Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM

Tentang
TEORI MEMORI
DOSENPENGAMPU : PRENGKI ADE CANDRA M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 5
 Adriansyah [PM.02.221.1051]
 Fariogi Mustapa [PM.02.221.1028]
 Isma Dina Aslamiah [PM.02.221.1039]
 Habibatul Wahidiyah [PM.02.221.1035]
 Selpi Dayani Fajar Putri

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO
TAHUN AKDEMIK
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kami semua sehingga kami diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Memori” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Umum.

Kami menyadari bahwa makalah ini dari segala kekurangan. Untuk itu, kritik dan
saran kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah ini dari segala kekurangannya.
Harapan kami makalah ini bisa memliki banyak manfaat untuk para pembacanya kami
ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu sehingga dapat terselesaikan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Pengertian Memori..................................................................................2
B. Tahapan Tahap Memori...........................................................................2
C. Jenis Memori............................................................................................4
D. Faktor Yang Mempengaruhi Ingatan.......................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia memiliki memori yang kapasitasnya sangat besar, sehingga tak
terhitung besarnya. Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut
secara optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang terisi dengan baik.
Seperti yang kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam kehidupan manusia.
Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan
masa sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini
menunjukkan pentingnya kita mengenal ingatan yang menjadikan kita makhluk
menjadi sejarah dengan ingatan yang tidak terbatas dan terus hidup sepanjang zaman.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari memori agar kita dapat mewariskan
memori sepanjang zaman.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam
topik ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan memori?
2. Tahapan – tahapan dalam memori
3. Bentuk dan Jenis memori

C. Tujuan

1. Mengerti dan memahami definisi dan teori-teori mengenai memori.


2. Memertahui fungsi-fungsi dari memori
3. Mengetahui penyebab-penyebab lupa.
4. Memahami metode-metode eksperimen

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Memori
Memori atau disebut juga ingatan adalah suatu daya yang dapat menerima,
menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah berakhir. Pada umumnya
para ahli memandang sebagai hubungan antara pengalaman dan masa lampau.
Menurut Schlessinger dan Groves (1976) memori adalah suatu sistem yang sangat
berstruktur, yang menyebabkan organisme dapat merekam fakta-fakta tentang dunia
dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Apa yang telah
diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah
dimasukkan ke dalam suatu jiwanya dan disimpan, kemudian pada waktu kejadian
yang ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Setiap saat stimulasi mengenai indera
kita, setiap saat itu pula stimulasi itu direkam secara sadar dan tidak sadar. Berapa
kemampuan rata-rata memori manusia untuk menyimpan informasi ? John Griffith,
ahli matematika, menyebutkan angka (seratus triliun) bit. John Von Neumann, ahli
teori informasi, menghitungnya sampai 2,8 x (280 kuintriliun )bit. Asimov
menjelaskan bahwa otak manusia hidupnya sanggup menyimpan sampai satu
kuidriliun bit informasi. Agak sukar bagi kita yang awam untuk memeriksa angka
mana yang paling tepat. itu semua tidak perlu. Kita sudah cukup mengetahui bahwa
manusia memiliki memori yang sangat luar biasa dapat disebut dengan ingatan
memiliki kemampuan untuk menerima dan memasukkan yang terjadi dengan (proses
Learning), menyimpan (retensi), dan proses menyebabkan kembali apa yang pernah
dialami (mengingat). ). Dalam proses mengingat informasi.

B. Tahapan – Tahapan Memori


Adapun proses-proses memori, yaitu
Proses Pengkodean
Proses Pengkodean adalah pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara
mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang tertentu yang sesuai
dengan peringkat yang ada pada organisme dan pencatatan informasi melalui reseptor
indera dan sirkit saraf internal. Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah suatu
sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori
organisme. Proses ini sangat mempengaruhi suatu informasi disimpan dalam memori
Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:

1. Tidak sengaja Hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak
sengaja ke dalam ingatannya. Contoh konkritnya yang dapat kita lihat pada
anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak dapat dilakukan,

2
misalnya bahwa ia akan mendapat yang diinginkan jika ia menangis keras-
keras sambil berguling-guling.
2. Sengaja Bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan
pengetahuan dalam ingatannya. Contohnya kita sebagai mahasiswa, dimana
dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang dipelajari di perguruan
tinggi.

