Anda di halaman 1dari 27

Refleksi Kasus

Episode Depresi Sedang

Pembimbing : dr. Jaya Mualimin, Sp. KJ., M.Kes.,


MARS

Amelia Febrianti Buanawati


1810029009
Identitas Pasien
• Nama : Tn. JN
• Usia : 28 tahun
• Agama : Islam
• Status Marital : Menikah
• Pendidikan Terakhir : SMA
• Pekerjaan : Karyawan perusahaan
tambang swasta
• Alamat : KUKAR
Identitas keluarga
• Nama : Ny. LA
• Jenis kelamin : Perempuan
• Status dengan pasien : Istri
• Alamat : KUKAR
• Keluhan Utama : Gelisah
• Autoanamnesis
Pasien datang dengan keluhan merasa cenderung
gelisah. Pasien mulai merasa gelisah lagi sejak
sebulan yang lalu dan memberat sejak seminggu
terakhir. Pasien merasa gelisah karena setiap pasien
berbicara, ia selalu merasa dipojokkan oleh orang-
orang disekitarnya. Rasa gelisah pasien disertai
dengan perasaan cemas karena pasien merasa
lingkungan di sekitarnya tidak nyaman, selain sering
dipojokkan, pasien juga sering di olok-olok oleh orang
sekitarnya. Pasien tidak tahu alasan pasti mengapa ia
di pojokkan dan di olok-olok, namun menurut pasien
sepertinya dikarenakan kondisi keluarga pasien dan
juga ekonomi pasien yang naik turun tidak stabil.
• Keluhan ini pertama kali muncul pada tahun 2010, namun pasien
pertama kali datang untuk berobat pada Maret 2018 dengan keluhan
yang masih sama. Saat itu yang dirasakan oleh pasien yaitu perasaan
cemas, malu, minder, dan pasien cenderung menghindar dari orang-
orang di sekitarnya. Saat malam pasien dapat tertidur namun tidak
nyenyak dan sering terbangun tengah malam. Pasien juga merasa
mudah lelah, sering tidak bisa berkonsentrasi saat bekerja, dan
merasa tidak percaya diri terutama bila berhadapan dengan orang
lain. Pasien paling sering merasa cemas. Pasien sering dipojokkan
oleh keluarga dan orang sekitar karena ketika pasien menikah pada
tahun 2010, istri pasien berselingkuh dengan orang lain hingga
hamil. Pasien memiliki rasa kecewa terhadap istrinya, akan tetapi
terus dipendam oleh pasien. Orang tua pasien mengalami perceraian
saat pasien masih sekolah, dan pasien juga memendam rasa kecewa
terhadap orang tuanya.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien merupakan pasien rawat jalan RSJD Atma Husada
Mahakam sejak Maret 2018 dengan diagnosa awal gangguan
cemas menyeluruh dan baru berkunjung sebanyak 4 kali sejak
maret 2018.

• Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa. Ayah
pasien memiliki riwayat DM.

• Faktor Pencetus
Pasien akan mulai gelisah, cemas dan sulit berbicara ketika
pasien berbicara dengan orang lain di lingkungan kerja ataupun
lingkungan rumah, karena pasien merasa dipojokkan saat
berbicara dan tidak dapat melawan saat berbicara. Pertama kali
keluhan ini muncul adalah karena pasien mengetahui istri pasien
selingkuh dengan orang lain hingga hamil.
• Riwayat Pribadi
• Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun)
• Riwayat prenatal, kehamilan ibu dan kelahiran
– Pasien dikandung selama 9 bulan. Pasien lahir secara spontan
pervaginam. Berat dan panjang normal
• Kebiasaan makan dan minum
– Pasien mendapatkan ASI selama 2 tahun lebih. Dan tidak
berbeda dengan anak-anak yang lain.
• Perkembangan awal
– Pasien mengatakan bahwa tumbuh kembangnya normal sesuai
usia. Tidak ada terlambat bicara maupun berjalan.
• Masa kanak-kanak pertengahan (3-11
tahun)
• Pasien menghabiskan masa kanak-kanak
bersama orangtuanya dan merupakan
anak yang pendiam. Pasien tidak
mengalami gangguan dalam akademik
dari TK-SMP. hubungan pertemanan, dari
pengakuan pasien, pasien supel dan
punya banyak teman.
• Masa kanak-kanak akhir (pubertas sampai remaja)
• Hubungan dengan teman sebaya
– Hubungan dengan teman sebaya baik, pasien sering keluar rumah
bersama teman-temannya.
• Riwayat sekolah
– Pasien memiliki riwayat pendidikan yang baik mulai dari TK hingga
lulus SMA.
• Perkembangan kognitif dan motorik
– Pasien dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dengan baik
dan tidak ada masalah.
• Masalah-masalah fisik dan emosi remaja yang utama
– Pasien tidak memiliki masalah dengan teman sebaya dan teman
sekolahnya. Akan tetapi pasien dihadapkan dengan masalah orang tua
yang bercerai dan ayahnya yang akhirnya menikah lagi. Sejak saat itu
pasien merasa tidak diperdulikan oleh orang tuanya.
• Latar belakang agama
– Semua anggota keluarga pasien beragama Islam
• Riwayat Pendidikan
• Pasien dapat mengikuti pendidikan dari SD hingga
SMA dengan baik.
 
