Anda di halaman 1dari 14

Memory

MAKALAH

Disampaikan dalam Seminar Kelas


pada Mata Kuliah Psikologi Umum
Semester I Program Strata Satu (S1)
Tahun Akademik 2021/2022

Oleh:
Andi Mattotoran Azis

DOSEN PEMANDU:
Ana Cahayani Fatimah, S.Pd.I, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


STAI AL-FURQAN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi
Umum yang berjudul “Memory” tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini, saya memiliki harapan yang cukup besar untuk
menanamkan bahwa pentingnya memahami tentang memory. Dan tentunya penulis
juga menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada
makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu,
penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberi apresiasi kepada pembaca dan
utamanya kepada penulis. Selain itu, semoga makalah ini dapat memberi manfaat
kepada pihak-pihak yang membutuhkan sebagai referensi dalam mempelajari
Konsep memory.

Hormat kami,

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dalam menjalani kehidupannya tidak terlepas dari segala informasi
yang ada. Informasi masuk ke dalam pikiran individu melalui serangkaian
proses dan sebagian besar dari informasi yang masuk dengan segera dibuang
tanpa disadari oleh individu. Selain itu, ada beberapa informasi yang disimpan
di dalam ingatan selama beberapa saat dan kemudian dilupakan, namun ada
juga beberapa informasi yang tetap tersimpan di dalam ingatan bahkan untuk
selama-lamanya. Kemampuan untuk mengingat informasi yang telah diperoleh
sebelumnya disebut juga memori. Manusia juga terlahir dengan dilengkapi
organ yang kompleks, salah satunya adalah otak. Otak memiliki kemampuan
untuk mengendalikan segala aspek kehidupan secara sadar maupun tidak sadar.
Otak berkaitan erat dengan memori atau ingatan terhadap sesuatu. Manusia
memiliki memori yang kemampuan dan kapasitasnya sangat besar. Akan
tetapi, tidak semua orang memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal mungkin.
Banyak orang yang memanfaatkan memori ini sekedarnya saja.
Memori memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Mengingat identitas diri, masa lalu, interaksi sosial, juga kemampuan memori
dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks seperti halnya
dalam proses belajar. Proses belajar pada diri seseorang tidak akan terjadi tanpa
adanya ingatan, bahkan untuk sekedar melakukan percakapan sederhana
sekalipun. Seseorang yang memiliki kemampuan memori tinggi dimungkinkan
lebih berhasil dalam proses belajar bila dibandingkan dengan yang memiliki
kemampuan memori rendah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan memori mempengaruhi prestasi belajar. Dengan kemampuan
memori yang tinggi, seseorang dapat memunculkan kembali informasi yang
pernah diperolehnya dengan baik, sehingga prestasi belajarnya pun lebih baik
(Mulyani, 2015).
Memori adalah keseluruhan proses fungsi mental yang berpusat di otak
untuk memunculkan kembali pengetahuan tertentu tentang pengalaman
masa lalu melalui tahapan menangkap atau menerima, memberi kode,
menyimpan, mereproduksi, dan memanggil atau memunculkan kembali. Oleh
karena itu, berdasarkan uraian diatas, penulis akan membahas lebih lanjut
mengenai memori dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Memori?
2. Apa saja jenis-jenis memori?
3. Bagaimana teori tentang penyimpangan memori dalam sensorystore, short
term memory, dan Long memory?