Proses Penyimpanan ( Storage ) Fungsi kedua dari penyimpanan adalah tentang


penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang disimpan dalam encoding, apa yang
dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan
tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (jejak) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejakjejak
tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika
tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan
kembali bahkan juga hilang, dan ini yang dengan kelupaan. Sehubungan dengan
masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang penting yang dapat dicatat, yaitu
mengenai interval atau waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali. Masalah
interkal dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval:
1. Selang waktu, yaitu berkaitan dengan waktu waktu masuknya bahan (perbuatan
mengingat). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya,
makin kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.
2. Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat atau mengisi
interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau mengganggu
jejak memori, sehingga kemungkinan individu akan mengalami kelupaan.
Proses Penyimpanan Kembali (Retrieval Stage ) Fungsi ingatan adalah hal yang
berkaitan dengan hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali
merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam
memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. mekanisme dalam proses
mengingat kembali sangat membantu dalam menghadapi berbagai masalah sehari-hari.
Seseorang dikatakan “Belajar dari Pengalaman” karena ia mampu menggunakan
berbagai informasi yang diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi saat ini juga. Menimbulkan ingatan yang sudah disimpan dapat
menggunakan cara:
1. Mengingat, yaitu mengingat kembali yang dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yang
dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran
orang yang dimaksud.
2. Mengenali, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui
suatu petunjuk yang dihadapkan pada alam. Contohnya mengingat nama seseorang
saat ia bertemu dengan orang yang bersangkutan.

3
3. Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi
menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Proses mengingat
reintegrative terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Siti Nurbaya (tokoh
sinetron), maka akan banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut telah
menontonnya berkali-kali. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia bertemu
dengan orang yang bersangkutan. Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan
menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup
kompleks. Proses mengingat reintegrative terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama,
misalnya Siti Nurbaya (tokoh sinetron), maka akan banyak hal dari tokoh tersebut
karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali.

Bentuk – Bentuk Memori Kita tidak menyadari pekerjaan memori pada dua tahap yang
pertama. Kita hanya mengetahui memori pada tahap ketiga yakni, pemanggilan
kembali. Pemanggilan atau mengingat kembali dapat diketahui dengan beberapa cara,
yakni rekognisi merupakan bentuk ingatan yang sangat sederhana yaitu mengingat
kembali kesan yang pernah diterima di dalam, seperti mengingat wajah kawan,
lukisan, dan sebagainya. Recall Recall merupakan bentuk mengingat sesuatu yang
lebih sukar, seperti mengingat-ingat rangkaian kejadian yang pernah terjadi di masa
lalu. Reproduksi Reproduksi merupakan bentuk ingatan yang lebih sukar lagi yaitu
mengingat dengan cukup tepat untuk memproduksi bahan yang pernah dipelajari,
seperti kognisi sebuah nyanyian yang pernah dipelajari dengan tujuan menyajikannya.
Kinerja Kinerja merupakan bentuk mengingat yang keempat yaitu mengingat
kebiasaan-kebiasaan kinerja yang sangat romantis.

C. Jenis-Jenis Memori
Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998), memori
disimpan dalam tiga sistem penyimpanan informasi, yaitu memori sensori (sensory
memory), memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang
(long term memory). 2.4.1. Memori Sensoris Memori sensoris adalah memori yang
berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa pancaindera. Setiap
pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori Sensoris adalah informasi
sensoris yang masih tersisa sewaktu-waktu setelah stimulus diambil. Semua informasi
yang baru diterima di dalam harus menjalani proses singkat di memori sensorik,
gerbang masuk kedalam memori. Memori sensorik mencakup beberapa subsistem
memori yang memeiliki jumlah yang sama dengan jumlah indera yang kita miliki.
Kesan visual akan tetap berada dalam subsistem visual selama tidak lebih dari
setengah detik, sedangkan kesan auditori akan berada dalam subsistem visual, yakni
kira-kira selama dua detik. Memori sensorik berperan sebagai ember penampung,
menahan informasi dengan tingkat akurasi yang tinggi, hingga kita memilih informasi
yang ingin kita perhatikan dari cukup banyak informasi yang menghujani indera kita.

