Kelompok 9B
Tujuan Pembelajaran
01 02
Etiologi & Faktor resiko Klasifikasi
Etiologi & Faktor resiko gangguan bipolar Klasifikasi gangguan bipolar
03 04
Patofisiologi Manifestasi Klinis
Patofisiologi gangguan bipolar Manifestasi klinis gangguan bipolar
05 06
Kriteria diagnosis & Diagnosis multiaksial Tatalaksana
Kriteria Diagnosis & Diagnosis multiaksial Tatalaksana gangguan bipolar
gangguan bipolar
01 Etiologi & Faktor
Risiko
Risiko
1. Orang tua memiliki gangguan mood -> 10-25%*
2. Keluarga dengan pasien yang memiliki
gangguan mood -> 25%*
3. Kedua orang tua dengan gangguan mood bipolar
-> 74%*
- BDNF
- COMT
- NRG1
- DAOA
- DISC1
- SERT
- DAT
- TPH
- mtDNA
Faktor Psikososial
Faktor stress lingkungan
Syclothymic
Bipolar campuran
disorder
Episode mania dan
Bipolar bentuk
depresi terjadi
ringan, minimal 2
bersamaan
tahun
03 Patofisiologi
Muhammad Alifsa A, Iman Santoso M. Gambaran Karakteristik Narapidana Gangguan Bipolar Description of The Characteristics of Bipolar
Disorder Contents [Internet]. Vol. 1, Absorbent Mind: Journal of Psychology and Child Development Avaliable. 2021. Available from:
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/absorbent_mind
GEJALA PADA FASE MANIA ATAU MANIC
Muhammad Alifsa A, Iman Santoso M. Gambaran Karakteristik Narapidana Gangguan Bipolar Description of The Characteristics of Bipolar
Disorder Contents [Internet]. Vol. 1, Absorbent Mind: Journal of Psychology and Child Development Avaliable. 2021. Available from:
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/absorbent_mind
GANGGUAN FASE CAMPURAN
Muhammad Alifsa A, Iman Santoso M. Gambaran Karakteristik Narapidana Gangguan Bipolar Description of The Characteristics of Bipolar
Disorder Contents [Internet]. Vol. 1, Absorbent Mind: Journal of Psychology and Child Development Avaliable. 2021. Available from:
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/absorbent_mind
05 Kriteria Diagnosis &
Diagnosis multiaksial
Gangguan ini tersifat oleh episode berulang dan pada waku lain berupa penurunan afek disertai
pengurangan energi dan aktivitas (depresi). Episode berulang hanya hipomania atau mania
digolongkan sebagai gangguan bipolar. Episode manik biasanya dimulai dengan tiba-tiba dan
berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata sekitar 4 bulan). Depresi cenderung
berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi setahun kecuali pada
orang lanjut usia.
Pasien saat ini hipomanik, dan mengalami sekurangnya satu riwayat episode afektif (hipomanik,
manik, depresi atau campuran).
C. F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
Pasien saat ini manik, tanpa gejala psikotik dan memiliki sekurangnya satu riwayat episode afektif
(hipomanik, manik, depresi atau campuran).
Kriteria Diagnosis menurut ICD-10 + PPDGJ III
D. F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini maik dengan gejala psikotik
Pasien saat ini manik, dengan gejala psikotik dan memiliki sekurangnya satu riwayat episode afektif
(hipomanik, manik, depresi atau campuran).
E. F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi ringan atau sedang
Pasien saat ini depresi, dengan derajat ringan atau sedang, serta sekurangnya satu riwayat episode
afektif hipomanik, manik atau campuran.
F. F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi berat tanpa gejala psikotik
Pasien saat ini depresi berat tanpa gejala psikotik, dan mengalami sekurangnya satu riwayat episode
afektif hipomanik, manik atau campuran.
G. F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi berat dengan gejala psikotik
Pasien saat ini depresi berat dengan gejala psikotik, dan mengalami sekurangnya satu riwayat
episode afektif hipomanik, manik atau campuran.
Kriteria Diagnosis menurut ICD-10 + PPDGJ III
H. F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
Pasien sekurangnya mengalami satu riwayat episode afektif hipomanik, manik, depresi atau
campuran, serta saat ini memperlihatkan gejala campuran atau perubahan cepat gejala manik dan
depresi.
Pasien mengalami sekurangnya satu riwayat episode afektif hipomanik, manik atau campuran, serta
satu episode afektif (hipomanik, manik, depresi atau campuran).
