Migrans
Dian Anugrah Palin 112020042
Pembimbing: dr. Prasti Adhi Dharmasanti,
Sp.KK
3
Abstrack
➜ Cutaneous larva migrans (CLM) merupakan
kelainan kulit yang disebabkan oleh larva
cacing tambang yang diperantai dari hewan,
anjing dan kucing
abstrack
➜ Larva menembus permukaan kulit, bermigrasi
sepanjang epidermis, dan meninggalkan ruam dengan
karakteristik linear atau serpiginosa membentuk
terowongan (burrow ) yang disebut ‘creeping eruption’
Epidemiologi
➜ Inseidensi sebenarnya sulit diketahui.
➜ CLM merupakan suatu kelainan kulit yang
sering terjadi di daerah tropis dan subtropis
khususnya pada daerah yang lembab.
➜ Di Amerika serikat banyak dilaporkan kejadin
CLM ini tercatat 6,7% dari 13.000 wisatawan
terkena penyakit ini,
7
Epidemiologi
➜ Prevalensi CLM di Indonesia berkisar 40-50%
➜ Prevalensi yang lebih tinggi ditemukan di
daerah perkebunan karet di Sukabumi, Jawa
Barat (93,1%) dan di perkebunan kopi di Jawa
Timur (80,69%).
8
etiologi
➜ Penyebab utamanya ialah larva cacing
tambang : Anchylostoma Braziliense, dan
Ancylostoma Caninum.
➜ Di Asia timur : disebabkan oleh gnatostoma
babi dan kucing.
➜ Storngyloides stercoralis, echinococcus,
dermatobia maxiales, dan lucilia Caesar.
9
Patofisiologi
10
“
LAPORAN KASUS
11
Laporan Kasus
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang dengan
keluhan sejak 1 minggu timbul gatal dan ruam di
tangan kiri. Ruam diawali luka kecil, makin lama
meluas membentuk terowongan berkelok-kelok dan
sangat gatal terutama malam hari. Pada pemeriksaan
fisik keadaan umum baik. Pada permukaan dorsum
tangan kiri terlihat gambaran lesi berupa papul
serpiginosa, sewarna dengan kulit
12
13
14
Diskusi
Cutaneous larva migrans (CLM) merupakan kelainan kulit
yang khas berupa peradangan, disebabkan oleh invasi larva
cacing tambang yang berasal dari anjing dan kucing,
Diskusi
Masa inkubasi biasanya 1-6 hari. Larva tidak
dapat berkembang menjadi bentuk dewasa atau
menginvasi lapisan kulit yang lebih dalam.
Diskusi
Gejala Klinis : Mula-mula akan timbul papul,
kemudian diikuti bentuk khas, yakni lesi linear
atau berkelok-kelok, menumbul, dan berwarna
kemerahan.
Diskusi
Manifestasi klinis lain dapat berupa folikulitis
Hook-Worm, biasanya pasien datang dengan
folikulitis pruritic
18
Diagnosi
Diagnosis CLM pada kasus ini ditegakan dengan
temulain Klinis
➜ Lesi kulit Pruritik khas berupa papul
serpingiosa berbentuk terowongan (burrow)
➜ Pemeriksaan darah tidak dilakukan dan tidak
di anjurkan. (deteksi eosinophilia)
19
Tatalaksana
CLM merupakan dermatosis yang bersifat self-limiting-
disease. Lesi biasanya menghilang dalam 2-8 minggu
Tatalaksan
Nonmedikamentosa :
➜ tetap menjaga kesehatan kulit,
➜ megenakan alas kali saat keluar rumah.
➜ Mengenakan sarung tangan saat kontak
dengan tanah.
22
Edukasi
➜ Pada tempat endemic, gunakan perlindungan
berupa sepatu atau sandal.
➜ Tidak duduk langsng di atas pasir/tanah atau
alas yang terbuat dari bahan tipis
➜ Gunakan matras atau kursi sebagai alas
duduk.
27
Prognosis
Penyakit ini bersifat swasirna setelah 1-3 bulan.
Karena rasa gatal yang berat dan digaruk, dapat
menyebabkan infeksi sekunder.
➜ Ad vitam : Bonam
➜ Ad Funcionanm : Bonam
➜ Ad Sanactionam : Bonam
28
THANK YOU