PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
M
ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini di berikan pada semester 2 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
1
Mata Kuliah:Farmakologi
T TUJUAN PEMBELAJARAN
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi
materi beserta latihan, rangkuman, tes formatif, dan glosarium.
Untuk bisa mengerjakan latihan dan menjawab tes formatif,
pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
2
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar Farmakologi?
Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang teori Konsep Farmakologi, Farmakodinaik
dan Farmakokinetik meliputi: Pengertian Farmakologi, Farmakodinamik dan
Farmakokinetik, Konsep Farmakologi, Farmakodamik dan Konsep
Farmakokinetik.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu menjelaskan
konsep dasar farmakologi, farmakodinamik, farmakokinetik.
3
Mata Kuliah:Farmakologi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Farmakologi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian farmakodinamik
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Farmakokinetik
4. Mahasiswa mampu menjleaskan Konsep Farmakologi
5. Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Farmakodinamik
6. Mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Farmakokinetik
URAIAN MATERI
4
Mata Kuliah:Farmakologi
B. Pengertian Farmakodinamik
Mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup terutama cara dan
mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek terafi yang ditimbulkan
(Pengaruh Obat terhadap tubuh).
C. Pengertian Farmakokinetik
Farmakokinetika merupakan aspek farmakologi yang mencakup nasib obat
dalam tubuh yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresinya
(ADME). Obat yang masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara
pemberian umunya mengalami absorpsi, distribusi, dan pengikatan untuk
sampai di tempat kerja dan menimbulkan efek. Kemudian dengan atau
tanpa biotransformasi, obat diekskresi dari dalam tubuh.
D. Konsep Farmakologi
Farmakologi berasal dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu
pengetahuan). Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
obat dan cara kerjanya pada system biologis. Farmakognosi adalah ilmu
yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat
digunakan sebagai obat. Farmasi (English: pharmacy, Latin: pharmacon)
adalah bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu
kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan
efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Profesional bidang farmasis
disebut farmasis atau apoteker. Farmakologi Klinik adalah ilmu
farmakologi yang mempelajari pengaruh kondisi klinis pasien terhadap
efikasi obat, misalkan kondisi hamil dan menyusui, neonates dan anak,
geriatrik, inefisiensi ginjal dan hepar. Farmakologi Terapi atau sering
disebut farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan obat
5
Mata Kuliah:Farmakologi
6
Mata Kuliah:Farmakologi
lemak yang merupakan bagian dari sel, ribosom, atau bagian lain.
Semakin banyak obat yang menduduki reseptor, berbanding lurus
dengan kadar obat dalam plasma. Reseptor yang umumnya dikenal a.l.
reseptor kolinergik/muskarinik, reseptor alfa-adrenergik (alfa-1 & alfa-
2), reseptor beta-adrenergik (beta-1 & beta-2).
3. Transmisi Sinyal Obat
Interaksi obat dengan reseptor mengasilkan bisa menghasilkan efek
agonis, agonis parsial, antagonis kompetitif dan antagonis non-
kompetitif.
4. Interaksi Obat-Reseptor
Interaksi obat-reseptor sering dianalogikan sebagai Gembok-Kunci.
Obat adalah Kunci, Reseptor adalah Gembok. Kecocokan obat dengan
reseptor tertentu tergantung pada struktur molekulnya.
5. Kerja Obat yang Tidak Diperantarai Reseptor disebut juga Kerja Non
Spesifik.
F. Konsep Farmakokinetik
Farmakokinetik merupakan penjelasan mengenai perjalanan obat dalam
tubuh. Dalam Farmakokinetik meliputi ADME ( Adsorbsi, Distribusi,
Metabolisme, dan Eksresi).
1. Adsorbsi merupakan proses berpindahnya molekul obat dari ilium ke
pembuluh darah, sebab ilium terdapat pembuluh darah yang paling
banyak. Biasanya adsorbsi disebut pula sebagai proses penyerapan
obat. Cara berpindah obat terdiri dari dua macam yaitu adsorbsi aktif
dan pasif. Proses pasif menggunakan proses difusi tanpa memerlukan
7
Mata Kuliah:Farmakologi
8
Mata Kuliah:Farmakologi
9
Mata Kuliah:Farmakologi
LATIHAN
RANGKUMAN
Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari obat dan
cara kerjanya pada system biologis. Farmakognosi adalah ilmu yang
mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat
digunakan sebagai obat. Farmasi (English: pharmacy, Latin: pharmacon)
adalah bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu
kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan
efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Profesional bidang farmasis
disebut farmasis atau apoteker. Farmakologi Klinik adalah ilmu
farmakologi yang mempelajari pengaruh kondisi klinis pasien terhadap
10
Mata Kuliah:Farmakologi
efikasi obat, misalkan kondisi hamil dan menyusui, neonates dan anak,
geriatric, inefisiensi ginjal dan hepar. Farmakologi Terapi atau sering
disebut farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan obat
untuk tujuan terapi. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-
pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
1. Ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik
sifat kimiawi, fisika, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam
organisme hidup adalah....
a. Farmakologi
b. Farmakoterapi
c. Farmakokinetik
d. Farmakognosi
e. Farmakodinamik
Jawaban: A
2. Ilmu yang mempelajari sifat-sifat tumbuhan, mineral dan hewan yang
merupakan sumber obat.....
a. Farmakologi
b. Farmakoterapi
11
Mata Kuliah:Farmakologi
c. Farmakokinetik
d. Farmakognosi
e. Farmakodinamik
Jawaban: D
3. Segala proses yang dilakukan tubuh terhadap obat berupa absorpsi,
distribusi, metabolisme dan ekskresi…
a. Farmakologi
b. Farmakoterapi
c. Farmakokinetik
d. Farmakognosi
e. Farmakodinamik
Jawaban: C
4. Ilmu yang mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup terutama
cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek terafi yang
ditimbulkan.....
a. Farmakologi
b. Farmakoterapi
c. Farmakokinetik
d. Farmakognosi
e. Farmakodinamik
Jawaban: E
5. Ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau
gejalanya....
a. Farmakologi
b. Farmakoterapi
12
Mata Kuliah:Farmakologi
c. Farmakokinetik
d. Farmakognosi
e. Farmakodinamik
Jawaban: B
6. Transfer suatu obat dari tempat pemberian ke dalam aliran darah..
a. Transformasi
b. Absorpsi
c. Metabolisme
d. Biotransformasi
e. Distribusi
Jawaban: B
DAFTAR PUSTAKA
13
Mata Kuliah:Farmakologi
14
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
M
ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini diberikan pada semester 2 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
15
Mata Kuliah:Farmakologi
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi
materi beserta latihan, rangkuman, tes formatif, dan glosarium.
Untuk bisa mengerjakan latihan dan menjawab tes formatif,
pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
16
Mata Kuliah:Farmakologi
KONSEP DASAR
PENGGOLONGAN OBAT
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep dasar Farmakologi?
Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 2 ini berisikan materi tentang teori konsep dasar penggolongan obat
berdasarkan pendistribusian obat/ perdagangan, meliputi: Obat bebas, obat bebas
terbatas, obat keras, obat daftar G, obat lain sesuai golongan.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu menguasai/
memahami mengenal konsep dasar penggolongan obat berdasarkan
pendistribusian/ perdagangan.
17
Mata Kuliah:Farmakologi
D. Obat daftar G
E. Obat lain sesuai golongan
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menguasai dan memahami konsep dasar
penggolongan obat berdasarkan pendistribusian/ perdagangan
URAIAN MATERI
A. Obat Bebas
Peratuan daerah Tingkat II tangerang yakni Perda Nomor 12 Tahun
1994 tentang izin Pedagang Eceran Obat memuat pengertian obat bebas
adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter,
tidak termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas
terbatas dan sudah terdaftar di Depkes RI.
Contoh : Minyak Kayu Putih, Tablet Parasetamol, tablet Vitamin C, B
Compleks, E dan Obat batuk hitam.
Penandaan obat bebas diatur berdasarkan SK Menkes RI Nomor
2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk untuk obat bebas dan
untuk obat bebas terbatas. Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan
berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam,
18
Mata Kuliah:Farmakologi
19
Mata Kuliah:Farmakologi
20
Mata Kuliah:Farmakologi
21
Mata Kuliah:Farmakologi
LATIHAN
RANGKUMAN
Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan,
hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk
mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau
menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau
khasiatnya bisa kita dapatkan.Penggolongan obat menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 917/Menkes/Per/X /1993 yang kini telah
diperbaiki dengan Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/ VI/2000
penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan
ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi.