4
Memori sensorik memberi kita kesempatan untuk memutuskan apakah suatu informasi
perlu diperhatikan atau tidak, karena tidak semua hal yang dideteksi oleh indera kita
layak atau penting untuk kita perhatikan. Informasi yang tidak cepat dipindahkan ke
dalam memori jangka pendek akan menghilang selamanya, seperti pesan yang ditulis
dengan tinta yang tidak terlihat. Memori Jangka Pendek Ingatan atau memori jangka
pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working memory adalah
suatu proses penyimpanan sementara, artinya informasi yang disimpan hanya disimpan
selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita
menyimpan memori baru saja kita menyimpan. Ingatan yang masuk dalam memori
sensor untuk mengingat ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung
sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda memperhatikan perhatian pada
sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam jangka pendek.
Dari ingatan jangka pendek ini, sebagian materi yang hilang, sebagian lagi
ingatan dalam ingatan jangka panjang. Jika kita mengingat kembali suatu informasi,
informasi dari ingatan jangka panjang tadi akan mengembalikan ingatan jangka
pendek. Misal, pada nomor telepon yang telah anda simpan terus sampai anda bisa
menuliskannya, dan nomor tersebut akan tetap tersimpan dalam memori anda selama
anda mengaktifkan ulangnya. Jika anda berhenti memberikan perhatian pada itu, maka
akan terhapus dalam waktu 10-20 detik. Dalam rangka untuk mengingat sesuatu
berikutnya, otak mentransfernya ke memori jangka panjang. Proses mengingat nomor
telepon, pada kenyataannya, suatu cara untuk memindahkan nomor dari jangka pendek
ke jangka panjang. Menurut model informasi, kita dapat mengingat sebuah informasi
dengan cara mengelompokkan potongan-potongan kecil informasi menjadi unit-unit
yang lebih besar, atau bongkahan memori (chunk). Sebuah bongkahan memori dapat
berupa kata, frasa, kalimat atau bahkan kesan visual.
Hal ini didukung pada pengalaman sebelumnya. Bagi sebagian besar
masyarakat Amerika, singkatan FBI merupakan satu bongkahan memori, bukan tiga
bongkahan memori, dan tahun 1942 ( tahun Columbus mendarat di Amerika) juga
Menurut model informasi, kita dapat mengingat sebuah informasi dengan cara
mengelompokkan potongan-potongan kecil informasi menjadi unit-unit yang lebih
besar, atau bongkahan memori (chunk). Sebuah bongkahan memori dapat berupa kata,
frasa, kalimat atau bahkan kesan visual. Hal ini didukung pada pengalaman
sebelumnya. Bagi sebagian besar masyarakat Amerika, singkatan FBI merupakan satu
bongkahan memory, bukan tiga bongkahan memory, dan tahun 1942 ( tahun
Columbus mendarat di Amerika) juga Menurut model informasi, kita dapat mengingat
sebuah informasi dengan cara mengelompokkan potongan-potongan kecil informasi
menjadi unit-unit yang lebih besar, atau bongkahan memori (chunk). Sebuah
bongkahan memori dapat berupa kata, frasa, kalimat atau bahkan kesan visual. Hal ini
didukung pada pengalaman sebelumnya. Bagi sebagian besar masyarakat Amerika,
singkatan FBI merupakan satu bongkahan memory, bukan tiga bongkahan memory,
5
dan tahun 1942 ( tahun Columbus mendarat di Amerika) jugamerupakan satu
bongkahan memori. Sebaliknya, 9214 merupakan empat bongkahan memori dan
singkatan IBF merupakan tiga bongkahan memori, kecuali nomor rumah Anda adalah
9214 atau IBF merupakan insial nama Anda.
Memori Kerja Banyak teoritis kontemporer berpendapat bahwa jangka pendek
ini sebenarnya jauh lebih aktif. Dalam pandangan ini, jangka pendek menyerupai
sistem informasi yang mengatur materi baru yang didapatkan dari sensori ataupun
materi lama yang telah ditarik dari jangka panjang.
Memori kerja dilihat memiliki berbagai proses eksekutif pusat yang
mengoordinasi tiga sistem penyimpanan dan spasial, yaitu :
1. Penyimpanan Visual Penyimpanan visual berspesialisasi dalam informasi
visual dan spasial.
2. Penyimpanan Verbal Penyimpanan verbal menyimpan dan memanipulasi
materi terkait dengan ucapan, kata-kata, dan angka.
3. Episodik Buffer Episodik Buffer menyimpan informasi yang menunjukkan
episode episode kejadian. Memori kerja membuat kita dapat menyimpan
informasi dalam kondisi aktif secara singkat sehingga kita dapat melakukan
sesuatu dengan informasi tersebut. Misalnya, kita menyimpan hasil dari
perhitungan sementara bersiap untuk beralih ke tahap berikutnya.
Memori Jangka Panjang Ingatan atau memory jangka panjang adalah suatu memori
atau memori yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan bertahan dalam
waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimilikimemori jangka panjang ini tidak
terbatas. Memori jangka panjang adalah senjatanya informasi yang dimiliki oleh
manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa
terakhir, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini sedang tidak
sedang. Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang dapat bertahan dalam
waktu yang panjang selamanya. Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini
jika seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya. Proses
masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui tahap memori
sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi
impuls-impuls saraf sesuai dengan fungsi masing-masing indera, kemudian impuls-
impuls neural yang mengandung informasi ini untuk ingatan jangka pendek. Setelah
informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, pilihlah mana yang dianggap
penting dan tidak, kemudian ingatan jangka panjang. Sebelum masuk ke ingatan
jangka panjang, informasi yang telah disaring pada ingatan jangka pendek, perlu
dilakukan proses semantik atau pengkodean citra. Dalam proses ini arti dari informasi
dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar seseorang yang mengatakan,
“Atun dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita tidak hanya mengerti arti

