Bagian otak yang memunculkan bahasa adalah bagian otak depan atau otak
besar cerebrum. Cerebrum sendiri memiliki beberapa lobus-lobus
diantaranya :
a) Lobus frontal
Sebagai pengendali segala sesuatu tentang pemahaman dan emosi
b) Lobus pariental
Sebagai pengontrol dalam system indera, perasaan dan peraba
c) Lobus temporal – proses bahasa
Berfungsi untuk pusat memori ingatan, bahasa serta pengambilan keputusan
d) Lobus oksipital
Berfungsi sebagai visualisasi yang menerima dan menafsirkan informasi dari retina
mata
Keterangan
Langkah 1 Ketika mengakses leksikon, menfasirkan entri leksikal Wernicke’s area
Langkah 2 Menafsirkan informasi yang diterima dan fasciculus Broca’s area
arkuata, mengirimkan informasi arculatory motor
korteks
Langkah 3 Motor korteks mengarahkan gerakan otot untuk Motor cortex
mengucapkan kata
Area Wernicke berisi entri auditoris kata-kata, makna yang terkandung sebagai
memori di area asosiasi sensoris. Panah hitam mewakili pemahaman kata – aktivasi
kenangan yang sesuai dengan arti sebuah kata. Panah merah merupakan terjemahan
dari pikiran atau persepsi dalam kata-kata
Afasia menimbulkan problem dalam bahasa lisan (bicara dan pengertian) dan bahasa
tulisan (membaca dan menulis). Biasanya membaca dan menulis lebih terganggu
daripada bicara dan pengertian.
a) Area Broca
2 bagian utama pada area Broca :
1) Pars triangularis (anterior) fungsi menginterpretasikan berbagai macam
rangsang dan pengolahan konduksi verbal
2) Pars opercularis (posterior) mengkoordinasikan organ wicara dan area motorik
dalam berbahasa
b) Area Wernicke
Suatu bagian otak manusia yang berada di bagian korteks otak besar, pada
bagian posterior kiri dari gyrus temporalis superior, mengelilingi korteks
pendengaran, di fissure sylvian (bagian penemuan lobus temporalis dan
parietalis otak)
Area wernicke terlibat dalam memahami bahasa, mayoritas manusia memiliki
bagian bahasa pada otak kirinya
Area Broca dan area wernicke dihubungkan dengan satu jalur syaraf – fasiculus
arcuali
Afasia : kesulitan dalam menghasilkan / memahami ucapan yang tidak disebabkan oleh
ketulian/penurunan fungsi motorik sederhana, disebabkan oleh kerusakan otak
Apraksia bicara : penurunan kemampuan dalam memproses gerakan lidah, bibir dan
tenggorokan yang diperlukan untuk menghasilan ucapan dengan urutan suara yang
tepat
Gagap
Gangguan bicara ditandai dengan seringnya jeda, memperpanjang suara, suku
kata/kata-kata yang menganggu aliran bicara normal
Factor genetic, 3 kali lebih umum terjadi pada pria (Fisher, ’10)
Gangguan seleksi, inisiasi, eksekusi urutan motorik yang diperlukan untuk
menghasilkan ucapan yang lancar
Umpan balik auditori yang tertunda mengganggu ucapan ( delayed auditory
feedback
Biopsikologi – Motivator Handal - 2018 Memiliki rentang perhatian yang lebih panjang
11 | P a (30
g e menit)
o Amigdala
Emosi yang responsive
Mengatur kehidupan emosional
Meningkatkan self concept
Memberdayakan diri
o Hippocampus
Konsolidasi dari memori jangka pendek ke jangka panjang
Pengelolaan stress
Memiliki 3 fungsi : inhibition, memori, spasial
o Anterior Cingulat Cortex
Bersifat luwes, mudah menyesuaikan diri
o Basal Ganglia
Menyimpan rutinitas pikiran dan perilaku membentuk habituasi
o Cortex parietalis
Mental imagine
Memunculkan ide-ide
Permintaan ruang dan tempat
Skema ini memperlihatkan lokasi dan interkoneksi area bahasa posterior dan
penjelasan tentang perannya dalam afasia sensoris transkortikal serta afasia Wernicke
Lesi yang merusak fasikulus arkuata mengganggu transmisi informasi auditoris, tetapi
bukan informasi yang berkaitan dengan arti/makna, menuju lobus frontal
Bahasa
o Simbolisasi dari ide
o Cara untuk mengemukakan pikiran
o Ada 5 parameter :
Bicara
Mendengar
Mengulang
Membaca
Menulis
Dominasi
o Fungsi bicara diurus oleh hemisfer serebri, khususnya hemisfer dominan
o 9 dari 10 orang – righ handed – 90% mempunyai hemisfer dominan di sebelah kiri
o Sisanya 10% - handedness
o 3 dari 10 ini – hemisfer dominan di kanan
o Jadi hanya 3% daru semua orang yang hemisfer dominannya di sebelah kanan dan sisanya
97% di sebelah kiri
o Bicara adalah pengucapan yang menunjukkan ketrampilan seseorang mengucapkan suara
dalam suatu kata
Dysathria
o Gangguan motorik dari pengucapan
o Kelemahan otot mulut, wajah dan pernafasan
o Setelah mengalami stroke atau cedera otak lainnya
o Tipe dan beratnya dysathria tergantung pada daerah system saraf yang rusaj
o Mengenai anak dan dewasa
o Penyebab :
Stroke, head injury, cerebral palsi, dan muscular dystrophy
o Tanda dan gejala :
Bicara perlo
Lunak dan lafaz tidak tajam
Lambat
Terbatasnya gerakan lidah, bibir dan rahang
Abnormal intonasi
Perubahan kualitas vocal (sengau)
Serak
Breathiness
Drooling or poor control of saliva
Kesukaran mengunyah dan menelan
Afasia
o Kelainan yang terjadi karena kerusakan dari bagian otak yang mengurus bahasa
o Kehilangan kemampuan untuk membentuk kata-kata atau kehilangan kemampuan untuk
menangkap arti kata-kata sehingga pembicaraan tidak dapat berlangsung dengan baik
o Afasia menimbulkan problem lisan (bicara dan pengertian) dan bahasa tulisan (membaca
dan menulis). Biasanya membaca dan menulis lebih terganggu daripada bicara dan
pengertian
o Afasia bisa ringan atau berat. Beratnya gangguan tergantung besar dan lokasi kerusakan di
otak
Biopsikologi – Motivator Handal - 2018 15 | P a g e
SIRKUIT OTAK EMOSI
Meliputi :
o Amygdale
o Hippocampus
o Hypothalamus
o Thalamus
o Anterior cingulat cortex
o Pre frontal Cortex