MIGRAN
Definisi
Cutaneous larva migrans (CLM) merupakan
erupsi
di
kulit
berbentuk
penjalaran
serpiginosa, sebagai reaksi hipersensitivitas
kulit terhadap invasi larva cacing tambang
atau
nematodes
(roundworms)
atau
produknya. Larva cacing tersebut berasal dari
cacing yang hidup di usus kucing atau anjing.
Umumnya mampir menginvasi kulit di kaki,
tangan, bokong atau abdomen.
Epidemiologi
Insidens yang sebenarnya sulit diketahui,
di Amerika Serikat (pantai Florida, Texas, dan
New Jersey) tercatat 6,7% dari 13.300
wisatawan mengalami CLM setelah berkunjung
ke daerah tropis. Hamper di semua Negara
beriklim tropis dan subtropis, misalnya Amerika
Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Afrika,
Australia dan Asia Tenggara, termasuk
Indonesia, banyak ditemukan CLM. Pada invasi
ini tidak terdapat perbedaan ras, usia, maupun
jenis kelamin.1
Etiologi
Penyebab utama adalah larva yang berasal dari
cacing tambang binatang anjing dan kucing, yaitu
Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum.
Di Asia Timur umumnya disebabkan oleh gnatostoma
babi dan kucing. Pada beberapa kasus ditemukan
Enchinococcus, Strongyloides sterconalis,
Dermatobia maxiales, dan Lucilia caesar.
Patogenesis
Manusia yang berjalan tanpa alas kaki terinfeksi secara tidak
sengaja oleh larva dimana larva menggunakan enzim protease
untuk menembus melalui folikel, fisura atau kulit intak. Setelah
penetrasi stratum korneum, larva melepas kutikelnya. Larva ini
Gejala klinis
Diagnosis
Berdasarkan
penemuan
lesi
pajanan
epidemiologi
karakteristik
yaitu
dan
kelainan
Diagnosis Banding :
Scabies
Insect bite
Permulaan herpes zooster
Penatalaksanaan
- abendazol, dosis sehari 400 mg sebagai dosis
tunggal,
diberikan
hari
berturut-turut.
gatal
secara
cepat.
Topikal
Prognosis
CLM
tidak
mengancam
kehidupan,
suatu
penyakit
self
limiting.
Komplikasi
ekskoriasi dan infeksi sekunder oleh bakteri
akibat garukan. Infeksi umumnya disebabkan
oleh streptokokkus pyogenes. Bisa juga terjadi
selulitis dan reaksi alergi.