Penggolongan obat ini terdiri dari : obat bebas, obat bebas terbatas, obat
wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika.
22
Mata Kuliah:Farmakologi
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
1. Penandaan obat bebas diatur dalam ?
a. S.K. MENKES RI Nomor 2380 / A/ SK / VI /1983
b. S.K MENKES RI Nomor 2345 / A / SK / IV / 1987
c. S.K MENKES RI Nomor 2435 / A /SK / VI / 1983
d. S.K MENKES RI Nomor 2380 / A / SK / VI / `1987
e. S.K MENKES RI Nomor 2458 /A / SK / VI / 1932
Jawaban: A
2. Contoh obat bebas ?
a. Tablet paracetamol
b. Povidone Iodine
c. Suppositoria
d. Amonia
e. Anti Histamin
Jawaban: A
3. Obat bebas terbatas masuk dalam daftar “w” menurut bahasa belanda ”
w” berarti?
a. Waarshuwing
b. Waarsearch
23
Mata Kuliah:Farmakologi
c. Waarschuwing
d. Waarshuwwing
e. Warschuwing
Jawaban: C
4. Arti dari kata OWA?
a. Obat Wajib Ancur
b. Obat Wajib Apotik
c. Obat Wajib Asam
d. Obat Wajib Amnesia
e. Obat Wajib Absen
Jawaban: B
5. “ Obat keras yang dapat di berikan / di serahkan oleh apoteker di apotek
tanpa resep dokter”dari pengertian di atas adalah penjelasan dari obat?
a. Bebas
b. Keras bersyarat
c. Narkotika
d. OWA
e. Bebas terbatas
Jawaban: C
24
Mata Kuliah:Farmakologi
DAFTAR PUSTAKA
25
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memahami definisi, etiologi , jenis-jenis, tanda-gejala, asuha keperawatan
pada klien dengan syock.
RELEVANSI
M
ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini di berikan pada semester 2 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
26
Mata Kuliah:Farmakologi
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari modul yang berisi materi
beserta latihan, rangkuman , tes formatif, dan glosarium. Untuk
bisa mengerjakan latihan dan menjawab tes formatif, pelajarilah
setiap pokok bahasan dengan seksama.
27
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk Asuhan
Keperawatan pada pemberian obat? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 3 ini berisikan materi tentang teori Asuhan Keperawatan Pada Pemberian
Obat meliputi: Peran kolaboratif dalam pelaksanaan prinsip farmakologi, peran
mandiri, peran kolaboratif, peran kedaruratan.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu menjelaskan
Asuhan Keperawatan pada Pemberian Obat.
28
Mata Kuliah:Farmakologi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan pada
pemberian Obat
URAIAN MATERI
29
Mata Kuliah:Farmakologi
30
Mata Kuliah:Farmakologi
B. Peran mandiri
1. Perawat yang membagi obat harus bekerja dengan penuh konsentrasi
dan tenang.
2. Setelah mengecek perintah pengobatan, bacalah tabel tiga kali ketika
mempersiapkan obat :
Saat mengambil obat
Saat membuka/menuang atau mencampur
Saat mengembalikan.
3. Obat yang sudah lama, lebih-lebih yang sudah hilang etiketnya atau
tidak jelas jangan dipakai.
4. Cara pemberian obat harus memperhatikan prinsip 12 benar
5. Perhatikan pasien waktu minum obat, jangan meninggalkan obat
diatas meja.
6. Jangan sekali-kali memberikan obat-obatan yang telah disiapkan
orang lain, kecuali jelas ditugaskan kepada kita.
7. Perhatikan reaksi pasien setelah minum obat.
8. Mencatat atau membubuhkan paraf pada waktu atau pada status pasien
setelah memberikan obat.
9. Obat-obatan harus disimpan sesuai dengan syarat-syarat penyimpanan
masing-masing obat, misalnya : Lemari es, tempat yang sejuk, gelap
dan lain-lain.
10. Obat-obat yang dibeli sendiri oleh pasien harus disimpan dalam lemari
obat pada tempat khusus, dengan etiket nama yang jelas.
11. Menuangkan obat-obatan cair, jangan pada sisi yang ada etiketnya dan
sejajar dengan mata.
31
Mata Kuliah:Farmakologi
12. Setiap kali selesai mengambil obat, tempat obat ditutup kembali.
13. Bila terjadi kesalahan dalam memberikan obat harus segera dilaporkan
kepada yang bertanggung jawab.
14. Usahakan agar tangan selalu bersih, ketika akan memberikan obat-
obatan.
C. Peran kolaboratif
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat–obatan yang
aman. Perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah
pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap
atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di luar batas yang
direkomendasikan . Secara hukum perawat bertanggung jawab jika mereka
memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat
tersebut merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien. Sekali obat
telah diberikan, perawat bertanggung jawab pada efek obat yang diduga
bakal terjadi. Buku-buku referensi obat seperti, Daftar Obat Indonesia
(DOI), Physicians‘ Desk Reference (PDR), dan sumber daya manusia,
seperti ahli farmasi, harus dimanfaatkan perawat jika merasa tidak jelas
mengenai reaksi terapeutik yang diharapkan, kontraindikasi, dosis, efek
samping yang mungkin terjadi, atau reaksi yang merugikan dari
pengobatan.
D. Peran kedaruratan
Pemberian obat menjadi salah satu tugas seorang perawat yang
paling penting. Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses
pemberian obat kepada pasien. Perawat bertanggung jawab pada obat itu
diberikan dan memastikan bahwa obat tersebut benar. Obat yang diberikan
kepada pasien, menjadi bagian integral dari rencana keperawatan. Perawat
32
Mata Kuliah:Farmakologi
33
Mata Kuliah:Farmakologi
Bila pasien menolak diberikan obat, atau obat itu tidak dapat dapat
diberikan karena alasan tertentu, perawat harus mencatat alasannya dan
dilaporkan kepada dokter untuk tindakan selanjutnya.
LATIHAN
RANGKUMAN
Pemberian obat menjadi salah satu tugas seorang perawat yang
paling penting. Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses
pemberian obat kepada pasien. Perawat bertanggung jawab pada obat itu
diberikan dan memastikan bahwa obat tersebut benar. Obat yang diberikan
kepada pasien, menjadi bagian integral dari rencana keperawatan. Perawat
yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon pasien terhadap
pengobatan. Misalnya, pasien yang sukar menelan, muntah atau tidak
dapat minum obat karena alasan tertentu. Faktor gangguan visual,
pendengaran, intelektual atau motorik, yang mungkin menyebabkan pasien
tidak bias mengkonsumsi obat juga harus diperhatikan.
34
Mata Kuliah:Farmakologi
35
Mata Kuliah:Farmakologi
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
36
Mata Kuliah:Farmakologi
3. Obat bebas terbatas masuk dalam daftar “w” menurut bahasa belanda ”
w” berarti?
a. Waarshuwing
b. Waarsearch
c. Waarschuwing
d. Waarshuwwing
e. Warschuwing
Jawaban: C
4. Arti dari kata OWA?
a. Obat Wajib Ancur
b. Obat Wajib Apotik
c. Obat Wajib Asam
d. Obat Wajib Amnesia
e. Obat Wajib Absen
Jawaban: B
5. “ Obat keras yang dapat di berikan / di serahkan oleh apoteker di apotek
tanpa resep dokter”dari pengertian di atas adalah penjelasan dari obat?
a. Bebas
b. Keras bersyarat
c. Narkotika
d. OWA
e. Bebas terbatas
Jawaban: C
37
Mata Kuliah:Farmakologi
DAFTAR PUSTAKA
38
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memahami penggolongan obat berdasarkan bentuk dan kemasan.
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini diberikan pada semester 2 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
39
Mata Kuliah:Farmakologi
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari modul yang berisi materi
beserta latihan, rangkuman, tes formatif, dan glosarium. Untuk
bisa mengerjakan latihan dan menjawab tes formatif, pelajarilah
setiap pokok bahasan dengan seksama.
40
Mata Kuliah:Farmakologi
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN BENTUK DAN
KEMASAN
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui apa saja penggolongan obat
berdasarkan bentuk dan kemasan? Kalau Anda belum mengetahuinya
maka bacalah modul ini.
Modul ini berisikan materi tentang teori pengglongan obat berdasarkan bentuk dan
kemasan meliputi : tablet, akpsul, kaplet, bubuk/ puyer, suspensi/ larutan, sirup
dan tetes, inhalasi, krim, gel, linimen, lotion, salep, pasta, transdermal patch,
ticture, bethadin, suppositoria.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
penggolongan obat berdasarkan bentuk dan kemasan.
