Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGORGANISASIAN INFORMASI/
PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA

Oleh :
Moh Budi Santosa

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL


Juli 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memori atau ingatan adalah retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan
encoding, penyimpanan dan pengambilan kembali. Para psikolog pendidikan
mempelajari bagaimana informasi diletakan atau disimpan dalam memori, bagaimana ia
dipertahankan atau disimpan setelah disandikan (encoded), dan bagaimana ia
ditemukan atau diungkapkan kembali untuk tujuan tertentu dikemudian hari. Memori
membuat diri kita terasa berkesinambungan. Tanpa adanya memori, kita tidak mampu
menghubungkan apa yang terjadi kemarin dengan apa yang sedang kita alami
sekarang.

Otak merupakan perangkat yang paling komleks di dunia. Trilyunan sel otak memiliki
fungsi spesifik tetapi saling berhubungan. Mengendalikan seluruh aspek fisik dan psikis
manusia. Baik secara sadar maupun tak sadar. Kapasitas penyimpanan memori di
dalam otak jauh melebihi kapasitas hardisk computer terbesar sekalipun. Otak memiliki
kemampuan menangani algoritma rumit secara bersamaan dalam jumlah tak terbatas,
jauh melebihi kemampuan prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi sayangnya
manusia tidak mampu mengoptimalkan seluruh potensi otak tersebut, sehingga otak
tidak memungkinkan semua jejak ingatan itu tersimpan terus dengan sempurna,
melainkan berangsur-angsur akan menghilang. Tetapi ketika orang yang bersangkutan
diminta untuk mengingat kembali hal yang sudah diingatnya, terkadang mulai terlupakan
sebagiannya.

Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak dapat mengingat apa pun
mengenai pengalaman kita, kita tidak akan dapat belajar apa-apa. Kehidupan hanya
sebuah pengalaman sementara yang sangat berkaitan antara satu dengan yang lain.
Kita tidak dapat melakukan apapun walaupun percakapan yang sederhana sekalipun,
karena untuk berkomunikasi kita harus mengingat pikiran yang kita ungkapkan dan
pikiran yang baru disampaikan kepada kita. Tanpa ingatan kita tidak dapat merefleksikan
diri kita sendiri, karena pemahaman diri tergantung pada suatu kesadaran yang
berkesinambungan yang hanya dapat terlaksana dengan adanya ingatan.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas penulis, sebagai berikut :
1. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ingatan (Memori)
Ingatan (memori) yaitu suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan
mereproduksi kembali sebuah pengetahuan. Memori/ingatan dipengaruhi oleh:
1. Sifat seseorang.
2. Alam sekitar.
3. Keadaan jasmani.
4. Keadaan rohani (kemauan, perasaan, dan lain-lain).
5. Umur manusia.
Ingatan digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Daya ingatan yang mekanis, artinya kekuatan ingatan itu hanya
untukpengetahuan yang diperoleh dari pengindraan.
2. Daya ingatan logis, artinya daya ingatan itu hanya untuk pengetahuan-
pengetahuan yang mengandung pengertian.
Pengetahuan yang kita dapat melalui indera maupun melalui akal (pikiran), kemudian
masuk ke dalam kesadaran jiwa dan tersimpan oleh jiwa. Jiwa kita mempunyai
kesanggupan untuk menyimpan pengetahuan untuk beberapa lama, bahkan sampai
seumur hidup; dan mengeluarkan kembali pengetahuan tadi sewaktu-waktu dibutuhkan.
Fungsi jiwa yang demikian ini disebut ingatan atau memori. Dan ternyata ingatan itu
tidak pasif saja, tidak hanya menerima dan menyimpan saja, tetapi juga aktif, yakni
mencari kembali pengetahuan-pengetahuan yang telah masuk dalam ingatan, bahkan
sudah masuk dalam ketidaksadaran, menimbulkan kembali dalam kesadaran, maka
fungsi pokok adalah sebagai berikut:
1. Encoding (Memasukkan pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh dari proses
belajar).
2. Storage (Menyimpan pengetahuan-pengetahuannya).
3. Recall (Mengingat kembali, jika diperlukan).
Menurut Bruno (1987), memori (ingatan) ialah proses mental yang meliputi
pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang
semuanya terpusat di dalam otak. Apabila menerima sebuah informasi melalui indera
mata dengan cara melihat simbol/tulisan atau telinga mendengar informasi, maka mula-
mula informasi tersebut akan masuk ke dalam short term memory atau working
memory/memori jangka pendek. Kemudian, informasi tersebut diberi kode-kode khusus.
Setelah selesai proses pengkodean (encoding), informasi itu masuk dan tersimpan di
dalam long term memory atau permanent memory (memori jangka panjang atau
permanen).
Suatu saat apabila memerlukan informasi tersebut, maka memori akan kembali
berkerja atau berproses mencari respon dari kumpulan item-item informasi dan
pengetahuan yang terdapat dalam salah satu skema yang relevan tersebut. Skema
(skema kognitif) adalah semacam file yang berisi informasi dan pengetahuan sejenis
seperti linguistic schema untuk memahami kalimat dan cultural schema untuk
menafsirkan mitos dan kepercayaan adat dan lain-lain. Skema-skema tersebut berada di
dalam sebuah kumpulan yang disebut schemata yang tersimpan dalam subsistem akal
permanen manusia. Jadi, jika dianalogikan dengan komputer, schemata itu kurang lebih
ibarat folder atau directory yang berisi file-file yang masing-masing memiliki tipe, nama,
dan kandungan yang berada antara satu dengan yang lainnya. Kalau memerlukan
informasi mengenai sesuatu, dicarilah nama file yang relevan daridirectory/folder,
lalu folder tersebut diklik untuk membuka file atau memunculkan fileyang berisi informasi
tersebut pada layar monitornya.
Setelah proses pencarian sukses dilakukan, maka terjadilah peristiwa kognitif yang
disebut recall atau retrieval, yaitu pemanggilan kembali informasi yang terstruktur
dalam schemata yang terdapat di dalam memori tersebut.Pemanggilan kembali
informasi yang sudah disimpan dapat menggunakan cara:
1. Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu
tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama
seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud.
2. Recognize, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui
suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama
seseorang pada saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
3. Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai
informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Proses
mengingatreintegrative terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama,
misalnya nama artis pemainsinetron, maka akan teringat banyak hal
dari artis tersebut karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali.
Sedangkan menurut Best (1990) setiap informasi yang diterima sebelum masuk dan
diproses oleh subsistem akal pendek (short term memory) terlebih dahulu disimpan
sesaat atau tepatnya lewat (karena hanya dalam waktu sepersekian detik saja) dalam
penyimpanan sementara yang disebut sensory memory/sensory register, ini adalah
subsistem penyimpanan pada syaraf indera penerima informasi. Dalam dunia
kedokteran subsistem ini lazim disebut syaraf sensori yang berfungsi mengirimkan
implus-implus ke otak.
Sehubungan dengan fungsi-fungsi ingatan tersebut di atas, maka terdapatlah sifat-
sifat dari ingatan tersebut, yaitu:
1. Ingatan disebut luas dan cepat (immediate memory span), apabila dalam waktu
yang singkat sanggup memasukkan banyak item (pengetahuan-pengetahuan)
dari luar dan lengkap serta cepat tersimpan dalam jiwa sebagai bahan-bahan
ingatan. Cepat dan luas ingatan pada manusia semakin bertambah sehubungan
dengan bertambahnya umur dan latihan/praktik.
2. Ingatan disebut lama dan teguh, yaitu fungsi menyimpan atau retesi yang lama
waktunya dan tidak mengalami perubahan-perubahan ter-hadap pengetahuan
yang disimpannya. Retensi pengetahuan di dalam otak manusia dipikirkan
sebagai memory traces, semacam engram/ tusukan-tusukan pada plat hitam.
Semakin kuat tusukan maka semakin kuat retensinya. Hal ini apat terjadi apabila
pengetahuan yang diperoleh dengan stimulus yang kuat atau jelas, persepsinya
jelas sehingga mengesankan.
3. Ingatan disebut setia dan siap, yaitu fungsi mengingat kembali pengetahuan-
pengetahuan dari retesi dengan siap siaga (sewaktu-waktu) dan tidak mengalami
perubahan-perubahan (setia).

C. Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia


Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan
kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemrosesan
informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang
(Frishammar, 2002). Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana
pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa
pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-menerus
selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran.
Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi,
kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah:
1. Sensory Memory (SM)
Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima
dari luar. Didalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam
waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2. Working Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang
diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas
(informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan
informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.
3. Short Term Memory (STM)
Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas
yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori, yang
merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan
kita.
4. Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan yang
telah dimiliki individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; ( c) sekali informasi
disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.
Menurut Rehalat (2014) model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model
pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau
pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.
Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini berdasarkan teori
belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses
informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Model
pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada
kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya.
Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan,
mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep, dan menggunakan
simbol verbal dan visual.
Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1. Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang besar
bagi perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar dimulai
dengan pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan balik yang
mengikuti performa pembelajar.
2. Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar selama pembelajaran
berfungsi mendukung yang terjadi pada pembelajaran.
BAB III
SIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Pengolahan
informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu mempersepsi,
mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari
lingkungan yang bersangkutan karena itulah teori ini akan membantu kita untuk memahami
proses belajar yang terjadi dalam diri peserta didik mengerti kondisi dan faktor yang
mempengaruhinya dan megetahui hal-hal yang dapat menghambat serta memperlancar
belajar peserta didik,sehingga dengan pengetahuan itu seorang guru akan lebih bijaksana
dan tepat. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi
kognitif.
Di dalam otak terdapat sistem memori atau sistem akal manusia tersimpan yang
disebut dengan ingatan. Dengan ingatan yang dimiliki, manusia dapat menyerap, mengolah,
menyimpan dan memproduksi pengetahuan yang ada di dalam memori yang berada di
dalam otak. Dengan itu struktur sistem akal manusia terdiri atas tiga subsistem, yakni:
sensory register, short term memory, dan long term memory.

Anda mungkin juga menyukai