Anda di halaman 1dari 51

TUMOR

UROLOGENITAL
Preseptor :
Tomy M. Seno Utomo, dr., Sp.U
Alia Salma N. F 12100118664
Firdiana Ardianti S. 12100118545
Intan Sawaliyah 12100118574

Kelompok 14b
P3D FK UNISBA – SMF BEDAH
Sub Bedah Urologi RSUD AL-IHSAN
TUMOR UROGENITALIA

 Tumor traktus urogenitalia merupakan keganasan yang sering


dijumpai. Di antara keganasan urogenitalia, karsinoma kelenjar
prostat merupakan keganasan yang angka kejadiannya paling
banyak, kemudian disusul oleh keganasan bulibuli.

 Gejala penting dan sering dianggap remeh oleh pasien adalah


hematuria yang berulang. Hematuria ini seringkali sembuh
sendiri sehingga pasien enggan untuk mencari pengobatan,
padahal tumor tetap tumbuh makin membesar dan mengadakan
penyebaran. Keadaan ini menyebabkan pasien datang dalam
stadium lanjut.
TUMOR UROGENITALIA

01 02 03
Ca Prostat Ca Buli-Buli
Tumor Ginjal
01
TUMOR GINJAL
● Tumor ginjal merupakan tumor
urogenitalia nomor tiga
terbanyak setelah tumor prostat
dan tumor kandung kemih.

TUMOR
GINJAL
TUMOR GINJAL

Klasifikasi

Parenkim ginjal dan sistem saluran


ginjal yaitu sistem pelvikalises yang
dapat berasal dari tumor primer di
ginjal ataupun merupakan tumor
sekunder yang berasal dari
metastasis keganasan di tempat lain.
Hamartoma ginjal

 Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor jinak ginjal yang terdiri atas
komponen lemak, pembuluh darah, dan otot polos.

 50% dari hamartoma ginjal adalah pasien Tuberous sklerosis atau penyakit Bournville
yaitu suatu kelainan bawaan yang ditandai dengan retardasi mental, epilepsi, adenoma
sebaseum dan terdapat hamartoma di retina, paru, hepar, tulang, pankreas dan ginjal.

 lebih banyak menyerang wanita daripada pria dengan perbandingan 4 : 1.


Gambaran Klinis

● Hamartoma ginjal sering tanpa menunjukkan gejala, dan kadang-kadang didapatkan


secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin dengan ultrasonografi abdomen.

● Gejala klinis yang mungkin dikeluhkan adalah:


 Nyeri Pinggang
 Hematuria
 Gejala obstruksi saluran kemih bagian atas dan kadang kala terdapat gejala
perdarahan rongga retroperitoneal.
Pencitraan
● Hasil USG  akan terlihat gambaran hiperekoik dan jika dikonfirmasikan dengan CT
scan tampak area yang menunjukkan densitas negatif.
● Gambaran ini patognomonis untuk suatu hamartoma.

● Diagnosis ditentukan dengan ditemukannya massa pada ginjal yang pada


pielografi intravena terlihat sebagai massa yang mendesak pada sistem
pielum dan kaliks. Pada pemeriksaan ultrasonografi dapat terlihat massa
padat pada ginjal .
Terapi
 Tumor kecil dan tanpa menimbulkan keluhan tidak perlu diobati, hanya saja
memerlukan evaluasi berkala yang teratur untuk mengetahui perkembangan besarnya
massa tumor.
 Jika tumor menjadi semakin besar dan sangat mengganggu, perlu dipertimbangkan
untuk tindakan nefrektomi.
Adenokarsinoma Ginjal

 Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas


parenkim ginjal yang berasal dari tubulus
proksimalis ginjal.
 Tumor ini merupakan 3% dari seluruh
keganasan pada orang dewasa
 Angka kejadian pada pria lebih banyak
daripada wanita dengan perbandingan 2:1.
 Biasanya banyak diderita pada usia lanjut
(>40 tahun)
 Nama lain : tumor Grawitz, Hipernefroma,
Karsinoma sel ginjal
Etiologi

