Nama : Tn. A
Umur : 17 tahun
Suku :-
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
LAPORAN PSIKIATRI
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama
Gelisah
Seorang Pria Tn. A berusia 17 tahun datang ke RSD Madani Palu diantar
Bapaknya dengan keluhan gelisah, mendengar bisikan-bisikan, melihat bayangan,
susah tidur karena sering mendengar bisikan dan mimpi buruk. Bisikannya hampir
tiap hari didengar dan paling sering pada malam hari. Pasien juga mengeluh sakit
kepala sehingga menggangu kegiatannya sehari-hari. Menurut pasien, ia merasa
sedih dan tertekan jika orang tuanya bertengkar. Awalnya pasien berobat di
Puskesmas Dutabusara dengan keluhan yang sama kemudian di rujuk di RSD
Madani. Riwayat merokok (+), menurut pasien, ia sebelumnya mengkonsumsi
obat (Tramadol, komix dan antimo) dalam jumlah banyak dan minuman keras
(cap tikus) ketika ia merasa tertekan.
Hendaya / disfungsi :
Pasien merasa sedih jika orang tuanya bertengkar, dan merasa sedih ketika
ditinggal oleh pacarnya.
Menurut keluarga pasien perkembangan pasien sejak kecil cukup baik, dan
tidak menderita penyakit namun pergaulannya dibatasi oleh keluarga
Riwayat masa dewasa
Riwayat pekerjaan :
Riwayat militer :
Tidak ada
Aktivitas sosial :
Pasien mengaku memiliki hubungan sosial yang buruk terhadap teman dan
tetangga di wilayah tempat tinggalnya. Pasien merasa lebih senang menyendiri
daripada bergaul dengan orang-orang sebayanya.
Tidak ada
Pasien merasa baik-baik saja dan Pasien mengetahui kalau dia adalah seorang
laki-laki
Kurang harmonis
Deskripsi Umum
Penampilan : Seorang pria umur 17 tahun, wajah tidak sesuai umur dimana
wajah pasien terlihat lebih tua dari usianya, menggunakan baju kaos
berwarna abu-abu dan hitam dengan menggunakan celana kain berwarna
abu-abu, kulit sawo matang, rambut pendek berwarna hitam dan kurang
rapi.
Kesadaran : Compos Mentis
Perilaku dan aktivitas psikomotor : tenang
Pembicaraan : baik
Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
Mood : eutimia
Afek : luas
Empati : tidak dapat diraba-rasakan
- Orientasi :
Waktu : baik
Tempat : baik
Orang : baik
- Daya ingat :
Segera : baik
Gangguan persepsi
Proses berpikir
Arus pikiran :
Produktivitas : cukup
Kontuinitas : relevan
Hendaya berbahasa : tidak ada
Isi pikiran :
Daya nilai
Tilikan (Insight) :
Derajat 2 (Pasien agak menyadari bahwa dirinya sakit dan butuh bantuan,
tapi dalam waktu yang sama juga menyangkali penyakitnya).
Dapat dipercaya
Status internus
T : 110/70 mmHg
N : 90x/menit
P : 18x/menit
S : 36,8˚ c
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan neurologis
GCS
Eye :4
Verbal : 5
Motorik : 6
- Bisikannya hampir tiap hari didengar dan paling sering pada malam hari.
Pasien juga mengeluh sakit kepala sehingga menggangu kegiatannya
sehari-hari
- Tampak seorang pria umur 17 tahun, wajah tidak sesuai umur dimana
wajah pasien terlihat lebih tua dari usianya, menggunakan baju kaos
berwarna abu-abu dan hitam dengan menggunakan celana kain berwarna
abu-abu, kulit sawo matang, rambut pendek berwarna hitam dan kurang
rapi, kesadaran compos mentis, tampak tenang, mood eutimia, afek luas,
empati tidak dapat diraba rasakan
- Tilikan derajat 2 : Pasien agak menyadari bahwa dirinya sakit dan butuh
bantuan, tapi dalam waktu yang sama juga menyangkali penyakitnya.
Pertanyaan :
2. Daftar Problem
5. Definisi kelainan mental organik dan non organik, psikotik dan non
psikotik
6. Bagaimana Prognosisnya?
7. Rencana Terapi
1. Evaliasi multiaksial
a. AKSIS I
Berdasarkan alloanamnesa dan autoanamnesa didapatkan adanya
gejala klinis yang bermakna berupa gelisah, mendengar bisikan-
bisikan, melihat bayangan, dan mimpi buruk yang mengakibatkan
pasien menjadi susah tidur. Ini menyebabkan distress bagi
penderitan dan juga diability sehingga dikatakan sebagai
Gangguan Jiwa.
Pada pasien ditemukan adanya halusinasi auditorik dan visual pada
saat ia mengonsumsi obat namun sekarang sudah mulai berkurang
sehingga dikatakan sebagai Gangguan Jiwa Psikotik.
Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status interna
diperoleh adanya riwayat penggunaan NAPZA, Alkohol,
merokkok dan obat-obat yang lainnya, dimana diketahui obat-
obatan ini dapat mempengaruhi keseimbangan neurotransmitter di
otak, sehingga dapat mengganggu fungsi otak sehingga dapat
didiagnosis sebagai Gangguan Jiwa Psikotik Organik.
Dan juga dapat didiagnosis sebagain F19. Gangguan Mental dan
Prilaku akibat Pengguaan Zat Multipel (Tramadol, Komix,
Antimo, alcohol, rokok, obat-obat lain).
b. AKSIS II
Tidak ditemukan diagnosis
c. AKSIS III
Tidak ditemukan diagnosis
d. AKSIS IV
Pasien merasa sedih jika orang tuanya bertengkar, dan merasa sedih
ketika ditinggal oleh pacarnya.
e. AKSIS V
GAF scale 80-71 Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan
dalam social, pekerjaan, sekolah, dan lain-lain.
2. Daftar Problem
a. Organo biologic : Terdapat ketidak seimbangan neurotransmitter
sehingga memerlukan psikofarmakologi
b. Psikologik : Ditemukan adanya masalah atau stressor
psikososial sehingga pasien memerlukan psikoterapi
Dubia et malam
7. Terapi
a. Farmakologis
Antipsikotik atipikal yaitu risperidon ini merupakan obat golongan
serotonin dopamine antagonis, target dari obat ini adalah menurunkan
gejala-gejala psikotik berupa halusinasi, waham dan lain-lain. Obat ini
sudah banyak digunakan karena memiliki efek samping yang jauh
lebih ringan, mengingat usia pasien masih 17 tahun karena obat-obat
psikotik dapat mempengaruhi fungsi kognitif. Dosis anjuran perhari 2–
8 mg, dan pasien ini diberikan risperidon 0,75 mg diminum 2 x 1.
b. Psikoterapi
Menjelaskan kepada pasien bahaya NAPZA dan juga untuk
memberikan pengertian dan dukungan apsien agar tidak kembali
menggunakan NAPZA.
c. Edukasi
Memberitahu keluarga agar dapat mendukung pasien untuk tidak
kembali menggunakan obat-obatan, menjaga lingkungan pasien, tidak
mempertemukan lagi pasien dengan teman-teman yang menggunakan
obat-obatan.