• Riwayat Pekerjaan
• Pasien bekerja di perusahaan tambang swasta.
Awalnya pasien sebagai karyawan kantor, namun
setelah itu pasien menjadi karyawan lapangan.
Keterangan :
Perempuan
Laki-laki
Pasien
Status Psikiatri
• Identifikasi Pribadi Jawaban penderita langsung, arus berpikir
Pasien tampak sakit ringan, terlihat rapi dan cepat dan sesuai.
kooperatif. - Gangguan bahasa
• Kontak Tidak ada gangguan bahasa
Verbal (+) dan visual (+) • Isi pikiran
• Kesadaran Waham (-), realistik, koheren
Komposmentis, Atensi (+), Orientasi tempat • Intelegensi
(+), waktu (+), orang (+) - Ingatan
• Emosi Masa dahulu : Baik
Mood stabil, Afek terbatas, depresif Masa kini : Baik
• Proses berpikir Segera : Baik
Bentuk pikiran • Pengetahuan
- Produktivitas Cukup baik dan sesuai dengan tingkat
Pembicaraan pasien linear pendidikan terakhir
- Kelancaran berpikir
• Persepsi
Halusinasi auditorik dan atau visual (-)
• Kemauan/Voluticon
Menurun, ADL Mandiri
• Psikomotor
Tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kelainan
• Tilikan
6 (pasien menyadari sepenuhnya tentang apa yang terjadi pada
dirinya disertai motivasi untuk mencapai perbaikan).
Pemeriksaan Diagnosis Lebih Lanjut

Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Penampilan rapi, tampak sakit ringan.
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 83 x/menit
• RR : 18 x/menit
• Suhu : 36 ˚C
• Keadaan gizi : Ideal
• Kulit : dalam batas normal
• Kepala : Ikterik (-), anemis (-),
• Leher : perbesaran KGB (-)
• Toraks : simetris, retraksi ICS (-)
• Jantung: S1, S2 tunggal reguler
• Paru-paru : vesikuler (+), wheezing (-), ronki (-)
• Abdomen : Soefl, bising usus (+)
• Hepar / Lien : Tidak dievaluasi
• Ekstremitas : luka (-), akral hangat, edema (-), hematoma (-)
HDRS
No. Gejala Nilai No. Gejala Nilai
1. Keadaan 2 12. Gejala somatic git 1
perasaan depresi
2. Perasaan 2 13. Gejala somatic 1
bersalah umum
3. Bunuh diri 0 14. Genital 0
4. Insomnia ( initial ) 1 15. Hipokondriasis 1
5. Insomnia ( middle 2 16. Kehilangan berat 0
) badan (A+B)
6. Insomnia ( late ) 2 17. Insight 1

Skor HDRS adalah 27, 7. Kerja dan 2 18. Variasi lain 2

maka termasuk dalam kegiatannya


kategori depresi sedang. 8. Kelambanan 1 19. Depersonalisasi 0
dan derealisasi
9. Kegelisahan / 4 20. Gejala – gejala 0
agitasi paranoid
10. Ansietas somatik 1 21. Gejala – gejala 0
obsesi dan
kompulsi

