Anda di halaman 1dari 9

MEMORI

Definisi Memori, Model-Model Memori, Dan Tingkatan-Tingakatan Memori

Dosen Pengampu :
HERNI IRMAYANI, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Dwitra Kencana (1930203055)


2. Gita Khairaiyarah (1930203200)
3. Thomas Gusti Agung (1930203141)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memori atau daya ingat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
manusia karena merupakan kekuatan jiwa manusia untuk menerima,
menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan, pengertian-pengertian atau
tanggapan-tanggapan. Memori manusia dapat diolah secara sadar dan otomatis.
Pengelolaan secara sadar biasanya menimbulkan tindakan-tindakan baru
sedangkan pengolahan secara otomatis biasanya menghasilkan tindakan reflex
atau secara tiba-tiba dengan waktu yang pendek.
Berdasarkan jangka waktu dan tingkat penggunaannya terdapat dua jenis
memori yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori
jangka pendek digunakan untuk informasi yang temporer biasanya dalam
beberapa detik. Secara konseptual memori jangka pendek merupakan
penyimpan informasi yang aktif, sedangkan memori jangka panjang
merupakan penyimpanan informasi yang relative pasif. Memori jangka pendek
merupakan gerbang dari memori jangka panjang.
B. Rumusan masalah
1. apa yang dimaksud dengan memori ?
2. bagaimana model-model memori ?
3. bagaimana tingakatn-tingkatan memori?
C. Tujuan
1. mengetahui apa itu memori
2. mengetahui model-model dari memori
3. mengetahui tingkatan-tingkatan dari memori

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Memori
Definisi daya ingat menurut kamus lengkap psikologi adalah fungsi yang
terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu.1 daya
ingat sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk memanggil kembali
informasi yang telah disimpan dalam otak. Daya ingat seseorang tidak dapat
terlepas dari kemampuan otaknya untuk menyimpan informasi. Informasi
didalam otak disimpan dalam bentuk memori.
Memori juga merupakan alat dimana kita menggambarkan pengalaman
masa lalu kita untuk menggunakan informasi tersebut dimasa sekarang.
Sebagai sebuah proses, memori menunjuk pada dinamika mekanisme yang
diasosiasikan dengan pemerolehan dan pemunculan kembali informasi-
informasi pada masa lampau. (cowder dalam suryani, 2007 : 41).
Dalam sejarah ilmu pengetahuan, bangsa yang pertama kali
mengintegrasikan gagasan tentang memori adalah bangsa yunani sekitar 600
tahun sebelum masehi. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi riset tenteng memori mengalami kemajuan yang pesat. Seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan pada abad ke-20 m, mayoritas ahali fisiologi
dan para pemikir dibidang ini setuju bahwa memori terletak dalam otak besar,
yang merupakan bagian paling luas dari otak yang menutupi permukaan
korteks.
Bruno menyatakan ingatan merupakan proses mental yang yang melibatkan
pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi dan
pengetahuan. Teori awal tentang memori dikenal sebagai model asosiasi yang
menyatakan memori adalah hasil koneksi mental antara ide dengan konsep.
Salah satu pendukung teori ini adalah ebbinghaus yang melakukan penelitian
tentang dasar belajar dan kelupaan.2 sedangkan suharman berpendapat bahwa

1
James Patrick Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta : Raja Grafindo
Persada, Jlm. 295
2
Romi Anshorulloh, Efektivitas Metode Mnemonic Dalam Meningkatkan Daya
Ingat Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah, Malang : Uin Maulana Malik Ibrahim
Malang, 2008, Hlm. 12

2
ingatan merujuk pada proses penyimpanan dan pemeliharaan sepanjang waktu.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa daya ingat
merupakan kemampuan seseorang untuk memanggil kembali ingatan yang
telah dipelajari.