41
Mata Kuliah:Farmakologi
C. K r i m , g e l ( j e l l y ) , l i n i m e n , l o t i o n , s a l e p ,
pasta, transdermal patch, tincture, bethadin
D. S u p p o s i t o r i a
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menguasai dan memahami penggolongan
obat berdasarkan bentuk dan kemasan.
URAIAN MATERI
42
Mata Kuliah:Farmakologi
43
Mata Kuliah:Farmakologi
Mudah ditelan.
Kekurangan :
Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang mudah menguap karena
pori-pori
kapsul tidak dapat menahan penguapan.
Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap
lembab)
Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan
cangkang Kapsul
Tidak dapat diberikan untuk balita.
Tidak bisa dibagi-bagi.
4. Bubuk/ puyer
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau bahan kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
Macam serbuk :
Serbuk terbagi (pulveres) merupakan bahan atau campuran yang
homogen dari bahan-bahan yang diserbukkan dan relatif kering.
Serbuk tak terbagi (pulvis) adalah serbuk yang dibuat untuk
pemakaian dalam maupun pemakaian luar.
B. Suspensi/ larutan, Sirup dan tetes, Inhalasi
1. Suspensi
44
Mata Kuliah:Farmakologi
2. Larutan
Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena
bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak
dimasukkan dalam golongan produk lainnya (Ansel). Dapat juga
dikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai
atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya
yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).
3. Sirup
Merupakan sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa,
kecuali disebutkan lain kadar sakarosanya antara 64%r sampai 66%.
Kerugian :
Tidak semua obat ada di pasaran bentuk sediaan sirup.
Sediaan sirup jarang yang isinya zat tungggal, pada umumnya
campuran
atau kombinasi beberapa zat berkhasiat yang kadang-kadang
sebetulnya
tidak dibutuhkan pasien tersebut. Sehingga dokter anak lebih
menyukai
membuat resep puyer racikan individu untuk pasien tersebut.
45
Mata Kuliah:Farmakologi
Tidak sesuai bahan obat yang rasanya tidak enak misal sangat pahit
(sebaiknya dibuat kapsul), rasanya asin (biasanya dibentuk tablet
effervescent) .
Tidak bisa untuk sediaan yang sukar larut dalam air (biasanya
dibuat suspensi atau eliksir). Eliksir kurang disukai oleh dokter
anak karena mengandung alkohol, suspensi stabilitasnya lebih
rendah tergantung formulasi dan suspending egent yang digunakan.
Tidak bisa untuk bahan obat yang berbentuk minyak (oily, biasanya
dibentuk emulsi yang mana stabilitas emulsi juga lebih rendah dan
tergantung formulasi serta emulsifying agent yang digunakan).
Tidak sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil setelah dilarutkan
(biasanya dibuat sirup kering yang memerlukan formulasi khusus,
berbentuk granul, stabilitas setelah dilarutkan hanya beberapa hari).
Harga relatif mahal karena memerlukan formula khusus dan
kemasan yang khusus pula.
4. Tetes
Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi,
dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara
meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan. Sediaan
obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat dalam), Guttae Oris
(tetes mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes
hidung), Guttae Ophtalmicae (tetes mata).
5. Inhalasi
Yaitu untuk di hirup.
46
Mata Kuliah:Farmakologi
47
Mata Kuliah:Farmakologi
3. Liniment
Linimen atau pasta pendingin ialah campuran cairan, bedak dan salep.
Indikasi: dermatosis yang subakut.
Kontraindikasi: dermatosis madidans
4. Lotion
5. Salep
Salep ialah bahan berlemak (dasar hidrokarbon) atau seperti lemak,
yang pada suhu kamar berkonsistensi seperti mentega dan lengket.
Bahan dasar biasanya vaselin, tetapi dapat pula lanolin atau minyak
(Digunakan untuk obat larut air bahan emulsi). Salep mempunyai daya
serap yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan krim.
Salep mempunyai sifat lubrikasi, proteksi, dan emolien, yaitu
menahan penguapan air dari kulit. Indikasi: dermatosis yang kering dan
kronik, dermatosis yang dalam dan kronik dan dermatosis yang
bersisik dan berkrusta, dan ulkus bersih. Bersifat proteksi pada ruam
popok, inkontinensia alvi, sariawan, dan kolostomi.Kontraindikasinya:
adalah dermatitis madidans. Jika kelainan kulit terdapat pada bagian
badan yang berambutdan lipatan tubuh, penggunaan salep tidak
dianjurkan.
Kelemahan dari salep adalah rasa lengket yang ditimbulkan (tapi
mudah dibersihkan - Lanolin anhidros, petroleum hidrofilik) serta rasa
48
Mata Kuliah:Farmakologi
6. Pasta
Sediaan setengah padat berupa massa lembek (lebih kenyal dari
salep) yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (dermatologi).
Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk
serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau parafin cair atau
dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol,
mucilago atau sabun.
7. Transdermal patch
Transdermal adalah salah satu cara administrasi obat dengan
bentuk sediaan farmasi/obat berupa krim, gel atau patch (koyo) yang
digunakan pada permukaan kulit, namun mampu menghantarkan obat
masuk ke dalam tubuh melalui kulit (trans = lewat; dermal = kulit).
Umumnya penggunaan transdermal adalah pada obat-obatan hormon,
misalnya estrogen. Yang paling umum ditemui mungkin koyo untuk
menghilangkan kecanduan rokok, atau menghilangkan nafsu makan
(berfungsi sebagai pelangsing). Bentuk transdermal menjadi pilihan
terutama untuk obat-obat yang apabila diberikan secara oral bisa
memberi efek samping yang tidak diinginkan. Misalnya efek
penggumpalan darah akibat estrogen oral, atau iritasi lambung pada
obat-obat antiinflamasi non steroid dan aspirin/asetosal(Lucida, 2008).
49
Mata Kuliah:Farmakologi
Patch adalah salah satu rute pemberian obat secara perkutan yang
ditujukan untuk pemakain luar dengan sistem kontak dengan kulit
secara tertutup. Sediaan patch dibedakan menjadi 2 yaitu trasdermal
lokal dan transdermal sistemik.
50
Mata Kuliah:Farmakologi
51
Mata Kuliah:Farmakologi
D. Suppositoria
Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak
atau melarut pada suhu tubuh.
LATIHAN
RANGKUMAN
Obat yang diberikan melalui kulit dan membrane mukosa pada
prinsipnya menimbulkan efek local. Pemberian topical dilakukan dengan
mengoleskannya di suatu daerah kulit, memasang balutan lembab,
merendam bagian tubuh dengan larutan, atau menyediakan air mandi yang
dicampur obat.
Selain dikemas dalam bentuk untuk diminum atau diinjeksikan ,
berbagai jenis obat dikemas dalam bentuk obat luar seperti lotion,
52
Mata Kuliah:Farmakologi
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
1. Sediaan larutan yang harus diberi label “kocok dahulu” adalah......
a. Potio
b. Suspensi
c. Sirup
d. Lotions
e. Injeksi
Jawaban: B
2. Sedian setengah padat ditunjukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau
selaput lendir, disebut ?
a. Larutan
53
Mata Kuliah:Farmakologi
b. Pu;vis
c. Pasta
d. Salep
e. semuanya salah
Jawaban: D
3. Salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit. Suatu tipe yang
dapat dicuci di air, ialah pemngertian dari?
a. Unguenta
b. Cream
c. Pasta
d. Gel
e. Cerata
Jawaban: B
4. Sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang
ditunjukan untuk pemakaian topical pengertian dari ?
a. Pasta
b. Cream
c. Salep padat
d. Unguenta
e. Gel
Jawaban: A
5. Bentuk sediaan stengah padat, mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai pengertian dari ?
a. Salep
b. Unguenta
c. Krim
d. Semuanya benar
54
Mata Kuliah:Farmakologi
e. Pasta
Jawaban: C
DAFTAR PUSTAKA
55
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memahami peran kolaboratif perawat dalam meyiapkan, memberikan obat
dan menyimpan obat.
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini di berikan pada semester 2 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
56
Mata Kuliah:Farmakologi
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi materi beserta
latihan, rangkuman, tes formatif, dan glosarium. Untuk bisa mengerjakan latihan
dan menjawab tes formatif, pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
57
Mata Kuliah:Farmakologi
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk peran
kolaboratif perawat dalam meyiapkan, memberikan obat dan
menyimpan obat? Kalau Anda belum mengetahuinya maka
bacalah modul ini.
