Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-
Nya maka buku manual Alih Ketrampilan Klinik ini dapat disusun. Tidak lupa kita
sampaikan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Buku Manual CSL ini dibuat dan disusun oleh tim dosen Program Studi Kedokteran
FKK UMJ yang merupakan revisi dari Manual CSL yang sebelumnya disusun oleh
Tim Sistem Endokrin dan Metabolisme FK Unhas. Manual keterampilan klinik ini
mengacu kepada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012 dan
pelaksanaan ujian OSCE Nasional. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa yang
telah melewati Sistem Endokrin telah diperkenalkan kepada sistem ujian keterampilan
klinik yang saat ini diperlakukan terhadap mahasiswa tingkat akhir sebelum mereka
menjadi seorang dokter.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan dan seluruh dosen
Program Studi Kedokteran FKK UMJ yang telah memberikan dukungan sehingga
buku manual ini dapat terwujud. Harapan kami semoga buku manual ini bermanfaat
bagi para seluruh mahasiswa terutama yang sedang mengambil Sistem Endokrin dan
Metabolisme.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tim Dosen
Sistem Endokrin dan Metabolisme
Daftar Keterampilan Klinis Sistem Endokrin dan Metabolik berdasarkan SKDI 2012
Tingkat
No. Keterampilan
Keterampilan
1 Penilaian status gizi (termasuk pemeriksaan antropometri) 4A
2 Penilaian kelenjar tiroid: hipertiroid dan hipotiroid 4A
3 Pengaturan diet 4A
4 Penatalaksanaan diabetes melitus tanpa komplikasi 4A
5 Pemberian insulin pada diabetes melitus tanpa komplikasi 4A
6 Pemeriksaan glukosa darah (dengan Point of Care Test, POCT) 4A
7 Pemeriksaan glukosa urin (Benedict) 4A
8 Anamnesis dan konseling kasus gangguan metabolisme dan
4A
endokrin)
2. Informed consent:
Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang
anamnesis yang akan anda lakukan, tujuan dan manfaat
anamnesis tersebut untuk keadaan pasien.
Berikan jaminan pada pasien dan keluarganya tentang
kerahasiaan semua informasi yang didapatkan pada anamnesis
tersebut
Jelaskan tentang hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya
tentang hak untuk menolak menjawab pertanyaan yang
dianggapnya tidak perlu dijawabnya.
Menanyakan kesediaan pasien.
Keluhan Utama :
Keluhan Tambahan :
Riwayat Psikososial :
Riwayat Pengobatan :
(secara lengkap dan keteraturan minumnya)
Resume :
Diagnosis Kerja :
Diagnosis Banding :
Tim Dosen
Sistem Endokrin dan Metabolisme
TUJUAN PEMBELAJARAN:
SASARAN PEMBELAJARAN:
1. Mampu dan terampil melakukan komunikasi dengan pasien.
2. Mampu dan terampil menjelaskan mengenai pemeriksaan fisik dan tiroid yang
akan dilakukan.
3. Mampu dan terampil mempersiapkan pasien sebelum pemeriksaan fisik dan
tiroid.
4. Mampu dan terampil melakukan penilaian status pasien secara umum (sakit
ringan / sedang / berat; cara berjalan dan lain lain) dan pengukuran tanda vital.
5. Mampu dan terampil melakukan pemeriksaan fisik dan tiroid secara sistematis
yang berkaitan dengan keluhan yang diutarakan pada saat anamnesis.
6. Mampu dan terampil melakukan pemeriksaan khusus pada sistem Endokrin
dan Metabolik
7. Mampu dan terampil membuat resume anamnesis dan pemeriksaan fisik dan
tiroid
8. Mampu dan terampil menarik kesimpulan (sintesis data data anamnesis dan
pemeriksaan fisik dan tiroid) dan membuat diagnosis serta diagnosis banding
9. Mampu dan terampil melakukan perencanaan tatalaksana sementara dan
perencanaan diagnosis (pemeriksaan penunjang yang dapat memastikan atau
mengeluarkan diagnosis dan diagnosis banding)
10. Mampu dan terampil menginformasikan diagnosis dan diagnosis banding
beserta rencana tindak lanjutnya kepada pasien dan atau keluarganya.
Kelenjar Tiroid :
Terletak di leher depan bagian bawah (arah distal).
Berbentuk seperti kupu-kupu,
Terdiri dari dua lobus (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh isthmus.
