Anda di halaman 1dari 7

Neuroanatomi Memori

Proses memori tidak berpusat pada satu bagian otak saja, melainkan melibatkan beberapa

bagian dari otak. Neuron-neuron yang berperan dalam jaras memori tesebat luas di beberapa

bagian otak.

2.1.2.1 Korteks Serebri

Beberapa bagian dari korteks serebri yang berperan dalam mekanisme memori di

antaranya adalah sebagai berikut:

1) Lobus Frontalis

Lobus Frontalis dalam hal memori sangat penting dalam koordinasi informasi.

Oleh karena itu, lobus frontalis yang penting dalam memori jangka pendek. Lobus frontal

membantu individu memilih memori yang paling relevan pada situasi tertentu dan

mengkoordinasikan berbagai jenis informasi ke jejak memori yang koheren. Misalnya,

pengetahuan tentang informasi itu sendiri, serta mengetahui sumber informasi tersebut dari

disatukan menjadi representasi memori tunggal.13

2) Lobus Temporalis

Lobus temporalis berperan dalam hal rekognisi yaitu berperan dalam mengidentifikasi

hal-hal di sekitar individu. Rekognisi itu sendiri terdiri dari dua komponen yaitu keakraban dan

hubungan dengan individu lain dan komponen rekolektif atau mengetahui informasi diri

mengenai individu lain.14 Selain itu lobus temporalis adalah pusat dari pikiran abstrak dan

penilaian terhadap sesuatu.15 Dalam hal memori, kerusakan lobus temporalis dapat mengganggu

memori jangka panjang dan berimbas pada gangguan pengetahuan semantik umum atau memori

episodik pribadi masa lalu.16

3) Lobus Parietalis
Lobus parietalis memiliki peran dalam memoeri jangka pendek dan lebih spesifik untuk

memproses hal-hal yang bersifat verbal.17,15

2.1.1.1 Subkorteks Serebri

1) Hipokampus

Hipokampus adalah bagian dari otak yang terletak di sisi medial lobus temporalis kiri dan

kanan. Hipokampus dikaitkan dengan berbagai fungsi memori. Hipokampus merupakan bagian

dari sistem limbik.1 Hipokampus berperan vital dalam pembentukan memori jangka pendek dan

melibatkan integrasi dari berbagai stimuli. Hipokampus juga krusial dalam proses konsolidasi

memori jangka pendek menjadi jangka panjang karena memiliki tugas untuk menyimpan memori

jangka panjang yang baru terbentuk hanya secara sementara untuk di transfer ke bagian korteks

yang lain agar disimpan secara permanen. Peneliti telah menemukan bahwa individu mampu

untuk membentuk kenangan semantic baru tanpa adanya hipokampus, namun kenangan tidak

bersifat episodic. Hal ini berarti bahwa deskripsi eksplisit peristiwa aktual tidak dapat dipelajari,

melainkan diperoleh dari pengalaman.1,3

2) Serebelum

Serebelum memiliki fungsi yang berkaitan dengan memori bersifat prosedural yang

melibatkan ketrampilan motorik yang telah diperoleh sebelumnya melalui pelatihan berulang,

seperti menghafal tarian tertentu. Memori procedural tersebut diperoleh dari aktivitas motorik

secara otomatis bahkan tanpa sadar.1

3) Ganglia Basalis

Ganglia basalis adalah kelompok inti yang terletak di lobus temporal medial, atas

thalamus dan terhubung ke korteks serebri. Secara khusus, ganglia basalis termasuk inti

subthalamic, substansia nigra, globus pallidus, striatum ventral, dan striatum dorsal, yang terdiri
dari putamen dan nucleus caudatus. Fungsi dasar inti ini berurusan dengna kognisi, belajar, serta

kontrol motorik dan kegiatan. Ganglia basalis juga terkait dengan pembelajaran, memori, dna

proses memori bawah sadar, seperti ketrampilan motoric, dan memori implisit. Terutama, salah

satu divisi dalam striatum ventral, yaitu nucleus accumbens, ikut terlibta dalam konsolidasi,

encoding dan rekomendasi memori.18

4) Korteks Prefrontalis

Penyusun utama dari ketrampilan penalaran kompleks yang terkait dengan memori kerja

adalah asosisasi korteks prefrontal. Korteks prefrontalis melaksanakan fungsi-fungsi penalaran

kompleks dengan bekerjasama dengan semua daerah sensorik otak yang terkait melalui koneksi

saraf.1,15 Bagian ini juga terlibat dalam proses encoding memori yang berarti penting untuk

memori jangka pendek.