Modul ini berisikan materi tentang teori peran kolaboratif perawat
dalam meyiapkan, memberikan obat dan menyimpan obat, meliputi :
pemberian obat oral, topikal, parenteral, suppositoria, inhalasi, tetes. Peran
kolaboratif perawat dalam menyiapkan/ meracik, menyimpan dan
memberikan obat oral, topikal, parenteral, suppositoria, tetes, inhalasi.
TUJUAN (KD)
58
Mata Kuliah:Farmakologi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menguasai/memahami peran kolaboratif
perawat dalam menyiapkan dan memberikan obat,
penyimpanan obat.
URAIAN MATERI
59
Mata Kuliah:Farmakologi
1. Benar Klien
Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan
memeriksa gelang identifikasi dan meminta menyebutkan namanya
sendiri.
Klien berhak untuk mengetahui alasan obat
Klien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obat
60
Mata Kuliah:Farmakologi
61
Mata Kuliah:Farmakologi
62
Mata Kuliah:Farmakologi
samping dan reaksi yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan
obat dan obat dengan makanan, perubahan-perubahan yang diperlukan
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dsb.
8. Hak klien untuk menolak
Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus
memberikan Inform consent dalam pemberian obat.
63
Mata Kuliah:Farmakologi
a. Pengertian
Menyiapkan dan memberikan obat kepada pasien melalui mulut
dan selanjutnya ditelan.
b. Tujuan
Memberikan obat melalui mulut secara tepat dn benar sesuai
dengan program pengobatan.
64
Mata Kuliah:Farmakologi
Alat-alat dibereskan
Cuci tangan setelah tindakan
Setiap pemberian obat harus dicatat pada lembar catatan
pemberian obat
3. Pemberian Obat Parenteral
1. Pengertian
Memasukkan obat tertentu kedalam jaringan tubuh dengan cara
menyuntikkan, dilakukan pada pasien yang memerlukan reaksi
cepat, pasien yang tidak dapat diberikan obat melalui mulut dan
pasien dengan penyakit ttt yang harus mendapatkan pengobatan
dengan penyuntikan.
2. Tujuan
Mempercepat reaksi obat ke dalam tubuh
Melaksanakan uji coba obat (mantouq test, skin test)
Melaksanakan tindakan diagnostik
3. Prosedur pemberian obat parenteral
Persiapan pasien:
66
Mata Kuliah:Farmakologi
67
Mata Kuliah:Farmakologi
Siapkan meja atau baki obat lengkap dengan obat sesuai dengan
kebutuhan
Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
Cuci tangan sebelum tindakan
Atur posisi : sim, anjurkan klien menarik nafas panjang dan
tidak mengedan
68
Mata Kuliah:Farmakologi
Persiapan alat-alat:
Meja/baki
Obat-obatan yang diberikan dalam tempatnya (zalf / tetes mata)
Kapas basah steril dalam tempatnya
Pinset steril dalam tempatnya
Bengkok
Kasa steril dalam tempatnya
69
Mata Kuliah:Farmakologi
LATIHAN
RANGKUMAN
Kesalahan dapat terjadi pada instruksi, pembagian, penamaan dan
pengintrepretasian instruksi sesuai dengan penatalaksanaan obat. Obat
harus tidak diberikan perawat tanpa membawa resep tertulis kecuali pada
70
Mata Kuliah:Farmakologi
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
1. Cara pemberian melalui mukosa di rongga mulut dengan obat
diletakkan di bawah lidah adalah …
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: C
2. Cara pemberian melalui mukosa di rongga mulut dengan obat
diletakkan di antara pipi dan gusi adalah …
a. Oral
c. Bukal
71
Mata Kuliah:Farmakologi
d. Sublingual
e. Subkutan
f. Intamuskular
Jawaban: B
72
Mata Kuliah:Farmakologi
c. Intravaginal
d. Intranasal
e. Perkutan
Jawaban: B
DAFTAR PUSTAKA
73
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memahami cara menyiapkan obat oral dan mampu memberikan dengan
tepat.
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul farmakologi ini diberikan pada semester 2 berkaitan dengan
Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami Asuhan
Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual.
74
Mata Kuliah:Farmakologi
T TUJUAN PEMBELAJARAN
PETUJUK BELAJAR
M
odul farmakologi ini terdiri dari modul yang berisi materi
beserta latihan, rangkuman, tes formatif, dan glosarium. Untuk
bisa mengerjakan latihan dan menjawab tes formatif, pelajarilah
setiap pokok bahasan dengan seksama.
75
Mata Kuliah:Farmakologi
PERAN KOLABORATIF
PERAWAT DALAM PEMBERIAN
OBAT
50 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui cara menyiapkan obat oral dan cara
pemberiannya? Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah
modul ini.
Modul ini berisikan materi tentang teori cara menyiapkan obat oral dan cara
pemberiannya meliputi : cara menyiapkan obat oral, cara penyimpanan, cara
mengenal etiket obat, cara menganalisa resep.
76
Mata Kuliah:Farmakologi
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu mempraktikkan
peran kolaboratif perawat dalam pemberian obat.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu mempraktikkan peran kolaboratif perawat
dalam pemberian obat.
URAIAN MATERI
77
Mata Kuliah:Farmakologi
Persiapan alat-alat:
Meja/baki
Obat-obatan yang diberikan dalam tempatnya (puyer, sirup,
tablet)
Gelas/ sendok obat
Lap kerja/tissue
Buku/catatan pengobatan yang mencantumkan nama pasien, usia,
register, no TT, jenis/nama obat, dosis dan jadwal pemberian
Pelaksanaan:
Siapkan meja atau baki obat lengkap dengan
obat dan gelas obat sesuai dengan kebutuhan
Jelaskan tentang tindakan yang akan
dilakukan
78
Mata Kuliah:Farmakologi
79
Mata Kuliah:Farmakologi
b. Sediaan Aerosol/Spray
Sediaan obat jangan disimpan di tempat yang mempunyai suhu
tinggi karena dapat menyebabkan ledakan.
Peralatan yang digunakan untuk penyimpanan obat dengan kondisi khusus
diantaranya :
a. Lemari pendingin dan AC untuk obat yang termolabil
b. Fasilitas peralatan penyimpanan dingin harus divalidasi secara
berkala
c. Lemari penyimpanan khusus untuk narkotika dan obat psikotropika
80
Mata Kuliah:Farmakologi
obat ini adalah golongan vitamin atau multivitamin, pereda nyeri dan
demam golongan paracetamol, oralit, obat sakit maag golongan
antasida, dan lain-lain.
2. Obat Bebas Terbatas
Logo : Lingkaran hitam mengelilingi bulatan biru
Obat golongan ini juga tersedia bebas di pasaran (apotik, warung, toko
obat) dan dapat dibeli tanpa perlu menggunakan resep dokter. Obat
golongan ini memiliki range dosis berbahaya yang cukup aman
sehingga dapat digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang
dapat dikenali penderita sendiri tanpa resep dokter dengan catatan
konsumsi harus mengikuti aturan pakai serta sesuai dengan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan No. 6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5
November 1975 harus terdapat tanda peringatan P. No.1 sampai
P.No.6 berupa kotak hitam atau kotak putih bertepian hitam berisi
tulisan berikut :
82
Mata Kuliah:Farmakologi
83
Mata Kuliah:Farmakologi
Sedangkan untuk sebuah etiket obat harus tercantum nama dan alamat
apotek, nama dan nomor SIK APA, nomor dan tanggal pembuatan, nama
pasien, aturan pakai, dan tanda/keterangan lain yang diperlukan.
Untuk copyresep harus mencantumkan nama dan alamat apotek, nama
dan nomor izin apoteker pengelola apotik, tanda tangan/paraf APA, tanda
det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet (nedetur)
untuk obat yang belum diserahkan, pada resep dengan tanda iter …x diberi
tanda detur orig/detur …x, dan nomor resep dan tanggal pembuatan
LATIHAN
RANGKUMAN
84
Mata Kuliah:Farmakologi
Simpan obat sesuai dengan cara penyimpanan yang terdapat pada kemasan
agar mutu obat tetap terjaga. Perhatikan masa simpan setelah kemasan dibuka,
simpan obat pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
85
Mata Kuliah:Farmakologi
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: B
3. Pak Somad mengidap penyakit Diabetes Melitus tipe 1, pengobatannya
dengan cara penyuntikan insulin di bawah kulit, penyuntikan di bawah
kulit termasuk rute pemberian …
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: E
86
Mata Kuliah:Farmakologi
c. Intravaginal
d. Intranasal
e. Perkutan
Jawaban: B
DAFTAR PUSTAKA
87
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memahami cara mempraktikkan meracik dan membungkus obat.
