Anda di halaman 1dari 7

Nama: Rosiana safitri

NIM:22AB10054

Kelas: PAI 1B

Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan

Dosen:Khulaimata Zalfa

PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI

INFORMASI,PERHATIAN,MEMORI

1.PEMROSESAN INFORMASI

A.Pengertian Pemrosesan Informasi

Teori pemrosesan informasi merupakan teori belajar yang

digagas oleh Robert Gagne. Teori ini merupakan gambaran atau model

dari kegiatan di dalam otak manusia di saat memproses suatu

informasi. Menurut Gagne, belajar adalah proses memperoleh

informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi serta mengingat

kembali informasi yang dikontrol oleh otak.Dengan kata lain,

pemrosesan informasi adalah kegiatan menerima informasi, mengolah

informasi, menyimpan informasi dan memanggil kembali informasi.

B.TIGA KOMPONEN YANG DI PILAH BERDASARKAN PERBEDAAN FUNGSI

Pemrosesan informasi memiliki tiga komponen yang dipilah

berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta

proses terjadinya lupa.

Pertama, Sensory Receptor (SR) yaitu sel

tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SR

informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, informasi hanya dapat

bertahan dalam waktu yang sangat singkat, dan informasi tadi mudah

terganggu atau berganti.

Kedua, Shot Term Memory atau Working Memory (WM)

yaitu memori yang diasumsikan mampu menangkap informasi yang

diberi perhatian oleh individu. Pemberian perhatian ini dipengaruhi

oleh peran persepsi. Karakteristik WM antara lain: 1) Memiliki

kapasitas yang terbatas. Informasi di dalamnya hanya mampu bertahan


kurang lebih 15 detik apabila tanpa upaya pengulangan atau rehearsal.

Ketiga,Long Term Memori (LTM)

Yaitu memori yang dapat di asumsikan :

1).berisi semua pengetahuan yang di miliki individu ,2)memiliki kapasitas tidak terbatas,dan 3) sekali
informasi di simpan di dalam LTM tidak akan pernah terhapus atau hilang.

Informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus

aslinya. Asumsi pertama berkaitan dengan penataan jumlah informasi,

sedangkan informasi yang kedua berkaitan dengan peran proses

kontrol. Artinya, agar informasi dapat bertahan dalam WM, maka

upayakan jumlah informasi tidak melebihi kapasitas WM disamping

melakukan rehearsal (pengulangan). Sedangkan penyandian pada

tahap WM, dalam bentuk verbal, visual, ataupun semantik,

dipengaruhi oleh peran proses kontrol dan seseorang dapat dengan

sadar mengendalikannya.

2.PERHATIAN

A.Pengertian Perhatian

Berikut ini adalah pengertian perhatian menurut para ahli.

1.Menurut Bimo Walgito, “perhatian merupakan pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktivitas indvidu yang ditujukan kepada sesuatu

atau sekumpulan objek”.

2.Menurut Kartini Kartono, “perhatian adalah reaksi umum dari

organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas,

daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap suatu obyek”

3.Sedangkan menurut Ardhana dan Sudarsono, “perhatian adalah

suatu kegiatan jiwa. Perhatian dapat didefinisikan sebagai suatu pemusatan phase-phase atau unsur-
unsur pengalaman dan mengabaikan yang lainya”.

4.menurut mohammad surya mendefinisikan “perhatian dapat di artikan sebagai peningkatan


aktifitas mental terhadap suatu rangsangan tersebut”.

Pendapat lain juga di kemukakan oleh Robert L .Solso.mendefinisikan


“perhatian(attention/atensi)adalah pemusatan pemikiran dalam bentuk yang jernih dan gemblang
terhadap sejumlah objek atau kelompok pikiran”.

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa


perhatian adalah salah satu dari gejala psikologi yang mempunyai sifatsifat yang menonjol, baik dari
dalam maupun dari luar individu yang dapat

membantu proses pembelajaran yang memerankan aktivitas, konsentrasi,

keseriusan, kewaspadaan dan kesadaran. Dengan kata lain perhatian

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang tertuju pada

suatu objek atau sekumpulan objek yang memerankan aktivitas, konsentrasi, dan kesadaran.

B.Macam-Macam Perhatian

a. Perhatian spontan dan disengaja

Perhatian spontan disebut pula perhatian asli atau perhatian

langsung, ialah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena

tertarik sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan.

b. Perhatian statis dan dinamis

Perhatian statis adalah perhatian yang tetap pada sesuatu. Ada

orang yang mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah-olah

tidak berkurang kekuatannya.

c. Perhatian konsentratif dan distributif

Perhatian konsentratif (perhatian memusat) adalah perhatian

yang hanya ditujukan kepada satu objek tertentu. Sifat konsentratif itu

umumnya agak tetap kukuh dan kuat, tidak gampang memindahkan

perhatian ke objek yang lain.

Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi) adalah perhatian

yang dapat terbagi-bagi kepada beberapa arah dengan waktu yang

bersamaan

d. Perhatian sempit dan luas

Orang yang memiliki perhatian sempit dengan mudah dapat

memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun

ia berada dalam lingkungan ramai.

e. Perhatian fiktif dan fluktuatif

Perhatian fiktif (perhatian melekat) yaitu perhatian yang


mudah dipusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan bahwa

perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya.