B. Model Memori
Model memori yang memuat teori-teori tentang memori dibagi menjadi 4
antara lain :3
1. Model Atkinson-shiffrin
Model ini mengemukakan adanya pemisahan gudang memori untuk jenis
memori yang berbeda. Teori ini sering disebut sebagai “modal model”
karena menjadi pendekatan standar dalam psikologi kognitif. Model ini
menyatakan adanya proses control yakni fleksibilitas strategi yang
digunakan orang tergantung pada materi dan preferensi personal seseorang.
Salah satu proses control yang penting adalah rehearsal yaitu pengulangan
informasi yang menyebabkan adanya perputaran kembali informasi ke
memori jangka pendek.
2. Level of processing approach (craik dan lockhart)
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa jenis pemrosesan informasi yang
mendalam dan penuh arti mengarah pada retensi yang lebih permanen.
Model ini beranggapan bahwa tingkat pemrosesan yang dalam
meningkatkan recall karena dua factor, yakni distinctiveness yang
merupakan sebuah stimulus berbeda dari semua jejak memori lain.
Distinctiveness ini bermanfaat meningkatkan memori terutama pada saat
menekankan pada perbedaan antar item yang terlihat mirip. Dan elaborasi
yakni melibatkan pemrosessan yang kaya dalam pemaknaan. Elaborasi ini
bermanfaat meningkatkan memori jika menekankan persamaan dan
hubungan antar item.
3. Model tulving : memori episodic, semantic dan procedural
a. Memori episodik, menyimpan informasi tentang kapan pristiwa terjadi
dan hubungan antar kejadian.
3
Tristiardi Ardi Ardani, Psikiatri Islam, Malang, Uin-Malang Press, 2006,
Hlm.144

3
b. Momori semantik, adalah pengetahuan tentang dunia yang
diorganisasikan.
c. Memori prosedural, meliputi pengetahuan bagaimana urutan
mengerjakan sesuatu dan menghubungkan antara stimulus dan respon.
4. Pendekatan pemrosesan distribusi parallel (PDP Aproach)
Pendekatan ini berpendapat bahwa proses kognitif bias dipersentasikan
dengan model dimana aktivasi mengalir melalui jaringan yang
megnhubungakan unit-unit neuron. Ada 3 karakteristik memori yang dapat
dicatat dalam pedekatan ini yaitu :
a. Memori manusia bersifat lebih fleksibel, aktif dan luar biasa.
b. Gudang memori bersifat content addressable. Jadi dapat digunakan
atribut warna dan gambar untuk menentukan materi dalam memori. Teori
ini berpendapat bahwa jika kita memasukkan atribut kedalam jaringan,
kita akan mengaktivasi unit neural yang tepat.
c. Beberapa “cues” atau isyarat akan lebih efektif dibandingkan lainnya
dalam membantu menemukan materi dalam memori.

Dari keempat model memori tersebut penelitian ini lebih cenderung pada
model memori pendekatan pemrosesan distribusi parallel yang menyatakan
bahwa memori manusia dapat diaktivasi melalui jaringan yang
menghubungkan antar neuron yang fleksibel, aktif dan luar biasa serta dapat
digunakan simbolisasi dan gambar untuk menemukan memori yang tepat.

C. Tingkatan memori
Ditinjau dari jangka waktu daya ingatnya memori dibagi menjadi dua
tingkatan, yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang.
1. Memori jangka pendek
Memori jangka pendek adalah memori yang dapat mengingat informasi
hanya untuk beberapa saat saja dan beberapa jam kemudian kita mengalami
kesulitan untuk mengingatnya. Memori jangka pendek memiliki kapasitas
yang terbatas, meskipun begitu memori jangka pendek memiliki peranan
yang cukup penting dalam pemrosesan memori. Meskipun memori jangka

