PERSEPSI,
ASOSIASI
PIKIRAN
PERHATIAN,
PERTIMBANGAN
MEMORI
Bahasa verbal
Hasil pemikiran/konsep/opini dengan menggunakan
simbol bahasa dan tata bahasa melalui bentuk lisan
maupun tulisan.
Bahasa non-verbal
Ekspresi emosi untuk memperjelas bahasa verbal
dengan intonasi, gerakan mata, kepala, badan,
isyarat, body language/ bahasa isyarat.
1. Area RESEPTIF :
a. Area Wernicke (area 22) untuk bahasa yang
didengar
b. Area Girus angularis (area 39) untuk bahasa
yang dilihat
2. Area EKSPRESIF
a. Area Broca (area 44)
Rehearsal Retrieval
SEPTUM (DINDING)
HIPOKAMPUS
GIRUS SINGULATUS
- ANOSOGNOSIA
STIMLUS RESEPT0R:
FISIK Penciuman (olfaksi) SENSASI
Penglihatan (visual( MEMORI
Pendengaran PERSEPSI
(auditoris)
INTERPRETASI
Pengecap
PERILAKU
Peraba
Neurotransmiter monoamin (MA):
1. Dopamin (DA);
2. Norepinefrin (NE);
3. Serotonin (5-hidroksi-
triptamin/5-HT)
Berperan dalam kognisi, emosi,
mood, dan nyeri
SENSORY
INPUT* The site of info. storage
Transfer (encoding**)
SENSORY SHORT-TERM
MEMORY (STM)/ LONG-TERM
MEMORY (SM)
(encoding* ): WM MEMORY (LTM)
Retrieval
laying down
(lasts up to memories) (lasts seconds to (lasts hours-
seconds) days/weeks/months-
minutes)
•Shallow encoding: procedure for transforming years-lifelong)
something a person sees, hears,thinks or feels
into a memory
SM shallow encoding STM) WM: working memory
** STM elaborative encoding LTM
Proses pembentukan memori ada 4 tahap (Kandel
et al., 2000), yaitu:
Pengkodean (Encoding)
Merupakan proses dimana informasi yang
dipelajari mendapat perhatian dan pertama kali
dimasukkan dalam memori. Informasi yang
dibutuhkan untuk diingat harus mendapat
perhatian lebih mendalam. Apabila informasi
tersebiut dapat diasosiasikan dan diintegrasikan
secara sistematis dengan pengetahuan yang
telah ada dalam memori, maka informasi
tersebut akan tersimpan lebih kuat.
Penyimpanan juga akan lebih kuat dengan
motivasi yang kuat.
Konsolidasi (Consolidation)
Merupakan proses yang mengubah informs
yang baru disimpan dan masih labil menuju
penyimpanan jangka panjang yang lebih
stabil. Proses ini melibatkan ekspresi gen,
sintesis protein dan perubahan structural
agar penyimpanan memori stabil.
Penyimpanan (Storage)
Merupakan mekanisme dan tempat
penyimpanan memori. Penyimpanan jangka
panjang mempunyai kapasitas yang tidak
terbatas, sedangkan penyimpanan jangka
pendek memori kerja memiliki kapasitas yang
sangat terbatas.
Pengungkapan kembali (Retrieval)
Merupakan proses untuk mengungkap
kembali (recall) dan menggunakan informasi
yang telah disimpan. Proses ini melibatkan
penggabungan berbagai informasi yang telah
disimpan. Proses ini melibatkan penggabungan
berbagai informasi yang tersimpan di berbagai
daerah penyimpanan yang terpisah.
Hippocampus merupakan daerah otak yang
berperan vital dalam fungsi kognitif termasuk
learning dan memory (Guyton & Hall, 2007).
Hippocampus bertahan pada posisi sentral
pengembangan teori tentang memori pada
manusia maupun hewan normal maupun
abnormal sejak MNestor Schmajuk (1984)
memberikan kajian komprehensif tentang fungsi
hippocampus.
Hippocampus memberikan kontribusi pada
proses memori, khususnya memori spasial
(Good, 2002).