C. Tujuan
Berasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka makalah ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui pengertian dari memori
2. Mengetahui jenis-jenis memori
3. Mengetahui teori tentang penyimpangan memori dalam sensorystore, short
term memory, dan Long memory
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Memory
Memori merupakan alat dimana kita menggambarkan pengalaman masa
lalu kita, untuk menggunakan informasi tersebut di masa sekarang. Sebagai
sebuah proses, memori menunjuk pada dinamika mekanisme yang di
asosiasikan dengan pemerolehan dan pemunculan kembali informasi-
informasi pada masa lampau (Crowder dalam Suryani, 2007:41).
Para psikolog kognitif telah mengidentifikasi tiga operasi memori yaitu:
enconding (pemasukan), storage (penyimpanan), dan retrieval (pemunculan
kembali). Setiap operasi tersebut mempresentasikan tingkatan dalam
pemrosesan memori, dalam enconding kita mengubah data sensori ke dalam
bentuk mental dalam storage, kita menyimpan informasi dalam memori
dan retrieval kita mengeluarkan atau menggunakan informasi yang di
simpan dalam memori (Suryani, 2007:41)
Ingatan (memory) ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan
mereproduksikan kesan-kesan. Jadi, ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan;
menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan. Orang yang dapat
mengingat sesuatu kejadian, ini berarti kejadian yang diingat itu pernah
dialami, atau dengan kata lain kejadian itu pernah dimasukkan ke dalam
jiwanya, kemudian disimpan dan pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan
kembali dalam kesadaran. Dengan demikian ingatan itu merupakan
kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau
memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali
(remembering) halhal yang telah lampau (Woodworth dan Marquis dalam
Walgito, 2004:145)
Memori akan berfokus pada pengodean, penyimpanan, dan pemanggilan
kembali. Memikirkan memori berkaitan dengan proses-proses tersebut
seharusnya membantu anda memahaminya dengan lebih baik. supaya memori
berfungsi, anak-anak harus mengambil informasi, menyimpannya atau
menyampaikannya, serta kemudian mendapatkannya kembali untuk tujuan
tertentu dikemudian hari. Pengodean adalah proses dimana informasi masuk
kedalam memori. Penyimpanan adalah penahanan informasi di setiap waktu.
Pemanggilan kembali berarti mengeluarkan informasi dari penyimpanan.
Berikut ini aktivitas tahapan memori antara lain:
1. Pengodean
Ketika siswa mendengarkan guru, menonton film, mendengarkan
musik,atau berbicara dengan teman, ia mengodekan informasi kedalam
memori. Pengodean terdiri atas sejumlah proses, pengulangan, pemerosesan
yang mendalam, pembentukan gambaran, organisasi, dan pertolongan
a. Pengulangan atau (rehearsal)
Adalah mengulang informasi secara sadar untuk meningkatkan
lamanya informasi tingkat dalam memori. Sebagai contoh, ketika anda
membuat janji makan siang dengan sahabat, kemungkinan besar anda
akan mengulang tanggal dan waktu tersebut: “OK – Rabu jam 01:30.”
Pengulangan berfungsi paling baik ketika anda perlu pengodean dan
mengingat serangkaian hal untuk waktu yang pendek.
b. Pemerosesan yang mendalam
Teori tingkat pemerosesan (level of processing theory), menyatakan
bahwa pemerosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke
mendalam, dengan pemerosesan yang lebih mendalam menghasilkan
memori yang lebih baik. pemerosesan yang dangkal berarti
menganalisis fitur-fitur fisik atau sensori stimulus pada tingkat dangkal.
Contoh ketika mengenali stimulus dan memberinya sebutan sebagai
contoh, mengidentifikasi objek yang berkaki empat dan menggonggong
sebagai seekor anjing. Kemudian, pada tingkat yang paling mendalam.
Sebagai contoh apabila seorang anak melihat kata boat (kapal), pada
tingkat paling dangkal ia mungkin memperhatikan bentuk huruf, pada
tingkat menegah mungkin ia mungkin memikirkan ciri-ciri kata
(misalnya, kata tersebut bersajak dengan coat ), dan pada tingkat paling
mendalam ia mungkin memikirkan kali terakhir ia pergi memancing
dengan ayahnya di kapal itulah yang ada dalam pikirannya.
c. Elaborasi
Elaborasi (elaboration) adalah luasnya pemerosesan informasi yang
terlibat dalam pengodean. Jadi, ketika menyampaikan konsep
demokrasi kepada siswa kemungkinana besar mereka akan
mengingatnya dengan lebih baik apabila mereka memiliki contoh yang