11. Ansietas psikis 4   Total 27


• Wawancara dengan anggota keluarga,
Tidak ada

• Pemeriksaan psikologi, neurologi dan laboratorium


(sebagai penunjang)
Tidak ada
Diagnosis
• Axis I : Episode Depresi Sedang
(F32.1)
• Axis II : Gangguan Kepribadian
Cemas (Menghindar) F60.6
• Axis III : Tidak ada diagnosis
• Axis IV : Masalah dengan primary
support group (keluarga) dan masalah
psikososial
• Axis V : GAF scale 50
Formulasi Diagnostik
• Seorang laki-laki usia 28 tahun, anak tunggal, beragama
Islam, suku Jawa, bekerja di Perusahaan tambang sebagai
karyawan lapangan, datang seorang diri ke RSJD AHM pada
tanggal 24 September 2018 dengan keluhan utama gelisah.
• Faktor pencetusnya adalah pasien dipojokkan dan diolok-olok
saat berbicara dengan orang lain di sekitar lingkungan pasien.
Pertama kali muncul akibat permasalahan dengan istri pasien.
• Dari pemeriksaan psikiatri, didapatkan penampilan bersih,
rapi, kooperatif. Kontak verbal baik dan kontak visual baik.
Emosi stabil, afek sesuai. Proses berpikir cepat dan koheren.
Tidak ada waham. Tidak ada ide bunuh diri. Intelegensia baik,
aktivitas sehari-hari sedikit terganggu, psikomotor dalam batas
normal.
• Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan.
Rencana Terapi
• Farmakoterapi:
Sertralin 1 x 50 mg
Clobazam 2 x 10 mg

• Psikoterapi
Terapi kognitif
Definisi
• Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan
dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk
perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi,
anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri
• Maslim berpendapat bahwa depresi adalah suatu kondisi yang dapat
disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau beberapa aminergik
neurotransmiter (noradrenalin, serotonin, dopamin) pada sinaps neuron di
SSP (terutama pada sistem limbik)
• Menurut Kaplan, depresi merupakan salah satu gangguan mood yang
ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya
penderitaan berat. Mood adalah keadaan emosional internal yang meresap
dari seseorang, dan bukan afek, yaitu ekspresi dari isi emosional saat itu
• Etio-Patofisiologi
a) Faktor Biologi
b) Faktor Genetik
c) Faktor Psikososial
Diagnosis
• Menurut PPDGJ III, kriteria diagnosis episode depresif (F32) adalah sebagai berikut:
Gejala utama ( pada derajat ringan, sedang, dan berat) :

1) Afek depresif

2) Kehilangan minat dan kegembiraan

3) Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah ( rasa lelah
yang nyata sesudah kerja sedikit saja ) dan menurunnya aktivitas.

 
• Gejala Lainnya :

a) Konsentrasi dan perhatian berkurang

b) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang

c) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

d) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik

e) Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri

f) Tidur terganggu
g) Nafsu makan berkurang
Terapi
• Obat antidepresan yang dapat digunakan adalah
• antidepresi generasi pertama
• Trisiklik dan MAOI
• antidepresi golongan kedua
• SSRI
• antidepresi golongan ketiga
• SNRI
• Psikoterapi
– Terapi kognitif perilaku
– Terapi suportif
– Psikoterapi berorientasi tilikan
TEORI FAKTA
Menurut PPDGJ III, kriteria diagnosis episode depresif (F32) adalah - - Cemas
- - Gelisah
sebagai berikut: Gejala utama ( pada derajat ringan, sedang, dan berat) : - - Menghindari orang lain
1) Afek depresif - - Tidur tidak nyenyak dan terbangun tengah malam
2) Kehilangan minat dan kegembiraan - - Mudah lelah
- - Tidak bisa berkonsentrasi
3) Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan
- - Tidak percaya diri
mudah lelah ( rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja ) dan - - Berlangsung > 2 minggu
menurunnya aktivitas. - - Kesulitan dalam berinteraksi social dan pekerjaannya
- - HDRS scale 27 = depresi sedang
 
Gejala Lainnya :
a) Konsentrasi dan perhatian berkurang
b) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
d) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik
e) Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri
f) Tidur terganggu
g) Nafsu makan berkurang
 
F32.1 Episode Depresif Sedang
Episode depresi sedang
 Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti
pada episode depresi ringan.
 Ditambah 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya.
 Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu.
 Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan dan urusan rumah tangga,.
 
HDRS Scale
- < 17 = tidak depresi
- 17-24 = depresi ringan
- 25-34 = depresi sedang
- 35-51 = depresi berat
- 52-68 = depresi berat sekali
 
 
TEORI FAKTA
Farmakoterapi - Sertralin 1x50 mg
Anti depressan - Clobazam 2x10 mg
- Trisiklik - Terapi Kognitif
- MAOIs
- SSRIs
- SNRIs
Psikoterapi
- Terapi kognitif-perilaku
- Terapi suportif
- Psikoterapi berorientasi tilikan
Kesimpulan

• Pada kasus ini dilaporkan seorang laki-laki


usia 28 tahun yang merupakan pasien
rawat jalan di RSJD Atma Husada
Mahakam Samarinda pada tanggal 24
September 2018 dengan diagnose
Episode Depresi Sedang. Pasien tersebut
telah mendapat Sertralin 1x50mg dan
Clobazam 2x10mg.

Anda mungkin juga menyukai