Anda di halaman 1dari 15

Cutaneous Larva Migrans

creeping eruption, dermatosis linearis migrans, sandworm disease

Wirdah Ulfahaini M. / 1810029018


Pembimbing : dr. Vera Madona L. T., M.Kes., Sp.DV
Definisi
Cutaneous Larva migrans (CLM) adalah erupsi di kulit berbentuk penjalaran serpiginosa,
sebagai reaksi hipersensitivitas kulit terhadap invasi larva cacing tambang atau nematodes
(roundworms) atau produknya.

kelainan kulit yang merupakan peradangan berbentuk linier atau berkelok-kelok, menimbul
dan progresif, disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari feses anjing
dan kucing
Epidemiologi
• Amerika Serikat (pantai Florida, Texas, dan New
Jersey) tercatat 6.7% dari 13,300 wisatawan (setelah
berkunjung ke daerah tropis).

• Hampir di semua negara beriklim tropis dan


subtropis, misalnya Amerika Tengah dan Amerika
Selatan, Karibia, Afrika, Australia dan Asia Tenggara,
termasuk Indonesia, banyak ditemukan CLM.

• Tidak terdapat perbedaan ras, usia, maupun jenis


kelamin.
Etiologi
• Penyebab utama adalah -> Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum. (dari
feses anjing dan kucing)

• Di Asia Timur, -> gnatostoma babi dan kucing.

• Pada beberapa kasus -> Echinococcus, Strongyloides sterconalis, Dermatobia


maxiales, dan Lucilia caesar.

• Larva dari beberapa jenis lalat -> Castrophilus (the horse boot fly) dan cattle fly.
Siklus Hidup
Gejala Klinis
● Masa inkubasi : 1-6 hari

● gejala kulit : pruritus lokal dimulai beberapa jam setelah penetrasi larva

● Masuknya larva ke kulit biasanya disertai rasa gatal dan panas.

● Rasa gatal biasanya lebih hebat pada malam hari.

● Distribusi : tempat yang terbuka, paling sering di kaki, tungkai bawah, bokong, dan
tangan.
Lesi pada kulit
• papul -> lesi berbentuk linier atau berkelok-kelok,
menimbul dengan diameter 2-3 mm, dan berwama
kemerahan.

• Adanya lesi papul yang eritematosa -> larva telah berada


di kulit, selama beberapa jam atau hari.

• Perkembangan selanjutnya papul merah ini menjalar,


menyerupai benang berkelok-kelok, polisiklik, serpiginosa,
menimbul, dan membentuk terowongan (burrow), mencapai
panjang beberapa cm.
4,498,300
Big numbers catch your audience’s attention
4,498,300
Big numbers catch your audience’s attention
4,498,300
Big numbers catch your audience’s attention
Diagnosis Laboratorium
● Berdasarkan Klinis ● Hematology : Eosinofilia
perifer

Diagnosis banding ● Dermatopathology : Bagian


dari parasit dapat dilihat pada
● Scabies spesimen biopsi dari ujung lesi
● Insect bite
Tatalaksana
Pencegahan Medikamentosa
Hindari kontak langsung kulit (antihelmentik)
dengan tanah yang
terkontaminasi feses • topikal : tiabendazol, albendazole
dan ivermectin

• sistemik : (per oral)


Simptomatik -Thiabendazol 50 mg/kgbb/hari
Glukokortikoid topikal secara (max 3g/hari) selama 2-5 hari.
oklusi pada lesi -Ivermectin 2 x 6 mg/hari atau 200
ug/kg dosis tunggal dan diulang
setelah 1-2 minggu
-Albendazole 400 mg/hari selama 3
hari
Prognosis
• Self-limited; manusia adalah “dead-end” host

•Sebagian besar larva mati dan lesi sembuh dalam 2-8 minggu;
jarang, sampai 2 tahun
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai