Anda di halaman 1dari 33

CASE REPORT SESSION

Preseptor : DHIAN, dr. SPKJ


Presentan :
Alia Salma NF 12100118664
DARA RAYHAN S 12100118658
FIRDIANA ARDIANTI S 12100118545

SMF ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019
IDENTITAS DIRI
 Nama : Ny. D

 Usia : 17 tahun

 Alamat : Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat

 Pendidikan terakhir : SMP

 Status marital : Belum menikah

 Agama : Islam

 Suku : Sunda

 Tanggal Pemeriksaan : 8 Oktober 2019


2
KELUHAN UTAMA
Sakit kepala sejak 2 hari yang lalu

3
ANAMNESIS riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poli keswara RSJ Cisarua Provinsi Jawa Barat
dengan keluhan sakit kepala sejak 2 hari SMRS. Pasien mengatakan
sudah tidak meminum obat selama 6 hari. Pasien selalu merasa
sedih jika mengingat omongan orangtuanya, sehingga tidak bias
memaafkan kedua orangtuanya. Pasien merasa hidupnya terlalu
dikekang oleh orangtuanya.
Pasien sering menyalahkan diri sendiri hingga pernah berfikiran
untuk bunuh diri, pasien menyangkal ada yang membisikinya, melihat
sesuatu, dan memnbaca pikiran orang lain.

4
Riwayat penyakit dahulu
‐ 2 tahun yang lalu keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien seringkali keluar rumah dan keluyuran
sampai malam hari.
‐ Pasien pernah mengamuk hingga menendang-
nendang pintu untuk keluar dari rumahnya.
‐ Setelah itu pasien dibawa ke RSJ Cisarua oleh
keluarga dan dirawat selama 7 hari.

5
‐ Ketika pasien duduk di kelas 4 SD
‐ Orang tua bercerai dan merasa sudah tidak ada lagi
yang peduli dengan dirinya, sehat pasien tinggal
dengan neneknya. Semenjak itu muncul suara suara
seperti minta tolong terutama pada saat pasien
duduk dan sebelum tidur.
‐ Ketika Pasien duduk di kelas 2 SMP
‐ Suara semakin jelas disertai dengan pengelihatan
tentang masa depan orang lain.

6
‐ Pasien mengatakan kemampuannya selama ini ia
dapatkan semenjak bertemu dengan seorang kakek
dalam mimpinya.
‐ Pasien memanfaatkan keadaan tersebut kepada
teman-temannya untuk mendapatkan uang
‐ Pasien mengaku sering membayar makanan teman-
temannya
‐ Masa SMA
‐ Pasien pindah dari SMK ke SMA Muhammadiyah
karena merasa tidak sesuai dengan keinginan dan
cita-citanya untuk menjadi perawat.
7
RIWAYAT KELUARGA
‐ Os merupakan anak tunggal.
‐ Kedua orangtuanya bercerai sejak pasien berada di kelas 4
SD. Ayah dan ibunya sudah menikah lagi dengan orang
lain, ayah dengan ibu tirinya memiliki 4 anak, sementara
ibu dengan ayah tirinya memiliki 2 anak

‐ Riwayat keluarga yang memiliki keluhan yang sama


disangkal.
8
RIWAYAT HIDUP
‐ Masa di kandungan dan persalinan : Tidak ditanyakan

‐ Masa bayi : Tidak ditanyakan

‐ Masa sekolah & prapubertas : Pasien bersekolah dari TK sampai SMA

‐ Masa pubertas :
 Pasien pindah sekolah

9
STATUS FISIK
Status generalis
‐ Kesadaran : Compos Mentis
‐ Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
‐ Status gizi : Tidak diperiksa, kesan baik
‐ Tanda vital : Tidak diperiksa
STATUS PSIKIATRI
 Kesadaran : Compos Mentis
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
 Roman muka : Bingung, tampak mengantuk
 Kontak/Rapport : Ada/ adekuat
 Orientasi
Tempat : Baik
Waktu : Baik
Orang : Baik
 Emosi
Mood : eutimik
Afek : Luas

11
 Memori
Remote memory : baik
Recent past memory : baik
Recent memory : baik
Immediate retention and recall : baik
 Perhatian : baik
 Persepsi
Halusinasi dengar : Tidak ada
Halusinasi lihat : Tidak ada
Halusinasi cium : Tidak ada
Halusinasi raba : Tidak ada
Halusinasi kecap : tidak ada
Ilusi : tidak ada
12
 Pikiran
Bentuk : Realistik
Isi : Waham kejar(-), waham kebesaran (-), waham
kendali (-), waham nihilistic (-), waham hubungan(-),
waham dosa (-), idea of influence (-), idea of
reference (-), thought insertion (-), thought of
broadcasting (-), thought withdrawl (-) , obsesi (-)

Jalan : relevan, flight of ideas (+), asosiasi longgar (-),


inkoheren (-), tangensial(-), sirkumtansial (-),
mutisme (-)
 Wawasan penyakit : Tilikan 5
 Tingkah laku/ bicara : bicara spontan, jelas, volume & kecepatan normal
 Dekorum
Kebersihan : Baik
Sopan santun : Baik
Kooperatif : Kooperatif
13
DIAGNOSIS MULTIAXIAL
• Aksis I : F 31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau
Sedang
DD/ F 32.0 Episode Depresif Ringan
• Aksis II : tidak ada diagnosis
• Aksis III : tidak ada diagnosis
• Aksis IV :
- Terdapat masalah pada Primary Support Group dan Masalah berkaitan dengan lingkungan
keluarga (orangtua dan saudaranya)
- Masalah pada Pendidikan (tidak sesuai dengan keinginan)
- Akses Pelayanan Kesehatan
• Aksis V : GAF scale 80-71

14
PENATALAKSANAAN
‐ Lamotrigine 25mg (1x1)
‐ Asam Mefenamat 500mg

‐ Supportive Therapy
‐ Interpersonal
‐ Cognitive
‐ Behaviour

15
Prognosis
‐ Quo ad vitam : Dubia ad bonam
‐ Quo ad functionam : Dubia ad bonam
‐ Quo ad sanationam : Dubia ad malam

16
BIPOLAR

17
MOOD DISORDER (Depression & BIPOLAR)
‐ Mood disorder adalah sekelompok kondisi klinis yang ditandai dengan hilangnya
rasa kontrol dan pengalaman subyektif dari disstress yang parah
‐ Pasien dengan mood elevated menunjukkan ekspansif, pelarian ide, penurunan
tidur, dan ide-ide muluk.
‐ Pasien dengan mood depresi mengalami kehilangan energi dan minat, perasaan
bersalah, kesulitan berkonsentrasi, kehilangan nafsu makan, dan pikiran
kematian atau bunuh diri. Tanda dan gejala gangguan suasana hati lainnya
termasuk perubahan dalam tingkat aktivitas, kemampuan kognitif, ucapan, dan
fungsi vegetatif (misalnya, tidur, nafsu makan, aktivitas seksual, dan ritme
biologis lainnya). Gangguan ini hampir selalu mengakibatkan gangguan fungsi
interpersonal, sosial, dan pekerjaan.

18
‐ Pasien yang menderita hanya episode depresi
mayor dikatakan memiliki gangguan depresi mayor
atau depresi unipolar.
‐ Pasien dengan episode manik dan depresi atau
pasien dengan episode manik saja dikatakan
memiliki gangguan bipolar. Istilah 'unipolar manic'
dan ‘pure manic’ kadang-kadang digunakan untuk
pasien yang bipolar, tetapi yang tidak memiliki
episode depresi.
19
EPIDEMIOLOGI
‐ Jenis kelamin: episode manic lebih Nama : Tn. D
sering terjadi pada pria, dan episode
depresi lebih sering terjadi pada Usia : 17 tahun
wanita.

Alamat : Kopo, Bandung
Usia: Bipolar I sering terjadi pada usia
hingga 50 tahun. Pendidikan terakhir : SMP
‐ Status pernikahan: Bipolar I lebih Status marital : Belum menikah
sering terjadi pada seseorang yang
single/belum menikah. Agama : Islam
‐ Sosioekonomi: lebih sering terjadi Suku : Sunda
pada grup sosioekonomi tinggi.
Tanggal Pemeriksaan : 8 Oktober 2019

20
ETIOLOGI
‐ Norepinephrine
‐ Serotonin
‐ Dopamine
‐ Thyroid axis activity
‐ Growth Hormone
‐ Immunological disturbance
‐ Faktor genetik
‐ Family studies
‐ Faktor psikososial

21
ETIOLOGI
‐ Norepinephrine: reseptor presinaptik β2 berperan dalam depresi, karena aktivasi reseptor ini
menghasilkan penurunan jumlah norepinefrin yang dilepaskan. Reseptor presinaptik β2 juga
terletak pada neuron serotonergik dan mengatur jumlah serotonin yang dilepaskan.
‐ Serotonin: Depletion of serotonin may precipitate depression, and some patients with suicidal
impulses have low cerebrospinal fluid (CSF) concentrations of serotonin metabolites and low
concentrations of serotonin uptake sites on platelets.
‐ Dopamine: dopamine activity may be reduced in depression and increased in mania
‐ Alterations of Hormonal Regulation
‐ Thyroid axis activity: 5-10% pasien depresi memiliki disfungsi tiroid.
‐ GH: GH is secreted from the anterior pituitary after stimulation by NE and Dopamine. Secretion is
inhibited by somatostatin, a hypothalamic neuropeptide, and CRH. Decreased CSF somatostatin
levels have been reported in depression, and increased levels have been observed in mania.
‐ Immunological disturbance
‐ Faktor genetik
‐ Family studies
‐ Faktor psikososial: live events dan stress lingkungan, faktor personality,
22
KRITERIA DIAGNOSIS

23
24
25
KLASIFIKASI
‐ BIPOLAR I ‐ BIPOLAR II
‐ Identik dengan ‐ dicirikan oleh episode
sindrom di mana satu depresif dan episode
set lengkap gejala hipomanik selama
manik terjadi selama gangguan
gangguan.

26
27
TREATMENT
‐ Hospitalisasi
‐ Psikososial teraphy
‐ Terapi kognitif: Tujuan terapi kognitif adalah untuk mengurangi episode depresi
dan mencegah kekambuhan mereka dengan membantu pasien
mengidentifikasi dan menguji kognisi negatif; mengembangkan cara berpikir
alternatif, fleksibel, dan positif; dan melatih respons kognitif dan perilaku baru.
‐ Terapi interpersonal: berfokus pada satu atau dua masalah interpersonal
pasien saat ini.
‐ Behaviour terapi: Dengan mengatasi perilaku maladaptif dalam terapi, pasien
belajar untuk berfungsi di dunia sedemikian rupa sehingga mereka menerima
penguatan positif.

28
TREATMENT OF ACUTE MANIA
‐ Lithium Carbonate
‐ Valproate
‐ Carbamazepine and Oxcarbazepine
‐ Clonazepam and Lorazepam
‐ Atypical and Typical Antipsychotics ( Risperidone ,
olanzapine , ziprasidone , aripiprazole )

29
TREATMENT OF ACUTE DEPRESSION
‐ obat antidepresan sering ditingkatkan oleh penstabil mood pada
pengobatan lini pertama untuk episode depresi bipolar pertama
atau terisolasi. Kombinasi tetap olanzapine dan fluoxetine
(Symbyax) telah terbukti efektif dalam mengobati depresi
bipolar akut selama periode 8 minggu tanpa menginduksi
beralih ke mania atau hypomania.
‐ Terapi elektrokonvulsif juga dapat berguna untuk pasien
depresi bipolar yang tidak merespon terhadap lithium atau
penstabil mood lainnya dan tambahan mereka, terutama dalam
kasus-kasus di mana kecenderungan bunuh diri yang kuat
muncul sebagai keadaan darurat medis.
30
Maintenance treatment of bipolar
‐ Lamotrigine memiliki profilaksis antidepresan dan,
berpotensi, sifat penstabil mood

31
TERIMAkASIH

32
33

Anda mungkin juga menyukai