RELEVANSI
88
Mata Kuliah:Farmakologi
M
Ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini di berikan pada semester 2 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
PETUJUK BELAJAR
89
Mata Kuliah:Farmakologi
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari modul yang berisi materi
beserta latihan, rangkuman , tes formatif, dan glosarium. Untuk
bisa mengerjakan latihan dan menjawab tes formatif, pelajarilah
setiap pokok bahasan dengan seksama.
MERACIK DAN
MEMBUNGKUS OBAT
90
Mata Kuliah:Farmakologi
50 Menit
PENDAHULUAN
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu mempraktikkan
peran kolaboratif perawat dalam pemberian obat.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu mempraktikkan cara meracik dan
membungkus obat.
URAIAN MATERI
91
Mata Kuliah:Farmakologi
92
Mata Kuliah:Farmakologi
93
Mata Kuliah:Farmakologi
94
Mata Kuliah:Farmakologi
95
Mata Kuliah:Farmakologi
LATIHAN
RANGKUMAN
Simpan obat sesuai dengan cara penyimpanan yang terdapat pada kemasan
agar mutu obat tetap terjaga. Perhatikan masa simpan setelah kemasan dibuka,
simpan obat pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
96
Mata Kuliah:Farmakologi
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
1. Cara pemberian melalui mukosa di rongga mulut dengan obat
diletakkan di bawah lidah adalah …
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: C
97
Mata Kuliah:Farmakologi
98
Mata Kuliah:Farmakologi
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Apt, Paul. 2014. DASAR-DASAR ILMU FARMASI :: Ilmu Farmasi Dan
Perkembangannya.
Dewi, Rani. 2013. Farmakologi.
Ekawati, Zullies. 2014. My Books.
Fauzi. 2013. Penggolongan Obat.
Hengky, Bue. 2011. Makalah Farmakologi.
Joyce L. Kee, Evelyn R. Hayes. 1996. Farmakologi. Jakarta: EGC.
Kamus Kesehatan. Farmakologi.
Liem, Sulasri. 2012. Konsep Farmakologi Secara Umum.
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
99
Mata Kuliah:Farmakologi
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini di berikan pada semester 2 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
PETUJUK BELAJAR
100
Mata Kuliah:Farmakologi
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi materi beserta
latihan, rangkuman , tes formatif, dan glosarium. Untuk bisa mengerjakan latihan
dan menjawab tes formatif, pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
101
Mata Kuliah:Farmakologi
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN PENGGUNAAN
TERAPI/ KHASIAT OBAT
150 Menit
PENDAHULUAN
A
pakah Anda sudah mengetahui apa saja penggolongan obat
berdasarkan penggunaan terapi/ khasiat obat? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang teori penggolongan obat
berdasarkan penggunaan terapi/ khasiat obat ,meliputi: Obat Antibiotik,
Obat Analgetik, Obat Antipiretik, Obat Antihipertensi, Obat Inotropik, Obat
Antiangina, Obat Antianemia, Obat Antiemetik, Obat laksative, Antidiare.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami
penggolongan obat berdasarkan penggunaan terapi/ khasiat obat.
102
Mata Kuliah:Farmakologi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami penggolongan obat berdasarkan
penggunaan terapi/ khasiat obat.
URAIAN MATERI
103
Mata Kuliah:Farmakologi
1. Penisilin (Penicillins)
Penisilin atau antibiotik beta-laktam adalah kelas antibiotik yang
merusak dinding sel bakteri saat bakteri sedang dalam proses
reproduksi. Penisilin adalah kelompok agen bakterisida yang terdiri
dari penisilin G, penisilin V, ampisilin, tikarsilin, kloksasilin,
oksasilin, amoksisilin, dan nafsilin. Antibiotik ini digunakan untuk
mengobati infeksi yang berkaitan dengan kulit, gigi, mata, telinga,
saluran pernapasan, dan lain-lain. ). Adapun contoh obat yang
termasuk dalam golongan ini antara lain : Ampisilin dan Amoksisilin.
2. Sefalosporin (Cephalosporins)
Obat golongan ini barkaitan dengan penisilin dan digunakan untuk
mengobati infeksi saluran pencernaan bagian atas (hidung dan
tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, pneumonia, infeksi telinga,
kulit dan jaringan lunak, tulang, dan saluran kemih (kandung kemih
dan ginjal). Sefalosporin terdiri dari beberapa generasi, yaitu :
Sefalosporin generasi pertama, untuk infeksi saluran kemih.
Sefalosporin generasi kedua, untuk sinusitis
Sefalosporin generasi ketiga, untk meningitis
Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara
lain : Sefradin, Sefaklor, Sefadroksil, Sefaleksin.
6. Aminoglikosida (Aminoglycosides)Jenis anti biotik ini menghambat
pembentukan protein bakteri. Adapun contoh obat yang termasuk
dalam golongan ini antara lain : amikasin, gentamisin, neomisin
sulfat, netilmisin.
104
Mata Kuliah:Farmakologi
7. Makrolid (Macrolides)
Digunakan untuk mengobati infeksi saluran nafas bagian atas seperti
infeksi tenggorokan dan infeksi telinga, infeksi saluran nafas bagian
bawah seperti pneumonia, untuk infeksi kulit dan jaringan lunak,
untuk sifilis, dan efektif untuk penyakit legionnaire (penyakit yang
ditularkan oleh serdadu sewaan). Sering pula digunakan untuk pasien
yang alergi terhadap penisilin.
Adapun contoh obat yang termasu dalam golongan ini antara
lain: Eritromisin, Azitromisin, Klaritromisin.
8. Sulfonamida (Sulfonamides)
Obat ini efektif mengobati infeksi ginjal, namun sayangnya memiliki
efek berbahaya pada ginjal. Untuk mencegah pembentukan Kristal
obat, pasien harus minum sejumlah besar air. Adapun contoh obat
yang termasuk dalam golongan ini antara lain : gantrisin.
9. Fluoroquinolones
Fluoroquinolones adalah satu-satunya kelas antibiotic yang secara
langsung menghentikan sintesis DNA bakteri.
10. Tetrasiklin (Tetracyclines)
Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi jenis yang
sama seperti yang diobati penisilin dan juga untuk infeksi lainnya
seperti kolera, demam berbintik Rocky Mountain, syanker,
konjungtivitis mata, dan amubiasis intestinal. Dokter ahli kulit
menggunakannya pula untuk mengobati beberapa jenis
jerawat. Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini
antara lain : Tetrasiklin, Klortetrasiklin, Oksitetrasiklin
105
Mata Kuliah:Farmakologi
106
Mata Kuliah:Farmakologi
1. Paracetamol/acetaminophen
Merupakan derivat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan
parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan
penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak
digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati
analgesik. Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis
lebih besar tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasi
dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektivitasnya tanpa
perlu meningkatkan dosisnya.
2. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan
banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi
yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.
Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan
menyusui.
3. Asam mefenamat
Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat
sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan
obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran
cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap
mukosa lambung.
4. Tramadol
Tramadol adalah senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.
Tramadol digunakan untuk sakit nyeri menengah hingga parah.
Sediaan tramadol pelepasan lambat digunakan untuk menangani nyeri
menengah hingga parah yang memerlukan waktu yang lama.
107
Mata Kuliah:Farmakologi
108
Mata Kuliah:Farmakologi
109
Mata Kuliah:Farmakologi
110
Mata Kuliah:Farmakologi
111
Mata Kuliah:Farmakologi
112
Mata Kuliah:Farmakologi
113
Mata Kuliah:Farmakologi
114
Mata Kuliah:Farmakologi
2. Beta Bloker
Cara Kerja: zat ini memperlambat pukulan jantung (bradikardi, efek
kronotrop negatif). Di samping itu juga dapat meningkatkan
peredaran darah karena bradikardi akan memperpanjang waktu
diastole.
3. Antagonis Kalsium
Cara Kerja: zat ini memblok Calcium-channels di otot polos arterial
dan menimbulkan relaksasi dan vasodilatasi perifer (efek kronotrop
negatif).
G. Obat Antianemia
Hematinika atau obat-obat pembentuk darah yaitu obat-obat yang
khusus digunakan untuk merangsang atau memperbaiki proses
pembentukan sel darah merah (erythropoesis).
Sel darah merah dibentuk dalamn sumsum tulang yang pipih. Untuk itu
dibutuhkan zat besi, vitamin B12 dan asam folat.
