Riwayat Pengobatan -
D. Riwayat Pramorbid
Afek
(objektif: tampak murung)
EPISODE DEPRESI
(DSM IV)
Perubahan
pola tidur Hilang minat
Pikiran
&
bunuh diri
kegembiraan
Psikomotor Rasa
(Keluhan bersalah &
fisik)
DEPRESI tak berguna
Rasa lelah
Perubahan
tak
pola makan
bertenaga
Konsentrasi Mood
menurun Depresif
EPISODE DEPRESI
(PPDGJ III)
KELUHAN UTAMA: (dalam 2 minggu terakhir)
• Perasaan depresif (sedih, murung, atau
menangis)
• Kehilangan minat atau kesenangan
• Berkurangnya energi yang mengarah pada
keadaan mudah lelah dan menurunnya
aktivitas
EPISODE DEPRESI
(PPDGJ III)
Gejala penyerta:
• Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Harga diri dan kepercayaan berkurang
• Rasa bersalah dan tak berguna
• Pergerakan lamban atau menjadi gelisah
• Ide bunuh diri
• Gangguan pola tidur
• Gangguan pola makan
EPISODE MANIK
EPISODE MANIK
DISTRACTIBILITY
TALKATIVENESS INDISCRETION
DIGFAST
NEED FOR SLEEP
GRANDIOSITY
DECREASED
ACTVITY
FLIGHT OF IDEAS
INCREASED
GAMBARAN KLINIS
Durasi 1 minggu gejala mood meningkat, irritable; > 3
dari 7 gejala
• Perhatian mudah teralih
• Terlibat aktivitas menyenangkan tapi berpotensi
merugikan (belanja berlebihan, seksualitan,dll)
• Harga diri melambung/grandiositas (kebesaran)
• Flight of ideas (pikiran meloncat dari satu ide ke ide
lain)
• Peningkatan aktivitas atau agitasi psikomotor
• Penurunan kebutuhan tidur
• Banyak bicara dari biasanya/terus bicara
Working diagnosis
Diagnosis Multiaksial
Aksis I(F31.1) : Gangguan afektif bipolar,
episode kini manik tanpa gejala
psikotik
Aksis II : tidak ada diagnosis
Aksis III : tidak ada diagnosis
Aksis IV : tidak ada diagnosis
Aksis V : GAF 70
Pemeriksan Penunjang
Pemeriksan Penunjang
• Pemeriksaan psikologis
• Mengisi kuetionnaire (daftar pertanyaan)
• Skrining zat dan alcohol
• MRI
• EEG
• Mood chartingmegetahui secara pasti apa yg terjadi
• Pasien mencatat suasanaa hati(mood)
• Pola tidur dan hal lain yg mendukung diagnosis
Diagnosis Banding
Diagnosis banding
1. Gangguan afektif akibat penyakit umum
2. Gangguan afektif akibat zat
3. Gangguan skizoafektif
4. Gangguan distimic
Farmakotherapi
Tujuan Terapi Gangguan Bipolar
Fase-fase pengobatan
Episode Akut
Rumatan
(Manik atau Depresi)
45
45
Panduan dalam memilih farmakoterapi efektif yang
ideal
Tolerabilitas baik
• Ditoleransi baik oleh pasien
• Tidak menyebabkan:
– Efek samping yang
mengganggu
– Mencetuskan
depresi/manik
– Mempercepat perubahan
– Hendaya fungsional
– Berat badan berlebihan
46
• Suicide/ homicide
• Kepentingan Prognosis
Farmakoterapi
• Pemberian penyetabil mood • Obat penyetabil mood
(mood stabilizers) klasik : litium
• Kasus tidak teralu berat • Golongan antikonvulsan :
monotherapy. karbamazepin, valproat,
• Kasus akut dengan agitasi : topiramat, lamotrigin.
kombinasi dengan • Penyetabil mood yang lain :
antipsikotika (antipsikotika - APG II : aripiprazol,
potensi rendah atau olanzapin, quetiapin,
antipsikotika generasi risperidon
kedua. - APG I: haloperidol,
• Pengobatan jangka panjang chlorpromazin.
dan terdapat ciri psikotik • Antidepressan dan
kombinasi
benzodiazepin.
Farmakoterapi
• Mood stabilizer yang efektif untuk episod mania : litium,
valproat, carbamazepin
• Litium mempunyai efek samping gangguan ginjal dan jantung
• Litium : Pemeriksaan fungsi ginjal sebelum dan sesudah
pengobatan (2 minngu, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun).
• Lamotrigin disetujui penyetabil mood untk mencegah relaps
mania dan depresi.
• Lamotrigin lini pertama pengobatan bipolar depresi
Non-Farmakoterapi
TATALAKSANA
Non- FARMAKOTERAPI
Psikoedukasi
Memberikan informasi :
• Gejala penyakit
• Perjalanan penyakit
• Pengobatan
• Kepatuhan pengobatan
• Mengenali tanda kekambuhan
• Menghindari faktor pencetus
• Strategi koping
• Mengatur waktu tidur
• Mengatur waktu aktivitas sosial
Non-Farmakoterapi
Psikoterapi supportif
Tujuan :
• Mengoptimalkan fungsi Peran Terapis :
pasien • Sikap hangat dan empati
• Mendukung kemampuan • Menciptkan suasana
adapatsi terapi yang mengayomi
• Memunculkan harapan • Memberikan pujian dan
baru bagi penyembuhan dukungan secara
Teknik : langsung
• menerima dan
merestruktur mekanis me
defensi pasien.
Prognosis
A. DEPRESI BERAT
• 50 – 85% mendapat serangan kedua 4 – 6 bulan kemudian.
• Relaps pada :
- alkohol dan drug abuse
- terdapat g x anxietas
- onset pada usia > tua
- ≥ 1 serangan
• ♀ >♂ menjadi impairment/khronis
• Onset muda prognosis buruk
• Akut baik
B. GANGGUAN BIPOLAR
• Onset muda buruk
• Akut baik
• Serangan >> buruk
Terima Kasih
Daftar Pustaka
• Anderson IM, Haddad PM, Scott J. Bipolar Disorder. BMJ 2012; 345:e8508.
• Price AL, Marzani-Nissen GR. Bipolar Disorders: A Review. Am Fam
Physician2012; 85(5):483-93.
• Amit BH, Weizman A. Antidepressant Treatment for Acute Bipolar
Depression: An Update. Depress Res Treat 2012; 684725.
• Judd LL, Akiskal HS, Schettler PJ, et al. Psychosocial Disability in the Course
of Bipolar I and II Disorders: A Prospective, Comparative, Longitudinal
Study.Arch Gen Psychiatry 2005; 62:1322-30.
• Perlis SH, Ostacher MJ, Patel JK, et al. Predictors of Recurrence in Bipolar
Disorder: Primary Outcomes From the Systematic Treatment
Enhancement Program for Bipolar Disorder (STEP-BD). Am J
Psychiatry 2006; 163:217-24.
• Sadock BJ, Sadock VA. Chapter 15. Mood Disorder. In: Sadock BJ, Sadock
VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry. 10th Edition. Lippincott
Williams & Wilkins, 2007. p. 527-78.