6
masing-masing kata dalam kalimat tersebut, tetapi kita juga berusaha memahami apa
yang terjadi sebenarnya dari kalimat tersebut. Sebaliknya bila kita mendengar kata-
kata lain yang tidak sama, seperti “Nana dihina Atun sampai sakit hati”, maka kita tahu
bahwa yang terjadi sekarang berbeda dari yang pertama. Dalam kalimat kedua tersebut
jika kita mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu, maka kita sedang
melakukan semantic coding; tapi kalau kita membayangkan reaksi dari Atun atau Budi
dalam peristiwa itu, maka kita melakukan imagery coding. Jadi, jangka panjang akan
melakukan pencatatan informasi berdasarkan arti dari informasi tersebut, makna,
keadaan emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu penyimpanan
informasi dapat berlangsung secara permanen. Tujuan sebuah informasi ke dalam
memori jangka panjang adalah untuk Anda ingat selamanya.

Hebatnya, ingatan yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang bisa anda munculkan
kembali saat anda menginginkannya disebut memori ingat. Ketika seseorang yang
anda sayangi pergi dari sisi anda, mungkin anda akan mengingat kembali kenangan-
kenangan yang tersimpan dalam memori jangka panjang Anda. Anda dapat mengingat
dengan sangat detil bahkan tanpa Anda sadari bahwa Anda telah menyimpan informasi
tersebut. Anda mungkin mengenang tempat di mana Anda menghabiskan waktu
dengan mengingat orang-orang tersebut dengan mengingat pemandangan, bau dan
bahkan perasaan dengan akurasi yang mengejutkan. Dalam upaya memanggil kembali
ingatan dari memori jangka panjang menjadi dua, yaitu memori jangka panjang
eksplisit dan memori jangka panjang implisit.
1. Memori Jangka Panjang Implisit (Memori Prosedural) Merupakan memori tentang
cara melakukan sesuatu, seperti mengetahui cara menyisir rambut, menggunakan
pensil, memecahkan teka-teki, menjahit baju hangat, atau berenang. Banyak
peneliti menyatakan bahwa memorial merupakan memori implisit, karena begitu
suatu kemampuan atau kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang, atau kebiasaan
tersebut tidak perlu lagi dilakukan secara sadar.
2. Memori Jangka Panjang Eksplisit (Memori Deklaratif) Memori deklaratif adalah
memori tentang informasi faktual : nama, wajah, tanggal, dan fakta, seperti
mengetahui bahwa Jakarta adalah ibu kota Indonesia. Memori deklaratif terdiri dari
dua jenis, yakni:
a. Memori Semantik Memori untuk pengetahuan umum dan fakta-fakta tentang
dunia, serta memori untuk logika logika yang digunakan untuk menjelaskan
fakta lain. Karena memori semantik ini, kita dapat menjelaskan kucing sebagai
mamalia mungil yang bristle, berwajah lucu, lazimnya dibutuhkan waktu tidur,
makan, mencari. Kita dapat menjelaskan hal-hal itu dengan runtut sekalipun