● Banyak faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya adenokarsinoma


ginjal, tetapi belum diketemukan agen yang spesifik sebagai penyebabnya.
● Merokok merupakan faktor resiko yang paling dekat dimana semakin lama
dan semakin muda seseorang merokok semakin besar kemungkinan
menderita
● Meskipun belum ada bukti yang kuat, diduga kejadian kanker ginjal
berhubungan dengan konsumsi kopi, obat-obatan jenis analgetika, dan
pemberian estrogen.
Patologi
 Tumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal didalam korteks  menembus
kapsul ginjal.
 Biasanya tumor ini disertai dengan pseudokapsul yang terdiri atas parenkim ginjal
yang tertekan oleh jaringan tumor dan jaringan fibrosa.
 Pada irisan tampak berwarna kuning sampai oranye; sedangkan pada gambaran
histopatologik terdapat berbagai jenis, yakni clear cell, granular, sarkomatoid,
papiler, dan bentuk campuran.
 Ukuran tumor bisa kecil , tetapi bisa juga mengisi seluruh rongga retroperitoneal
Stadium
● Robson membagi derajat invasi adenokarsinoma ginjal dalam 4 stadium
Gejala dan tanda klinis

Trias klasik : nyeri pinggang, hematuria, dan massa pada pinggang


merupakan tanda tumor dalam stadium lanjut.

 Febris
 Hipertensi
 Anemi
 Tanda-tanda metastasis ke paru atau ke hepar.
 Varikokel akut yang tidak mengecil dengan posisi tidur.
Pencitraan

 CT scan merupakan pemeriksaan pencitraan yang dipilih pada karsinoma ginjal.


● Pemeriksaan ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui adanya
penyebaran tumor pada vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal, dan metastasis
pada kelenjar limfe retroperitoneal.
 MRI dapat mengungkapkan adanya invasi tumor pada vena renalis dan vena cava
tanpa membutuhkan kontras, tetapi kelemahannya adalah kurang sensitif mengenali
lesi solid yang berukuran kurang dari 3 cm.
 Sebelumnya Arteriografi selektif merupakan pilihan untuk menegakkan diagnosis
karsinoma ginjal.
Gambaran klasik arteriogram pada karsinoma ini adalah: neovaskularisasi, fistulae
arterio-venus, pooling bahan kontras, dan aksentuasi pembuluh darah pada kapsul ginjal.
Terapi
● Nefrektomi
Tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula.

● Hormonal
Penggunaan terapi hormonal belum banyak diketahui hasilnya. Preparat yang dipakai adalah hormon progestagen. Dari
berbagai literatur disebutkan bahwa pemberian preparat hormon tidak banyak memberi manfaat.

● Imunoterapi
Dengan memakai interferon atau dikombinasikan dengan interleukin saat ini sedang dicoba di negara-negara maju.
harganya sangat mahal hasil terapi masih belum jelas, maka pemakaian obat ini masih sangat terbatas.

● Radiasi eksterna
Radiasi eksterna tidak banyak memberikan manfaat pada adenokarsinoma ginjal karena tumor ini adalah tumor yang
radioresisten.

● Sitostatika
Demikian pula pemakain sitostatika tidak banyak memberikan manfaat pada tumor ginjal.
Nefroblastoma
 Nefroblastoma adalah
tumor ginjal yang banyak
menyerang anak berusia
kurang dari 10 tahun, dan
paling sering dijumpai
pada umur 3,5 tahun.
 Merupakan tumor
urogenitalia yang paling
banyak menyerang anak-
anak.
 Sering dikenal dengan
nama tumor Wilm atau
karsinoma sel embrional.
Patologi
● Tumor berasal dari blastema metanefrik dan terdiri atas blastema, stroma, dan epitel.
Dari irisan berwarna abu-abu dan terdapat fokus nekrosis atau perdarahan.
Penyebaran
● Setelah keluar dari kapsul ginjal tumor  akan mengadakan invasi ke organ di
sekitarnya dan menyebar secara limfogen melalui kelenjar limfe para aorta.

● Penyebaran secara hematogen melalui vena renalis ke vena kava  kemudian


mengadakan metastasis ke paru (85%), hepar (10 %), dan bahkan pada stadium lanjut
menyebar ke ginjal kontralateral.
Stadium  NWTS (National Wilm’s Tumor
Study)
Gambaran klinis

• Perut membuncit (biasanya di bawa orang tua pasien)


• Benjolan di perut sebelah atas
• Kencing berdarah
• Hipertensi
• Massa padat pada perut sebelah atas
• Pada pemeriksaan ultrasonografi abdomen terdapat massa padat pada perut
(retroperitoneal) sebelah atas.
Diagnosis Banding

Benjolan pada perut sebelah atas yang terdapat pada anak-anak dapat
disebabkan oleh :

1. Hidronefrosis/kista ginjal
2. Neuroblastoma
3. Teratoma retroperitoneum
Penatalaksanaan
● Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah
kontralateral normal, dilakukan nefrektomi radikal. kadang kala diawali dengan
pemberian sitostatika atau radiasi.

