GIZI BURUK
Disusun oleh:
Preseptor:
2
Kwarsiorkor
3
Marasmus
Status Gizi
4
Alur Pemeriksaan Anak Gizi Buruk
Pemeriksaan Fisik
5
6
Langkah 1
Mencegah dan Mengatasi Hipoglikemi
7
Langkah 2
Mencegah dan Mengatasi Hipotermia
Langkah 3
Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi
Tanda Dehidrasi
ž Jangan menggunakan jalur i.v. untuk rehidrasi kecuali pada keadaan syok/renjatan.
Lakukan pemberian cairan infus dengan hati-hati, tetesan perlahan-lahan untuk
menghindari beban sirkulasi dan jantung
ž Cairan rehidrasi oral standar WHO mengandung terlalu banyak Na dan kurang K
8
untuk penderita KEP berat. Sebagai pengganti, berikan larutan garam khusus yaitu
resomal atau penggantinya.
Tidak mudah untuk memperkirakan status dehidrasi pada KEP berat dengan
menggunakan tanda-tanda klinis saja. Jadi, anggap semua anak KEP berat dengan
diare encer mengalami dehidrasi sehingga harus diberi:
ž Cairan resomal/pengganti sebanyak 5 mL/kgBB/30 mnt selama 2 jam p.o. atau
lewat NGT
ž Selanjutnya beri 5–10 mL/kgBB/jam untuk 4–10 jam berikutnya; jumlah tepat yang
harus diberikan bergantung pada berapa banyak anak menginginkannya dan jumlah
kehilangan cairan melalui feses dan muntah
ž Ganti resomal/cairan pengganti pada jam ke-6 dan ke-10 dengan formula khusus
berjumlah sama, bila keadaan rehidrasi menetap/stabil
Selanjutnya mulai beri formula khusus (langkah 6)
ž Selama pengobatan, pernapasan cepat dan nadi lemah akan
ž membaik, serta anak mulai BAK
Penilaian atas kemajuan proses rehidrasi setiap 1⁄2-1 jam selama 2 jam pertama →
tiap jam untuk 6-12 jam, dengan memantau :
ž Denyut nadi
ž Pernafasan
ž Frekuensi kencing
ž Frekuensi diare/muntah
ž Adanya air mata, mulut basah, kecekungan mata dan ubun-ubun besar yang
berkurang, perbaikan turgor kulit, merupakan tanda bahwa rehidrasi telah berlangsung
Cairan Resomal
•Terdiri atas:
•Air : 2L
•Bubuk WHO-ORH untuk 1 L (*) ` :1 pak
•Gula pasir :50 gram
•Larutan elektrolit/mineral (**) :40 gram
Setiap 1 L cairan resomal mengandung Na 45 mEq, K 40 mEq, dan Mg 1,5 mEq
9
Langkah 4
Koreksi Gangguan Keseimbangan Elektrolit
Semua KEP berat terjadi kelebihan Na tubuh, walaupun kadar Na plasma
rendah Defisiensi K dan Mg sering terjadi dan paling sedikit perlu 2 minggu untuk
pemulihan
Ketidakseimbangan elektrolit ini ikut berperan dalam edema. Jangan obati edema
dengan pemberian diuretikum, berikan:
ž K 2–4 mEq/kgBB/hr (150–300 mg KCl/kgBB/hr)
ž Mg 0,3–0,6 mEq/kgBB/hr (7,5–15 mg MgCl2/kgBB/hr)
ž Untuk rehidrasi, beri cairan rendah Na (resomal/pengganti) Siapkan makanan tanpa
diberi garam
Tambahan K dan Mg dapat disiapkan dalam bentuk larutan yang ditambahkan
langsung dalam makanan. Penambahan 20 mL larutan pada 1 L formula dapat
memenuhi kebutuhan K dan Mg.
Langkah 5
Mengobati Infeksi
ž Antibiotik spektrum luas
Bila tanpa penyulit
ž Kotrimoksasol 5 ml suspensi pediatri p.o. 2x/hari selama 5 hari (2,5 ml bila berat
Bila anak sakit berat (apatis, letargi) atau ada penyulit (hipoglikemia, hipotermia,
infeksi kulit, saluran nafas atau saluran kencing), berikan :
ž Ampisilin 50 mg/kgBB/i.m./i.v. setiap 6 jam selama 2 hari, kemudian p.o.
amoksisilin 15 mg/kgBB setiap 8 jam, selama 5 hari
ž Bila amoksisilin tidak ada, teruskan ampisilin 50 mg/kgBB setiap 6 jam p.o. dan
ž vaksinasi campak bila usia anak > 6 bulan dan belum pernah diimunisasi
ž ulangi pemberian vaksin sesudah keadaan gizi anak membaik
ž dapat ditambahkan metronidazole 7,5 mg / kgBB setiap 8 jam selama 7 hari
10
Langkah 6
Koreksi Defisiensi Mikronutrien
Berikan setiap hr:
ž Multivitamin
ž Asam folat 1 mg/hr (5 mg pada hr pertama)
ž Seng (Zn) 2 mg/kgBB/hr
ž Tembaga (Cu) 0,2 mg/kgBB/hr
ž Bila BB mulai ↑: Fe 3 mg/kgBB/hr atau sulfas ferosus 10 mg/kgBB/hr
Vitamin A oral pada hr ke-1
Anak >1 th : 200.000 SI
6–12 bl: 100.000 SI
0–5 bl : 50.000 SI (jangan berikan bila sebelumnya anak sudah pasti mendapat vit. A)
Langkah 7
Memberikan Makanan untuk Stabilisasi dan Transisi
11
12
Langkah 8
Memberikan Makanan untuk Tumbuh Kejar
13
Dosis f75 dan f100
14
Langkah 9
Memberikan Stimulasi untuk Tumbuh Kembang
Pada anak gizi buruk terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku
karenanya harus diberikan :
ž Kasih sayang
ž Lingkungan yang ceria
ž Terapi bermain terstruktur selama 15 30 menit /hari (permainan ci luk ba, dll)
ž Aktifitas fisik segera setelah sembuh
ž Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain dan sebagainya)
Langkah 10
Mempersiapkan untuj Tindak Lanjut di Rumah
ž Bila gejala klinis dan BB/TB-PB >-2 SD, dapat dikatakan anak sembuh
ž Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilanjutkan di rumah
15
setelah penderita dipulangkan.
ž Terapi bermain terstruktur
ž Sarankan : Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai dengan
umur anak.
ž Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur :
Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)
Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis sesuai umur)
Penanganan Penyulit
16
Sumber
ž Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 5. SMF Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. 2014
ž Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. Edisi 7. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.2013.
ž Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku II. Edisi 7. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.2013.
17