5) Amigdala

Amigdala sangat erat kaitannya dengan hipokampus dan berhubungan dengan encoding dan

mengingat memori yang bersifat emosional. Selama proses recall memori yang menyeramkan,

ritme theta dari amigdala dan hipokampus mengalami disinkronisasi. Pada individu normal, hal

yang berkaitan dengan emosi yang kuat diingat lebih baik dari peristiwa yang tidak bersifat

emosional, tetapi pada pasien dengan lesi bilateral amigdala, perbedaan ini tidak ada.15

Bagian Otak yang Berfungsi dalam Pembentukan Memori

Otak merupakan bagian system saraf pusat yang tersusun dari 100 miliar neuron yang

saling terhubung. Anyaman neuron yang kompleks memungkinkan terlaksananya berbagi fungsi

seperti pengaturan lingkungan internal, emosi, control gerakan tubuh, sensori tubuh, dan fungsi

ognitif termasuk kesadaran maupun penilaian. Memori sebagai salah satu fungsi kognisi

diperankan oleh neuron-neruon yang tersebar pada daerah korteks dan subkorteks bagian-bagian
otak. Bagian yang diperkirakan paling berperan adalah korteks sereberi, area asosiasi, system

limbik, dan serebelum.1

Korteks Serebri

Korteks serebri merupakan daerah dimana semua masukan sensorik secara sdar

dipersepsikan, diintepretasikan, serta dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya. Kortkes serebri

berfungsi dalam kesegiaan kesadaran, berpikir, memori, dan kecerdasan.22 Struktur korteks

serebri terdiri berbgai lapisan dan kolom fungsional. Neuron yang berada pada area tertentu

membnetuk kesatuan sebagai kolom yang memiliki fungsi dalam pemrosesan rangsangan dari

lokasi yang sama. Kolom dari area kortkes serebri yang berbeda memiliki pola lapisan yang

berbeda sehingga terdapat perbedaan koneksi masukan dan keluaran. Lapisan tersebut tersusun

dari berbagai tipe neuron. Tipe struktur sel neuron tersebut adalah:1,23

1) Granuler (stelata), berperan dalam input pemrosesan awal masukan sensorik ke korteks.

2) Fusiform, berperan dalam output dengan menghubungkan ke area serebri lain.

3) Piramidal, berperan dalam proses seperti fusiform.

Korteks serebri memiliki struktur berlipat sehingga region korteks terbagi menjad empat

lobus utama: lobus oksipitalis, temporalis, parietalis, dan frontalis. Lobus temporalis dikethaui

dapat menyimpan dan membangkitkan memori dikarenakan rangsangan listrik pada daerah

tersebut dapat menimbulkan ingatan hidup yang berbeda dari rangsangan d lobus lain. Lobus

frontalis berhubungan dengan memori tentang peristiwa baru. Bagian terdepan lobus frontalis

dikenal sebagi korteks prefrontal sebagai penyimpanan sementara data-data memori kerja. Pada

lobus ini terjadi proses dari kumpulan informasi yang masuk untuk menjadi memori jangka

pendek.1,22
Area asosiasi

Area asosiasi adalah area penghubung pada korteks serebri dengan bagian otak lain

dimana berfungsi menerima dan menganalisis sinyal dari berbagai region otak. Area asosiasi di

antaranya:24

1) Area asosiasi parieto-oksipitotemporal

Pada area ini terdapat area untuk analisis spasial tubuh, proses membaca, pemahaman

bahasa, dan penamaan objek.

