene
– Peningkatan daya tahan tubuh
■ Untuk penatalaksanaan khusus, secara sistemik diberikan antibiotik pada kasus
diberikan antibiotik cefixime golongan sefalosporin dengan dosis 2x100 mg
perhari. Selain sefalosporin bisa diberikan golongan penisilin seperti
amoksisilin dengan dosis 4x500 mg perhari.
■ Secara topikal, pemberian topikal antimikrobial hendaknya yang tidak dipakai
secara sistemik agar kelak tidak terjadi resistensi dan hipersensitivitas. Pada
kasus diberikan krim fuladic (sodium fusidate 2%). Yang efektif terhadap
bakteri Staphylococcus aureus sesuai dengan etiologi folikulitis.
■ Pencegahan dan pengobatan yang adekuat dapat memberikan prognosis
yang baik.
■ Tetapi secara Quo ad sanationam hasilnya Dubia ad bonam jikalau dari
pasien belum menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi dari
folikulitis.

Anda mungkin juga menyukai