Zat besi untuk membentuk hemoglobin, vitamin B12 dan asam folat untuk
membentuk sel darah merah. Zat tersebut diperoleh dari makanan dan
ditimbun dalam jaringan, terutama hati dan sumsum tulang. Vitamin
B12 dapat disintesa dalam usus besar dalam bakteri tetapi tidak dapat untuk
memenuhi kebutuhan tubuh, sebab vitamin ini terikat dengan protein dan
penyerapannya berlangsung dalam ileum.
Zat-zat Anti Anemia
1. Asam Folat
Sumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah-buahan. Dalam
bahan makanan tersebut asam folat terdapat dalam senyawa konjugasi
115
Mata Kuliah:Farmakologi
(poligutamat). Senyawa ini dalam hati akan diuraikan oleh enzim dan
direduksi menjadi zat aktifnya (tetrahidro folic acid). Zat ini untuk
sintesis DNA dan RNA serta pembelahan sel.
2. Zat Besi (Fe)
Dalam makanan, zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalam
lambang diubah menjadi ferro klorida. Resorpsi hanya berlangsung
dalam duodenum, dalam lingkungan asam netral garam ferro lebih
mudah larut. Setalah diserap sebagai darah, maka akan bergabung
dalam protein menjadi ferritin yang disimpan sebagai cadangan,
sebagian diangkut ke sumsum tulang, hati dan sel-sel lain untuk
sintesa hemoglobin dan enzim zat besi (metalo enzim). Kebutuhan zat
besi sehari 1-2 mg. Gejala kekurangan zat besi seperti anemi
hipokrom, yaitu pucat, letih dan lesu, jari-jari dingin, jantung
berdebar, nyeri lidah, kuku dan kulit keriput. Defisiensi ini dapat
diobati dengan pemberian garam-garam ferro per-oral, misalnya ferro
fumarat, ferro sulfat, ferro klorida, dan lainnya.
Pemberian parenteral hanya bila ada kelainan lambung( pendarahan)
atau rangsangan yang hebat. Lagipula ada bahaya over dosis,
sedangkan peroral tidak akan terjadi over dosis sebab ada rintangan
kontrol usus, kecuali pada anak-anak dimana kontrol usus belum
sempurna.
3. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewan: hati, daging, telur,
susu, dalam bentuk ikatan dengan protein. Kebutuhan orang sehari 2-
5 mcg. Dalam lambung vitamin B12 dilepas dari ikatan kompleksnya
116
Mata Kuliah:Farmakologi
dengan protein oleh HCL yang segera diikat oleh glukoprotein yang
disebut intrinsik factor (Castle 1929) yang dihasilkan oleh mukosa
lambung bagian dasar. Dengan pengikatan ini zat tersebut baru dapat
diserap oleh reseptor spesifik di usus halus (ileum). Setelah diserap
vitamin B12 diangkut dan ditimbun dalam hati yang secara bertahap
dilepas sesuai kebutuhan tubuh. Defisiensi vitamin B12 dengan
gejala-gejala menglobaster, nyeri lidah, degenerasi otak, sumsum
tulang dan depresi psikis. Pengobatan terutama dengan injeksi, oral
vitamin B12 dengan kombinasi intrinsic factor (serbuk pylorus).
H. Obat Antiemetik
Anti emetik atau obat mual adalah obat yang digunakan untuk
mengatasi rasa mual dan muntah. Antiemetik secara khusus digunakan
untuk mengatasi mabuk perjalanan dan efek samping dari analgesik
golongan opiat, anastesi umum, dan kemoterapi yang digunakan untuk
melawan kanker, juga untuk mengatasi vertigo (pusing) dan migrain.
Anti emetik terbagi atas beberapa golongan sebagai berikut :
1. Golongan Antagonis Reseptor 5HT3-
Obat anti emetik ini menghambat reseptor serotonin pada sistem saraf
serebral dan saluran pencernaan. Sehingga obat golongan ini dapat
digunakan untuk mengobati mual dan muntah setelah operasi dan
penggunaan obat sitoksik.Obat ini terbagi atas 3 yakni,
Granisteron
Obat jenis ini tersedis dalam bentuk tablet dan sirup untuk
diminum secara oral. Untuk pencegahan mual dan muntah
pada kemoterapi. Granisteron biasanya diminum satu jam
sebelum kemoterapi dijalankan.
117
Mata Kuliah:Farmakologi
118
Mata Kuliah:Farmakologi
Betahistine
119
Mata Kuliah:Farmakologi
120
Mata Kuliah:Farmakologi
121
Mata Kuliah:Farmakologi
LATIHAN
122
Mata Kuliah:Farmakologi
Selamat Mengerjakan
RANGKUMAN
Jadi, Bermacam-macam penyakit memerlukan obat yang berbeda-beda, begitu
pila dengan obatnya selain mempunyai fungsi masing-masing obat juga
mempunyai efek sampingnya masing-masing, dan sebagai perawat kita semua
harus bisa memahami tentang obat.
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
1. Dibawah ini adalah antimikroba, kecuali....
a. Tetrasiklin
b. Kotrimoksazol
c. Amoksisilin
d. Siprofloksasin
e. Omeprazole
Jawaban: E
a. Klorampenikol
b. Amoksisilin
c. Antasida
d. Gentamisin
e. Kanamisin
Jawaban: A
3. Dosis dewasa klorampenikol pada penyakit demam tipoid adalah....
a. 4 x 500mg selama 2-3 minggu
b. 3 x 100mg selama 3-4 hari
c. 2 x 350mg selama 11-20 hari
d. 5 x 245mg selama 12-15 hari
e. 4 x 500mg selama 3 hari
Jawaban: A
4. Di bawah ini adalah golongan obat yang digunakan untuk terapi hipertensi,
kecuali.....
a. Diuretik
b. Beta Bloker
c. Simpatomimetik
d. Antagonis Kalsium
e. Alpa Bloker
Jawaban: C
5. Furosemid adalah obat....
a. Diuretik
b. Antasid
c. Digitalis
d. Antihistamin
124
Mata Kuliah:Farmakologi
e. Anti Psikosis
Jawaban: A
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Apt, Paul. 2014. DASAR-DASAR ILMU FARMASI :: Ilmu Farmasi Dan
Perkembangannya.
Dewi, Rani. 2013. Farmakologi.
Ekawati, Zullies. 2014. My Books.
Fauzi. 2013. Penggolongan Obat.
Hengky, Bue. 2011. Makalah Farmakologi.
Joyce L. Kee, Evelyn R. Hayes. 1996. Farmakologi. Jakarta: EGC.
Kamus Kesehatan. Farmakologi.
Liem, Sulasri. 2012. Konsep Farmakologi Secara Umum.
PENDAHULUAN
125
Mata Kuliah:Farmakologi
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memahami prinsip pemberian obat.
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini di berikan pada semester 4 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
126
Mata Kuliah:Farmakologi
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi
materi beserta latihan, rangkuman , tes formatif, dan glosarium.
Untuk bisa mengerjakan latihan dan menjawab tes formatif,
pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
127
Mata Kuliah:Farmakologi
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT
150 Menit
PENDAHULUAN
A pakah Anda sudah mengetahui prinsip pemberian obat? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang prinsip pemberian obat meliputi:
obat oral, obat parenteral, obat tetes.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami prinsip
pemberian obat.
128
Mata Kuliah:Farmakologi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip pemberian obat.
URAIAN MATERI
A. Obat Oral
1. Pemberian Obat Oral
a. Pengertian: Menyiapkan dan memberikan obat kepada pasien
melalui mulut dan selanjutnya ditelan.
b. Tujuan: memberikan obat melalui mulut secara tepat dn benar
sesuai dengan program pengobatan.
c. Pemberian Obat Oral
Persiapan pasien
Mengadakan pendekatan pada klien/anak/klg dengan
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
Menjelaskan pada klien
d. Prosedur pemberian obat oral
Persiapan alat-alat:
Meja/baki
Obat-obatan yang diberikan dalam tempatnya (puyer, sirup,
tablet)
Gelas / sendok obat
Lap kerja/ tissue
129
Mata Kuliah:Farmakologi
2. Tujuan:
Mempercepat reaksi obat ke dalam tubuh
Melaksanakan uji coba obat (mantouq test, skin test)
Melaksanakan tindakan diagnostik
3. Prosedur pemberian obat parentera
Persiapan pasien:
Mengadakan pendekatan pada anak / keluarga dengan
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan berkomunikasi.