Hippocampus berperan dalam mentransfer
memori untuk disimpan menjadi memori jangka
panjang. Proses ini disebut konsolidasi.
Sistem penyimpanan jangka panjang terdapat di
cortex. Pada awal proses konsolidasi, memori
berada di hippocampus. Setelah proses
konsolidasi, memopri akan berada di cortex
Penambahan informasi ke cortex dilakukan
secara berlahan agar tidak menggangu sistem
penyimpanan yang telah ada sebelunya
Memori dengan jejas yang kuat dapat diungkap
kembali dengan mudah, sedangkan memori
dengan jejas yang lemah lebih sulit diungkap
kembali
Hippocampus penting bagi penyusunan memori
spasial, bukan sebagai tempat penyimpanan
memori jangka panjang melaikan sebagai
pengorganisir sehingga informasi yang diperoleh
dapat disimpan menjadi memori jangka panjang.
Daerah di otak yang berperan dalam
penyimpanan dan pemanggilan kembali memori
spasial adalah cortex cingulum prefrontal dan
anterior
yang terlibat dalam konsoliodasi memori
bersama hippocampus adalah cortex parietal dan
retrospenial. Penyimpanan memori jangka
panjang di dalam neocortex ditandai dengan
adanya perubahan struktur, termassuk di
dalamnya adalah sinaptogenesis dan reorganisasi
laminar, bersamaan dengan pelepasan fungsional
dari hippocampus dan cotex cingulum posterior.
Suatu stimulus singkat dengan frekuensi tinggi
pada sirkuit di hippocampus akan meningkatkan
amplitude excitatory postsynaptic potentials
(EPSP) pada neuron target di hippocampus.
Stimulasi tersebut akan meningkatkan kekuatan
sinaps.
Fasilitasi tersebut dikenal dengan long-term
potentiation (LTP) (Kandel et al., 2000), dan
dianggap merupakan mekanisme pembentukan
memori khususnya memori deklaratif
Terjadinya LTP, sinaps harus aktif bersamaan
pada saat neuron postsinaptik CA1 mengalami
depolarisasi.
Sinaps harus distimulasi dengan frekuensi
tinggi untuk dapat menciptakan sumasi
temporal EPSP.
Jumlah sinaps yang aktif harus cukup dan
simultan untuk dapat menciptakan sumasi
spasial EPSP (cooperativity).
Induksi LTP di hippocampus regio CA1
tergantung dari beberapa faktor, yaitu:
◦ depolarisasipost-sinaptik
◦ aktivasi reseptor NMDA (N-methyl-D-aspartate)
◦ influx Ca2+ , dan aktivasi beberapa sistem second-
messenger di post-sinaptik oleh Ca2+ .
Saat LTP, terjadi peningkatan pelepasan
glutamate yang digunakan sebagai
neurotransmiter
1. LTP awal (Early LTP)
◦ Dihasilkan oleh suatu stimulus yang diberikan pada
latihan, bersifat segera, jangka pendek, berakhir
setelah 1-3 jam.
◦ Fase ini tidak membutuhkan suatu sintesis protein
baru, tidak terjadi perubahan jumlah sinaps, jumlah
zona yang aktif (spina dendritik), dan tidak terjadi
perubahan jumlah vesikel yang dilepaskan pada
tiap potensial aksi.
◦ Fase ini merupakan perubahan fungsional, dengan
peningkatan pelepasan beurotransmitter, tanpa ada
perubahan struktural.
2. LTP Lanjut (Late LTP)
Dihasilkan oleh stimulasi yang diberikan dalam
empat atau lebih latihan
bersifat lebih jangka panjang, berakhir lebih dari
24 jam.
Fase ini membutuhkan sintesis protein baru dan
RNA.
Fase ini memerlukan perubahan seluler berupa
aktivasi presinaptik untuk pelepasan transmitter
dan pertumbuhan reseptor postsinaptik yang
melibatkan “ fast-acting plasticity processors“
(FAPPs)
Sel di hippocampus mengkode informasi
spasial yang spesifik sehingga hippocampus
sangat penting bagi memori spasial.
Hippocampus kanan lebih terlibat dalam
memori spasial.
hippocampus kiri lebih terlibat dalam memori
verbal