bagus tentang hal tersebut memikirkan contoh merupakan cara yang
baik untuk mengelaborasi informasi. Sebagai contoh mengacu pada diri
sendiri merupakan cara yang efektif untuk mengelaborasi informasi.
Apabila berusaha untuk membuat siswasiswa mengingingat konsep
keadilan, semakin mereka bisa menghasilkan contoh-contoh mengenai
ketidakadilan dan keadilan yang mereka alami secra pribadi, semakin
besar kemungkinan mereka akan mengingat konsep tersebut. Anak-
anak sekolah dasar bisa diajari untuk menggunakan strategi elaborasi
untuk sebuah tugas pembelajaran, tetapi mereka memiliki kemungkinan
yang lebih kecil dari para remaja, untuk menggunakan strategi elaborasi
dalam tugas pembelajaran yang lain di masa depan meskipun demikian,
elaborasi verbal bisa menjadi menjadi startegi yang efektif bahkan
untuk anak-anak sekolah dasar.
Dalam sebuah studi, pelaku eksperimen memberi tahu anak-anak
kelas dua dan lima untuk membuat kalimat yang bermakna untuk
sebuah kata kunci (seperti “tukang pos membawa sepucuk surat di
keretanya” untuk kata kunci kereta). jadi mereka mengingat kata kunci
dengan lebih baik ketika mereka membuat sebuah kalimat yang berati.
Satu alasan elaborasi berfungsi dengan begitu baik dalam pengodean
adalah bahwa elaborasi menambah kekhususan kode memori. Untuk
mengingat sepotong informasi, seperti nama, pengalaman, atau fakta
tentang geografi, siswa-siswa harus mencari kode yang memuat
informasi ini di anta banyaknya kode dalam memori jangka panjang
mereka. Peroses pencarian ini lebih mudah apabila kode memori itu
unik.
d. Pembentukan gambaran
Allan Paivio berpendapat bahwa memori disimpan dalam dua cara:
sebagai kode verbal atau kode gambar. Sebagai contoh, kita bisa
mengingat sebuah gambar melalui namanya atau melalui gambaran
dalam pikiran. Semakin detail dan khusus kode gambar tersebut,
semakin baik memori akan informasi tersebut. Para peneliti
menemukan bahwa mendorong anak-anak untuk menggunakan
imajinasi guna mengingat informasi verbal, berhasil dengan labih baik
untuk anak-anak yang lebih besar dibandingkan anak-anak yang lebih
muda. Dalam sebuah studi, para pelaku eksperimen menyampaikan dua
puluh kalimat kepada kepada anak-anak kelas satu sampai kelas enam
untuk diingat (seperti “burung yang marah meneriaki seekor anjing
putih”) anak-anak ditugaskan secara acak untuk sebuah kondisi
imajinasi lebih meningkatkan memori untuk anak-anak yang lebih
besar. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak sekolah dasar yang
muda bisa menggunakan imajinasi untuk mengingat gambar dengan
lebih baik dibandingkan dengan menggunakan imajinasi untuk
mengingat gambar dengan lebih baik dibandingkan menggunakan
materi verbal, seperti kalimat.
e. Organisasi
Apabila siswa mengatur informasi ketika mereka melakukan
pengodean, hal tersebut bermanfaat bagi memori mereka, untuk
memahami pentingnya organisasi dalam pengodean, selesaikan latihan
berikut: ingatlah kedua belas bulan dalam satu tahun secepat mungkin
dan cobalalah untuk mengingat bulan-bulan tersebut dalam susunan
menurut alfabert. Latihan ini merupakan latihan yang baik untuk
digunakan oleh siswa-siswa guna membantu mereka memahami
pentingnya mengatur memori mereka dalam cara yang bermakna
2. Penyimpanan
Setelah anak-anak mengodekan informasi, mereka harus menyimpan
informasi tersebut. Apa yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam
bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejakjejak
tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan
namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa
sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut
dengan kelupaan (Muhid, Fauziyah, Balgies, dan Mukhoyyaroh. 2013)
.
3. Pemanggilan kembali
Pemanggilan kembali (retrieval), dalam bahasa sehari-hari,
mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan. Yakni
proses dimana informasi yang telah tersimpan dikeluarkan kembali sesuai
dengan kebutuhan. Dalam proses ini seseorang/peserta didik berusaha
mencari dan menemukan kembali informasi yang telah disimpan dalam
memori untuk digunakan kembali. Mekanisme dalam proses mengingat
sangat membantu peserta didik untuk mengatasi permasalahan sehari-hari
sehingga sering dikatakan belajar dari pengalaman. Hal ini terjadi apabila
peserta didik mampu menggunakan informasi yang telah diterima di masa
lalu untuk memecahkan permasalahan yang ada di masa sekarang