4
pendek memiliki kapasitas yang terbatas dalam prosesnya nenori jangka
pendek juga melibatkan tahapan yang komplek, yakni :
a. Penyandian
Informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek adalah
informasi auditorik, visual dan semanatik. Otak melakukan ketiga macam
penyandian tersebut.
1) Penyandian auditorik, diasumsikan bahwa memori yang terlibat dalam
pemrosesan informasi.
2) Penyandian visual, eksperimen yang mendukung gagasan ini adalah
eksperimen pencocokan kata yang dialkukan.
3) Penyandian semantik, merupakan sandi yang berhubungan dengan
makna.
b. Penyimpanan
Fakta yang paling jelas tentang ingatan jangka pendek adalah
kapasitasnya yang sangat terbatas.
c. Pengambilan
Semakin banyak butir materi yang berada di ingatan jangka pendek
maka semakin lambat proses pengambilannya.
2. Memori jangka panjang
Memori jangka panjang adalah tempat pembelajar menyimpan
pengetahuan dan keyakinan umum mereka tentang dunia, hal yang telah
mereka pelajari disekolah an ingatan mereka tentagn berbagai pristiwa
dalam kehidupan mereka.4 memori jangka panjang merupakan tempat
penyimpanan ingatan berbagai hal dan memiliki sifat saling
menghubungkan. Memori jangka panjang adalah memori yang sudah
terkodifikasi dan tersimpan secara menyeluruh dalam otak.
Manusia bias memiliki ingatan yang sangat kuat karenakemampuan
memori jangka panjangnya bagus. Mereka dapat memindahkan informasi
dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang dengan
mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan awal yang telah dipelajari.
Akurasi memori jangka pnajang dipengaruhi beberapa factor :
4
Wahyu Indianti, Eva Seftiani, Edisi Keenam Psikologi Pendidikan Membantu
Sisiwa Tumbuh Dan Berkembang, (Jakarta : Erlangga, 2008), Hlm. 282

5
a. Efek dari konteks, pemanggilan ulang sebuah memori akan lebih baik
jika konteks retrieval mirip dengan konteks pengkodean.
b. Mood, memori akan lebih baik ketika materi yang dipelajari
kongruwn dengan mood seseorang.
c. Bias ras, secara spesifik orang akan lebih mudah dan akurat dalam
mengenali kelompok dari etnis mereka sendiri dibandingkan denngan
anggota lain.

Dalam prosesnya memori jangka panjang melewati tahapan sebagai


berikut :

a. Penyandian
Untuk material verbal, representasi memori jangka pnajang yang
dominan bukan auditorik ataupun visual, tetapi didasarkan pada
makna butir. Penyandian butitr menurut maknanya terjadi ketika butir
itu adalah kata terisolasi tetapi lebih jelas jika butir itu adlah kalimat.
b. Penyimpanan
Informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang disimpan
dalam berbagai kode. Pengkodean tesebut dapat berupa kode verbal,
imajeri ataupun semantik.
c. Pengambilan
Pengambilan informasi dari memori jangka panjang dapat
dilakukan denga melakukan kode.

Dari penjelasan diatas, maka memori dapat dibedakan menjadi dua


berdasarkan tingkatannya, yakni memori janka pendek dan memori jangka
panjang. Memori jangka pendek hanya memiliki kapasitas antara 15-30
detik saja. Sedangka memori jangka panjang adalah memori yang sudah
tersimpan secara menyeluruh di otak. Penelitian ini lebih terfokus pada
memori jnagka panjang, karena memori jangka panjnag merupakan tempat
pemberlajar menyimpan pengetahuan dan keyakinannya tentang segala hal
yang telah mereka pelajari.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Memori atau daya ingat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
manusia karena merupakan kekuatan jiwa manusia untuk menerima,
menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan, pengertian-pengertian atau
tanggapan-tanggapan.
Berdasarkan jangka waktu dan tingkat penggunaannya terdapat dua jenis
memori yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori
jangka pendek digunakan untuk informasi yang temporer biasanya dalam
beberapa detik. Secara konseptual memori jangka pendek merupakan
penyimpan informasi yang aktif, sedangkan memori jangka panjang
merupakan penyimpanan informasi yang relative pasif. Memori jangka pendek
merupakan gerbang dari memori jangka panjang.
B. Saran
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kepada
pembaca agar dapat memberikan kritik beserta saran untuk kesempurnaan
makalah ini agar menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermaanfaat bagi
pembacanya terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anshorulloh, Romi.2008. Efektivitas Metode Mnemonic Dalam Meningkatkan


Daya Ingat Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah, Malang : Uin Maulana Malik
Ibrahim Malang
Ardani, Tristiardi Ardi. 2006. Psikiatri Islam. Malang : Uin-Malang Press

Chaplin, James Patrick. Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta : Raja Grafindo


Persada
Indianti,Wahyu dan Eva Seftiani. 2008. Edisi Keenam Psikologi Pendidikan
Membantu Sisiwa Tumbuh Dan Berkembang. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai