Anda di halaman 1dari 4

SELVI SEKIRA

G0121116

KELAS D

MEMORI
Para ahli mendefinisikan ingatan atau memori sebagai penyimpan informasi atau pengalaman
seiring dengan berjalannya waktu.

1. Sifat Dasar dan Teori Memori


Ingatan memiliki tiga sifat atau proses dasar yaitu encoding, storage
(penyimpanan), dan retrieval atau dikenal dengan Teori Information-Processing.
Encoding berarti kita menerima dan memasukkan hal-hal atau informasi yang
kita dapat pada waktu tertentu ke dalam ingatan kita. Pengubahan informasi dapat
terjadi secara sengaja dan tidak sengaja
Storage atau penyimpanan, informasi yang kita terima akan disimpan atau
dipresentasikan dengan cara tertentu dalam sebuah gudang mental dan akan
disimpan seiring dengan berjalannya waktu.
Retrieval, yaitu mengingat atau mengambil kembali informasi yang pernah kita
terima untuk tujuan tertentu di waktu yang akan datang. Manusia memiliki tiga
jenis proses mengingat, yaitu, Recall, Recognition, dan Redintegrative

2. Proses Penyimpanan Memori


Ada tiga jenis memori yang terlibat dalam Proses Memori, yaitu memori sensoris,
memori jangka pendek (short-term memory), dan memori jangka panjang (long-term
memory). Informasi akan selalu diterima oleh memori sensoris, kemudian sejumlah
tertentu akan diteruskan ke dalam memori jangka pendek dan yang lain hilang. Dari
memori jangka-pendek ada proses seleksi untuk diteruskan ke memori jangka panjang,
sedangkan yang tidak diteruskan akan dilupakan
❖ Memori sensorik berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang
dibawa oleh panca indera. Setiap panca indera memiliki satu macam memori-
sensorik.
❖ Memori jangka pendek atau sering juga disebut dengan short-term memory atau
working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya
informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih
dibutuhkan.
❖ Memori jangka panjang atau sering juga disebut dengan long-term memory
adalah suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen.
3. Encoding Ingatan (Memori)
• Encoding merupakan proses masuknya informasi ke dalam penyimpanan ingatan.
• Encoding sebagian informasinya akan membutuhkan usaha untuk masuk ke
dalam ingatan.
• Encoding juga dapat dikatakan sebagai proses pengubahan informasi menjadi
simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu sehingga dapat
disimpan di otak.
• Terdapat 4 langkah encoding ingatan, yaitu
❖ Atensi
Menurut Posner dan Rothbart, proses encoding ingatan dapat dimulai dengan
memperhatikan informasi.
Dibagi menjadi dua, yaitu atensi selektif dan atensi terbagi
Atensi selektif terjadi karena rupanya otak manusia tidak dapat
menperhatikan semua hal yan terjadi, sehingga harus memilih hal mana
yang harus diingat dan diperhatikan
Atensi terbagi atau divided attention dapat terjadi ketika seseorang harus
memperhatikan beberapa hal atau benda di waktu yang bersamaan
(Savage, et al, 2006).

❖ Tingkat Pemrosesan
Fergus Craik dan Robert Lockhart pada tahun 1972 mengatakan encoding
memiliki proses tiap tingkatannya yang disebt tingkat pemrosesan atau level of
processing. Terbagi menjadi 3 bagian (tingkat dalam, menengah, dan yang
terdalam)

❖ Elaborasi
Elaborasi atau elaboration adalah perluasan dari proses pada setiap tingkat
ingatan. Dalam melakukan pemrosesan dalam semakin luas pemrosesan
maka akan semakin baik ingatan tersebut (Kellog, 2007).
Hans dan Kelly mengatakan proses pencarian ingatan akan lebih mudah
jika kode ingatan tersebut bersifat unik dan tahap pembentukan ingatan
yang unik atau khas itu akan terjadi pada proses encoding.
Para peneliti menyimpulkan jika elaborasi informasi akan semakin tinggi
bergantung pada aktivitas saraf terutama pada bagian kiri lobus frontalis
serta dengan peningkatan ingatan.
Imajinasi
Menurut Murray, terdapat salah satu cara yang paling baik untuk
membuat suatu ingatan menjadi khas yaitu dengan menggunakan imajinasi
mental. Menurut Paivio, ingatan manusia disimpan melalui satu dari dua cara
yaitu dapat disimpan sebagai kode verbal, kata atau label, atau kode gambar,
namun akan lebih baik jika disimpan melalui kode gambar. Hal ini disebabkan
gambar yang diterima oleh ingatan disimpan sebagai kode verbal dan kode
gambar.

4. Penyebab Terjadinya Lupa


5 teori penyebab lupa
• Decay Theory (Teori Atropi) Lupa yang dialami oleh manusia terjadi
berdasarkan faktor lama interval, yaitu suatu ingatan akan semakin aus seiring
berjalannya waktu apabila tidak pernah diulang untuk mengingatnya.
• Interference Theory atau Teori Interferensi Retrieval Failure. Penyebab
lomba dipengaruhi oleh isi interval. Ingatan satu mengganggu ingatan lain.
Interferensi proaktif → ingatan lama mengganggu ingatan baru. Interferensi
retroaktif → ingatan baru mengganggu ingatan lama
• Retrieval Failure Hampir sejalan dengan teori interferensi. Teori ini juga
mengatakan jika kegagalan untuk mengingat kembali suatu informasi atau lupa
terhadap suatu informasi disebabkan oleh kurangnya petunjuk atau tidak adanya
petunjuk yang memadai.
• Motivated Forgetting fisiologis . Teori ini didasarkan pada teori psikoanalisis
yang dipelopori oleh Sigmund Freud. Manusia cenderung melupakan hal-hal yang
tidak menyenangkan dan menyakitkan dan menekan ingatan buruk tersebut
menuju ketidaksadaran
• Lupa karena sebab-sebab fisiologis. Teori ini didasarkan pada teori psikoanalisis
yang dipelopori oleh Sigmund Freud. Terjadi perubahan fisik pada otak yang
disebut engram Engram menyebabkan amnesia pada manusia, yaitu amnesia
anterograd dan amnesia retrograde. Amnesia anterograd → memengaruhi
penyimpanan ingatan baru. Amnesia retrograd → memengaruhi penyimpanan
ingatan lama

5. Pengambilan Kembali Memori


1. Ingatan kepada sesuatu, contohnya seperti mengingat nama orang tercantik di
suatu kelas
2. Rekoleksi, yaitu mengingat kembali sebuah peristiwa masa lampau secara
lengkap, seperti yang dilakukan oleh seorang tertuduh yang menjawab semua
pertanyaan dari hakim atas semua perilakunya dalam kejahatan yang telah
dilakukannya.
3. Rekognisi , yaitu mengenal kembali sesuatu hal, benda atau orang setelah
sebahagian dari padanya kelihatan atau kedengaran kembali.
4. Mempelajari kembali sesuatu , untuk memperlihatkan bahwa ada sisa ingatan
yang tinggal biarpun telah lama sesuatu itu dipelajari.
6. Menggali kesadaran rentang ingatan
1. Metode dengan melihat waktu atau usaha belajar / Mempelajari (the learning
method)
2. Metode Rekonstruksi
3. Metode mempelajari kembali (the relearning method)
4. Metode Mengenal Kembali
5. Metode Mengingat Kembali
6. Metode Asosiasi Berpasangan

7. Meningkatkan Kemampuan Ingatan


Proses Memori Bukanlah Suatu Usaha yang Mudah, Suatu memori atau ingatan
harus dilakukan pengulangan atau rehearsal agar dapat membantu informasi
tersebut menetap di memori (jangka panjang dan pendek). Memori juga harus
dihubungkan dengan suatu konteks yang sudah dikenal sehingga akan memiliki
arti atau makna. Penggolongan suatu memori juga dapat dilakukan dengan cara
periodik atau periodic recall
Hal-hal yang Akan Diingat Harus Memiliki Hubungan dengan Hal-Hal yang Lain
Suatu memori akan sangat dibantu jika informasi yang diterima telah memiliki
kaitan dengan hal-hal yang sudah kita ingat sebelumnya. Contoh hal-hal yang
telah kita ingat sebelumnya seperti suatu peristiwa, tempat, nama sesuatu,
perasaan tertentu, dan hal yang lain.
Proses Memori Memerlukan Organisasi
Pengorganisasian informasi yang sangat dikenal adalah Mnemonik atau dalam
bahasa Yunani yaitu Mnemosyne yang artinya Dewi Memori dalam mitologi
Yunani.
1.Metode loci
2.Metode menghubungkan
3.Akronim

Anda mungkin juga menyukai