sedang tidak ada kucing di sekitar kita, dan kita juga tidak mengetahui kapan
dan bagaimana kita pertama kali mempelajari iformasi tersebut

7
b. Memori Episodik Sebaliknya, memori episodik merupakan representasi internal
dari sebuah peristiwa yang kita alami secara langsung. Saat kita mengingat
suatu peristiwa kala kucing kita mengejutkan kita di tengah malam dengan ke
tempat tidur kita. berwajah lucu, lazimnya waktunya dengan tidur, makan,
menonton. Kita dapat menjelaskan hal-hal itu dengan runtut sekalipun sedang
tidak ada kucing di sekitar kita, dan kita juga tidak mengetahui kapan dan
bagaimana kita pertama kali mempelajari iformasi tersebut. 3.2.2. Memori
Episodik Sebaliknya, memori episodik merupakan representasi internal dari
sebuah peristiwa yang kita alami secara langsung. Saat kita mengingat suatu
peristiwa kala kucing kita mengejutkan kita di tengah malam dengan ke tempat
tidur kita. berwajah lucu, lazimnya waktunya dengan tidur, makan, menonton.
Kita dapat menjelaskan hal-hal itu dengan runtut sekalipun sedang tidak ada
kucing di sekitar kita, dan kita juga tidak mengetahui kapan dan bagaimana kita
pertama kali mempelajari iformasi tersebut. 3.2.2. Memori Episodik
Sebaliknya, memori episodik merupakan representasi internal dari sebuah
peristiwa yang kita alami secara langsung. Saat kita mengingat suatu peristiwa
kala kucing kita mengejutkan kita di tengah malam dengan ke tempat tidur kita.
memori episodik merupakan representasi internal dari sebuah peristiwa yang
kita alami secara langsung. Saat kita mengingat suatu peristiwa kala kucing kita
mengejutkan kita di tengah malam dengan ke tempat tidur kita. memori
episodik merupakan representasi internal dari sebuah peristiwa yang kita alami
secara langsung. Saat kita mengingat suatu peristiwa kala kucing kita
mengejutkan kita di tengah malam dengan ke tempat tidur kita.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ingatan


Telah disebutkan sebelumnya bahwa kenangan yang telah masuk ke dalam memori
jangka panjang akan bertahan lama selamanya, dan manusia memiliki kemampuan untuk
mengenang atau memanggil kembali memori tersebut saat dibutuhkan. Namun tidak berarti
bahwa semua yang pernah dialami itu akan masuk dan tinggal secara keseluruhan dalam
memori.
Ada faktor-faktor yang ternyata dapat mempengaruhi daya ingat kerja, antara lain :
a. Faktor-faktor ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa
kanak-kanak (10-14 tahun) dan ingatan ini berlaku untuk ingatan ingatan ingatan
ingatan. Setelah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga
dapat dipertinggi tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya
ingatan logistik) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.
b. Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya
kerja atau ingatan.