Gangguan bipolar II
- Mood elasi, ekspansif atau iritabel yang menetap, selama periode tertentu, berlangsung paling
sedikit satu minggu
- Selama periode gangguan mood tersebut, tiga (atau lebih) gejala di bawah ini menetap dengan
derajat berat yang bermakna
- Gejala-gejala tidak memenuhi kriteria episod campuran
- Gangguan mood sangat berat sehingga menyebabkan hendaya yang jelas dalam fungsi pekerjaan,
aktivitas sosial yang biasa dilakukan, hubungan dengan orang lain, atau memerlukan perawatan
untuk menghindari melukai diri sendiri atau orang lain, atau dengan gambaran psikotik
- Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung penggunaan zat
Kriteria Diagnosis Episode Depresi Mayor DSM IV-TR
- Lima (atau lebih) gejala berikut terdapat, paling sedikit, dalam dua minggu, dan
memperlihatkan terjadinya perubahan fungsi.
- Gejala-gejala yang ada tidak memenuhi kriteria untuk episod campuran.
- Gejala-gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinik atau terjadinya hendaya
social, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
- Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung dari zat atau kondisi medik umum
- Gejala bukan disebabkan oleh berkabung
Episode Campuran
- Mood elasi, ekspansif atau iritabel, menetap, paling sedikit empat hari, mood jelas terlihat berbeda
dengan mood biasa atau ketika tidak sedang depresi
- Selama periode gangguan mood, tiga (atau lebih) gejala berikut menetap (empat bila mood
hanya iritabel), dengan derajat berat yang cukup bermakna
- Episod yang terjadi berkaitan dengan perubahan yang jelas dalam fungsi yang tidak khas bagi bagi
orang tersebut ketika ia tidak ada gejala
- Perubahan mood dan fungsi tersebut dapat terlihat oleh orang lain
- Episod yang terjadi tidak cukup berat untuk menyebabkan hendaya yang jelas dalam fungsi sosial
atau pekerjaan, atau tidak memerlukan perawatan, atau tidak ada gambaran psikotik.
- Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung penggunaan zat
Diagnosis Multiaxial
2. Electroconvulsive Therapy
ECT adalah ECT merupakan terapi kejang listrik dengan menghantarkan arus listrik pada
elektroda dan dipasang pada kepala sehingga menyebabkan konvulsi.
Tatalaksana Farmakologi
Terapi untuk bipolar dibagi menjadi 2 yaitu terapi fase akut dan terapi pemeliharaan
1. Fase Akut
a. Episode Mania dan Episode Campuran
Lini pertama untuk episode mania atau campuran (berat) : inisiasi litium dengan antipsikotik, atau
asam valproat dengan antipsikotik.
b. Episode Depresi
Pengobatan lini pertama untuk depresi bipolar : inisiasi litium atau lamotrigin
Sebagai alternatif, terutama untuk pasien yang sakit parah, beberapa dokter akan melakukan
perawatan simultan dengan litium dan antidepresan
2. Fase Pemeliharaan
● Setelah kesembuhan dari episode akut, pasien mungkin tetap pada resiko tinggi untuk kambuh
dalam jangka hingga 6 bulan. Pengobatan tersebut adalah terapi pemeliharaan
● Lamotrigin merupakan antidepresan profilaksis dan berpotensi menstabilkan suasana hati pada
terapi pemeliharaan.
● Obat dengan bukti empiris terbaik dapat mendukung penggunaannya dalam perawatan
pemeliharaan antara lain litium dan valproat
Daftar Pustaka
1. Jiwo, Tirto. (2012). Gangguan Jiwa Bipolar: Panduan Bagi Pasien, Keluarga dan
Teman Dekat. Kesehatan Mental 3. (2006). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
2. Sadock, Benjamin J. & Sadock, Virginia A. (2014). Kaplan & Sadock’s Concise
Textbook of Clinical Psychiatry (2nd Ed.). USA : Lippincott Williams & Wilkins Inc
3. Sigitova E, Fišar Z, Hroudová J, Cikánková T, Raboch J. Biological hypotheses and
biomarkers of bipolar disorder. Psychiatry Clin Neurosci. 2017;71(2):77-103.
doi:10.1111/pcn.12476
4. Rowland TA, Marwaha S. Epidemiology and risk factors for bipolar disorder. Ther
Adv Psychopharmacol. 2018;8(9):251-269. Published 2018 Apr 26.
Terima Kasih
CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.