Persiapan Alat:
Kapas alkohol dalam tempatnya
Alkohol dalam tempatnya (spray)
Kapas kering dalam tempatnya
Bengkok
Buku/ catatan pengobatan yang mencantumkan nama pasien,
usia, register, no TT, jenis/nama obat, dosis dan jadwal
pemberian
Kontainer untuk membuang benda tajam
C. Obat tetes
Pengertian Obat Tetes: adalah obat cair yang biasanya diberikan sebagai
tetes dalam bentuk-bentuk berikut : tetes mata, salep mata, tetes telinga.
1. Pemberian Obat melalui Mata
a. Pengertian: Menyiapkan dan memberikan obat kepada pasien
melalui mata dengan cara meneteskan, mengoleskan.
b. Tujuan: Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai program
pengobatan.
131
Mata Kuliah:Farmakologi
b. Tujuan
Memberikan efek terapi lokal (mengurangi peradangan,
membunuh mikroorganisme)
Menghilangkan nyeri
Melunakkan serumen agar mudah diambil
c. Prosedur pemberian obat
Persiapan alat
Botol obat dengan penetes steril
Buku/ catatan pengobatan yang mencantumkan nama pasien,
usia, register, no TT, jenis/nama obat, dosis dan jadwal
pemberian.
LATIHAN
133
Mata Kuliah:Farmakologi
RANGKUMAN
Kesalahan dapat terjadi pada instruksi, pembagian, penamaan dan
pengintrepretasian instruksi sesuai dengan penatalaksanaan obat. Obat
harus tidak diberikan perawat tanpa membawa resep tertulis kecuali pada
saat kegawatan. Tanggung jawab ini hanya bisa dilimpahkan dengan
persetujuan dari petugas yang memiliki wewenang.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian
obat pada klien merupakan fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan
ketrampilan teknik dan pertimbangan terhadap perkembangan klien.
Perawat yang memberikan obat-obatan pada klien diharapkan mempunyai
pengetahuan dasar mengenai obat dan prinsip-prinsip dalam pemberian
obat.
134
Mata Kuliah:Farmakologi
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
1. Cara pemberian melalui mukosa di rongga mulut dengan obat
diletakkan di bawah lidah adalah …
f. Oral
g. Bukal
h. Sublingual
i. Subkutan
j. Intamuskular
Jawaban: C
2. Cara pemberian melalui mukosa di rongga mulut dengan obat
diletakkan di antara pipi dan gusi adalah …
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: B
135
Mata Kuliah:Farmakologi
136
Mata Kuliah:Farmakologi
DAFTAR PUSTAKA
137
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memahami mengerjakan perhitungan dosis obat.
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini di berikan pada semester 2 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
138
Mata Kuliah:Farmakologi
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi materi beserta
latihan, rangkuman , tes formatif, dan glosarium. Untuk bisa mengerjakan latihan
dan menjawab tes formatif, pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
139
Mata Kuliah:Farmakologi
PERHITUNGAN DOSIS
OBAT
50 Menit
PENDAHULUAN
A pakah Anda sudah bagaimana perhitungan dosis obat? Kalau Anda belum
mengetahuinya maka bacalah modul ini.
Modul 1 ini berisikan materi tentang perhitungan dosis obat meliputi :
perhitungan dosis obat oral, injeksi (IM, IV, SC, IC), obat tetes.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu mengerjakan
perhitungan dosis obat.
140
Mata Kuliah:Farmakologi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu mengerjakan perhitungan dosis obat oral.
2. Mahasiswa mampu mengerjakan perhitungan dosis obat
injeksi.
3. Mahasiswa mampu mengerjakan dosis obat tetes.
URAIAN MATERI
no rumus perhitungan
berdasarkan
1
berat badan
berdasarkanbody
surface area /
2
luas permukaan
tubuh
dosis clark
3 berdasarkan
berat badan
4 rumus
berdasarkan
141
Mata Kuliah:Farmakologi
BSA
rumus young
5 anak(anak 1-
8thn)
rumus cowling
6 anak(anak 8-12
thn)
7 rumus bastedo
rumus
8 dilling(anak > 8
thn)
rumus fried
9
untuk bayi
**
LATIHAN
142
Mata Kuliah:Farmakologi
RANGKUMAN
Kesalahan dapat terjadi pada instruksi, pembagian, penamaan dan
pengintrepretasian instruksi sesuai dengan penatalaksanaan obat. Obat
harus tidak diberikan perawat tanpa membawa resep tertulis kecuali pada
saat kegawatan. Tanggung jawab ini hanya bisa dilimpahkan dengan
persetujuan dari petugas yang memiliki wewenang.
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
143
Mata Kuliah:Farmakologi
144
Mata Kuliah:Farmakologi
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Apt, Paul. 2014. DASAR-DASAR ILMU FARMASI :: Ilmu Farmasi Dan
Perkembangannya.
Dewi, Rani. 2013. Farmakologi.
Ekawati, Zullies. 2014. My Books.
Fauzi. 2013. Penggolongan Obat.
Hengky, Bue. 2011. Makalah Farmakologi.
Joyce L. Kee, Evelyn R. Hayes. 1996. Farmakologi. Jakarta: EGC.
Kamus Kesehatan. Farmakologi.
Liem, Sulasri. 2012. Konsep Farmakologi Secara Umum.
145
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini di berikan pada semester 2 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
146
Mata Kuliah:Farmakologi
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi materi beserta
latihan, rangkuman , tes formatif, dan glosarium. Untuk bisa mengerjakan latihan
dan menjawab tes formatif, pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
147
Mata Kuliah:Farmakologi
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN OBAT
150 Menit
PENDAHULUAN
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu mengerjakan
asuhan keperawatan dalam persiapan pemberian obat.
148
Mata Kuliah:Farmakologi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu mengerjakan asuhan keperawatan dalam
pemberian obat oral.
2. Mahasiswa mampu mengerjakan asuhan keperawatan dalam
pemberian obat injeksi.
3. Mahasiswa mampu mengerjakan asuhan keperawatan dalam
pemberian obat tetes.
URAIAN MATERI
149
Mata Kuliah:Farmakologi
Persiapan alat-alat:
Meja/baki
Obat-obatan yang diberikan dalam tempatnya (puyer, sirup,
tablet)
Gelas / sendok obat
Lap kerja/ tissue
Buku/ catatan pengobatan yang mencantumkan nama pasien,
usia, register, no TT, jenis/nama obat, dosis dan jadwal
pemberian
Pelaksanaan:
Siapkan meja atau baki obat lengkap dengan
obat dan gelas obat sesuai dengan kebutuhan
Jelaskan tentang tindakan yang akan
dilakukan
Siapkan obat dan ukur dengan alat yang
tepat
Berikan obat langsung kepada pasien dan
ditunggu sampai obat ditelan habis
Observasi reaksi pemberian obat
Alat-alat dibereskan
Setiap pemberian obat harus dicatat pada
lembar catatan pemberian obat
Catatan:
Dapatkan riwayat alergi obat
150
Mata Kuliah:Farmakologi
151
Mata Kuliah:Farmakologi
152
Mata Kuliah:Farmakologi
Pelaksanaan:
Siapkan meja atau baki obat lengkap dengan obat dan gelas obat
sesuai dengan kebutuhan
Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
Siapkan obat yang tepat sesuai kebutuhan
Cuci tangan sebelum tindakan
Sebelumnya daerah yang akan diobati dibersihkan dengan kassa
steril.
2. Pemberian Obat Melaui Telinga
a. Pengertian: Memberikan obat pada telinga melalui kanal
eksternal, dalam bentuk cair.
b. Tujuan
Memberikan efek terapi lokal (mengurangi peradangan,
membunuh mikroorganisme)
Menghilangkan nyeri
Melunakkan serumen agar mudah diambil
c. Prosedur pemberian obat
Persiapan alat
Botol obat dengan penetes steril
153
Mata Kuliah:Farmakologi
LATIHAN
RANGKUMAN
Jadi, Bermacam-macam penyakit memerlukan obat yang berbeda-beda,
begitu pila dengan obatnya selain mempunyai fungsi masing-masing obat juga
mempunyai efek sampingnya masing-masing,
154
Mata Kuliah:Farmakologi
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
1. Cara pemberian melalui mukosa di rongga mulut dengan obat diletakkan
di bawah lidah adalah …
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: C
2. Cara pemberian melalui mukosa di rongga mulut dengan obat diletakkan
di antara pipi dan gusi adalah …
a. Oral
b. Bukal
155
Mata Kuliah:Farmakologi
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: B
156
Mata Kuliah:Farmakologi
d. Intranasal
e. Perkutan
Jawaban: B
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Apt, Paul. 2014. DASAR-DASAR ILMU FARMASI :: Ilmu Farmasi Dan
Perkembangannya.
Dewi, Rani. 2013. Farmakologi.