B. Jenis-jenis Memori
1. Recall Memory
Recall Memory adalah salah satu cara yang digunakan untuk
mengukur seberapa banyak ingatan yang ada dalam kepala kita. Cara-cara
yang digunakan untuk mengukur ingatan terdiri dari tiga pendekatan, yaitu:
recall (mengingat kembali apa yang diingat), recognition (mengenali
kembali apa yang pernah dipelajari), dan relearning (mempelajari kembali
materi untuk kesekain kalinya). Recall Memory atau mengingat menurut
Tulving adalah cara-cara yang dengannya kita mempertahankan dan
menarik kembali pengalamanpengalaman dari masa lalu untuk digunakan
saat ini. Sedangkan menurut Stenberg, recall memory adalah proses
memproduksi sebuah fakta, sebuah kata, atau hal lain dari memori. Dalam
proses ini, sebuah fakta dipilih dan diidentifikasi sebagai sesuatu yang
pernah dipelajari sebelumnya
Faktor yang Mempengaruhi Recall Memory Menurut Highbee terdapat
prinsip-prinsip untuk meningkatkan daya ingat antara lain:
a. Kebermaknaan, Manusia lebih mudah mengingat apa yang bermakna
dalam hidup mereka.
b. Organisasi, Ingatan lebih mudah dipanggil kembali dalam susunan
yang teratur atau terorganisir.
c. Asosiasi, Ingatan yang tersimpan lebih mudah dipanggil kembali
apabila disambungkan atau dikaitkan dengan ingatan lainnya.
d. Visualisasi, Untuk mengingat lebih mudah, dapat menggunakan cara
penggambaran dalam khayalan dimana menempatkan informasi di
tempat tertentu.
e. Perhatian, Dengan memperhatikan suatu informasi, maka proses
storage akan semakin mudah
f. Minat, Perhatian dipengaruhi oleh minat. Sehingga apabila tidak ada
minat maka perhatian tidak akan terpusat yang menyebabkan
terganggunya proses storage dan recall memory
2. Rekognisi/Mengenali Kembali
Rekognisi atau mengenali kembali merupakan tugas memori yang
digunakan untuk memilih atau mengidentifikasi suatu masalah. Seperti saat
dihadapkan pada soal pilihan ganda atau soal pasangan. Memori bekerja
untuk mengidentifikasi mana jawaban yang benar pada soal pilihan ganda
dan mana pasangan yang tepat untuk soal pasangan.
Jadi dalam mengenal kembali orang dibantu dengan adanya
objek yang perlu ditimbulkan kembali. Misalnya ada sepeda hilang
kemudian ditemukan oleh pihak kepolisian, dan barang siapa yang
kehilangan sepeda dapat melihat sepeda tersebut apakah sepeda itu
miliknya atau bukan. Setelah seseorang melihat sepeda tersebut, orang
dapat mengenal kembali bahwa sepeda itu adalah sepedanya yang hilang
sebulan yang lalu. Karena pada mengenal kembali orang dibantu oleh
adanya objek, maka besar kemungkinannya apa yang tidak dapat diingat
kembali dapat dikenal kembali oleh seseorang. Karena itu sering
dikemukakan bahwa mengenal kembali (recognition) itu akan lebih mudah
apabila dibandingkan dengan mengingat kembali (recall). Hal tersebut
diperkuat dengan hasil eksperimen-eksperimen. Suatu eksperimen
berkaitan dengan mengenal dan mengingat kembali diadakan oleh Bburt
dan Dobbel yang hasilnya menunjukkan bahwa mengenal kembali
menunjukkan hasil yang lebih baik apabila dibandingkan dengan
mengingat kembali.

