Anda di halaman 1dari 40

PSIKOSIS

Kelompok 9B
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Anatomi otak dan fisiologi berbicara dan perilaku
2. Jenis-jenis perilaku
3. Definisi dan etiologi gangguan psikotik
4. Jenis dan manifestasi klinis gangguan psikotik
5. Patofisiologi gangguan psikotik
6. Tatalaksana farmakologi dan non farmakologi
gangguan psikotik
01
Anatomi otak dan Fisiologi
berbicara dan perilaku
TELENCEPHALON MESENCEPHALON
DIENCEPHALON

METENCEPHALON MYENCEPHALON
Lobus-Lobus Otak
Lobus Otak
serta
Gangguan
yang dapat
terjadi
Cerebrum dan Cerebellum
Sistem Limbik
● Membatasi cerebrum & diencephalon,
terutama mengelilingi hipothalamus
● Fungsi: mengontrol emosi & perilaku
● Amigdala: pusat ingatan 'emosi'
● Hipokampus: pusat ingatan rasional
menyimpan memori rasional, terutama
ngatan jangka pendek.
Amygdala & Hipokampus
Language Concept
● Suatu kemampuan mental dan organik yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi.
● Membutuhkan hubungan suara dan simbol bahasa yg memiliki arti untuk memungkinkan
manusia menggambarkan lingkungan dan pola pikirnya.

Bahasa yang efektif membutuhkan interaksi :


● Memori (memori bahasa, audiomemori, visual memori).
● Sistem input sensorik
● Sistem output motorik

Memori bahasa terutama membutuhkan :


● Fonologi (suara dari kata-kata)
● Orthografik (pengucapan/pengejaan kata-kata)
● Semantik (pengetahuan, memori terhadap arti kata-kata)
Language Concept
Mekanisme Sederhana Integrasi
Cerebral dalam Proses Bicara

● Semua stimulus suara ditransmisi darisistem auditorik


perifer ke gyrus Hescl di temporal bilateral (primary auditory
area) (zona 2). Tujuan: mendeteksi adanya suara.

● Di hemisfer dominan, informasi ditransmisi dari area


auditorik primer ke area auditorik asosiatif (bag posterior
lobus temporal superior) (koneksi A).
Mekanisme Sederhana Integrasi
Cerebral dalam Proses Bicara

● Di hemisfer non dominan, informasi dari area auditorik


primer, melalui corpus callosum ke area auditorik asosiatif
di hemisfer dominan. Di daerah auditorik asosiatif disadari
bahwa suara yg didengar merupakan suatu kata / bahasa
yg memiiki arti tertentu.

● Dari area auditorik asosiatif ditransmisikan ke daerah


Wernikce. Daerah ini merupakan pusat identifikasi kata,
Tiap kata diidentifikasi sebagai simbol bahasa, informasi ini
juga ditransmisi ke daerah rekognisi kata (di bag inferior lob
parietal dominan). (E, F). Saat itulah kata bahasa tersebut
disadari artinya.
Mekanisme Sederhana Integrasi
Cerebral dalam Proses Bicara

● Kemudian terjadi pengenalan simbol bahasa berdasarkan


memori yg ada, juga pengenalan hubungan antara satu
simbol dengan simbol lainnya.
● Setelah fungsi pengenalan selesai, informasi kembali ke
area Wernicke
● Timbulnya ekspresif bahasa terjadi melalui hubungan
antara daerah rekognisi kata (Wernicke) ke area encoding
motorik (Broca area)(koneksi B), Ialu ke korteks motorik
primer hemisfer dominan (zona 2, koneksi C), untuk diubah
menjadi informasi perintah gerak motorik (gerak nafas
bicara, fonasi,artikulasi oral), sehingga menghasilkan suara
yg terdengar, dapat dimengerti dan tatabahasa yg benar
(audible, grammatically acceptable, meaningful verbal
output)
Mekanisme Sederhana Integrasi
Cerebral dalam Proses Bicara

