Oleh:
Riyan Fauzan 12100116239
Astari Pindi Riani 12100116290
M.Bardan Hanif 12100116270
Preseptor:
Lelly Resna., dr., SpKJ
TOTAL : 20
Diagnosa Awal Masuk RS
Skizofrenia
Heteroanamnesa
Tidak bisa dihubungi
Riwayat Penyakit Dahulu
Psikofarmaka:
Risperidone 2mg x 2 (1-0-1)
Meloparm (Lorazepam) 2mg x 1 (0-0-1)
Psikoterapi
Terapi CBT
Supportive
Bagaimana penegakkan diagnosis pada
kasus ini?
- Keluhan pasien sudah diderita +- sejak 4 tahun
- Pasien mengeluhkan adanya bisikan suara Halusinasi Auditorik
- Pasien merasakan seperti ada yang menarik ketika tidur di malam hari
Halusinasi Taktil
- Pasien mengaku melihat adanya bayangan Halusinasi Visual
- Pasien masih memiliki adanya rasa curiga dan cemburu terhadap
suaminya selingkuh waham cemburu
- Pasien mengatakan ada yang mengejar-ngejar pasien waham kejar
- Pasien menjadi mudah marah irritable mood
- Afek pasien : luas, appropriate
SKIZOAFEKTIF
Formulasi Diagnostik
Axis I
Berdasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah
mengalami trauma kepala dan penyakit lainnya yang secara fisiologis
dapat menimbulkan disfungsi otak sebelum menunjukkan gangguan
jiwa. Oleh karena itu, gangguan mental organik dapat disingkirkan (F00-
09).
Pada pasien tidak ditemukan riwayat pemakaian NAPZA sehingga di
diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
psikoaktif dapat disingkirkan (F10-19).
Cont..
Pada pasien ditemukan adanya waham kejar, mood hypertimik, afek
yang luas dan serta flight of ideas. Berdasarkan gejala tersebut, maka
pasien di diagnosa sebagai Skizoafektif tipe Manik (F25.0) dengan
diagnosa banding Skizofrenia Paranoid (F20.0).
Aksis II
Sulit dinilai dikarenakan tidak didapatkan riwayat pasien dengan baik
Aksis III
Pada pasien ini tidak ditemukan kondisi medik umum yang cukup
bermakna, sehingga aksis III pada pasien ini tidak ada diagnosis.
Aksis IV
Primary Support Group
Aksis V
Menggunakan skala Global Assesment of Functioning (GAF) 70 61 gejala
ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik.
Bagaimanakah prognosis pada pasien
ini?
DEFINISI
Gejala negatif :
Gangguan perasaan (afek tumpul, respon emosi
minimal, gangguan hubungan sosial (menarik
diri, pasif, apatis), gangguan proses pikir (lambat,
terhambat), isi pikiran yang stereotif dan tidak
ada inisiatif, perilaku yang sangat terbatas dan
cenderung menyendiri.
Patofisiologi
Gangguan
Skizoafektif
Wanita> laki-laki
Skizofrenia
Gangguan mood depresif atau manik atau bipolar
Penyalahgunaan amfetamin dan phencyclidine (PCP)
TERAPI PADA PENDERITA
Psikofarmaka
a. APG 1
MoA : sebagai dopamine receptor antagonist. APG-
1 memblokade dopamin pada reseptor post sinaptik
neuron di otak, khususnya di sistem limbik dan
sistem esktrapiramidal sehingga efektif untuk gejala
positif.
Contoh : Golongan phenotiazine ( chlorpromazine,
perphenazine, trifluoperazine, fluphenazine,
thioridazinr), Gol butyrophenone (haloperidol), gol
diphenylbutyl piperidine (pimozide).
b. APG 2
MoA : sebagai serotonin-dopamine receptor
antagonist (SDA). Obat ini berafinitas
terhadap dopamine D2 receptors dan
serotonin 5HT2 receptors, sehingga
bermanfaat untuk gejala positif dan negatif.
Contoh : Gol. Benzamide : supiride, Gol
dibenzodiazepin : Clozapine, olanzapine,
quetiapine, zotepine, Gol. Benzisoxazole :
Risperidone, aripiprazole.
Obat lain : litium, antikonvulsan
(carbamazepine dan valproate) dan
benzodiazepine.
Psikoterapi