Isthmus menutupi cincin trakhea 2 dan 3,
Kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal
sehingga pada saat “menelan” kelenjar tiroid terangkat ke arah kranial.
Tingkat 0 Tiroid Normal. Kelenjar tiroid tidak teraba dan tidak terlihat.
Pembesaran tiroid teraba tetapi tidak terlihat pada posisi leher yang
normal (tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid). Jika nodul teraba
Tingkat I dan ukurannya tidak lebih besar dari ukuran normal harus
dikategorikan pada kelompok ini.
Benjolan di leher terlihat dengan jelas pada posisi leher normal.
Tingkat II
Jika dipalpasi, benjolan tersebut sesuai dengan pembesaran tiroid.
Catatan: Daftar tilik diatas berisi kegiatan yang akan dinilai pada ujian keterampilan
dimana instruktur diminta memberikan penilaian kepada mahasiswa untuk duapuluh
daftar tilik diatas (lihat lembaran penilaian mahasiswa)
Nilai :
0 bila tidak dilakukan
1 bila dilakukan tapi belum memuaskan
2 bila memuaskan
Tim Dosen
Sistem Endokrin dan Metabolisme
2. Informed consent :
Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya
tentang pemeriksaan yang akan anda lakukan, tujuan, cara
melakukan dan manfaatnya untuk klien
Berikan jaminan pada pasien tentang kerahasiaan semua
informasi yang didapatkan dari pemeriksaan
Jelaskan tentang hak pasien ntuk menolak pemeriksaan
Menanyakan kesediaan pasien.
BB (kg)
IMT =
[TB (m)]2
Risiko komorbid
Klasifikasi IMT (kg/m2) Lingkar perut
< 90 cm (pria)
< 80 cm (wanita)
BB kurang < 18,5 rata-rata
Normal 18,5 – 22,9 meningkat
BB lebih
Pre-obesitas 23 – 24,9 sedang
Obesitas tk. I 25 – 29,9 berat
Obesitas tk.2 ≥ 30 sangat berat
Jumlah
Nilai = ---------- X 100% = %
22
Jakarta, ..........................
Instruktur
Tim Dosen
Sistem Endokrin dan Metabolisme
3. Perencanaan Makan :
Menganjurkan pasien untuk mengikuti pola makan gizi
seimbang, dengan prinsip 3J :
1. Jumlah Kalori : mengikuti kebutuhan energi dan
komposisi zat gizi makro yang dianjurkan dan sesuai
kebutuhan kalori/hari (55% karbohidrat, 15-20% protein,
25-30% lemak), vitamin, mineral, serat dalam jumlah
cukup.
2. Jenis Makanan : memilih jenis makanan yang sehat, yaitu
jenis karbohidrat kompleks dan serat, menghindari/
mengurangi jenis karbohidrat sederhana, memilih jenis
lemak baik dan menghindari/ mengurangi jenis lemak
jenuh dan lemak trans, lebih mengutamakan jenis protein
nabati daripada protein hewani.
3. Jadwal Makan : 3x makanan utama dan 3x makanan
selingan
Jumlah
Nilai = ---------- X 100% = %
14
Jakarta, ..........................
Instruktur
Tim Dosen
Sistem Endokrin dan Metabolisme
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mempelajari keterampilan ini, mahasiswa mampu :
1. Memahami jenis-jenis insulin, indikasi pemberian insulin, mampu
menginisiasi pemberian insulin pada pasien DM tidak komplikasi
2. Melakukan teknik suntikan insulin subkutan
3. Melakukan edukasi teknik suntikan insulin pada pasien dan keluarganya.
TARGET PEMBELAJARAN :
Setelah melakukan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami jenis-jenis insulin
2. Memahami indikasi pemberian insulin pada pasien Diabetes tidak komplikasi
rawat jalan
3. Melakukan persiapan pasien (edukasi tentang alasan membutuhkan insulin dan
tentang hipoglikemia)
4. Melakukan teknik suntikan insulin sub kutan dengan benar :
o Insulin dan alat yang diperlukan dan cara penyimpanannya
o Mempersiapkan insulin pen untuk disuntikkan (termasuk dosis)
o Mengetahui lokasi dan cara penyuntikan insulin dengan benar.
5. Mampu melakukan pengolahan sampah medis dengan benar
6. Melakukan prosedur penyuntikan dengan benar.
METODE PEMBELAJARAN :
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui daftar tilik dengan sistem skor.
Jumlah
Nilai = ---------- X 100% = %
22
Jakarta, ..........................
Instruktur