● Saat yg sama, transmisi informasi dari area Broca ke area


motorik suplemen (area premotorik) di bag. medial gyrus
superior frontal, baru kemudian transmisikan juga ke area
motorik primer.
● Transmisi ini menghaluskan perubahan informasi di area
motorik primer dalam menimbulkan impuls bicara,
sehingga keluar suara / gerak bicara yang halus, lancar,
dapat dimengerti
Mekanisme Sederhana Integrasi
Cerebral dalam Proses Bicara

● Simbol bahasa visual (tulisan, lambang, gambar, dll),


diterima dari korteks visual primer di lobus oksipital
bilateral (zona 3). Impuls visual dari korteks visual primer
ditransmisi ke korteks visual asosiatif untuk
identifikasi/rekognisi simbol visual bahasa.
● Informasi dari korteks visual asosiatif dominan
ditransmisikan ke area identifikasi/rekognisi kata (koneksi
G, D). Informasi dari korteks visual asosiatif nondominan
melalui corpus callosum ke hemisfer dominan.
Fisiologi Perilaku
Ada 3 aspek proses kehidupan psikis dalam psikologi faal, yakni:

1. Kognitif

Bersifat persepsi, pemikiran, kreativitas, pemecahan masalah, dsb. Misalnya, seseorang melihat sesuatu dan
menggambarkannya dengan jelas di pikiran (melihat ular, dsb), atau seseorang melihat sesuatu tapi kemudian
membayangkan sesuatu yang lain, yang tidak sesuai kenyataanya (seperti melihat sesuatu yang dikira hantu).

2. Emosional

Aspek ini bersifat afektif, perasaan, emosi, yang menyertai pengenalan. seseorang melihat atau mengalami sesuatu,
lalu timbul emosi-emosi tertentu. Misalnya, seseorang melihat kecelakaan lalu-lintas, lalu timbul rasa ngeri. Atau
seseorang melihat suatu pemandangan indah, lalu timbul rasa kagum akan kebesaran Tuhan.

3. Konatif

Mencakup kehendak, nafsu, kemauan, karsa, dsb. Hal-hal ini mendorong seseorang pada suatu ‘tujuan’, dan itu
menjadi motivasi bagi dirinya untuk berbuat sesuatu. Pada seseorang yang sehat mentalnya, ketiga aspek ini akan
berjalan secara harmonis dan seimbang. Ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan antara pikiran, perasaan, dan
kehendak, adalah gejala sakit mental. Misalnya, seseorang yang sudah memahami bahaya merokok bagi
kesehatan, tapi masih saja merokok.
02
Jenis-jenis perilaku
PERILAKU
Segenap manifestasi hayati individu dalam
berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku
yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari
yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan
(Okviana, 2015
Jenis-jenis Perilaku

1. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat


susunan saraf,
2. Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif,
3. Perilaku tampak dan tidak tampak,
4. Perilaku sederhana dan kompleks,
5. Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.
03
Definisi dan etiologi
gangguan psikotik
Definisi Gangguan Psikotik

- Psikotik merupakan sindrom perilaku atau pola psikologis yang klinis dan signifikan yang
terjadi pada seorang individu, yang berkaitan dengan adanya stres dan ketidakmampuan
(gangguan dalam satu atau lebih fungsi penting atau perkembangan), atau kehilangan
kebebasan yang penting oleh karena ketakutan atau kesalahan dalam menginterpretasikan
realita.

- Psikotik adalah gangguan yang dicirikan dengan hilangnya reality testing dari
penyandangnya yaitu pikiran yang terputus dengan dunia nyata. Penderita tidak bisa
membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak nyata.
Etiologi Gangguan Psikotik

1. Genetik
2. Ketidakseimbangan neurotransmitter (dopamin)
3. Amfetamin
4. Gangguan perkembangan otak janin
5. Gangguan sistem saraf pusat
04
Jenis dan manifestasi
klinis gangguan psikotik
Jenis-Jenis Psikotik dan Manifestasi
Klinis
1. Psikotik Organik : penyakit jiwa yang disebabkan oleh faktor fisik.
a. Alkoholic Psychosis : terlalu banyak minum minuman keras
b. Drug psychosis : obat-obat terlarang
c. Traumatic psychosis : akibat luka trauma
d. Dementia paralytica : infeksi sifilis