Ekawati, Zullies. 2014. My Books.
Fauzi. 2013. Penggolongan Obat.
Hengky, Bue. 2011. Makalah Farmakologi.
Joyce L. Kee, Evelyn R. Hayes. 1996. Farmakologi. Jakarta: EGC.
Kamus Kesehatan. Farmakologi.
Liem, Sulasri. 2012. Konsep Farmakologi Secara Umum.
157
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul Keperawatan Dasar ini di berikan pada semester 4 berkaitan
dengan Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami
Asuhan Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
158
Mata Kuliah:Farmakologi
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi materi beserta
latihan, rangkuman , tes formatif, dan glosarium. Untuk bisa mengerjakan latihan
dan menjawab tes formatif, pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
159
Mata Kuliah:Farmakologi
TERAP
INTRA
VENA
KONS
EP
I
50 Menit
N
A
U
U
H
A
D
N
L
E
P
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep
terapi intavena? Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah
modul ini. Modul 1 ini berisikan materi tentang teori konsep
terapi intravena, meliputi: perubahan volume cairan,
keseimbangan asam basa, gangguan keseimbangan elektrolit, resiko penambahan
obat dalam larutan intravena.
TUJUAN (KD)
160
Mata Kuliah:Farmakologi
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep terapi intravena.
URAIAN MATERI
161
Mata Kuliah:Farmakologi
162
Mata Kuliah:Farmakologi
d. Preparasi bedah
e. Penanganan medis terhadap kondisi yang telah ada
f. Restriksi cairan preoperatif
g. Defisit cairan yang telah ada sebelumnya
2. Faktor-faktor intraoperatif
a. Induksi anestesi
b. Kehilangan darah yang abnormal
c. Kehilangan abnormal cairan ekstraselular ke third space
(contohnya kehilangan cairan ekstraselular ke dinding dan
lumen usus saat operasi)
d. Kehilangan cairan akibat evaporasi dari luka operasi (biasanya
pada luka operasi yang besar dan prosedur operasi yang
berkepanjangan)
3. Faktor-faktor postoperatif
a. Stres akibat operasi dan nyeri pasca operasi
b. Peningkatan katabolisme jaringan
c. Penurunan volume sirkulasi yang efektif
d. Risiko atau adanya ileus postoperatif
LATIHAN
163
Mata Kuliah:Farmakologi
RANGKUMAN
Tubuh mengandung 60 % air yang disebut juga cairan tubuh. Cairan tubuh
didalamnya terkandung nutrisi-nutrisi yang amat penting peranannya dalam
metabolisme sel, sehingga amat penting dalam menunjang kehidupan.
Dalam pembedahan, tubuh kekurangan cairan karena perdarahan selama
pembedahan ditambah lagi puasa sebelum dan sesudah operasi. Gangguan dalam
keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang umum terjadi pada pasien
bedah karena kombinasi dari faktor-faktor preoperatif, perioperatif dan
postoperatif.
Terapi cairan parenteral digunakan untuk mempertahankan atau
mengembalikan volume dan komposisi normal cairan tubuh. Dalam terapi cairan
harus diperhatikan kebutuhannya sesuai usia dan keadaan pasien, serta cairan
infus itu sendiri. Jenis cairan yang bisa diberikan untuk terapi cairan adalah cairan
kristaloid dan cairan koloid.
164
Mata Kuliah:Farmakologi
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
165
Mata Kuliah:Farmakologi
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: B
166
Mata Kuliah:Farmakologi
e. Perkutan
Jawaban: B
DAFTAR PUSTAKA
167
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
M
Ateri dalam modul Farmakologi ini diberikan pada semester berkaitan dengan
Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami Asuhan
Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual.
168
Mata Kuliah:Farmakologi
T TUJUAN PEMBELAJARAN
PETUJUK BELAJAR
M
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi materi beserta
latihan, rangkuman, tes formatif, dan glosarium. Untuk bisa mengerjakan latihan
dan menjawab tes formatif, pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
169
Mata Kuliah:Farmakologi
TERAP
KEPER
ERIAN
INTRA
VENA
PEMB
ASUH
AWAT
AN
AN
I
50 Menit
N
A
U
U
H
A
D
N
L
E
P
A
pakah Anda sudah mengetahui asuhan keperawatan pemberian
obat intravena? Kalau Anda belum mengetahuinya maka bacalah
modul ini. Modul 1 ini berisikan materi tentang asuhan
keperawatan pemberian obat terapi intravena, meliputi: prinsip
170
Mata Kuliah:Farmakologi
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu menjelaskan askep
pemberian terapi intravena.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep terapi intravena.
URAIAN MATERI
A. Sterilisasi
171
Mata Kuliah:Farmakologi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari semua,
baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi dipergunakan
pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan organisme luar, pada
bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan
makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran
oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini
juga penting. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh
kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat
perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan
panas tinggi, atau bahkan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat,
sterilisasi panas kering, steralisasi gas (Formalin H2, O2), dan radiasi
ionnisasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:
Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi
Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal pelaksanaan
sterilisasi
Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril
Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai
Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila
terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
B. Benar (obat, dosis, pasien, cara, waktunya, administrasinya)
1. Benar Klien
172
Mata Kuliah:Farmakologi
173
Mata Kuliah:Farmakologi
174
Mata Kuliah:Farmakologi
175
Mata Kuliah:Farmakologi
LATIHAN
176
Mata Kuliah:Farmakologi
Selamat Mengerjakan
RANGKUMAN
Kesalahan dapat terjadi pada instruksi, pembagian, penamaan dan
pengintrepretasian instruksi sesuai dengan penatalaksanaan obat. Obat
harus tidak diberikan perawat tanpa membawa resep tertulis kecuali pada
saat kegawatan. Tanggung jawab ini hanya bisa dilimpahkan dengan
persetujuan dari petugas yang memiliki wewenang.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian
obat pada klien merupakan fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan
ketrampilan teknik dan pertimbangan terhadap perkembangan klien.
Perawat yang memberikan obat-obatan pada klien diharapkan mempunyai
pengetahuan dasar mengenai obat dan prinsip-prinsip dalam pemberian
obat.
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan I. Selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: C
178
Mata Kuliah:Farmakologi
4. Penyuntikan dilakukan dalam otot dan biasanya bagian pantat atau lengan
atas termasuk rute pemberian obat secara …
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: E
DAFTAR PUSTAKA
179
Mata Kuliah:Farmakologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memahami menjelaskan konsep perjalanan obat dalam tubuh.
RELEVANSI
180
Mata Kuliah:Farmakologi
M
Ateri dalam modul Farmakologi ini diberikan pada semester 2 berkaitan dengan
Mata Kuliah Farmakologi sebagai dasar untuk memahami Asuhan
Keperawatan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual.
T TUJUAN PEMBELAJARAN
PETUJUK BELAJAR
M
181
Mata Kuliah:Farmakologi
odul keperawatan dasar ini terdiri dari 4 modul yang berisi materi beserta
latihan, rangkuman, tes formatif, dan glosarium. Untuk bisa mengerjakan latihan
dan menjawab tes formatif, pelajarilah setiap pokok bahasan dengan seksama.
TERAP
INTRA
VENA
KONS
EP
I
182
Mata Kuliah:Farmakologi
50 Menit
N
A
U
U
H
A
D
N
L
E
P
A
pakah Anda sudah mengetahui hal-hal yang termasuk konsep
perjalanan obat dalam tubuh? Kalau Anda belum mengetahuinya
maka bacalah modul ini. Modul ini berisikan materi tentang teori
perjalanan obat dalam tubuh, meliputi: cara kerja obat dalam
tubuh, efek samping obat, komplikasi pemberian obat pada tubuh.
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu menjelaskan konsep
perjalanan obat dalam tubuh.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep perjalanan obat dalam tubuh.
183
Mata Kuliah:Farmakologi
URAIAN MATERI
184
Mata Kuliah:Farmakologi
LATIHAN
185
Mata Kuliah:Farmakologi
RANGKUMAN
Jadi, Bermacam-macam penyakit memerlukan obat yang berbeda-beda,
begitu pila dengan obatnya selain mempunyai fungsi masing-masing obat juga
mempunyai efek sampingnya masing-masing,
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi kegiatan di atas selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
186
Mata Kuliah:Farmakologi
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: E
4. Penyuntikan dilakukan dalam otot dan biasanya bagian pantat atau lengan
atas termasuk rute pemberian obat secara …
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
e. Intamuskular
Jawaban: E
DAFTAR PUSTAKA
188
Mata Kuliah:Farmakologi
189