8
c. Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu yang lebih baik,
apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan perasaan, sedangkan kejadian
yang tidak sering diabaikan.
d. Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja
yang tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing.
Orang-orang yang sering diingat, mengingat tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik
daripada yang tidak kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu
tentang hal-hal yang disukainya jauh lebih baik dari hal-hal yang tidak disukainya. Jelaslah
minat sangat meningkatkan motivasi dan pada kami akan meningkatkan daya ingat. Menurut
Kurt Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi untuk konsentrasi
energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran. konsentrasi inilah yang
menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan. Orang-orang yang sering diingat,
mengingat tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang tidak kemana-mana. Artinya
disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal-hal yang disukainya jauh lebih
baik dari hal-hal yang tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan
pada kami akan meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt Lewin (1890-1947), seorang
psikolog jerman, minat dan motivasi untuk konsentrasi energi (forces) pada sektor (region)
tertentu dalam kesadaran. konsentrasi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja
dilupakan. Orang-orang yang sering diingat, mengingat tentang ilmu bumi yang jauh lebih
baik daripada yang tidak kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala
sesuatu tentang hal-hal yang disukainya jauh lebih baik dari hal-hal yang tidak disukainya.
Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada kami akan meningkatkan daya ingat.
Menurut Kurt Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi untuk
konsentrasi energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran. konsentrasi inilah
yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan. Jelaslah minat sangat meningkatkan
motivasi dan pada kami akan meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt Lewin (1890-1947),
seorang psikolog jerman, minat dan motivasi untuk konsentrasi energi (forces) pada sektor
(region) tertentu dalam kesadaran. konsentrasi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu
saja dilupakan. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada kami akan
meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat
dan motivasi untuk konsentrasi energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran.
konsentrasi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan.

BAB III

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian tentang memori atau ingatan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa
memori adalah suatu daya ingat yang sangat penting bagi manusia dan keadaannya
sangat perlu untuk dikembangkan untuk proses berfikir manusia. Memori bukan hanya
tempat penyimpanan informasi, tapi memori bekerja dengan beberapa komponen yang
lain seperti sensor inderawi dalam upaya pemerolehan informasi, pengolahan informasi
serta penyimpanan baik yang dilakukan secara sistematis (umumnya secara sadar),
maupun secara spontan. Teori-teori memori menjelaskan cara kerja memori dari proses
encoding, storage, hingga retrival. Dari cara kerja memori tersebut kemudian dipaparkan
jenis-jenis memori yaitu memori sensorik, memori jangka pendek, dan jangka panjang
memori.

B. Saran
Demikian pembahasan makalah yang telah kami susun, semoga bermanfaat bagi
pembaca dan saya sendiri serta kelompok 5. Mudah mudahan apa yang sudah kami buat
5. Mudah mudahan apa yang sudah kami buat bisa menambah ilmu dan wawasan kita
dan menambah rasa puji syukur kita kepada Allah SWT, yang telah memberi kita akal
fikiran yang telah diciptakannya. Kami menyadari masih lebih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan guna memperbaiki makalh kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

10
Wade, Carol dan Carol Tavris. 2007. Psikologi. Jakarta : Penerbit Erlangga
Feldman, Robert. S. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika
pdfcoffee.com
Kontak informasi
Ronald F. Clayton
info@pdfcoffee.com

Alamat:
46748 Colby MotorwayHettingermouth, QC T3J 3P0
Tentang kami
Hubungi kami
hak cipta
Kebijakan pribadi
Syarat dan ketentuan
FAQ
Kebijakan Cookie
BERLANGGANAN NEWSLETTER MINGGUAN KAMI
Masukkan email Anda
Hak Cipta © 2021 PDFCOFFEE.COM. Seluruh hak cipta.

11

Anda mungkin juga menyukai