Manifestasi Klinis
- Sering melupakan sesuatu
- Sering merasa bingung
- Sering merasa gelisah
Jenis-Jenis Psikotik dan Manifestasi
Klinis
2. Psikotik Fungsional :
a. Schizoprenia : kepribadian terbelah.
- Schizoprenia hebefrenik
- Schizoprenia katatonik
Manifestasi Klinis :
- Kontak dengan realitas tidak ada lagi
- Logikanya tidak berfungsi
- Pikiran, ucapan dan perbuatan tidak sejalan
- Timbul waham
- Halusinasi
Jenis-Jenis Psikotik dan Manifestasi
Klinis
2. Psikotik Fungsional :
B. Psikosis Mania - depresif : kekalutan mental yang berat
Tingkatannya :
- Tingkat Hypomania
- Tingkat Mania Akut
- Mania Hyperakut
Manifestasi Klinis :
- Euphoria
- Kecemasan
Jenis-Jenis Psikotik dan Manifestasi
Klinis
2. Psikotik Fungsional :
C. Psikosis Paranoid : Penyakit jiwa yang serius dan ditandai dengan banyak delusi/waham
Manifestasi Klinis :
- Sistem waham kaku, kukuh dan sistematis
- Pikirannya dikuasi oleh ide-ide yang salah
05
Patofisiologi gangguan
psikotik
Patofisiologi
➔ Penderita yang mengalami gangguan jiwa memiliki ciri-ciri biologis yang khas terutama pada
susunan dan struktur saraf pusat, dimana penderita biasanya mengalami pembesaran ventrikel
ke III bagian kiri.

➔ Ciri lainnya pada penderita yakni memiliki lobus frontalis yang lebih kecil dari rata-rata orang
yang normal.

➔ Penderita yang mengalami gangguan jiwa dengan gejala takut serta paranoid (curiga) memiliki
lesi pada daerah Amigdala sedangkan pada penderita skizofrenia memiliki lesi pada area
Wernick’s dan area Brocha bahkan terkadang disertai dengan Aphasia serta disorganisasi dalam
proses berbicara.
Beberapa jenis gangguan pada struktur otak yang berakibat pada gangguan jiwa, antara lain:

1. Gangguan pada cortex cerebral yang memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan,
pemikiran tinggi, dan penalaran dapat dilihat pada penderita waham.
2. Gangguan pada sistem limbik yang berfungsi mengatur perilaku emosional, daya ingat, dan
proses dalam belajar terlihat pada penderita perilaku kekerasan dan depresi.
3. Gangguan pada hipotalamus yang berperan dalam mengatur hormon dalam tubuh dan perilaku
seperti makan, minum, dan seks dapat terlihat pada penderita bulimia, anoreksia, dan disfungsi
seksual.
06
Tatalaksana
farmakologi dan non
farmakologi gangguan
psikotik
TUJUAN TATALAKSANA PENANGANAN AWAL
- Mengembalikan fungsi
premorbid Apabila terdapat kegawatdaruratan psikiatri seperti:
- Meredakan gejala - Gaduh gelisah
- Mengontrol gejala - Perilaku menyakiti diri sendiri dan atau
lingkungan
- Percobaan bunuh diri
Semua obat AP memiliki efek primer
yang sama, perbedannya terdapat pada Maka lakukan deeskalasi verbal/terapi farmakologis
*pada skenario, tidak ditemukan adanya kondisi dan keadaan kegawatdaruratan psikiatri
efek sekunder (sedasi/ekstrapiramidal)

Antipsikotik tipikal (APG I) diberikan apabila


Pasien dengan riwayat penggunaan AP dominan positif dari gejala psikosis pasien.
dan terbukti efektif, dan efek samping Sedangkan Antipsikotik atipikal (APG II)
dapat di tolerir. Maka gunakan kembali diberikan apabila dominan negatif dari gejala
obat yang sama. psikosis pasien.
ANTIPSIKOTIK
APG I / TYPICAL

- Memblokir reseptor D2 di mesolimbik, mesokortika, nigrostriatal, dan tuberoinfundibular.