1. Sitostatika.
Sitostatika yang dipergunakan adalah kombinasi dari Actinomisin D dengan Vincristine.
2. Radiasi Eksterna
Tumor Wilm memberikan respons yang cukup baik terhadap radioterapi (bersifat radiosensitif)
02
TUMOR URETELIUM
TUMOR PELVIS RENALIS
Tumor pelvis renalis (tumor pielum) merupakan
karsinoma sel transisional (transitional cell
carcinoma, TCC) juga dapat menyerang ureter
dan kandung kemih.
Hampir semua tumor ureter adalah karsinoma
sel transisional, kira-kira dua pertiga terdapat
pada bagian distal ureter
 Angka kejadian tumor ini sangat jarang.
 Secara Histopatologis dibagi menjadi : karsinoma sel transitional dan
karsinoma sel skuamosa.
 Seperti halnya mukosa yang terdapat pada kaliks, ureter, buli-buli, dan uretra
proksimal, pielum juga dilapisi oleh sel-sel transisional dan mempunyai
kemungkinan untuk menjadi menjadi karsinoma trasisional.
 Perbandingan laki-laki dan perempuan 4:1 dan biasanya ditemukan pada usia
>50 tahun.
 Karsinoma pelvis sering disertai penjalaran ke kandung kemih dan perjalanan
klinis menunjukkan progresivitas yang lebih hebat
Etiologi dan Faktor Risiko
● Merokok
● Riwayat bladder cancer
● Penderita nefropati
● Penggunaan analgetik jangka Panjang (fanasetin)
● Terkena bahan pewarna dan bahan kimia tertentu yang digunakan dalam membuat
tekstil, plastic, dan karet
Gambaran klinis
● Hematuria
● Nyeri pinggang (bila ada bendungan oleh tumor)
● Kolik karena bekuan darah turun melalui ureter
● Kelelahan yang hebat
● Penurunan berat badan tanpa sebab
● Nyeri saat berkemih
● Sering berkemih
Pemeriksaan
● Pemeriksaan fisik dan Riwayat Kesehatan : memeriksa tanda-tanda umum pasien,
memeriksa tanda-tanda penyakit seperti adanya benjolan dan Riwayat terdahulu
pasien
● Urinalisis dan sitologi urin
● Ureteroskopi
● Pielografi intravena (biasanya tumor tampak sebagai lesi defek isian bedakan dengan
batu yang radiolusen dan bekuan darah) pada tumor ureter biasanya terlihat adanya
obstruksi, defek isisan, dan dilatasi ureter disebelah proksimal osbtruksi.
Persebaran
Setelah sel transisional karsinoma pada pelvis renal dan ureter terdiagnosis beberapa tes
dilakukan untuk mengetahui penyebaran sel tumor di dalam renal pelvis dan ureter atau ke
bagian organ lain.
Tes yang dilakukan yaitu :
● Abdominal CT
● Chest X-ray
● Bone scan
STAGING
Terapi
● Tumor ini kurang memberikan respon pada pemberian sitostatika maupun radiasi
eksterna.
Terapi yang paling baik untuk tumor ini pada stadium awal adalah nefroureterektomi

● Alternative pilihan lain jika pasien dengan single kidney, bilateral disease, dilakukan
ureterorenoscopic resection atau ablasi tumor
● Jika pada kasus metastasis, kombinasi kemoterapi dengan cyclophosphamide,
methrotrexate dan vincristine
● Lalu dilakukan follow up dengan cystoscopy dan pielografi intravena
PROGNOSIS
KARSINOMA BULI-BULI