C. Teori tentang penyimpanan memori


Penyimpanan memori melibatkan tiga jenis memori dengan keranmgka
waktu yang berbeda: memori sensori (memory sensory), memori jangka
pendek (short-term memory atau working memory), memori jangka panjang
(long-term memory)
a. Sensoy storage atau memory sensory
Merupakan komponen pertama sistem memori yang bwertemu
langsung dengan informasi yang masuk. Sensory storage atau disebut
juga sensory memory menerima semua informasi dari pancaindra dan
menyimpan semua informasi tersebut dalam waktu yang sangat singkat.
Ada beberapa cara untuk menimbulkan perhatian siswa, salah satunya
dengan menggunakan isyarat yang mengindikasikan bahwa informasi
tersebut “penting”. Dengan memberi gerakan isyarat atau melakukan
pengulangan pada saat menyampaikan beberapa informasi. Perhatian
ini juga dapat ditimbulkan oleh stimulus yang tidak biasa, inkonsisten
dan mengandung kekaguman. Misalnya, guru IPA sering kali
memperkenalkan pelajaran dengan menujukkan trik-trik yang
menakjubkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa
b. Short-term memory
Informasi yang didisensasi oleh pancaindra dapat mendapatkan
perhatian kemudian akan ditransfer ke dalam sistem memori yang
kedua, yaitu short-term memory (STM) atau disebut juga dengan
(working memory). Memori ini didefinisikan sebagai seperangkat
penyimpanan memori yang aktif dan bersifat sementara secara aktif
memanipulasi dan mengulang informasi. Memori kerja dipandang
memiliki proses eksekutif pusat yang terlibat dalam logika dan
pembuatan keputusan. Memori kerja dapat membuat kita menyimpn
informasi dalam kondisi aktif secara singkat sehingga kita dapat
melakukan sesuatu dengan informasi tersebut.
Masing-masing orang memiliki perbedaan kapasitas daya ingat
jangka pendek mereka untuk menyelesaikan tugas tertentu. Salah satu
faktor utama dalam meningkatkan kapasitas ini adalah latar belakang
pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan tentang sesuatu, orang
tersebut akan makin sanggup mengorganisasikan dan menyerap
informasi baru. Memori jangka pendek dipandang sebagai media
berikut.
1) Encoding : Proses meletakkan informasi dalam memori, sesuai
dengan bentuk persepsinya
2) Storage : Proses meletakkan informasi dalam memori, ada
perubahan struktur dan fungsi otak
3) Retrieval : Proses meletakkan informasi dalam memori, ada
perubahan struktur penyimpan temporal dalam bentuk

c. Long term memory


Long-term memory (LTM), atau disebut juga dengan memori
yang dapat menyimpan informasi dalam masa yang lama. Mengenai
kapasitas LTM ini terdapat dua asumsi. Asumsi pertama menyatakan
bahwa kapasitas LTM adalah tidak terbatas. Sementara asumsi kedua
berkeyakinan bahwa informasi mengenai objek disimpan dengan cara
terpisah-pisah
Para ahli membagi daya ingat jangka panjang menjadi tiga bagian
yaitu daya ingat episodik, daya ingat semantik, dan daya ingat
prosedural.
1) Daya ingat episodic (episodic memory) adalah daya ingat
pengalaman pribadi tentang hal-hal yang kita lihat dan dengar.
2) Daya ingat semantic (semantic memory) adalah jangka panjang
yang berisi fakta dan informasi yang digeneralisasi yang kita
ketahui, konsep, prinsip atau aturan bagaimana kita
menggunakannya. Kebanyakan hal yang diingat dalam pelajaran
sekolah merupakan daya ingat sematik.
3) Daya ingat prosedural merujuk pada “mengetahui bagaimana”
bukannya “mengetahui bahwa”
DAFTAR PUSTAKA

Bimo Walgito. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Nofindra Rudi. 2019. Ingatan, Lupa dan Transfer dalam Belajar dan Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Rokania Vol.IV No 1. Yogyakarta: UGM

Sarlito Wirawan Sarwono. 1975. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan


Bintang.

Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada.

Syaiful Bahri. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi,

Anda mungkin juga menyukai