10542050913
ERITRASMA
DEFINISI
Eritrasma adalah infeksi kulit superfisial, ditandai oleh macula eritematosa hingga
kecoklatan, berbatas tegas, di daerah lipatan (intertriginosa), atau berbentuk fisura dengan
maserasi putih di sela-sela jari.
Infeksi ini umumnya di temukan di daerah lipatan yang tertutup (seperti inguinal, aksila,
lipatan intragluteal, infra-mammae, umbilicus, dan sela-sela jari). Faktor predisposisi adalah
iklim lembab dn hangat higine yang buruk, hyperhidrosis, obesitas, diabetes mellitus, usia lanjut,
dan keadaan imunosupresi.
GAMBAR ERITRASMA
GEJALA KLINIS
Pada pemeriksaan fisis, dapat di temukan lesi berupa macula eritematosa hingga coklat,
berbatas tegas, dengan skuama halus diatasnya. Tempat predileksi adalah daerah intertriginosa,
terutama di aksila dan genito-krural, sela jari ke 3 dan ke 4. Lesi biasanya bersifat asimtomatik,
kecuali di daerah selangkangan, yang bisa terasa gatal dan menyengat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lampu wood’s merupakan salah satu alat bantu diagnostic untuk eritasma. Daerah yang
terinfeksi menunjukkan fluoresensi berwarna merah coral, akibat adanya porfirin. Pemeriksaan
mikroskopik langsung dengan pewarnaan gram menunjukkan banyak bakteri batang pendek
gram positif di stratum korneum.
TATA LAKSANA
Untuk eritrasma yang terlokalisir, khususnya pada sela-sela jari kaki, sabun dan gel
benzoil peroksida 5% merupakan terapi yang efektif pada sebagian besar kasus. Klindamisin dan
eritromisin (solusio 2%) atau krim azol, merupakan beberapa pilihan agen topical yang efektif.
Untuk eritrasma yang luas, eritromisin oral merupakan terapi yang efektif. Eritrimisin
4x250 mg diberikan selama 1 minggu. Klaritomisin 1g dosis tunggal juga dapat digunakan.
PROGNOSIS
Penyakit ini dapat bersifat asimtomatik selama bertahun-tahun, atau dapat juga terjadi
eksaserbasi periodik.
TRIKOMONIASIS
DEFINISI
ETIOLOGI
Penyebab trikomoniasis ialah T. vaginalis yang pertama kali di temukan oleh DONNE
pada tahun 1836. Merupakan protozoa berbentuk filiformis/ovoid, berukuran 15-18 mikron,
mempunyai 4 flagel, dan bergerak seperti gelombang.
PATOGENESIS
GAMBAR TRICOMONIASIS
GEJALA KLINIK
DIAGNOSIS
TATA LAKSANA
NONMEDIKAMENTOSA :
Setelah kopulasi (perkawinan) yang terjadi di atas kulit, tungau jantan akan mati,
kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh tungau
betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum dengan
kecepatan 2-3 milimeter sehari sambil meletakkan telurnya 2 hingga 50. Bentuk betina yang di
buahi ini dapat hidup sebulan lamanya. Telur akan menetas biasanya dalam waktu 3-10 hari dan
menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dalam terowongan, tetapi
dapat juga keluar. Setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan
dan betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus hidup mulai dari telur sampai bentuk dewasa
memerlukan waktu antara 8-12 hari.