● Karsinoma buli-buli
merupakan 2% dari
seluruh keganasan,
dan merupakan
keganasan kedua
terbanyak pada sistem
urogenitalia setelah
karsinoma prostat.
Epidemioilogi
 Tumor ganas kandung kemih sekitar 90% adalah karsinoma sel transisional, kurang
lebih 10% berupa karsinoma skuamosa dan jarang sekali adenokarsinoma.
 Laki-laki 3x lipat terkena penyakit ini dengan rata-rata umur 65 tahun
ETIOLOGI dan FAKTOR RISIKO
● Rokok
● Riwayat keluarga
● Mutasi genetic (HRAS,Rb1,PTEN/MMAC1,NAT2,GSTM1)
● Occupational exposure terhadap zat kimia pada bahan bahan pewarna, besi, dan
petroleum
● Pengobatan cyclophosphamide, ifospamide, pelvic radiation karena keganasan yang
lain
● Terpapar zat arsenic
● Infeksi kandung kemih Schistosoma haematobium
 Kopi, pemanis buatan, dan obat-obatan.
Bentuk Tumor
● Tumor buli-buli dapat berbentuk papiler, tumor non invasif (in situ), noduler
(infiltratif), atau campuran antara bentuk papiler dan infiltratif
HISTOPATOLOGIS
Berdasarkan grade
● Low-grade
● High-grade
Berdasarkan keterlibatan otot (detrusor muscle)
● Muscle-invasive disease
● Nonmuscle-invasive disease

● ± 90% tumor buli-buli adalah karsinoma sel transisional, berifat multifokal yaitu
terjadi di saluran kemih yang epitelnya terdiri atas sel transisional yaitu di pielum,
ureter atau uretra posterior.
● Sedangkan jenis yang lainnya karsinoma sel skuamosa (± 10%) dan adenokarsinoma
(±2%)
GAMBARAN KLINIS
● Hematuria makroskopik dan mikroskopik
● Dysuria
● Tidak dapat menahan berkemih (urgensi)
PEMERIKSAAN
● Pemeriksaan bimanual untuk menentukan infiltrasi
● Pada sistografi dan pielografi intravena ditemukan lesi defek isian pada kandung
kemih
● Sitologi urin
● Endoskopi dilakukan untuk melihat bentuk dan besar tumor, perubahan dalam
kandung kemih, dan untuk biopsi
STAGING
TERAPI
● Reseksi transurethral tumor secara total (karsinoma superfisialis)
● Sistoskopi untuk mengontrol kekambuhan setiap tiga bulan dalam setahun
● Fulgurasi dan terapi laser (tumor di submucosa)
● Pembedahan dilakukan jika penyebaran sudah mencapai otot kandung kemih, ada
tiga macam pembedahan (sistektomi parsial, sistektomi total, dan sistektomi radikal)
● Radiasi diberikan setelah reseksi transurethral tumor kandung kemih superfisialis
atau setelah sistektomi sebagai terapi paliatif untuk menghentikan perdarahan atau
gejala metastasis
● Kemoterapi intravesikal diberikan setelah reseksi transurethral kandung kemih
superfisialis untuk mengurangi kemungkinan kekambuhan, kemoterapi yang
diberikan (tiotepa, adriamisin,doksorubisin,mitomisin C, dan BCG)
PROGNOSIS
TUMOR URETER
 Angka kejadian tumor ureter ini sangant jarang, yaitu kurang dari 1% dari seluruh
tumor urogenitalia.
 Dua puluh lima persen merupakan tumor benigna dan 75% merupakan tumor
maligna.
Gejala klinis
 Gejala yang dikeluhkan adalah nyeri pinggang
 Hematuria
 gejala akibat obstruksi oleh tumor (massa pada pinggang)’

 Lebih dari 10% pasien tumor ureter tidak pernah mengeluh dan secara kebetulan
diketemukan pada pemeriksaan PIV atau uji skrening dengan ultrasonografi.
 PIV didapatkan filing defect di dalam lumen ureter, kadang-kadang terdapat
hidronefrosis
03
TUMOR PROSTAT
04
TUMOR PENIS
06
TUMOR
Thanks
Do you have any questions?
Follow the project updates
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.


Resources

•Schwartz’s Principles of Surgery by F. Charles Brunicardi, Dana K. Andersen, Timothy R. Billiar,


David L. Dunn, John VOL 11
•Schwartz’s Principles of Surgery 2014
•De jong
•Transitional Cell Cancer of the Renal Pelvis and Ureter Treatment (PDQ®)–Patient Version -
National Cancer Institute [Internet]. [cited 2020 Aug 3]. Available from:
https://www.cancer.gov/types/kidney/patient/transitional-cell-treatment-pdq
•PubMed Health. A service of the National Library of Medicine NI of H. Bladder Cancer Treatment
(PDQ®) [Internet]. PubMed Health. National Cancer Institute (US); 2016 [cited 2020 Aug 4].
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0032608/
•Dziewit A, Sinha AC. Cancer, Bladder. In: Essence of Anesthesia Practice [Internet]. Elsevier; 2011
[cited 2020 Aug 3]. p. 62. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536923/

Anda mungkin juga menyukai