Menurut Bimo Walgito, perhatian dapat dibagi dari berbagai segi,

antara lain:

a. Ditinjau dari segi timbulnya perhatian,

b. Dilihat dari banyaknya objek yang dapat dicakup oleh perhatian pada

suatu waktu

c. Dilihat dari fluktuasi perhatian

d. Dilihat atas dasar obyek yang dikenai perhatian,

C.Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian siswa

1. Pembawaannya

2. Keadaan jasmani

3. Kebutuhan

4. Keadaan alam sekitar

5. Kemauan

6. Kesan-kesan dari luar

3.MEMORI

a. Pengertian memori

Menurut Bruno (1987) memori (ingatan) ialah proses mental yang meliputi

pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan

yang semuanya terpusat di dalam otak. Apabila menerima sebuah informasi

melalui indera mata dengan cara melihat simbol/tulisan atau telinga mendengar

informasi, maka mula-mula informasi tersebut akan masuk ke dalam short term

memory atau working memory/memori jangka pendek. Kemudian, informasi

tersebut diberi kode-kode khusus. Setelah selesai proses pengkodean (encoding),

informasi itu masuk dan tersimpan di dalam long term memory atau permanent

memory (memori jangka panjang atau permanen).

Ingatan merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan

dipanggil kembali.

yang kemudian disertai kegiatan lain yaitu penyimpanan, dimana subyek

menyimpan hal-hal yang telah dipelajari (retention) dan kemudian diikuti dengan
kegiatan mereproduksi atau menimbulkan kembali kesan-kesan yang pernah

dimiliki (remembering). Sesuai dengan kemampuan masing-masing individu

dalam menerima pesan ada orang yang menyimpan kesan dengan setia atau dapat

menahan dalam waktu lama dan ada orang yang hanya sebentar. Demikian juga

dalam mereproduksi kesan, ada orang yang dapat melakukan dengan mudah dan

cepat, dan ada yang sulit dan lambat,

b. Jenis-Jenis Ingatan

Markowitz dan Jensen (2002, hlm. 21) mengatakan bahwa pengelompokan

ingatan yang paling sederhana adalah pengelompokan menurut waktu dan

lamanya ingatan tersebut disimpan,

Model of Memory yang membagi ingatan manusia atas 3 komponen utama,yaitu :

a. Ingatan Sensori (Sensory Memory)

Proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-saraf sensori yang

berlangsung dalam waktu yang pendek.

b. Ingatan Jangka Pendek (Short Term Memory)

Suatu proses penyimpanan ingatan sementara.

c. Ingatan Jangka Panjang (Long Term memory)

Suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen. Reed (2007)

membagi ingatan jangka panjang menjadi 3 jenis, yaitu :

1) Ingatan Prosedural (Procedural Memory)

2) Ingatan Semantik (Semantic Memory)

3) Ingatan Episodik (Episodic Memory)

C. Bagaimana Ingatan Dibentuk

Markowitz & Jensen (2002, hlm. 27) mengatakan bahwa terdapat proses

bagaimana ingatan dibentuk, yaitu:

1) Kita berpikir, bergerak, dan mengalami hidup (rangsangan indriawi)

2) Semua pengalaman itu disimpan di dalam otak

3) Masukan-masukan itu diurutkan oleh struktur dan proses otak, nilai, arti, dan

kegunaannya

4) Berbagai saraf diaktifkan.


5) Saraf yang satu menyampaikan informasi ke saraf yang lain melalui reaksi

elektrik dan kimiawi.

6) Hubungan-hubungan itu diperkuat dengan pengulangan, pengistirahatan, dan

emosi. Ingatan yang kuat telah terbentuk.

Sedangkan menurut Atkinson, dkk (tanpa tahun, hlm. 479) terdapat tiga tahap

memori yaitu penyandian, penyimpanan, dan pengingatan, penyandian.

D.Sebab Timbulnya Lupa

Menurut Dakir (2003 hlm. 54) kelupaan dapat terjadi karena bermacammacam sebab di antaranya:

1) Karena sakit keras, sehingga otak kita terganggu.

2) Karena kesan yang diterima telah berlangsung pada waktu yang lama.

3) Karena pesan yang diterima tidak menarik perhatian lagi, sehingga ingatan

menjadi tidak lagi setia.

4) Karena masuknya tanggapan baru, sehingga tanggapan yang lama terdesak

Karena situasi tertentu.

Sedangkan menurut Syah (Djamarah, 2008, hlm. 211) mengemukakan empat

faktor-faktor penyebab lupa, yaitu:

1. Lupa karena perubahan situasi lingkungan

2) Lupa dapat terjadi pada individu karena perubahan sikap dan minat terhadap

suatu proses belajar tertentu.

3) Lupa yang terjadi karena perubahan urat saraf tertentu disebabkan oleh

gangguan sistem imun,

4) Lupa karena kerusakan informasi sebelum masuk ke memori disebabkan oleh

Tenggang waktu

e. Meningkatkan Daya Ingat Otak pada Proses Belajar

Menurut Barlow (1985), Reber (1988), dan Anderson (1990) dalam Blog

belajarpsikologi.com/tips-meningkatkan-daya-ingat, cara meningkatkan daya

ingat adalah sebagai berikut.

1) Overlearning

2) Extra study time

3) Mnemonic device

4) Rima (Rhyme),dan Singkatan


Sumber

932104611-bab2 (1).pdf

informasi pemrosesan digilib.uinsby.ac.id.pdf

Anda mungkin juga menyukai