2) Area asosiasi prefrontal

Pada area ini terdapat fungsi perencanaan kompleks, proses berfikir, dan memori kerja.

3) Area asosiasi limbik

Area ini berperan dalam pengaturan emosi dan motivasi belajar.

Sistem limbik

Sistem limbik terdiri atas beberapa struktur korteks dan subkorteks yang slaing

berhubungan membentuk cincin mengelilingi batang otak. Struktur ini terdiri dari lobus-lobus

korteks serebrum, nucleus basal, talamus, dan hipotalamus. Sistem limbik penting untuk perlaku

beradaptasi, termasuk kemampuan untuk mempelajari respon baru berdasarkan pengalaman

sebelumnya yaitu fungsi memori. Bagian sistem limbik yang paling berperan dalam

pembelajaran dan memori adalah formasi hipokampal, yang terdiri dari hipokampus, girus

dentatus, dan bagian parahipokampalis.1,22

Hipokampus berperan dalam proses pengulangan, penyusunan, dan konsolidasi memori.

Pada orang yang mengalami kerusakan hipokampus tidak akan mampu mengubah memori
jangka pendeknya menjadi memori jangka panjang sehingga diketahui fungsi hipokampus adalah

untuk membuat ingatan baru.25-27

Masukan informasi didapat dari dalam bentuk sensoris seperti penglihatan, pendengaran,

perabaan kemudian diperhalus di korteks asosiasi parieto-oksipitalis. Informasi dilanjutkan

menuju korteks asosiasi frontalis untuk perencanaan dan area asosiasi temporalis inferior agar

informasi memiliki arti. Pintu masuk informasi ke system limbik dapat melalui amigdala ataupun

secara tidak langsung melewati formasi hipokampal. Amigdala berperan dalam tambahan

motivasi dan emosi, sementara hipokampus berperan dalam proses ingatan dan pembelajaran.22

Serebelum

Serebelum dan daerah korteks berhubungan dengan memori prosedural yang melibatkan

ketrampilan motorik. Hal ini diperoleh melalui latihan berulang. Ingatan ini dapat dikeluarkan

secara tanpa sadar. Memori dalam serebelum lebih berhubungan terhadap ketrampilan motorik.1

Area pada otak yang berperan penting pada proses memori jangka pendek tergantung

pada operasi kognitif apa yang mendasari hal yan gperlu dilakukan dalam rangka melaksanakan

fungsinya sehingga berhasil.18 Hipokampus memilik peran penting dalam beberapa aspek

pengolahan memori jangka endek. Hipokampus berperan dalam menjalankan memori relasional

pada umumnya karena memiliki karakteristik anatomi dan konektivitas timbal balik yang luas

dengan daerah asosiasi neokorteks.19

Sistem limbik, hipokampus, struktur-struktur di lobus temporalis, serebelum, korteks

prefrontalis, dna bagian lain korteks serebri diketahui sebgai bagian utama yang terlibat dalam

proses memori. Neuron-neuron yang berperan dalam emmori tersebar di seluruh daerah

subkorteks dan korteks. Lobus temporalis serebri dapat menyimpan dan membangkitkan memori
seseorang dengan aktivitas rangsangan listriknya. Rangsangan listrik dari lobus temporalis ini

dapat menimbulkan ingatan-ingatan yang berbeda dengan rangsangan dari bagian lain. Lobus

frontalis sebagai salah satu korteks asosiasi juga diketahui memegang peranan dalam mengolah

informasi-informasi yang masuk ke otak. Informasi yang diproses tersebut nantinya akan

menjadi memori jangka pendek.4

Pada penelitian sebelumnya, didapatkan bahwa ketika merubah input fisik menjadi jenis

kode, bagian otak yang paling aktif adalah hemisfer kiri, sedangkan pada tahap pengembalian

kembali suatu informasi yang disimpan, bagian otak yang paling aktif adalah hemisfer kanan.6

Anda mungkin juga menyukai