- Menurunkan gejala positif
- ES: Prolaktin ↑ sehingga dapat menyebabkan disfungsi seksual, BB ↑, efek antikolinergik

● Trifluoperazine
● Fluphenazine
● Haloperidol
● Pimozide

Obat-obatan berikut dapat diberikan kepada pasien dengan gejala:


Apatis, menarik diri, hipoaktif, waham, dan halusinasi.

● Chlorpromazine
● Thioridazine

Sedangkan, obat-obatan berikut dapat diberikan pada pasien denga gejala:


Gaduh gelisah, hiperaktif, dan sulit tidur.
ANTIPSIKOTIK
APG II / ATYPICAL / SDA / Serotonin - Dopamin Antagonist

- Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin di ke-empat jalur doapmine.

● Clozapine
● Olanzapine
● Quetiapine
● Risperidon

APG II (Antipsikotik Generasi II) bekerja lebih efektif dan berpengaruh pada reseptor serotonin, sehingga
memperbaiki fungsi suasana perasaan.
Obat AP Rentang Dosis Anjuran Sediaan

APG I

Chlorpromazine 300-1000 mg/hari - Tablet (25 mg; 100 mg)

Perfenazine 16-64 mg/hari - Tablet (4 mg)

Trifluoperazine 15-50 mg/hari - Tablet (1 mg; 5 mg)

Haloperidol 5-20 mg/hari - Tablet (0.5 mg; 1 mg; 1.5 mg; 2


mg; 5 g)
- Injeksi short acting (5 mg/ml)
- Tetes (2 mg/5 ml)
- Injeksi long acting (50 mg/ml)
Obat AP Rentang Dosis Anjuran Sediaan

APG II

Aripiprazole 10-30 mg/hari Tablet (5 mg; 10 mg; 15 mg), tetes (1


mg/ml), discmelt (10 mg; 15 mg), injeksi
(9.75 mg/ml)

Clozapine 150-600 mg/hari Tablet (25 mg; 100 mg)

Olanzapine 10-30 mg/hari Tablet (5 mg; 10 mg), injeksi (10 mg/ml)

Quetiapine 300-800 mg/hari Tablet immediate release (IR) (25 mg; 100
mg; 200 mg; 300 mg), tablet extended
release (XR) (50 mg; 300 mg; 400 mg)

Risperidone 2-8 mg/hari Tablet (1 mg; 2 mg; 3 mg), tetes (1 mg/ml),


injeksi long acting (25 mg; 37.5 mg; 50 mg)

Paliperidone 3-9 mg/hari Tablet (3 mg; 6 mg; 9 mg)

Zotepin 75-150 mg/hari Tablet (25 mg; 50 mg)


Apabila pasien sulit/tidak mau
mengonsumsi obat, maka dapat diberikan
obat dengan mekanisme long acting seperti:

PENGATURAN DOSIS ● Fluphenazine decanoate


● Haloperidol decanoate
- Dosis awal diberikan sesuai dengan anjuran
- Dosis dinaikkan setiap 2-3 hari, sampai dosis efektif
- Evaluasi setiap 2 minggu
STOP PENGOBATAN SECARA MENDADAK
- Pertahankan 8-12 minggu untuk stabilisasi
- Turunkan setiap 2 minggu untuk maintenance
Dapat menyebabkan cholinergic rebound (mual,
- Pertahankan 6 bulan sampai dengan 2 tahun
muntah, diare, pusing, dan gemetar)
- Selingi dengan drug holiday (1-2 hari/minggu tidak
konsumsi obat)
- Tapering off, setiap 2-4 minggu.
- Stop.
PSIKOSIS MULTIEPISODE

Pengobatan dengan jangka waktu lama,


dapat menurunkan kekambuhan sampai
dengan 2,5-5x lipat.
PSIKOTERAPI
- Psikoterapi Individual
- Psikoterapi Kelompok
- Psikoterapi Keluarga

Dilakukan dengan mendiskusikan pendapat mengenai stresor yang dihadapi. Sedangkan, psikoedukasi
bertujuan untuk mengurangi stimulus berlebih, stresor lingkungan, dan peristiwa kehidupan. Umumnya
dilakukan saat kontrol setelah gejala awal tertangani.

Psikososial bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sosial, kecukupan diri, keterampilan praktis, dan
komunikasi interpersonal pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai